Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah Komunikasi Data

MAKALAH
ANALOG TRANSMISSIONS

Dosen :
Ayu Tri Wardani, S.Pd., M.Pd

Oleh:

1829041059
Nununk Febryanti

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Analog
Transmissions. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang Analog Transmissions.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi perbaikan dari kesalahankesalahan dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Makassar, 1 Oktober 2020

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
A. Digital To Analog Transmission Conversion ...................................... 2
1. Amplitudo Shift Keying ................................................................ 4
2. Frequency Shift Keying ................................................................ 4
3. Phase Shift Keying ........................................................................ 5
4. Quadrature Amplitudo Modulation ............................................... 7
B. Analog To Analog Conversion ............................................................ 8
1. Amplitudo Modulation ................................................................... 9
2. Frequency modulation.................................................................... 10
3. Phase Modulation ........................................................................... 10
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12
Kesimpulan .......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Rangkaian Binary Weighted DAC ............................................... 2
Gambar 1.2 Rangkaian R/2R Ladder DAC...................................................... 3
Gambar 1.3 Rangkaian Ekivalen R/2R Ladder DAC ...................................... 3
Gambar 1.4 Konstelasi Bentuk QAM .............................................................. 7
Gambar 1.5 Bagan Modulasi............................................................................ 9
Gambar 1.6 Frequency modulation .................................................................. 10
Gambar 1.7 Phase Modulation ......................................................................... 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada prinsip dasarnya, suatu komunikasi data merupakan proses
mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain untuk
terselenggaranya proses pengiriman paket data tersebut, terdapat beberapa
permasalahan yang sangat rumit diantaranya adalah harus adanya kesamaan
bahasa antara satu komputer dengan komputer yang lain agar
dapatberkomunikasi, selain itu adalah bagaimana paket data tersebut dapat
dikirimkanke komputer yang tepat sesuai tujuannya, terlebih lagi bila
hubungan komputertersebut tidak berada pada lokasi jaringan yang sama.
Protokol dapat dimisalkan sebagai 2 orang yang berasal dari bangsa yang
berbeda akan berdialog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat
mengerti dan berbicara dengan bahasa kebangsaannya masing-masing,
sehingga dapat dipastikan bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak
akan tercapai.Oleh karena itu, agar dialog tersebut agar dialog dan komunikasi
dapat berjalandengan lancar maka masing-masing orang tersebut harus
berdialog denganmemakai jasa penerjemah atau protokol.
Demikian juga halnya dengan dua komputer dari pabrik yang berbeda
ketika akan berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga tidak akan
terselenggara dialog yang baik. Sehingga agar komunikasi dapat berjalan
dengan lancar dan tercapainya dialog yang dimengerti oleh kedua komputer
tersebut, maka harus menggunakan suatu protokol yang dapat digunakan
secara umum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Digital To Analog Transmission conversion?
2. Apa itu Analog to Analog Conversion?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Digital to Analog Transmission conversion
2. Untuk mengetahui apa itu Analog to Analog Conversion

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Digital To Analog Transmission conversion
Digital To Analog Converter (DAC) adalah pengubah kode / bilangan
digital menjadi tegangan keluaran analog. DAC banyak digunakan sebagai
rangkaian pengendali (driver) yang membutuhkan input analog; seperti motor
AC maupun DC, tingkat kecerahan pada lampu, Pemanas (Heater) dan
sebagainya. Umumnya DAC digunakan untuk mengendalikan peralatan
aktuator.
Dua jenis DAC yang umum :
1. Binary-weighted DAC
Suatu rangkaian Binary-weighted DAC dapat disusun dari beberapa
Resistor dan Operational Amplifier (Op-Amp) seperti gambar berikut.

Gambar 1.1 Rangkaian Binary Weighted DAC


Secara prinsip rangkaian DAC diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Resistor 20 kΩ menjumlahkan arus yang dihasilkan dari penutupan switch-
switch D0 sampai D3. Resistor-resistor ini diberi skala nilai sedemikian rupa
sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted) dari arus yang
selanjutnya akan dijumlahkan oleh resistor 20 kΩ. Dengan menutup D0
menyebabkan arus 50 μA mengalir melalui resistor 20 kΩ, menghasilkan
tegangan -1 V pada Vout. Penutupan masing-masing switch menyebabkan
penggandaan nilai arus yang dihasilkan dari switch sebelumnya.
2. R/2R Ladder DAC
Metode lain dari konversi Digital to Analog adalah R/2R Ladder.
Metode ini banyak digunakan dalam IC-IC DAC. Pada rangkaian R/2R

2
Ladder, hanya dua nilai resistor yang diperlukan, yang dapat diaplikasikan
untuk IC DAC dengan resolusi 8,10 atau 12 bit. Rangkaian R/2R Ladder
ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 1.2 Rangkaian R/2R Ladder DAC


Prinsip kerja dari rangkaian R/2R Ladder DAC adalah sebagai berikut
: informasi digital 4 bit masuk ke switch D0 sampai D3. Switch ini
mempunyai kondisi “1” (sekitar 5 V) atau “0” (sekitar 0 V). Dengan
pengaturan switch akan menyebabkan perubahan arus yang mengalir
melalui R9 sesuai dengan nilai ekivalen biner-nya Sebagai contoh, jika D0
= 0, D1 = 0, D2 = 0 dan D3 = 1, maka R1 akan paralel dengan
R5menghasilkan 10 k . Selanjutnya 10 k ini seri dengan R6 = 10 k
menghasilkan 20 k . 20 k ini paralel dengan R2 menghasilkan 10 k , dan
seterusnya sampai R7, R3 dan R8. Rangkaian ekivalennya ditunjukkan pada
gambar 6. Vout yang dihasilkan dari kombinasi switch ini adalah -5V.

Gambar 1.3 Rangkaian Ekivalen R/2R Ladder DAC

Untuk mendapatkan Vout analog dari rangkaian R/2R Ladder DAC


diatas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

3
Vout = (-Vref(R9/R))*((D0/16)+(D1/8)+(D2/4)+(D1/2))
Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit
stream) ke dalam sinyal carrier. Modulasi digital sebetulnya adalah proses
mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang pembawa (carrier)
sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier) memeiliki
ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya. Berarti dengan
mengamati modulated carriernya, kita bisa mengetahui urutan bitnya
disertai clock (timing, sinkronisasi). Melalui proses modulasi digital sinyal-
sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk
pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik (logam atau optik)
atau non fisik (gelombang-gelombang radio). Pada dasarnya dikenal 3
prinsip atau sistem modulasi digital yaitu: ASK, FSK, dan PSK.
1. Amplitude Shift Keying (ASK)
Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal berdasarkan
pergeseran amplitude, merupakan suatu metoda modulasi dengan
mengubah-ubah amplitude. Dalam proses modulasi ini kemunculan
frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya
sinyal informasi digital. Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah
bit per baud (kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan kesulitannya
adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap
sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak jauh selalu
dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu meoda ASK
hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja.
Dalam hal ini faktor derau harus diperhitungkan dengan teliti, seperti juga
pada sistem modulasi AM. Derau menindih puncak bentuk-bentuk
gelombang yang berlevel banyak dan membuat mereka sukar mendeteksi
dengan tepat menjadi level ambangnya.
2. Frequency Shift Keying (FSK)
Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui
penggeseran frekuensi. Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi yang
memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output

4
gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi antara harga-harga yang telah
ditentukan semula dengan gelombang output ang tidak mempunyai fase
terputus-putus. Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang
pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya
sinyal informasi digital. FSK merupakan metode modulasi yang paling
populer. Dalam proses ini gelombang pembawa digeser ke atas dan ke
bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini masing-masing
disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar transmisi data yang
sesuai dengan rekomendasi CCITT. FSK juga tidak tergantung pada teknik
on-off pemancar, seperti yang telah ditentukan sejak semula. Kehadiran
gelombang pembawa dideteksi untuk menunjukkan bahwa pemancar telah
siap. Dalam hal penggunaan banyak pemancar (multi transmitter), masing-
masingnya dapat dikenal dengan frekuensinya. Prinsip pendeteksian
gelombang pembawa umumnya dipakai untuk mendeteksi kegagalan
sistem bekerja. Bentuk dari modulated Carrier FSK mirip dengan hasil
modulasi FM. Secara konsep, modulasi FSK adalah modulasi FM, hanya
disini tidak ada bermacam-macam variasi /deviasi ataupun frekuensi, yang
ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low,
Mark atau Space). Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali dari
kandungan Carrier atau proses demodulasinya) akan lebih mudah,
kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/kecil. Umumnya tipe
modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit Rate
(kecepatan transmisi) yang relative rendah, seperti untuk Telex dan
Modem-Data dengan bit rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).
3. Phase Shift Keying (PSK)
Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal melalui pergeseran
fase. Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi fase yang
memungkinkan fungsi pemodulasi fase gelombang termodulasi di antara
nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses
modulasi ini fase dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai
denganperubahan status sinyal informasi digital. Sudut fase harus

5
mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat
diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat penerima. Guna memudahkan
untuk memperoleh stabilitas pada penerima, kadang-kadang dipakai suatu
teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara
dua sudut fase yang dikirim digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam
keadaan seperti ini , fase yang ada dapat dideteksi bila fase sebelumnya
telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini dipakai sebagai patokan
(referensi). Untuk transmisi Data atau sinyal Digital dengan kecepatan
tinggi, lebih efisien dipilih system modulasi PSK. Dua jenis modulasi PSK
yang sering kita jumpai yaitu :
a. BPSK
BPSK adalah format yang paling sederhana dari PSK.
Menggunakan dua yang tahap yang dipisahkan sebesar 180° dan sering
juga disebut 2-PSK. Modulasi ini paling sempurna dari semua bentuk
modulasi PSK. Akan tetapi bentuk modulasi ini hanya mampu
memodulasi 1 bit/simbol dan dengan demikian maka modulasi ini tidak
cocok untuk aplikasi data-rate yang tinggi dimana bandwidthnya
dibatasi.
b. QPSK
Kadang-Kadang dikenal sebagai quarternary atau quadriphase PSK
atau 4-PSK, QPSK menggunakan empat titik pada diagram konstilasi,
terletak di sekitar suatu lingkaran. Dengan empat tahap, QPSK dapat
mendekode dua bit per simbol. Hal ini berarti dua kali dari BPSK.
Analisis menunjukkan bahwa ini mungkin digunakan untuk
menggandakan data rate jika dibandingkan dengan sistem BPSK.
Walaupun QPSK dapat dipandang sebagai sebagai suatu modulasi
quaternary, lebih mudah untuk melihatnya sebagai dua quadrature
carriers yang termodulasi tersendiri. Dengan penafsiran ini, maka bit
yang digunakan untuk mengatur komponen phase pada sinyal carrier
ketika digunakan untuk mengatur komponen quadrature-phase dari

6
sinyal carrier tersebut. BPSK digunakan pada kedua carrier dan dapat
dimodulasi dengan bebas.
4. Quadrature Amplitude Modulation (QAM)
Quadrature amplitude modulation (QAM) adalah skema modulasi dua
sinusoidal carrier, satu tepat 90 derajat dari fase dengan yang lainnya,
digunakan untuk mengirimkan data melalui suatu saluran fisik. Karena
ortogonal carrier menempati band frekuensi yang sama dan berbeda
dengan 90 derajat phase shift, masing-masing dapat memodulasi sendiri,
dikirimkan melalui band frekuensi yang sama, dan dipisahkan oleh
demodulasi di penerima. Untuk bandwidth yang diberikan tersedia, QAM
memungkinkan pengiriman data dua kali di tingkat standar Pulse
Amplitude Modulation (PAM) tanpa degradasi sedikit kesalahan dalam
menilai BER.
QAM tergolong kedalam salah satu modulasi digital, yang mana
informasi digital itu sendiri terdiri dari amplitudo dan phase sinyal carrier,
dan sinyal-sinyal amplitudo dan phase sinyal carrier tersebut akan diubah-
ubah untuk menunjukkan data.
Selain itu QAM juga memiliki bentuk-bentuk yang di antaranya
adalah 8QAM, 16QAM, 32QAM, 64QAM, 128QAM, 254QAM. Berikut
adalah contoh gambar konstelasi dari bentuk QAM:

Gambar 1.4 Konstelasi Bentuk QAM

7
Dari persamaan diatas, dapat dilihat bahwa sinyal QAM dapat
dibentuk dengan menjumlahkan sebuah sinyal kosinus dengan amplitudo
I(t) dan sebuah sinyal sinus dengan amplitudo Q(t). Ini sama dengan
menjumlahkan sebuah sinyal AM (amplitude modulation) yang
menggunakan carrier kosinus dengan sebuah sinyal AM lain yang
menggunakan carrier sinus. Kata quadrature pada QAM berasal dari kedua
carrier yang berbeda fase 90°.
a. Kelebihan QAM
1) Lebih efisien ketika teknik spektra sebagai pembanding ke CPM
2) Menyediakan scope yang baik untuk kecepatan bit tinggi
menggunakan bentuk yang handal dari QAM
3) Merupakan teknik yang baik untuk bekerja ketika mendekati
daerah linier dari operasi
4) Dapat mentransmisikan banyak bit-bit informasi per simbol
b. Kekurangan QAM
1) QAM berdasarkan konsep linier di terminolgi (Amplifier linier dan
receiver dan amplifier linier ini kurang efisien dan memakai daya
lebih)
2) Rentan terhadap noise
3) Membutuhkan demodulasi yang koheren dengan dase dan
frekuensi yang tepat
B. Analog To Analog Conversion
Konversi analog-ke-analog atau modulasi adalah representasi informasi
analog oleh sinyal analog. Ini adalah proses yang berdasarkan karakteristik
gelombang pembawa bervariasi sesuai dengan amplitudo sesaat dari sinyal
modulasi. Modulasi ini umumnya dibutuhkan ketika saluran bandpass
diperlukan. Bandpass adalah rentang frekuensi yang ditransmisikan melalui
filter bandpass yang merupakan filter yang memungkinkan frekuensi tertentu
lewat mencegah sinyal pada frekuensi yang tidak diinginkan.
Konversi Analog ke Analog dapat dilakukan dengan tiga cara:

8
1. Amplitude Modulation
Modulasi Amplitudo (AM) adalah penumpangan sinyal informasi
terhadap sinyal carrier (pembawa) dimana amplitudo sinyal carrier akan
berubah-ubah mengikuti perubahan amplitudo sinyal informasinya.
Dibandingkan dengan FM(Modulasi Frekuensi) AM mempunyai
kelebihan diantaranya adalah jarak transmisi AM lebih jauh dibandingkan
FM. Namun AM lebih rentan terkena noise dibandingkan dengan FM.
Oleh karena itu satsiun radio yang sering kita dengar kebanyakan
menggunakan FM karena suara yang dihasilkan melalui transmisi
menggunakan FM lebih jernih.Seperti telah dijelaskan di atas, pada
modulasi amplitudo besarnya amplitudo sinyal pembawa akan diubah-
ubah oleh sinyal pemodulasi sehingga besarnya sebanding dengan
amplitudo sinyal pemodulasi tersebut. Frekuensi sinyal pembawa biasanya
jauh lebih tinggi daripada frekuensi sinyal pemodulasi.Frekuensi sinyal
pemodulasi biasanya merupakan sinyal pada rentang frekuensiaudio (AF,
Audio Frequency) yaitu antara 20 Hz sampai denan 20 kHz.Sedangkan
frekuensi sinyal pembawa biasanya berupa sinyal radio (RF, Radio
Frequency) pada rentang frekuensi tengah (MF, Mid-Frequency) yaitu
antara 300 kHz sampai dengan 3 Mhz. Untuk mempermudah pembahasan,
hanya akandidiskusikan modulasi dengan sinyal sinus.

Gambar 1.5 Bagan Modulasi


Jenis-Jenis Modulasi Amplitudo :
a. AM SSB (Single Sideband)
Adalah salah satu jenis modulasi amplitudo dimana spektrum
frekuensi yang dipancarkan hanya salah satu dari spektrum frekuensi
AM yaitu frekuensi LSB (Lower Sideband) atau frekuensi USB
(Upper Sideband) saja.

9
b. AM DSBFC (Double Sideband Full Carrier)
Disebut juga full AM dimana spektrum yang dipancarkan adalah
spektrum frekuensi AM yaitu frekuensi LSB dan frekuensi USB.
Bandwidth sinyal termodulasinyaadalah sama dengan dua kali sinyal
informasinya.
c. AM DSBSC (Double Sideband Supprised Carrier)
Adalah jenis modulasi amplitudo dimana spektrum frekuensi
carrier di tekan mendekatinol
d. AM VSB (Vestigial Sideband)
Sering digunakan pada industri televisi komersial untuk transmisi
dan penerimaan sinyal video. Pada VSB sebagian komponen LSB ikut
di transmisikan dengan komponen USB dan komponen pembawa.
2. Frequency Modulation
Modulasi Frekuensi adalah salah satu cara memodifikasi/merubah
Sinyal sehingga memungkinkan untuk membawa dan mentransmisikan
informasi ketempat tujuan. Frekwensi dari Sinyal Pembawa (Carrier
Signal) berubah-ubah menurut besarnya amplitude dari signal informasi.
FM ini lebih tahan noise dibanding AM.

Gambar 1.6 Frequency modulation


3. Phase Modulation
Yang dimaksud dengan Fasa atau Phase adalah besar sudut dari sinyal
analog pada saat tertentu. Phase Modulation (PM) atau Modulasi Fasa
merupakan suatu teknik modulasi yang merepresentasikan informasi
sebagai variasi fasa (phase) dari sinyal pembawanya. Pada Modulasi Fasa
ini, sinyal informasi mengubah fasa gelombang pembawanya sedangkan

10
Amplitudo gelombang pembawanya tetap (tidak berubah). Teknik
modulasi Fasa ini jarang digunakan karena memerlukan perangkat
penerima yang lebih kompleks.

Gambar 1.7 Phase Modulation

11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Konversi analog ke analog, atau disebut dengan modulasi analog, adalah


representasi dari informasi analog menjadi sinyal analog. Modulasi diperlukan jika
media di alam adalah bandpass atau jika hanya ada saluran bandpass yang
tersedia. Contohnya adalah stasiun radio. Regulasi memberikan bandwidth yang
sempit untuk setiap stasiun radio. Sinyal analog yang dihasilkan oleh masing-
masing stasiun adalah sinyal low-pass, semua didalam range yang sama. Untuk
dapat mendengarkan stasiun yang berbeda, sinyal low-pass perlu digeser,
masing-masing untuk rentang yang berbeda.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kho, Dickson. 2020. Pengertian Modulasi dan Jenis-jenisnya.


(https://teknikelektronika.com/pengertian-modulasi-jenis-modulasi-
analog-digital/). Diakses pada 1 Oktober 2020
Lesmana, Sugiarto. 2017. DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI
INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog
Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG.
(https://docplayer.info/42272751-Data-analog-komunikasi-data-susmini-
indriani-lestariningati-m-t-transmisi-analog-analog-transmission-data-
analog-sinyal-analog-data-analog.html). Diakses pada 1 Oktober 2020
Pandey, Harshita. 2019. Analog to Analog Conversion (Modulation).
(https://www.geeksforgeeks.org/analog-to-analog-conversion-
modulation/). Diakses pada 1 Oktober 2020
Sakti, Wira. 2019. Digital Modulation. (http://yc1zt.id/index.php/digital-
modulation). Diakses pada 1 Oktober 2020
Suprianto. 2015. DAC (DIGITAL TO ANALOG CONVERTER).
(http://blog.unnes.ac.id/antosupri/dac-digital-to-analog-converter/).
Diakses pada 1 Oktober 2020
Unknown. 2020. Pengertian dan Penjelasan QAM (Quadrature Amplitudo
Modulasi.
(http://labelektronikaterapan104.blogspot.com/2017/07/pengertian-dan-
penjelasan-qam.html). Diakses pada 1 Oktober 2020
Yusuf, Kholifah. MAKALAH MODULASI AMPLITUDO.
(https://www.academia.edu/41448636/MAKALAH_MODULASI_AMPLI
TUDO). Diakses pada 1 Oktober 2020
Zrt, Rian. 2019. MAKALAH KELOMPOK 6 ANALOG TRANSMISSION.
(https://www.academia.edu/40578036/MAKALAH_KELOMPOK_6_AN
ALOG_TRANSMISSION). Diakses pada 1 Oktober 2020

13

Anda mungkin juga menyukai