Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

SISTEM DISTRIBUSI

TENAGA LISTRIK

Skor Nilai :

Perencanaan Sistem Distribusi Listrik

DISUSUN OLEH :

Nama Mahasiswa : Alfi Syahrin (5191131008)


Josua Simbolon (5193131022)
Mata Kuliah : Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Dosen Pengampu : Drs. Jongga Manullang, M, Pd.

FAKULTAS TEKNIK
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas rutin Makalah Sistem Distribusi
Tenaga Listrik yang berjudul “Perencanaan Distribus Listrik”
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari beberapa sumber
dan dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada penulisan maupun materi. Mengingat kemampuan yang kami miliki,
untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini

Medan, 30 Mei 2020

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................................3
2.2. Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik...........................................................4
2.3. Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik.....................................................................5
2.3.1. Menurut Nilai Tegangannya:..........................................................................................5
2.3.2. Menurut Bentuk Tegangannya:.......................................................................................5
2.3.3. Menurut Jenis/Tipe Konduktornya:................................................................................5
2.3.4. Menurut Susunan (Konfigurasi) Salurannya:..................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................7
3.2 Saran........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kehidupan manusia di zaman sekarang tidak terlepas dari kebutuhan, baik itu
kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan. Bahkan kita hampir-hampir tidak bisa
membedakan mana itu kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan, karena kebutuhan
tambahan juga sudah di anggap sebagai kebutuhan pokok. Salah satu di antaranya adalah
kebutuhan akan Listrik.
Di masa sekarang hampir semua kalangan sangat membutuhkan listrik, yang mana
listrik itu sendiri di jadikan sebagai suatu sarana yang sangat penting di dalam kehidupan
manusia di muka bumi itu. Oleh sebab itu, dalam penyaluran tenaga listrik untuk di
konsumsi, ada sebuah sistem yang dinamakan Sistem Distribusi Tenaga Listrik.
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power
Source) sampai ke konsumen.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:
a. Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).
b. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi.
Perencanaan sistem distribusi energi listrik merupakan bagian yang cukup esensial
dalam mengatasi pertumbuhan kebutuhan energi listrik yang cukup pesat. Perencanaan
diperlukan sebab berkaitan dengan tujuan pengembangan sistem distribusi yang harus
memenuhi beberapa kriteria teknis dan ekonomis. Perencanaan sistem distribusi ini harus
dilakukan secara sistematik dengan pendekatan yang didasarkan pada peramalan beban
untuk memperoleh suatu pola pelayanan yang optimal. Perencanaan yang sistematik
tersebut akan diberikan sejumlah proposal alternatif yang dapat mengkaji akibatnya secara
langsung berhubungan dengan aspek keandalan dan ekonomis.
Tujuan umum perencanaan sistem distribusi ini adalah untuk mendapatkan suatu
fleksibilitas pelayanan optimal yang mampu denan cepat mengantisipasi pertumbuhan
kebutuhan energi listrik dan kerapatan beban yang harus dilayani. Adapun faktor-faktor
lain yang dapat menjadi input terkait dalam perencanaan sistem distribusi ini antara lain:

1
pola penggunaan lahan pada regional tertentu, faktor ekologi dan faktor geografi.
Perencanaan sistem distribusi dimulai dari konsumen. Pola kebutuhan, tipe dan faktor
beban dan karakteristik beban yang dilayani akan menentukan tipe sistem distribusi yang
akan dipakai. Kelompok-kelompok beban tersebut akan dilayani oleh jaringan sekunder.
Sekelompok jaringan sekunder ini akan dilayani oleh trafo-trafo distribusi yang
selanjutnya sejumlah trafo ini akan memberikan gambaran pembebanan pada jaringan
primer. Jaringan distribusi ini akan mendapat masukan energi dari trafo-trafo gardu induk.
Sistem beban pada jaringan distribusi ini akan menentukan pula lintasan dan kapasitas
saluran distribusi. Dengan demikian setiap langkah proses perencanaan sistem distribusi
merupakan input bagi langkah proses selanjutnya.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu Sistem Distribusi?
2. Apa saja Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik?
a

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut:


1) Agar penulis dan pembaca bisa mengerti dan memahami konsep dasar Sistem
Distribusi Tenaga Listrik.
2) Agar penulis dan pembaca mengetahui Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga
Listrik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power
Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah; 1) pembagian
atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub
sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya
pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan
dari 11 kV sampai 24 kV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk dengan
transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian
disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk
memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini
kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan
daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin
kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan
diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu
induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik
dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-
gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo
distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan
oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa
sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam system tenaga listrik secara
keseluruhan.
Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi
mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi
ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi
lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak
cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-
daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan
menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka

3
mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang
memiliki nilai tegangan berbeda-beda.

2.2. Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta


pembatasan-pembatasan sebagai berikut:
 Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation)
 Daerah II : Bagian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi
(HV,UHV,EHV)
 Daerah III : Bagian Distribusi Primer, bertegangan menengah (6 atau 20kV).
 Daerah IV : (Di dalam bangunan pada beban/konsumen), Instalasi, bertegangan
rendah
Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa porsi
materi Sistem Distribusi adalah Daerah III dan IV, yang pada dasarnya dapat
dikelasifikasikan menurut beberapa cara, bergantung dari segi apa kelasifikasi itu
dibuat. Dengan demikian ruang lingkup Jaringan Distribusi adalah:
1. SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah), terdiri dari : Tiang dan peralatan
kelengkapannya, konduktor dan peralatan per-lengkapannya, serta peralatan
pengaman dan pemutus.
2. SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menengah),, terdiri dari : Kabel tanah, indoor
dan outdoor termination, batu bata, pasir dan lain-lain.
3. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat trafo,
LV panel, pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, transformer band,
peralatan grounding, dan lain-lain.
4. SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah) dan SKTR (Saluran Kabel Tegangan
Rendah), terdiri dari: sama dengan perlengkapan/ material pada SUTM dan
SKTM yang membedakan hanya dimensinya.

4
2.3. Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik

Secara umum, saluran tenaga Listrik atau saluran distribusi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
2.3.1. Menurut Nilai Tegangannya:

Klasifikasi saluran distribusi tenaga listrik menurut nilai tegangannya


dibedakan menjadi dua yaitu saluran distribusi primer dan saluran distribusi
sekunder
1. Saluran Distribusi Primer.
Terletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu antara titik Sekunder trafo
substation (G.I.) dengan titik primer trafo distribusi. Saluran ini bertegangan
menengah 20kV. Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, jika langsung melayani
pelanggan bisa disebut jaringan distribusi.

2. Saluran Distribusi Sekunder.


Terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan
titik cabang menuju beban.

2.3.2. Menurut Bentuk Tegangannya:

Berikut ini adalah beberapa bentuk tegangan saluran distribusi tenaga


listrik:
1. Saluran Distribusi DC (Direct Current) menggunakan sistem tegangan searah.
2. Saluran Distribusi AC (Alternating Current) menggunakan system tegangan
bolak-balik.

2.3.3. Menurut Jenis/Tipe Konduktornya:

Berikut ini adalah beberapa jenis/tipe konduktor saluran distribusi tenaga


listrik:
1. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan support (tiang)

2. Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah, dengan menggunakan kabel


tanah (ground cable).
3. Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan menggunakan kabel laut
(submarine cable)

5
2.3.4. Menurut Susunan (Konfigurasi) Salurannya:

Berikut ini adalah beberapa contoh susunan (konfigurasi) saluran distribusi


tenaga listrik:
1. Saluran Konfigurasi horisontal:
Bila saluran fasa terhadap fasa yang lain/terhadap netral, atau saluran positif
terhadap negatif (pada sistem DC) membentuk garis horisontal.
2. Saluran Konfigurasi Vertikal:
Bila saluran-saluran tersebut membentuk garis vertikal
3. Saluran Konfigurasi Delta:
Bila kedudukan saluran satu sama lain membentuk suatu segitiga (delta).

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power
Source) sampai ke konsumen, seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya di sini.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:
1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).
2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan,
karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui
jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari
11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik
tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui
saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya
listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding
dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai
tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya
juga akan kecil pula.
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan
transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem
tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari
saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk
diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu
220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-
konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting
dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan.
Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi
mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini
(HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi
lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak
cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah

7
pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan menggunakan
trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik

sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai
tegangan berbeda-beda.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu:


3) Agar kita bisa mengerti dan mengimplementasikan pengetahuan kita dalam
kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang sistem distribusi tenaga listrik.
4) Agar kita bisa menerapkan pengetahuan yang dimiliki untuk keperluan di
masyarakat yang menyangkut dengan sistem distribusi tenaga listrik.
5) Berusaha untuk mengembangkan pengetahuan kita khususnya dalam bidang
sistem distribusi tenaga listrik

8
DAFTAR PUSTAKA
http://bemteunnes.wordpress.com/2008/04/23/materi-singkat-teknik-pendingin
http://belajar-refrigerasi.blogspot.com/2012/01/cara-pemvakuman-pada-sisitem-
pendingin.html http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik
%20Pendinginan/bab3.php

http://repository.unand.ac.id/id/eprint/10646
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30913/4/Chapter%20II.pdf
http://rahmatcorps.files.wordpress.com/2011/04/komponen-mesin-pendingin.pdf
https://elektroftunp.files.wordpress.com/2012/02/4-mesin-pendingin.pdf

Anda mungkin juga menyukai