SISTEM DISTRIBUSI
TENAGA LISTRIK
Skor Nilai :
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas rutin Makalah Sistem Distribusi
Tenaga Listrik yang berjudul “Perencanaan Distribus Listrik”
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari beberapa sumber
dan dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada penulisan maupun materi. Mengingat kemampuan yang kami miliki,
untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................................3
2.2. Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik...........................................................4
2.3. Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik.....................................................................5
2.3.1. Menurut Nilai Tegangannya:..........................................................................................5
2.3.2. Menurut Bentuk Tegangannya:.......................................................................................5
2.3.3. Menurut Jenis/Tipe Konduktornya:................................................................................5
2.3.4. Menurut Susunan (Konfigurasi) Salurannya:..................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................7
3.2 Saran........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pola penggunaan lahan pada regional tertentu, faktor ekologi dan faktor geografi.
Perencanaan sistem distribusi dimulai dari konsumen. Pola kebutuhan, tipe dan faktor
beban dan karakteristik beban yang dilayani akan menentukan tipe sistem distribusi yang
akan dipakai. Kelompok-kelompok beban tersebut akan dilayani oleh jaringan sekunder.
Sekelompok jaringan sekunder ini akan dilayani oleh trafo-trafo distribusi yang
selanjutnya sejumlah trafo ini akan memberikan gambaran pembebanan pada jaringan
primer. Jaringan distribusi ini akan mendapat masukan energi dari trafo-trafo gardu induk.
Sistem beban pada jaringan distribusi ini akan menentukan pula lintasan dan kapasitas
saluran distribusi. Dengan demikian setiap langkah proses perencanaan sistem distribusi
merupakan input bagi langkah proses selanjutnya.
Adapun perumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu Sistem Distribusi?
2. Apa saja Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik?
a
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power
Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah; 1) pembagian
atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub
sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya
pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan
dari 11 kV sampai 24 kV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk dengan
transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian
disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk
memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini
kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan
daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin
kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan
diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu
induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik
dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-
gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo
distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan
oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa
sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam system tenaga listrik secara
keseluruhan.
Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi
mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi
ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi
lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak
cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-
daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan
menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka
3
mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang
memiliki nilai tegangan berbeda-beda.
4
2.3. Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik
Secara umum, saluran tenaga Listrik atau saluran distribusi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
2.3.1. Menurut Nilai Tegangannya:
5
2.3.4. Menurut Susunan (Konfigurasi) Salurannya:
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power
Source) sampai ke konsumen, seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya di sini.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:
1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).
2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan,
karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui
jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari
11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik
tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui
saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya
listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding
dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai
tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya
juga akan kecil pula.
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan
transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem
tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari
saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk
diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu
220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-
konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting
dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan.
Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi
mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini
(HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi
lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak
cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah
7
pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan menggunakan
trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik
sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai
tegangan berbeda-beda.
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
http://bemteunnes.wordpress.com/2008/04/23/materi-singkat-teknik-pendingin
http://belajar-refrigerasi.blogspot.com/2012/01/cara-pemvakuman-pada-sisitem-
pendingin.html http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik
%20Pendinginan/bab3.php
http://repository.unand.ac.id/id/eprint/10646
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30913/4/Chapter%20II.pdf
http://rahmatcorps.files.wordpress.com/2011/04/komponen-mesin-pendingin.pdf
https://elektroftunp.files.wordpress.com/2012/02/4-mesin-pendingin.pdf