Anda di halaman 1dari 20

AUDIT ENERGI

02
Modul ke:

Teknik Audit Energi


Fakultas
Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
FT

Program Studi
Teknik Elektro
Audit Energi

• Kegiatan yang dimaksud untuk mengidentifikasi dimana dan berapa


energi digunakan serta berapa potensi penghematan yang mungkin
diperoleh dalam suatu fasilitas pengguna energi.
• Tujuan audit energi adalah untuk menentukan cara yang terbaik
untuk mengurangi penggunaan energi per satuan output dan
mengurangi biaya operasi/biaya produksi.
• Secara umum audit energi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas penggunaanenergi, serta rasional dalam pemakaian
dan pengoperasiannya. Dengan penggunaa nenergi yang efisien,
efektif, dan rasional tentunya tanpa mengurangi kualitas,
produktivitas, dan kenyamanan kerja.
Mengapa Menggunakan Audit Energi

• Kurangnya awareness konsumen terhadap efisiensi energi


• Kompleksitas peralatan pengguna energi ( di industry /
komersial )
• Prosedur pemeriksaan energi lebih efektif dan komprehensif
• Identifikasi penghematan energi dapat dilakukan secara
cermat
• Accountability terhadap pengelolaan energi lebih baik
• Kuantifikasi didalam program penurunan beban lebih akurat
• Program pengurangan/manajemen beban lebih terarah
Manfaat Audit Energi
• Kuantifikasi kebutuhan energi dan biaya energi
• Identifikasi distribusi dan porsi penggunaan energi
• Monitoring pemakaian energi secara periodik
• Identifikasi dan Kuantifikasi kerugian (losses) energi
• Menentukan langkah-langkah penghematan energi
• Menentukan baseline energi di setiap jenis peralatan energi
• Menunjang prosedur pemeliharaan fasilitas energi
• Sebagai landasan untuk Energy Forecasting/Targetting
• Memberikan sistem pelaporan energi yang efisien dan efektif
• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di sisi konsumen
• Program efisiensi energi lebih signifikan
• Program Peak Load Clipping/Shifting lebih terarah
JENIS-JENIS AUDIT ENERGI
Survei energy (Walk-Through Audit)
• Tujuannya untuk melakukan penelitian terhadap pemakaian
energi guna mengidentifikasi peluang penghematan energy.
Kegiatan utama meliputi:
• Memperoleh gambaran distribusi penggunaan energi
• Memperoleh info ttg sistem pengelolaan energi yang ada
• Identifikasi kebocoran / peluang penghematan energy
• Menyusun laporan hasil survei energi.
Jenis-jenis Audit Energi
Audit Awal (Preliminary Audit)
• Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi peluang penghematan
energi dalam satuan energi dan biaya energi. Kegiatan utama nya
adalah:
– Pengumpulan data dan informasi dasar, diantaranya; data
konsumsi energi, intensitas energi, data disain, data historis, dll.
– Identifikasi besarnya penghematan energi yang mungkin
diperoleh (% penggunaan energi, Rp/th).
– Identifikasi besarnya penghematan yang mungkin diperoleh
pada masing-masing area (untuk menentukan prioritas).
– Rekomendasi (spesifik).
– Menyusun laporan hasil audit awal.
Jenis-jenis Audit Energi
Audit Rinci (Full Audit)
• Bertujuan untuk melakukan penelitian pada peralatan pengguna
energi atau sistem tertentu terutama pada area dimana
penghematan energi cukup potensial. Adapun kegiatan utama dalam
audit rinci yaitu:
• Rekomendasi engineering, estimasi penghematan energi dan biaya
yang diperlukan.
• Anlisis ekonomi secara detail mengenai penghematan
energi yang direkomendasikan.
• Rencana pelaksanaan.
• Menyusun laporan hasil audit rinci.
Prosedur Umum
Prosedur Umum
1. Persiapan
Informasi/referensi untuk menunjang kegiatan audit
Menentukan lingkup kegiatan
Membentuk tim dan menyusun rencana kegiatan
2. Pengumpulan data
Kuesioner
Informasi dari karyawan/manajemen
Data teknis (disain, operasi/historis, pengukuran, dll)
Data pendukung (lab. Analisis, skedul maintenance, dll)
Gambar layout peralatan/sistem
Verifikasi data
3. Analisis/evaluasi data
Penyusunan baseline penggunaan energi
Benchmarking indeks pemakaian energi
Analisis teknis (konsumsi energi/spesifik, neraca masa dan energi, distribusi
dan pola pemakaian energi, efisiensi/kinerja sist. Dan peralatan, peluang 2
penghematan, dsb)
Analisis kelayakan ekonomis (IRR, payback period, dsb)
Diskusi manajemen dan rekomendasi ECO
4. Pelaporan
Prosedur Umum (Persiapan Audit)

Susun Rencana Pekerjaan, yang meliputi :


a) Definisi mengenai tujuan dan lingkup pekerjaan.
b) Pengelompokan peralatan penggguna energi menjadi beberapa pusat
biaya energi berdasarkan fungsinya, guna memudahkan pengukuran dan
perhitungan biaya energi.
c) Pembagian tugas anggota tim (anggota tim audit bertugas untuk
mengumpulkan data dan menganalisis rekaman data industri,
mengunjungi pabrik, mengukur, menghitung energy balance dan efisiensi,
identifikasi peluang penghematan dan menyiapkan laporan akhir).
Prosedur Umum (Pengumpulan Data)
A. Kuesioner audit industri
1. Kuesioner umum (untuk semua jenis industri)
2. Kuesioner spesifik Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3. Kuesioner spesifik Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
4. Kuesioner spesifik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
5. Kuesioner spesifik Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap (PLTGU)
B. Foto-copy/ kumpulkan dokumen berikut :
6. Data desain
7. Diagram alir proses
8. Sistem referensi energi menurut jenis energi, bagian, item utama
peralatan proses dari sumber hingga pengguna akhir
9. Data historis pemakaian energi, biaya energi dan tarif
10. Data neraca material (bahan mentah, produk menengah dan akhir)
11. Kondisi instrumen penunjuk pemakaian energi pada alat utama
12. Data mengenai persediaan air, udara bertekanan tinggi dan uap air
13. Data operasi (log sheet)
14. Program konservasi energi yang pernah dilaksanakan.
Prosedur Umum (Pengumpulan Data)

C. Pengamatan dan Pengukuran, yang meliputi :


1. Dalam melakukan pengamatan dan pengukuran harus ditemani
oleh wakil industri yang memahami operasi pabrik
2. Gunakan diagram yang ada atau sketsa dari personel pabrik dan
tandai aliran material/energi, seperti :
 Area penerimaan dan penyimpanan material
 Area energi utama masuk dan lokasi meter
 Area produksi utama dengan energi/ material yang digunakan
 Departemen warehouse dan shipping untuk produk akhir.
 Sistem recycling resources
 Sistem waste disposal
3. Identifikasi sistem konsumsi energi utama, inspeksi (data name
plate, keadaan secara fisik, instrumen yang digunakan, sistem
kontrol dan kondisi operasi), serta lakukan pengukuran langsung
bila diperlukan
Prosedur Umum (Pengumpulan Data)

D. Verifikasi data
E. Identifikasi dan pahami sistem operasi pabrik :
1. Instrumen pada Utility
2. Instrumen yang berhubungan dengan proses operasi.
F. Identifikasi/pahami analisis data dan pelaporan energi
G. Identifikasi/pahami analisis data dan pelaporan produksi
H. Identifikasi awal peluang konservasi seperti
1. Kehilangan panas akibat radiasi dan konvek
2. Kebocoran pada sistem uap, udara panas, pendingin dan lain-lain
3. Peralatan operasi ketika tidak dibutuhkan (idle)
4. Sistem kontrol tidak berfungsi atau diset tidak optimal
5. Kapasitas peralatan tidak sesuai dengan kebutuhuan
Fasilitas / Sistem Utama Sasaran Audit

1. Sistem Distribusi Listrik


2. Sistem Tata Udara gedung kantor pabrik (sistem AC)
3. Sistem Penerangan gedung kantor pabrik
4. Pompa
5. Kompresor
6. Motor-motor listrik
7. Genset
8. Boiler Dan sistem distribusi uap
9. Furnace
10. Dryer
11. Oven
12. Kiln
13. Thermo Oil
14. Refrigerator
15. Turbin
16. Peralatan pengguna energi lainnya.
Analisis Data

A. Buat neraca energi dan hitung efisiensi


1. Buat tabel data historis konsumsi energi dan produksi serta cari
hubungan antara penggunaan energi dengan tingkat produksi.
2. Pelajari diagram proses, buat daftar peralatan pengguna energi utama.
3. Buat neraca masa/energi untuk setiap cost center/peralatan utama.
4. Hitung specific energy consumption (konsumsi energi per satuan
produk) untuk suatu proses atau departemen.
5. Hitung efisiensi peralatan konversi energi seperti furnace, kiln, boiler
dll.
6. Bandingkan perhitungan efisiensi atau SEC dengan standar industri.
B. Hitung kelayakan teknis-ekonomis dan rekomendasi
1. Low Cost/No Cost
2. Medium Cost
3. High Cost
C. Review program manajemen energi yang ada, berikan rekomendasi bila
perlu
Parameter Utama Sasaran Analisis

1. Konsumsi Energi (kWh, KKal, MMBTU, dst)


2. Konsumsi Energi Spesifik (kWh, KKal/sat produk, dst)
3. Efisiensi/Heat Rate Peralatan dan Sistem (%, Kkal/kWh, dst)
4. Distribusi Energi Pabrik (Heat/Material Balance)
5. Kebocoran/Pemborosan Energi
6. Sistem Pemanfaatan/Recovery Energi
7. Skedul Operasi Peralatan/Sistem
8. Manajemen Operasi/Produksi
9. Peluang penghematan energi
Pelaporan

A. Laporan Hasil Analisis dan Evaluasi


B. Rekomendasi Kelayakan Tekno-Ekonomi
Pengukuran

• Pengukuran terhadap parameter operasi dari fasilitas energi diperlukan


untuk menghitung efisiensi energi dan untuk mengetahui apakah sudah
bekerja sebagaimana mestinya.
• Mengapa diperlukan pengukuran ?
– Peralatan tidak selalu beroperasi sesuai disain
– Untuk mengetahui data aktual operasi alat/sistem
– Untuk mengetahui kinerja operasi alat/system
– Untuk mengetahui jumlah energi ter buang
– Untuk keperluan analisis/evaluasi
• Posisi pengukuran sangat penting diperhatikan
• karena kesalahan dalam mengambil data akan mengakibatkan
• kesalahan dalam analisis/evaluasi dan rekomendasi.
Parameter Pengukuran

• Temperatur, untuk mengetahui apakah kandungan thermal-nya


sudah sesuai dengan keperluan atau yang diharapkan
• Tekanan, untuk menjaga dan memonitor keamanan operasi suatu
peralatan, memperkirakan kondisi abnormal suatu aliran, dan juga
secara tidak langsung memberi indikasi terhadap sifat-sifat
thermalnya
• Laju alir (Flowrate), untuk mengetahui kapasitas thermalnya.
• Humidity, sangat diperlukan terutama pada industri dimana humidity
merupakan parameter yang menentukan kwalitas produksi
• Pembakaran, gas buang O2, CO2, CO & HC (% dry vol)
• Listrik, untuk mengetahui kemungkinan pengurangan penggunaan
energi listrik
Terima Kasih
Akhmad Wahyu Dani, ST, MT

Anda mungkin juga menyukai