Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah...............................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................2
1.4. Manfaat..................................................................................................2
BAB II Gagasan
2.1.Pemicu........................................................................................................3
2.2.Tawaran Solusi...........................................................................................3
2.3.Pihak Terkait...............................................................................................7
BAB III
KESIMPULAN.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................ii
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ...............................................................ii
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping...............................................................vi
Lampiran 3. Kontribusi Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping......................vii
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana..............................................ix

1
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada saat ini sebagian besar sumber energi masih berfokus pada energi fosil
yang banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti CO2 dan telah
memberikan kontribusi besar terhadap pemanasan global. Dan penggunaan bahan
bakar fosil menimbulkan dampak buruk pada lingkungan sehingga perlunya suatu
energi tebarukan dan berkelanjutan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
energi yang setiap harinya meningkat. Indonesia yang terletak pada garis
khatulistiwa, memiliki 2 musim yaitu musim panas dan musim hujan, dan
beriklim tropis membuat negara ini di sinari cahaya matahari selama 10 sampai
dengan 12 jam setiap harinya, sehingga mendapatkan suhu panas yang cukup
untuk penggunaan energi terbarukan yaitu energi surya atau pemanfaatan sumber
energi dari cahaya matahari, dengan potensi energi surya yang cukup besar.
Sel surya merupakan suatu energi yang dapat memperoleh energi listrik
tanpa perlu membakar bahan fosil, seperti minyak bumi, batu bara, maupun gas
alam, energi yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi manusia, dan hal
ini dapat dijadikan sebagai alternatif bagi pemerintah dalam hal penghematan
pengeluaran sewa listrik. Tidak hanya ramah lingkungan, panel surya juga tidak
memerlukan perawatan yang mahal. Potensi energi surya di Indonesia sangat
besar yakni sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, namun yang
sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp. Pada saat ini pemerintah telah
mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi surya yang menargetkan kapasitas
PLTS terpasang sehingga tahun 2025 adalah sebesar 0.87 GW atau sekitar 50
MWp/tahun. Jumlah ini merupakan gambaran potensi pasar yang cukup besar
dalam pengembangan energi surya di masa datang.
Seiring berkembangnya pemikiran manusia akan energi alternatif untuk
pemanfaatan jalan sebagai tempat peletakan dikarenakan untuk membangun pusat
pembangkit listrik membutuhkan area yang luas agar manfaatnya bisa benar –
benar dirasakan oleh lingkungan sekitarnya. Panel surya yang dapat menghasilkan
energi listrik akan di manfaatkan sebagai sumber penerangan malam hari pada
jalan Universitas Riau yang mana sistem pencahayaan di Universitas Riau perlu
ditingkatkan untuk mencapai hasil yang sesuai standar. Saat ini jumlah titik lampu
(tiang) yang ada di Universitas Riau sebanyak 96 unit dengan 137 unit lampu.
Dari hasil perhitungan, jumlah lampu yang dibutuhkan agar kualitas penerangan
jalan sesuai dengan standar adalah 749 unit lampu dengan tiang sejumlah 578 unit
tiang lampu penerangan jalan.
Pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi guna penerangan jalan
dapat menjadi upaya penyelesaian permasalahan memgenai biaya listrik, dan juga
hal ini yang nantinya dapat membantu pengendara ataupun pejalan kaki dimana
lampu ini secara otomatis yang dapat mulai menyala pada sore hari dan padam
pada pagi hari dengan perawatan yang mudah dan efisien selama bertahun tahun.
Panel surya ini diterapkan pada jalan kampus yang jarang dilalui oleh
kendaraan besar sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan pada badan jalan
dan mengurangi biaya perawatan.
2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, bisa dirumuskan
suatu permasalahan tentang penggunaan sebuah energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan yaitu,
1. Seberapa efektif penggunaan panel surya sebagai sumber listrik bagi lampu
jalan dan sebagai sensor cerdas yang akan berguna sebagai rambu jalan dan
memberikan peringatan bahaya bagi para pengguna jalan.
2. Apakah penggunaan Panel Surya cukup efisien dari segi ekonomis untuk
menggantikan sementara mesin Perusahaan Listrik Negara (PLN)?
Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang diungkapkan di atas, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk:
1. Mengetahui perbandingan kinerja dari Panel Surya dan Perusahaan Listrik
Negara (PLN) pada penggunaan lampu jalan dan rambu pada jalan.
2. Menganalisa dan mengetahui tingkat efisiensi ekonimis dari penggunaan
Panel Surya sebagai energi alternatif.
Manfaat
1. Bagi Penulis
Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru sebagai pencetus ide kreatif
pemanfaatan tenaga surya sebagai sumber listrik pada penerangan jalan dan
sebagai rambu jalan
3

BAB II
GAGASAN

1.1. Pemicu
Penerangan jalan sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran aktivitas
kegiatan didalam kampus. Penerangan juga sangat penting untuk menghindari
kasus kriminal dan kasus pelecehan di lingkungan kampus terutama di
Universitas Riau yang kurangnya pencahayaan pada jalan. Tingginya kebutuhan
penerangan pada area kampus maka semakin tinggi pula tagihan yang akan
dibayarkan oleh pihak kampus. Saat ini, lampu penerangan jalan di area kampus
masih menggunakan sumber energy dari PLN yang tentu saja sangat mahal
biayanya. Dengan memanfaatkan panel surya yang hanya membutuhkan cahaya
matahari sebagai sumber energi listrik sangat cocok diterapkan di daerah
Pekanbaru karena letak geografisnya yang dilewati garis khatulistiwa sehingga
mendapatkan cahaya matahari lebih banyak dari. Selain itu daerah Pekanbaru juga
daerah yang memiliki polusi tinggi, sehingga dengan pemanfaatan panel surya
dapat mengurangi polusi, dan panel surya yang di terapkan pada badan jalan
sehingga dapat meminimalisir penggunaan lahan.
1.2. Tawaran Solusi
Gagasan yang ingin diajukan yaitu penerapan pembangkit energy tenaga
surya sebagai solusi penerangan pada badan jalan kampus serta untuk mengurangi
pemakaian energy listrik pada lampu jalan. Gagasan ini memberi ide menjadikan
permukaan aspal atau jalan dapat menghasilkan listrik dari tenaga surya. Jalan
tenaga surya berbentuk blok-blok segi delapan yang saling mengunci dilapisi
permukaan kaca khusus guna menopang tekanan jalan. Jalan tenaga surya dapat
mengurangi emisi karbon dari tenaga listrik. Sensor Cerdas yaitu blok-blok yang
berada dalam jaringan akan menyalakan lampu atau garis lajur dan rambu jalan
dan bahkan dapat memberikan peringatan bahaya bagi para pengguna jalan panel
surya juga lampu dapat menyala secara otomatis mulai dari sore hari dan
kemudian mati pada pagi hari. Wadah untuk berinovasi dengan terbukanya
kesempatan bagi teknologi ramah lingkungan.

Gambar 1. Panel surya pada Gambar 2. Penerapan panel


jalan surya pada jalan
Kelebihan lain yang ditawarkan jalan panel surya ini adalah ketahanannya
terhadap berbagai cuaca. Bisa dikatakan panel surya ini dapat menjaga kondisi
permukaannya sebaik mungkin melewati berbagai kondisi.
4

Sekarang, lampu penerangan jalan di area kampus masih menggunakan sumber


energy dari PLN yang tentu saja sangat mahal biayanya. Karena daerah Pekanbaru
terletak di daerah geografis yang dilewati garis khatulistiwa yang artinya daerah
Pekanbaru mendapatkan cahaya matahari lebih banyak.
Penggunaan panel surya pada lampu jalanan dapat bertahan lama karena
panel surya dapat berfungsi hingga 25 tahun kedepan dengan masa pemakaian
bisa mencapai 50.000 /jam apabila menggunakan sumber daya DC. Dan tentu saja
ini akan sangat menghemat tagihan listrik. Selain menghemat tagihan listrik, panel
surya sangat mudah dalam pemasangan dan pemeliharaannya.
Setiap lampu yang terpasang di sepanjang jalan akan berdiri sendiri (tidak
terhubung satu sama dengan yang lainnya) sehingga ini juga menjadi keuntungan
dalam penggunaan panel surya, karena jika salah satu lampu terjadi kerusakan,
maka tidak akan berpengaruh terhadap lampu lainnya, sehingga tidak akan
terjadinya pemadaman total pada jalan di area kampus. Panel surya juga dapat
mengurangi resiko gangguan black out secara total.
Penggunaan lampu jalan menggunakan panel surya juga lebih
memudahkan dalam penggunaannya karena lampu jalan yang menggunakaan
panel surya dapat menyala secara otomatis mulai dari sore hari dan kemudian mati
pada pagi hari. Hal ini tentunya membuat penggunaan lampu jenis ini menjadi
lebih praktis. Lampu yang dapat beroperasi secara mandiri dan tidak memerlukan
kabel jaringan pada setiap tiangnya sangat memudahkan proses instalasi maupun
kabel. Biaya untuk membeli kabel pun dapat dipangkas.
Dari beberapa fakta, ternyata penggunaan panel surya juga dapat
menciptakan jalan yang lebih dingin dan area sekitar panel yang lebih sejuk.
sehingga bagus digunakan untuk membantu pedestrian disekitarnya dan panel
surya memiliki lubang lubang untuk menjadi tempat lewatnya air sehingga jika
diletaka di jalan,ia akan mengurangi terjadinya banjir. Panel surya ini juga dapat
memancarkan cahayanya sendiri sehingga penggunaannya bisa dijadikan sebagai
aestetika di sekitar area penggunanannya.

Cara Kerja Panel Surya pada Badan Jalan


Cara kerja panel surya secara sederhana adalah dengan menyerap cahaya
matahari dan menampung energi yang dihasilkan ke dalam sebuah baterai.
Dengan begitu, kamu bisa menggunakan energi tersebut kapan pun diperlukan
selama masih ada tampungan energi tersebut.
Jalan surya menangkap energi matahari saat mengenai permukaan jalan
dan mengubahnya menjadi daya yang dapat digunakan. Energi bersih dan
terbarukan ini digunakan untuk menggerakkan infrastruktur jalan, disimpan untuk
digunakan nanti, atau dimasukkan ke jaringan untuk transmisi.
Jalan menutupi sekitar 0,5% dari permukaan bumi. Jalan raya tenaga surya
diharapkan memanfaatkan lahan bebas ini untuk menghasilkan energi bersih dan
terbarukan.
5

Berikut adalah bahan-bahan yang membuat instalasi panel jalan surya khas:
• Lapisan dasar: Lapisan dasar terdiri dari bahan isolasi. Ini berfungsi sebagai
elemen struktural utama. Lapisan ini juga membentuk pegangan dengan
bahan konstruksi jalan.
• Lapisan tengah: Ini adalah bagian panel surya. Lapisan tengah juga
menampung kabel dan kabel yang diperlukan untuk menghubungkan semua
komponen instalasi.
• Lapisan atas: Lapisan atas biasanya kaca tempered. Hal ini memungkinkan
panel surya untuk didorong/berjalan dengan aman.
• Capping: Ini adalah lapisan paling atas yang digunakan untuk memberikan
perlindungan ekstra pada sel surya dan sambungannya. Capping yang paling
umum digunakan adalah beton transparan. Untuk memberikan traksi yang
ditawarkan jalan konvensional, lapisannya harus cukup kasar.

Gambar 3. Lapisan panel surya Gambar 4. Penerapan panel


pada jalan surya di badan jalan

Prinsip kerja panel surya tidak berbeda dengan modul konvensional. Panel
jalan surya mengumpulkan sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi yang
dapat digunakan untuk memberi daya pada banyak infrastruktur jalan. Desain
yang lebih canggih termasuk jalan raya tenaga surya yang dilengkapi dengan
lampu LED yang dapat digunakan untuk menerangi jalur lajur, berkomunikasi
dengan pengemudi, dan banyak lagi. Iterasi lainnya termasuk sensor berat yang
akan mendeteksi ketika penghalang berada di jalan atau dapat memperingatkan
pemilik rumah jika kendaraan tak terduga mendekati jalan masuk mereka.
Menanamkan teknologi semacam ini ke dalam rendering jalan raya surya hanya
menambah daya tarik mereka dan sensasi awal di sekitar konsep tersebut.
6

Data Jalan Penghasil Panel Surya (Watt Yang Dibutuhkan)


1. Berapa kebutuhan jumlah total beban yang akan menggunakan tenaga dari
solar panel. bisa dilihat tingkat konsumsinya dalam bentuk kWh (kilowatt per
jam) setiap bulan misalnya. Nah dari situ kita bisa identifikasikan berapa
kWh yang dibutuhkan tiap hari, Seluruh lampu penerangan jalan umum (PJU)
atau lampu jalan di UNIVERSITAS RIAU akan dibuat dengan lampu light
emitting diode (LED). Penggunaan lampu LED ini nantinya dapat membantu
menerangi jalan-jalan yang ada di universitas riau yang biasanya gelap karna
tidak ada penerangan. Karna definisi disini untuk menghemat energi dan
berbasis ramah lingkungan maka untuk Lampu hemat energi itu akan
dipasang di jalan universitas riau, karna jalan itu termasuk jalan lingkungan.
Daya listrik lampu LED yang akan dipasang disesuaikan dengan klasifikasi
jalan. Di jalan lingkungan, lampu LED yang digunakan maksimal 25 watt,
kemudian juga untuk mengurangi atau menimimalkan petaka jalan raya ,
salah satunya bisa memasang sensor atau radar yang membantu pengemudi
waspada saat berada di jalan.
2. Berapa lama beban yang totalnya 25 watt ini akan dihidupkan dengan
menggunakan sistem solar panel? Lampu LED yang di pasang di pinggir
jalan ini akan di hidupkan selama 12 jam atau pada malam hari saja karan jika
pada siang hari kita bisa menggunakan cahaya alami yaitu matahari. Beda
halnya dengan sensor, untuk sensor ini beban waktunya hidup 24 jam, dengan
penggunaan daya dari batrai panel surya yang masih menyimpan energi.
Berarti total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x 25 watt = 300
watt.
3. Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel
dinyalakan pada malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak
berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya,
karena listrik yang di-supply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar matahari
masih turut memberikan supply.
4. Dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100 wp x 5
(jam) = 500 watt. Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar
matahari bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah
menjadi semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang
diserap oleh panel surya. Sekadar diketahui, beberapa perusahan yang bisa
memasang atau menjual solar panel di Indonesia, antara lain: PT Dynton
Persada Global, PT Contained Energy, PT RDA Nusantara, dan PT Sundaya.
7

Pihak Terkait
Gagasan ini tidak akan terimplementasi jika hanya dalam bentuk tulisan,
harus ada pihak-pihak yang berperan dan berkontribusi aktif. Warga kampus,
pemerintah, pihak swasta dan pers diharapkan berperan aktif dalam
pengembangan gagasan ini. Pemerintah dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu yang berhubungan dengan energi atau kelistrikan dan peneliti.
Pemerintah dalam hal Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dapat mempertimbangkan penggunaan energi surya sebagai
energi alternatif pengganti maupun pelengkap energi yang sudah ada sehingga
dapat mencukupi kebutuhan listrik di setiap universitas. Sehingga warga kampus
dan masyarakat akan mengetahui bahwa ada sumber energi lain yang ramah
lingkungan serta terbaharukan. Dengan begitu, warga kampus dan masyarakat
akan mempertimbangkan untuk menggunakan energi surya.
Salah satu jalan surya pertama yang akan dipasang adalah di Tourouvre-au-
Perche, Prancis. Ini memiliki output daya maksimum 420 kW, mencakup 2.800
m² dan biaya € 5 juta untuk menginstal. Ini menyiratkan biaya € 11.905 (£ 10.624)
per kW terpasang. Sementara jalan seharusnya menghasilkan 800kilowatt jam per
hari (kWh / hari), beberapa data yang baru dirilis menunjukkan hasil yang lebih
dekat dengan 409 kWh / hari, atau 150.000 kWh / tahun. Untuk mengetahui
berapa banyak ini, rata-rata rumah di Inggris menggunakan sekitar 10 kWh / hari.
Faktor kapasitas jalan - yang mengukur efisiensi teknologi dengan membagi
output daya rata-rata dengan potensi output daya maksimumnya - hanya 4%.
Sebaliknya, pembangkit tenaga surya Cestas di dekat Bordeaux, yang
menampilkan deretan panel surya dengan hati-hati mengarah ke matahari,
memiliki output daya maksimum 300.000 kW dan faktor kapasitas 14%. Dan
dengan biaya € 360m (£ 321m), atau € 1.200 (£ 1.070) per kW terpasang,
sepersepuluh dari biaya jalan surya kita, itu menghasilkan daya tiga kali lebih
banyak.
8

KESIMPULAN
Penerapan panel surya (pembangkit energy tenaga surya ) sebagai solusi
pengadaan aliran listrik untuk mengurangi pemakaian energy listrik pada lampu
jalan di Universitas Riau. Gagasan ini memberi ide menjadikan permukaan aspal
atau jalan dapat menghasilkan listrik dari tenaga surya. Dengan pengaplikasian
panel surya pada badan jalan nantinya yang akan memancarkan cahaya pada
malam hari yang akan meyala sesuai sensor ketika hari mulai gelap, dengan tujuan
dapat mempermudah pengguna jalan, baik yang berkendaraan maupun pejalan
kaki, sehingga pengguna jalan dapat merasa aman dan nyaman.
Walaupun alat yang dibutuhkan untuk membuat panel surya cukup mahal,
tapi masa hidup alat ini mencapai puluhan tahun sehingga dalam tenggang waktu
tersebut warga kampus tidak perlu mengeluarkan uang untuk kebutuhan listrik.
Energi surya merupakan energi yang ramah lingkungan dan tidak menyebabkan
polusi. Dengan menggunakan sumber energi ini maka secara tidak langsung
polusi dari sumber energi berbahan bakar fosil akan berkurang. Kebanyakan
warga kampus lebih merasa nyaman dan tertarik dengan udara yang bersih dan
nyaman. Keadaan ini perlu dijaga agar kampus dapat menjadi tempat
pembelajaran yang baik dan nyaman. Gagasan ini tidak akan terimplementasi jika
hanya dalam bentuk tulisan, harus ada pihak-pihak yang berperan dan
berkontribusi aktif. Warga kampus, pemerintah, pihak swasta dan pers diharapkan
berperan aktif dalam pengembangan gagasan ini. Diharapkan pihak swasta juga
berkontribusi memberikan dispensasi atau bantuan dalam pengadaan alat - alat
yang dibutuhkan untuk pembuatan panel surya.
Penggunaan panel surya sebagai sumber energi terbarukan guna
pembangkit tenaga listrik ini sangat memiliki banyak dampak yang
menguntungkan bagi bangsa maupun masyarakat. Dengan penggunaan panel
surya dapat mengurangi gas karbon yang dapat merusak lingkungan sehingga
dengan adanya inovasi ini dapat mengurangi gas karbon di kota Pekanbaru. Lalu
panel surya juga memberikan keuntungan dengan menghasilkan energi listrik
sendiri yang dapat mengurangi pengeluaran kampus terhadap biaya listrik.
9

DAFTAR PUSTAKA

Benu, NJ. 2012. Begini Cara Hitung Pemasangan Panel Surya, URL:
https://economy.okezone.com/read/2012/03/17/472/595100/begini-cara-
hitung-pemasangan-panel-surya. Diakses tanggal 20 Maret 2022.
Pratama, R. 2019. Bukan Aspal, Jalan Ini Dibuat Dari Panel Surya dan Bisa Cas
Mobil Listrik. URL: https://oto.detik.com/berita/d-4783850/bukan-aspal-
jalan-ini-dibuat-dari-panel-surya-dan-bisa-cas-mobil-listrik. Diakses tanggal
19 Maret 2022.
Kalisa. 2021. Cara Kerja Panel Surya dan Komponennya Secara Sederhana.,
URL: https://www.mustikaland.co.id/news/cara-kerja-panel-surya-dan-
komponennya-secara-sederhana/. Diakses tanggal 19 Maret 2022.
Brusaw, Scott. 2014. Solar Roadways Indiegogo Video. 4 menit.
Brusaw, Scott. 2010. YERT Video of the Solar Roadways Prototype. 4 menit.
Brusaw, Scott. 2010. SR – The Road to a Brighter Future. 4 menit
iv
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Mira Dharma Susilawati, ST., MT.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Arsitektur
4 NIP/NIDN 19790308 200501 2 002/0008037901
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekanbaru, 08 Maret 1979
6 Alamat E-mail miradharma@lecturer.unri.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081276996336
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
Sarjana (S1) Arsitektur Universitas Islam 2002
1
Indonesia
Magister (S2) Perancangan Universitas Diponegoro 2008
2
Kota
A. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan sks
1 Studio Perancangan Arsitektur Wajib 4-10
2 Smart City Pilihan 2
3 Kewirausahaan Pilihan 2
4 Utilitas Wajib 2
5 Dasar Perancangan Arsitektur Wajib 2
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Pengaruh Pencahayaan Alami
1 terhadap Desain Ruang Terapis Anak Mandiri 2021
Autis
Tipologi Bangunan Tepian Air Kota
2 DIPA 2018
Selat Panjang
Pola Struktur dan Pemanfaatan
3 Ruang Kota Desa Tanjungsari, Mandiri 2017
Kabupaten Kepulauan Meranti
Pemetaan Pemukiman Kumuh Kota
4 Mandiri 2016
Rengat
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
Lampiran 3. Kontribusi Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping

No Nama Posisi Penulis Bidang Ilmu Kontribusi


1 M. Nuril Mazairi Penulis pertama Arsitektur Menulis
gagasan.
2 Ahmad Riyadi Penulis Kedua Arsitektur Membuat grafik
gambar,
Menulis
gagasan.
3 Hafsah Fauziah Penulis Ketiga Arsitektur Menulis
Gamal gagasan,
Memberikan ide
untuk judul,
menulis
gagasan,
Menggabungkan
naskah.
4 Mutiara Shafira Penulis Keempat Arsitektur Menulis
gagasan,
Memberikan ide
untuk judul.
5 Nazwa Penulis Kelima Arsitektur Memberikan ide
Salsabillah Rizal untuk judul,
Menulis latar
belakang,
Menulis
kesimpulan.
6. Mira Dharma Penulis Terakhir Arsitektur Memberikan
Susilawati S.T, arahan desain
M.T gagasan.

Anda mungkin juga menyukai