Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM INSTALLASI JARINGAN KOMPUTER


Netmask - Subnetting





DHEPPY ASIH TRISTYANI
1202206/2F1



PRODI PENDD. TEKNIK INFORMATIKA & KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
A. TUJUAN
1. Mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan protocol pada jaringan komputer.
2. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengalamatan (IP Address) pada computer
jaringan.
3. Mahasiswa dapat melakukan pengaturan Subnet mask pada jaringan lokal.
4. Mahasiswa dapat memahami fungsi Subnetting pada jaringan komputer.

B. ALAT DAN BAHAN
1. Personal Computer
2. LAN Card / NIC
3. Switch / Hub
4. Kabel ethernet Straight / Trought

C. MATERI TEORITIS
a. Subnet Mask
Subnet mask adalah istilah yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan
untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah
berada di jaringan local atau jaringan luar.
Penggunaan sebuah subnet mask yang disebut address mask sebagai sebuah nilai 32-
bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam
sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset kenilai 1.
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset kenilai0.

Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan
sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja,
baik subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis
kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah
subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP. Ada dua
metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni:
Notasi Desimal Bertitik
Notasi Panjang Prefiks Jaringan

b. Desimal Bertitik
Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted
decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian
network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke
notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi
desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam
jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Tabel di bawah ini
menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik.
Formatnya adalah:
Alamat IP www.xxx.yyy.zzz
Subnet mask www.xxx.yyy.zzz

Kelasalamat Subnet mask (biner) Subnet mask (decimal)
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi oleh
administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau
supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network
identifier dari kelas B yang telah dibagi kebeberapa subnet dengan menggunakan
bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan
digunakan untuk menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam subnet.
Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0) yang dapat digunakan
untuk mendefinisikan custom network identifier. Network identifier yang telah di-subnet-
kan tersebut serta subnet mask yang digunakannya selanjutnya akan ditampilkan dengan
menggunakan notasi sebagai berikut:
138.96.58.0, 255.255.255.0
c. Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask
Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang
berdekatan dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk
merepresentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan
network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network
prefix seperti tercantum di dalam tabel di bawah ini.
Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain
Routing (CIDR). Formatnya adalah sebagai berikut:

/<jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier>

Kelasalamat Subnet mask (biner)
Subnet mask
(decimal)
Prefix
Length
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 /8
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24

Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet
mask 255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai
138.96.0.0/16. Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama
menggunakan network identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam
jaringan yang sama harus menggunakan network identifier yang sama yang didefinisikan
oleh subnet mask yang sama pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama
dengan notasi 138.23.0.0/24, dan kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang
alamat yang sama. Network identifier 138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid
mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier
138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP yang valid mulai dari138.23.0.1 hingga
138.23.0.254.

d. Menentukan alamat Network Identifier
Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan
sebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi
matematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND
comparison). Di dalam sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang
diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai true; dan
menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit-
bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika
ada salah satu di antara nilai yang diperbandingkan bernilai 0.
Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan
menggunakan 32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan
operasi bitwise logical AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan
subnet mask itulah yang disebut dengan network identifier. Contoh:

Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)
Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)
------------------------------------------------------------------ AND
Network ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)

e. Variable-length Subnetting
Bahasan di atas merupakan sebuah contoh dari subnetting yang memiliki panjang
tetap (fixed length subnetting), yang akan menghasilkan beberapa sub jaringan dengan
jumlah host yang sama. Meskipun demikian, dalam kenyataannya segmen jaringan
tidaklah seperti itu. Beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih banyak alamat IP
dibandingkan lainnya, dan beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih sedikit alamat
IP.
Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa sub jaringan dengan jumlah host
yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen-segmen jaringan
tersebut memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak
alamat. Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan
segmen jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan
penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif
untuk membentuk beberapa sub jaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari
network identifier yang sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variable-length
subnetting. Sub jaringan-sub jaringan yang dibuat dengan tekniki ni menggunakan subnet
mask yang disebut sebagai Variable-length Subnet Mask (VLSM).
Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-
subnet tersebut berurutan (kontingu subnet yang berada dalam network identifier yang
sama yang dapat saling berhubungan satu sama lainnya), rute yang ditujukan ke subnet-
subnet tersebut dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli.
Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet
yang dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan
dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifier asli yang sama. Kehati-
hatian tersebut melibatkan analisis yang lebih terhadap segmen-segmen jaringan yang
akan menentukan berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah
host dalam setiap segmennya.
Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan
secara rekrusif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan
kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan
subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.
VLSM (Variabel Length Subnet Mask) memungkinkan pembagian ruang IP address
secara rekrusif, contoh agregasi routingnya sebagai berikut:


D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel ethernet straight trought dan
switch/hub.
2. Hubungkan masing-masing PC ke switch/hub menggunakan kabel Ethernet.
3. Lakukanlah pengaturan IP Address dan Subnet mask masing-masing PC, sesuaikan
dengan kebutuhan konfigurasi pada evaluasi dan penugasan dibagian akhir jobsheet.
4. Pengaturan dapat dilakukan dengan cara mengklik Control Panel -> Network
Connections.
5. Klik kanan gambar di atas, kemudian pilih disable. Kemudian klik kanan lagi gambar di
atas dan pilih Properties. Klik ganda Internet Protocol.
6. Langkah selanjutnya adalah isi IP Address dan Subnet mask. Sebagai contoh, komputer
yang terhubung pada jaringan computer Anda adalah Range IP Address 192.168.0.1 dan
menggunakan subnet mask 255.255.255.0.
7. Klik OK. Kemudian klik 2x gambar no.1 di atas, maka LAN akan enable.

E. EVALUASI DAN PENUGASAN
1. Menghitung semua prefix /24
No
Uji Koneksi (Ping)
Response Keterangan
Dari Ke
1. 192.168.1.33 /24
192.168.1.1 /24
192.168.1.2 /24
192.168.1.3 /24
Reply from
Reply from
Reply from
Terkoneksi
2.
192.168.1.63 /24
192.168.1.64 /24
192.168.1.65 /24
Reply from
Reply from
Reply from
Terkoneksi
3.
192.168.1.101 /24
192.168.1.102 /24
192.168.1.103 /24
Reply from
Reply from
Reply from
Terkoneksi
4.
192.168.1.131 /24
192.168.1.132 /24
192.168.1.133 /24
Reply from
Reply from
Reply from
Terkoneksi
5.
192.168.1.161 /24
192.168.1.162 /24
192.168.1.163 /24
Reply from
Reply from
Reply from
Terkoneksi
6.
192.168.1.191 /24
Reply from Terkoneksi
192.168.1.192 /24
192.168.1.193 /24
Reply from
Reply from
7.
192.168.1.221 /24
192.168.1.222 /24
192.168.1.223 /24
Reply from
Reply from
Reply from
Terkoneksi

IP Address 192 168 1 33
1100 0000 1010 1000 0000 0001 0010 0001
Netmask 255 255 255 0
1111 1111 1111 1111 1111 1111 0000 0000
Network
Address
1100 0000 1010 1000 0000 0001 0000 0000
192 168 1 0
Broadcast 1100 0000 1010 1000 0000 0001 1111 1111
192 168 1 255

Setelah kita melakukan perhitungan untuk mencari Network Address maupun Broadcast,
maka dapat diketahui berapa range-nya, yaitu:
192.168.1.1 192.168.1.254
Dengan range yang hamper mencakup keseluruhan IP Address, maka semuanya bisa
terkoneksi dengan baik. Prefix /24 sama dengan satu subnet.

2. Menghitung semua prefix /25
No
Uji Koneksi (Ping)
Response Keterangan
Dari Ke
1.
192.168.1.33 /25
192.168.1.1 /25
192.168.1.2 /25
192.168.1.3 /25
Reply from
Reply from
Reply from
Terkoneksi
2.

192.168.1.63 /25
192.168.1.64 /25
192.168.1.65 /25
Reply from
Reply from
Reply from
Terkoneksi
3.

192.168.1.101 /25
192.168.1.102 /25
Reply from Terkoneksi
192.168.1.103 /25 Reply from
Reply from
4.

192.168.1.131 /25
192.168.1.132 /25
192.168.1.133 /25
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi
5.

192.168.1.161 /25
192.168.1.162 /25
192.168.1.163 /25
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi
6.

192.168.1.191 /25
192.168.1.192 /25
192.168.1.193 /25
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi
7.

192.168.1.221 /25
192.168.1.222 /25
192.168.1.223 /25
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi

IP Address 192 168 1 33
1100 0000 1010 1000 0000 0001 0010 0001
Netmask 255 255 255 128
1111 1111 1111 1111 1111 1111 1000 0000
Network
Address
1100 0000 1010 1000 0000 0001 0000 0000
192 168 1 0
Broadcast 1100 0000 1010 1000 0000 0001 0111 1111
192 168 1 127

Pada prefix /25 kita mendapatkan perbedaan hubungan dari tiap-tiap IP Address, di sini
saya mendapatkan range diantaranya:
192.168.1.1 192.168.1.126
Kenapa pada IP Address 192.168.1.131 192.168.1.223 tidak terkoneksi? Karena IP
Addressnya berada di luar range yang saya miliki, sehingga mengeluarkan response
Transmite failed

3. Menghitung semua prefix /26
No Uji Koneksi (Ping) Response Keterangan
Dari Ke
1. 192.168.1.33 /26
192.168.1.1 /26
192.168.1.2 /26
192.168.1.3 /26
Reply from
Reply from
Reply from
Terkoneksi
2.
192.168.1.63 /26
192.168.1.64 /26
192.168.1.65 /26
Request time out...
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi
3.
192.168.1.101 /26
192.168.1.102 /26
192.168.1.103 /26
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi
4.
192.168.1.131 /26
192.168.1.132 /26
192.168.1.133 /26
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi
5.
192.168.1.161 /26
192.168.1.162 /26
192.168.1.163 /26
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi
6.
192.168.1.191 /26
192.168.1.192 /26
192.168.1.193 /26
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi
7.
192.168.1.221 /26
192.168.1.222 /26
192.168.1.223 /26
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi

IP Address 192 168 1 33
1100 0000 1010 1000 0000 0001 0010 0001
Netmask 255 255 255 192
1111 1111 1111 1111 1111 1111 1100 0000
Network
Address
1100 0000 1010 1000 0000 0001 0000 0000
192 168 1 0
Broadcast 1100 0000 1010 1000 0000 0001 0011 1111
192 168 1 63


Pada prefix /25 kita mendapatkan perbedaan hubungan dari tiap-tiap IP Address, di sini
saya mendapatkan range diantaranya:
192.168.1.1 192.168.1.62
Kenapa pada IP Address 192.168.1.64 192.168.1.223 tidak terkoneksi? Karena IP
Addressnya berada di luar range yang saya miliki, sehingga mengeluarkan response
Transmite failed Sedangkan pada IP Address 192.168.1.63 terjadi Request time out..
karena pada IP tersebut merupakan broadcast dari IP Address saya.

4. Menghitung semua yang dikombinasikan
No
Uji Koneksi (Ping)
Response Keterangan
Dari Ke
1. 192.168.1.33 /25
192.168.1.1 /24
192.168.1.2 /24
192.168.1.3 /24
Reply from
Reply from
Reply from
Terkoneksi
2.
192.168.1.63 /27
192.168.1.64 /27
192.168.1.65 /27
Request time out
Destination host
unreachable
Destination host
unreachable
Tak Koneksi
3.
192.168.1.101 /26
192.168.1.102 /26
192.168.1.103 /26
Request time out
Request time out
Request time out
Tak Koneksi
4.
192.168.1.131 /24
192.168.1.132 /24
192.168.1.133 /24
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi
5.
192.168.1.161 /25
192.168.1.162 /25
192.168.1.163 /25
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi
6.
192.168.1.191 /27
192.168.1.192 /27
192.168.1.193 /27
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi
7.
192.168.1.221 /26
192.168.1.222 /26
192.168.1.223 /26
Transmite failed
Transmite failed
Transmite failed
Tak Koneksi

Pada IP Address yang saya punya hanya bisa terkoneksi dengan satu subnet saja, yaitu:
192.168.1.1 192.168.1.3. Walaupun prefix sama /25 tetap tidak bisa terkoneksi, karena
itu berada di luar range yang saya miliki.

5. Jelaskan manfaat dan kegunaan Subnet Mask pada pengalamatan jaringan komputer!
Subnet juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah host suatu jaringan,
contohnya jika IP Address = 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas C,
memiliki Subnet Mask 255.255.255.0, maka IP Address ini memiliki range IP
sebanyak 254 host yang artinya jaringan ini dapat menampung 254 komputer
yang saling terhubung. Jika kita menginginkan jaringan yang hanya mampu
menampung host secara terbatas, maka kita harus memodifikasi Subnet Mask IP
tersebut. Caranya yakni dengan mengubah nilai kelompok ke-4 Subnet Mask.
Manfaat Subnet Mask pada jaringan komputer:
a) Mengurangi trafik jaringan. Jika tidak menggunakan router, sebuah host tidak
dapat berkomunikasi dengan host yang memiliki alamat network berbeda.
Dengan melakukan subnetting berarti juga memperbanyak jumlah
broadcast domain dan memperkecil ukuran broadcast domain, berarti juga
mengurangi lalulintas data dalam sebuah jaringan.
b) Meningkatkan performance jaringan, yang merupakan akibat dari
berkurangnya trafik.
c) Menyederhanakan manajemen, lebih mudah mengidentifikasi dan
mengisolasi masalah yang terjadi dalam jaringan.
d) Untuk mengurangi lalu lintas jaringan (mengurangi broadcast storm atau
memperkecil broadcast domain)
e) Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan.
f) Pengelolaan yang disederhanakan (memudahkan pengelolaan,
mengidentifikasikan permasalahan)
g) Penghematan alamat IP.



F. KESIMPULAN
Masing-masing prefix memiliki rangenya sendiri, dan bisa terkoneksi hanya IP Address
yang berada di dalam range yang telah ditentukan saja. subnetting adalah mengambil bit-bit
dari bagian host sebuah alamat IP danme-reserve atau menyimpannya untuk
mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk
host. Jadi semakin banyak jumkah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk
mendefinisikan host bit.

Anda mungkin juga menyukai