Anda di halaman 1dari 23

ENERGI MATAHARI

 Energi yang dikeluarkan oleh sinar matahari hanya diterima oleh permukaan bumi sebesar
69 persen dari total energi pancaran matahari.
 Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi mencapai 3 x
1024joule pertahun (setara dengan 2 x 1017Watt).
 Jumlah energi sebesar itu setara dengan 10.000 kali konsumsi energi di seluruh dunia saat
ini
 Menutup 0,1 persen saja permukaan bumi dengan solar sel yang memiliki efisiensi 10
persen sudah mampu untuk menutupi kebutuhan energi di seluruh dunia saat ini
 Indonesia berpotensi untuk menjadikan solar sel sebagai salah satu sumber
energi masa depannya mengingat posisi Indonesia pada daerah khatulistiwa
 Dalam kondisi puncak atau posisi matahari tegak lurus, sinar matahari yang jatuh
di permukaan panel surya di Indonesia seluas 1 m2 mampu mencapai 900 hingga
1000 Watt.
 Total intensitas penyinaran perharinya di Indonesia mencapai 4500 watt hour/m2
yang membuat Indonesia tergolong kaya sumber energi matahari ini.
 Dengan letaknya di daerah katulistiwa, matahari di Indonesia mampu bersinar
hingga 2.000 jam pertahunnya
TRANSISI ENERGI
DI INDONESIA
POTENSI ENERGI
MATAHARI
PROSES KONVERSI ENERGI
MATAHARI MENJADI ENERGI
LISTRIK

 Energi surya adalah salah satu energi terbesar yang ada di alam yang dapat
dikonversikan menjadi energi listrik dengan menggunakan solar cell. Solar cell
atau panel surya merupakan sebuah komponen semikonduktor yang memiliki
permukaan yang luas dan terdiri dari rangkaian dioda tipe p dan n, yang mampu
merubah energi sinar matahari menjadi energi listrik.
 Photovoltaic merupakan proses merubah cahaya menjadi energi listrik (photos:
cahaya dan volta nama fisikawan italia yang menemukan tegangan listrik)
PROSES KONVERSI ENERGI
MATAHARI MENJADI ENERGI
LISTRIK

Ada dua macam teknologi energi surya yang dikembangkan, yaitu:


 Teknologi Energi Surya Fotovoltaik
 Teknologi Energi Surya Termal
Teknologi Energi Surya
Fotovoltaic

 Fotovoltaic
“Photovoltaic (PV) cells are devices that convert sunlight to electricity, bypassing
thermodynamic cycles and mechanical generators. PV stands for photo (light) and voltaic
(electricity)”
Beberapa hal penting tentang Teknologi Energi Surya Fotovoltaic
 Teknologi yang canggih dengan harga murah, bersih, mudah dipasang (dioperasikan) dan
mudah dirawat
 Menggunakan teknologi kristal dan thin film
 Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel fotovoltaik yang dihubung seri dan paralel
 Biaya yang dikeluarkan 60% dari biaya total
 Investasi awal yang besar dan harga per kwh listrik yang relatif tinggi yaitu sekitar US $
0,25 -0,5/ kWh (kendala utama)
Panel surya dan Cara kerja nya
MONOCRYSTALINE

 Panel jenis ini terbuat dari batangan kristal silikon murni yang diiris tipis-tipis, sehingga
akan dihasilkan kepingan sel surya yang identik satu sama lain dan berkinerja tinggi. Sel
surya ini adalah jenis yang paling efisien dibandingkan jenis sel surya lainnya,
efisiensinya sekitar 15% - 20%. Mahalnya harga kristal silikon murni dan teknologi yang
digunakan, menyebabkan mahalnya harga jenis sel surya ini dibandingkan jenis sel surya
yang lain di pasaran. Kelemahannya, sel surya jenis ini jika disusun membentuk solar
modul (panel surya) akan menyisakan banyak ruangan yang kosong karena sel surya
seperti ini umumnya berbentuk segi enam atau bulat, tergantung dari bentuk batangan
kristal silikonnya.
POLYCRYSTALINE

 Panel jenis ini terbuat dari beberapa batang kristal silikon yang dilebur / dicairkan
kemudian dituangkan dalam cetakan yang berbentuk persegi. Kemurnian kristal
silikonnya tidak semurni pada sel surya monocrystalline, karenanya sel surya yang
dihasilkan tidak identik satu sama lain dan efisiensinya lebih rendah, sekitar 13% - 16%.
Tampilannya nampak seperti ada motif pecahan kaca di dalamnya. Bentuknya yang
persegi, jika disusun membentuk panel surya, akan rapat dan tidak akan ada ruangan
kosong yang sia-sia seperti susunan pada panel surya monocrystalline. Proses
pembuatannya lebih mudah dibanding monocrystalline, karenanya harganya lebih murah.
Jenis ini paling banyak dipakai saat ini.
Cara kerja Panel surya

 Saat energi foton cahaya mengenai semikonduktor tipe N, elektron-elektron pada


semikunduktor tipe N dapat terbebaskan. Selanjutnya, elektron yang sudah terbebaskan
disambungkan ke semikonduktor tipe P, sehingga elektron dari tipe N mengalir ke tipe P
dan terjadilah arus listrik searah atau DC.
Teknologi Energi Surya
Thermal

 Energi panas matahari atau energi panas surya atau solar thermal energy
(STE) adalah bentuk energi dan teknologi yang memanfaatkan panas dari energi
surya untuk keperluan pemanasan atau produksi listrik di sektor industri,
perumahan, dan komersial. Teknologi STE adalah berbeda dengan
teknologi panel surya fotovoltaik yang mengubah energy dalam foton dari radiasi
matahari langsung menjadi tegangan dan arus listrik.
Teknologi Energi Surya
Thermal

 Pengumpul (Consentrating) panas surya diklasifikasikan oleh Administrasi


Informasi Energi Amerika Serikat sebagai pengumpul bersuhu rendah,
menengah, atau tinggi. Pengumpul suhu rendah umumnya adalah piringan
datar yang digunakan untuk memanaskan kolam renang. Pengumpul suhu
sedang juga umumnya merupakan piringan datar, tetapi digunakan untuk
memanaskan air atau udara untuk penggunaan perumahan dan komersial.
Sementara itu, pengumpul suhu tinggi mengkonsentrasikan cahaya matahari
dengan menggunakan cermin atau lensa dan umumnya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan panas hingga 300 derajat C / tekanan 20 bar pada
industri dan penghasilan tenaga listrik.
Teknologi Energi Surya
Thermal

 Pengumpul atau kolektor energi panas matahari bersuhu tinggi juga dikenal
sebagai sistem tenaga surya terkonsentrasi (concentrated solar power
systems, CSP). Teknologi CSP menggunakan cermin dan lensa untuk
memusatkan energi panas dari sinar matahari untuk memanaskan minyak atau
cairan lain untuk menghasilkan uap tekanan bersuhu tinggi. Kemudian uap inilah
yang digunakan untuk memutar turbin
Teknologi Energi Surya
Thermal
Teknologi Energi Surya
Thermal

Anda mungkin juga menyukai