Anda di halaman 1dari 2

Untuk menghasilkan produk dengan jumlah yang besar dalam waktu yang singkat

dan tingkat kesalahan yang sangat kecil maka di dunia industri sangat membutuhkan
sistem otomatis. Keseragaman produk yang sudah memiliki standar juga menjadi alasan
lain, mengingat manusia sangat sulit untuk mengulangi tugas yang sama dengan ketelitian yang
tinggi. Dengan Kemajuan teknologi otomasi yang semakin maju, maka semakin
banyaknya industri yang menggunakan sistem otomasi dalam menjalankan proses –proses
produksinya. Sistem otomasi tersebut tidak lepas dari ditinggalkannya penggunaan sistem
kendali konvensional. Dimana sistem konvensional sangat rumit, mahal dan tidak tahan lama.
Maka sistem konvensional ini digantikan oleh PLC (Programmable Logic Controller). PLC
banyak digunakanpada aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan, perakitan,
pembuatan, sistem konveyor atau pemindah barang, sistem pengisian dan lain sebagainya.
Hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau elektronik di sebagian industri
menggunakan PLC. Dalam tugas

Pada masa ini perusahaan industri berharap bisa menghasilkan jumlah


produksi yang maksimal dengan penekanan jumlah pekerja supaya lebih efisien.
Maka perusahaan industri memerlukan sistem kontrol otomatis yang akan
membantu untuk meningkatkan jumlah produksi mereka tanpa harus
mempekerjakan lebih banyak pegawai sehingga proses produksi akan menjadi
lebih efektif dan efisien. Salah satu peralatan otomatis yang saat ini banyak
diganakan adalah PLC.

PLC merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan relay


yang digunakan pada kendali konvensional. PLC bekerja dengan cara mendeteksi
masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan
melakukan tindakan sesuai dengan yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan
atau mematikan keluarannya (logic, 0 atau 1, hidup atau mati). Pengguna
membuat program yang kemudian program tersebut akan dijalankan oleh PLC .
Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada
instrumen keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang
diamati dan sesuai dengan perintah yang telah disimpan dalam memori.
Gambar 1. Komponen Dasar PLC

1. Unit Pengolahan Pusat (CPU – Central Processing Unit)


Unit pengolahan pusat atau CPU merupakan otak dari sebuah kontroler
PLC . CPU itu sendiri merupakan sebuah mikrokontroler (versi mini
mikrokomputer lengkap). Pada awalnya merupakan sebuah mikrokontroler 8-bit,
namun saat ini bisa merupakan mikrokontroler 16 atau 32-bit.
2. Memori
Memori sistem digunakan oleh PLC untuk sistem kontrol proses.
3. Pemrograman PLC
Kontroler PLC dapat diprogram melalui komputer, tetapi juga bisa
deprogram melalui program manual, yang biasa disebut dengan konsol (console).
4. Catu Daya PLC
Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan catu daya
keseluruh bagian PLC (termasuk CPU, memori dan lain-lain).
5. Masukan-masukan PLC
6. Pengaturan atau Antarmuka Masukan
Antar muka masukan berada diantara jalur masukan yang sesungguhnya
dengan unit CPU.
7. Keluaran-keluaran PLC
8. Pengaturan atau Antarmuka Keluaran
9. Jalur Ekstensi atau Tambahan

Anda mungkin juga menyukai