Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KONSUMSI DAYA DAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Nanang Setiaji1, Ir. Sumpena. MM2, Agus Sugiharto, ST. MT3,


1,2,3
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Abstrak
Analisis membahas tentang pembagian konsumsi daya listrik di gedung parkir 4 lantau pada
panel LVMDP untuk mengoptimalkan pemakaian daya listtrik yang tersedia. Kapasitas daya
listrik yang tersambung pada pembangkit utama (PLN) sebesar 315 kVA (252 kW) dan kapasitas
daya listrik pada pembangkit cadangan (Diesel Generator) sebesar 200 kVA (160kW) dengan
cos  0,8 lagging total pemakaian daya listrik 292,188 kW. Setelah melakukan pembagian beban
listrik antara beban prioritas dan beban normal, pemakaian daya listrik pada beban prioritas
sebesar 136,829 kW dan besar pemakaian daya listrik pada beban normal menjadi sebesar
115,171 kW. Sehingga ketersediaan daya listrik cukup untuk melayani pemakaian beban listrik
pada gedung parkir dan penghematan konsumsi daya sebesar 31%.

Kata Kunci : Daya Semu, Daya Aktif, Konsumsi Daya

1. PENDAHULUAN Dalam perencanaan pengelolaan


Pada saat ini perkembangan gedung parkir dibutuhkan proteksi
kendaraan bermotor baik mobil atau motor kelistrikan serta perancangan yang sangat
meningkat pesat. Berdasarkan data Korps teratur. Kontinuitas kelistrikan yang
Lalu Lintas Polri tahun 2021, pada saat ini maksimal sangat diperlukan pada gedung
total kendaraan bermotor di Indonesia parkir terutama pada ruangan lift maka pihak
sebanyak 143.340.128 kendaraan. Jumlah gedung harus memperhatikan persyaratan
tersebut setengah dari jumlah penduduk teknis dalam menganalisis penerangan listrik
di Indonesia. gedung parkir agar terciptanya kenyamanan
Perkembangan jumlah kendaraan dan keamanan.
bermotor tersebut, memaksa pihak-pihak
pengelola gedung untuk membangun secara
tersendiri gedung parkir guna menampung 2. LANDASAN TEORI
kendaraan-kendaraan tersebut. Dengan 2.1. Daya Listrik
berkembangnya sarana gedung parkir maka Daya listrik adalah tingkat konsumsi
kebutuhan energi listrik pun ikut energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian
berkembang. Agar pelayanan gedung parkir listrik. Daya listrik menyatakan banyaknya
berjalan baik maka konsumsi daya listrik dan energi listrik yang terpakai setiap detiknya.
distribusi tenaga listrik pun harus memiliki Satuan daya listrik adalah Watt. Di mana
sistem yang baik. Oleh Karena itu, sistem 1 Watt = 1 Joule/detik.
kelistrikan harus memiliki sistem yang
efisien dan berpedoman pada peraturan yang P=E/t ………………………(1)
berlaku untuk menjaga kenyamanan bagi Keterangan :
masyarakat. P = Daya Listrik
E = Energi dengan satuan joule
t = waktu dengan satuan detik c. Daya reaktif (VAR)
Daya Reaktif merupakan daya yang
Pada dasarnta daya listrik dibagi mengakibatkan terjadinya kerugian-
menjadi 3 yaitu : kerugian daya, sehingga daya dapat
a. Daya nyata atau daya aktif (Watt) mengakibatkan terjadinya penurunan nilai
Daya nyata merupakan daya Sebenarnya factor daya (Cosphi). Satuan daya reaktif
yang dibutuhkan beban dan biasanya daya adalah VAR (Volt. Amper Reaktif). Untuk
aktif nilainya lebih rendah dibandingkan menghemat daya reaktif dapat dilakukan
dengan daya semu. Daya Aktif dihasilkan dengan memasang kapasitor pada
dari hasil perkalian Daya Semu dengan rangkaian yang memiliki beban bersifat
Faktor Daya (Cosphi). Daya aktif akan induktif.
mengalami penurunan nilai yang
diakibatkan adanya beban-beban listrik Q = √𝑺𝟐 − 𝑷𝟐 ………………(4)
yang menghasilkan daya reaktif. Keterangan :
Q = Daya reaktif
𝑷 = 𝑽 𝒙 𝑰 𝒙 𝐜𝐨𝐬 ø ……………. (2) S = Daya semu
Keterangan : P = Daya Aktif
P = Daya Aktif
V = Tegangan
I = Arus Listrik
Cos ø = Faktor Daya

b. Daya Semu (VA)


Daya Semu merupakan daya yang
dihasilkan dari perhitungan-perhitungan Gambar 1. Segitiga Daya
listrik sebelum dibebani dengan beban-
beban listrik. Satuan daya nyata adalah 2.2. Suplai Daya Listrik
VA (Volt.ampere). beban yang bersifat Sistem pendistribusian tenaga listrik
daya semu adalah beban yang bersifat merupakan sistem yang digunakan untuk
resistansi (R). Peralatan listrik atau beban memdistribusikan energi listrik dari input ke
pada rangkaian listrik yang bersifat output. Sistem pendistribusian pada gedung
resistansi tidak dapat dihemat karena dibagi menjadi dua sumber listrik dari PLN
tegangan dan arus listrik memiliki nilai dan Sumber Listrik dari Genset.
factor daya adalah 1. Pendistribusian listrik gedung bermula pada
Gardu PLN sampai ke pembagain beban pada
S = V x I ……………….(3) panel LVMDP (Low Voltage Main
Keterangan : Distribution Panel). Suplai daya listrik
S = Daya semu tersambung 315 kVA pada awal proses
V = Tegangan penyaluran melalui panel MV (Medium
I = Arus Voltage) sebesar 20 kV, kemudian dari panel
MV diturunkan menjadi 380 Volt dengan
menggunakan satu buah trafo yang memiliki b. Beban Induktif
kapasitas sebesar 400 kVA, dan selanjutnya Beban Induktif bersifat induktif memilki
disalurkan kembali melalui panel LVMDP sifat yang sama dengan induktor. Arus
yang diparalelkan dengan 1 buah panel Listrik yang mengalir melalui beban
control genset dengan kapasitas 200 kVA. tersebut akan disimpan dalam bentuk
Kemudian dari panel control genset, medan magnet sehingga listrik yang
disalurkan ke beban pada Miniatur Circuit mengalir akan terinduksi dan diubah
Breaker (MCB) pada panel tersebut. menjadi medan magnet yang tersimpan.

Gambar 2. Sistem Distribusi Listrik

2.3. Beban Listrik Gambar 4. Gelombang arus beban induktif


Beban listrik (Load) merupakan total
daya aktif dan/atau reaktif yang dikonsumsi
oleh suatu peralatan yang terkoneksi ke c. Beban Kapasitif
sistem daya. Pada beban seimbang jumlah Beban Kapasitif merupakan kebalikan
daya yang dibangkitkan oleh pembangkit tiga dari beban induktif. Jika beban Induktif
phasa diperoleh dengan menjumlahkan daya
tiap-tiap phasa. Pada sistem yang seimbang, menghalangi terjadinya perubahan nilai
daya total sama dengan daya tiga kali phasa arus listrik, maka beban kapasitif bersifat
dengan perbedaan sudut antara tiap phasa mengahalangi perubahan tegangan listrik.
yaitu 120°. Sifat ini menunjukan bahwa kapasitor
Beban listrik (load) diklasifikasikan bersifat seakan-akan menyimpan tegang
menjadi 3, yaitu : listrik sesaat.
a. Beban Resistif
Beban Resistif ialah beban yang memiliki
sifat resistif apabila beban Tersebut dialiri
arus listrik yang mengalir maka arus
nominal pada beban memilki nilai berupa
resistor murni.

Gambar 5. Gelombang Beban Kapasitif

Gambar 3. Gelombang Beban Resistif


2.4. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dengan pihak yang memahami betul
Perhitungan konsumsi daya listrik tentang sistem pembangkit listrik dan
mengacu pada karakteristrik pemakaian panel SDP pada gedung.
beban harian. Jika dirasa masih belum baik c. Melakukan observasi dengan langsung
maka harus dilakukan audit daya listrik untuk mengamati sistem pembangkit listrik dan
mengevaluasi pemakaian listrik dan panel SDP yang ada pada gedung.
Intensitas Konsumsi Energi (IKE). Analisis
ini ditujukan untuk menginterprestasi lebih
dalam hubungan-hubungan yang terjadi pada Mulai Penelitian
pemborosan energi listrik. Untuk perhitungan
IKE dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut: Studi Literatur

Perhitungan Intensitas Konsusmsi Energi


(IKE) bulanan dihitung berdasarkan
persamaan, yaitu : Pengumpulan Data

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑊ℎ 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛


𝐼𝐾𝐸 = …… (5)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠
Analisa Data
Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi
(IKE) tahunan dihitung berdasarkan
persamaan, yaitu :
Pengolahan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑊ℎ 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐼𝐾𝐸 = ……..(6) Data
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠

3. METODOLOGI PENELITIAN
Pada metode penelitian, pengumpulan Hasil dan Pembahasan

data dilakukan dengan bebarapa cara, sebagai


berikut :
Kesimpulan
a. Studi Pustaka merupakan pengumpulan
data untuk memperoleh informasi ataupun
teori yang digunakan sebagai literatur
penunjang bagi penelitian. Data ini Selesai
diperoleh dari buku-buku, jurnal,
ensiklopedia, laporan-laporan serta
sumber-sumber yang tertulis baik cetak Gambar 6. Diagram Alir Penelitian
maupun elektronik
3.1. Data Kapasitas Daya
b. Studi dokumentasi merupakan
Data yang dipergunakan pada analisa
pengumpulan data yang dilakukan dengan
yaitu data kapasitas daya listrik pada sistem
mengumpulkan data primer di mana data
tersebut adalah data berupa wawancara
pembangkit dan daya kapasitas listrik pada daya listrik pada diesel generator = 200 kVA,
beban normal. cos φ = 0,8 lagging.

Tabel 1. Kapasitas Daya Listrik Pada Sistem a) Sumber pembangkit PLN


Pembangkit Daya Aktif :
NO Sumber Faktor P = Sumber Pembangkit (kVA) x cos φ
Pembangkit Kapasitas Daya Frek Teg = 315 kVA x 0,8 lagging
Listrik = 252 kW
1 PLN 315 kVA 0,95 50Hz 380V
2 Generator 200 Kva 0,95 50z 380V 𝑃 252 𝑘𝑊
In = =
√3.𝑉𝐿−𝐿.cos 𝜑 √3𝑥380𝑥0,8
Tabel 2 Data Kapasitas Daya Listrik Pada
beban normal = 478,593 Ampere

NO Distrbution Arus Arus Start MCCB = In x 125%


Nominal
= 478,593 Ampere x 125%
1 Lantai 1 204,68 A 300 A
= 598,24125 Ampere
2 Lantai 2 248,45 A 300 A = 800 Ampere

3 Lantai 3 14,85 A 20 A b) Sumber pembangkit Diesel Generator


Daya Aktif :
4 Lantai Atap 3,88 A 10 A
P = Sumber Pembangkit (kVA) x cos φ
5 Power 9,5 A 20 A = 200 kVA x 0,8 lagging
House = 160 kW
6 Plumbing 32,14 A 50 A
𝑃 160 𝑘𝑊
7 Luar 3,87A 10A In = =
√3.𝑉𝐿−𝐿.cos 𝜑 √3𝑥380𝑥0,8
8 UPS 16,6 A 30 A
= 303,869 Ampere
9 Lift 74.79 A 100 A

MCCB = In x 125%
4. PERHITUNGAN DAN ANALISA = 303,869 Ampere x 125%
4.1. Perhitungan Daya Listrik Terpasang
= 379,83625 Ampere
Membuat analisa besar daya listrik = 500 Ampere.
yang terpasang pada sisi pembangkit dengan
merubah nilai daya semu ke nilai daya aktif.
Dimana ketersediaan daya pada sumber
pembangkit (PLN) = 315 kVA, dan besar
4.2. Total Daya Listrik Pada Kondisi Maka total pemakaian daya listrik pada
Normal kondisi beban normal adalah sebesar
292,188 kW.
Pada perhitungan daya dipanel lantai 1
penggunaan arus nominal sebesar 204,68A, Daya PLN = 252 kW – 292,188 kW
sehingga kapasitas daya listrik yang harus
= -40,188 kW
disediakan sebesar:
Daya Diesel Generator =
160 kW – 292,188 kW = 132,188 kW
P = √3. 𝑉. 𝐼. 𝑐𝑜𝑠 𝜑
= √3.380.204,68 .0,8 Jumlah kapasitas daya listrik yang
= 107,773 kW tersedia tidak cukup untuk melayani
Perhitungan terhadap seluruh lantai didapat pemakaian daya listrik tersebut.
nilai P seperti pada tabel 3 berikut ini.
4.3. Besar Daya Listrik Pada Beban
Tabel 3. Kapasitas Daya setiap Lantai dan Prioritas
Ruang a. Beban Normal
Distribution Arus Arus Kapasitas
Daya PLN = 252 kW – 136,829 kW
NO (A) Start Daya
(A) (kW) = 115,171 kW
Lantai 1 204,68 300 107,77
1. Daya Diesel Generator =
Lantai 2 248,45 300 130,82 160 kW – 136,829 kW = 23,171 kW
2.
b. Beban Prioritas
Lantai 3 14,85 20 7,819
3. Daya PLN = 252 kW – 115,171 kW
= 136,829 kW
Lantai Atap 3,88 10 2,043
4.
Daya Diesel Generator =
Power 9,5 20 5,002 160 kW – 115,171 kW = 44,829 kW
5.
House
Plumbing 32.14 50 9,771
6. . Besar daya listrik beban prioritas
Luar 3,87 10 1,176 adalah sebesar 115,171. Maka jika beban
7. listrik pada Gedung Parkir Polda dibagi
UPS 16,6 30 5,046 menjadi 2 bagian antara beban normal
8. dengan beban prioritas, besar pemakaian
Lift 74,79 100 22,736 pada kondisi normal adalah:
9.
252 kW – 115,171 kW = 136,829 kW
Pada beban normal menjadi sebesar
136,829 kW. Maka ketersediaan kapasitas
daya listrik cukup untuk melayani pemakaian b. Total perhitungan pemakaian daya listrik
beban listrik. pada beban prioritas, daya PLN sebesar
115,171 kW dan pada daya Diesel
Tabel 4. Penurunan Konsumsi Daya Generator sebesar 44,829 kW. Maka
Bulan Total Rata-rata penurunan
ketersediaan kapasitas daya listrik cukup
kwh kwh untuk melayani pemakaian beban listrik.
sebulan c. Berdasarkan perhitungan Maka konsumsi
3878 352,54 0% daya dari bulan Februari 2021 – Agustus
Februari 2021 mengalami penurunan sebesar 31%.
kwh kwh
3892 324,33 8%
Maret DAFTAR PUSTAKA
kwh kwh
1. Affan Ardian "Analisis Sistem Suplai
2826 235,5 33% Daya Instalasi Listrik Tenaga Pada
April
kwh kwh Gedung PT. Smart Telecom,” 2019.
2. Anggi Juliansyah "Analisis Konsumsi
2496 208 kwh 41%
Mei Daya Listrik Pada Saka Premiere Hotel
kwh Medan," 2019.
2925 243,75 31% 3. Azhari, Wahyu Pratama "Perencanaan
Juni Kebutuhan Daya Pada Instalasi Listrik
kwh kwh
Kantor Pimpinan Muhammadiyah," 2019.
2958 246,5 30% 4. Muranto, Nomom, Zulfahri "Studi
Juli Peralihan Daya Listrik dari PLN ke
kwh kwh
Generator Set (Genset) Dengan
2905 242,08 31% Uninterruptible Power Supply (UPS) Pada
Agustus Hotel Grand Elite Pekanbaru," 2018.
kwh kwh
5. Sugianto, Zaenal Abidin "Perencanaan
Instalasi Listrik Di Gedung Berbasis
Building Automation System," 2018
5. KESIMPULAN
a. Total perhitungan pemakaian daya listrik
pada beban normal adalah sebesar
252 kW. Daya PLN sebesar -40,188 kW
dan pada daya Diesel Generator sebesar
132,188 kW. Sehingga besar kapasitas
daya listrik yang tersedia tidak cukup
untuk melayani pemakaian daya listrik.

Anda mungkin juga menyukai