Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Panel Surya, Keunggulan dan Kelemahannya

Listrik dapat dihasilkan dengan menggunakan berbagai metode. Efek fotovoltaik


adalah metode yang paling populer digunakan untuk menghasilkan listrik. Efek fotovoltaik
adalah fenomena mengubah energi matahari menjadi arus listrik. Para ilmuwan
mengembangkan panel surya berdasarkan prinsip konversi energi cahaya menjadi energi
listrik melaui hukum kekekalan energi.
Perlu kita ketahui, bahwa panel surya adalah suatu alat yang terdiri dari sel surya
yang dapat digunakan untuk mengubah cahaya menjadi listrik. Sel surya ini perlu
dilindungi dari kelembaban dan kerusakan yang bisa saja terjadi. Hal ini dilakukan agar
tidak merusak efisiensi panel surya secara signifikan dan agar tidak menurunkan masa
pakainya.
Biasanya panel surya ini memiliki umur sekitar 20 tahun. Biasanya, dalam jangka
waktu tersebut pemakaian panel surya tidak akan mengalami penurunan efisiensi yang
signifikan. Sekarang ini, meskipun sudah menggunakan kemajuan teknologi yang maju,
sebagian besar panel surya komersial hanya mampu mencapai efisiensi sekitar 15%.
Panel surya komersial sangat jarang yang bisa melampaui efisiensi 20%.
Apakah kita perlu menggunakan panel surya? Mengapa? Jawabannya sangat
sederhana. Panel Surya tidak memancarkan emisi gas rumah kaca yang berbahaya
seperti dalam pembakaran bahan bakar fosil. Jadi pemakaian panel surya tidak
memberikan kontribusi terhadap dampak perubahan iklim.
Dengan menggunakan panel surya, kita bisa mendapatkan energi bersih dari
sumber energi yang paling berlimpah di planet bumi, yaitu matahari.
Lantas, mengapa masih sedikit orang yang memanfaatkan energi matahari
sebagai sumber listrik melalui panel surya ini? Karena masih banyak orang yang belum
mengetahui keunggulan dan kelemahan panel surya. Bagaimana dengan Anda? Apakah
Anda tahu? Maka dari itu, berikut ini akan diulas keunggulan dan kelemahan dari artikel
pengertian panel surya, antara lain :
Keunggulan Panel Surya
1. Panel surya termasuk ramah lingkungan karena tidak memancarkan emisi gas rumah
kaca yang berbahaya, seperti karbon dioksida. Panel surya juga tidak memberikan
kontribusi terhadap perubahan iklim.
2. Panel surya memanfaatkan energi matahari, dan matahari adalah sumber energi yang
paling berlimpah di planet bumi.
3. Panel surya mudah dipasang dan juga memiliki biaya pemeliharaan yang sangat
rendah.
4. Banyak negara di dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi pemilik rumah
yang menggunakan panel surya.
5. Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakainya yang mencapai
sekitar 20 tahun.
6. Karena masa pakainya yang panjang, yaitu mencapai 25-30 tahun. Maka, panel surya
menggaransi penggunanya untuk menghemat biaya energi.

Ternyata sangat banyak keunggulan dari panel surya ini. Jadi, jika Anda
menggunakan panel surya, Anda bisa mendapat banyak keuntungan seperti yang
disebutkan sebelumnya.

Kelemahan Panel Surya


1. Saat ini, panel surya masih relatif mahal. Meskipun panel surya banyak mengalami
penurunan harga, harga panel surya masih cenderung mahal, yaitu sekitar $ 12000-
18000.
2. Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan. Rata-rata panel
surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%. Hal inilah yang menjadi salah satu
penyebab banyak orang tidak memilih panel surya.
3. Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan. Contohnya
terbuat dari material silikon.
4. Jika tidak berhati-hati, daur ulang panel surya dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan, karena kandungan panel surya seperti silikon, selenium, dan lainnya,
dimana itu semua merupakan gas rumah kaca, dapat ditemukan di panel surya. Hal ini
berbahaya karena dapat menjadi sumber pencemaran selama proses daur ulang.

Cara Kerja Listrik Tenaga Surya untuk Rumah

Apakah Anda tahu PLTS? Adakah yang tahu tentang cara kerja listrik tenaga
surya ini? Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi
surya (cahaya matahari) menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik ini bisa dilakukan
dengan dua cara. Pertama, secara langsung dengan menggunakan fotovoltaik dan kedua,
secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya.
Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
menggunakan efek fotolistrik. Sedangkan pemusatan energi surya sendiri, menggunakan
sistem lensa atau cermin yang dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk
memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor (panas).
Listrik yang dapat kita gunakan sekarang ini adalah listrik yang dihasilkan dari
proses pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak atau gas bumi. Hasil
pembakaran tersebut akan menghasilkan gas karbon dioksida yang dapat merusak atau
berakibat buruk terhadap lingkungan.
Oleh karena itulah, penggunaan listrik tenaga surya saat ini dinilai sebagai salah
satu alternatif untuk bisa mencegah dan mengurangi pemanasan Berikut ini dijelaskan
cara kerja listrik tenaga surya, yaitu:
Cara kerja listrik tenaga surya ini cukup sederhana. Komponen utama dari sumber
energi ini adalah sel foltovotaik. Sel tersebut berperan untuk menangkap panas matahari
yang nantinya akan diubah menjadi sebuah energi listrik.
Jika pembangkit listrik tenaga surya ini dibandingkan dengan pembangkit listrik yang lain,
jenis pembangkit listrik tenaga surya ini diakui lebih ramah lingkungan, murah dan hampir
tidak memiliki polusi ataupun limbah dalam prosesnya.
Setelah panas matahari ditangkap oleh sel foltovotaik, kemudian panas matahari
tersebut akan digunakan untuk memanaskan cairan yang selanjutnya menjadi uap, uap
tersebut akan dipanaskan oleh sebuah generator yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
Secara umum, cara kerja kistrik tenaga surya ini hampir sama seperti cara kerja
pembakaran bahan bakar fosil dalam pengolahannya. Hal yang membedakan pembangkit
listrik bahan bakar fosil dan pembangkit listrik tenaga surya ini adalah uap yang dihasilkan
itu bukan dari pembakaran minyak fosil, akan tetapi dari tenaga surya atau cahaya
matahari.

Alasan Energi Surya Menjadi Listrik

Perlu diketahui bahwa di alam semesta ini, ada dua jenis sistem energi surya.
Yaitu energi surya pasif dan energi surya aktif. Untuk sistem energi surya pasif, kita tidak
membutuhkan peralatan khusus untuk menerima energi surya tersebut. Misalnya adalah
ketika kita memarkir motor di bawah terik matahari, jok motor akan menjadi sangat panas.
Untuk sistem energi surya aktif, kita membutuhkan cara dan peralatan untuk bisa
mengumpulkan energi matahari tersebut dan menyimpannya.
Cara kerja listrik tenaga surya baik termal ataupun fotovaltaik ini, memanfaatkan
energi surya sistem aktif. Di mana listrik tenaga surya nanti akan membutuhkan alat
khusus untuk menyerap energi matahari dan meminimalisir pemantulan sinar mataharinya.
Kemudian dikumpulkan dan diproses hingga menjadi sebuah energi listrik.
Saat ini pun, panas energi matahari juga telah dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari untuk hal yang lebih modern. Matahari tidak hanya bisa mengeringkan pakaian
yang dijemur, tetapi matahari juga bisa digunakan untuk menghangatkan rumah di malam
hari. Misalnya rumah yang berada di daerah dataran tinggi, pemanfaatan ini dinamakan
rumah kaca panas surya.
Pada dasarnya, solar cell ini merupakan dioda foto yang mempunyai permukaan
yang sangat besar. Permukaan solar cell yang luas, mampu menjadikan perangkat solar
cell ini lebih sensitif terhadap cahaya yang masuk dan juga menghasilkan tegangan dan
arus yang lebih kuat dari dioda foto pada umumnya. Contohnya, sebuah solar cell yang
terbuat dari semikonduktor silikon saat terkena cahaya matahari mampu menghasilkan
tegangan sebesar 0,5V dan arus sebesar 0,1A.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi performansi dari solar cell adalah bahan
pembuatnya, resistansi beban, intensitas cahaya matahari, dan suhu atau temperatur. Hal-
hal tersebut perlu diperhatikan.
Saat ini, banyak yang telah mengaplikasikan perangkat solar cell ini ke berbagai
jenis penggunaan. Perangkat solar cell ini sering kita jumpai sebagai sumber listrik untuk
kalkulator, mainan, pengisi baterai hingga ke pembangkit listrik, dan bahkan sebagai
sumber listrik untuk menggerakan satelit yang mengorbit bumi.

Prinsip Kerja Solar Cell


Sinar matahari tersusun dari partikel kecil yang disebut dengan foton. Ketika
terkena sinar matahari, foton yang merupakan partikel dari sinar matahari tersebut
menabrak atom semikonduktor silikon , sehingga menimbulkan energi yang cukup besar
untuk memisahkan elektron dari struktur atomnya.
Elektron yang terpisah dan bermuatan negatif tersebut akan bergerak pada daerah
konduksi dari material semikonduktor. Pada atom yang kehilangan elektron, maka akan
terjadi kekosongan pada strukturnya, kekosongan tersebut dinamakan dengan hole. Hole
ini memiliki muatan positif.
Jika terdapat elektron bebas yang bersifat negatif, maka akan berperan sebagai
pendonor elektron, hal ini disebut juga dengan semikonduktor tipe-n. Sedangkan daerah
semikonduktor dengan hole yang bermuatan positif dan juga bertindak sebagai penerima
elektron disebut dengan semikonduktor tipe-p.
Di antara daerah positif dan negatif, atau yang bisa dikenal dengan PN Junction,
akan muncul energi yang mendorong elektron dan hole untuk bergerak ke arah yang
berlawanan. Elektron akan bergerak menjauhi daerah negatif, karena elektron ini
bermuatan negatif. Sedangkan hole akan bergerak menjauhi daerah positif.
Ketika diberikan sebuah beban berupa lampu maupun perangkat listrik lainnya di
antara PN Junction ini, maka akan menimbulkan arus listrik yang nantinya bisa
dimanfaatkan.

Rangkaian Solar Cell


Sama halnya dengan baterai, solar cell ternyata jga dapat dirangkai secara seri
maupun paralel. Umumnya, setiap solar cell mampu menghasilkan tegangan sekitar 0,45 –
0,5 V dan arus listrik yang mampu dihasilkan adalah sebesar 0,1 A. Hal ini dapat terjadi
pada saat solar cell menerima cahaya yang terang.
Hal seperti ini sama dengan baterai, solar cell yang disusun secara seri mampu
meningkatkan tegangan atau voltage. Sedangkan solar cell yang disusun dengan
rangkaian paralel, mampu meningkatkan arus atau current.

Jenis-Jenis Panel Surya dan Penjelasannya

1. Monocrystalline Silicon
Dari jenis  yang pertama adalah Monocrystalline Silicon. Panel surya tipe ini
menggunakan material silikon sebagai bahan utama penyusun sel surya. Material
silikon ini diiris tipis menggunakan teknologi khusus. Dengan digunakannya teknologi
inilah, kepingan sel surya yang dihasilkan akan identik satu sama lainnya dan juga
memiliki kinerja tinggi. Tipe panel surya ini menggunakan sel surya jenis crystalline
tunggal yang memiliki efisiensi yang tinggi. Secara fisik, tipe panel surya ini dapat
dikenali dari warna sel hitam gelap dengan model terpotong pada tiap sudutnya.

2. Polycrystalline
Jenis panel surya ini terbuat dari beberapa batang kristal silikon yang dicairkan,
setelah itu dituangkan dalam cetakan yang berbentuk persegi. Kristal silikon dalam
jenis panel surya ini tidak semurni pada sel surya monocrystalline. Jadi, sel surya yang
dihasilkan tidak identik antara satu sama lainnya. Efisiensinya pun lebih rendah dari
monocrystalline. Tampilan dari jenis panel surya ini tampak seperti ada motif pecahan
kaca di dalamnya. Bentuknya adalah persegi, jadi kalau panel surya ini disusun,
susunannya akan rapat dan tidak ada ruangan kosong yang sia-sia.

3. Thin Film Solar Cell (TFSC) – 


Jenis-jenis panel surya yang terakhir adalah thin film solar cell. Jenis panel
surya ini dibuat dengan cara menambahkan sel surya yang tipis ke dalam sebuah
lapisan dasar. Karena bentuk dari TFSC ini tipis, jadi panel surya ini sangat ringan dan
fleksibel. Ketebalan lapisannya bisa diukur mulai dari nanometers hingga micrometers.

Anda mungkin juga menyukai