“SWITCHING”
Dosen Pengampu:
Pak Andi Aljabar M.Kom
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
Jl. Parung Hijau Desa Tegal Jampang Hambulu No.Desa, Pd. Udik, Kec. Kemang,
Bogor, Jawa Barat 16310
2022
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA | i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Data, penulis akan membahas
dengan judul makalah “SWITCHING”.
Penulisan makalah ini adalah suatu usaha permulaan. Oleh sebab itu, dalam
penulisan ini, tentu saja masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kami dengan
senang hati dan rasa terima kasih menerima kritik dan saran dari pembaca. Dengan
kritik dan saran tersebut, diharapkan makalah ini bisa menjadi lebih baik dan akan
menjadi sumbangan yang lebih berharga lagi dalam membina dan mengembangkan
kemampuan dalam pembuatan karya tulis berikutnya.
UNIVERITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA | ii
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam duni telekomunikasi untuk melakukan hubungan
telekomunikasi diperlukan proses penyambungan atau switching sehingga
interkoneksi dapat dengan mudah dilakukan. Untuk terlaksananya
penyambungan maka perangkat switching dilengkapi dengan peralatan-
peralatan yang melakukan fungsi pengontrolan, penyambungan maupun
pengebelan. Secara umum arti switching dalam telekomunikasi adalah
melakukan suatu proses hubungan antara dua pelanggan telepon, sehingga
keduanya dapat berbicara satu sama lain
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Circuit Switching ?
2. Apa Pengertian Packet Switching ?
3. Apa Pengertitian Switching Technique ?
4. Apa Pengertian Switching Protokol ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami pengertian Circuit Switching
2. Memahami Pengertian Packet Switching
3. Memahami Pengertitian Switching Technique
4. Memahami Pengertian Switching Protokol
UNIVERITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA | 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Circuit Switching
1. Pengertian Circuit Switching.
Circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan
sebuah sirkuit atau kanal yang dedicated di antara nodes dan terminal
untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang
dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu
dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada
komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal
tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang
dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang
idle. Untuk call setup dan pengendalian dan keperluan administratif
lainnya dapat digunakan sebuah kanal pensinyalan yang dedicated dari
node terakhir ke jaringan.
2. Routing dalam Circuit Switching
Efisiensi jaringan diperoleh dengan cara meminimasi
switching dan kapasitas transmisi. Komponen dalam arsitektur jaringan
telekomunikasi umum adalah :
a. Pelanggan
b. Local loop, link antara pelanggan dan jaringan. Hampir
semuanya menggunakan twisted pair. Panjangnya antara
beberapa kilometer dan beberapa puluh kilometer.
c. Exchange, switching lokal dalam sebuah jaringan.
d. Switching lokal mendukung pelaggan-pelanggan yang dikenal
dengan nama end office yang biasanya dapat mendukung
beribu-ribu pelanggan delam local area.
e. Trunks, cabang-cabang antara exchanges. Trunks membawa
multipe voice-frequency dengan menggunakan FDM
(frequency Division Multiplex) atau synchronous TDM (Time
Division Multiplex).
UNIVERITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA | 3
A dan b koneksi dalam satu buah end office, sedangkan c dan d koneksi
yang lebih kompleks. Lebih disukai menggunakan dynamic routing
daripada static routing dikarenakan kondisi traffic yang makin kompleks
dan lebih fleksibel. Adapun dalam kelas-kelas dalam dynamic routing
adalah Alternate routing dan Adaptive routing.
B. Packet Switching
1. Pengertian Packet Swiching
Packet Switching atau Pensinyalan kontrol adalah suatu sinyal yang
berfungsi mengatur jaringan dan menetapkan panggilan,
mempertahankan panggilan, serta menghentikan panggilan.
2. Fungsi-fungsi pensinyalan
Sinyal kontrol mempengaruhi beberapa aspek yaitu : sifat jaringan,
termasuk layanan jaringan yang tersedia bagi pelanggan serta mekanisme
internal.
Fungsi-fungsi terpenting :
a. Komunikasi yang terdengar oleh pelanggan, meliputi bunyi dial,
bunyi dering, sinyal sibuk, dan sebagainya.
UNIVERITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA | 5
C. Switching Technique
Dalam dunia jaringan yang besar mungkin ada beberapa jalur yang
menghubungkan pengirim dan penerima. Informasi dapat dialihkan karena
perjalanan melalui berbagai saluran komunikasi. Ada tiga teknik switching
yang tersedia untuk lalu lintas digital.
a) Circuit Switching
b) Message Switching
c) Packet Switching
1. Circuit Switching
Circuit switching adalah suatu teknik yang secara langsung
menghubungkan pengirim dan penerima dalam jalur tak terputus.
Peralatan telepon switching misalnya menetapkan jalan yang
menghubungkan telepon pemanggil ke telepon penerima dengan
membuat koneksi fisik. Dengan jenis teknik switching ini sekali
sambungan dibuat jalur khusus ada antara kedua ujungnya sampai
sambungan diakhiri. Keputusan routing harus dibuat ketika sirkuit yang
pertama kali telah terpasang, tetapi tidak ada keputusan yang dibuat saat
itu. Circuit switching dalam jaringan beroperasi hampir dengan cara
yang sama seperti sistem telepon bekerja . Sebuah jalur end-to-end yang
lengkap harus ada sebelum komunikasi dapat terjadi . Komputer yang
akan memulai transfer data harus meminta koneksi ke tujuan. Setelah
sambungan telah dimulai dan diselesaikan dengan perangkat tujuan,
perangkat tujuan harus mengakui bahwa pihaknya siap dan bersedia
untuk melakukan transfer data.
a. Kelebihan :
1) Saluran komunikasi (once established) didedikasikan.
b. Kekurangan :
1) Kemungkinan lama menunggu untuk membuat sambungan, (10
detik lebih pada panggilan jarak jauh atau internasional )
selama itu tidak ada data yang dapat dikirim.
2) Lebih mahal daripada teknik switching yang lainnya karena
jalur khusus diperlukan untuk masing-masing sambungan.
UNIVERITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA | 8
3. Packet Switching
Packet switching dapat dilihat sebagai solusi yang mencoba
untuk menggabungkan keuntungan Circuit switching dan message
switching dan untuk meminimalkan kerugian dari keduanya. Ada dua
metode packet switching :
a) Datagram
b) Virtual circuit
UNIVERITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA | 9
D. Switching Protokol
Swithing Protokol atau disebut SP adalah peralihan dari satu
protokol ke protokol lain, proses apa pun akan mengirimkan semua pesan
untuk protokol sebelumnya sebelum mengirimkan pesan untuk protokol
baru. SP ini bekerja di salah satu dari dua mode. Dalam mode normal, ketika
aplikasi mengirimkan pesan untuk dikirim ke SP, SP pada gilirannya
menawarkan pesan ke protokol saat ini. Setiap kali menerima pesan dari
protokol saat ini, SP hanya meneruskan pesan ke aplikasi. Tetapi, ketika
oracle meminta SP untuk switch (di salah satu proses yang disebut
manager), SP masuk ke mode switching. Dalam prosesnya manajer
menyiarkan pesan PREFARE kepada anggota lain. Saat diterima, anggota
mengembalikan pesan OK (anggota, jumlah) yang menyertakan jumlah
pesan yang telah dikirim anggota sejauh ini melalui protokol saat ini. Pesan
data baru akan dikirim melalui protokol baru, dan pesan yang diterima
melalui protokol ini akan disangga alih-alih dikirim. Manajer menunggu
semua pesan OK, dan kemudian menyiarkan pesan SWITCH(vektor),
termasuk vektor dengan jumlah pengiriman pesan setiap anggota. Saat
diterima, seorang anggota mengetahui berapa banyak pesan yang
seharusnya dikirimkan dari satu anggota lainnya. Ketika telah menerima
dan mengirimkan semua pesan protokol saat ini dari setiap anggota, anggota
beralih ke protokol baru, dan mengirimkan pesan apa pun yang di-buffer.
Perhatikan bahwa SP membuat sejumlah asumsi tentang protokol yang
mendasarinya. Secara khusus, ini mengasumsikan bahwa semua pesan yang
dikirimkan telah dikirim (tidak ada pengiriman palsu), dan bahwa pesan
dikirim paling banyak satu kali. Jika sakelar seharusnya selesai (keaktifan),
pesan harus disampaikan tepat satu kali. Untuk menghindari kemacetan di
UNIVERITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA | 10
E. Studi Kasus
Switching VLAN pada Cisco
1. Membuat Konfigurasi dengan menambahkan 1 switch dan 3 pc
3. Masukan IP Address
PC 1 dengan IP 192.168.1.1
PC 2 dengan IP 192.168.1.2
PC 3 dengan IP 192.168.1.3
4. Membuat VLAN dengan masuk ke setting Switch dengan konfigurasi
• Switch>enable •
• Switch#configure terminal
• Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
• Switch(config)#vlan 10
• Switch(config-vlan)#name Mahasiswa
• Switch(config-vlan)#exit
• Switch(config)#vlan 20
• Switch(config-vlan)#name Dosen
• Switch(config-vlan)#exit
• Switch(config)#vlan 30
• Switch(config-vlan)#name Akademik
• Switch(config-vlan)#exit
• Do show vlan bf
UNIVERITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA | 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Di dalam dunia telekomunikasi untuk melakukan hubungan
telekomunikasi diperlukan proses penyambungan atau switching
sehingga interkoneksi dapat dengan mudah dilakukan.
2. Circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit
atau kanal yang dedicated di antara nodes dan terminal untuk
digunakan pengguna untuk berkomunikasi.
3. Packet Switching atau Pensinyalan kontrol adalah suatu sinyal yang
berfungsi mengatur jaringan dan menetapkan panggilan,
mempertahankan panggilan, serta menghentikan panggilan.
4. Ada tiga teknik switching yang tersedia untuk lalu lintas digital.
a. Circuit Switching
b. Message Switching
c. Packet Switching
5. Switching Protocol adalah peralihan dari satu protokol ke protokol
lain. Switching Protocol memiliki dua mode yang hanya bisa
dijalankan dengan salah satu mode tersebut, nama mode tersebut yakni
mode normal dan mode switching.
UNIVERITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA | 15
DAFTAR PUSTAKA
Samiun, dkk. (2014). Komunikasi Data : Switching. PGRI Pontianak
Osodeke, E. C., & Onwuzo, C. J. (2021). Packed Switching Technique in Network
Technology. www.globalscientificjournal.com
Novinaldi. (n.d.). Switching Konfigurasi VLAN.