Anda di halaman 1dari 27

Mata Kuliah Komunikasi Data

MAKALAH
SWITCHING DAN MULTIPLEXING

Dosen :
Ayu Tri Wardani, S.Pd., M.Pd

Oleh:

1829041059
Nununk Febryanti

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Switching Dan
Multiplexing. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang Switching Dan Multiplexing.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi perbaikan dari kesalahankesalahan dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Makassar, 15 Oktober 2020

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Switching.............................................................................................. 3
1. Circuit Switch................................................................................ 4
2. Packet Switch ................................................................................ 5
B. Multiplexing ......................................................................................... 8
1. Frequency Division Multiplexing .................................................. 12
2. Wavelength Division Multiplexing ................................................ 14
3. Time Division Multiplexing ........................................................... 18
4. Statistical Time Division Multiplexing ......................................... 20
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 22
Kesimpulan .......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Frequency Division Multiplexing ................................................ 13


Gambar 1.2 Diagram suatu sistem WDM ........................................................ 16
Gambar 1.3 Jarak antarkanal dalam sistem WDM........................................... 17
Gambar 1.4 Synchronous TDM ....................................................................... 20

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia elektronik atau jaringan komputer berkembang sangat pesat,
semakin banyaknya alat-alat yang dibutuhkan untuk mempermudah sebuah
proses. Namun semakin banyaknya alat-alat yang dibutuhkan maka semakin
banyak pula kabel-kabel atau penghubung yang diperlukan. Sehingga didalam
dunia elektronik, telekomunikasi, dan jaringan komputer kita membutuhkan
sebuah multipleksing. Multipleksing adalah istilah yang digunakan untuk
menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran
data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi
sumber daya yang mahal. Contohnya, dalam elektronik, multipleksing
mengizinkan beberapa sinyal analog untuk diproses oleh satu analog-to-digital
converter (ADC), dan dalam telekomunikasi, beberapa panggilan telepon dapat
disalurkan menggunakan satu kabel. Dalam komunikasi, sinyal yang telah di
multipleks di salurkan ke sebuah saluran komunikasi, yang mungkin juga
merupakan medium transmisi fisik. Multipleksing membagi kapasitas saluran
komunikasi tingkat-rendah menjadi beberapa saluran logik tingkat-tinggi,
masing-masing satu untuk setiap sinyal pesan atau aliran data yang ingin
disalurkan. Sebuah proses kebalikannya, dikenal dengan demultipleksing,
dapat mengubah data asli di sisi penerima.
Di dalam dunia telekomunikasi juga untuk melakukan hubungan
telekomunikasi diperlukan proses penyambungan atau switching sehingga
interkoneksi dapat dengan mudah dilakukan. Untuk terlaksananya
penyambungan, maka perangkat switching dilengkapi dengan peralatan-
peralatan yang melakukan fungsi pengontrolan, penyambungan maupun
pengebelan. Secara umum arti switching dalam telekomunikasi adalah
melakukan suatu proses hubungan antara dua pelanggan telepon, sehingga
keduanya dapat berbicara satu sama lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Switching?

1
2. Apa itu Multiplexing?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Switching.
2. Untuk mengetahui apa itu Multiplexing.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Switching
1. Pengertian Switching
Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja dilapisan Data-link, mirip
dengan bridge, berfungsi menghubungkan banyak segmen LAN ke dalam satu
jaringan yang lebih besar.
Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan
yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak
jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau
router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link,
cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah
port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.
Switching adalah sistem elektronik yang dapat dipakai untuk
menghubungkan jalur komunikasi.
Jaringan switching adalah suatu yang merupakan jaringan yang
mengalokasikan sebuah sirkuityang dedicated diantara nodes dan terminal
untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak
dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi
baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah
sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh
pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut
sebagai kanal yang idle.
Sebuah metoda untuk membangun, memonitor perkembangan, dan
menutup sebuah koneksi adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal terpisah
untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk links antar telephone exchanges
yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup dan informasi kontrol
dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut.

3
2. Jenis Switching :
a. Circuit Switching
Circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah
sirkuit atau kanal yang dedicated di antara nodes dan terminal untuk
digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak
dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan
koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi
berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap
tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai
untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle. Untuk
call setup dan pengendalian dan keperluan administratif lainnya dapat
digunakan sebuah kanal pensinyalan yang dedicated dari node terakhir
ke jaringan.
ISDN adalah salah satu layanan yang menggunakan sebuah kanal
pensinyalan terpisah. Plain Old Telephone Service (POTS) tidak
memakai pendekatan ini. Sebuah metoda untuk membangun,
memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan
memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan,
misalnya untuk linksantar telephone exchanges yang menggunakan
CCS7 untuk komunikasi call setup dan informasi kontrol dan
menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut.
1) Circuit Switching melibatkan tiga fase yaitu :
a) Circuit Establishment
b) Signal Transfer (mungkin analog voice, Digitized Voice, Binary
data)
c) Circuit Disconnect
2) Keuntungan circuit switching :
a) Saluran komunikasi yang handal antar stations
b) Sangat baik untuk komunikasi real time
c) Tidak perlu untuk memeriksa header packet

4
3) Kelemahan circuit switching :
a) Bisa menjadi sangat tidak efisien
b) Kapasitas menjadi tidak jelas
c) Terjadi suatu penundaan
4) Contoh circuit switching
a) Jaringan telepon umum
b) Private Branch Exchange (PBX)
c) Jaringan swasta
d) Data switch
5) Konsep circuit switching
a) Menentukan operasi circuit switching tunggal
b) Terdiri dari sekumpulan station
c) Menetapkan jalur khusus
6) Elemen-elemen simpul circuit switch
a) Switch Digital
 Untuk menyediakan jalur sinyal yang jelas
 Jalur harus ada pada sepasang perangkat
 Full duplex
b) Interface jaringan
Berfungsi untuk menguhubungkan perangkat digital
c) Unit Kontrol
 Unit kontrol berfungsi membangun koneksi
 Unit kontrol harus mempertahankan koneksi
 Unit kontrol harus memutuskan koneksi
b. Paket Switching
Packet Switching atau Pensinyalan kontrol adalah suatu sinyal
yang berfungsi mengatur jaringan dan menetapkan panggilan,
mempertahankan panggilan, serta menghentikan panggilan. Dalam
paket switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan
dipecah menjadi beberapa bagian.

5
Paket switching tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang
melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian
potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket.
1) Fungsi-fungsi pensinyalan
Fungsi utama dari jaringan paket switching adalah menerima
paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima.
Sinyal kontrol mempengaruhi beberapa aspek yaitu : sifat
jaringan, termasuk layanan jaringan yang tersedia bagi pelanggan
serta mekanisme internal.
Fungsi-fungsi terpenting :
a) Komunikasi yang terdengar oleh pelanggan, meliputi bunyi dial,
bunyi dering, sinyal sibuk, dan sebagainya.
b) Transmisi nomor-nomor yang ditekan untuk kantor yang akan
berupaya melengkapi koneksi.
c) Transmisi informasi diantara switch menunjukkan bahwa sebuah
panggilan tidak bisa dilengkapi.
d) Transmisi informasi diantara switch menunjukkan bahwa sebuah
panggilan telah berakhir dan jalur tidak lagi dikoneksikan.
e) Sinyal yang membuat telepon berdering.
f) Transmisi informasi untuk hal-hal yang berkaitan dengan
tagihan-tagihan.
g) Transmisi informasi menunjukkan status peralatan atau trunk
dalam jaringan. Informasi ini dipergunakan untuk hal-hal
berkenaan dengan routing dan pemeliharaan.
h) Transmisi informasi dipergunakan untuk mendiagnosa dan
mengisolasi kegagalan system.
i) Kontrol dari peralatan khusus semacam peralatan channel satelit.
2) Tahap-tahap rangkaian koneksi dari satu saluran ke saluran lain pada
kantor yang sama :
a) Berkaitan dengan panggilan, kedua telepon sedang tidak
dipergunakan. Panggilan dimulai bila suatu pesawat telepon

6
diangkat gagangnya, yang secara otomatis disinyalkan ke switch
kantor.
b) Switch memberi respons melalui bunyi dial yang terdengar,
memberi tanda pada pesawat bahwa nomor-nomor tertentu bisa
ditekan.
c) Pemanggil menekan nomor, yang dikomunikasikan sebagai
alamat yang dipanggil kepada switch.
d) Bila pesawat yang dipanggil tidak sibuk, switch menyiagakan
pesawat akan adanya panggilan yang datang dengan cara
mengirim sinyal dering, sehingga telepon berdering.
e) Feedback disediakan untuk pesawat pemanggil oleh switch :
 Bila pesawat yang dipanggil tidak sibuk, switch
mengembalikan bunyi dering yang terdengar oleh pemanggil
dan mengirim sinyal dering ke pesawat yang dipanggil.
 Bila pesawat yang dipanggil sedang sibuk, switch
mengirimkan sinyal sibuk ke pesawat pemanggil.
 Bila panggilan tidak lengkap, switch mengirim suatu pesan
‘recorder’ ke pemanggil.
f) Pihak yang dipanggil menerima panggilan dengan mengangkat
genggam, yang secara otomatis disinyalkan ke switch.
g) Switch menghentikan sinyal dering dan bunyi dering, serta
menetapkan koneksi diantara dua pesawat.
h) Koneksi dihentikan bila kedua pelanggan meletakkan genggam
telepon.
3) Lokasi Pensinyalan
a) Pensinyalan di antara pesawat dengan jaringan.
Dengan switching kantor dimana perangkat tersebut
terpasang, untuk taraf yang semakin luas ditentukan oleh
karateristik perangkat pesawat serta kebutuhan user.
b) Pensinyalan di dalam jaringan atau internal

7
Tidak hanya berkaitan dengan pengaturan oanggilan pesawat
namun juga dengan jaringan itu sendiri. Sehingga diperlukan
daftar perintah-perintah yang kompleks, respon, serta susunan
parameter itu.
4) Pensinyalan channel umum
Dalam pensinyalan sechannel digunakan channel yang sama
untuk membawa sinyal-sinyal kontrol yang digunakan untuk
membawa panggilan ke sinyal-sinyal kontrol yang berhubungan.
Tidak ada fasilitas-fasilitas transmisi tambahan yang dipergunakan
untuk pensinyalan.
Dalam pensinyalan channel umum. Sinyal-sinyal kontrol
ditransfer secara langsung dari satu prosesor kontrol ke prosesor
kontrol lainnya.
a) Keunggulan :
 Prosedur paling sederhana
 Tidak rentan terhadap interference baik yang disengaja
maupun tidak antara pesawat dan sinyal kontrol.
 Dikuranginya waktu setiap panggilan.
 Dengan tak-asosiasi signaling, bisa dibentuk satu atau lebih
titik-titik kontrol pusat.
b) Kelemahan :
 Kerumitan teknik.
 Tidak memberikan garansi Quality of service : delay
antrian, jitter, loss packet, dan throughput.
B. Multiplexing
1. Pengertian Multiplexing
Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak)
informasi melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia
telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran
fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel optik.
Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi

8
jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan
media udara (wireless atau radio). Sebagai contoh, satu helai kabel optik
Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan
telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi
percakapan (voice) yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling
bercampur satu sama lain.
a. Tujuan dan Keuntungan Multiplexing
Tujuan: meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas
saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.
Keuntungan :
1) Komputer host hanya butuh satu port I/O untuk banyak terminal
2) Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan
b. Beberapa alasan penggunan multiplex:
1) Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
2) Memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin
3) Kapasitas terbatas dari saluran telekomunikasi digunakan
semaksimum mungkin
4) Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya memerlukan
penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama
c. Secara umum fungsi multiplex adalah sebagai berikut :
1) Membantu berbagai koneksi pada sebuah mesin
2) Memetakan banyak koneksi pada sebuah tingkatan antara sebuah
koneksi dengan lainnya
Teknik multiplexing ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing
dengan cara menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan)
sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar
4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM).
Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan
telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan
teknologi digital.

9
Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi
saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (asymetric
digital subscriber loop). Yang kedua adalah multiplexing dengan cara tiap
pelanggan menggunakan saluran secara bergantian. Teknik ini dinamakan
Time Division Multiplexing (TDM). Tiap pelanggan diberi jatah waktu
(time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan
bisa dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari oleh
pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan saluran.
Kenapa si pelanggan tidak merasakan pergantian itu? Karena pergantiannya
terjadi setiap 125 microsecond; berapapun jumlah pelanggan atau informasi
yang ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap
125 microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat. Teknik
multiplexing yang ketiga adalah yang digunakan dalam saluran kabel optik
yang disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel
optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari satu sumber sinar dimana satu
sinar dengan lamda tertentu mewakili satu sumber informasi.
Pada pembahasan ini, digambarkan teknik-teknik yang efisien dalam
penggunaan data link dengan beban yang sangat berat. Secara spesifik,
dengan perangkat yang dihubungkan dengan jalur ujung-ke-ujung,
umumnya diharapkan adanya frame multiple yang menonjol sehingga link
data tidak macet di antara kedua station tersebut. Biasanya, dua station yang
saling berkomunikasi tidak akan menggunakan link data berkapasitas
penuh. Untuk efisiensinya, kaasitas tersebut harus dibagi. Istilah umum
untuk pembagian semacam itu disebut multiplexing.
Aplikasi multiplexing yang umum adalah dalam komunikasi long-haul.
Media utama pada jaringan long-haul berupa jalur gelombang mikro,
koaksial, atau serat optik berkapasitas tinggi. Jalur-jalur ini dapat memuat
transmisi data dalam jumlah besar secara simultan dengan menggunakan
multiplexing.
Multiplexer menggabungkan (melakukan multiplexing) data dari jalur
input n dan mentransmisikannya melalui jalur berkapasitas tinggi.

10
Demultiplexer menerima aliran data yang sudah dimultiplexkan, kemudian
memisahkan (malakukan demultiplexing) data berdasarkan channel, lalu
mengirimkannya ke saluran output yang tepat.
Penggunaan multiplexing secara luas dalam komunikasi data dapat
dijelaskan melalui hal-hal berikut ini:
1) Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk fasilitas transmisi.
Maksudnya, untuk suatu aplikasi dan pada jarak tertentu, biaya per kbps
menurun bila rate data fasilitas transmisi meningkat. Hampir sama
dengan itu, biaya transmisi dan peralatan penerima per kbps menurun,
bila rate data meningkat.
2) Sebagian besar perangkat komunikasi data individu memerlukan
dukungan rate data yang relatif sedang-sedang saja. Sebagai contoh,
untuk sebagian besar aplikasi komputer pribadi dan terminal, rate data
diantara 9600 bps dan 64 kbps sudah cukup memadai.
Pernyataan tersebut dimaksudkan sebagai syarat-syarat bagi perangkat
komunikasi data. Pernyataan yang sama diterapkan untuk komunikasi suara.
Maksudnya, semakin besar fasilitas transmisi sebagai syarat untuk channel
suara, semakin berkurang biaya per channel suara individu. Kapasitas yang
diperklukan untuk sebuah channel suara tunggal biasanya sedang-sedang
saja.
Pembahasan ini menitik beratkan pada tiga jenis teknik multiplexing.
Pertama, Frequency-Division Multiplexing (FDM), yang paling banyak
dilakukan dan cukup dikenal oleh siapa saja yang pernah menggunakan
radio atau televisi. Kedua, kasus khusus dari time Division Multiplexing
(TDM) atau disebut juga dengan TDM synchkronous. Jenis ini paling
banyak dipergunakan untuk memultiplexingkan aliran suara dan aliran data
yang didigitalkan. Jenis ketiga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi
synchronous dengan cara menambahkan rangkaian rumit ke multiplexer.
Jenis ini memiliki beberapa sebutan, diantaranya statistical TDM,
synchronous TDM, dan intellegence TDM. Buku ini menggunakan istilah
statistical TDM, yang menyoroti salah satu sifat utamnya. Terakhir, kita

11
mengamati jalur pelanggan digital, yang mengkombinasikan teknologi
TDM synchronous dan FDM.
2. Teknik Multiplexing
a. Frequency Division Multiplexing
FDM yaitu pemakaian secara bersama kabel yang mempunyai
bandwidth yang tinggi terhadap beberapa frekuensi (setiap channel
akan menggunakan frekuensi yang berbeda). Contoh metoda
multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana beberapa
channel TV terdapat beberapa chanel, dan kita hanya perlu tunner
(pengatur channel) untuk gelombang yang dikehendaki.
FDM merupakan sinyal analog yang digunakan sebagai media
pengiriman sinyal digital (0&1) dalam system computer.
Pada teknik FDM, tidak perlu ada MODEM karena multiplexer
juga bertindak sebagai modem (membuat permodulatan terhadap data
digital). Kelemahan Modem disatukan dengan multiplexer adalah
sulitnya meng-upgrade ke komponen yang lebih maju dan mempunyai
kecepatan yang lebih tinggi (seperti teknik permodulatan modem yang
begitu cepat meningkat).
Gabungan banyak kanal input yang menjadi sebuah kanal output
yang berdasarkan frekuensi, dimana gabungan ini digunakan ketika
bandwidth dari medium melebihi bandwidth sinyal yang diperlukan
untuk transmisi. Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi
carrieryang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisahdimana
bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak overlap. Contoh yang paling
dikenal dari FDM adalah siaran radio dan televisi kabel. FDM disebut
juga “code transparent”. Pada gambar di bawah, dapat dilihat enam
sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang
memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f 1,...,f6).
Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar
frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel. Sinyal input

12
baik analog maupun digitalakan ditransmisikan melalui medium
dengan sinyal analog.

Gambar 1.1 Frequency Division Multiplexing


Kelemahannya adalah jika ada channel (terminal) yang tidak
menghantar data, frekuensi yang dikhususkan untuk membawa data
pada channel tersebut tidak tergunakan dan ini merugikan dan juga
harganya agak mahal dari segi pemakaian (terutama dibandingkan
dengan TDM) karena setiap channel harus disediakan frekuensinya.
Kelemahan lain adalah kerana bandwidth jalur atau media yang dipakai
bersama-sama tidak dapat digunakan sepenuhnya, kerana sebagian dari
frekuensi terpaksa digunakan untuk memisahkan antara frekuensi
channel-channel yang ada. Frekuensi pemisah ini dipanggil guardband.
System ini menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. Data yang
dikirim akan dicampur berdasarkan frekuensinya.
Misalkan diketahui kanal komunikasi suara berupa kabel voice
grade mempunyai lebar frekuensi 300 – 3000 Hz. Dengan multiplexing
FDM bias menggunakan lebih dari 1 terminal. Untuk keperluan ini
digunakan 4 pembawa, misalnya 600, 1200, 1800, 2400 Hz. Ini berarti
data dari 4 buah sumber dapat dikirimkan ke tujuan secara bersamaan
hanya dengan menggunakan sebuah saluran voice grade.
Bilangan biner “1” diwakili oleh sinyal 800, 1400, 2000, 2600
Hz, sedangkan biner “0” diwakili oleh sinyal 400, 1000, 1600, 2200 Hz.

13
Untuk mencegah interferensi, tiap2 band dipisahkan oleh jalur selebar
200 Hz.
Jadi penerima akan memisahkan sinyal yang diterima
berdasarkan frekuensinya, lalu disalurkan ke tempat tujuan yang
dikehendaki.
FDM tidak hanya digunakan untuk pengiriman dari titik ke titik,
tapi dapat juga dengan cara multidrop. Dengan cara ini, setiap penerima
hanya mengambil sinyal data sesuai dengan frekuensi yang sudah
ditentukan dan data yang lain diteruskan ke tujuan yang bersangkutan.
Tiap kanal telah diberikan pada terminal tertentu. Jika terminal
tersebut tidak mengirimkan data, maka kanal itu tidak berfungsi.
b. Wavelength Division Multiplexing
Wavelength Division Multiplexing disingkat WDM adalah salah
satu teknologi multipleksing dalam komunikasi serat optik yang bekerja
dengan membawa sinyal informasi yang berbeda pada satu serat optik
dengan menggunakan panjang gelombang (warna) cahaya laser yang
berbeda. Dengan ini dapat meningkatkan kapasitas dan memungkinkan
komunikasi dua arah pada satu serat optik.
Istilah wavelength-division multiplexing biasanya diterapkan ke
'optical carrier' (yang digambarkan berdasarkan panjang
gelombangnya), sedangkan frequency-division multiplexing biasanya
digunakan pada 'radio carrier' (yang digambarkan berdasarkan
frekuensinya). Namun, karena panjang-gelombang dan frekuensi
proporsional secara inverse, dan karena radio dan cahaya adalah bentuk
dari radiasi elektromagnetik, kedua istilah ini serupa.
Sebuah sistem WDM menggunakan multiplexer di pemancar
sinyal untuk bergabung dengan bersama-sama, dan demultiplexer pada
penerima untuk membagi mereka terpisah. Dengan tepat jenis serat
adalah mungkin untuk memiliki perangkat yang melakukan keduanya
secara bersamaan, dan dapat berfungsi sebagai multiplexer
menambahkan-drop optik . Perangkat penyaringan optik digunakan

14
secara konvensional telah menjadi etalons , stabil solid-state tunggal
frekuensi interferometer Fabry-Perot dalam bentuk film tipis berlapis
kaca optik.
Konsep ini pertama kali diterbitkan pada 1970, dan tahun 1978
sistem WDM sedang diwujudkan dalam laboratorium. Para WDM
pertama sistem dikombinasikan hanya dua sinyal. Sistem modern dapat
menangani hingga 160 sinyal dan dengan demikian dapat memperluas
dasar 10 Gb / s sistem atas sepasang serat tunggal untuk lebih dari 1,6
Tbit / s .
Sistem WDM yang populer dengan perusahaan telekomunikasi
karena mereka memungkinkan mereka untuk memperluas kapasitas
jaringan tanpa meletakkan lebih banyak serat. Dengan menggunakan
WDM dan amplifier optik , mereka dapat mengakomodasi beberapa
generasi pengembangan teknologi di bidang infrastruktur optik mereka
tanpa harus merombak jaringan backbone.Kapasitas link yang
diberikan dapat diperluas hanya dengan upgrade ke multiplexer dan
demultiplexers di kedua ujungnya.
Hal ini sering dilakukan dengan menggunakan optik-ke-listrik-
ke-optik (O / E / O) terjemahan di tepi dari jaringan transportasi,
sehingga memungkinkan interoperation dengan peralatan yang ada
dengan antarmuka optik.
Sebagian besar sistem WDM beroperasi pada single-mode kabel
serat optik , yang memiliki diameter inti dari 9 pm. Bentuk-bentuk
tertentu dari WDM juga dapat digunakan dalam multi-mode kabel serat
(juga dikenal sebagai tempat kabel) yang memiliki diameter inti dari 50
atau 62,5 pm.
Awal WDM sistem yang mahal dan rumit untuk dijalankan.
Namun, standardisasi baru dan lebih memahami dinamika sistem
WDM telah membuat WDM lebih murah untuk menyebarkan.

15
Penerima optik, berbeda dengan sumber laser, cenderung
perangkat wideband. Oleh karena itu demultiplexer harus menyediakan
selektivitas panjang gelombang penerima dalam sistem WDM.
Sementara itu, penggunaan teknologi WDM menawarkan
kemudahan dalam hal peningkatan kapasitas transmisi dalam suatu
sistem komunikasi serat optik, khususnya kabel laut. Hal ini
dimungkinkan karena setiap sumber data memiliki sumber optiknya
masing-masing, yang kemudian digandengkan ke dalam sebuah serat
optik (Gambar 3). Meski demikian, besarnya daya untuk masing-
masing sumber optik mesti dibatasi karena serat optik yang
dipergunakan akan mengalami ke-nonliniearan apabila jumlah total
daya dari sumber-sumber optik tersebut melebihi suatu ambang nilai,
yang besarnya tergantung pada jenis kenonliniearannya.

Gambar 1.2 Diagram suatu sistem WDM


Gambar 1.2 menunjukkan pengaturan jarak antarkanal dalam
suatu sistem WDM, yang besarnya lebih kurang 1 nm. Dengan
demikian, di sisi penerima mesti ditempatkan suatu filter guna
mencegah terjadinya cakap-silang/crosstalk dari kanal-kanal yang
berdekatan.

16
Gambar 1.3 Jarak antarkanal dalam sistem WDM
Sistem WDM dibagi menjadi pola panjang gelombang yang
berbeda, konvensional / kasar (CWDM) dan padat (DWDM).
Konvensional WDM sistem menyediakan hingga 8 kanal di 3 jendela
transmisi ( C-Band ) dari serat silika sekitar 1550 nm. Padat wavelength
division multiplexing (DWDM) menggunakan jendela transmisi yang
sama namun dengan jarak lebih padat saluran.Rencana saluran
bervariasi, tetapi sistem yang khas akan menggunakan 40 saluran pada
jarak 100 GHz atau 80 saluran dengan jarak 50 GHz. Beberapa
teknologi mampu 12,5 jarak GHz (kadang disebut sangat padat WDM).
Jarak tersebut hari ini hanya dicapai oleh teknologi ruang Gratis. Pilihan
amplifikasi Baru ( amplifikasi Raman ) memungkinkan perpanjangan
dari panjang gelombang dapat digunakan pada pita-L , kurang lebih dua
kali lipat angka-angka.
Panjang gelombang division multiplexing kasar (CWDM)
berbeda dengan WDM dan DWDM konvensional menggunakan spasi
kanal ditingkatkan untuk memungkinkan desain transceiver kurang
canggih dan dengan demikian lebih murah. Untuk memberikan 8
saluran pada CWDM serat tunggal menggunakan pita frekuensi
keseluruhan antara kedua dan ketiga jendela transmisi(1310/1550 nm
masing-masing) termasuk (jendela minimal dispersi dan atenuasi
jendela minimum) windows tapi juga daerah kritis di mana hamburan

17
OH mungkin terjadi, merekomendasikan penggunaan OH bebas serat
silika dalam hal panjang gelombang antara jendela transmisi kedua dan
ketiga juga harus digunakan. Menghindari daerah ini, saluran 47, 49,
51, 53, 55, 57, 59, 61 tetap dan ini adalah yang paling umum digunakan.
WDM, DWDM dan CWDM didasarkan pada konsep yang sama
menggunakan beberapa panjang gelombang cahaya pada sebuah serat
tunggal, tetapi berbeda dalam jarak panjang gelombang, jumlah
saluran, dan kemampuan untuk memperkuat sinyal multiplexed di
ruang optik. EDFA memberikan amplifikasi wideband efisien untuk C-
band , amplifikasi Raman menambahkan mekanisme amplifikasi dalam
pita L- . Untuk amplifikasi optik CWDM wideband tidak tersedia,
membatasi rentang optik untuk beberapa puluh kilometer.
c. Time Division Multiplexing
Secara umum TDM menerapkan prinsip memang giliran waktu
pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu
(time slot) bagi setiap pemakai saluran (user).
TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama
kabel yang cepat dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu
secara bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya waktu tersebut
cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang dipanggil
bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk
menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character
interleaving atau byte interleaving). Menggunakan metoda character
interleaving, multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya)
dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang
dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk
dipisahkan kembali melalui port masing-masing.
Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan
mengambil satu bit dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan
pada kabel yang dipakai sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk
dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Jika ada channel yang

18
tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap menggunakan waktu untuk
channel yang ada (tidak ada data yang dihantar), ini merugikan
penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya adalah karena teknik
ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan
sepenuhnya dan perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM.
Pengiriman data menggunakan TDM dilakukan dengan
mencampur data berdasarkan waktu sinyal data tsb dikirimkan. TDM
digunakan untuk transmisi sinyal digital. Bit data dari terminal secara
bergantian diselipkan diantara bit data dari terminal lain. Pemancar dan
penerima harus sinkron supaya masing – masing penerima data yang
ditujukan kepadanya.
Misalkan 4 buah terminal akan mengirimkan data ke penerima
dengan kecepatan 300 bps, dengan teknik TDM, satu saluran
komunikasi dapat menyalurkan data dari ke empat terminal tadi
sekaligus dengan kecepatan 1200 bps.
Akibatnya diperlukan saluran berkualitas tinggi yang dapat
mengirimkan data dengan kecepatan tinggi antara multiplexer pengirim
dan penerima. Antara pengirim atau penerima dengan multiplexer dapat
digunakan saluran berkualitas rendah, sehingga jumlah kecepatan
semua saluran tersebut harus lebih rendah atau sama dengan kecepatan
saluran antara ke-2 multiplexer.
Pada contoh berikut ini saluran antara ke-2 multiplexer digunakan
saluran yang memiliki kecepatan 1200 bps, sedangkan saluran dari
pengirim ke multiplexer digunakan saluran berkualitas lebih rendah,
misalnya masing-masing 300 bps (jumlah ke-4 saluran tersebut 1200
bps). Dengan TDM, urutan data sinyal lebih diperhatikan. TDM hanya
digunakan untuk komunikasi dari titik ke titik.
Digunakan ketika data rate dari mediummelampaui data rate dari
sinyal digital yangditransmisi.Sinyal digital yang banyak (atau sinyal
analog yang membawa data digital) melewati transmisi tunggal dengan
cara pembagian porsi yang dapat berupa level bit atau dalam blok –blok

19
byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal padasuatu waktu. Prinsip
TDM adalah menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran
transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap
pemakai saluran (user).TDM biasanya digunakan untuk komunikasi
point topoint. Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih
mudah dilakukan.TDM lebih efisien daripada FDM.
Teknik TDM terdiri atas :
1) Synchronous TDM
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam
komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous TDM
dijelaskan secara skematik pada gambar.

Gambar 1.4 Synchronous TDM


2) Asynchronous TDM
Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara
menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat tidak adanya
data ( atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat sampling setiap
input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya
dilakukan untuk input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal
tersebut adalah perlunya menambahkan informasi kepemilikan
data pada setiap slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas
input line yang bersangkutan.
Penambahan informasi pada setiap slot waktu yang dikirim
merupakan overhead pada Asynchronous TDM
d. Statistical Time Division Multiplexing
TDM yang bekerja seperti FDM mengurangi/menghapus alokasi
“idle time” pada terminal yang tak aktif dan menghapus/mengurangi

20
blok-blok kosong dalam blok- blok pesan campuran. Statistical TDM
dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai
alternatif synchronous TDM. Efisiensi penggunaan saluran secara lebih
baik dibandingkan FDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada
terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas
yang mengikuti karakteristik statistik. STDM dapat mengidentifikasi
terminal mana yang mengganggur / terminal mana yang membutuhkan
transmisi dan mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya.
Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk menscan bufferbuffer input,
mengumpulkan data sampai penuh, dan kemudian mengirim frame
tersebut. Dan untuk output, multiplexer menerima suatu frame dan
mendistribusikan slot-slot data ke buffer output tertentu.

21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Switching adalah sistem elektronik yang dapat dipakai untuk menghubungkan


jalur komunikasi.
Circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit atau
kanal yang dedicated di antara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna
untuk berkomunikasi.
Packet Switching atau Pensinyalan kontrol adalah suatu sinyal yang berfungsi
mengatur jaringan dan menetapkan panggilan, mempertahankan panggilan, serta
menghentikan panggilan.
Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (:banyak)
informasi melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia
telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik
misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), ataukabeloptik.
Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :
1. Frequency Division Multiplexing
2. Wavelength Division Multiplexing
3. Time Division Multiplexing (TDM) :
a. Synchronous TDM
b. Asynchronous TDM
4. Statistical Time Division Multiplexing

22
DAFTAR PUSTAKA

Aceh, Fadhli. 2014. SWITCHING (KOMUNIKASI DATA).


(https://www.academia.edu/30939260/Materi_switching). Diakses pada 15
Oktober 2020
Andriyansah, Yopi. 2018. MAKALAH TENTANG SWITCHING.
(https://www.scribd.com/document/376661563/Makalah-Switching).
Diakses pada 15 Oktober 2020.
Nugraha, Betsy. 2010. MAKALAH MULTIPLEXING.
(https://www.academia.edu/7675124/Makalah_multiplexing). Diakses
pada 15 Oktober 2020
Nurjaman, Acep. 2018. MAKALAH WDM & FDM.
(https://www.scribd.com/document/390352224/39876-62762-Makalah-
WDM-FDM-docx). Diakses pada 15 Oktober 2020
Wahidin, Ahmad Jurnaidi. 2014. Mengenal Multiplexing.
(https://www.academia.edu/9902596/Makalah_Mengenal_Multiplexing).
Diakses pada 15 Oktober 2020.

23

Anda mungkin juga menyukai