Disusun Oleh :
LUDIANA
NIM . 20200110052
Dosen Pembingbing :
MUKHLIS ALI, S.T.,M,T.
NIP. 0402108209
1.6 HIPOTESIS
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para kontraktor atau teknisi yang
akan melakukan pemasangan panel surya atap bifasial di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga
tingkat efisiensi dari panel surya atap bifasial yang dipasang di atap bangunan mandiri energi
dapat lebih maksimal sesuai lokasi pemasangan yang dilakukan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Panel Surya Bifasial
Panel surya jenis bifasial saat ini mulai banyak digunakan termasuk di Indonesia. Tapi
berdasarkan kajian atas penelitian-penelitian sebelumnya belum ditemukan penelitian yang
berupaya melakukan optimasi terhadap instalasi panel surya atap bifasial terutama terkait
faktor sudut pemasangan yang merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam
memaksimalkan energi listrik yang bisa diperoleh.
2.1.1 Pengertian Panel Surya
Panel Surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi
energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara
langsung menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi
surya. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa
atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi
matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor. Sel surya atau sel fotovoltaik
adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik menggunakan efek
fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun 1883 oleh Charles Fritts. [3]
Seperti yang penulis sebutkan diatas MPPT memiliki sebuah DC/DC converter dengan
sebuah controller. Pada penelitian skripsi ini DC/DC conveter yang digunakan adalah Buck
Converter.
2.3 Buck Converter
Buck-converter berfungsi untuk mengubah level tegangan DC ke level yang lebih
rendah. Namun buck-converter mengubah polaritas dari tegangan output terhadap tegangan
input. Pada Gambar dibawah merupakan rangkaian dasar buck-converter yang terdiri dari
induktor (L), dioda, kapasitor filter (C),resistor sebagai beban (RL) dan power MOSFET
sebagai switching komponen.Walaupun mosfer dan transistor memiliki fungsi yang sama akan
tetapi penulis lebih memilih menggunakan Mosfet pada rangkaian buck-converter dikarenakan
mosfet dapat mengalirkan daya lebih besar dan dapat melakukan switching lebih cepat daripada
transistor. Selain itu lesapan daya pada mosfet juga lebih kecil sehingga memiliki efisiensi yang
lebih baik daripada transistor.
Parameter di atas dapat berubah dan tidak bersifat konkret bekerjaberdasarkan nilai
konstanta yang diberikan. Sistem mungkin bisa bekerja tidaksesuai seperti yang diinginkan jika
konstanta yang diberikan tidak sesuai.
2.7 Pvsyst
Referensi yang terkait dengan “Analisis Teknis dan Ekonomis Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) Sistem On Grid Menggunakan Software PVsyst (StudiKasus PT.
Pertamina RU II Dumai)” adalah dapat dilihat dari beberapa penelitianberikut:
Dari hasil penelitian-penelitian di atas, dapat diketahui bahwa masih jarang dilakukan
penelitian terhadap kinerja panel surya bifasial di daerah tropis. Selain itu sudut pemasangan
yang terbukti berpengaruh terhadap peningkatan perolehan energi juga belum diteliti di
Indonesia. Oleh karena itu penelitian yang diusulkan dalam proposal ini menjadi penting
artinya untuk mengetahui karakteristik kinerja panel surya bifasial di Indonesia dan
mendapatkan sudut optimum pemasangan panel surya bifasial untuk daerah tropis baik yang
berada di utara maupun selatan khatulistiwa.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
1.3 Metoda
Daftar Pustaka
[1] Asgharzadeh, A., Lubenow, T., Sink, J., Marion, B., Deline, C., Hansen, C., Stein, J., dan
Toor, F. 2017. "Analysis of the Impact of Installation Parameters and System Size on Bifacial
Gain and Energy Yield of PV Systems." Sandia National Laboratories Report 2017.
[2] Asgharzadeh, A., Marion, B., Deline, C., Hansen, C., Stein, J.S., dan Toor, F. 2018. "A
Sensitivity Study of the Impact of Installation Parameters and System Configuration on the
Performance of Bifacial PV Arrays." IEEE Journal of Photovoltaics 8(3), pp.798-805.
[3] BPPT. 2021. Outlook Energi Indonesia 2021. Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta, Indonesia.
[4] Berrian, D., Libal, J., Klenk, M., Nussbaumer, H., dan Kopecek, R. 2019. "Performance of
Bifacial PV Arrays with Fixed Tilt and Horizontal Single-Axis Tracking: Comparison of
Simulated and Measured Data." IEEE Journal of Photovoltaics, 10, 1109, pp. 1-7.
[5] Bouchakour, S., Caballero, D.V., Luna, A., Medina, E.R., Boudjelthia, E.A.K., dan Cortes,
P.R. 2020."Monitoring, Modelling and Simulation of Bifacial PV Modules Over Normal and
High Albedos."9th International Conference on Renewable Energy Research and Applications
Proceeding, pp.252- 256.
[6] Deline, C., Pelaez, S.A., Marion, B., Sekulic, B., Woodhouse, M., dan Stein, J. 2019.
"Bifacial PVSystem Performance: Separating Fact from Fiction." PV Celltech Conference
2019, pp. 1-42.
[7] Galluzzo, F.R., Canino, A., Gerardi, C., dan Lombardo, S.A. 2019. "A New Model for
Predicting Bifacial PV Modules Performance: First Validation Results." IEEE 46rd
Photovoltaic Specialists Conference (PVSC) Proceeding, pp. 1293-1297