Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MEMBUAT RANCANGAN ENERGI ALTERNATIF SURYA

Oleh:
Nama:Kayysa Deavanni Putri H
Kelas:X-5
Absen:19

SMA NEGERI 1 GRABAG


TAHUN AJARAN 2022/2023
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Energi surya merupakan energi yang ramah lingkungan dan didapat secara
gratis. Indonesia Sebagai negara yang terletak digaris katulistiwa mempunyai
periode untuk memanfaatkan Matahari lebih besar baik secara kuantitas
maupun kualitasnya dibanding dengan kawasan yang Tidak dilintasi oleh garis
katulistiwa. Penggunaan energi surya di Indonesia merupakan pilihan Yang tepat
sebagai energi alternatif untuk kebutuhan energi dalam industri atau memenuhi
Kebutuhan energi sehari-hari di rumah tangga.
Pada negara berkembang, konsumsi energi terbesar adalah untuk
keperluan memasak (C.R.Chen, dkk). Energi surya banyak juga dipergunakan
sebagai pengering makanan dan Komoditi pertanian.
Untuk membantu mengatasi permasalahan di atas, maka diperlukan suatu
inovasi teknologi Yang menggunakan tenaga yang dapat diperbaharui
(renewable energy) seperti penggunanan Energi matahari untuk mengeringkan
bahan makanan/komoditi pertanian atau yang lebih dikenal Dengan kolektor
surya. Karena potensi energi matahari di Indonesia khususnya kota Medan
Sangatlah besar. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk merancang kolektor
surya sebagai alat Pengering komoditi kopi dalam membantu para petani kopi.

1.2 Identifikasi Masalah


Secara umum terdapat beberapa faktor yang menentukan kinerja kolektor
surya, di antaranya posisi matahari, bentuk kolektor surya, boosted mirror dan
kondisi cuaca.Posisi matahari yang terletak 900 terhadap kolektor surya akan
lebih efektif bila dibandingkan dengan posisi 300 terhadap kolektor surya.
(Cengel, Y.A. (2006). Heat and Mass Transfer: A Practical Approach).
Radiasi energi surya cukup besar, namun kehilangan panas ke lingkungan
juga besar.Untuk memanfaatkan energi surya melalui pembuatan kolektor surya
diharapkan dapat menghemat waktu para petani untuk mengeringkan komoditi
biji kopi. Maka perlu dirancang sebuah kolektor surya yang dapat menangkap
atau mengumpulkan (radiasi) matahari.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui potensi energi matahari yang dapat diserap kolektor surya
2. Untuk mendapat krakteristik kolektor surya tipe plat datar.
3. Efisiensi Kolektor Surya.
4. Untuk mendapatkan kadar air biji kopi 50% yang dikeringkan oleh kolektor
surya jenis plat datar dengan ukuran 1 x 1,5 m.
PEMBAHASAN

2.1  ENERGI
 Energi atau yang lebih kita kenal dengan  sebutan Sumber daya energi
adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia sehingga dapat
digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi ini disebut
sumber energi primer, yaitu sumber daya energi dalam bentuk apa adanya yang
tersedia di alam.
Secara umum, sumber daya energi dapat dibedakan menjadi :
1. sumber daya energi konvensional
2. sumber daya energi nuklir
3. sumber daya energi terbarukan

2.2 PERLUNYA KEBERADAAN ENERGI ALTERNATIF


Indonesia sebuah negara kepulauan dengan beragam budaya, beragam
suku, beragam bahasa dan juga sangat kaya akan sumberdaya alamnya. Saya
mungkin agak pesimis jika Indonesia dikatakan akan mengalami krisis energi
pada 20 tahun mendatang. Mungkin statmen berikut benar jika kita hanya
memanfaatkan satu atau dua sumber daya alam yang mampu menghasilkan
energi demi kebutuhan negara kita. Sampai saat ini memang batubara dan
minyak bumi masih menjadi primadona bagi kalangan pengusaha dan investor
asing. Kedua sumberdaya itu sepertinya sudah menjadi hal yang wajib bagi para
investor dalam menanamkan modal usahanya di Indonesia. Indonesia memang
menjadi lumbung uang bagi negara maju. Mengapa ini bisa terjadi ? sudah jelas
bahwa untuk menanamkan modalnya di Indonesia sangat mudah dan juga gaji /
upah pegawainya yang sangat murah. Sehingga sebenarnya profit yang diterima
pemerintah Indonesia belum sebanding dengan keuntungan yang diperoleh
oleh investor tersebut.
PANEL SURYA

Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya


menjadi listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau “sol” karena Matahari
merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering
kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai “cahaya-
listrik”. Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk
menyerap energi Matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan
bermuatan yang berlawanan.  Karena peralatan rumah saat ini berjalan
di alternating current (AC), panel surya harus memiliki power inverter yang
mengubah arus direct current (DC) dari sel surya menjadialternating
current (AC).
Posisi ideal panel surya adalah menghadap langsung ke sinar matahari
(untuk memastikan efisiensi maksimum). Panel surya modern memiliki
perlindungan overheating yang baik dalam bentuk semen konduktif
termal.Perlindungan overheating penting dikarenakan panel surya
mengkonversi kurang dari 20% dari energi surya yang ada menjadi listrik,
sementara sisanya akan terbuang sebagai panas, dan tanpa perlindungan yang
memadai kejadian overheatingdapat  menurunkan efisiensi panel surya secara
signifikan. Panel surya sangat mudah dalam hal pemeliharaan karena tidak ada
bagian yang bergerak. Satu-satunya hal yang harus dikhawatirkan adalah
memastikan untuk menyingkirkan segala hal yang dapat menghalangi sinar
matahari ke panel surya tersebut.
Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat
kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar
fosil – dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah
menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan
“buoy” atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen
lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap
dalam kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.
Sekarang ini biaya panel listrik surya membuatnya tidak praktis untuk
penggunaan sehari-hari di mana tenaga listrik “kabel” telah tersedia. Bila biaya
energi naik dalam jangka tertentu, atau bila penerobosan produksi terjadi yang
mengurangi ongkos produksi panel surya, ini sepertinya tidak akan terjadi dalam
waktu dekat.
Pada 2001 Jepang telah memasang kapasitas 0,6 MWp tenaga surya
puncak, sementara itu Jerman memilik 0,26 MWp dan Amerika Serikat 0,16
MWp. Pada saat ini tenaga listrik surya seluruh dunia kira-kira sama dengan
yang diproduksi oleh satu kincir angin bear. Di AS biaya pemasangan panel surya
ini telah jatuh dari $55 per watt puncak pada 1976 menjadi $4 per watt peak
di 2001.
KINCIR ANGIN

Alat dan bahan:


- Dinamo drill - kipas angin
- baling kincir - multimeter
- lem glue - obeng
- pipa uk - tang
- step up boost 5 uv - tembakan lem
- gergaji - kabel
- solder - sambungan pipa L

Cara kerja:
1) Cara kerja alat ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar
generator,kemudian dari putaran kincir ini yang akan memutar dinamo drill
mengubah energi mekanik menjadi energi listrk.
2) Dari sampel pengujian penggunaan kincir angin dengan kecepatan kipas angin
high, diperoleh tegangan paling tinggi sebesar 4,93 volt.
3) Pengukuran pada output step up,pada saat diberi beban dan penyimpanan
diperoleh daya sebesar 2,795 watt dengan kecepatan angin high.
4) Keuntungan dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin adalah sifatnya
terbarukan dan kekurangannya yaitu membutuhkan lahan yang luas.

PENUTUP
1) Generator dinamo drill selain bisa mengkonversi energy mekanik menjadi energy
listrik, Generator dinamo drill juga lebih ramah lingkungan. Dalam penggunaan
Generator dinamo drill sebaiknya mengukur berapa kecepatan angin.
2) Fungsi dari alat, diharap bias dikembangkan lagi agar bias mensuplai peralatan
elektronika lainnya yang membutuhkan daya yang lebih besar.
Dalam pemilihan pembelian step up diharap kan membeli jenis step up sesuai
dengan ala

Anda mungkin juga menyukai