A. Pendahuluan
Filter (Tapis) elektronika membahas prinsip berbagai jenis filter mulai
dari filter pasif (menggunakan komponen pasif) sampai kepada filter aktif
(menggunakan komponen aktif). Variabel utama yang menjadi perhatian
dalam filter adalah tentang pengaturan frekuensi sinyal yang dihasilkan
suatu rangkaian. Masing-masing jenis filter mempunyai daerah frekuensi
tertentu. Penerapan filter elektronika banyak digunakan dalam sistem
komunikasi melalui sistem modulasi secara analog atau secara dugital.
Dalam mempelajari Bab ini, hendaknya pengguna telah mengetahui
peranti pasif, peranti aktif, materi umpan balik, dan osilator yang dapat
membentuk suatu rangkaian filter, maupun sistem modulasi.
B. Capaian Pembelajaran
Bab ini membahas tentang filter elektronika dengan capaian
pembelajaran yaitu Mahasiswa mampu memahami prinsip rangkaian filter
elektronika dan modulasi. Indikator pencapaian kompetensi yang
diharapkan setelah mempelajari materi ini adalah:
1. Membedakan filter pasif dan aktif
2. Mengidentifikasi beberapa jenis filter elektronik
3. Memahami low pass filter
4. Memahami high pass filter
5. Memahami sistem modulasi.
84 Elektronika Lanjut
M. Rahmad
Filter Elektronika dan Modulasi 85
(A) low pass filter. Filter jenis ini akan melewatkan frekuensi sinyal dari
frekuensi rendah hingga memcapai frekuensi sumbat fc (frekuensi cut-off).
M. Rahmad
Filter Elektronika dan Modulasi 87
dan
R
Q = X (5-2)
L
Contoh 1
Jika pada Gambar 5.5 mempunyai induktor 10mH, kapasitor 2,2F,
dan resistor 200 Ohm, tentukan frekuensi resonansi dan nilai Q-nya.
Solusi
1 1
fo = = 1073,6 Hz
2 LC 2 3,14 (10mH)(2,2μF)
500 500
Q= 7,4
2ππ(1,073K z)(10mH) 67,42
M. Rahmad
Filter Elektronika dan Modulasi 89
Vout
A (5-3)
Vin
dengan
A = fungsi alih/perolehan
Vout = tegangan keluaran
Vin = tegangan masukan
Filter ini tidak lebih dari suatu rangkaian RC dan suatu pengikut
tegangan. Untuk perolehan suatu rangkaian low pass filter non pembalik
seperti Gambar 5.6 mempunyai perolehan tegangannya:
Av = 1 (5-4)
fc = 1 (5-5)
2 R1C1
90 Elektronika Lanjut
Gambar 5.7 termasuk rangkaian low pass filter orde pertama non-
inverting. Mempunyai kelebihan dari aspek perolehan tegangan yaitu
R
Av 2 1 (5-6)
R1
Frekuensi cut-off nya adalah
1
fc (5-7)
2 R3C1
Rangkaian Gambar 5.7 ketika berada pada frekuensi fc ke atas, maka
rangkaian tertinggal menurunkan tegangan masukan non-pembalik.
Rangkaian tertinggal R3C1 di luar loop umpan balik, maka keluaran roll-
off.
Keadaan Gambar 5.8 adalah bentuk low pass filter dengan perolehan
tegangan membalik. Untuk frekuensi rendah, kapasitor terbuka, sehingga
rangkaian menjadi penguat pembalik dengan perolehan tegangan
memenuhi
R
Av 2 (5-8)
R1
M. Rahmad
Filter Elektronika dan Modulasi 91
1
fc (5-9)
2R2 C1
M. Rahmad
Filter Elektronika dan Modulasi 93
C1
Av (5-10)
C2
fc = (5-11)
Av = 1 (5-12a)
Q = 0.5 C2 (5-12b)
C1
1
fc = (5-12c)
2 R C1C2
fc = Kc. fp (5-14)
dimana
fc = frekuensi cut-off
fp = frekuensi kutub
Kc = konstanta
M. Rahmad
Filter Elektronika dan Modulasi 95
Av = 1
R1
Q 0.5
R2
1
fp (5-15)
2 C R1R2
sedangkan:
fp
fc (5-16)
Kc
Contoh 2
Berapakah frekuensi kutub dan Q filter elektronik pada rangkaian
Gambar 5.13 jika C = 1 nF, R1 = 20k, R2 =10k. Tentukan frekuensi
cut-off nya.
Solusi
1 1
fp = 11,26kHz
2 C R1R2 2 3,14 1nF (20k)(10k)
96 Elektronika Lanjut
R1
Q 0.5 = 0,707
R2
5.5 Modulasi
Sistem informasi baik yang analog maupun informasi digital yang
dikomunikasikan melalui teknologi nirkabel (wireless) pada dasarnya
menggunakan frekuensi radio sebagai media transmisinya. Aspek penting
dalam sistem komunikasi radio adalah modulasi, yaitu cara penumpangan
informasi pada gelombang radio yang berfungsi sebagai pembawanya.
Gelombang pembawa biasanya berbentuk gelombang sinus yang
berfrekuensi tinggi. Gelombang sinus mempunyai tiga parameter penting
terkait sistem modulasi yaitu amplitudo, frekuensi dan fasa. Parameter-
parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasinya,
sehingga membentuk sinyal yang termodulasi.
Modulasi dapat didefinisikan sebagai proses perubahan suatu
gelombang periodik, sehingga menjadi suatu sinyal yang mampu
membawa suatu informasi. Untuk mengirimkan informasi dari suatu
perangkat ke perangkat lain menggunakan teknologi frekuensi radio, maka
sinyal informasi harus dimodulasi terlebih dahulu sebelum dipancarkan.
Rangkaian yang berfungsi sebagai modulasi disebut modulator.
Modulasi merupakan karakteristik proses gelombang frekuensi tinggi
yang berubah terhadap harga sesaat gelombang frekuansi rendah, dikenal
juga dengan gelombang pemodulasi. Sinyal dengan frekuensi tinggi ini
disebut sebagai gelombang pembawa (carrier). Sinyal pembawa
umumnya berbentuk sinusoidal dengan persamaan
= cos ∅( ) (5-17)
M. Rahmad
Filter Elektronika dan Modulasi 97
∅( )
( )= (5-18)
∅( ) = ∫ ( ) + (5-19)
∅( ) = + (5-20)
= ( + ) (5-21)
= (5-22)
= (5-23)
a. Modulasi Analog
M. Rahmad
Filter Elektronika dan Modulasi 99
Sinyal Pemodulasi
Sinyal Carrier
Sinyal AM
Contoh 3
Untuk frekuensi informasi 6 kHz, akan memerlukan panjang antena
menurut hubungan berikut.
= (5-24)
100 Elektronika Lanjut
dimana
λ = panjang gelombang
c = kecepatan cahaya, 3.108 m/s
f = frekuensi sinyal suara.
Solusi
Panjang gelombangnya diperoleh sebesar
3. 10
= = 50 Km
6. 10
Jika panjang gelombang λ = 50 km, maka ukuran antena harus
memenuhi ¼ λ – ½ λ = 12,5km – 25 km = 12,5 km. Hal ini tentu saja
sangat tidak efektif untuk membuat antena setinggi 12,5 km.
= (2 ) (5-25)
dimana :
ec = tegangan output gelombang pembawa (volt)
Ac = amplitudo tegangan output gelombang pembawa (volt)
fc = frekuensi gelombang pembawa (Hz)
t = waktu (sekon)
= (2 ) (5-26)
dimana:
em = tegangan keluaran gelombang sinyal informasi (volt)
Am = amplitudo tegangan keluaran gelombang sinyal informasi
(volt).
fm = frekueansi gelombang sinyal informasi (Hz)
t = waktu (det)
M. Rahmad
Filter Elektronika dan Modulasi 101
M. Rahmad
Filter Elektronika dan Modulasi 103
b. Modulasi Digital
Modulasi digital adalah proses penumpangan sinyal digital ke dalam
sinyal pembawanya (carrier signal). Modulasi digital memodifikasi sifat
dan karakteristik gelombang pembawa, sehingga bentuk sinyal
pembawanya memiliki ciri-ciri berbentuk pulsa yaitu biner 1 (ON) atau
biner 0 (OFF). Keunggulan sinyal digital yaitu tidak mudah mengalami
derau, proses informasinya mudah, cepat dan akurat. Sama seperti sinyal
analog, maka untuk mengirimkan sinyal digital dari suatu perangkat
elektronik ke perangkat elektronik lainnya menggunakan teknologi
nirkabel atau wireless (Radio Frekuensi) juga diperlukan proses
pemodulasian yang disebut modulasi digital.
Terdapat tiga jenis modulasi digital dasar yaitu Amplitudo Shift
Keying (ASK), Freqency Shift Keying (FSK) dan Phase Shift Keying
(PSK). Aplikasi selanjutnya modulasi digital menggunakan kombinasi dari
104 Elektronika Lanjut
M. Rahmad
Filter Elektronika dan Modulasi 105
E. Rangkuman
Respon frekuensi dalam filter elektronika yaitu low-pass, high-pass,
band-pass, band-stop, dan all-pass. Orde dari sebuah filter ditentukan oleh
jaringan peranti reaktifnya. Filter dibedakan atas filter pasif dan filter
aktif. Filter pasif mempunyai jaringan RC atau LC, sedangkan filter aktif
menggunakan transistor atau op-amp yang dilengkapi jaringan RC atau
LC. Filter aktif mengalami roll-off pada frekuensi cut-off, dengan faktor
Q. Perolehan respon frekuensi rata-rata maksimal ketika Q=0,707 (kondisi
Butterword). Sinyal suara dengan frekuensi rendah dapat ditransmisikan
ataupun diterima melalui sistem modulasi dari sinyal carrier yang
berfrekuensi tinggi. Sistem modulasi terdiri dari modulasi analog dan
modulasi digital.
F. Daftar Bacaan
Barna, Arpad & Porad Dan I. 1989. Operational Amplifiers. 2nd ed., John
Wiley & Sons, Singapore.
Malvino, Paul Albert. 1993. Electronic Principles. 5th edition, Mc. Graw-
Hill Book Co, Singapore.
G. Tes Formatif
©MR
M. Rahmad