Jaringan Komputer
Pertemuan 5
Tujuan Praktikum Hari Ini
⬡ IP Address
⬡ Subnetting
Pengalamatan (IP Address)
IP Address
Alamat IP adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP
192.168.11.21
11000000.10101000.00001011.00010101
11111111 = 255
=> angka di belakang “/” menunjukkan banyaknya angka 1 pada subnet mask, maka:
Network ID Host ID
Jadi, bagian alamat IP yang yang subnet masknya adalah angka 1 (berwarna biru)
merupakan Network ID. Sedangkan bagian yang subnet masknya angka 0 (berwarna
ungu) merupakan Host ID.
IP Address Kelas A
IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID (oktet pertama) dan 24 bit sisanya (oktet 2, 3, 4)
digunakan untuk host ID. Oleh karena itu, IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host
sangat besar (WAN).
Oktet pertama pada kelas A ini selalu dimulai dengan biner 0, sehingga jumlah network dan host adalah:
● Network: 00000000 - 01111111 => 0 - 127 network => 128 network
● Host: 00000000.00000000.00000000 - 11111111.11111111.11111111 = 0 - 16.777.215 =>
16.777.214 host (karena IP 0 & 16.777.215 dipakai oleh network dan broadcast)
Subnet mask untuk kelas A adalah 255.0.0.0
127.0.0.1 localhost
255.255.255.255 broadcast
Pada contoh subnet mask sebelumnya, yaitu: 108.161.228.70/20, sudah disebutkan bahwa angka “1”
pada subnet mask berjumlah 20 => 11111111 11111111 11110000 00000000
Angka biner ini jika diubah ke desimal menjadi 255.255.255.240.0, sama seperti pada tabel di atas.
Istilah-istilah
Sebelum kita bahas cara melakukan subnetting, berikut adalah beberapa istilah
yang perlu diingat ketika melakukan subnetting:
⬡ Jumlah Subnet (Banyaknya sub jaringan)
⬡ Jumlah Host per Subnet (Banyaknya host pada tiap sub jaringan)
⬡ Blok Subnet
⬡ Alamat Host-Broadcast
Caranya?
⬡ Jumlah Subnet = 2x
x adalah banyaknya biner 1 pada oktet terakhir subnet mask
⬡ Alamat Host-Broadcast = alamat host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan alamat
broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Contoh
Network address: 192.168.1.0/26 => subnet mask = 11111111.11111111.11111111.11000000
(255.255.255.192)
⬡ Jumlah Subnet = 22 = 4
Jumlah biner 1 pada oktet terakhir subnet mask adalah 2.
-------------------------------------------------------------------------------
Network IP 19.244.47.96
Contoh
Bagaimana jika jumlah subnet-nya diketahui?
Misalnya:
Departemen B: Departemen E:
Jumlah host per subnet = 2n - 2 ≥ user Jumlah host per subnet = 2n - 2 ≥ user
=> 24 - 2 ≥ 8 => 24 - 2 ≥ 12
=> 14 ≥ 8 => 14 ≥ 12
Maka, n = 4 Maka, n = 4
Departemen C:
Note: Kenapa nilai n tidak langsung besar sekalian saja?
Jumlah host per subnet = 2n - 2 ≥ user Karena kita ingin membangun jaringan yang efektif dan
=> 25 - 2 ≥ 27 efisien, jadi kita mengalokasikan jumlah hostnya harus
=> 30 ≥ 27 efektif. Maka kita pilih n yang kecil namun memenuhi
syarat n ≥ user
Maka, n = 5
Tabel Hasil
Setelah semua jumlah host didapat, kita dapat membuat tabel subnettingnya. Langkah pertama adalah
dengan mengurutkan dari jumlah n yang paling besar.
misal: Carilah:
KELAS A: 1. Jumlah subnet
NPM 01 - 192.168.1.0/25 2. Jumlah host per subnet
NPM 03 - 192.169.1.0/26 3. Blok subnet
Dst dari /25 sampai /30, ulang lagi ke /25 4. Dalam bentuk tabel (hanya 4
subnet pertama saja! Hanya 4
KELAS B: baris tabel):
NPM 02 - 192.168.1.0/25 a. Network ID
NPM 04 - 192.169.1.0/26 b. Range/Host IP
Dst dari /25 sampai /30, ulang lagi ke /25 c. Broadcast IP
Tugas Individu 2