Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

MANAJEMEN KANDANG DAN PERALATAN DI PT CHAROEN


POKPHAND JAYA FARM SEMARANG 7 PURWOREJO

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Sekolah Besrstandar
Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN)

Disusun oleh:

Nama : ANISA

NIS : 2144

PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK N 1 NGABLAK

JL. Raya Magelang – Kopeng Km. 26 Bandungrejo, Ngablak, Magelang

Kode Pos:56194

2018

HALAMAN PENGESAHAN

i
Judul Laporan : Kandang dan peralatan

Penyusun : Anisa

NIS : 2144

Program Keahlian : ATU

Lokasi Prakerin : PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM

SEMARANG 7 PURWOREJO

Lama Prakerin : 3 bulan ( 1 Oktober 2018 – 31 Desember 2018)

Telah disusun dengan pedoman Praktik Kerja Lapangan yang berlaku di SMK Negeri
1 Ngablak.

Disetujui Dan Disahkan :

Ngablak,.... Januari 2018

Pembimbing Industri Pembimbing Sekolah

Ahmad Saiful Bahri, S.Pt Maya Indria Sari, S.Kh

NIP. 19740805 200801 2 008

Mengetahui,

Kepala SMK Negeri 1 Ngablak Manager PT.CPJF SMG 7

Ir. Edi Wismono Setiyanto, M.Pd Edy Purwanto, S.Pt

NIP . 19610123 199103 1002

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan hasil Praktik Kerja Lapangan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Maya Indria Sari S.Kh selaku
guru pembimbing yang sangat sabar untuk membimbing dan mengarahkan dalam
pembuatan laporan hasil Praktik Kerja Lapangan ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Temen dan Ibu Rosidah selaku orang tua penulis yang
selalu mendukung dan mendoakan tiada henti untuk menyelesaikan laporan ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Okta Diah Nilamsari, Dina
Pramudiani dan Dini pramudiani sebagai teman seperjuangan selama melalukan PKL
atas doa dan dukungan yang telah diberikan.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua karyawan PT.Charoen
Pokphand Jaya Farm SMG 7 Purworejo baik Manager, Supervisor, Foreman,
Statistik, PGA dan semua yang telah memberikan kesempatan, bimbingan dan
fasilitas untuk melaksanakan PKL sebagai syarat kelulusan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Laporan ini saya persembahkan untuk orang tua, sahabat, teman dan semua
pihak yang mendukung yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan PKL periode I, tentu masih
banyak kekurangannya, kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan
untuk memperbaiki laporan pada masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

Ngablak, Januari 2018


Penulis

Anisa

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................v

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan...................................1

BAB 2. PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI.


A. Kandang Close House.......................................................................2
B. Peralatan Kandang............................................................................4

BAB 3. PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................16
B. Saran................................................................................................16

Lampiran

iv
DAFTAR GAMBAR
 Gambar 1 Male feeder......................................................................................5
 Gambar 2 dan 3 Feemale feeder.......................................................................5
 Gambar 4 Nipple..............................................................................................6
 Gambar 5 Regulator nipple..............................................................................7
 Gambar 6 Cooling pad.....................................................................................7
 Gambar 7 Tunnel door.....................................................................................8
 Gambar 8 Inlet / tirai........................................................................................8
 Gambar 9 Spoiler.............................................................................................9
 Gambar 10 Blower...........................................................................................9
 Gambar 11 Lampu..........................................................................................10
 Gambar 12 Alkohol .......................................................................................10
 Gambar 13 Tong kapur...................................................................................11
 Gambar 14 Waring.........................................................................................11
 Gambar 15 Sepatu hijau dalam kandang........................................................12
 Gambar 16 Sekam dalam sangkar..................................................................12
 Gambar 17 Sangkar........................................................................................13
 Gambar 18 Tray merah...................................................................................13
 Gambar 19 Lorry............................................................................................13
 Gambar 20 Ruang fumigasi............................................................................14
 Gambar 21 Kipas greading.............................................................................15
 Gambar 22 Kipas aduk dan kipas buang........................................................15

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada pemeliharaan ayam parent
stock dalam rangka melengkapi dan mencukupi mata pelajaran di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Ngablak Magelang mengadakan perluasan
pelajaran. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa dapat lebih matang dalam
pendidikan yang berkaitan dengan teori yang diberikan sekolah. PKL
dilaksanakan oleh semua siswa kelas XI sebagai syarat untuk mengikuti Ujian
Sekolah Berstandar Nasional dan Ujian Nasional.

Kegiatan yang dilakukan di PT. CPJF SEMARANG 7 PURWOREJO


adalah pemeliharaan ayam parent stock yang meliputi kegiatan ; grading telur,
grading jantan, management liter, vaksinasi, sanitasi kandang, menyuntik
vitamin untuk ayam jantan dll. Di industri ini terdapat 20 kandang dan dibagi
menjadi 4 flok masing masing flok dipimpin oleh Superviser.

B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya dalam dunia kerja
sebagai persiapan guna menyesuaikan diri dalam dunia kerja dan masyarakat.

1. Memantapkan ketrampilan siswa yang diperoleh dari latihan praktik di


sekolah.
2. Memantapkan kesiplinan siswa serta rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.
3. Meluruskan pandangan siswa terhadap jenis jenis kegiatan dalam bidang
yang bersangkutan.
4. Mendorong siswa berwirausaha.
5. Menjadi tenaga profesional yang berkualitas.
6. Memberikan pelatihan kepada siswa untuk menempuh pendewasaan
sikap,mental,bakat dan sasaran kejujuran.

1
BAB II

PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI/ DU-DI


PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM SEMARANG
7 PURWOREJO

PT. CPJF SEMARANG 7 PURWOREJO adalah salah satu perusahaan peternakan


yang bergerak di bidang pembibitan ternak unggas ras yang ada di Indonesia. Di
perusahaan ini dipelihara ayam parent stock yang merupakan pembibit untuk ayam
pedaging. Produk akhir dari usaha pembibitan ini adalah telur tetas yang kemudian
akan segera dikirim ke hachery perusahaan tersebut untuk ditetaskan. Untuk
mendapatkan telur tetas yang berkualitas baik maka harus memperhatikan kualitas
pembibit, kandang dan peralatan untuk menunjang keberhasilan dalam berwirausaha.

Untuk itu kami mencoba membahas salah satu faktor keberhasilan dalam usaha
pembibitan ini yakni permasalahan perkandangan khususnya kandang close house
yang dipergunakan dalam pemeliharaan ini.
A. Kandang Close House

Kandang adalah tempat untuk melindungi ayam dari terik matahari , hujan,
tempat ayam beristirahat dengan nyaman, tempat mengumpulkan kotoran dan
memudahkan dalam pemeliharaan.

Kandang yang digunakan oleh PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM


SEMARANG 7 PURWOREJO adalah Kandang dengan sistem close house.
Kandang close house adalah kandang tertutup yang menjamin keamanan secara
biologi (kontak dengan organisme lain) dengan pengaturan ventilasi yang baik
sehingga lebih sedikit stress pada ternak.

Tujuan membangun kandang close house adalah: Untuk menyediakan udara


yang sehat bagi ternak (sistem ventilasi yang baik) yaitu udara yang menghadirkan
sebanyak-banyaknya oksigen, dan mengeluarkan sesegera mungkin gas-gas
berbahaya seperti karbondioksida dan amonia.

Menyediakan iklim yang nyaman bagi ternak. Untuk menyediakan iklim yang
kondusif bagi ternak dapat dilakukan dengan cara: mengeluarkan panas dari kandang

2
yang dihasilkan dari tubuh ayam dan lingkungan luar, menurunkan suhu udara yang
masuk serta mengatur kelembaban yang sesuai. Untuk menciptakan iklim yang sejuk
dan nyaman maka udara harus dikondisikan angin berhembus, alat yang digunakan
seperti kipas angin (blower). Bila angin berhembus tidak mampu mencapai iklim
yang diiginkan terutama pada daerah yang terlampau panas maka dapat digunakan
cooling system. Yaitu sistem pendingin dengan mengalirkan air pada alat-alat yang
berupa cooling pad. Sistem ini bertujuan untuk meminimumkan tingkat stress pada
ternak. Agar tingkat stress pada ayam lebih minimun maka dapat dilakukan dengan
cara mengurangi stimulasi yang dapat menyebabkan stress, dengan cara mengurangi
kontak dengan manusia dan suhu udara yang panas. Didalam sebuah kandang ternak
unggas ini harus diperhatikan kualitas udaranya. Kualitas udara dilihat dari
kandungan oksigen, karbondioksida, karbonmonoksida dan amoniak dengan batasan
tertentu.

 Kelebihan model kandang close house:

1. Temperatur efektif pada kandang close house mudah diatur sesuai dengan
kebutuhan hidup ayam.

2. Memudahkan dalam mengontrol biosecurity pada kandang.

3. Keseragaman produksi atau pertumbuhan ayam lebih bagus dan mudah


dikontrol.

4. Pencahayaan pada kandang close house lebih merata dibandingkan open


house.

5. Perawatan kandang murah dan daya tahan kandang lebih lama.

6. Penyebaran penyakit antar kandang lebih mudah dikendalikan.

7. Dapat menampung populasi ayam dalam jumlah banyak.

 Kelemahan model kandang close house:

1. Mahalnya biaya investasi

Contoh rancangan close house di PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM


SEMARANG 7 PURWOREJO sebagai berikut:

 Luas keseluruhan kandang = 1581,6m²

 Panjang kandang = 120m

 Panjang ruang fumigasi – depan pintu kandang = 5,8m

 Panjang blower – kanopi =6m

3
 Lebar kandang =12m

 Jarak antar kandang kira – kira 12m

B. PERALATAN KANDANG

Peralatan kandang yang akan saya bahas di PT.CHAROEN POKPHAND JAYA


FARM SEMARANG 7 PURWOREJO meliputi:

1. Management tempat pakan

2. Management air minum

3. Ventilasi

4. Pencahayaan

5. Sanitasi dan biosecurity dikandang

6. Peralatan HE didalam kandang

1. Management tempat pakan

1.1. Male feeder (tempat pakan jantan)

Male Feeder merupakan tempat pakan khusus untuk ayam pejantan. Jumlah
male feeder dalam satu kandang ada 110 buah pen feeder untuk menampung pakan.
Pakan diberikan secara manual dengan menggunakan gayung. Male feeder dapat di
naik turunkan secara manual dengan menekan tombol on dan off. Biasanya male
feeder diturunkan setelah pakan betina sudah diputar hal ini bertujuan agar betina
naik dulu di atas slate dan tidak memakan pakan jantannya. Male feeder diturunkan
dengan jarak 50 cm dari alas kandang. Satu pen feeder dapat menampung 8 ekor
ayam jantan.

4
Gambar 1 Male Feeder

1.2. Feemale feeder (tempat pakan betina)

Feemale feeder merupakan tempat pakan khusus untuk ayam betina. Tempat
pakan jantan dan betina dipisahkan karena pada saat produksi, pakan betina diberi
formula khusus untuk memenuhi kebutuhan untuk berat badan dan produksi telurnya.
Female feeder terdiri dari hoper, throught, grill, corner, rantai, lidah pakan dan
motor penggerak. Dalam 1 kandang ada 21 hoper untuk menampung pakan
sementara sebelum diputar pada keesokan harinya sekitar jam 7 dengan
menggunakan motor penggrak. Throught berfungsi untuk menampung pakan setelah
didistribusikan. Grill berfungsi untuk mencegah jantan ikut makan dipakan betina.
Corner adalah pojokan pakan yang berfungsi untuk membelokan pakan. Rantai
berfungsi untuk menjalankan pakan. Lidah pakan berfungsi untuk meratakan pakan
yang akan diputar. Satu meter slate ditempati 12 ekor ayam.

HOPPER

LIDAH PAKAN

CORNER
Gambar 2 dan 3 Feemale feeder

GRILL

RANTAI

THROUGHT

Gambar 2 dan 3 Female feeder

2. Management air minum

5
Air minum yang berasal dari sumur melewati air raksi terlebih dahulu sebelum
dialirkan menuju groundtank hal ini bertujuan agar kandungan mineral dan logam
dalam tanah dapat diendapkan dan dapat mengikat lebih banyak oksigen, lalu
dipompa ke tandon menara. Kemudian dialirkan ke tandon yang ada disetiap kandang
dengan kapasitas 1000 liter. Kemudian air yang didalam tandon dipompa lalu
dialirkan ke nipple melalui regulator nippe yang fungsinya mengatur tekanan air
dalam nipple. Satu nipple dapat digunakan untuk 5- 6 ekor ayam. Jarak antar satu
nipple dengan nipple yang lain 30 cm. Jarak nipple dengan slate diatur sesuai dengan
umur ayam, pada masa growing sampai laying jarak nipple dengan slate sekitar 50
cm. Nipple terdiri dari besi penyangga, pipa air, puting nipple, cap nipple dan
gelulator nipple.

BESI PENYANGGA

PIPA AIR

PUTING NIPPLE

Gambar 4 Nipple
CAP NIPPLE

REGULATOR NIPPLE

Gambar 5 Regulator nipple

6
3. Management ventilasi

a) Sistem ventilasi menggunakan sistem cooling pad dan blower. Pengaturan


suhu, kelembaban dan sirkulasi udara dilakukan oleh kerjasama antara blower dengan
cooling pad yang letaknya berkebalikan. Sistem ini berfungsi untuk menjaga kondisi
yamg ada didalam kandang untuk pertumbuhan ayam. Cooling pad terletak di bagian
depan kandang dengan panjang 15 meter yang terdiri dari 50 cell pad. Air pada
cooling pad mengalir saat suhu dalam kandang mencapai 30C atau sesuai dengan
suhu yang sudah diatur.

Gambar 6 Cooling pad

b) Didalam kandang terdapat tunnel door merupakan bidang miring yang digunakan
untuk mengarahkan angin agar tidak langsung mengenai ayam dan untuk mengatur
kebutuhan angin di dalam kandang.

Gambar 7 Tunnel
door

c) Ada juga inlet/ tirai yang berungsi untuk jalan masuknya udara kedalam kandang.

7
Gambar 8 Tirai/ inlet

d) Spoiler yang berfungsi untuk memperkecil ruangan kandang agar kecepatan


angin tambah kencang dan merata.

Gambar 9 Spoiler

d) Blower berfungsi untuk menyedot udara yang kotor untuk dibawa keluar
kandang, menggerakkan angin dan untuk kenyamanan ayam didalam kandang. .
Jumlah kipas yang digunakan Di PT.CPJF SMG 7 yaitu 9 buah, ada 2 jenis
blower yaiitu direct dan indirect. Direct yaitu kipas yang menyala selama 24jam
dan tanpa dipengaruhi dengan suhu di dalam kendang. Indirect yaitu kipas yang
dipengaruhi oleh suhu di dalam kendang dan diatur melalui temtron, saat suhu
dalam kandang turun maka kipas akan berhenti dengan otomatis.

8
Gambar 10 Blower

4. Management pencahayaan

Lampu merupakan hal terpenting dalam management pemeliharaan apalagi


untuk kandang dengan model close house, hal ini terjadi karena lampu
merupakan pokok utama untuk menjadi penerang bagi ternak. Fungsi lampu bagi
ayam yaitu untuk makan, minum, beraktifitas, sebagai merangsang hormon pada
betina agar hasil telur yang dikeluarkan optimal dan sebagai pencahayaan pada
saat kawin. Jumlah lampu di PT. CPJF SEMARANG 7 PURWOREJO adalah
120 buah.

Gambar 11 lampu

5. Sanitasi dan biosecurity dalam kandang

Sanitasi dan biosecurity merupakan usaha perusahaan agar ternak yang


dipelihara dapat sehat dan terhindar dari virus dn bakteri yang dapat

9
membahayakan kesehatan ternak tersebut. Sanitasi dan biosecurity yang ada
didalam kandang sebagai berikut:

 Spray alkohol yang berfungsi untuk menetralisir kuman yang dibawa dari luar
agar kumannya tidak menyebar didalam kandang.

Gambar 12 Alkohol

 Tong kapur berfungsi untuk celup sepatu agar sepatu yang akan digunakan
tidak lengket selain itu kapur bersifat panas sehingga dapat mematikan kuman.

Gambar 13 Tong kapur

 Waring berfungsi agar lalat tidak dapat masuk kedalam kandang karena lalat
adalah media termudah dalam penyebaran penyakit pada ternak.

10
Gambar 14 Waring

 Sepatu hijau berfungsi sebagai pembeda antara sepatu putih diluar kandang
dan didalam kandang. Hal ini bertujuan agar sepatu yang sudah terkontaminasi
dengan bakteri diluar kandang tidak dapat masuk kedalam kandang.

Gambar 15 Sepatu hijau dalam kandang

6. Peralatan HE didalam kandang

Peralatan HE merupakan peralatan untuk menunjang dalam penanganan telur agar


telur yang didapat sesuai dengan keinginan.

 Sekam dalam kandang berfungsi untuk tempat bertelur ayam agar ayam
merasa nyaman dan telur yang diinginkan sesuai kategori yang di harapkan.
Kategori telur yang diinginkan adalah telur yang bersih, tidak krek, tidak
penyok, tidak jumbo dan tidak terlalu kecil.

Gambar 16 Sekam dalam kandang

 Sangkar berfungsi untuk tempat bertelur ayam agar ayam merasa nyaman.
Jumlah sangkar di PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM SEMARANG
7 berjumlah 90 buah per kandang, setiap 1 sangkar diisi 24 hole. Satu hole
dapat digunakan untuk 4-5 betina per harinya.

11
Gambar 17 Sangkar

 Egg tray berfungsi untuk tempat meletakan telur setelah diambil dari sangkar.
Tray yang digunakan didalam kandang berwarna merah hal ini bertujuan agar
menjadi pembeda antara tray yang digunakan dalam kandang dengan tray yang
digunakan untuk telur komersil dan telur yang sudah di greeding.

Gambar 18 Tray merah

 Lorry merupakan kereta dorong yang digunakan untuk didalam kandang saja.
Lorry berfungsi untuk mengangkut telur, peralat vaksin dan pakan.

Gambar 19 Lorry

12
 Ruang fumigasi dalam kandang dilakukan hanya saat pengambilam pertama
saja, hal ini dilakukan karena ada telur yang keluar dari sore bahkan malam
jika tidak dilakukan hal itu maka perkembangan bakteri semakin mudah
menyebar. Fumigasi dalam kandang perlu dilakukan untuk memanimilasir
bakteri yang masuk kedalam cangkang telur agar telurnya tidak terkontaminasi
sehingga telur dapat ditetaskan.

Ukuran ruang fumigasi:

Panjang : 1,8 m

Lebar : 0,6 m

Tinggi : 1,8 m

Volume : 2 m³

Gambar 20 Ruang fumigasi

 Kipas diruang greeding berfungsi untuk menjaga suhu telur saat melakukan
greeding dan penimbangan.

13
Gambar 21 Kipas greading

 Kipas aduk dan kipas buang berfungsi untuk memberi tanda saat melakukan
fumigasi. Kipas aduk berfungsi untuk menyampur bahan fumigasi yang
meliputi forsen fumigant dan formalin. Kipas buang berfungsi untuk memberi
tanda bahwa fumigasi sudah selesai. Waktu fumigasi 15 menit.

Gambar 22 kipas aduk dan kipas buang

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan adanya kegiatan praktik kerja lapangan dari sekolah menengah kejuruan
dapat disimpulkan bahwa:

 PKL merupakan progam sekolah yang harus di tempuh setiap siswa.

14
 Perawatan ayam merupakan kunci agar telur yang didapat sesuai dengan
target yang diinginkan.
 kesehatan, keseragaman berat badan ayam jantan dan produksi telur
harus dipantau.
 Siswa dapat terjun langsung ke lapangan untuk PKL dalam
pemeliharaan ayam parent stock.
 Mendapat pengalaman di dunia kerja
B.SARAN

 Kerja sama harus di tingkatkan agar pekerjaan cepat selesai


 Hendaknya fasilitas yang belum ada untuk mendukung pekerjaan di
lengkapi.
 Fasilitas yang sudah ada hendaknya di rawat.
 Kedisiplinan dalam bekerja hendaknya di tingkatkan
 Kejujuran juga harus ditingkatkan.

LAMPIRAN 1

15
LAMPIRAN 2

16

Anda mungkin juga menyukai