Anda di halaman 1dari 21

Mata Kuliah Komunikasi Data

MAKALAH
DATA & SIGNAL

Dosen :
Ayu Tri Wardani, S.Pd., M.Pd

Oleh:

1829041059
Nununk Febryanti

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Data & Signal.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
Data & Signal.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi perbaikan dari kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Makassar, 18 September 2020

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Analog and Digital ............................................................................... 3
B. Periodic Analog Signals ....................................................................... 5
C. Digital Signals ...................................................................................... 11
D. Transmission Impairment..................................................................... 11
E. Data Rate Limits .................................................................................. 12
F. Performance ......................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 15
Kesimpulan .......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gelombang Sinus ......................................................................... 5
Gambar 1.2 frekuensi dan periode ................................................................... 6
Gambar 1.3 Sinyal dengan frekuensi 12 Hz..................................................... 6
Gambar 1.4 Sinyal dengan frekuensi 6 Hz....................................................... 6
Gambar 1.5 Gelombang Cosinus pertama ....................................................... 7
Gambar 1.6 Gelombang Cosinus kedua ........................................................... 7
Gambar 1.7 Gelombang Cosinus ketiga........................................................... 7
Gambar 1.8 Rumus Sinyal Sinus .................................................................... 8
Gambar 1.9 Panjang gelombang ...................................................................... 8
Gambar 1.10 Rumus wavelength ..................................................................... 8
Gambar 1.11 Sinyal komposit periodik ........................................................... 9
Gambar 1.12 Dekomposisi 3 sinyal ................................................................. 9
Gambar 1.13 Sinyal komposit pada domain frekuensi .................................... 10
Gambar 1.14 Domain Waktu ........................................................................... 10
Gambar 1.15 Domain Frekuensi ...................................................................... 10
Gambar 1.16 Bandwidth Sinyal Komposit Periodik ........................................ 10
Gambar 1.17 Bandwidth Sinyal Komposit Non Periodik ................................ 11
Gambar 1.18 Sinyal 2 level .............................................................................. 11
Gambar 1.19 Sinyal 4 level .............................................................................. 11

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Unit Perioda dengan Frekuensi ........................................................ 6

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman dahulu sinyal analog banyak digunakan dalam
telekomunikasi, sinyal analog atau isyarat analog adalah sebuah sinyal data
yang berbentuk gelombang yang begitu kontinyu, yang akan membawa suatu
informasi dengan merubah karakteristik dari gelombang, dua parameter atau
karakteristik yang terpenting dan dimiliki oleh isyarat analog yaitu amplitudo
dan juga frekuensi, isyarat analog pada biasanya telah dinyatakan dalam
gelombang sinus, mengingat gelombang sinus itu merupakan sebuah dasar
yang berguna bagi semua bentuk isyarat analog, dan sinyal analog memiliki
tiga komponen dasar yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Sinyal analog di sebarluaskan melalui gelombang elektromagnetik secara
terus menerus sehingga banyak faktor pengganggu, dan sinyal analog dapat
disebut komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal
pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variabel yang berurutan.
gelombang analog ini disebut dengan baud, baud adalah sinyal atau gelombang
listrik analog.
Namun seiring perkembangan zaman sinyal analog berangsur-angsur
ditinggalkan karena pelayanan dengan menggunakan sinyal ini agak lambat
dan gampang eror di bandingkan dengan data dalam bentuk digital Pada zaman
modern sekarang ini istilah digital sudah tidak asing lagi di telinga hampir
semua peralatan elektronik di sekitar kita saat ini telah menggunakan sistem
digital dalam pemrosesannya, sistem digital juga salah satunya di gunakan
dalam sinyal digital, sinyal digital merupakan suatu teknologi yang mengubah
suatu sinyal analog menjadi data digital sehingga sinyal dapat diproses lebih
mudah dan cepat, sinyal digital sendiri adalah sinyal data dalam bentuk pulsa
yang dapat mengalami perubahan secara tiba tiba, dimana dalam sinyal digital
hanya mengenal dua kondisi, dan dua kondisi tersebut biasanya berbentuk
angka nol dan satu, lalu bit adalah satuan terkecil dari sinyal digital.

1
Ada beberapa alsan mengapa sinyal digital ini digunakan, alasan yang
pertama karena pemrosesan sinyal menggunakan sistem digital terprogram
memiliki fleksibilitas dalam pemrosesan, lalu pada sistem digital untuk
mengubah suatu proses hanya dibutuhkan pengubahan program saja, ketelitian
dan akurasi juga merupakan hal yang penting dalam memproses suatu sinyal,
pengolahan sinyal menggunakan sistem sinyal digital memiliki pengendalian
dan akurasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan pemrosesan dengan
menggunakan sistem analog, faktor toleransi yang terdapat pada sistem sinyal
analog seringkali menimbulkan kesulitan pengendalian akurasi proses. salah
satu persyaratan yang dibutuhkan untuk menentukan akurasi pada sistem sinyal
digital antara lain penentuan akurasi pada konverter analog ke digital (A/D),
sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada media magnetic tanpa mengalami
pelemahan atau distorsi data sinyal yang bersangkutan dengan demikian sinyal
tersebut dapat dipindah pindahkan serta diproses dengan mudah tanpa terlalu
banyak mengurangi kualitas data.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Analog and Digital ?
2. Apa itu Periodic Analog Signals ?
3. Apa itu Digital Signals ?
4. Apa itu Transmission Impairment ?
5. Apa itu Data Rate Limits ?
6. Apa itu Performance ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Analog and Digital.
2. Untuk Mengetahui Apa Itu Periodic Analog Signals.
3. Untuk Mengetahui Apa Itu Digital Signals.
4. Untuk Mengetahui Apa Itu Transmission Impairment.
5. Untuk Mengetahui Apa Itu Data Rate Limits.
6. Untuk Mengetahui Apa Itu Performance.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analog dan Digital
1. Pengertian Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sebuah kontinyu sinyal untuk waktu yang
berbeda-beda, fitur variabel dari sinyal adalah representasi dari beberapa
waktu lain yang bervariasi jumlah, yaitu analog dengan sinyal yang
berbeda-beda dalam waktu lain, Ini berbeda dari sinyal digital dalam
fluktuasi kecil sinyal yang bermakna, analog biasanya memikirkan dalam
listrik konteks namun mekanik pneumatik dan sistem lain juga
menyampaikan sinyal analog.
Elektrik merupakan properti yang paling sering digunakan yang di
dalamnya terdapat tegangan yang diikuti oleh frekuensi, arus, dan biaya,
sebuah sinyal analog mempunyai sinyal diukur adalah respon terhadap
perubahan dalam fenomena fisik, seperti suara, cahaya, suhu, posisi, atau
tekanan, misalnya dalam rekaman suara
Sinyal analog memiliki resolusi teoritis tak terbatas, dalam prakteknya
sebuah sinyal analog tunduk pada kebisingan dan yang terbatas adalah laju
perubahan sehingga baik analog dan sistem digital ada pembatasan
pembatasan dalam resolusi dan
Keuntungan utama sinyal analog adalah baik sinyal analog itu juga
memiliki potensi yaitu jumlah sinyalnya yang tak terbatas dalam sinyal.
apabila dibandingkan dengan sinyal-sinyal sinyal analog mempunyai
kepadatan yang tinggi dapat dilakukan pengolahan lebih sederhana
dibandingkan dengan digital, sinyal analog dapat diproses secara langsung
oleh komponen analog, meskipun beberapa proses tidak tersedia kecuali
dalam bentuk digital
Kerugian utama dari sinyal analog adalah bahwa sistem apapun
memiliki suara yaitu acak variasi yang tidak diinginkan, Sebagian sinyal
akan disalin dan disalin ulang, atau ditransmisikan dalam jarak jauh, listrik

3
kerugian ini dapat dikurangi dengan melindungi hubungan baik dari
beberapa
Jenis seperti kabel koaksial atau busted pair, lalu dampak dari
kebisingan juga membuat kehilangan sinyal dan distorsi, dan ini tidak
mungkin untuk pulih, karena memperkuat sinyal untuk memulihkan bagian
dilemahkan memperkuat sinyal suara juga.
2. Pengertian Sinyal Digital
Semua informasi digital memiliki sifat-sifat umum yang
membedakannya dari metode komunikasi analog sinkronisasi dalam
informasi digital yang disampaikan oleh simbol urutan yang diperintahkan,
semua skema digital memiliki beberapa metode untuk menentukan awal
sebuah urutan dan semua komunikasi digital memerlukan bahasa, yang
terdiri dari semua informasi bahwa pengirim dan penerima harus
komunikasi digital kedua miliki, di muka, agar komunikasi bisa sukses
Gangguan noise dalam komunikasi analog selalu memperkenalkan
beberapa, umumnya penyimpangan atau kesalahan kecil antara
dimaksudkan dan komunikasi aktual, gangguan dalam komunikasi digital
tidak mengakibatkan gangguan kecuali kesalahan sangat besar untuk
menghasilkan sebuah simbol yang disalahartikan sebagai simbol lainnya,
atau mengganggu urutan simbol-simbol kesalahan dalam komunikasi
digital bisa mengambil bentuk kesalahan substitusi di mana simbol yang
seharusnya digantikan dengan simbol lain
Komunikasi digital umumnya bebas dari kesalahan, dan salinan salinan
dapat dibuat tanpa batas. ketika variabel yang terus-menerus dan nilai
analog direpresentasikan dalam bentuk digital maka akan ada keputusan
mengenai jumlah simbol yang akan ditetapkan untuk nilai, jumlah simbol
menentukan presisi dan resolusi yang dihasilkan datum.
Perbedaan antara nilai analog aktual dan representasi digital dikenal
sebagai kesalahan kuantisasi, sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada
media magnetik berupa tape atau disk tanpa mengalami pelemahan atau
distorsi data sinyal yang bersangkutan, metode-metode pemrosesan sinyal

4
digital juga membolehkan implementasi algoritma-algoritma pemrosesan
sinyal yang lebih canggih
Implementasi digital dalam sistem pemrosesan sinyal mempunyai biaya
lebih murah dibandingkan secara analog, hal ini disebabkan karena
perangkat keras digital lebih murah atau mungkin karena implementasi
digital memiliki fleksibilitas untuk dimodifikasi. kelebihan-kelebihan
pemrosesan sinyal digital yang telah disebutkan sebelumnya menyebabkan
pemrosesan sinyal digital lebih banyak digunakan dalam berbagai aplikasi,
namun implementasi digital tersebut memiliki keterbatasan dalam hal ke
watt konversi A D dan pengolah sinyal digital yang bersangkutan.
B. Periodic Analog Signals
Dalam komunikasi data, kita biasanya menggunakan sinyal analog
periodik dan sinyal digital nonperiodik. Sinyal analog periodik dapat
diklasifikasikan sebagai sederhana dan komposit. Sinyal analog periodik
sederhana, gelombang sinus, tidak dapat diuraikan menjadi sinyal yang lebih
sederhana. Sinyal analog periodik komposit terdiri dari beberapa sinus ombak.
Bentuk sinyal analog sederhana (simple) dapat digambarkan kedalam
gelombang sinus.

Gambar 1.1 Gelombang Sinus


1. Sinyal Sederhana
Sebuah gelombang sinus dapat diwakili oleh tiga parameter:
a. Puncak amplituda
Adalah nilai pasti dari intensitas tertinggi, proporsional dengan
energi yang dibawanya. Untuk sinyal listrik, puncak amplituda biasanya
diukur dalam satuan Volts.

5
b. Perioda dan Frekuensi
Perioda mengacu pada jumlah waktu dalam detik dimana sebuah
sinyal harus menyelesaikan satu siklus. Sedangkan frekuensi adalah
jumlah perioda dalam 1 detik.
Frekuensi dan periode saling berbanding terbalik. Karena itu keduanya
dapat dinyatakan dalam bentuk rumusan matematika sebagai berikut:

Gambar 1.2 frekuensi dan periode


f adalah frekuensi dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus/detik dan T
adalah periode dalam satuan detik (s).
Dua Sinyal Sinus dengan Nilai Frekuensi Berbeda (Amplitudo dan Fasa
Sama)

Gambar 1.3 Sinyal dengan frekuensi 12 Hz

Gambar 1.4 Sinyal dengan frekuensi 6 Hz


Tabel 1.1 Unit Perioda dengan Frekuensi

6
c. Fasa
Fasa menggambarkan posisi dari bentuk gelombang relatif terhadap
waktu 0. Fasa diukur dalam satuan derajat atau radian. Dimana: radian =
180º. Maka 2 radian = 360º, 90º=∏ /2 dan seterusnya. Apabila fasa
bernilai positif, maka sinyal bergeser ke kiri relatif terhadap titik 0.
Sebaliknya apabila fasa bernilai negatif, maka sinyal bergeser ke kanan
relatif terhadap titik 0. Berikut adalah contoh sinyal dengan fasa yang
berbeda.
Sinyal dengan Fasa yang Berbeda (Amplitudo dan Frekuensi Sama)

Gambar 1.5 Gelombang Cosinus pertama


Gelombang cosinus paling atas tidak mengalami pergeseran fasa
karena titik awal gelombang terletak pada t = 0.

Gambar 1.6 Gelombang Cosinus kedua


Gelombang cosinus kedua mengalami pergeseran fasa sebesar ¼T.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya kita tahu bahwa satu siklus
gelombang sinus akan menempuh 2 radian = T. Maka ¼ T = ½ radian.
Hal ini berarti bahwa gelombang sinus kedua bergeser dengan fasa ½
radian.

Gambar 1.7 Gelombang Cosinus ketiga

7
Sedangkan gelombang sinus ketiga bergeser dengan fasa ½ T =
radian.
Persamaan Matematis Sinyal Sinus :

Gambar 1.8 Rumus Sinyal Sinus


A merupakan representasi dari amplituda, f adalah frekuensi, t
adalah representasi dari waktu dan φ adalah fasa.
Panjang Gelombang/Wavelength : Wavelength atau panjang
gelombang adalah jarak sebuah sinyal yang dapat melintas dalam satu
perioda. Panjang gelombang merupakan karakteristik dari sebuah sinyal
yang melewati sebuah media transmisi.

Gambar 1.9 Panjang gelombang


Panjang gelombang dapat dihitung jika kecepatan rambat dan
periodanya diketahui.

Gambar 1.10 Rumus wavelength


Panjang gelombang, c adalah cepat rambat cahaya di udara (3 x 108
m/s), T adalah perioda dan f adalah frekuensi.
2. Sinyal Komposit
Dalam keadaan nyata suatu sinyal analog merupakan gabungan dari
beberapa gelombang sinus yang disebut dengan sinyal komposit. Dalam
komunikasi data sebuah single frequency (simple signal) tidak dapat
digunakan. contoh: jika kita menggunakan telepon maka kita hanya akan
mendengar suara buzz saja. Oleh karena itulah dibutuhkan sebuah sinyal
komposit.

8
Dengan teknik yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Perancis
bernama Jean-Baptiste Fourier sinyal komposit dapat didekomposisi ke
dalam beberapa gelombang sinus untuk kepentingan analisis. Teknik ini
disebut dengan analisis Fourier.
Sebuah sinyal komposit dapat berupa sinyal periodik dan non periodik.
Sinyal komposit periodik yaitu sinyal komposit yang dapat disusun menjadi
serangkaian gelombang sinus dengan frekuensi-frekuensi yang memiliki
nilai berupa integer (1, 2, 3, dan seterusnya). Sinyal komposit non-periodik,
yaitu sinyal komposit yang dapat disusun menjadi kombinasi nilai yang tak
terbatas dari gelombang-gelombang sinus dengan frekuensi-frekuensi yang
berlanjut terus, dimana frekuensi-frekuensi tersebut bernilai real.

Gambar 1.11 Sinyal komposit periodik

Gambar 1.12 Dekomposisi 3 sinyal


Hasil dekomposisi dari 3 buah sinyal:

Sinyal pertama pada persamaan (1) disebut harmonic pertama, sinyal


kedua pada persamaan (2) disebut harmonic ketiga dan sinyal ketiga dari
persamaan (3) disebut harmonic kesembilan.
Sinyal Komposit domain waktu dan domain frekuensi :

9
Gambar 1.13 Sinyal komposit pada domain frekuensi
3. Sinyal Komposit Non Periodik

Gambar 1.14 Domain Waktu

Gambar 1.15 Domain Frekuensi


Jarak antar frekuensi pada sebuah sinyal komposit disebut Bandwidth.
Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi tertinggi dan frekuensi
terendah.

Gambar 1.16 Bandwidth Sinyal Komposit Periodik

10
Gambar 1.17 Bandwidth Sinyal Komposit Non Periodik
C. Digital Signals
Selain diwakili oleh sinyal analog, informasi juga dapat diwakili oleh
sinyal digital. Sebagai contoh, 1 sebagai tegangan positif dan 0 sebagai
tegangan negatif. Sebuah sinyal digital dapat memiliki lebih dari dua level,
dalam hal ini data dapat dikirim lebih dari 1 bit untuk setiap levelnya.
Pada gambar dibawah menunjukan dua sinyal, gambar pertama dengan
dua level dan gambar yang kedua dengan empat level.

Gambar 1.18 Sinyal 2 level

Gambar 1.19 Sinyal 4 level


D. Transmission Impairment
Dalam sistem komunikasi data, sinyal analog dan digital akan melalui
media transmisi. Media transmisi tidak selamanya ideal. Ada beberapa
kekurangan pada media transmisi. Jadi, sinyal yang dikirim melalui media

11
transmisi juga belum sempurna. Ketidaksempurnaan ini menyebabkan
gangguan sinyal.
Artinya sinyal yang dikirimkan di awal media tidak sama dengan sinyal
yang diterima di akhir media yaitu apa yang dikirim bukan yang diterima.
Gangguan ini cenderung menurunkan kualitas sinyal analog dan digital.
Akibat yang ditimbulkan :
1. Untuk sinyal digital, mungkin terjadi kesalahan bit.
2. Untuk sinyal analog, gangguan ini menurunkan kualitas sinyal.
Ada tiga penyebab utama gangguan yaitu :
1. Atenuasi
Atenuasi adalah melemahnya suatu sinyal yang disebabkan oleh adanya
jarak yang semakin jauh, yang harus ditempuh oleh suatu sinyal tersebut
dan karena frekuensi sinyal tersebut semakin tinggi.
Itulah sebabnya kabel yang membawa sinyal listrik menjadi hangat, jika
tidak panas, setelah beberapa saat. Beberapa dari energi listrik diubah
menjadi panas dalam sinyal. Untuk mengkompensasi kerugian ini, maka
digunakan amplifier untuk memperkuat sinyal.
2. Distorsi
Distorsi adalah sebuah perubahan suara yang terjadi ketika amplitudo
sinyal melebihi range yang tersedia.
Setiap komponen frekuensi memiliki kecepatan propagasi yang
merambat melalui media dan oleh karena itu, komponen yang berbeda
memiliki penundaan yang berbeda dalam mencapai tujuan akhir.
3. Kebisingan
Kebisingan adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara),
elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian
listrik/elektronika) dalam bentuk gangguan yang bukan merupakan sinyal
yang diinginkan.
E. Data Rate Limits.
Pertimbangan yang sangat penting dalam komunikasi data adalah seberapa
cepat kita dapat mengirim data, dalam bit per detik, melalui saluran.

12
Kecepatan data bergantung pada tiga faktor :
1. Bandwidth yang tersedia
2. Tingkat sinyal yang kami gunakan
3. Kualitas saluran (tingkat kebisingan)
Meningkatkan level suatu sinyal akan meningkatkan kemungkinan
terjadinya kesalahan, dengan kata lain mengurangi keandalan sistem.
1. Kapasitas Sistem
a. Laju bit suatu sistem meningkat dengan peningkatan jumlah level sinyal
yang kami gunakan untuk menunjukkan simbol.
b. Sebuah simbol dapat terdiri dari bit tunggal atau bit "n".
c. Jumlah level sinyal = 2n
d. Dengan bertambahnya jumlah level, jarak antar level berkurang ->
meningkatkan kemungkinan kesalahan yang terjadi dengan adanya
gangguan transmisi.
2. Teorema Nyquist
Nyquist memberikan batas atas untuk laju bit sistem transmisi dengan
menghitung laju bit langsung dari jumlah bit dalam simbol (atau level
sinyal) dan bandwidth sistem (dengan asumsi 2 simbol / per siklus dan
harmonik pertama) .
3. Teorema Shannon
Teorema Shannon memberikan kapasitas sistem di hadapan kebisingan.
F. Performance
Dalam suatu komunikasi data banyak sekali hal mempengaruhi suatu
kualitas dari komunikasi data tersebut. Kualitas komunikasi data terdiri dari 5
kategori Performance, Consistency, Realibility, Recovery, Security.
Menurut bahasa performance berarti daya guna. Dalam komunikasi data
performance dapat diartikan sebagai ukuran yang dapat diperhitungkan dengan
waktu dalam mentransmisikan data yang terbebas dari kesalahan. Ukuran
waktu ini bias disebut dengan istilah Response Time atau waktu tanggap dalam
mentransmisikan data. Response time juga dapat diartikan jumlah lama waktu
yang dihitung dari akhir permintaan tersebut dilayani.

13
Hal-hal yang mempengaruhi performance dari komunikasi data :
1. Jumlah pengguna
Semakin banyak jumlah pengguna maka akan semakin lambat
2. Kecepatan transmisi
Diukur dari cepat data yang akan ditransmisikan (bit per second /
bps).
Kecepatan transfer data dalam dunia komputer dan telekomunikasi
adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu medium dalam satu
detik. Umumnya dituliskan dalam bit per detik (bit per second) dan
disimbolkan bit/s atau bps bukan bits/s. Seringkali disalahartikan dengan
bytes per second atau B/s atau Bps. Rata-rata kecepatan internet dial-up
di Indonesia saat ini adalah 56 kbps.Kecepatan transfer data melalui
komunikasi tanpa kabel (wireless) pada 2.4 GHz adalah 2 Mbps
sedangkan kecepatan sebuah switch standar adalah 100 Mbps. Jadi akan
lebih bagus performance dengan menggunakan jaringan kabel dari pada
dengan nirkabel.
3. Jenis transimisi
Jenis koneksi fisik yang digunakan antar node / titik-titik
komunikasi. Jenis transmisi yang digunakan mempengaruhi
performance, jadi jenis yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan /
yang lebih efisien atau lebih bagus.
4. Jenis hardware yang digunakan
Jenis komputer dan perangkat pendukung komunikasi. Jenis
komputer dengan spec yang bagus akan lebih bagus performance-nya.
5. Program perangkat lunak
NOS (network operating sistem).

14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Sistem analog dan sistem digital sering digunakan oleh seseorang baik dalam
dunia teknologi maupun sosial, sehingga memudahkan seseorang dalam
memecahkan masalah dengan mudah seperti analog adalah sinyal data dalam
bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah
karakteristik gelombang, dan kedua sinyal tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing.

15
DAFTAR PUSTAKA

Agus, Andika. 2015. Sinyal Analog Dan Sinyal Digital. (Online).


(https://docplayer.info/33056590-Sinyal-analog-dan-sinyal-digital-
makalah-disusun-sebagai-tugas-pada-matakuliah-pengenalan-teknologi-
telematika-oleh-andika-agus-pranata.html). Diakses pada 18 September
2020.
Forouzan. 2000. Data Rate Limits. (Online). (http://gn.dronacharya.info/itDept
/Downloads/Questionpapers/4th_sem/InformationTheoryCoding/unit-
3/information_channel.pdf). Diakses pada 18 September 2020.
Indriani, Susmini. 2014. Data dan Sinyal. (Online). (https://repository.unikom.ac.
id/45389/1/2.%20Data%20dan%20Sinyal.pdf). Diakses pada 18
September 2020.
Jha, Monika. 2019. Transmission Impairment | Data Communication. (Online).
(https://www.includehelp.com/computer-networks/transmission-
impairment.aspx). Diakses pada 18 September 2020.

16

Anda mungkin juga menyukai