Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PROPOSAL

RANCANGAN PENERANGAN LAMPU JALAN TENAGA SURYA

(PJUTS) DI JALAN POROS PINRANG – POLMAN

NAMA : ABD HAKIM USMAN

STAMBUK : 033 2014 0006

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS MUSILIM INDONESIA
MAKASSAR
2017
DAFTAR ISI

SAMPUL ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 3

I.1. Latar Belakang................................................................................. 3

I.2. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5

I.3. Batasan Masalah............................................................................. 5

I.4. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

I.5. Tujuan Penelitian............................................................................. 6

I.6. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7

II.1. Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) ..................................... 7

II.2. Solar Cell .......................................................................................... 7

II.3. Lampu LED .................................................................................... 10

II.4. Pinsip Kerja PJU Tenaga Surya ................................................. 11

II.5. Teknik dan Perencanaan Sistem ................................................ 12

II.6. Instalasi Solar Cell ........................................................................ 13

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 16

III.1. Jenis Penelitian ............................................................................. 16

III.2. Subjek Penelitian........................................................................... 16

III.3. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 16

III.4. Metode Analisis Data .................................................................... 16


BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah -

daerah di Indonesia, memicu tumbuh terciptanya sarana dan

prasarana insfrastuktur yang harus memadai untuk menunjang

perekonomian daerah yang berkesinambungan. Dengan ditunjang

dengan sarana umum yang lebih baik maka perekonomian daerah

di Indonesia akan mengarah ke lebih baik lagi. Salah satu sarana

umum yang paling vital adalah jalan raya, dimana jalan raya

merupakan suatu media penghubung antar daerah satu ke daerah

yang lain. Bagi daerah yang telah terjangkau PLN mungkin tidak

masalah dengan sarana ini, karena segala macam rutinitas dan

pemakai jalan raya pada malam hari dibantu dengan Penerangan

Jalan Umum atau PJU dari PLN untuk kegiatan para pelaku

kegiatan ekonomi. Namun kegiatan ekonomi suatu daerah bisa

terhambat jika daerah tersebut jalannya belum di dukung dengan

sarana lampu PJU ( Penerangan Jalan Umum ) yang baik dan

memadai. Maka dari itu munculanlah pemikiran untuk mengalihkan

sistem pembangkitan yang berasal dari energi tak terbaharukan

menuju pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan sumber -

sumber energi terbaharukan (reneweble energy), misalnya energi

panas matahari melalui aplikasi solar cell.


Penerangan umum dengan menggunakan tenaga surya

merupakan sebuah alternatif yang murah dan hemat untuk

digunakan sebagai sumber listrik penerangan karena

menggunakan sumber energi gratis dan tak terbatas dari alam yaitu

energi matahari.

Lampu Jalan Tenaga Surya menggunakan Lampu LED jenis

hi-power yang sangat terang, hemat energi dan tahan lama. Terang

tidaknya suatu penerangan biasanya diukur dalam satuan lumen

yang merupakan satuan luminasi flux. Sedangkan bila perangkat

penerangannya sudah terpasang maka kekuatan cahaya (

illuminasi rata-rata ) yang sampai ke obyek biasanya diukur dalam

satuan lux atau lumen/m2. Untuk aplikasi Penerangan Jalan Umum

(PJU) biasanya diukur dalam flux per berapa meter ketinggian

sumber cahaya ke alat ukur.

Secara keseluruhan sistem ini dirancang untuk penyediaan

cahaya penerangan umum dengan sumber energi terbarukan,

bebas biaya perawatan dan berumur ekonomis lama. Dengan

sistem pemasangan yang cepat dan mudah, PJU LED Tenaga

Surya dapat menjadi solusi yang cepat dalam mengatasi kebutuhan

penerangan jalan umum

Dengan menggunakan perangkat ini, kita sudah memiliki

sumber energi sendiri tanpa ketergantungan dengan pihak lain,

hemat BBM, dan ramah lingkungan. PJU Tenaga Surya beroperasi

secara mandiri dan tidak memerlukan kabel jaringan antar tiang

sehingga installasinya menjadi sangat mudah, praktis, sangat


ekonomis dan tentunya dapat terhindar dari black out total jika

terjadi gangguan.

I.2. Identifikasi Masalah

Sebelum melakukan perancangan penerangan Lampu Jalan Umum

di Jalan Poros Pinrang – Polmas maka diadakan Identifikasi

Masalah terlebih dahulu sebagai berikut :

1. Kurangnya penerang jalan sehingga sering terjadi kecelakaan

dimalam hari.

2. Tindak kriminal sering terjadi dijalan raya terutama pengendara

motor.

3. Energi listrik yang kita gunakan (dari PLN) tidak dapat

diperbaharui.

4. Energi listrik sekarang ini semakin menipis.

5. Upaya pemerintah dalam penanganan penghematan energi

listrik.

6. Panel surya sebagai energi alternatif

I.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang meluas maka penulis

akan membatasi pembahasan dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Analisa konservasi peluang penghematan biaya energi lisgtrik

dengan meterisasi lampu penerangan Jalan Poros Pinrang –

Polmas.

2. Sel Surya yang digunakan hanya ditujukan pada satu aplikasi

saja, yakni sebagai sumber listrik untuk penerangan jalan

umum.

3. Struktur dan cara kerja sel surya.


I.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang

dapat dikemukakan dalam studi ini adalah:

1. Bagaimana merancang sistem penerangan jalan umum dengan

aplikasi tenaga surya.

2. Apa kelebihan dan kekurangan penggunaan perangkat solar

cell dalam sistem penerangan jalan umum.

I.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Proposal

ini adalah :

1. Untuk perancangan sistem penerangan Lampu Jalan Tenaga

Surya (PJU Tenaga Surya) di kompleks kampus Universitas

Sumatera Utara.

2. Mengetahui perbandingan efisiensi antara sumber PLN dengan

sumber tenaga surya untuk lampu penerangan jalan umum.

I.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan Tugas ini diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan acuan atau referensi dalam perencanaan

pembangunan sarana dan prasarana insfrastuktur di Jalan Poros

Pinrang - Polmas, khususnya pembangunan infrastruktur lampu

penerangan dengan menggunakan teknologi tenaga surya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU)

Lampu penerangan jalan umum (PJU) merupakan bagian

dari bangunan pelengkap jalan yang dapat dipasang di bagian kiri,

kanan atau median jalan yang digunakan untuk menerangi jalan

maupun lingkungan di sekitarnya. Penerangan jalan umum yang

baik dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan

pengendara khususnya pada saat malam hari, mencegah

terjadinya kriminalitas, dan memberikan kesan indah dan nyaman.

Salah satu alternatif bagi penerangan jalan umum adalah sistem

PJU Tenaga Surya. Kemampuan sistem PJU Tenaga Surya untuk

menghasilkan dan menyimpan energi listrik menjadikan sistem ini

dapat diandalkan untuk menyuplai energi lampu jalan pada malam

hari. Dengan kecenderungan semakin tingginya biaya BBM

serta listrik maka PJU Tenaga Surya dapat menjadi pilihan yang

lebih ekonimis serta ramah lingkungan. Selain itu proses

instalasinya bersifat lokal, karena tidak memerlukan penggalian

tanah untuk penarikan kabel bawah tanah, sehingga cocok untuk

daerah jauh dari instalasi listrik PLN.

II.2. Solar Cell

Penerangan Jalan Tenaga Surya merupakan sebuah

alternatif yang murah dan hemat untuk digunakan sebagai sumber


listrik penerangan karena menggunakan sumber energi gratis dan

tak terbatas dari alam yaitu energi matahari.

Lampu Jalan Tenaga Surya ( PJU Tenaga Surya)

menggunakan Modul/Panel Surya dengan lifetime hingga 25 tahun

yang berfungsi menerima cahaya (sinar) matahari yang kemudian

diubah menjadi listrik melalui proses photovoltaic. Lampu ini secara

otomatis dapat mulai menyala pada sore hari dan padam pada pagi

hari dengan perawatan yang mudah dan efisien selama bertahun

tahun. Lampu Jalan Tenaga Surya menggunakan Lampu LED jenis

hi-power yang sangat terang, hemat energi dan tahan lama.

Fotovoltaik adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah

atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara

langsung. PV biasanya dikemas dalam sebuah unit yang disebut

modul. Dalam sebuah modul surya terdiri dari banyak sel surya

yang bisa disusun secara seri maupun paralel. Sedangkan yang

dimaksud dengan surya adalah sebuah elemen semikonduktor

yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi listrik atas

dasar efek fotovoltaik.

Keunggulan Lampu Penerangan Jalan Tenaga Surya :

a. Terang dan tahan lama

b. Hemat energi

c. Ramah lingkungan

d. Bebas polusi
e. Cepat dan mudah dalam pemasangan

f. Hemat biaya perawatan

g. Life time yang lama (lampu LED hingga 11 tahun & solar panel

hingga 25 tahun)

h. Cocok dipasang di segala lokasi

i. Tersedia dengan daya mulai dari lampu dengan daya 15w

(950Lm) -168w (14.558 Lm)

Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS)

membutuhkan beberapa komponen perangkat pendukung, yaitu :

a. Modul Solar Cell Mono/Polycrystalline : Alat ini merubah dari

cahaya matahari menjadi energi listrik DC dengan satuan WP (

WattPeak ).

b. Battery dan charger : Berfungsi sebagai alat menyimpan energi

listrik.

c. Controller : Alat ini berfungsi untuk mengatur arus dari solar

module ke battery dan battery ke beban.

d. Beban : Sebagai objek beban berupa DC atau AC. Kalau Beban

DC biasanya tanpa coventer atau converter tergantung

tegangan sama atau tidak dengan battery. Kalau beban AC

harus menggunakan inverter untuk merubah arus DC ke AC.

e. Solar bracket

f. Kabel listrik 2 core untuk wiring


Secara sederhana solar cell terdiri dari persambungan

bahan semikonduktor bertipe p dan n (p-n junction semiconductor)

yang jika tertimpa sinar matahari maka akan terjadi aliran electron,

aliran electron inilah yang disebut sebagai aliran arus listrik. Bagian

utama perubah energi sinar matahari menjadi listrik adalah

absorber (penyerap) [3], meskipun demikian, masing-masing

lapisan juga sangat berpengaruh terhadap efisiensi dari solar cell.

Oleh karena itu absorber disini diharapkan dapat menyerap

sebanyak mungkin solar radiation yang berasal dari cahaya

matahari

II.3. Lampu LED

Lampu LED sebagai lampu jalan di Indonesia belum banyak

dipakai. Teknologi pengembangan LED sudah sampai ke LED

super yang memiliki intensitas cahaya yang tinggi. Oleh karena itu

sudah cukup untuk menggantikan lampu yang sekarang. Lampu

LED juga sangat hemat listrik dan ramah lingkungan. Karena

tingkat penghematan energi di Indonesia sangat diharapkan

mengalami peningkatan, lampu LED ini sangat berpotensi di

Indonesia.

Potensi peluang implementasi lampu LED sebagai lampu

jalan dengan tenaga surya sangat besar. Dengan tingkat intensitas

cahaya matahari yang cukup tinggi teknologi ini dapat

dimanfaatkan dan Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis


memiliki cahaya matahari yang cukup lama dan dapat

dimanfaatkan. Pada dataran rendah contohnya pantai, matahari

cukup stabil. Oleh karena itu, peluang implementasi teknologi ini

cukup tinggi pada daerah-daerah tertentu yang memiliki cahaya

matahari yang cukup stabil.

Tingkat pengeluaran untuk penggunaan teknologi ini juga

tidak terlalu mahal. Dibandingkan dengan pengeluaran yang

dikeluarkan oleh lampu yang lama, investasi yang dilakukan

dengan penggunaan teknologi ini jauh lebih besar. Modalnya

memang cukup mahal, tetapi pada akhirnya biaya pengeluarannya

akan relatif sangat kecil. Oleh karena itu, di Indonesia diharapkan

dapat menggunakan teknologi ini dengan bertahap. Tidak semua

lampu langsung diganti tetapi akan sedikit demi sedikit diganti

dengan lampu LED bertenaga surya ini. Dengan cara ini maka

peluang implementasi teknologi ini di Indonesia akan sangat besar.

II.4. Pinsip Kerja PJU Tenaga Surya

Secara umum Prinsip Kerja PJU Tenaga Surya dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Siang Hari

Gambar. II.1 Prinsip kerja PJU Saat Siang Hari


Pada siang hari, sinar matahari dikonversi menjadi arus listrik

oleh panel surya. Arus listrik tersebut dialirkan ke baterai melalui

SCC (Solar Charge Controller) sebagai regulator arus dan menjaga

agar tidak terjadi over discharge pada baterai.

b. Malam Hari

Gambar. II.2 Prinsip kerja PJU Saat malam Hari

Pada malam hari, lampu akan menyala dengan mengambil

energi listrik yang disimpan pada baterai ketika siang hari. Arus

listrik dari baterai ke lampu mengalir melalui SCC agar arus listrik

tetap stabil.

II.5. Teknik dan Perencanaan Sistem

Penerangan Pada perencanaan dan pembuatan perangkat

keras baterai charge dan lampu LED sebagai sumber lampu untuk

kebutuhan bebanPenerangan Jalan Umum (PJU) megacu pada

blok diagram yang ditunjukan pada gambar II.2

Gambar II.3. Block Diagram Sistem penerangan dengan Solar Cell


II.6. Instalasi Solar Cell

Solar cells panel terdiri dari silikon, silikon mengubah intensitas

sinar matahari menjadi energi listrik, saat intensitas cahaya

berkurang (berawan, hujan, mendung) energi listrik yang dihasilkan

juga akan berkurang. Dengan menambah solar cells panel

(memperluas) berarti menambah konversi tenaga surya. Sel silikon

di dalam solar cells panel yang disinari matahari/ surya, membuat

photon bergerak menuju electron dan menghasilkan arus dan

tegangan listrik. Arus listrik yang dihasilkan adalah listrik dengan

arus searah (DC) sebesar 3.5 A. Besar tegangan yang dihasilkan

adalah 0.4-0.5V. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang

lebih 36 sel surya (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan

maksimum). Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat

langsung digunakan atau disimpan lebih dahulu ke dalam baterei

kering. Tergantung dari kebutuhannya, didapatkan perhitungan

berapa jumlah solar cells panel dan baterai yang dibutuhkan.

Daya yang dihasilkan oleh panel surya maksimum diukur

dengan besaran Wattpeak (Wp), yang konversinya terhadap

Watthour (Wh) tergantung intensitas cahaya matahari yang

mengenai permukaan panel. Selanjutnya daya yang dikeluarkan

oleh panel surya adalah daya panel dikalikan lama penyinaran.


Misalnya sebuah panel surya berkapasitas 50 Wp disinari

matahari dengan intensitas maksimum selama 8 jam maka daya

yang dihasilkan adalah 50 kali 8 Wh atau 400 Wh. Daya sebanyak

ini dapat digunakan untuk menyalakan 4 buah lampu 25 Watt

selama 4 jam atau sebuah televisi hitam putih 40 Watt selama 10

jam. Di Indonesia, daya (Wh) yang dihasilkan perhari biasanya

sekitar 3-5 kali daya panel maksimum (Wp), 3 kali untuk cuaca

mendung, dan 5 kali untuk kondisi panas terik. Misalnya untuk

sebuah panel surya berdaya maksimum 50 Wp, daya yang

dihasilkan pada cuaca mendung perhari adalah 3 kali 50 Wp atau

150 Wp, dan pada cuaca cerah adalah 5 kali 50 Wp atau 250 Wp.

Peralatan Lampu listrik tenaga surya :

a. Lampu LED 30 watt ( 6 – 10 jam nyala)

b. Solar Module : 100 wp ( 24V DC)

c. Controler : 24 VDC ( termasuk setting untuk sensor matahari)

d. Box Panel outdoor : Sebagai tempat battery dan controller

e. Battery VRLA AGM : 2 unit battery 35 AH – 45 AH

f. Tiang Penyangga Solar module + Kabel 10 meter

Rangkaian instalasi penerangan dengan menggunakan solar

cell dapat ditunjukkan pada Gambar


Gambar II.4. Rangkaian Instalasi Solar Cell
BAB III

METODE PENELITIAN

III.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan

untuk mengembangkan dan mengetahui kehematan panel surya

sebagai energi alternatif di Indonesia dan juga sebagai langkah

penghematan energi listrik yang semakin menipis.

III.2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah PLN, panel surya dan para

ahli yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.

III.3. Metode Pengumpulan Data

Adapaun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode Interview, wawancara secara langsung dengan

informan, yaitu PLN serta para ahli listrik dan panel surya.

2. Metode Dokumentasi, mengumpulkan berbagai data yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti baik dari data primer

maupun sekunder.

3. Studi Pustaka, yaitu dilakukan dengan mengadakan kajian

terhadap berbagai buku dan literatur yang berkaitan dengan

masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

III.4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis data

penelitian adalah metode deskriptif.

Anda mungkin juga menyukai