Anda di halaman 1dari 62

Renewable Energy

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


Lecturer : Ir. Hari Soekarno, M Eng.
Student : Rizqiana Mudhoffar (100.15008
Yutika Izzan Alwitsqa (100.15004)
als
SOLAR POWER
Solar Power adalah energi dari Matahari

Kita telah memanfaatkan Matahari untuk mengeringkan pakaian dan makanan semenjak beribu-ribu tahun yang
lalu, sampai akhir akhir ini kita telah mampu memanfaatkannya sebagan pembangkit tenaga.

Matahari berjarak 150 juta km dari bumi, dan sangat menakjubkan sekali mempunyai daya yang sangat dahsyat.
Hanya sebagian kecil dari energi Matahari yang menyentuh Bumi tapi sangat melebihi dari cukup semua
kebutuhan daya untuk waktu dimasa depan yang panjang .

Sesungguhnya energi yang sampai ke bumi sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan kita sepanjang masa jika
kita dapat memenfaatkannya dengan bijak.

als
ABSTRAK

Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya.
Bahan bakar minyak/energi fosil merupakan salah satu sumber energi yang bersifat tak terbarukan (non
renewable energy sources) yang selama ini merupakan andalan untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh
sektor kegiatan. Kekayaan sumber daya energi di Indonesia, yaitu tenaga air (Hydropower), panasbumi, gas
bumi, batubara, gambut, biomassa, biogas, angin, energi laut, matahari dan lainnya dapat dimanfaatkan
sebagai energi alternatif, menggantikan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak, yang semakin terbatas
baik jumlah dan cadangannya. Maka untuk mensiasatinya, pemanfaatan Sumber Daya Energi Alternatif begitu
penting agar mampu menjadi sumber energi baru untuk masyarakat di Indonesia, sebagai bahan kebijakan
pengelolaan pemanfaatan sumber daya energi yang ada.

als
SOLAR ENERGY.

Solar energy adalah radiant energi dari matahari, yg dapat berubah ke bentuk
energi yang lain seperti panas dan listrik.


Ada tiga tipe utama pembangkit solar listrik yaitu:
photovoltaic cells
solar thermal plants
solar tungku

als
Ada tiga cara utama menggunakan energi Matahari:
1. Solar Cells (disebut juga dg "photovoltaic" atau
"photoelectric" cells) yaitu alat untuk merobah cahaya
langsung menjadi listrik. Pada saat cuaca cerah kita dapat
memperoleh daya yang cukup untuk menghidupkan satu
buah bola lampu 1000 W dari 1 m2 solar panel.

Alat ini pd awalnya dikembangkan dalam rangka


untuk menyediakan kebutuhan listrik untuk satelit.

als
2. Solar water heating,

Dimana panas dari Matahari digunakan untuk memanaskan air


dalam gelas panel diatas atap rumah. Ini berarti kita tidak lagi
menggunakan banyak gas atau listrik utk memanaskan air
kebutuhan rumah tangga.

Air dipompakan melalui pipa pipa dalam suatu panel. Pipa di cat
dengan cat hitam sehingga dapat menyerap panas bila cahaya
matahari mengenainya.

Cara ini akan membantu kita membuat sistem pemanasan sentral.

als
3. Solar Furnaces.

Solar Tungku menggunakan luasan yang sangat


luas dari susunan kaca untuk mengumpulkan
energi cahaya matahari kedalam ruangan yang
sempit sebagai fokusnya dan menghasilkan
temperatur yang sangat tinggi.

Di Odellio, Perancis terdapat satu Solar Tungku ini


sebagai tempat eksperimen ilmiah yang dapat
mencapai temperatur 33.000 o C

als
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

als
Definisi PLTS
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik
yang mengubah energi surya menjadi energi listrik.
Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu
Secara langsung menggunakan fotovoltaik. Fotovoltaik
mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
menggunakan efek fotoelektrik.
Secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya.
Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau
cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk
memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk
menggerakan mesin kalor.

als
Sel surya
Sel Surya
Sel surya atau sel fotovoltaik adalah sebuah alat yang mengubah cahaya menjadi arus listrik dengan
menggunakan efek fotolistrik. Sel surya pertama diciptakan oleh Charles Fritts pada tahun 1880. Pada
tahun 1931 seorang insinyur Jerman, Dr Bruno Lange, mengembangkan sel fotovoltaik menggunakan
selenida perak di tempat oksida tembaga. Meskipun sel prototipe selenium mengkonversi kurang dari 1%
dari cahaya menjadi listrik, Ernst Werner von Siemens dan James Clerk Maxwell mengakui penemuan ini
sangatlah penting. Setelah karya Russell Ohl pada 1940-an, peneliti Gerald Pearson, Calvin Fuller dan
Daryl Chapin menciptakan sel surya silikon pada tahun 1954. Sel-sel surya awal biaya 286 USD/watt dan
mencapai efisiensi dari 4,5-6%.

als
Konversi Energi PLTS

Konversi Energi Photovoltaic:


Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan jenis pembangkit energi listrik alternatif yang dapat
mengkonversi energi cahaya menjadi energi listrik.
Energi radiasi surya dapat dirubah menjadi arus listrik searah dengan menggunakan lapisan-lapisan tipis dari
silikon (Si) murni atau bahan semikondutor lainnya.
Sel surya fotovoltaik merupakan suatu alat yang dapat merubah energi sinar matahari secara langsung menjadi
energi listrik.
Pada azasnya sel tersebut merupakan suatu dioda semi konduktor yang bekerja menurut proses khusus yg
dinamakan proses tak seimbang (non equilibrium process) dan berlandaskan efek fotovoltaik.
Sel surya dapat menghasilkan tegangan antara 0,5 dan 1 volt tergantung intensitas cahaya dan zat semi
konduktor yang dipakai.

als
Klasifikasinya Energi PLTS
Secara umum, ada dua cara pembangkit listrik tenaga surya untuk dapat menghasilkan energi listrik,
yaitu :
- Pembangkit Listrik Surya Termal (Solar Thermal Power Plants) Dalam pembangkit ini, energi
cahaya matahari akan digunakan untuk memanaskan suatu fluida yang kemudian fluida tersebut
akan memanaskan air. Air yang panas akan menghasilkan uap yang digunakan untuk memutar
turbin sehingga dapat menghasilkan energi listrik.

- Pembangkit Surya Fotovoltaik (Solar Photovoltaic Plants) Pembangkit jenis ini memanfaatkan
sel surya (solar cell) untuk mengkonversi radiasi cahaya menjadi energi listrik secara langsung.

als
Penjelasan klasifikasi PLTS
Pembangkit Listrik Surya Termal (Solar Thermal Power Plants)
Pembangkit Listrik Termal Surya dapat bekerja dalam berbagai
cara. Pembangkit ini juga biasa dikenal sebagai pembangkit listrik surya
terkonsentrasi (concentrated solar power plants). Tipe yang paling
banyak digunakan adalah desain parabola cekung. Cermin parabola
dirancang untuk menangkap dan memfokuskan berkas cahaya ke satu
titik fokus. Pada titik fokus tersebut terdapat pipa hitam yang panjangnya
sepanjang cermin tersebut. Didalam pipa tersebut terdapat fluida yang
dipanaskan hingga temperatur yang sangat tinggi, seringkali diatas 300
derajad fahrenheit (150 derajad celcius). Fluida panas tersebut dialirkan
Pembangkit Listrik Surya Termal (Solar Thermal
dalam pipa menuju ke ruang pembangkitan energi listrik untuk memasak Power Plants)

air, menghasilkan uap air dan menghasilkan energi listrik.

als
Versi lain dari pembangkit listrik surya termal adalah penggunaan
tower listrik (power tower). Tower listrik ini membuat
pembangkit listrik surya termal menuju ke arah baru. Cermin
disituasikan untuk memfokuskan radiasi cahaya ke satu titik
fokus, yaitu sebuah menara tinggi yang mana menara ini
menerima cahaya untuk mendidihkan air dan menghasilkan uap
air. Cermin-cermin yang digunakan biasanya dikoneksikan ke
sebuah sistem penjejakan (tracking system) cahaya dimana sistem
tersebut mengatur cermin agar selalu menghadap matahari. Tower
listrik ini memiliki beberapa keuntungan, seperti waktu
pembangunan yang relatif cepat. Power Tower

als
Diagram Alir Pembangkit Listrik Termal Surya

als
Pembangkit Surya Fotovoltaik (Solar Photovoltaic Plants)
Pembangkit fotovoltaik ini sangatlah sederhana. Beberapa panel surya dipasang
sehingga membentuk array. Masing-masing panel akan mengumpulkan energi
cahaya dan mengkonversikannya secara langsung menjadi energi listrik. Energi
listrik ini dapat dialirkan ke jaringan listrik. Saat ini, pembangkit surya
fotovoltaik masih jarang ditemukan. Hal ini dikarenakan pembangkit listrik surya
termal saat ini lebih efisien untuk memproduksi energi listrik dalam skala besar.

als
Pembangkit Surya Fotovoltaik (Solar Photovoltaic Plants)

als
Sejarah PLTS
Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Sejarah PLTS tidak terlepas dari penemuan teknologi sel surya
berbasis silikon pada tahun 1941. Ketika itu Russell Ohl dari Bell
Laboratory mengamati silikon polikristalin akan membentuk built in
junction, karena adanya efek segregasi pengotor yang terdapat pada
leburan silikon. Jika berkas foton mengenai salah satu sisi junction, maka
akan terbentuk beda potensial di antara junction, dimana elektron dapat
mengalir bebas. Sejak itu penelitian untuk meningkatkan efisiensi
konversi energi foton menjadi energi listrik semakin intensif dilakukan.
Berbagai tipe sel surya dengan beraneka bahan dan konfigurasi geometri
pun berhasil dibuat.

als
Ditinjau dari konsep struktur kristal bahannya, terdapat tiga tipe utama sel surya, yaitu :
Sel surya berbahan dasar monokristalin
Poli (multi) kristalin
Amorf.
Ketiga tipe ini telah dikembangkan dengan berbagai macam variasi bahan, misalnya silikon, CIGS, dan CdTe.
Berdasarkan kronologis perkembangannya, sel surya dibedakan menjadi sel surya generasi pertama, kedua, dan
ketiga.
Generasi pertama dicirikan dengan pemanfaatan wafer silikon sebagai struktur dasar sel surya;
Generasi kedua memanfaatkan teknologi deposisi bahan untuk menghasilkan lapisan tipis (thin film) yang
dapat berperilaku sebagai sel surya;
Generasi ketiga dicirikan oleh pemanfaatan teknologi dengam engineering untuk menghasilkan sel surya
berefisiensi tinggi dengan konsep tandem atau multiple stackes.

als
Kebanyakan sel surya yang diproduksi adalah sel surya generasi pertama, yakni
sekitar 90% (2008). Di masa depan, generasi kedua akan makin populer, dan
kelak akan mendapatkan pangsa pasar yang makin besar. European Photovoltaic
Industry Association (EPIA) memperkirakan pangsa pasar thin film akan
mencapai 20% pada tahun 2010. Sel surya generasi ketiga hingga saat ini masih
dalam tahap riset dan pengembangan, belum mampu bersaing dalam skala
komersial.

als
Komponen Utama PLTS

1. Panel Surya.
Panel Surya atau ada dengan nama lain Solar Cells merupakan komponen utama
pada Pembangkit Listrik tenaga surya. Solar cells berfungsi untuk merubah tenaga matahari
menjadi listrik.Tanpa komponen panel surya energi listrik tidak dapat dihasilkan.

2. Regulator.
Regulator merupakan panel pengendali atau pengatur atau controller. Controller ini
terintegrasi dengan sebuah kotak Batere. Controller merupakan sebuah perangkat elektronik
berbentuk kotak yang berfungsi untuk mengatur aliran dari panel surya ke Batere atau aki
menuju ke tiap rumah.

als
3. Inverter.
Inverter merupakan seperangkat alat yang merupakan rangkaian komponen elektronika yang di
gunakan untuk mengubah arus DC (Direct curent) menjadi arus AC (alternating curent). Inverter ini
dapat ditemui pada berbagai macam jenis paralatan elektronika. Tanpa alat inverter arus DC yang
dihasilkan oleh panel surya tidak akan dapat digunakan secara langsung oleh alat-alat ekektronika yang
biasanya membutuhkan arus AC sebagai daya utamanya.

4. Baterai.
Baterai adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyimpan tenaga listrik yang dihasilkan dari
pembangkit tenaga surya sehinga bisa digunakan tiap waktu sesuai kebutuhan. Tanpa baterai maka
energi surya hanya dapat digunakan pada saat ada sinar matahari saja karena tidak ada alat penyimpan
energinya.

als
als
SOLAR CELL / Panel Surya

Sel surya yang pada umumnya mempunyai ketebalan minimum 0.3


mm terbuat dari irisan bahan semi konduktor dengan kutup positif dan negatif,
dimana prinsip kerjanya dengan memanfaatkan efek foto voltaik (efek yang
dapat mengubah langsung cahaya matahari menjadi energi listrik, prinsip ini
ditemukan oleh Bacquerel berkebangsaan Perancis pada tahun 1839).

Bentuk dan susunan


dari solar cell

Sel surya Modul Solar generator

als
SEL SURYA ( PHOTOVOLTAIC )

als
Susunan Solar Cell.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh 1 solar cell mempunyai daya yang kecil, untuk
mendapatkan daya yang lebih besar maka solar cell tersebut dihubungkan secara seri
atau paralel.

Untuk memperbesar tegangan maka dipakai hubungan seri, dan untuk menaikan
kemampuan arus, masing-masing rangkaian seri tersebut diparalelkan.

als
Susunan dari beberapa solar sel dinamakan modul dan susunan
beberapa modul disebut array.

Bila susunan solar sel terdapat m buah fotovoltaik dlm hubungan


seri dan n buah dlm hubungan paralel, dan tiap sel surya memp.
arus Isc = Io dan tegangan Vsc = Vo untuk radiasi maksimum
maka alat ini mempunyai daya puncak sebesar :
Watt puncak : m.n. Io . Vo watt.
Tegangan Output : m Vo votl
Arus maksimum : n Io amper.

als
CARA KERJA SOLAR CELL

als
KONSTRUKSI SOLAR CELL

als
Ringkasnya yaitu :
Solar cell terdiri dari rangkaian series/paralel sel cristal silicon hubungan P-N. Akibat proses
penyinaran oleh cahaya/penerangan akan dihasilkan elektron dan hole, selanjutnya membangkitkan
perbedaan tegangan pada sel, bila pada sel tersebut diberikan suatu rangkaian tertutup maka arus
akan mengalir.
Charger regulator adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mengatur arus pengisian/
pengosongan battery secara otomatis.
Battery adalah perangkat / alat sumber tenaga yang dapat menghasilkan tenaga / energi berdasarkan
reaksi kimia.
Inverter adalah perangkat elektronik daya yang mengubah daya arus searah (DC) menjadi daya arus
bolak balik (AC).

als
SOLAR Inverter/dcConve
Protective Dioda Charge Regulator BATTERY
Generator rter LOAD

Blok diagram
solar power
Voltage
plant limit untuk
Kondisi
voltage
over charge
battery
battery

als
Proses Kerja PLTS
Proses Kerja PLTS :
Solar power supply terdiri dari 4 (empat) bagian yaitu :
Solar modul
Charger regulator
Battery
Static inverter

Solar power modul terdiri dari rangkaian series/paralel cell cristal silicon hubungan
P-N. Akibat proses penyinaran oleh cahaya/penerangan akan dihasilkan elektron dan
hole, selanjutnya membangkitkan perbedaan tegangan pada cell, bila pada cell tsb
diberikan suatu rangkaian tertutup maka arus akan mengalir.

Rangkaian cell/solar power modul tersebut dihubungkan dengan charger regulator yang
berguna untuk pengisian muatan battery, dan selanjutnya energi yang disimpan pada
battery tersebut dikondisikan sebagai sumber daya listrik beban/peralatan.

als
als
BATTERY

Battery primer adalah perangkat sumber tenaga yang cara kerjanya mengubah energi kimia
menjadi listrik semata mata digunakan hanya sekali hingga habis kemampuannya, contohnya :
battery sel kering.
Battery sekunder adalah perangkat sumber tenaga yang cara kerjanya mengubah energi kimia
menjadi listrik (reaksi primer) dan dapat pula mengubah energi listrik menjadi kimia, dengan kata
lain dapat menyimpan energi listrik (reaksi sekunder), serta lazim disebut accumulator atau
disingkat menjadi accu / aki.

als
PARAMETER PENTING PADA SEL SURYA

1. Tegangan beban nol (UO) diukur pada kondisi tak berbeban dan tidak dipengaruhi oleh
penyinaran.
2. Arus hubung singkat (Ik) diukur saat sel dihubung singkat. Arus hubung singkat berbanding
lurus dengan kuat penyinaran.
3. Titik daya maksimum (MPP) diperoleh dari hasil arus dan tegangan yang dibuat pada setiap
titik.
Titik ini dapat dicapai bilamana tahanan pemakai sama dengan tahanan sel surya (R L = Ri).
Hal ini dalam praktek selalu diusahakan, caranya yaitu dengan mengubah tegangan searah yang
dihasilkan atau sering disebut dengan maksimum Power Tracker.
4. Efisiensi panel (tambahan)

als
PROSEDUR PENGOPERASIAN SOLAR GENERATOR
Prosedur pengoperasian solar generator setelah selesai proses instalasi adalah :

Setelah proses instalasi selesai dan sebelum mengoperasikan solar power supply, pastikan terlebih dahulu
bahwa instalasi yg dilaksanakan sudah benar.

Periksa kondisi elektrolit serta hubungan pd masing-masing battery, kemungkinan longgar pada kepala
battery agar segera kencangkan dan selanjutnya pastikan bahwa seluruhnya dalam kondisi baik.
Periksa pula seluruh hubungan mulai dari solar generator, regulator, battery, dan inverter bila tersedia.
Bila ada hubungan yang kurang baik atau kendur segera diperbaiki atau kencangkan.

Pastikan tegangan operasi dan kapasitas beban telah sesuai dengan tegangan dan kapasitas solar power
supply.
Periksa apakah lampu indikator pada regulator ada yang hidup, bila ada lampu indikator menyala merah
kemungkinan battery dalam keadaan kosong. Dalam kondisi demikian sebaiknya beban dimatikan dahulu
agar battery mengalami proses pengisian dan setelah lampu indikator merah padam beban dapat
dihidupkan.

als
Menghitung Daya PLTS

DAYA PEMBANGKIT PLTS : Dimana:


P = daya yang dibangkitkan oleh PLTS (W).

Aa = E / (Iav x m) n = jumlah modul

n = Aa / Acm Pm = daya maks sebuah modul (W)

P = n x Pm E = Energi (Wh)

Iav = intensitas cahaya ratarata (W/m2)

m = efisiensi modul (%)

Aa = luas panel sel surya (m2)


Acm = luas efektif sebuah modul (m2).

als
Potensi PLTS
Gambar di bawah menunjukkan potensi tenaga surya dunia. Di Indonesia, PLTS terbesar pertama dengan
Potensi tenaga surya Indonesia secara umum berada pada kapasitas 21 MW terletak di Pulau Bali, tepatnya
tingkat satisfy (cukup) yang dapat kita jadikan sebagai di dearah Karangasem dan Bangli. Pemerintah
salah satu patokan untuk menyusun perencanaan mempersilakan siapa saja untuk meniru dan
pembangunan sumber energi PLTS pada masa depan. membuatnya di daerah lain karena PLTS ini
bersifat opensource atau tidak didaftarkan dalam
hak cipta.

als
Harga Listrik PLTS

als
Gambaran PLTS

als
Pemanfaatan PLTS
1. Solar Home System (SHS)
2. Solar Street Light (Penerangan Lampu Jalan / PJUTS)
3. Solar Water Pump (Pompa Air Tenaga Surya)
4. Solar CCTV System (CCTV Kamera Tenaga Surya)
5. Solar Garden Light System (Lampu Taman Tenaga Surya)
6. Solar Traffic System (Lampu Lalu Lintas Tenaga Surya)
7. Solar Power System
8. Solar Power BTS (Menara BTS)
9. Solar Billboard
10. Portable Power Supply
11. Solar Satellite Phone
12. Solar Power Fisherman Equipment

als
PEMANFAATAN SOLAR CELL

als
PLTS di Indonesia

als
PLTS Di Indonesia
Pemanfaatan salah satu jenis energi terbarukan ini masih belum maksimal. Indonesia baru
mampu memanfaatkan sekitar 10 MWp (th 2014).
Pemanfaatan energi matahari melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya digunakan pada daerah
pedesaan dengan skala kecil yakni menggunakan Solar Home System (SHS). Solar Home
System adalah pembangkit listrik skala kecil yang dipasang secara desentralisasi (satu rumah
satu pembangkit). Listrik harian yang dihasilkannya berkisar antara 150-300 Wp.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia yang telah beroperasi tersebut hanya mampu
memproduksi puluhan hingga ratusan kiloWattpeak (kWp) listrik. Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Terbesar di Indonesia, yakni di Kupang Nusa Tenggara Timur 5 MW, di Karangasem dan
Bangli (Bali) masing-masing kapasitasnya hanya 1 MW (Th 2016).

als
als
Diantara beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia tersentralisasi yang memiliki skala besar antara
lain adalah :
1. PLTS di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan kapasitas 5 MW.
2. PLTS di Kabupaten Karangasem, Bali dengan kapasitas 1 MW.
3. PLTS di Kabupaten Bangli, Bali dengan kapasitas 1 MW.
4. PLTS di Pulau Gili Trawangan (NTB) berkapasitas 600 kWp.
5. PLTS di Pulau Gili Air (NTB) dengan kapasitas 160 kWp.
6. PLTS di Pulau Gili Meno (NTB) dengan kapasitas 60 kWp.
7. PLTS di Pulau Medang, Sekotok, Moyo, Bajo Pulo, Maringkik, dan Lantung dengan total kapasitas 900 kWp.
8. PLTS Raijua (Kabupaten Sabu Raijua, NTT) dengan kapasitas 150 kWp.
9. PLTS Nule (Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 250 kWp.
10. PLTS Pura (Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 175 kWp.
11. PLTS Solor Barat (Kab. Flores Timur, NTT) dengan kapasitas 275 kWp.
als
12.PLTS Morotai (Maluku Utara) dengan kapasitas 600 kWp.
13.PLTS Kelang (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
14.PLTS Pulau Tiga (Maluku) dengan kapasitas 75 kWp.
15.PLTS Banda Naira (Maluku) (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
16.PLTS Pulau Panjang (Maluku) dengan kapasitas 115 kWp.
17.PLTS Manawoka (Maluku) dengan kapasitas 115 kWp.
18.PLTS Tioor (Maluku) (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
19.PLTS Kur (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
12.Kisar (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
21.PLTS Wetar (Maluku) dengan total kapasitas 100 kWp.
22.PLTS Kabaena (Sulawesi Tenggara) dengan kapasitas 200 kWp.

als
PLTS Kabaena (Sulawesi Tenggara) dengan kapasitas 200 kWp.
Gambar : trooperpergikp.wordpress.com

als
PLTS Karangasem Bali dengan kapasitas 1 MW. Gambar : kompas.com

als
PLTS di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan kapasitas 5 MW

als
PLTS di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan kapasitas 5 MW

als
PLTS di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan kapasitas 5 MW
als
PLTS di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan kapasitas 5 MW
als
PLTS di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan kapasitas 5 MW

als
Kendala PLTS
Kendala terhadap kendala operasi :

Kendala operasi dari solar power supply sangat terpengaruh oleh keadaan cuaca,
karena besarnya arus dan tegangan output berbanding lurus dengan penyinaran
cahaya pada cell serta rendahnya effisiensi dari cell.

Solar power supply harus ditempatkan pada tempat tempat yang dapat menampung
sinar matahari secara maksimum sejak matahari terbit sampai tenggelam (pada area
terbuka)

Biaya yang cukup mahal.

als
Lets Make Use of Renewable
Lets Make Use of Renewable
Energy
Energy

Terimakasih dan Semoga Bermanfaat


als
Contoh :
Untuk keperluan suatu rumah tangga diperlukan tenaga listrik dengan uraian
sebagai berikut:

als
Kebutuhan tersebut akan disuplai dari dengan menggunakan
Modul Sel Surya Fotovoltaik (PLTS) dengan data sbb :
Luas efektif modul = 0,3376 m2
Daya maksimum modul = 18,7 W
Efisiensi modul = 10 %
Intensitas Cahaya rata rata = 4450 W/m2
Untuk kontinuitas pelayanan beban, cadangan energi disediakan
(ditambahkan) dalam baterai 25 % kebutuhan energi keseluruhan.
Hitunglah :
a. Kebutuhan energi keseluruhan ..... dalam Wh
b. Luas panel sel surya ..... (m2)
c. Jumlah modul untuk panel surya ..... (buah)
d. Daya yang dibangkitkan oleh PLTS .... (W)

als
Penyelesaian:
Pemakaian energi keseluruhnya:
(7x10x12)+(3x40x6)+(1x35x9)+(1x300x6)+(1x30x7)= 3885 Wh
Untuk cadangan dalam baterai 25 % x 3885 Wh = 971,25 Wh.

Total energi yang dibutuhkan = 4856,25 Wh.

Luas panel surya: Aa = E / Iavx m


= 4856,25 Wh / 4450x10% = 10,9129 m2

Jumlah modul untuk panel surya : n = Aa / Acm


= 10,9129 m2 / 0.3376 =32,325 atau 32 buah

Daya yang dibangkitkan : P = n x Pm = 32 x 18,7 W = 596 W

als
CONTOH

Hitung jumlah modul sel surya (bulatkan) serta gambarkan hubungan dari jumlah modul sel surya yang
diperoleh bila :
Tegangan kerja arus searah : 24 volt
Tegangan kerja arus bolak balik : 220 volt
Daya beban adalah : 200 watt
Lama operasi adalah : 12 jam per hari.

Data solar modul adalah :


tegangan kerja per modul adalah : 12 volt
efisiensi total peralatan adalah : 0.62
arus nominal per hari adalah : 13.48 A

Bila pemakaian battery efektif selama 4 hari, efisiensi battery 70 % dan battery yang dipilih tegangan operasi
12 V, 120 Ah. Hitung berapa kebutuhan battery dan gambarkan hubungannya.
als
modul cell surya
Kebutuhan daya dc adalah : 200 / 0.62 = 322.58 watt
Kebutuhan arus listrik per hari adalah : 322.58 / 24 x 12 = 161.29 A
Jadi kebutuhan solar modul adalah : 161.29 / 13.48 x 2 = 23.9
Dibulatkan menjadi 24 modul

E = 24 volt

+ - + -

12 Volt
Gambar bentuk each
solar
hubungan yang harus generator
dilakukan
Sebanyak 12
hubungan paralel
+ - + -

12 Volt
each
solar
generator

als
Battery

Kebutuhan daya selama 4 hari adalah : 161.29 x 4 = 645.16 A


Efisiensi battery 70 % total kapasitas battery menjadi : 921.65 A
Jadi kebutuhan battery adalah : 921.65 / 120 = 7.68
Dibulatkan menjadi 8 buah, karena tegangan battery 12 volt
maka jumlah battery adalah : 16 buah
E = 24 volt

+ - + - + - + -

12 volt 12 volt 12 volt 12 volt

+ - + - + - + -

12 volt 12 volt 12 volt 12 volt

+ - - + - + -
+
12 volt 12 volt 12 volt 12 volt
+ - + - + - + -

12 volt 12 volt 12 volt 12 volt

als

Anda mungkin juga menyukai