Anda di halaman 1dari 45

KONSEP SUBNETING IP ADDRESS

DAN PERENCANAAN JARINGAN


KOMPUTER
Ir. Ali Nurdin, MT

Pada layer internet protokol, terdapat protokol Internet Protokol (IP) yang merupakan
protokol inti TCP/IP. Seluruh data yang berasal dari protokol pada layer di atas layer
internet harus dilewatkan, kemudian diolah oleh protokol IP dan diteruskan pada layer
dibawahnya sebagai paket untuk mencapai tujuannya. Dalam melakukan pengiriman paket,
protokol IP bersifat connectionless mengandung makna bahwa paket yang dikirim oleh
pengirim menuju ke penerima tidak didahului oleh perjanjian diantara keduanya (3 way
handshake). Protokol IP juga bersifat unreliable berarti protokol IP ini tidak menjamin data
yang terkirim ketujuan akan sampai, namun hanya mnjamin melakukan usaha sebaik-
baiknya agar data sampai ketujuan (best effort delivery service).
Protokol IP dalam melewatkan dan meneruskan paketnya menggunakan protokol routing
yang akan dibahas pada modul selanjutnya. Paket yang dikirim ini harus memiliki alamat
pengirim dan alamat penerima. Alamat inilah yang dikenal dengan Internet Protokol
Address (IP Address). IP address merupakan identitas spesifik sebuah perangkat yang
terhubung dalam sebuah jaringan sehingga semua perangkat yang terhubung dapat saling
berkomunikasi satu sama lain. Setiap komputer yang terhubung ke internet, setidaknya harus
memiliki IP address pada setiap interfacenya. Keluaran komputer saat ini memiliki lebih
dari satu interface, paling tidak memiliki koneksi wireless dan interface ethernet dengan port
RG-45.
Internet Asigned Number Authority (IANA) merupakan lembaga yang mengatur penetapan
parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS).
IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok
alamat IP spesifik kepada pelanggan dan untuk meregistrasikan nama domain. IANA juga
bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data
pusat informasi DNS, selain tentunya menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di
dalam jaringan Internet.
IANA bekerja sama dengan 5 lembaga yang mengatur alokasi IP address ke berbagai
negara. Lembaga tersebut bernama Regional Internet Registries (RIRs). Berikut ini kelima
lembaga tersebut.
1) American Registry for Internet Numbers (ARIN) untuk mengatur alokasi IP address
wilayah Amerika Utara dan sebagian wilayah Karibia.
2) RIPE Network Coordination Centre (RIPE NCC) untuk mengatur alokasi IP address
wilayah Eropa, Asia Tengah, dan Timur Tengah.
3) Asia-Pasific Network Information Centre (APNIC) untuk mengatur alokasi IP address
wilayah Asia Pasifik.
4) Latin American and Caribbean Internet Address Registry (LACNIC) untuk mengatur
alokasi IP address wilayah Amerika Latin dan sebagian wilayah Karibia.
5) African Network Information Centre (AfriNIC) untuk mengatur alokasi IP address
wilayah Afrika.
Alokasi IP address untuk negara Indonesia berada pada wilayah Asia Pasifik diatur oleh
APNIC.

1. Bentuk penulisan
Bentuk IP address terdiri atas bilangan biner dan bilangan desimal. Bilangan biner IP
address terdiri atas 32 bit untuk IP address versi 4 (IPv4) untuk selanjutnya disebut IP
address saja dan 128 bit untuk IP address versi 6 (IPv6). Pada modul ini akan dibahas
IPv4. Bilangan biner ini dipisahkan tanda pemisah berupa titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit
ini disebut dengan istilah oktet. Bentuk penulisakannya sebagai berikut:
xxxxxxxxx. xxxxxxxxx. xxxxxxxxx. xxxxxxxxx.
Setiap simbol x dapat digantikan oleh bilangan biner 0 atau 1.
Bentuk bilangan biner tidak mudah untuk dibaca, sehingga dibentuk bilangan desimal
yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik. Setiap bilangan desimal tersebut
mewakili nilai dari satu oktet atau delapan bit IP address (bilangan biner).
11000000. 10101000. 00000001. 00000010
192. 168. 1. 2
Sehingga, nilai desimal IP address dimulai dari angka 0 hingga 255 yang mewakili bit
0000000 hingga 11111111.
Secara lengkap range IP address sebagai berikut: 0.0.0.0 – 255.255.255.255

2. Pengelompokan IP Address
a. Sistem Pengklasan IP Address

Kelas A Network Host

Desimal 0-127 0-255 0-255 0-255


00000000 -
Biner 01111111 00000000 - 11111111

SubnetMask 255 0 0 0

Kelas B Network Host


Desimal 128-191 0-255 0-255 0-255
10000000- 00000000-
Biner 00111111 11111111 00000000 - 11111111

SubnetMask 255 255 0 0

Kelas C Network Host

Desimal 192-223 0-255 0-255 0-255


11000000- 00000000- 00000000- 00000000-
Biner 11011111 11111111 11111111 11111111

SubnetMask 255 255 255 0

Kelas D

Desimal 224-239 0-255 0-255 0-255

Kelas E

Desimal 240-255 0-255 0-255 0-255

Sehingga dapat diperoleh total network pada setiap kelas IP Address dengan menghitung
jumlah bit 1 dan total host dengan menghitung jumlah bit 0 pada subnet mask.

Kelas Jumlah Bit 1 Total Network Jumlah Bit 0 Total Host


A 8 28=256 24 224-2=16777214
B 16 216=65534 16 216=65532
C 24 224-2=16777216 8 28=254

b. IP Public dan IP Private


Berdasarkan sistem pengklasan IP address, pada kelas A, B dan C dibedakan atas
alamat publik dan private.
Pada umumnya pengguna internet memperoleh IP publik dari provider penyedia
jasa layanan akses internet (ISP). Alokasi IP publik telah diatur dan didistribusikan
berdasarkan negera. Untuk mengetahui IP publik yang diberikan oleh ISP dapat
dilihat pada beberapa link berikut:
101.100.90.50 ini diartikan komputer tersebut berada di kelas A karena 8 bit
pertama diawali dengan angka desimal 101dimana formatnya NHHH, sehingga
angka 101 menyatakan network angka 100 serta 90 dan 50 sebagai host atau user.
Subnetmask 255.255.255.0

130.100.160.1 ini diartikan komputer tersebut berada di kelas B karena 8 bit


pertama diawali dengan angka desimal 130 dimana formatnya NNHH, sehingga
angka130 dan 100 menyatakan network dan angka 160.1 sebagai host atau user.
Subnetmask 255.255.0.0
200.205.160.10 ini diartikan komputer tersebut berada di kelas C karena 8 bit
pertama diawali dengan angka desimal 200 dimana formatnya NNNH, sehingga
angka 200 dan 205 dan 160 menyatakan network dan angka 10 sebagai host atau
user. Subnetmask 255.255.255.255.0

c. Berdasarkan mode transmisi data, IP address dapat dikelompokkan menjadi


i. Unicast
Koneksi unicast adalah koneksi dengan hubungan one-to-one antara 1 alamat
pengirim dan 1 alamat penerima.

ii. Broadcast
Broadcast adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirimkan ke
banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut siap
atau tidak, atau tanpa memperhatikan apakah data itu sampai atau tidak.

iii. Multicast
Konsep multicast hampir sama dengan broadcast, dimana data dikirimkan
kepada banyak titik sekaligus, namun perbedaannya adalah, titik tujuan
dikelompokkan berdasarkan group-group tertentu melalui alamat groupnya. Hal
ini akan mengakibatkan pengiriman menjadi lebih efektif dibandingkan
broadcast namun dapat diterima jauh lebih banyak dibandingkan sistem unicast.
3. Subneting
Subnetting merupakan sebuah upaya dalam memecah suatu jaringan IP address ke sub
jaringan yang lebih kecil (subnet). Subnetting ini hanya dapat dilakukan pada ip address
kelas A, B dan C. Subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan tetapi
mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network. Adapun tujuan dari
subnetting sebagai berikut:
1. Untuk mengefisienkan pengalamatan jaringan. Misalnya untuk jaringan yang hanya
mempunyai 15 host, kalau kita ingin menggunakan kelas C saja terdapat 254 - 15 = 209
alamat yang tidak terpakai.
2. Dapat membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork sehingga dapat membagi
suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3. Untuk mengatasi masalah perbedaan antara hardware dengan topologi fisik jaringan.
4. Untuk membuat lebih efisien alokasi IP address dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaan ip address.
5. Untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyak
host dalam suatu jaringan.
6. Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang di gunakan dalam
suatu network.
Secara garis besar, ada 3 tahapan dalam mengimplementasikan subnetting, yaitu:
1. Ketahui jumlah network address (network ID) yang dibutuhkan.
a. Satu untuk setiap subnet LAN
b. Satu untuk setiap subnet WAN
2. Jumlah ip address (host ID) yang dibutuhkan tiap subnet.
a. Satu untuk setiap TCP/IP host
b. Satu untuk setiap interface router/switch
3. Tentukan network keseluruhan, subnet, dan range IP tiap subnet.
a. Subnet mask unik untuk network keseluruhan
b. Subnet ID unik untuk setiap segmen fisik
c. Range IP address tiap subnet

Langkah-langkah melakukan subnetting (namun tidak harus berurutan):


1. Menentukan jumlah subnet
2. Menentukan jumlah host per subnet
3. Menentukan subnet-subnet yang terbentuk
4. Menentukan alamat broadcast
5. Menentukan host valid
Langkah 1.
Untuk menentukan jumlah subnet menggunakan rumus :
2 x = jumlah subnet.
x adalah jumlah bit 1 di subnet mask.
Contoh:
Subnet mask 11000000, jumlah bit 1 = 2, maka jumlah subnet 22-2 = 2 subnet

Langkah 2.
Untuk menentukan jumlah host setiap subnet menggunakan rumus:
2 y-2 = jumlah host per subnet.
y adalah jumlah bit di bagian host, atau bit 0.
Contoh:
subnet mask 11000000, jumlah bit 0 = 6, maka jumlah host per subnet
26-2 = 62 host
Langkah 3
Untuk menentukan subnet-subnet yang terbentuk (block size) adalah dengan 2 metode:
metode CIDR dan metode subnet mask.
Dengan metode CIDR, maka akan diketahui blok size dengan cara mengurangkan /32
(untuk kasus kelas C, atau /24 untuk kelas B atau /16 untuk kelas A) terhadap jumlah bit 1.
Contoh:
Kelas C, Subnet mask 11111111.11111111.11111111.11000000, jumlah bit 0 = 6 dan
jumlah bit 1 = 26. Maka /32 - /26 = 6 bit 0.
Dikonversi ke bilangan desimal menjadi 26 = 64 blok size
Sehingga diperoleh blok size sebagai berikut: 0, 64, 128, 192

Kelas B, Subnet mask 11111111.11111111.11100000.00000000, jumlah bit 0 = 13 dan


jumlah bit 1 = 19. Maka /24 - /19 = 5 bit 0.
Dikonversi ke bilangan desimal menjadi 25 = 32 blok size
Sehingga diperoleh blok size sebagai berikut: 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224

Kelas A, Subnet mask 11111111.11110000.00000000.00000000, jumlah bit 0 = 20 dan


jumlah bit 1 = 19. Maka /16 - /12 = 4 bit 0.
Dikonversi ke bilangan desimal menjadi 24 = 16 blok size
Sehingga diperoleh blok size sebagai berikut: 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160,
192, 208, 224, 240.

Dengan metode subnet mask, maka akan diketahui blok size dengan cara mengurangkan
angka 256 (sebagai total dari 0 sampai 255) terhadap subnet mask yang telah dicostumize.
Contoh:
Apabila diketahui subnet mask 255.255.255.240, maka untuk mengetahui blok size dengan
mengurangkan 256-240 = 16 blok size.
Langkah 4 dan 5
Untuk menentukan alamat broadcast dan alamat host yang valid (dapat digunakan), maka
dibentuk tabel sebagai berikut:
Subnet Host 1 Host ke - n Alamat Broadcast
1 64 65 126 127
2 128 129 190 191
Secara lengkap

Subnet Host 1 Host ke - n Alamat Broadcast


1 192.168.10.64 192.168.10.65 192.168.10.126 192.168.10.127
2 192.168.10.128 192.168.10.129 192.168.10.190 192.168.10.191

Secara keseluruhan, untuk kelas C akan terbentuk subnet sebagai berikut:

Subnet Mask CIDR Total Subnet Total Host Host Valid


255.255.255.192 /26 4 64 62
255.255.255.224 /27 8 32 30
255.255.255.240 /28 16 16 14
255.255.255.248 /29 32 8 6
255.255.255.252 /30 64 4 2

Secara keseluruhan, untuk kelas B akan terbentuk subnet sebagai berikut:

Subnet Mask CIDR Total Subnet Total Host Host yg dpt digunakan
255.255.192.0 /18 4 16,384 16,382
255.255.224.0 /19 8 8,192 8,190
255.255.240.0 /20 16 4,096 4,094
255.255.248.0 /21 32 2,048 2,046
255.255.252.0 /22 64 1,024 1,022
255.255.254.0 /23 128 512 510
255.255.255.0 /24 256 256 254
255.255.255.128 /25 512 128 126
255.255.255.192 /26 1,024 64 62
255.255.255.224 /27 2,048 32 30
255.255.255.240 /28 4,096 16 14
255.255.255.248 /29 8,192 8 6
255.255.255.252 /30 16,384 4 2

Ingat rumus untuk mencari banyak subnet adalah 2 x – 2


x = jumlah bit yang diselubungi
Dan rumus untuk mencari jumlah host per subnet adalah 2 y – 2
y = jumlah bit yang belum diselubungi
Contoh kasus dengan penyelesaian I :
Ip address 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.224.0 yang diidentifikasi sebagai
kelas B.
Subnet mask : 11111111.11111111.11100000.00000000
3 bit dari octet ke 3 telah digunakan , tingal 5 bit yang belum diselubungi maka banyak
kelompok subnet yang bisa dipakai adalah kelipatan 2 5 = 32 (256 – 224 = 32)
32 64 96 128 160 192 224
Jadi Kelompok IP yang bisa digunakan dalah ;
130.200.0.0 - 130.200.31.254  subnet loopback
130.200.32.1 - 130.200.63.254
130.200.64.1 - 130.200.95.25
130.200.96.1 - 130.200.127.254
130.200.128.1 - 130.200.159.254
130.200.160.1 - 130.200.191.254
130.200.192.1 - 130.200.223.254
Contoh kasus dengan penyelesaian II :

Terdapat network id 130.200.0.0 dengan subnet 255.255.192.0 yang termasuk juga kelas
B, cara lain untuk menyelesaikannya adalah ;
 Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan, dapat diketahui IP
addressadalah kelas B yang octet ketiga diselubungi dengan angka 192…
 Hitung dengan rumus (4 oktet – angka yang diselubung) 256 – 192 = 64
 Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 64 dan 128.
Jadi kelompok ip yang dapat dipakai adalah
130.200.64.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.199.254

Kasus ;
Kita memiliki kelas B dengan network ID 130.200.0.0 dengan subnet mask
255.255.224.0
Dengan cara yang sama diatas sebelumnya ;
 Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP
addressadalah kelas B dengan octet ketiga terseluibung dengan angka 224
 Hitung dengan rumus (256-224) =32
 Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 32 yaitu 64 96 128
160 192
Dengan demikian, kelompok IP address yang dapat dipakai adalah ;
130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.64.1 sampai 130.200.95.254
130.200.96.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.159.254
130.200.160.1 sampai 130.200.191.254
130.200.192.1 sampai 130.200.223.254
Kasus :
misalkan kita menggunakan kelas C dengan network address 192.168.81.0 dengan
subnet mask 255.255.255.240, maka

 Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP
addressadalah kelas C dengan oktat ketiga terselubung dengan angka 240
 Hitung (256 – 240) = 16
 Maka kelompok subnet yang dapat digunakan adalah kelipatan 16, yaitu 16
3248 64 80 96 112 128 144 160 176 192 208 224

Maka kelompok IP address yang dapat digunakan adalah ;


192.168.81.17 sampai 192.168.81.20
192.168.81.33 sampai 192.168.81.46
192.168.81.49 sampai 192.168.81.62
192.168.81.65 sampai 192.168.81.78
192.168.81.81 sampai 192.168.81.94
192.168.81.97 sampai 192.168.81.110
192.168.81.113 sampai 192.168.81.126
192.168.81.129 sampai 192.168.81.142
192.168.81.145 sampai 192.168.81.158
192.168.81.161 sampai 192.168.81.174
192.168.81.177 sampai 192.168.81.190
192.168.81.193 sampai 192.168.81.206
192.168.81.209 sampai 192.168.81.222
192.168.81.225 sampai 192.168.81.238

Kasus :
Sebuah perusahaan yang baru berkembang mempunyai banyak kantor cabang dan tiap kantor
cabang mempunyai 255 workstation, network address yang tersedia adalah 164.10.0.0,
buatlah subnet dengan jumlah subnet yang terbanyak

Penyelesaian ; 164.10.0.0 berada pada kelas B, berarti octet 3 dan 4 digunakan untuk
host, sedangkan 1 kantor cabang ada 254 host, maka ambil 1 bit lagi dari octet ke 3 agar
cukup.
Maka subnetmask yang baru
11111111.11111111.11111110.00000000
255. 255. 254. 0
Subnet yang tersedia adalah 256 – 254 = 2, maka subnetnya kelipatan 2 sampai dengan
254.
Jumlah subnet (2 7 – 2) = 128 – 2 = 26 subnet
Jumlah host / subnetnya (2 9 - 2 ) = 512 – 2 = 510 host
164.10.0.0 sampai 164.10.1.0  dibuang
164.10.2 .1 sampai 164.10.3.254
164.10.4.1 sampai 164.10.5.254
164.10.6.1 sampai 164.10.7.254
164.10.8.1 sampai 164.10.9.254
.
.
.
164.10.252.1 sampai 164.10.253.254

Kasus :

Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.20.0 untuk alamat network dan subnet
masknya 255.255.255.192 ini berarti notasi /26.

Jumlah subnet adalah 192, berarti 11000000, maka 22 – 2 = 2


Berapa banyak host per subnet, 26 – 2 = 62 host
Hitung subnet yang valid 256 – 192 = 64 subnet, maka terus tambahkan block size
sampai angka subnet mask. 64 + 64 = 128. 128 + 64 = 192, yang tidak valid karena ia
adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah 64 dan 128.

Subnet 64 128
Host pertama 65 129
Host terakhir 126 190
Alamat Broadcast 127 191

Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh:
kolom pertama subnet 64 atau lengkapnya 192.168.20.64 memunyai host pertama 65 atau
192.168.20.65, host terakhir 126 atau 192.168.20.126 dan alamat broadcast di 127 atau
192.168.20.127.

Kasus

Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat network dan subnet
masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.
Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid ada
32, 64, 96,128,160,129,224

Subnet 32 64 96 128 160 192


Host pertama 33 65 97 129 161 193
Host terakhir 62 94 126 158 190 222
Alamat Broadcast 63 95 127 159 191 223

Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh:
kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya 192.168.10.32 memunyai host pertama 33 atau
192.168.10.33, host terakhir 62 atau 192.168.10.62 dan alamat broadcast di 63 atau
192.168.10.63.

Kasus kelas C

Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat network dan subnet
masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.
Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah
32, 64, 96,128,160,129,224

Subnet 32 64 96 128 160 192


Host pertama 33 65 97 129 161 193
Host terakhir 62 94 126 158 190 222
Alamat Broadcast 63 95 127 159 191 223

Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh:
kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya 192.168.10.32 memunyai host pertama 33 atau
192.168.10.33, host terakhir 62 atau 192.168.10.62 dan alamat broadcast di 63 atau
192.168.10.63.

Kasus :

Di sebuah perusahaan manufacturing yang mempunyai banyak bagian dalam perusahaan


tersebut, dimana setiap bagian mempunyai 700 host, network address yang didapat adalah
171.168.10.0, berarti ini kelas B…perhatikan bagaimana jika kita menggunakan kelas C
karena kelas C hanya dapat menampung host sebanyak 254 !!!
Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar
di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal.
Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang
sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program
CNAP (Cisco Networking Academy Program).
Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus
dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi
sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari
beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang
memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot
Subroto.

Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan
kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang
masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-
sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi,
serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah
gambar wilayah baru seperti di bawah:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  14


Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah
pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-
masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi
kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke
beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya
dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan
HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST
ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di
network tersebut.

Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti
gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS
dan BROADCAST ADDRESS.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  15


Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita
membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang
berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu
bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan
di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata
lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang).
SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:

CLASS OKTET PERTAMA SUBNET MAS DEFAULT PRIVATE ADDRESS


A 1-127 255.0.0.0 ATAU NHHH 10.0.0.0-10.255.255.255
B 128-191 255.255.0.0 ATAU NNHH 172.16.0.0-172.31.255.255
C 192-223 255.255.255.0 ATAU NNNH 192.168.0.0-192.168.255.255

N = NETWORK DAN H= HOST

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan
cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan
berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan
Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis


dengan 192.168.1.2/24,ini menyatakan bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask
255.255.255.0. dimana prefix slash /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask
diselubung dengan binari 1.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  16


Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000
(255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk
melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:

Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR


255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20
255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25
255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30

Subnetting adalah teknik memecah sebuah jaringan menjadi beberapa jaringan baru. Hasil
dari subnetting adalah beberapa jaringan kecil yang disebut sub jaringan atau sub network.
Ini anda akan memecah satu blok IP address menjadi beberapa blok IP address baru yang
lebih kecil. Jika satu blok IP address memiliki satu network address, maka jika anda
memecah blok IP address tersebut menjadi beberapa blok IP address baru, maka anda juga
akan mendapat beberapa network address yang baru. Untuk melakukan subnetting anda akan
menambah bit porsi network ID dari porsi sebelumnya. Penambahan ini dilakukan dengan
meminjam bit IP address yang sebelumnya menjadi porsi host ID. Misal dengan prefix/24
yang artinga porsi network ID pada IP address tersebut adalah 24 bit. Maka untukmelakukan
subnetting anda harus meminjam porsi host ID sebanyak 1 kali atau lebih sehingga prefiknya
menjadi /25, /26, /27 atau /28. Jumlah subnetwork 2n dan jumlah host 232-prefix – 2.
Contoh.
Sebuah jaringan yang menggunakan network address 192.168.10.0/24. Lakukanlah proses
subnetting.
Sebelum Subnetting 192.168.10.0/24
Prefix : /24
Network 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
First host address : 11000000.10101000.00001010.00000001 (192.168.10.1)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.11111110 (192.168.10.254)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.11111111 (192.168.10.255)

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  17


Jumlah Network : 20 = 1
Jumlah Host : 232-prefix – 2 = 232-24-2 = 254.

Network Network Address Host Address Broadcast Address


1 192.168.10.0 192.168.10.1 – 192.168.10.254 192.168.10.255

Sesudah subnetting
Prefix : /25
Network 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
First host address : 11000000.10101000.00001010.00000001 (192.168.10.1)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.01111110 (192.168.10.126)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.01111111 (192.168.10.127)
Network 2
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.128)
First host address : 11000000.10101000.00001010.10000001 (192.168.10.129)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.11111110 (192.168.10.254)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.11111111 (192.168.10.255)

Jumlah Network : 21 = 2
Jumlah Host : 232-prefix – 2 = 232-25-2 = 126.
Network Network Address Host Address Broadcast Address
1 192.168.10.0 192.168.10.1 – 192.168.10.126 192.168.10.127
2 192.168.10.128 192.168.10.129 – 192.168.10.254 192.168.10.255

Prefix : /26
Network 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
First Host address : 11000000.10101000.00001010.00000001 (192.168.10.1)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.00111110 (192.168.10.62)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.00111111 (192.168.10.63)
Network 2
Network address : 11000000.10101000.00001010.01000000 (192.168.10.64)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
Network address : 11000000.10101000.00001010.01000000 (192.168.10.64)
First host address : 11000000.10101000.00001010.01000001 (192.168.10.65)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.01111110 (192.168.10.126)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.01111111 (192.168.10.127)

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  18


Network 3
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.128)
First host address : 11000000.10101000.00001010.10000001 (192.168.10.129)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.10111110 (192.168.10.190)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.10111111 (192.168.10.191)

Network 4
Network address : 11000000.10101000.00001010.11000000 (192.168.10.192)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
Network address : 11000000.10101000.00001010.11000000 (192.168.10.192)
First host address : 11000000.10101000.00001010.11000001 (192.168.10.193)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.11111110 (192.168.10.254)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.11111111 (192.168.10.255)

Jumlah Network : 22 = 4
Jumlah Host : 232-prefix – 2 = 232-26-2 = 62.
Network Network Address Host Address Broadcast Address
1 192.168.10.0 192.168.10.1 – 192.168.10.62 192.168.10.63
2 192.168.10.64 192.168.10.65 – 192.168.10.126 192.168.10.127
3 192.168.10.128 192.168.10.129 – 192.168.10.190 192.168.10.191
4 192.168.10.192 192.168.10.193 – 192.168.10.254 192.168.10.255

Tabel diatas dapat juga dicari dengan menghitung network address dan broadcast address saja
untuk masing network, kemudian first host address adalah network address ditambah angka
satu dan las host address adalah broadcast address dikurang satu. Buat tabel dan isikan
network address dan broadcast address baru first dan last host address ditambah dan
dikurangi angka satu.
Network 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 192.168.10.0
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 255.255.255.192
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.00111111 192.168.10.63
Network 2
Network address : 11000000.10101000.00001010.01000000 192.168.10.64
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 255.255.255.192
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.01111111 192.168.10.127
Network 3
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 192.168.10.128
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 255.255.255.192
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.10111111 192.168.10.191
Network 4
Network address : 11000000.10101000.00001010.11000000 192.168.10.192
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 255.255.255.192
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.11111111 192.168.10.255

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  19


Network ID Host Pertama Host Terakhir Boadcast ID
Subnet ke 1 192.168.10.0 192.168.10.1 192.168.10.62 192.168.10.63
Subnet ke 2 192.168.10.64 192.168.10.65 192.168.10.126 192.168.10.127
Subnet ke 3 192.168.10.128 192.168.10.129 192.168.10.190 192.168.10.191
Subnet ke 4 192.168.10.192 192.168.10.193 192.168.10.254 192.168.10.255

Prefix : /27
Network 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
First Host address : 11000000.10101000.00001010.00000001 (192.168.10.1)
Last Host address : 11000000.10101000.00001010.00011110 (192.168.10.30)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.00011111 (192.168.10.31)
Network 2
Network address : 11000000.10101000.00001010.01000000 (192.168.10.32)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
Network address : 11000000.10101000.00001010.01000000 (192.168.10.32)
First address : 11000000.10101000.00001010.01000001 (192.168.10.33)
Lash host address : 11000000.10101000.00001010.01011110 (192.168.10.62)
Broad cast address : 11000000.10101000.00001010.01011111 (192.168.10.63)
Network 3
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.64)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.64)
First host address : 11000000.10101000.00001010.10000001 (192.168.10.65)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.10011110 (192.168.10.94)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.10011111 (192.168.10.95)

Dengan jalan yang sama didapat untuk network berikutnya


Network 4
Network address : 11000000.10101000.00001010.01100000 (192.168.10.96)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
Network 5
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
Network 6
Network address : 11000000.10101000.00001010.10100000 (192.168.10.160)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.224)
Network 7
Network address : 11000000.10101000.00001010.11000000 (192.168.10.192)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
Network 8
Network address : 11000000.10101000.00001010.11100000 (192.168.10.224)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  20


Jumlah Network : 23 = 8
Jumlah Host : 232-prefix – 2 = 232-27-2 = 30.
Dalam bentuk tabel didapatkan

Network Network Address Host Address Broadcast Address


1 192.168.10.0 192.168.10.1 – 192.168.10.30 192.168.10.31
2 192.168.10.32 192.168.10.33 – 192.168.10.62 192.168.10.63
3 192.168.10.64 192.168.10.65 – 192.168.10.94 192.168.10.95
4 192.168.10.96 192.168.10.97 – 192.168.10.126 192.168.10.127
5 192.168.10.128 192.168.10.129 – 192.168.10.158 192.168.10.159
6 192.168.10.160 192.168.10.161 – 192.168.10.190 192.168.10.191
7 192.168.10.192 192.168.10.193 – 192.168.10.222 192.168.10.223
8 192.168.10.224 192.168.10.225 – 192.168.10.254 192.168.10.255

Prefix : /28
Sub Network ke 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
First address : 11000000.10101000.00001010.00000001 (192.168.10.1)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.00001110 (192.168.10.14)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.00001111 (192.168.10.15)
Sub Network ke 2
Network address : 11000000.10101000.00001010.00010000 (192.168.10.16)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00010000 (192.168.10.16)
First host address : 11000000.10101000.00001010.00010001 (192.168.10.17)
Last Host address : 11000000.10101000.00001010.00011110 (192.168.10.30)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.00011111 (192.168.10.31)

Dengan jalan yang sama didapat untuk network berikutnya


Sub Network ke 3
Network address : 11000000.10101000.00001010.00100000 (192.168.10.32)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 4
Network address : 11000000.10101000.00001010.00110000 (192.168.10.48)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 5
Network address : 11000000.10101000.00001010.01000000 (192.168.10.64)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 6
Network address : 11000000.10101000.00001010.01010000 (192.168.10.80)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 7
Network address : 11000000.10101000.00001010.01100000 (192.168.10.96)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  21


Sub Network ke 8
Network address : 11000000.10101000.00001010.01110000 (192.168.10.112)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 9
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 10
Network address : 11000000.10101000.00001010.10010000 (192.168.10.144)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 11
Network address : 11000000.10101000.00001010.10100000 (192.168.10.160)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 12
Network address : 11000000.10101000.00001010.10110000 (192.168.10.176)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 13
Network address : 11000000.10101000.00001010.11000000 (192.168.10.192)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 14
Network address : 11000000.10101000.00001010.11010000 (192.168.10.208)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 15
Network address : 11000000.10101000.00001010.11100000 (192.168.10.224)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Sub Network ke 16
Network address : 11000000.10101000.00001010.11110000 (192.168.10.240)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Network address : 11000000.10101000.00001010.11110000 (192.168.10.240)
First host address : 11000000.10101000.00001010.11110001 (192.168.10.241)
Last Host address : 11000000.10101000.00001010.11111110 (192.168.10.254)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.11111111 (192.168.10.255)

Jumlah Network : 24 = 16
Jumlah Host : 232-prefix – 2 = 232-28-2 = 14.
Network Network Broadcast
Host Address
Address Address
1 192.168.10.0 192.168.10.1 – 192.168.10.14 192.168.10.15
2 192.168.10.16 192.168.10.17 – 192.168.10.30 192.168.10.31
3 192.168.10.32 192.168.10.33. – 192.168.10.46 192.168.10.47
4 192.168.10.48 192.168.10.49. – 192.168.10.62 192.168.10.63
5 192.168.10.64 192.168.10.65. – 192.168.10.78 192.168.10.79
6 192.168.10.80 192.168.10.81. – 192.168.10.94 192.168.10.95
7 192.168.10.96 192.168.10.97. – 192.168.10.110 192.168.10.111
8 192.168.10.112 192.168.10.113. – 192.168.10.126 192.168.10.127
9 192.168.10.128 192.168.10.129. – 192.168.10.142 192.168.10.143
10 192.168.10.144 192.168.10.145. – 192.168.10.158 192.168.10.159
11 192.168.10.160 192.168.10.161. – 192.168.10.174 192.168.10.175

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  22


12 192.168.10.176 192.168.10.177. – 192.168.10.190 192.168.10.191
13 192.168.10.192 192.168.10.193. – 192.168.10.206 192.168.10.207
14 192.168.10.208 192.168.10.209. – 192.168.10.222 192.168.10.223
15 192.168.10.224 192.168.10.225. – 192.168.10.238 192.168.10.239
16 192.168.10.240 192.168.10.241 – 192.168.10.254 192.168.10.255

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?

Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti


11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang


subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat
host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet
mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah
Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 6 -
2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128,
192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat
tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast
adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192


Host
192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Pertama
Host
192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Terakhir
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Dapat kita selesaikan dengan metoda berikut ini


192.168.1.0 11000000.10101000.00000001.00000000
255.255.255.192 11111111.11111111.11111111.11000000
Subnet ke 1
Network address :11000000.1011000.00000001.00000000 192.168.1.0
Subnet mask :11111111.11111111.11111111.11000000 255.255.255.192
Network address 11000000.1011000.00000001.00000000 192.168.1.0
First host address 11000000.1011000.00000001.00000001 192.168.1.1
Last host address 11000000.1011000.00000001.00111110 192.168.1.62
Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  23
Broadcast address 11000000.1011000.00000001.00111111 192.168.1.63
Subnet ke 2
Network address :11000000.1011000.00000001.01000000 192.168.1.64
Subnet mask :11111111.11111111.11111111.11000000 (55.255.255.192)
Network address 11000000.1011000.00000001.01000000 192.168.1.64
First host address 11000000.1011000.00000001.01000001 192.168.1.65
Last host address 11000000.1011000.00000001.01111110 192.168.1.126
Broadcast address 11000000.1011000.00000001.01111111 192.168.1.127
Subnet ke 3
Network address :11000000.1011000.00000001.10000000 192.168.1.128
Subnet mask :11111111.11111111.11111111. 11000000 255.255.255.192
Network address 11000000.1011000.00000001.10000000 192.168.1.128
First host address 11000000.1011000.00000001.10000001 192.168.1.129
Last host address 11000000.1011000.00000001.10111110 192.168.1.190
Broadcast address 11000000.1011000.00000001.10111111 192.168.1.191
Subnet ke 4
Network address :11000000.1011000.00000001.11000000 192.168.1.192
Subnet mask :11111111.11111111.11111111. 11000000 255.255.255.192
Network address 11000000.1011000.00000001.11000000 192.168.1.192
First host address 11000000.1011000.00000001.11000001 192.168.1.193
Last host address 11000000.1011000.00000001.11111110 192.168.1.254
Broadcast address 11000000.1011000.00000001.11111111 192.168.1.255

Network ID Host Pertama Host Terakhir Boadcast ID


Subnet ke 1 192.168.1.0 192168.1.1 192.168.1.62 192.168.1.63
Subnet ke 2 192.168.1.64 192.168.1.65 192.168.1.126 192.168.1.127
Subnet ke 3 192.168.1.128 192.168.1.129 192.168.1.190 192.168.1.191
Subnet ke 4 192.168.1.192 192.168.1.193 192.168.1.254 192.168.1.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi
untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa
digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung
seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.

Subnet Mask Nilai CIDR


255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  24


SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B

Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama,
subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja
saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik
terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24
caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan
langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat.
Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat,
tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.

Subnet Mask Nilai CIDR


255.255.128.0 /17 Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.192.0 /18 255.255.255.128 /25
255.255.224.0 /19 255.255.255.192 /26
255.255.240.0 /20 255.255.255.224 /27
255.255.248.0 /21 255.255.255.240 /28
255.255.252.0 /22 255.255.255.248 /29
255.255.254.0 /23 255.255.255.252 /30
255.255.255.0 /24

Contoh network address 172.16.0.0/18. terhubung dengan jaringan. Hitunglah jumlah subnet,
jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid
Penyelesaiannya:
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir.
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host

Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192.
Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

Alamat host dan broadcast yang valid?


Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0
Host
172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Pertama
Host 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
Terakhir
Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  25


Dengan jalan dibawah ini akan didapat hasil yang sama.
172.16.0.0 10101100.00010000.00000000.00000000
255.255.192.0 11111111.11111111.11000000.00000000
Subnet ke 1
Network address : 10101100.00010000.00000000.00000000 (172.16.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.255.192)
Network address 10101100.00010000.00000000.00000000 172.16.0.0
First host address 10101100.00010000.00000000.00000001 172.16.1.1
Last host address 10101100.00010000.00111111.11111110 172.16.63.254
Broadcast address 10101100.00010000.00111111.11111111 172.16.63.255

Subnet ke 2
Network address : 10101100.00010000.01000000.00000000 (172.16.64.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.255.192)
Network address 10101100.00010000.01000000.00000000 172.16.64.0
First host address 10101100.00010000.01000000.00000001 172.16.64.1
Last host address 10101100.00010000.01111111.11111110 172.16.127.254
Broadcast address 10101100.00010000.01111111.11111111 172.16.127.255

Subnet ke 3
Network address : 10101100.00010000.10000000.00000000 (172.16.128.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.255.192)
Network address 10101100.00010000.10000000.00000000 172.16.128.0
First host address 10101100.00010000.10000000.00000001 172.16.128.1
Last host address 10101100.00010000.10111111.11111110 172.16.191.254
Broadcast address 10101100.00010000.10111111.11111111 172.16.191.255

Subnet ke 4
Network address : 10101100.00010000.11000000.00000000 (172.16.192.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.255.192)
Network address 10101100.00010000.11000000.00000000 172.16.192.0
First host address 10101100.00010000.11000000.00000001 172.16.192.1
Last host address 10101100.00010000.11111111.11111110 172.16.255.254
Broadcast address 10101100.00010000.11111111.11111111 172.16.255.255

Dalam bentuk tabel didapatkan


Network ID Host Pertama Host Terakhir Boadcast ID
Subnet ke 1 172.16.0.0 172.16.1.1 172.16.63.254 172.16.63.255
Subnet ke 2 172.16.64.0 172.16.64.1 172.16.127.254 172.16.127.255
Subnet ke 3 172.16.128.0 172.16.128.1 172.16.191.254 172.16.191.255
Subnet ke 4 172.16.192.0 172.16.192.1 172.16.255.254 172.16.255.255

Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan
subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  26


Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
Alamat host dan broadcast yang valid?


Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128

Host …
172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Pertama
Host 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Terakhir
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255

Dengan jalan dibawah ini akan didapat hasil yang sama.


172.16.0.0 10101100.00010000.00000000.00000000
255.255.255.128 11111111.11111111.11111111.10000000

Subnet ke 1
Network address : 10101100.00010000.00000000.00000000 (172.16.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000000.00000000 172.16.0.0
First host address 10101100.00010000.00000000.00000001 172.16.0.1
Last host address 10101100.00010000.00000000.01111110 172.16.0.126
Broadcast address 10101100.00010000.00000000.01111111 172.16.0.127

Subnet ke 2
Network address : 10101100.00010000.00000000.10000000 (172.16.0.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000000.10000000 172.16.0.128
First host address 10101100.00010000.00000000.10000001 172.16.0.129
Last host address 10101100.00010000.00000000.11111110 172.16.0.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000000.11111111 172.16.0.255

Subnet ke 3
Network address : 10101100.00010000.00000001.00000000 (172.16.1.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000001.00000000 172.16.1.0
First host address 10101100.00010000.00000001.00000001 172.16.1.1
Last host address 10101100.00010000.00000001.01111110 172.16.1.126
Broadcast address 10101100.00010000.00000001.01111111 172.16.1.127
Subnet ke 4
Network address : 10101100.00010000.00000001.10000000 (172.16.1.128)

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  27


Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000001.10000000 172.16.1.128
First host address 10101100.00010000.00000001.10000001 172.16.1.129
Last host address 10101100.00010000.00000001.11111110 172.16.1.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000001.11111111 172.16.1.255

Subnet ke 5
Network address : 10101100.00010000.00000010.00000000 (172.16.1.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000010.00000000 172.16.2.0
First host address 10101100.00010000.00000010.00000001 172.16.2.1
Last host address 10101100.00010000.00000010.01111110 172.16.2.126
Broadcast address 10101100.00010000.00000010.01111111 172.16.2.127

Subnet ke 6
Network address : 10101100.00010000.00000010.10000000 (172.16.1.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000010.10000000 172.16.2.128
First host address 10101100.00010000.00000010.10000001 172.16.2.129
Last host address 10101100.00010000.00000010.11111110 172.16.2.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000010.11111111 172.16.2.255

Subnet ke 7
Network address : 10101100.00010000.00000011.00000000 (172.16.3.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000011.00000000 172.16.3.0
First host address 10101100.00010000.00000011.00000001 172.16.3.1
Last host address 10101100.00010000.00000011.01111110 172.16.3.126
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.01111111 172.16.3.127

Subnet ke 8
Network address : 10101100.00010000.00000011.10000000 (172.16.3.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000011.10000000 172.16.3.128
First host address 10101100.00010000.00000011.10000001 172.16.3.129
Last host address 10101100.00010000.00000011.11111110 172.16.3.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.11111111 172.16.3.255
Subnet ke 9
Network address : 10101100.00010000.00000100.00000000 (172.16.4.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000100.00000000 172.16.4.0
First host address 10101100.00010000.00000100.00000001 172.16.4.1
Last host address 10101100.00010000.00000100.01111110 172.16.4.126
Broadcast address 10101100.00010000.00000100.01111111 172.16.4.127

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  28


Subnet ke10
Network address : 10101100.00010000.00000100.10000000 (172.16.4.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000100.10000000 172.16.4.128
First host address 10101100.00010000.00000100.10000001 172.16.4.129
Last host address 10101100.00010000.00000100.11111110 172.16.4.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000100.11111111 172.16.3.255

Dan seterusnya sampai ke subnet 512


Subnet ke 511 dimana biner 510 adalah kemudian biner ni masukkan kedalam biner dicetak
tevl dibawah ini dan lakukan proses biasanya.
Network address : 10101100.00010000.11111111.00000000 (172.16.255.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.11111111.00000000 172.16.255.0
First host address 10101100.00010000.11111111.00000001 172.16.255.1
Last host address 10101100.00010000.11111111.01111110 172.16.255.126
Broadcast address 10101100.00010000.11111111.01111111 172.16.255.127

Subnet ke 512 dimana biner 511 adalah 111111111


Network address : 10101100.00010000.11111111.10000000 (172.16.255.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.11111111.10000000 172.16.255.128
First host address 10101100.00010000.11111111.10000001 172.16.255.129
Last host address 10101100.00010000.11111111.11111110 172.16.255.254
Broadcast address 10101100.00010000.11111111.11111111 172.16.255.255

Network ID Host Pertama Host Terakhir Boadcast ID


Subnet ke 1 172.16.0.0 172.16.0.1 172.16.0.126 172.16.0.127
Subnet ke 2 172.16.0.128 172.16.0.129 172.16.0.254 172.16.0.255
Subnet ke 3 172.16.1.0 172.16.1.1 172.16.1.126 172.16.1.127
................... ................... ................... ................... ...................
................... ................... ................... ................... ...................
Subnet ke 512 172.16.192.128 172.16.192.129 172.16.255.254 172.16.255.255

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A

Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja.
Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4
(terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3
oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah
semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

network address 10.0.0.0/16 terhubung dengan jaringan. Hitunglah jumlah subnet, jumlah
host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid
Penyelesaiannya:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  29


Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
Alamat host dan broadcast yang valid

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0


Host
10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1
Pertama
Host 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Terakhir
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

Dengan jalan dibawah ini akan didapat hasil yang sama.


10.0.0.0/16 00001010.00000000.00000000.00000000
255.255.0.0 11111111.11111111.00000000.00000000
Subnet ke 1
Network address : 00001010.00000000.00000000.00000000 (10.0.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000000.00000000.00000000 10.0.0.0
First host address 00001010.00000000.00000000.00000001 10.0.0.1
Last host address 00001010.00000000.11111111.11111110 10.0.255.254
Broadcast address 00001010.00000000.11111111.11111111 10.0.255.255

Subnet ke 2
Network address : 00001010.00000001.00000000.00000000 (10.1.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000001.00000000.00000000 10.1.0.0
First host address 00001010.00000001.00000000.00000001 10.1.0.1
Last host address 00001010.00000001.11111111.11111110 10.1.255.254
Broadcast address 00001010.00000001.11111111.11111111 10.1.255.255

Subnet ke 3
Network address : 00001010.00000010.00000000.00000000 (10.2.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000010.00000000.00000000 10.2.0.0
First host address 00001010.00000010.00000000.00000001 10.2.0.1
Last host address 00001010.00000010.11111111.11111110 10.2.255.254
Broadcast address 00001010.00000010.11111111.11111111 10.2.255.255

Subnet ke 4
Network address : 00001010.00000011.00000000.00000000 (10.3.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  30


Network address 00001010.00000011.00000000.00000000 10.3.0.0
First host address 00001010.00000011.00000000.00000001 10.3.0.1
Last host address 00001010.00000011.11111111.11111110 10.3.255.254
Broadcast address 00001010.00000011.11111111.11111111 10.3.255.255

Subnet ke 5
Network address : 00001010.00000100.00000000.00000000 (10.4.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000100.00000000.00000000 10.4.0.0
First host address 00001010.00000100.00000000.00000001 10.4.0.1
Last host address 00001010.00000000.11111111.11111110 10.4.255.254
Broadcast address 00001010.00000000.11111111.11111111 10.4.255.255

Subnet ke 6 dimasukkan biner 6-1=5 biner 5 adalah 101


Network address : 00001010.00000101.00000000.00000000 (10.5.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000101.00000000.00000000 10.5.0.0
First host address 00001010.00000101.00000000.00000001 10.5.0.1
Last host address 00001010.00000101.11111111.11111110 10.5.255.254
Broadcast address 00001010.00000101.11111111.11111111 10.5.255.255

Subnet ke 7
Network address : 00001010.00000110.00000000.00000000 (10.6.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000110.00000000.00000000 10.6.0.0
First host address 00001010.00000110.00000000.00000001 10.6.0.1
Last host address 00001010.00000110.11111111.11111110 10.6.255.254
Broadcast address 00001010.00000110.11111111.11111111 10.6.255.255
Subnet ke 8
Network address : 00001010.00000111.00000000.00000000 (10.7.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000111.00000000.00000000 10.7.0.0
First host address 00001010.00000111.00000000.00000001 10.7.0.1
Last host address 00001010.00000111.11111111.11111110 10.07.255.254
Broadcast address 00001010.00000111.11111111.11111111 10.0.255.255
Subnet ke 9
Network address : 00001010.00001000.00000000.00000000 (10.8.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00001000.00000000.00000000 10.8.0.0
First host address 00001010.000001000.00000000.00000001 10.8.0.1
Last host address 00001010.00001000.11111111.11111110 10.8.255.254
Broadcast address 00001010.00001000.11111111.11111111 10.8.255.255

Subnet ke 10
Network address : 00001010.00001001.00000000.00000000 (10.9.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  31


Network address 00001010.00001001.00000000.00000000 10.9.0.0
First host address 00001010.00001001.00000000.00000001 10.9.0.1
Last host address 00001010.00001001.11111111.11111110 10.9.255.254
Broadcast address 00001010.00001001.11111111.11111111 10.9.255.255

Subnet ke 255 dimana 255-1=254 dengan biner 11111110


Network address : 00001010.11111110.00000000.00000000 (10.254.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.11111110.00000000.00000000 10.254.0.0
First host address 00001010.11111110.00000000.00000001 10.254.0.1
Last host address 00001010.11111110.11111111.11111110 10.254.255.254
Broadcast address 00001010.11111110.11111111.11111111 10.254.255.255

Subnet ke 256 dimana 256-1=255 dengan biner 1111111


Network address : 00001010.11111111.00000000.00000000 (10.255.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.11111111.00000000.00000000 10.255.0.0
First host address 00001010.11111111.00000000.00000001 10.155.0.1
Last host address 00001010.11111111.11111111.11111110 10.255.255.254
Broadcast address 00001010.11111111.11111111.11111111 10.255.255.255

Network ID Host Pertama Host Terakhir Boadcast ID


Subnet ke 1 10.0.0.0 10.0.0.1 10.0.255.254 10.0.255.255
Subnet ke 2 10.1.0.0 10.1.0.1 10.1.255.254 10.1.255.255
Subnet ke 3 10.2.0.0 10.2.0.1 10.2.255.254 10.2.255.255
................... ................... ................... ................... ...................
................... ................... ................... ................... ...................
Subnet ke 255 10.254.0.0 10.254.0.1 10.254.255.254 10.254.255.255
Subnet ke 256 10.255.0.0 10.155.0.1 10.255.255.254 10.255.255.255

Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP


Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA
setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini.
CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa
mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa
buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan
Jumlah Subnet = 2x – 2

CONTOH 1 PERENCANAAN JARINGAN KOMPUTER.


Sebuah perusahaan internetwork membutuhkan daya tampung IP Address untuk 800 host
komputer di 4 lokasi berbeda dengan host tiap tiap jaringannya seperti terlihat pada gambar
dibawah ini, bila IP address 172.16.0.0/22.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  32


DAERAH A
500 HOST WAN3
2 HOST DAERAH D
20 HOST

WAN2
WAN1 2 HOST
2 HOST

DAERAH C DAERAH B
50 HOST 200 HOST

Penyelesaianya.
Metode penyelesaiannya dapat dilakukan secara detil seperti soal 32.
Daerah A 500 Host address, 512 total address dimana 2n=512 maka n=9 sehingga prefix /32-
9. Didapat network address 172.16.0.0/23.
172.16.0.0/23 10101100.00010000.00000000.0000000
255.255.254.0 11111111.11111111.11111110.0000000
Subnet daerah A
Network address : 10101100.00010000.00000000.0000000 (171.16.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111110.0000000 (255.252.254.0)
Network address 10101100.00010000.00000000.0000000 172.16.0.0
First host address 10101100.00010000.00000000.0000001 172.16.0.1
Last host address 10101100.00010000.00000001.1111110 172.16.1.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000001.1111111 172.16.1.255
n
Daerah B 200 Host address, 256 total address dimana 2 =26 maka n=8 sehingga prefix /32-8.
Didapat network address 172.16.0.0/24.
172.16.0.0/24 10101100.00010000.00000000.0000000
255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.0000000
Subnet daerah B
Network address : 10101100.00010000.00000010.0000000 (171.16.2.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111110.0000000 (255.252.248.0)
Network address 10101100.00010000.00000010.0000000 172.16.2.0
First host address 10101100.00010000.00000010.0000001 172.16.2.1
Last host address 10101100.00010000.00000011.1111110 172.16.3.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.1111111 172.16.3.255

Daerah C 50 Host address, 64 total address dimana 2n=64 maka n=6 sehingga prefix /32-6
Didapat network address 172.16.0.0/26.

172.16.0.0/26 10101100.00010000.00000011.00000000
255.255.255.192 11111111.11111111.11111111.11000000
Subnet daerah C
Network address : 10101100.00010000.00000011.00000000 (171.16.3.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.252.255.192)
Network address 10101100.00010000.00000011.00000000 172.16.3.0
First host address 10101100.00010000.00000011.00000001 172.16.3.1
Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  33
Last host address 10101100.00010000.00000011.00111110 172.16.3.62
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.00111111 172.16.3.63

Daerah D 20 Host address, 32 total address dimana 2n=32 maka n=5 sehingga prefix /32-5
Didapat network address 172.16.0.0/27.
172.16.0.0/27 10101100.00010000.00000011.01000000
255.255.255.224 11111111.11111111.11111111.11100000
Subnet daerah D
Network address : 10101100.00010000.00000011.01000000 (171.16.3.64)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.252.255.224)
Network address 10101100.00010000.00000011.01000000 172.16.3.64
First host address 10101100.00010000.00000011.01000001 172.16.3.65
Last host address 10101100.00010000.00000011.01011110 172.16.3.94
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.01011111 172.16.3.95
n
Daerah WAN1 sebanyak 2 Host address, 4 total address dimana 2 =4 maka n=2 sehingga
prefix /32-2.Didapat network address 172.16.0.0/30.
172.16.0.0/30 10101100.00010000.00000011.01100000
255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.11111100
Subnet daerah WAN1
Network address : 10101100.00010000.00000011.01100000 (171.16.3.96)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11111100 (255.252.255.252)
Network address 10101100.00010000.00000011.01100000 172.16.3.96
First host address 10101100.00010000.00000011.01100001 172.16.3.97
Last host address 10101100.00010000.00000011.01100010 172.16.3.98
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.01100011 172.16.3.99

Daerah WAN2 sebanyak 2 Host address, 4 total address dimana 2n=4 maka n=2 sehingga
prefix /32-2. Didapat network address 172.16.0.0/30.
172.16.0.0/30 10101100.00010000.00000011.01100100
255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.11111100
Subnet daerah WAN2
Network address : 10101100.00010000.00000011.01100100 (171.16.3.100)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11111100 (255.252.255.252)
Network address 10101100.00010000.00000011.01100100 172.16.3.100
First host address 10101100.00010000.00000011.01100101 172.16.3.101
Last host address 10101100.00010000.00000011.01100110 172.16.3.102
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.01100111 172.16.3.103

Daerah WAN3 sebanyak 2 Host address, 4 total address dimana 2n=4 maka n=2 sehingga
prefix /32-2. Didapat network address 172.16.0.0/30.
172.16.0.0/30 10101100.00010000.00000011.01101000
255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.11111100
Subnet daerah WAN3
Network address : 10101100.00010000.00000011.01101000 (171.16.3.104)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11111100 (255.252.255.252)
Network address 10101100.00010000.00000011.01101000 172.16.3.104
First host address 10101100.00010000.00000011.01101001 172.16.3.105
Last host address 10101100.00010000.00000011.01101000 172.16.3.106
Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  34
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.01101000 172.16.3.107

Ringkasan kelompok/subnet
Network ID Host Pertama Host Terakhir Boadcast ID
Daerah A 172.16.0.0/23 172.16.0.1 172.16.1.254 172.16.1.255
Daerah B 172.16.2.0/24 172.16.2.1 172.16.2.254 172.16.2.255
Daerah C 172.16.3.0/26 172.16.3.1 172.16.3.62 172.16.3.63
Daerah D 172.16.3.64/27 172.16.3.65 172.16.3.94 172.16.3.95
WAN1 172.16.3.96/30 172.16.3.97 172.16.3.98 172.16.3.99
WAN2 172.16.3.100/30 172.16.3.101 172.16.3.102 172.16.3.103
WAN3 172.16.3.104/30 172.16.3.105 172.16.3.106 172.16.3.107

Catatan
Daerah A dengan 500 host dimana 512/256=2 subnet untuk 172.16.0.0/23
172.16.0.0 s/d 172.16.0.255 sebanyak 256 IP Address
172.16.1.0 s/d 172.16.1.255 sebanyak 256 IP Address.
Daerah B dengan 200 host dimana 256/128=2 subnet untuk 172.16.2.0/24
172.16.2.0 s/d 172.16.2.255 sebanyak 256 IP Address
Daerah C dengan 50 host dimana 64/64=1 subnet untuk 172.16.3.0/26
172.16.3.0 s/d 172.16.3.63 sebanyak 64 IP Address.
Daerah D dengan 20 host dimana 32/32=1 subnet untuk 172.16.3.64/27
172.16.3.64 s/d 172.16.3.95 sebanyak 64 IP Address.
Daerah WAN1 dengan 2 host dimana 4/4=1 subnet untuk 172.16.3.96/30
172.16.3.96 s/d 172.16.3.99 sebanyak 4 IP Address.
Daerah WAN2 dengan 2 host dimana 4/4=1 subnet untuk 172.16.3.100/30
172.16.3.100 s/d 172.16.3.103 sebanyak 4 IP Address.
Daerah WAN3 dengan 2 host dimana 4/4=1 subnet untuk 172.16.3.64/30
172.16.3.104 s/d 172.16.3.107 sebanyak 4 IP Address.

CONTOH 2 PERENCANAAN JARINGAN KOMPUTER.


Rencanakanlah skema pembagian IP Address pada jaringan komputer seperti pada gambar
dibawah ini bila IP Address yang digunakan 80.1.1.0/24.

Gambar 1

Backbone Area
Internet
ISP R0 R1

R2 R3

R4 R5

5 Host 5 Host
5 Host
Area 1 Area 2
80.1.1.0/24

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  35


Penyelesaiannya:
Terlihat pada gambar bahwa dibutuhkan 3 buah alamat IP Address untuk area 1, area 2 dan
backbone area.
Skema pembagian IP Address berdasarkan masing-masing area.
Skema pembagian dilakukan dengan membagi network 80.1.1.0/24 menjadi 4 buah jaringan
baru dengan masing masing host jaringan adalah 62 buah IP address.
Sebelum subnetting
Prefix : /24
Network address : 10100000.00000001.00000001.00000000 (80.1.1.0)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0 )
Sesudah Subnetting
Sub Network 1 untuk Backbone area
Prefix /26 ini didapa dari bckbone area terdapat 4 subnet yaitu R0-ISP, R0-R1, R1-R2 dan
R1-R3 sehingga 2n=4 didapat n=2 dimana n=2 ini menyatakan banyak angka biner 1 dimulai
dari kiri ke kanan dari oktet ketiga pada subnet mask yang mengakibatkan jumlah biner nol
sebanyak 6 maka prefix akan didapatkan /32-6 = /26
Prefix : /26
Network address : 10100000.00000001.00000001.00000000 (80.1.1.0)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192 )
00000000
00000001 menjadi 80.1.1.1 first host
00111110 menjadi 80.1.1.62 last host
00000000 menjadi 80.1.1.0 Network Address
00111111 menjadi 80.1.1.63 Broadcast Address

Sub Network 2 untuk area 1


Prefix : /26
Network address ddapat dari broadcast sub network 1 backbone plus 1 sehingga 80.1.1.63+1
akan didapat network address yang baru 80.1.1.64
Network address : 10100000.00000001.00000001.01000000 (80.1.1.64)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192 )
01000000 untuk area 1
01000001 menjadi 80.1.1.65 first host
01111110 menjadi 80.1.1.126 last host
01000000 menjadi 80.1.1.64 Network Address
01111111 menjadi 80.1.1.127 Broadcast Address
Sub Network 3 untuk area 2
Prefix : /26
Network address ddapat dari broadcast sub network 2 area 1 plus 1 sehingga 80.1.1.127+1
akan didapat network address yang baru 80.1.1.128
Network address : 10100000.00000001.00000001.10000000 (80.1.1.128)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192 )
10000000
10000001 menjadi 80.1.1.129 first host
10111110 menjadi 80.1.1.190 last host
Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  36
10000000 menjadi 80.1.1.128 Network Address
10111111 menjadi 80.1.1.191 Broadcast Address
Sub Network 4 buat jaringan cadangan
Prefix : /26
Network address ddapat dari broadcast sub network 3 area 1 plus 1 sehingga 80.1.1.191+1
akan didapat network address yang baru 80.1.1.192
Network address : 10100000.00000001.00000001.11000000 (80.1.1.192)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192 )
11000000
11000001 menjadi 80.1.1.193 first host
11111110 menjadi 80.1.1.254 last host
11000000 menjadi 80.1.1.192 Network Address
11111111 menjadi 80.1.1.255 Broadcast Address

Sub Network Host Broadcast Area


Network Address Address Address Network
1 80.1.1.0/26 80.1.1.1 - 80.1.1.62 80.1.1.63 Backbone
2 80.1.1.64/26 80.1.1.65 – 80.1.1.126 80.1.1.127 Area1
3 80.1.1.128/26 80.1.1.129 – 80.1.1.190 80.1.1.191 Area 2
4 80.1.1.192/26 80.1.1.193 – 80.1.1.254 80.1.1.255 Area Cadangan
Summarization, yaitu proses summarization adalah teknik mempersingkat pengalamatan IP
address.

01010000.00000001.00000001.00000000
01010000.00000001.00000001.01000000
01010000.00000001.00000001.10000000
01010000.00000001.00000001.11000000
Prefik baru hasil summarization adalah 80.1.1.0/24

Gambar 2

Backbone Area
Internet
80.1.1.0/26
ISP R0 R1

R2 R3

R4 R5

5 Host 5 Host
5 Host 5 Host
Area 1 Area 2
80.1.1.64/26 80.1.1.128/26
80.1.1.0/24

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  37


Skema pembagian IP Address untuk Backbone area.
Skema pembagian dilakukan dengan membagi network 80.1.1.0/26 menjadi 4 buah jaringan
baru dengan masing masing host jaringan adalah 62 buah IP address.
Sebelum subnetting
Prefix : /26
Network address : 10100000.00000001.00000001.00000000 (80.1.1.0)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192 )
Sesudah Subnetting
Sub Network 1 untuk R0 dengan ISP
Mempunyai 2 buah IP Address sehingga 2h-2=2 didapat h=2. h=2 ini menyatakan banyaknya
biner nol dimulai dari paling kiri dari okted terakhir, menghasilkan prefix /32-2 = /30
Prefix : /30
Network address : 10100000.00000001.00000001.00000000 (80.1.1.0)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.11111100 (255.255.255.252 )
00000000
00000001 menjadi 80.1.1.1 first host
00000010 menjadi 80.1.1.2 last host
00000000 menjadi 80.1.1.0 Network Address
00000011 menjadi 80.1.1.3 Broadcast Address
Sub Network 2 Untuk R0 dengan R1
Mempunyai 2 buah IP Address sehingga 2h-2=2 didapat h=2. h=2 ini menyatakan banyaknya
biner nol dimulai dari paling kiri dari okted terakhir, menghasilkan prefix /32-2 = /30
Prefix : /30
Network address 80.1.1.3+1 menjadi 80.1.1.4
Network address : 10100000.00000001.00000001.00000100 (80.1.1.4)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.11111100 (255.255.255.252 )
00000100
00000101 menjadi 80.1.1. 5 first host
00000110 menjadi 80.1.1.6 last host
00000100 menjadi 80.1.1.4 Network Address
00000111 menjadi 80.1.1.7 Broadcast Address
Sub Network 3 untuk R1 dengan R2.
Mempunyai 2 buah IP Address sehingga 2h-2=2 didapat h=2. h=2 ini menyatakan banyaknya
biner nol dimulai dari paling kiri dari okted terakhir, menghasilkan prefix /32-2 = /30
Prefix : /30
Net work address 80.1.1.7+1 menjadi 80.1.1.8
Network address : 10100000.00000001.00000001.00001000 (80.1.1. 8)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111. 11111100 (255.255.255.252 )
00001000
00001001 menjadi 80.1.1.9 first host
00001010 menjadi 80.1.1.10 last host
00001000 menjadi 80.1.1. 8 Network Address
00001011 menjadi 80.1.1.11 Broadcast Address

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  38


Sub Network 4 untuk R1 dengan R3
Mempunyai 2 buah IP Address sehingga 2h-2=2 didapat h=2. h=2 ini menyatakan banyaknya
biner nol dimulai dari paling kiri dari okted terakhir, menghasilkan prefix /32-2 = /30
Prefix : /30
Network address 80.1.1.11+1 menjadi 80.1.1.12
Network address : 10100000.00000001.00000001.00001100 (80.1.1.12)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.11111100 (255.255.255.252 )
00001100
00001101 menjadi 80.1.1.13 first host
00001110 menjadi 80.1.1.14 last host
00001100 menjadi 80.1.1.12 Network Address
00001111 menjadi 80.1.1.15 Broadcast Address

Sub Network Host Broadcast Area


Network Address Address Address Network
1 80.1.1.0/30 80.1.1.1 - 80.1.1.2 80.1.1.3 R0 dengan ISP
2 80.1.1.4/30 80.1.1.5 – 80.1.1. 6 80.1.1. 7 R0 dengan R1
3 80.1.1. 8/30 80.1.1. 9 – 80.1.1.10 80.1.1.11 R1 dengan R2
4 80.1.1.12/30 80.1.1.13 – 80.1.1.14 80.1.1.15 R1 dengan R3

Summarization
01010000.00000001.00000001.00000000
01010000.00000001.00000001.00000100
01010000.00000001.00000001.00001000
01010000.00000001.00000001.00001100
Prefik baru hasil summarization adalah 80.1.1.0/28
Gambar 3

80.1.1.0/30 80.1.1.4/30 Backbone Area


Internet
80.1.1.0/26
ISP R0 R1

80.1.1.8/30 80.1.1.12/30

R2 R3

R4 R5

5 Host 5 Host
5 Host 5 Host
Area 1 Area 2
80.1.1.64/26 80.1.1.128/26
80.1.1.0/24

Skema pembagian IP Address untuk area 1.


Skema pembagian dilakukan dengan membagi network 80.1.1.64/26 menjadi 4 buah jaringan
baru dengan melakukan subnetting lagi pada network address 80.1.1.64/26
Sebelum subnetting
Prefix : /26

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  39


Network address : 10100000.00000001.00000001.01000000 (80.1.1.64)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0 )
Sesudah Subnetting
Sub Network 1 untuk akses layer R4
Mempunyai 6 buah IP Address terdirin dari 5 host dan 1 jaringannya sehingga 2h-2=6 didapat
h=3. h=3 ini menyatakan banyaknya biner nol dimulai dari paling kiri dari okted terakhir,
menghasilkan prefix /32-3 = /29
Prefix : /29
Network address : 10100000.00000001.00000001.01000000 (80.1.1.64)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111. 11111000 (255.255.255.248 )
01000000
01000001 menjadi 80.1.1.65 first host
01000110 menjadi 80.1.1.70 last host
01000000 menjadi 80.1.1.64 Network Address
01000111 menjadi 80.1.1.71 Broadcast Address
Sub Network 2 untuk akses layer R4
Mempunyai 6 buah IP Address terdirin dari 5 host dan 1 jaringannya sehingga 2h-2=6 didapat
h=3. h=3 ini menyatakan banyaknya biner nol dimulai dari paling kiri dari okted terakhir,
menghasilkan prefix /32-3 = /29
Prefix : /29
Network address 80.8.8.71+1 menjadi 80.8.8.72
Network address : 10100000.00000001.00000001.01001000 (80.1.1.72)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111. 11111000 (255.255.255.248 )
01001000
01001001 menjadi 80.1.1.73 first host
01001110 menjadi 80.1.1.78 last host
01001000 menjadi 80.1.1.72 Network Address
01001111 menjadi 80.1.1.79 Broadcast Address
Sub Network 3 untuk R2 dengan R4
Mempunyai 2 buah IP Address jaringannya sehingga 2h-2=2 didapat h=2. h=2 ini
menyatakan banyaknya biner nol dimulai dari paling kiri dari okted terakhir, menghasilkan
prefix /32-2 = /30
Prefix : /30
Network address 80.8.8.79+1 menjadi 80.1.1.80
Network address : 10100000.00000001.00000001.01010000 (80.1.1. 80)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111. 11111100 (255.255.255.252)
01010000
01010001 menjadi 80.1.1.81 first host
01010010 menjadi 80.1.1.82 last host
01010000 menjadi 80.1.1.80 Network Address
01010011 menjadi 80.1.1.83 Broadcast Address
Sub Network 4 buat jaringan cadangan dari R2.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  40


Mempunyai 2 buah IP Address jaringannya sehingga 2h-2=2 didapat h=2. h=2 ini
menyatakan banyaknya biner nol dimulai dari paling kiri dari okted terakhir, menghasilkan
prefix /32-2 = /30
Prefix : /30
Network address 80.1.1.83+1 menjadi 80.1.1.84
Network address : 10100000.00000001.00000001.01010100 (80.1.1.84)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111. 11111100 (255.255.255.252)
01011000
01011001 menjadi 80.1.1.85 first host
01011110 menjadi 80.1.1.94 last host
01011000 menjadi 80.1.1.88 Network Address
01011111 menjadi 80.1.1.95 Broadcast Address

Sub Network Host Broadcast Area


Network Address Address Address Network
1 80.1.1.64/29 80.1.1.65 - 80.1.1.70 80.1.1.71 R0 dengan ISP
2 80.1.1.72/29 80.1.1.73 – 80.1.1. 78 80.1.1. 79 R0 dengan R1
3 80.1.1. 80/30 80.1.1.81 – 80.1.1.82 80.1.1.83 R1 dengan R2
4 80.1.1.88/30 80.1.1.89 – 80.1.1.94 80.1.1.95 Cadangan

Summarization
01010000.00000001.00000001.01000000
01010000.00000001.00000001.01001000
01010000.00000001.00000001.01010000
01010000.00000001.00000001.01011000
Prefik baru hasil summarization adalah 80.1.1.64/27
Gambar 4

80.1.1.0/30 80.1.1.4/30 Backbone Area


Internet
80.1.1.0/26
ISP R0 R1

80.1.1.8/30 80.1.1.12/30

R2 R3

80.1.1.80/30

R4 R5
80.1.1.64/29 80.1.1.72/29

5 Host 5 Host
5 Host 5 Host
Area 1 Area 2
80.1.1.64/26 80.1.1.128/26
80.1.1.0/24

Skema pembagian IP Address untuk area 2.


Skema pembagian dilakukan dengan membagi network 80.1.1.128/26 menjadi 4 buah
jaringan baru dengan melakukan subnetting lagi pada network address 80.1.1.128/26
Sebelum subnetting
Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  41
Prefix : /26
Network address : 10100000.00000001.00000001.10000000 (80.1.1.128)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111. 11111000 (255.255.255.254 )
Sesudah Subnetting
Sub Network 1 untuk akses layer R5
Mempunyai 6 buah IP Address terdirin dari 5 host dan 1 jaringannya sehingga 2h-2=6 didapat
h=3. h=3 ini menyatakan banyaknya biner nol dimulai dari paling kiri dari okted terakhir,
menghasilkan prefix /32-3 = /29
Prefix : /29
Network address : 10100000.00000001.00000001.10000000 (80.1.1.128)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.11111000 (255.255.255.248 )
10000000
10000001 menjadi 80.1.1.129 first host
10000110 menjadi 80.1.1.134 last host
10000000 menjadi 80.1.1.128 Network Address
10000111 menjadi 80.1.1.135 Broadcast Address
Sub Network 2 untuk akses layer R5.
Mempunyai 6 buah IP Address terdirin dari 5 host dan 1 jaringannya sehingga 2h-2=6 didapat
h=3. h=3 ini menyatakan banyaknya biner nol dimulai dari paling kiri dari okted terakhir,
menghasilkan prefix /32-3 = /29
Prefix : /29
Network address 80.1.1.135+1 menjadi 80.1.1.136
Network address : 10100000.00000001.00000001.10001000 (80.1.1.136)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111. 11111000 (255.255.255.248 )
10001000
10001001 menjadi 80.1.1.137 first host
10001110 menjadi 80.1.1.142 last host
10001000 menjadi 80.1.1.136 Network Address
10001111 menjadi 80.1.1.143 Broadcast Address
Sub Network 3 untuk R3 dengan R5
Mempunyai 2 buah IP Address jaringannya sehingga 2h-2=6 didapat h=3. h=3 ini
menyatakan banyaknya biner nol dimulai dari paling kiri dari okted terakhir, menghasilkan
prefix /32-2 = /30
Prefix : /30
Network address 80.1.1.143+1 menjadi 80.1.1.144
Network address : 10100000.00000001.00000001. 10010000 (80.1.1. 144)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111. 11111100 (255.255.255.252)
10010000
10010001 menjadi 80.1.1.145 first host
10010110 menjadi 80.1.1.146 last host
10010000 menjadi 80.1.1.144 Network Address
10010111 menjadi 80.1.1.147 Broadcast Address
Sub Network 4 buat jaringan cadangan dari R2
Prefix : /30
Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  42
Network address 80.1.1.147+1 menjadi 80.1.1.148
Network address : 10100000.00000001.00000001.10011000 (80.1.1.148)
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.11111100 (255.255.255.252)
10011000
10011001 menjadi 80.1.1.149 first host
10011110 menjadi 80.1.1.158 last host
10011000 menjadi 80.1.1.148 Network Address
10011111 menjadi 80.1.1.159 Broadcast Address

Sub Network Host Broadcast Area


Network Address Address Address Network
1 80.1.1.128/29 80.1.1.129 - 80.1.1.134 80.1.1.135 R0 dengan ISP
2 80.1.1.136/29 80.1.1.137 – 80.1.1. 142 80.1.1. 143 R0 dengan R1
3 80.1.1. 144/30 80.1.1.145 – 80.1.1.146 80.1.1.147 R1 dengan R2
4 80.1.1.148/30 80.1.1.149 – 80.1.1.158 80.1.1.159 Cadangan

Summarization
01010000.00000001.00000001.10000000
01010000.00000001.00000001.10001000
01010000.00000001.00000001.10010000
01010000.00000001.00000001.10011000
Prefik baru hasil summarization adalah 80.1.1.128/27
Gambar 5

80.1.1.0/30 80.1.1.4/30 Backbone Area


Internet
80.1.1.0/26
ISP R0 R1

80.1.1.8/30 80.1.1.12/30

R2 R3

80.1.1.80/30 80.1.1.144/30

R4 R5
80.1.1.128/29 80.1.1.136/29
80.1.1.64/29 80.1.1.72/29

5 Host 5 Host
5 Host 5 Host
Area 1 Area 2
80.1.1.64/26 80.1.1.128/26
80.1.1.0/24

REFERENSI

1. Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.


2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco
Systems.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  43


3. Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
4. Bahan Ajar Ir. Ali Nurdin, MT

TUGAS YANG WAJIB DIKERJAKAN OLEH SETIAP MAHASISWA/I DALAM


BENTUK FILE DOC DAN FILE DIKIRIMKAN KE email Ir. Ali Nurdin, MT:
ali_viking_kps@yahoo.com.
Ketuo kelas/wakil ketuo kelas mengumpulkan seluruh file dari masing masing siswa
kemudian dijadikan satu dalam folder tugas (misal tugas pertama data netwotk protokol) dan
folder ini yang dikirimkan ke alamat email dosen pengampuh.

1. TUGAS PERTAMA KOMUNIKASI DATA


Masing masing mahasiswa membuat 2 makalah dalam format word/doc untuk materi
KOMUNIKASI DATA DAN SATU LAGI TENTANG JARINGAN KOMPUTER.
BOLEH COPAS DARI BERBAGAI SUMBER dengan menyebutkan sumbernya.
Minimal 45 halaman.
2. TUGAS KEDUA KOMUNIKASI DATA
Diketahui IP address seperti dibawah ini akan dipasang dalam suatu jaringan
komputer, hitunglah jumlah subnet yang terbentuk, jumlah IP Address persubnet,
letak IP address tersebut dalam subnet, Network address, broadcast address, perincian
IP Address setiap kelompok.
a. 98.86.36.15/27. Untuk nomor urut absen 1 sampai 8
b. 188.168.81.22/27. Untuk nomor urut absen 9 sampai 16
c. 208.68.12.0/27. Untuk nomor urut absen 17 sampai 24
Dan ulangi untuk slash /25 dan /24.

3. TUGAS KETIGA KOMUNIKASI DATA


Sebuah perusahaan internetwork membutuhkan daya tampung IP Address untuk 800
host komputer di 6 lokasi berbeda dengan host tiap tiap jaringannya, daerah A
sebanyak 325 host, daerah B 198 host, daerah C 120 host, daerah D 56 host, daerah E
28 host dan daerah F 14 host. WAN1 sampai WAN5 sebanyak 2 host. bila IP address
a. 98.45.25.12/25 Untuk nomor urut absen 17 sampai 24
b. 172.16.0.0/25. Untuk nomor urut absen 1 sampai 8
c. 198.165.68.45/25 Untuk nomor urut absen 9 sampai 16.

4. TUGAS KEEMPAT KOMUNIKASI DATA.


Sebuah jaringan Komputer seperti tergambar dibawah ini. Rencanakanlah skema
pembagian IP Address untuk Network Address
a. 98.16.20.36/26 Untuk siswa nomor urut absen 9 sampai 16
b. 147.54.76.68/26 Untuk siswa nomor urut absen 17 sampai 24
c. 198.67.10.94/26 Untuk siswa nomor urut absen 1 sampai 8.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  44


Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya  45

Anda mungkin juga menyukai