Proses BOF menggunakan besi kasar cair (65 – 85%) yang dihasilkan oleh tanur tinggi sebagai bahan dasar utama dicampur dengan besi bekas (skrap baja) sebanyak (15 – 35%), batu kapur dan gas oksigen dengan kemurnian 99,5%. Oksigen akan mengikat karbon yang terdapat pada besi kasar secara berangsurangsur turun sampai mencapai tingkat baja yang dibuat. Saat proses oksidasi berlangsung terjadi panas yang sangat tinggi sehingga dapat menaikkan temperatur logam cair hingga mencapai diatas 165 derajat C. Saat oksidasi berlangsung, ditambahkan batu kapur yang dimasukkan kedalam tungku. Batu kapur tersebut akan mencair kemudian bercampur dengan bahan bahan impurities (termasuk bahan- bahan yang teroksidasi) sehingga membentuk terak yang terapung diatas baja cair. Ketika proses oksidasi selesai, aliran oksigen dihentikan dan pipa pengalir oksigen diangkat dari tungku. Tungku BOF kemudian dimiringkan, pengambilan sampel baja cair kemudian dilakukan analisa komposisi kimia untuk menilai kadar bajanya. Jika komposisi kimia pada unsur baja telah tercapai maka dilakukan penuangan (tapping). Penuangan dilakukan ketika temperature baja cair sekitar 1650oC. Cara penuangan yang dilakukan yaitu dengan memiringkan perlahan-lahan tungku pengolahan sehingga cairan baja tertuang masuk kedalam ladel (wadah tuangan baja cari yang belum dicetak). Di dalam ladel kemudian dilakukan skimming untuk membersihkan terak dari permukaan baja cair. Setelah terak dibersihkan dilakukan proses perlakuan logam cair (metal treatment). Metal treatment tersebut terdiri dari proses pengurangan impuritas dan penambahan elemen elemen pemadu atau lainnya dengan maksud untuk memperbaiki kualitas baja cair sebelum dituang ke dalam cetakan. Jenis Baja yang dihasilkan oleh proses ini adalah Baja karbon & Baja paduan 0,1 % < c < 2,0 %