Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Distribusi
Tenaga Listrik
Pengaturan Tegangan
Bagian Kedua

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

10
Fakultas Teknik Teknik Elektro W141700040 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Abstract Kompetensi
Materi dalam pertemuan ke-10  Mahasiswa memahami
ini menjelaskan tentang pengaturan pengertian pengaturan
tegangan pada sistem distribusi tegangan pada sistem distribusi
melanjutkan pembahasan pada  Mahasiswa dapat menghitung
pertemuan-9 pengaturan tegangan pada
sistem distribusi
Otomatisasi Kapasitor Untuk Jaringan Distribusi
Pendahuluan

Saat ini sudah terdapat meteran cerdas yang dapat memonitor tegangan pada sisi pelanggan-
dan mengkomunikasinnya kepada otoritas tenaga listrik. Meteran elektronik ini bersama-sama
dengan rangkaian kontrol kapasitior, telekomunikasi radio, dan pemroses pada gardu distribusi
memungkinkan terwujudnya otomasi kapasitor untuk jairngan distribusi. Rangkaian kapasitor
dapat dihubungkan dan dilepaskan dari jaringan distribusi dari jarak jauh (remote) berdasarka
informasi tengang tegangan yang dikirimkan oleh meteran cerdas di sisi pelanggan dan
informasi daya reaktif (VAR) dari gardu distribusi. Hal ini diilustrsikan pada gambar 1.

Gambar 1 Algoritma otomatisasi kapasitor untuk jaringan distribusi

‘1 Distribusi Tenaga Listrik


5 1 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk mengontrol aliran daya reaktif dari jaringan distribusi prosesor pada gardu induk dan
prosesor pada gardu distribusi diinterfasi untuk menentukan tingkat tegangan jaringan distribusi
agar aliran daya reaktif menjadi minimum.

Fluktuasi Tegangan

Umumnya flukstuasi tegangan dan kedip lampu disebabkan oleh berbagai peralatan yang ada
pada pelanggan. Kedip lampu dapat didefinisikan sebagai perubahan tiba-tiba intensitas
penerangan lampu dikarenakan adanya perubahan tegangan yang mendadak pada tegangan
yang mengapit lampu. Hal ini banyak disebabkan oleh pengasutan (starting) motor listrik. Arus
inrush current yang besar dan berlangsung sangat singkat pada waktu pengasutan motor listrik
menyebabkan kedip pada lampu baik itu lampu pijar atau lampu TL, karena tingkat penerangan
merupakan fungsi dari tegangan.

Selain oleh karena pengasutan motor lsitrik, penyebab lainnya adalah adanya beban yang
pulsatif seperti mesin gerinda, mesin penhancur/Hammer Mills, pompa hisap, las listrik, dsb.

Gambar 2 Mesin gerinda

‘1 Distribusi Tenaga Listrik


5 2 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3 Mesin penghancur (hammer mills)

Gambar 4 Las listrik

‘1 Distribusi Tenaga Listrik


5 3 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5 Mesin penghisap

Efek fliker lampu pada setiap orang berbeda-beda dan bersifat sangat subjektif. Namun pada
beberapa kasus efek dari kedip lampu dapat menyebabkan gangguan yang sangat pada
kenyamanan mata. Secara umum tingkat gangguan atas terjadinya kedip lampu merupakan
fungsi dari seberapa sering terjadi dan besarnya kedip tegangan. Kurva pada gambar 6
digunakan oleh otoritas tenaga listrik untuk jumlah kedip tegangan yang diijinkan pada sistem
mereka.

Sebagaimana dapat dilihat pada gambar 6, kedip tegangan yang besarnya di atas kurva besar
kemungkinan akan menyebabkan keberatan dari pelanggan. Sebagai contoh, kedip tegangan
sebesar 5 V dari tegangan nominal 120 V, dapat diterima sepanjang terjadi tidak lebih dari 3 kali
setiap jam. Pada kasus ini fliker berada pada zona nyaman (satisfactory flicker zone). Lebih dari
3 kali perjam, fliker masuk zona keberatan (objectionable flicker zone).

Adapun kurva fliker sinusoidal (sinusoidal flicker) digunakan untuk perubahan tegangan yang
bersifat sinusoidal yang disebabkan oleh pompa kompresor dan peralatan lainnya yang memiliki
kesamaan karakteristik. Setiap otoritas ketenagalistrikan memiliki kurva fliker yang berbeda-
beda berdasarkan pengalaman dan budaya di negara masing-masing.

‘1 Distribusi Tenaga Listrik


5 4 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 6 Kurva batas kedip tegangan yang diperbolehkan

Mengatasi Flicker Karena Pengasutan Motor (Motor Starting)

Fliker tegangan akibat pengasutan motor listrik dapat dikurangi dengan beberapa cara berikut
ini:

• Gunakan motor yang memerlukan kVA/HP lebih kecil untuk start

• Gunakan motor dengan torsi start yg rendah jika beban yang dipikul ringan

• Mengganti motor ukuran besar dengan motor ukuran kecil

• Gunakan rangkaian starter motor untuk memperkecil arus start

• Gunakan kapasitor shunt atau kapasitor seri untuk memperbaiki faktor daya

Seorang insinyur yang bertanggung jawab pada sistem distribusi harus mencari cara agar fliker
yang mungin terjadi masih memenuhi ketentuan yang berlaku. Salah satu yang banyak dipilih
dari berbagai cara di atas adalah penggunaan kapasitor shunt atau kapasitor seri.

Kapasitor shunt mengkompensasi faktor daya yang rendah dari motor saat pengasutan.
Kapasitor shunt ini akan dilepaskan dari rangkaian begitu motor mencapai kecepatan
nominalnya. Jika dipergunakan kapasitor seri, maka kapasitor harus diletakkan di antara trafo

‘1 Distribusi Tenaga Listrik


5 5 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
distribusi dan tap untuk beban perumahan atau beban penerangan sebagaimana dapat dilihat
pada gambar 7.

Gambar 7 Penempatan kapasitor seri untuk menurunkan fliker tegangan akibat beban fluktuatif

Menghubungkan kapasitor seri di antara trafo distribusi dan beban-beban yang fluktuatif akan
mengurangi fliker tegangan.

Kedip Tegangan Akibat Starting Motor 1 Fasa

Arus Start dihitung dengan persamaan berikut:

S start
I start = [A]
V L− N

Maka kedip tegangan dengan basis 120 V adalah:

120× I start × ZG
VDIP=
V L−N

Dimana

V L−N
ZG = [Ω]
I f , L−G

Maka

120× S start
VDIP= [V ]
I f , L−G ×V L−N

‘1 Distribusi Tenaga Listrik


5 6 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Catatan:

 I f , L−G=¿ arus gangguan fasa ke tanah

Contoh-1

• Sebuah motor satu fasa 10 HP; 7,2 kV, kode hutuf NEMA = G, start 15 kali dalam sejam.
kVA start motor ini adalah 6,3 kVA/HP, dan arus gangguan fasa ke tanah 1438 A,

• Berapa kedip tegangan akibat start motor?

• Apakah kondisi ini masih dapat diterima?

Jawaban

• Sstart =(kVA/hp) start × HPmotor

¿ 6,3 ×10=63 kVA

120× S start 120× 63


• VDIP= = =0,73 V
I f , L−G ×V L−N 1438 ×7,2

• Jadi dip tegangan 0,73 V dan flicker terjadi 15 kali/jam

• Bila dilhat dari kurva maka masih di dalam zona satisfactory flicker, sehingga msih bisa
diterima

‘1 Distribusi Tenaga Listrik


5 7 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kedip Tegangan Akibat Starting Motor 3 Fasa

• Arus Start:

S start
I start = [A]
√ 3 ×V L− L
• Dip tegangan:

120× I start × Z L
VDIP=
V L− N

 Dimana

V L−N
Z L= [Ω]
I3 ϕ

• Maka

‘1 Distribusi Tenaga Listrik


5 8 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
69,36 × Sstart
VDIP= [V ]
I 3 ϕ ×V L− L

• Catatan: I 3 ϕ =¿ arus gangguan 3 fasa

Contoh-2

• Sebuah motor tiga fasa 100 HP; 12,47 kV, kode hutuf NEMA = F, start 3 kali dalam
sejam. Jika kVA start motor ini adalah 5,6 kVA/HP, dan arus gangguan 3 fasanya 1765
A,

• Berapa dip tegangan akibat start motor?

• Apakah kondisi ini masih dapat diterima?

Jawaban

• Sstart =(kVA/hp) start × HPmotor

¿ 5,6 ×100=560 kVA

69,36 × Sstart 69,36 × 560


• VDIP= = =1,76V
I 3 ϕ ×V L− L 1765 ×12,47

• Jadi dip tegangan 1,76 V dan flicker 3 kali/jam

• Bila dilhat dari kurva maka masih di dalam zona satisfactory flicker, sshingga bisa
diterima

‘1 Distribusi Tenaga Listrik


5 9 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
‘1 Distribusi Tenaga Listrik
5 10 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai