I.
pembentukan logam lembaran, misalnya untuk badan dan rangka kendaraan serta
komponen-komponen otomotif lainnya. Baja jenis ini dibuat dan diaplikasikan
dengan mengeksploitasi sifat-sifat ferrite. Ferrite adalah salah satu fasa penting di
dalam baja yang bersifat lunak dan ulet. Baja karbon rendah umumnya memiliki
kadar karbon di bawah komposisi eutectoid dan memiliki struktur mikro hampir
seluruhnya ferrite. Pada lembaran baja kadar karbon sangat rendah atau ultra
rendah, jumlah atom karbon-nya bahkan masih berada dalam batas kelarutannya
pada larutan padat sehingga struktur mikronya adalah ferrite seluruhnya
21
II.
maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa
proses pembuatan baja antara lain :
1. Proses Konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap
kesamping.
Sistem kerja
21
Kembali ditegakkan.
CaSiO3
21
21
Proses
CO2 C 2CO
proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan
besi kasar dalam cawan,
baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan.
21
21
tersebut. Besi mentah berupa lelehan atau coran selanjutnya dikirim menuju
converter yang akan mengkonversinya menjadi baja
Proses pembuatan baja umumnya berlangsung di tungku oksigen-basa
(basic-oxygen furnace). Di dalam tungku ini besi mentah cair dicampur dengan
hingga 30% besi tua (scrap) yang terlebih dahulu dimasukkan ke dalam tanur.
Selanjutnya, oksigen murni ditiupkan dari bagian atas ke dalam leburan, bereaksi
dengan Fe membentuk oksida besi FeO. Beberapa saat sebelum reaksi dengan
oksigen mulai berlangsung, fluks pembentuk slag dimasukkan dalam jumlah
tertentu.
Oksida besi atau FeO selanjutnya akan bereaksi dengan karbon di dalam
besi mentah sehingga diperoleh Fe dengan kadar karbon lebih rendah dan gas
karbon monoksida. Reaksi penting yang terjadi di dalam tungku adalah sebagai
berikut:
FeO + C Fe + CO
Selama proses berlangsung (sekitar 22 menit), terjadi penurunan kadar karbon dan
unsur-unsur pengotor lain seperti P, S, Mn, dalam jumlah yang signifikan.
III.
Baja karbon rendah (low carbon steel) machine, machinery dan mild
steel
- 0,05 % - 0,30% C.
Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya:
- 0,05 % - 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets,
screws, nails.
- 0,20 % - 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings.
21
21
IV.
KARBON
Standardisasi adalah proses merumuskan, merevisi, menetapkan, dan
menerapkan standar, dilaksanakan secara tertib dan kerjasama dengan semua
pihak. Standar Nasional Indonesia adalah standar yang ditetapkan oleh instansi
teknis setelah mendapat persetujuan dari Dewan Standardisasi Nasional, dan
berlaku secara nasional di Indonesia. Struktur penomoran SNI terdiri atas
serangkaian kode dengan arti tertentu yaitu berupa kode SNI, nomor unik, nomor
bagian dan nomor seksi, serta tahun penetapan. Kode SNI menyatakan bahwa
dokumen tersebut adalah Standar Nasional Indonesia. Sedangkan nomor unik
adalah identifikasi dari suatu standar tertentu yang jumlah digitnya sesuai
kebutuhan, minimal 4 digit dan diawali dengan angka 0. Nomor bagian
merupakan identifikasi yang menunjukan nomor urutbagian dari suatu standar
yang mempunyai bagian. Nomor seksi merupakan identifikasi yang menunjukan
nomor urut seksi dari suatu standar bagian tertentu.
Selain standarisasi nasional ada pula standarisasi dari Jepang yang biasa di
singkat dengan JIS( Japan Industrial Standart ) dan dari Amerika seperti ASTM
( American Society for Testing Materials ), AISI (Americal Iron and Steel
Institute) dan dari berbagai Negara lain.
Ada beberapa tipe standarisasi yang umumnya digunakan pada baja,
termasuk baja karbon, diantaranya adalah :
21
A. AISI-SAE
Standarisasi dengan sistem AISI dan juga SAE merupakan tipe
standarisasi dengan berdasarkan pada susunan atau komposisi kimia yang ada
dalam suatu baja. Ada beberapa ketentuan dalam Standarisasi baja berdasarkan
AISI atau SAE, yaitu :
3.
4.
persen.
Bila terdapat huruf di depan angka maka huruf tersebut menunjukkan
1.
2.
2.
3.
komposisi kimianya.
Untuk golongan Stainless Steel biasanya menggunakan grade dari ASTM
dengan menggunakan kode huruf SUS diikuti dengan kode angka sesuai
dengan AISI atau SAE.
21
S10C
ISO
C10
AISI
SAE
1012
C15E4C15
mesin
S15C
1015
M2
baja
S17C
1017
karbon .
1020
logam S20C
an
S22C
S25C
C25C25E4
DIN
CK10
1010 040A10045A1
C10
0045M10
struktur S12C
campur
BS
1023
1025
C25M2
S28C
1029
S30C C30C30E4 1030
040A12
055M15
CK15
NF
OCT
XC10
XC12
C15
XC18XC18S
CK22
070M20
C22
CK22
C22
CK25
070M26
XC25
C25
080A30080M3 CK30
-
25T
30T
21
C30M2
0
C30
060A32080A3
S33C
2
C35C35E4 1035. 080A35080M3 CK35
S35C
C35M2
1037
6
C35
S38C
S40C
S43C
S45C
1038
080A37
1040
1042.
0080M40
C40
080A42
1043
C45C45E4 1045. 060A45080M4 CK45
XC32
30T
35T
XC38XC38H1
XC38H2
XC42H1XC42
H2
35T
40T
40T
XC45
45T
6
C45
060A47080A4
XC48XC48H1
S48C
45T
7
XD48H2
C50C50E4
CK50
S50C
1049
080M50
XC50
50T
C50M2
C50
1050.
S53C
080M52
XC54
50T
1053
C55C55E4
CK55 XC55H1XC55
S55C
1055
070M55
C55M2
C55
H2
C60C60E4
060A57080A5 CK60
S58C
1060
XC60
60T
C60M2
7
C60
S09C
045A10045M1
CK10
XC10
K
0
S15C
CK15
C12
K
S20C
CK22
XC18
K
JIS SCM
G4105 415
baja SCM 18CrMo418
18CD4
20XM
chrome 418 CrMoS4
molybd SCM
708M20
20XM
enum 420
SCM
421
SCM
30XM30
4130
708A30
30CD4
430
XMA
SCM
432
SCM 34CrMo434 4135. 708A37709A3 34Cr
34CD438CD4 35XM
435 CrMoS4 4137
7
Mo4
SCM 42CrMo442 4140. 708A40708M4 42Cr
42CD4
440 CrMoS4 4142
0709M40
Mo4
C45M2
1046
21
708A42709A4
2
SCM
445
SCM
822
V.
4145.
4147
708A47
Besi plat
Besi strip
21
Besi siku
Besi beton
21
Mur
Baut
21
Paku keling
Baja tempa
21
Kawat
21
Baja tempa
Per (pegas)
21
Tambang baja
Kepala martil
21
Per (pegas)
21
21
Pelubang (pumcher)
Tap
Snei
21
Silet
21
Gergaji besi
Kikir
21
Tap
21
Snei.
21