Anda di halaman 1dari 35

DIREKTORAT ANEKA ENERGI BARU DAN ENERGI TERBARUKAN

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI

REVISI PERATURAN MENTERI ESDM


TERKAIT PLTS ATAP

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan


Jakarta, 7 Mei 2021

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke


DAFTAR ISI

01 Regulasi Eksisting Terkait PLTS Atap 3

02 Update Pelanggan PLTS Atap PT PLN (Persero) 4

03 Latar Belakang Revisi Permen PLTS Atap 6

04 Poin Perubahan Regulasi Terkait PLTS Atap 7

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 2


REGULASI EKSISTING TERKAIT PLTS ATAP

Permen ESDM No. 49 Tahun Permen ESDM No. 13 Tahun Permen ESDM No. 16 Tahun
2018 2019 2019
• Merupakan Permen ESDM • Merupakan Permen ESDM • Merupakan Permen ESDM
tentang Penggunaan Sistem tentang Perubahan Pertama tentang Perubahan Kedua
PLTS Atap oleh Pelanggan Atas Permen ESDM No. Atas Permen ESDM No.
PT PLN (Persero) 49/2018 tentang 49/2018 tentang
• Terdiri dari 19 Pasal yang Penggunaan Sistem PLTS Penggunaan Sistem PLTS
terbagi dalam 8 Bab yaitu Atap oleh Pelanggan PT PLN Atap oleh Pelanggan PT PLN
Ketentuan Umum, (Persero) (Persero)
Penggunaan Sistem PLTS • Mengubah ketentuan Izin • Mengubah ketentuan
Atap, Perhitungan Ekspor Operasi dan SLO sesuai terkait perhitungan biaya
dan Impor, Pembangunan dengan Perubahan Regulasi capacity charge dan
dan Pemasangan, Ketenagalistrikan yaitu meniadakan biaya
Pelaporan, Ketentuan Lain- Permen ESDM No. 12 Tahun emergency energy charge
lain, Ketentuan Peralihan 2019 bagi Pelanggan Industri
serta Ketentuan Penutup

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 3


UPDATE PELANGGAN PLTS ATAP PT PLN (PERSERO) S.D MARET 2021 (1/2)
26
4
Aceh
5 Kaltara
Sumut
3 22 13
Riau Kepri
Kalbar Kaltim Suluttenggo
Sumbar
15
Sulteng 10
5
S2JB Sulbar
1
Kalselteng
Maluku & Malut
Sultra Papua &
Lampung
1034
Pabar
959 784 164
DKI 262
Banten Jabar 141
16
Jateng 8
DIY Jatim
Bali

3472
Jumlah : 3.472 Pelanggan NTB NTT

3308
3152
3007
Kapasitas : 26,51 MWp

2874
2779
2566
2524
2441
2346
2249
2209
2151
1868
1779
1673
1580
1533
1435
1329
1210
1059
975
934
Sebelum Terbit Permen ESDM (68,4%)
681
641
624
609
592
553
524
499
472
458
426
414
399
372
351

Setelah Terbit Permen ESDM (486,49%)

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 4


UPDATE PELANGGAN PLTS ATAP PT PLN (PERSERO) S.D MARET 2021 (2/2)
2.902 TOTAL

26,51 MWp
6,17

5,31
5,87 3.472Pelanggan
245 220
8,3 20 7,4 4,3 4,1 2,3 77 0,1 9
PLTS Atap
Industri Rumah Bisnis Sosial Pemerintah Layanan Berdasarkan Golongan
Tangga Khusus Tarif
2,77

1,98

1,07

0,49 0,31
1,00 Kapasitas PLTS Atap
0,23 0,30 0,03 0,19 0,14 0,18 Berdasarkan Wilayah
0,04 0,01 0,41
(MWp)

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 5


LATAR BELAKANG REVISI PERMEN PLTS ATAP
1. Arahan Bapak Menteri ESDM untuk mendorong pemanfaatan PLTS Atap dengan melakukan pembahasan
revisi Permen ESDM terkait PLTS Atap.
2. Jumlah penambahan kapasitas PLTS Atap belum sesuai target.
3. Adanya Pengaduan masyarakat terkait waktu pelayanan PLTS Atap yang tidak sesuai Permen ESDM,
misalnya perbedaan harga dan standar kWh meter exim.
4. Adanya gap informasi terkait PLTS Atap (pengetahuan terkait PLTS Atap dan waktu layanan PLTS Atap)
antara PLN Unit Induk (UIW/UID) dengan PLN ULP yang bersentuhan langsung dengan pelanggan.
5. Kesulitan pengawasan implementasi PLTS Atap, khususnya terkait perkembangan usulan PLTS Atap dan
jangka waktu proses persetujuan usulan pemanfaatan PLTS atap oleh PT PLN.
6. Adanya masukan dari stakeholder untuk meningkatkan keekonomian PLTS Atap antara lain :
• Ketentuan Ekspor Listrik 65% masih belum menarik bagi calon Konsumen PLTS Atap
• Ketentuan selisih ekspor impor energi listrik yang hanya diakumulasikan paling lama 3 bulan (reset 3
bulan) perlu diperpanjang khususnya bagi konsumen gedung perkantoran yang pada hari Sabtu dan
Minggu produksi listrik PLTS Atapnya diekspor seluruhnya.
7. Belum ada regulasi yang mengatur ketentuan pemasangan PLTS Atap di Wilayah Usaha Non PT PLN
(Persero).

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 6


POIN PERUBAHAN REGULASI TERKAIT PLTS ATAP (1/4)
NO URAIAN PERMEN ESDM PLTS ATAP EKSISTING RPERMEN PLTS ATAP
1 Target Pengguna Pelanggan PT PLN (Persero) Pelanggan Pemegang Izin Usaha Penyediaan
PLTS Atap Tenaga Listrik
2 Kapasitas PLTS Atap Paling tinggi 100% dari daya tersambung ▪ Untuk pelanggan di wilus BUMN
pelanggan Pemegang IUTPL, kapasitas PLTS Atap
paling tinggi 100% dari daya tersambung
pelanggan
▪ Untuk pelanggan di wilus Pemegang IUTPL
selain BUMN, kapasitasnya dibatasi oleh
sistem ketenagalistrikan setempat yang
dideklarasikan oleh Pemegang IUPTL dan
dilaporkan kepada DJEBTKE dan cc: DJK
3 Perhitungan Ekspor Nilai kWh Ekspor yang tercatat pada Nilai kWh Ekspor yang tercatat pada meter
dan Impor Energi meter kWh ekspor-impor dikali 65% kWh ekspor-impor dikali lebih tinggi dari
Listrik 65%
dari Sistem PLTS Kemungkinan penggunaan baterai
Atap

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 7


POIN PERUBAHAN REGULASI TERKAIT PLTS ATAP (2/4)
NO URAIAN PERMEN ESDM PLTS ATAP EKSISTING RPERMEN PLTS ATAP
4 Perhitungan Selisih Diakumulasikan setiap 3 (tiga) bulan Diakumulasikan setiap 6 (enam) bulan
Lebih
5 Jangka waktu • Pemberian persetujuan terhadap • Pemberian persetujuan terhadap
permohonan permohonan paling lama 15 hari kerja permohonan paling lama 5 hari kerja
pelanggan PLTS • Penyampaian kekurangan kelengkapan • Jika dibutuhkan penyesuaian
Atap persyaratan paling lambat 15 hari kerja amandemen PJBL maka Pemberian
persetujuan terhadap permohonan
paling lama 12 hari kerja
6 Pelaporan Pelaporan setiap 6 bulan sekali Pelaporan setiap bulan
7 Mekanisme Dilakukan secara manual Melalui aplikasi sistem pelayanan dan
permohonan dan pelaporan terintegrasi PLTS Atap secara
pelaporan elektronik yang dibuat oleh KESDM

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 8


POIN PERUBAHAN REGULASI TERKAIT PLTS ATAP (3/4)
NO URAIAN PERMEN ESDM PLTS ATAP EKSISTING RPERMEN PLTS ATAP
8 Batasan SLO • Sistem PLTS Atap dengan total • Sistem PLTS Atap wajib memiliki SLO jika:
kapasitas lebih dari 500 kW yang - Sistem PLTS Atap dengan total kapasitas
terhubung dalam 1 sistem Instalasi lebih dari 500 kW yang terhubung dalam 1
Tenaga Listrik wajib memiliki SLO. sistem Instalasi Tenaga Listrik;
• Sistem PLTS Atap dengan total - Sistem PLTS Atap dengan total kapasitas
kapasitas sampai dengan 500 kW sampai dengan 500 kW yang kontrol
yang terhubung dalam 1 (satu) sistem panelnya menjadi 1 bagian terpisahkan
Instalasi Tenaga Listrik dinyatakan • Sistem PLTS Atap dengan total kapasitas
telah memenuhi kewajiban SLO sampai dengan 500 kW yang kontrol panel
dengan kepemilikan dokumen hasil menjadi 1 (satu) bagian tidak terpisahkan
uji pabrikan, sertifikat produk, atau dinyatakan telah memenuhi ketentuan wajib
dokumen keselamatan produk yang SLO dengan dilengkapi dokumen :sertifikat
setara. produk; atau surat pernyataan bertanggung
jawab terhadap aspek keselamatan
Ketenagalistrikan yang dilengkapi dengan
dokumen: garansi pabrikan yang masih
berlaku; hasil uji komisioning dari teknisi
distributor; atau dokumen pemeliharaan
instalasi pembangkit tenaga listrik.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 9


POIN PERUBAHAN REGULASI TERKAIT PLTS ATAP (4/4)
NO URAIAN PERMEN ESDM PLTS ATAP EKSISTING RPERMEN PLTS ATAP
9 Tujuan penghematan • Penghematan
• Mendapatkan listrik dari sumber energi
terbarukan, dan
• berkontribusi menurunkan emisi gas rumah
kaca.

10 Klaim karbon Tidak diatur Dilaksanakan B to B

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 10


STRUKTUR RPERMEN PLTS ATAP – 1/2
BAB I BAB IV
KETENTUAN UMUM PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN SISTEM
Pasal 1 - Istilah PLTS ATAP
▪ BAGIAN KESATU PERMOHONAN
BAB II Pasal 7 - Alur permohonan pemasangan PLTS Atap
PENGGUNAAN SISTEM PLTS ATAP Pasal 8 – Perubahan mekanisme prabayar menjadi
Pasal 2 – Tujuan PLTS Atap pasca bayar
Pasal 3 – Komponen Sistem PLTS Atap & TKDN
Pasal 4 – Pemenuhan PLTS Atap terhadap SNI/standar ▪ BAGIAN KEDUA PERIZINAN
Internasional Pasal 9 - Batasan kapasitas untuk izin usaha
Pasal 5 – Batasan Kapasitas PLTS Atap penyediaan tenaga listrik atau laporan ke
Menteri
BAB III ▪ BAGIAN KETIGA PEMBANGUNAN DAN
PERHITUNGAN EKSPOR dan IMPOR ENERGI PEMASANGAN
LISTRIK DARI SISTEM PLTS ATAP Pasal 10 – Ketentuan untuk pembangunan PLTS
Pasal 6 – Nilai ekspor impor energi listrik PLTS Atap Atap oleh pemegang izin usaha jasa
penunjang tenaga listrik

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 11


STRUKTUR RPERMEN PLTS ATAP – 2/2
▪ BAGIAN KEEMPAT PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAB VII
Pasal 11 – Batasan kapasitas PLTS Atap wajib SLO PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 17 – Pembinaan dan Pengawasan oleh Dirjen
▪ BAGIAN KELIMA PENYEDIAAN DAN EBTKE dan/atau Dirjen Ketenagalitrikan
PEMASANGAN METER kWh EKSPOR – IMPOR
Pasal 12 – Prosedur penyediaan meter kWh ekspor impor BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 18 – Ketentuan capacity charge dan
BAB V
emergency energy charge
PELAPORAN
Pasal 13 – Mekanisme pelaporan PLTS Atap BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
BAB VI Pasal 19 – Ketentuan PLTS Atap Eksisting
PENERAPAN SISTEM APLIKASI PELAYANAN DAN Pasal 20 – Batasan penyesuaian nilai kWh ekspor
PELAPORAN TERINTEGRASI PLTS ATAP SECARA impor listrik PLTS Atap & perhitungan
ELEKTRONIK selisih lebih
Pasal 14 – Kewajiban Menteri membuat aplikasi sistem
pelayanan dan pelaporan terintegrasi PLTS Atap BAB X
secara Elektronik berbasis daring KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15 – Batas waktu pembuatan aplikasi Pasal 21
Pasal 16 – Penugasan pembuatan aplikasi kepada BUMN Pasal 22

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 12


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (1/19) Draft Versi 10

Alur Proses Permohonan PLTS Atap


Ekspor-Impor (Ps 6)

BADAN USAHA PEMBANGUNAN PEMEGANG IZIN


DAN PEMASANGAN USAHA PENYEDIA
LEMBAGA TENAGA LISTRIK
INSPEKSI TEKNIS
Penyediaan dan
Permohonan Pembangunan &
Persetujuan IZIN IUPTL/ *Sertifikat Laik pemasangan
dari pemasangan Selesai
Permohonan Pelaporan Operasi (SLO) meter kWh
Pelanggan PLTS Atap
(Ps 7 & 8) (Ps 9) (Ps 11) ekspor-impor
(Ps 7 & 8) (Ps 10)
* jika terkena (Ps 12)
Kapasitas > 500 kW
Perlu IUPTL kewajiban SLO
* Paling lambat 15 hari
kerja
TIDAK
(Berkas Tidak Tidak perlu
Lengkap) YA penyesuaian
Kelengkapan PJBL*
disampaikan secara
Dokumen *5 HARI KERJA
tertulis disertai dengan Perlu
alasan pengembalian
Penyesuaian
PJBL**
**12 HARI KERJA
Sistem Aplikasi (Ps 14, 15, 16)

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 13


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (2/19) Draft Versi 10

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1 - Istilah

Menjelaskan beberapa istilah dalam Rancangan Permen antara lain:


▪ Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap yang selanjutnya disebut Sistem PLTS Atap adalah proses
pembangkitan tenaga listrik menggunakan modul fotovoltaik yang dipasang dan diletakkan pada atap,
dinding, atau bagian lain dari bangunan milik Pelanggan PLTS Atap serta menyalurkan energi listrik
melalui sistem sambungan listrik Pelanggan PLTS Atap
▪ Pelanggan PLTS Atap adalah setiap orang atau badan yang memasang Sistem PLTS Atap yang
terhubung pada sistem tenaga listrik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik

Istilah lain yang dijelaskan dalam Pasal 1 yaitu Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, kWh
Ekspor, kWh Impor, Pemegang Perizinan Berusaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik yang selanjutnya
disebut Badan Usaha, Sertifikat Laik Operasi, Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Pejabat di Lingkungan
KESDM yang terkait dengan PLTS Atap.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 14


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (3/19) Draft Versi 10

BAB II
PENGGUNAAN SISTEM PLTS ATAP
Pasal 2 – Tujuan PLTS Atap
Penggunaan Sistem PLTS Atap bertujuan untuk menghemat tagihan listrik Pelanggan PLTS Atap, mendapatkan
listrik dari sumber energi terbarukan, dan berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca.

Pasal 3 – Komponen Sistem PLTS Atap & TKDN


Pasal ini mengatur bahwa:
▪ Sistem PLTS Atap meliputi modul surya, inverter, sambungan listrik, sistem pengaman, dan meter kWh ekspor-
impor.
▪ Sistem PLTS Atap yang instalasinya terpasang menyatu pada satu rumah atau bangunan yang sama
digolongkan pada sistem pembangkit tenaga listrik yang memiliki kontrol panel yang tidak terpisahkan sesuai
dengan diagram instalasi sistem PLTS Atap.
▪ Penggunaan Sistem PLTS Atap wajib memperhatikan keamanan dan keandalan operasi jaringan tenaga listrik.
▪ Penggunaan Sistem PLTS Atap harus mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
penggunaan barang/jasa dalam negeri.
▪ Sistem PLTS Atap tidak dikenai capacity charge dan emergency energy charge.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 15


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (4/19) Draft Versi 10

BAB II
PENGGUNAAN SISTEM PLTS ATAP
Pasal 4 – Pemenuhan PLTS Atap terhadap SNI/standar Internasional
Sistem PLTS Atap wajib mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan/atau standar internasional sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 5 – Batasan Kapasitas PLTS Atap


▪ Sistem PLTS Atap yang akan dipasang oleh Pelanggan PLTS Atap kapasitasnya dibatasi paling tinggi
100% (seratus persen) dari daya tersambung Pelanggan PLTS Atap.
▪ Sistem PLTS Atap yang akan dipasang oleh Pelanggan PLTS Atap di wilayah usaha Pemegang IUPTL
selain Badan Usaha Milik Negara, kapasitasnya dibatasi oleh sistem ketenagalistrikan setempat yang
dideklarasikan oleh Pemegang IUPTL dan dilaporkan kepada Direktur Jenderal EBTKE dengan tembusan
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan setiap tahun pada bulan Desember
▪ Kapasitas Sistem PLTS ditentukan dengan kapasitas total inverter dalam satuan Volt Ampere.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 16


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (5/19) Draft Versi 10

BAB III
PERHITUNGAN EKSPOR dan IMPOR ENERGI LISTRIK DARI SISTEM PLTS ATAP
Pasal 6 – Nilai ekspor impor energi listrik PLTS Atap
▪ Energi listrik Pelanggan PLTS Atap yang diekspor dihitung berdasarkan nilai kWh Ekspor yang tercatat
pada meter kWh ekspor-impor dikali 90%.
▪ Perhitungan energi listrik Pelanggan PLTS Atap dilakukan setiap bulan berdasarkan selisih antara nilai
kWh Impor dengan nilai kWh Ekspor.
▪ Dalam hal jumlah energi listrik yang diekspor lebih besar dari jumlah energi listrik yang diimpor pada
bulan berjalan, selisih lebih akan diakumulasikan dan diperhitungkan sebagai pengurang tagihan listrik
bulan berikutnya.
▪ Perhitungan selisih lebih untuk pelanggan PLTS Atap dihitung 6 (enam) bulan dari bulan Januari sampai
dengan Juni dan Bulan Juli sampai bulan Desember tahun berjalan.
▪ Dalam hal pemasangan PLTS Atap dilakukan setelah bulan Januari selisih lebih dihitung sejak sistem
PLTS Atap mulai beroperasi sampai bulan Juni tahun berjalan.
▪ Dalam hal pemasangan PLTS Atap dilakukan setelah bulan Juni selisih lebih dihitung sejak sistem PLTS
Atap mulai beroperasi sampai bulan Desember tahun berjalan.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 17


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (6/19) Draft Versi 10

BAB IV
PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN SISTEM PLTS ATAP
BAGIAN KESATU PERMOHONAN
Pasal 7 – Alur permohonan pemasangan PLTS Atap
▪ Calon Pelanggan PLTS Atap harus mengajukan permohonan pembangunan dan pemasangan Sistem
PLTS Atap kepada pemegang IUPTL dan ditembuskan kepada Dirjen Ketenagalistrikan dan Dirjen
EBTKE dengan memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
▪ Permohonan mengikuti format yang tercantum dalam lampiran Permen.
▪ Pemegang IUPTL wajib memberikan persetujuan atau pengembalian terhadap permohonan paling lama
5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima.
▪ Pengembalian permohonan harus disampaikan secara tertulis disertai dengan alasan pengembalian.
▪ Dalam hal terjadi penyesuaian PJBL maka pemberian persetujuan terhadap permohonan paling lama 12
(dua belas) hari kerja sejak permohonan diterima.
▪ Jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja sudah termasuk penyesuaian PJBL.
▪ Dalam hal permohonan dikembalikan/tidak disetujui, maka calon pelanggan dapat mengajukan
permohonan kembali sesuai ketentuan awal permohonan.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 18


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (7/19) Draft Versi 10

BAB IV
PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN SISTEM PLTS ATAP
BAGIAN KESATU PERMOHONAN
Pasal 8 – Perubahan mekanisme prabayar menjadi pasca bayar
▪ Pemegang IUPTL wajib menyetujui permohonan perubahan mekanisme pembayaran tarif tenaga listrik
prabayar menjadi pascabayar dari permohonan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1).
▪ Setelah permohonan perubahan mekanisme pembayaran tarif disetujui, pemegang IUPTL wajib
mengubah mekanisme pembayaran tarif tenaga listrik dari prabayar menjadi pascabayar bersamaan
dengan pemasangan meter kWh ekspor impor.
.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 19


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (8/19) Draft Versi 10

BAB IV
PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN SISTEM PLTS ATAP
BAGIAN KEDUA PERIZINAN
Pasal 9 – Batasan kapasitas untuk izin usaha penyediaan tenaga listrik atau laporan ke Menteri
▪ Pelanggan PLTS Atap dengan total kapasitas lebih dari 500 kW yang terhubung dalam 1 (satu) sistem Instalasi
Tenaga Listrik wajib mendapatkan izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan sendiri diberikan oleh
Menteri atau Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
▪ Kapasitas sistem PLTS Atap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan dengan kapasitas total inverter.
▪ Pelanggan PLTS Atap dengan total kapasitas sampai dengan 500 kW yang terhubung dalam 1 (satu) sistem Instalasi
Tenaga Listrik tidak wajib memiliki izin usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri, namun wajib
menyampaikan laporan sebanyak 1 (satu) kali kepada Menteri atau Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dengan format tercantum dalam Lampiran Permen.
▪ Pelanggan PLTS Atap yang menyampaikan laporan kepada Menteri merupakan pelanggan Pemegang IUPTL yang izin
usaha penyediaan tenaga listrik nya diterbitkan oleh Menteri.
▪ Pelanggan PLTS Atap yang menyampaikan laporan kepada Gubernur merupakan pelanggan Pemegang IUPTL yang
izin usaha penyediaan tenaga listrik nya diterbitkan oleh Guernur.
▪ Penerbitan izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan sendiri dan penyampaian Laporan dilaksanakan
melalui aplikasi sistem pelayanan dan pelaporan terintegrasi PLTS Atap secara elektronik.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 20


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (9/19) Draft Versi 10

BAB IV
PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN SISTEM PLTS ATAP
BAGIAN KETIGA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Pasal 10 – Ketentuan pembangunan PLTS Atap oleh pemegang IUPTL
▪ Sistem PLTS Atap hanya dapat dibangun dan dipasang oleh Pelanggan PLTS Atap setelah mendapatkan
persetujaun Pemegang IUPTL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3).
▪ Pelaksanaan pembangunan dan pemasangan sistem PLTS Atap wajib dilakukan oleh Badan Usaha
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagalistrikan.
▪ Pelaksanaan pembangunan dan pemasangan sistem PLTS Atap oleh Badan Usaha sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 21


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (10/19) Draft Versi 10
BAB IV
PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN SISTEM PLTS ATAP
BAGIAN KEEMPAT PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Pasal 11 – Batasan kapasitas PLTS Atap wajib SLO
• Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (2) wajib memastikan sistem PLTS Atap memenuhi
ketentuan keselamatan ketenagalistrikan.
• Sistem PLTS Atap dengan total kapasitas lebih dari 500 kW (lima ratus kilowatt) yang terhubung dalam 1 (satu) sistem
Instalasi Tenaga Listrik wajib memiliki SLO.
• Sistem PLTS Atap dengan total kapasitas sampai dengan 500 kW (lima ratus kilowatt) dengan spesifikasi teknis:
➢ kontrol panel menjadi 1 (satu) bagian terpisahkan wajib memiliki SLO; dan
➢ kontrol panel menjadi 1 (satu) bagian tidak terpisahkan dinyatakan telah memenuhi ketentuan wajib SLO.
• Sistem PLTS Atap dengan total kapasitas sampai dengan 500 kW (lima ratus kilowatt) yang kontrol panel menjadi 1
(satu) bagian tidak terpisahkan dinyatakan telah memenuhi ketentuan wajib SLO wajib dilengkapi dengan dokumen
berupa:
➢ sertifikat produk; atau
➢ surat pernyataan bertanggung jawab terhadap aspek keselamatan Ketenagalistrikan dari pemilik Instalasi Tenaga
Listrik dan Badan Usaha sesuai ketentuan peraturan perundang undangan dibidang ketenagalistrikan yang
dilengkapi dengan dokumen:
- garansi pabrikan yang masih berlaku;
- hasil uji komisioning dari teknisi distributor; atau
- dokumen pemeliharaan instalasi pembangkit tenaga listrik.
• Kapasitas sistem PLTS Atap ditentukan dengan kapasitas total inverter.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 22


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (11/19) Draft Versi 10

BAB IV
PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN SISTEM PLTS ATAP
BAGIAN KEEMPAT PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Pasal 11 – Batasan kapasitas PLTS Atap wajib SLO
▪ Pemenuhan ketentuan SLO dilakukan oleh pelanggan PLTS Atap dan dapat dibantu oleh Badan Usaha
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagalistrikan setelah mendapatkan
persetujuan Pelanggan PLTS Atap.
▪ Dokumen disampaikan oleh Pelanggan PLTS Atap dan dapat dibantu oleh Badan Usaha sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagalistrikan untuk dievaluasi oleh Menteri atau
Gubernur sesuai kewenangannya dan wajib mendapatkan nomor registrasi dari Menteri.
▪ SLO diterbitkan oleh Badan Usaha yang telah di akreditasi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang ketenagalistrikan.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 23


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (12/19) Draft Versi 10
BAB IV
PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN SISTEM PLTS ATAP
BAGIAN KELIMA PENYEDIAAN DAN PEMASANGAN METER kWh EKSPOR – IMPOR
Pasal 12 – Prosedur penyediaan meter kWh ekspor impor
▪ Pemegang IUPTL wajib menyediakan dan memasang meter kWh ekspor-impor energi listrik bagi
Pelanggan PLTS Atap yang telah memenuhi ketentuan.
▪ Meter kWh ekspor-impor disediakan dan dipasang oleh Pemegang IUPTL paling lambat 15 (lima belas)
hari kerja sejak SLO (>500 kW) atau dokumen pemenuhan kewajiban SLO (s.d. 500 kW) diterima oleh
Pemegang IUPTL dari Pelanggan PLTS Atap.
▪ Biaya penyediaan dan pemasangan meter kWh ekspor-impor energi listrik ditanggung oleh Pelanggan
PLTS Atap

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 24


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (13/19) Draft Versi 10
BAB V
PELAPORAN
Pasal 13 – Mekanisme pelaporan PLTS Atap
▪ Pemegang IUPTL wajib menyampaikan laporan penggunaan Sistem PLTS Atap setiap 1 (satu) bulan
kepada Menteri melalui Dirjen EBTKE tembusan Dirjen Ketenagalistrikan untuk setiap golongan tarif pada
masing-masing wilayah/distribusi.
▪ Laporan disampaikan secara berkala setiap 1 (satu) bulan yang memuat paling sedikit:
➢ data jumlah Pelanggan PLTS Atap;
➢ data jumlah pengajuan permohonan Sistem PLTS Atap;
➢ total kapasitas Sistem PLTS Atap;
➢ total energi listrik yang diekspor; dan
➢ total energi listrik yang diimpor,
▪ Badan Usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagalistrikan menyediakan
aplikasi sistem pemantauan produksi energi listrik PLTS Atap yang dapat terintegrasi dengan aplikasi
sistem pelayanan dan pelaporan terintegrasi PLTS Atap secara elektronik.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 25


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (14/19) Draft Versi 10
BAB VI
PENERAPAN SISTEM APLIKASI PELAYANAN DAN PELAPORAN TERINTEGRASI PLTS ATAP
SECARA ELEKTRONIK
Pasal 14 – Aplikasi sistem pelayanan dan pelaporan terintegrasi PLTS Atap Elektronik berbasis daring
▪ Menteri membangun aplikasi sistem pelayanan dan pelaporan terintegrasi PLTS Atap secara elektronik untuk:
➢ deklarasi batasan kapasitas PLTS Atap oleh Pemegang IUPTL selain Badan Usaha Milik Negara
➢ permohonan sistem PLTS Atap oleh calon Pelanggan PLTS Atap
➢ pemberian persetujuan oleh Pemegang IUPTL
➢ Pelaporan oleh Pelanggan sistem PLTS Atap
➢ Pelaporan penggunaan Sistem PLTS Atap oleh Pemegang IUPTL
➢ Akses data produksi energi listrik PLTS Atap milik pelanggan PLTS Atap
▪ Aplikasi ini sekurang kurangnya akan menampilkan informasi terkait:
➢ Alur proses pemasangan PLTS Atap
➢ Status permohonan calon Pelanggan PLTS Atap
➢ Ketersediaan dan biaya meter kWh Ekspor impor
➢ Biaya Penyediaan meter kWh Exim
➢ Status pelaporan oleh Pelanggan PLTS Atap dan Pemegang IUPTL
➢ Daftar Badan Usaha
▪ Dalam monitoring pelaksanaan PLTS Atap di provinsi, Menteri memberikan akses aplikasi sistem pelayanan dan
pelaporan terintegrasi PLTS Atap secara elektronik kepada Gubernur.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 26


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (15/19) Draft Versi 10
BAB VI
PENERAPAN SISTEM APLIKASI PELAYANAN DAN PELAPORAN TERINTEGRASI PLTS ATAP
SECARA ELEKTRONIK
Pasal 15 – Batas waktu pembuatan aplikasi
▪ Aplikasi Sistem Pelayanan dan Pelaporan Terintegrasi PLTS Atap Secara Elektronik paling lama dibuat 6 (enam)
bulan sejak Peraturan Menteri diundangkan.
▪ Dalam hal aplikasi sistem pelayanan dan pelaporan terintegrasi PLTS Atap secara elektronik belum tersedia, proses
pelayanan dan pelaporan dilaksanakan secara manual.

Pasal 16
▪ Menteri menugaskan BUMN Pemegang IUPTL bagi kepentingan umum untuk membangun Aplikasi penggunaan PLTS
Atap berbasis digital yang terintegrasi dengan sistem SCADA atau SMARTGRID Distribusi untuk:
✓ Menjaga kestabilan dan keandalan sistem ketenagalistrikan;
✓ Menjaga efisiensi penyaluran energi listrik; dan/atau
✓ Monitoring produksi energi PLTS Atap secara waktu nyata/realtime.
▪ Seluruh pelanggan PLTS Atap wajib tunduk pada ketentuan yang ditetapkan dalam aplikasi.
▪ Aplikasi dibuat paling lambat 6 (enam) bulan sejak penetapan penugasan dari Menteri ke Badan Usaha Milik Negara
Pemegang IUPTL.
▪ Pemgenag IUPTL selain Badan Usaha Milik Negara dapat membuat aplikasi setelah mendapat persetujuan Menteri.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 27


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (16/19) Draft Versi 10
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 17
▪ Menteri melalui Dirjen EBTKE dan/atau Dirjen Ketenagalistrikan melakukan pembinaan pengawasan sistem PLTS Atap
terhadap:
o Penerapan keselamatan ketenagalistrikan
o Penerapan standar dan mutu sistem PLTS Atap
o Pelaksanaan ekspor dan impor energi listrik dari sistem PLTS Atap
o Pelaksanaan permohonan pembangunan dan pemasangan sistem PLTS Atap
o Pemenuhan persyaratan perizinan
o Penerapan standar dan mutu pembangunan dan pemasangan sistem PLTS Atap
o Peenrapan standar dan mutu pemeriksaan dan pengujian sistem PLTS Atap
o Pelaksanaan pelaporan sistem PLTS Atap
o Pelaksanaan penugasan dan/atau persetujuan aplikasi penggunaan PLTS Atap berbasis digital yang dibuat oleh
pemegang IUPTL.
▪ Dalam melakukan pengawasan, Dirjen EBTKE dan/atau Dirjen Ketenagalistrikan dapat:
o Melakukan inspeksi pengawasan di lapangan
o Meminta laporan pelaksanaan sistem PLTS Atap, dan
o Melakukan penelitian dan evaluasi atas laporan pelaksanaan sistem PLTS Atap

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 28


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (17/19) Draft Versi 10
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 18 – Perhitungan biaya kapasitas untuk pelanggan golongan tarif industri
▪ Pelanggan PLTS Atap dari golongan tarif untuk keperluan industri dapat melakukan pemasangan dan
pembangunan sistem PLTS Atap sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ini, baik tersambung (on
grid) maupun terpisah (off grid) dari sistem jaringan Pemegang IUPTL,
▪ Dalam hal kapasitas sistem PLTS Atap dipasang dan dibangun tersambung (ongrid) dengan jaringan
pemegang IUPTL, Pelanggan PLTS Atap dari golongan tarif untuk keperluan industri dikenai biaya
kapasitas (capacity charge) yang dibayarkan setiap bulan.
▪ Biaya kapasitas (capacity charge) ditetapkan berdasarkan formula sebagai berikut:

(….Biaya Kapasitas = kapasitas total inverter (kW) x 5 (lima) jam x tarif tenaga listrik…..)

▪ Sistem PLTS Atap yang dipasang dan dibangun tersambung (ongrid) dengan jaringan pemegang IUPTL,
maka Pelanggan PLTS Atap dari golongan tarif untuk keperluan industri tidak dikenai biaya pembelian
energi listrik darurat (emergency energy charge) yang merupakan bagian dari biaya operasi paralel.
▪ Pelanggan PLTS Atap dari golongan tarif untuk keperluan industri harus melaporkan rencana operasi
Sistem PLTS Atap yang tersambung (ongrid) dengan jaringan pemegang IUPTL kepada pemegang
IUPTL.
www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 29
SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (18/19) Draft Versi 10
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 18 – lanjutan
▪ Dalam hal sistem PLTS Atap dipasang dan dibangun terpisah (offgrid) dari jaringan pemegang IUPTL,
pelanggan PLTS Atap dari golongan tarif untuk keperluan industri tidak dikenai biaya kapasitas (capacity
charge) dan biaya pembelian energi listrik darurat (emergency energy charge).
▪ Pelanggan PLTS Atap yang akan berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca dalam bentuk kegiatan
perdagangan karbon dapat dilaksanakan dengan kesepakatan para pihak.

BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 19 – PLTS Atap yang telah dibangun dan dipasang sebelum Peraturan Menteri ini diundangkan dan
belum dilaporkan kepada Pemegang IUPTL, dinyatakan telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri
ini setelah pelanggan PLTS Atap melapor kepada pemegang IUPTL dan memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang ketenagalistrikan.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 30


SUBSTANSI POKOK RANCANGAN PERMEN ESDM TENTANG PLTS ATAP (19/19) Draft Versi 10
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Pemegang IUPTL wajib:
• Melakukan penyesuaian nilah kWh ekspor-impor listrik, dan
• Melakukan penyesuaian perhitungan selisih lebih
bagi PLTS Atap yang telah dipasang sebelum Peraturan Menteri ini diundangkan, paling lama 1 (satu) bulan
sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21 & 22
• Ketentuan operasi paralel tidak berlaku sepanjang berkaitan dengan penggunaan sistem PLTS Atap oleh
Pelanggan PLTS Atap.
▪ Peraturan Menteri yang baru akan mencabut Permen ESDM No.49/2018 j.o. Permen ESDM No.13/2019
j.o. Permen ESDM No.16/2019.
▪ Peraturan Menteri yang baru akan mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 31


Terima Kasih
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18, Jakarta

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI


Jl. Pegangsaan Timur No.1 Menteng, Jakarta

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 32


Ilustrasi 1 Ilustrasi 2

Dalam 1 area terdapat beberapa PLTS Atap dengan Dalam 1 area terdapat beberapa PLTS Atap dalam 1
masing-masing sistem (ID Pelanggan) s.d 500 kWp sistem (ID Pelanggan) dengan satu/masing-masing
Memenuhi SLO kontrol panel
Wajib SLO
50 kWp 50 kWp

10 kWp 100 kWp 10 kWp 100 kWp

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 33


Ilustrasi 3 Ilustrasi 4

PLTS Atap & PLTS ground mounted dalam 1. 1 kWh meter untuk PLTS Atap s.d 500 kWp
1 sistem (ID Pelanggan) Memenuhi SLO
Wajib SLO 2. 1 kWh meter untuk charger EV
Wajib SLO (SLO Pemanfaatan)

50 kWp 10 kWp
10 kWp

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 34


Ilustrasi 5 Ilustrasi 6

Terdapat 2 PLTS Atap dalam 1 bangunan dan dalam Terdapat 2 PLTS Atap dalam 2 bangunan terpisahkan
1 sistem (ID Pelanggan) s.d 500 kWp dan dalam 1 sistem (ID Pelanggan)
Memenuhi SLO Wajib SLO

50 kWp
50 kWp

10 kWp
10 kWp

Wajib SLO

www.ebtke.esdm.go.id @djebtke @djebtke @djebtke 35

Anda mungkin juga menyukai