Pada layer internet protokol, terdapat protokol Internet Protokol (IP) yang merupakan
protokol inti TCP/IP. Seluruh data yang berasal dari protokol pada layer di atas layer
internet harus dilewatkan, kemudian diolah oleh protokol IP dan diteruskan pada layer
dibawahnya sebagai paket untuk mencapai tujuannya. Dalam melakukan pengiriman paket,
protokol IP bersifat connectionless mengandung makna bahwa paket yang dikirim oleh
pengirim menuju ke penerima tidak didahului oleh perjanjian diantara keduanya (3 way
handshake). Protokol IP juga bersifat unreliable berarti protokol IP ini tidak menjamin data
yang terkirim ketujuan akan sampai, namun hanya mnjamin melakukan usaha sebaik-
baiknya agar data sampai ketujuan (best effort delivery service).
Protokol IP dalam melewatkan dan meneruskan paketnya menggunakan protokol routing
yang akan dibahas pada modul selanjutnya. Paket yang dikirim ini harus memiliki alamat
pengirim dan alamat penerima. Alamat inilah yang dikenal dengan Internet Protokol
Address (IP Address). IP address merupakan identitas spesifik sebuah perangkat yang
terhubung dalam sebuah jaringan sehingga semua perangkat yang terhubung dapat saling
berkomunikasi satu sama lain. Setiap komputer yang terhubung ke internet, setidaknya harus
memiliki IP address pada setiap interfacenya. Keluaran komputer saat ini memiliki lebih
dari satu interface, paling tidak memiliki koneksi wireless dan interface ethernet dengan port
RG-45.
Internet Asigned Number Authority (IANA) merupakan lembaga yang mengatur penetapan
parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS).
IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok
alamat IP spesifik kepada pelanggan dan untuk meregistrasikan nama domain. IANA juga
bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data
pusat informasi DNS, selain tentunya menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di
dalam jaringan Internet.
IANA bekerja sama dengan 5 lembaga yang mengatur alokasi IP address ke berbagai
negara. Lembaga tersebut bernama Regional Internet Registries (RIRs). Berikut ini kelima
lembaga tersebut.
1) American Registry for Internet Numbers (ARIN) untuk mengatur alokasi IP address
wilayah Amerika Utara dan sebagian wilayah Karibia.
2) RIPE Network Coordination Centre (RIPE NCC) untuk mengatur alokasi IP address
wilayah Eropa, Asia Tengah, dan Timur Tengah.
3) Asia-Pasific Network Information Centre (APNIC) untuk mengatur alokasi IP address
wilayah Asia Pasifik.
4) Latin American and Caribbean Internet Address Registry (LACNIC) untuk mengatur
alokasi IP address wilayah Amerika Latin dan sebagian wilayah Karibia.
5) African Network Information Centre (AfriNIC) untuk mengatur alokasi IP address
wilayah Afrika.
Alokasi IP address untuk negara Indonesia berada pada wilayah Asia Pasifik diatur oleh
APNIC.
1. Bentuk penulisan
Bentuk IP address terdiri atas bilangan biner dan bilangan desimal. Bilangan biner IP
address terdiri atas 32 bit untuk IP address versi 4 (IPv4) untuk selanjutnya disebut IP
address saja dan 128 bit untuk IP address versi 6 (IPv6). Pada modul ini akan dibahas
IPv4. Bilangan biner ini dipisahkan tanda pemisah berupa titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit
ini disebut dengan istilah oktet. Bentuk penulisakannya sebagai berikut:
xxxxxxxxx. xxxxxxxxx. xxxxxxxxx. xxxxxxxxx.
Setiap simbol x dapat digantikan oleh bilangan biner 0 atau 1.
Bentuk bilangan biner tidak mudah untuk dibaca, sehingga dibentuk bilangan desimal
yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik. Setiap bilangan desimal tersebut
mewakili nilai dari satu oktet atau delapan bit IP address (bilangan biner).
11000000. 10101000. 00000001. 00000010
192. 168. 1. 2
Sehingga, nilai desimal IP address dimulai dari angka 0 hingga 255 yang mewakili bit
0000000 hingga 11111111.
Secara lengkap range IP address sebagai berikut: 0.0.0.0 – 255.255.255.255
2. Pengelompokan IP Address
a. Sistem Pengklasan IP Address
SubnetMask 255 0 0 0
Kelas D
Kelas E
Sehingga dapat diperoleh total network pada setiap kelas IP Address dengan menghitung
jumlah bit 1 dan total host dengan menghitung jumlah bit 0 pada subnet mask.
ii. Broadcast
Broadcast adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirimkan ke
banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut siap
atau tidak, atau tanpa memperhatikan apakah data itu sampai atau tidak.
iii. Multicast
Konsep multicast hampir sama dengan broadcast, dimana data dikirimkan
kepada banyak titik sekaligus, namun perbedaannya adalah, titik tujuan
dikelompokkan berdasarkan group-group tertentu melalui alamat groupnya. Hal
ini akan mengakibatkan pengiriman menjadi lebih efektif dibandingkan
broadcast namun dapat diterima jauh lebih banyak dibandingkan sistem unicast.
3. Subneting
Subnetting merupakan sebuah upaya dalam memecah suatu jaringan IP address ke sub
jaringan yang lebih kecil (subnet). Subnetting ini hanya dapat dilakukan pada ip address
kelas A, B dan C. Subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan tetapi
mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network. Adapun tujuan dari
subnetting sebagai berikut:
1. Untuk mengefisienkan pengalamatan jaringan. Misalnya untuk jaringan yang hanya
mempunyai 15 host, kalau kita ingin menggunakan kelas C saja terdapat 254 - 15 = 209
alamat yang tidak terpakai.
2. Dapat membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork sehingga dapat membagi
suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3. Untuk mengatasi masalah perbedaan antara hardware dengan topologi fisik jaringan.
4. Untuk membuat lebih efisien alokasi IP address dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaan ip address.
5. Untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyak
host dalam suatu jaringan.
6. Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang di gunakan dalam
suatu network.
Secara garis besar, ada 3 tahapan dalam mengimplementasikan subnetting, yaitu:
1. Ketahui jumlah network address (network ID) yang dibutuhkan.
a. Satu untuk setiap subnet LAN
b. Satu untuk setiap subnet WAN
2. Jumlah ip address (host ID) yang dibutuhkan tiap subnet.
a. Satu untuk setiap TCP/IP host
b. Satu untuk setiap interface router/switch
3. Tentukan network keseluruhan, subnet, dan range IP tiap subnet.
a. Subnet mask unik untuk network keseluruhan
b. Subnet ID unik untuk setiap segmen fisik
c. Range IP address tiap subnet
Langkah 2.
Untuk menentukan jumlah host setiap subnet menggunakan rumus:
2 y-2 = jumlah host per subnet.
y adalah jumlah bit di bagian host, atau bit 0.
Contoh:
subnet mask 11000000, jumlah bit 0 = 6, maka jumlah host per subnet
26-2 = 62 host
Langkah 3
Untuk menentukan subnet-subnet yang terbentuk (block size) adalah dengan 2 metode:
metode CIDR dan metode subnet mask.
Dengan metode CIDR, maka akan diketahui blok size dengan cara mengurangkan /32
(untuk kasus kelas C, atau /24 untuk kelas B atau /16 untuk kelas A) terhadap jumlah bit 1.
Contoh:
Kelas C, Subnet mask 11111111.11111111.11111111.11000000, jumlah bit 0 = 6 dan
jumlah bit 1 = 26. Maka /32 - /26 = 6 bit 0.
Dikonversi ke bilangan desimal menjadi 26 = 64 blok size
Sehingga diperoleh blok size sebagai berikut: 0, 64, 128, 192
Dengan metode subnet mask, maka akan diketahui blok size dengan cara mengurangkan
angka 256 (sebagai total dari 0 sampai 255) terhadap subnet mask yang telah dicostumize.
Contoh:
Apabila diketahui subnet mask 255.255.255.240, maka untuk mengetahui blok size dengan
mengurangkan 256-240 = 16 blok size.
Langkah 4 dan 5
Untuk menentukan alamat broadcast dan alamat host yang valid (dapat digunakan), maka
dibentuk tabel sebagai berikut:
Subnet Host 1 Host ke - n Alamat Broadcast
1 64 65 126 127
2 128 129 190 191
Secara lengkap
Subnet Mask CIDR Total Subnet Total Host Host yg dpt digunakan
255.255.192.0 /18 4 16,384 16,382
255.255.224.0 /19 8 8,192 8,190
255.255.240.0 /20 16 4,096 4,094
255.255.248.0 /21 32 2,048 2,046
255.255.252.0 /22 64 1,024 1,022
255.255.254.0 /23 128 512 510
255.255.255.0 /24 256 256 254
255.255.255.128 /25 512 128 126
255.255.255.192 /26 1,024 64 62
255.255.255.224 /27 2,048 32 30
255.255.255.240 /28 4,096 16 14
255.255.255.248 /29 8,192 8 6
255.255.255.252 /30 16,384 4 2
Terdapat network id 130.200.0.0 dengan subnet 255.255.192.0 yang termasuk juga kelas
B, cara lain untuk menyelesaikannya adalah ;
Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan, dapat diketahui IP
addressadalah kelas B yang octet ketiga diselubungi dengan angka 192…
Hitung dengan rumus (4 oktet – angka yang diselubung) 256 – 192 = 64
Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 64 dan 128.
Jadi kelompok ip yang dapat dipakai adalah
130.200.64.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.199.254
Kasus ;
Kita memiliki kelas B dengan network ID 130.200.0.0 dengan subnet mask
255.255.224.0
Dengan cara yang sama diatas sebelumnya ;
Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP
addressadalah kelas B dengan octet ketiga terseluibung dengan angka 224
Hitung dengan rumus (256-224) =32
Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 32 yaitu 64 96 128
160 192
Dengan demikian, kelompok IP address yang dapat dipakai adalah ;
130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.64.1 sampai 130.200.95.254
130.200.96.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.159.254
130.200.160.1 sampai 130.200.191.254
130.200.192.1 sampai 130.200.223.254
Kasus :
misalkan kita menggunakan kelas C dengan network address 192.168.81.0 dengan
subnet mask 255.255.255.240, maka
Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP
addressadalah kelas C dengan oktat ketiga terselubung dengan angka 240
Hitung (256 – 240) = 16
Maka kelompok subnet yang dapat digunakan adalah kelipatan 16, yaitu 16
3248 64 80 96 112 128 144 160 176 192 208 224
Kasus :
Sebuah perusahaan yang baru berkembang mempunyai banyak kantor cabang dan tiap kantor
cabang mempunyai 255 workstation, network address yang tersedia adalah 164.10.0.0,
buatlah subnet dengan jumlah subnet yang terbanyak
Penyelesaian ; 164.10.0.0 berada pada kelas B, berarti octet 3 dan 4 digunakan untuk
host, sedangkan 1 kantor cabang ada 254 host, maka ambil 1 bit lagi dari octet ke 3 agar
cukup.
Maka subnetmask yang baru
11111111.11111111.11111110.00000000
255. 255. 254. 0
Subnet yang tersedia adalah 256 – 254 = 2, maka subnetnya kelipatan 2 sampai dengan
254.
Jumlah subnet (2 7 – 2) = 128 – 2 = 26 subnet
Jumlah host / subnetnya (2 9 - 2 ) = 512 – 2 = 510 host
164.10.0.0 sampai 164.10.1.0 dibuang
164.10.2 .1 sampai 164.10.3.254
164.10.4.1 sampai 164.10.5.254
164.10.6.1 sampai 164.10.7.254
164.10.8.1 sampai 164.10.9.254
.
.
.
164.10.252.1 sampai 164.10.253.254
Kasus :
Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.20.0 untuk alamat network dan subnet
masknya 255.255.255.192 ini berarti notasi /26.
Subnet 64 128
Host pertama 65 129
Host terakhir 126 190
Alamat Broadcast 127 191
Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh:
kolom pertama subnet 64 atau lengkapnya 192.168.20.64 memunyai host pertama 65 atau
192.168.20.65, host terakhir 126 atau 192.168.20.126 dan alamat broadcast di 127 atau
192.168.20.127.
Kasus
Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat network dan subnet
masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.
Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid ada
32, 64, 96,128,160,129,224
Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh:
kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya 192.168.10.32 memunyai host pertama 33 atau
192.168.10.33, host terakhir 62 atau 192.168.10.62 dan alamat broadcast di 63 atau
192.168.10.63.
Kasus kelas C
Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat network dan subnet
masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.
Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah
32, 64, 96,128,160,129,224
Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh:
kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya 192.168.10.32 memunyai host pertama 33 atau
192.168.10.33, host terakhir 62 atau 192.168.10.62 dan alamat broadcast di 63 atau
192.168.10.63.
Kasus :
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan
kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang
masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-
sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi,
serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah
gambar wilayah baru seperti di bawah:
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti
gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS
dan BROADCAST ADDRESS.
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan
cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan
berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan
Alamat Host- Broadcast.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk
melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnetting adalah teknik memecah sebuah jaringan menjadi beberapa jaringan baru. Hasil
dari subnetting adalah beberapa jaringan kecil yang disebut sub jaringan atau sub network.
Ini anda akan memecah satu blok IP address menjadi beberapa blok IP address baru yang
lebih kecil. Jika satu blok IP address memiliki satu network address, maka jika anda
memecah blok IP address tersebut menjadi beberapa blok IP address baru, maka anda juga
akan mendapat beberapa network address yang baru. Untuk melakukan subnetting anda akan
menambah bit porsi network ID dari porsi sebelumnya. Penambahan ini dilakukan dengan
meminjam bit IP address yang sebelumnya menjadi porsi host ID. Misal dengan prefix/24
yang artinga porsi network ID pada IP address tersebut adalah 24 bit. Maka untukmelakukan
subnetting anda harus meminjam porsi host ID sebanyak 1 kali atau lebih sehingga prefiknya
menjadi /25, /26, /27 atau /28. Jumlah subnetwork 2n dan jumlah host 232-prefix – 2.
Contoh.
Sebuah jaringan yang menggunakan network address 192.168.10.0/24. Lakukanlah proses
subnetting.
Sebelum Subnetting 192.168.10.0/24
Prefix : /24
Network 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
First host address : 11000000.10101000.00001010.00000001 (192.168.10.1)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.11111110 (192.168.10.254)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.11111111 (192.168.10.255)
Sesudah subnetting
Prefix : /25
Network 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
First host address : 11000000.10101000.00001010.00000001 (192.168.10.1)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.01111110 (192.168.10.126)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.01111111 (192.168.10.127)
Network 2
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.128)
First host address : 11000000.10101000.00001010.10000001 (192.168.10.129)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.11111110 (192.168.10.254)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.11111111 (192.168.10.255)
Jumlah Network : 21 = 2
Jumlah Host : 232-prefix – 2 = 232-25-2 = 126.
Network Network Address Host Address Broadcast Address
1 192.168.10.0 192.168.10.1 – 192.168.10.126 192.168.10.127
2 192.168.10.128 192.168.10.129 – 192.168.10.254 192.168.10.255
Prefix : /26
Network 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
First Host address : 11000000.10101000.00001010.00000001 (192.168.10.1)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.00111110 (192.168.10.62)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.00111111 (192.168.10.63)
Network 2
Network address : 11000000.10101000.00001010.01000000 (192.168.10.64)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
Network address : 11000000.10101000.00001010.01000000 (192.168.10.64)
First host address : 11000000.10101000.00001010.01000001 (192.168.10.65)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.01111110 (192.168.10.126)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.01111111 (192.168.10.127)
Network 4
Network address : 11000000.10101000.00001010.11000000 (192.168.10.192)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
Network address : 11000000.10101000.00001010.11000000 (192.168.10.192)
First host address : 11000000.10101000.00001010.11000001 (192.168.10.193)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.11111110 (192.168.10.254)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.11111111 (192.168.10.255)
Jumlah Network : 22 = 4
Jumlah Host : 232-prefix – 2 = 232-26-2 = 62.
Network Network Address Host Address Broadcast Address
1 192.168.10.0 192.168.10.1 – 192.168.10.62 192.168.10.63
2 192.168.10.64 192.168.10.65 – 192.168.10.126 192.168.10.127
3 192.168.10.128 192.168.10.129 – 192.168.10.190 192.168.10.191
4 192.168.10.192 192.168.10.193 – 192.168.10.254 192.168.10.255
Tabel diatas dapat juga dicari dengan menghitung network address dan broadcast address saja
untuk masing network, kemudian first host address adalah network address ditambah angka
satu dan las host address adalah broadcast address dikurang satu. Buat tabel dan isikan
network address dan broadcast address baru first dan last host address ditambah dan
dikurangi angka satu.
Network 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 192.168.10.0
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 255.255.255.192
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.00111111 192.168.10.63
Network 2
Network address : 11000000.10101000.00001010.01000000 192.168.10.64
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 255.255.255.192
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.01111111 192.168.10.127
Network 3
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 192.168.10.128
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 255.255.255.192
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.10111111 192.168.10.191
Network 4
Network address : 11000000.10101000.00001010.11000000 192.168.10.192
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 255.255.255.192
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.11111111 192.168.10.255
Prefix : /27
Network 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
First Host address : 11000000.10101000.00001010.00000001 (192.168.10.1)
Last Host address : 11000000.10101000.00001010.00011110 (192.168.10.30)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.00011111 (192.168.10.31)
Network 2
Network address : 11000000.10101000.00001010.01000000 (192.168.10.32)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
Network address : 11000000.10101000.00001010.01000000 (192.168.10.32)
First address : 11000000.10101000.00001010.01000001 (192.168.10.33)
Lash host address : 11000000.10101000.00001010.01011110 (192.168.10.62)
Broad cast address : 11000000.10101000.00001010.01011111 (192.168.10.63)
Network 3
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.64)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
Network address : 11000000.10101000.00001010.10000000 (192.168.10.64)
First host address : 11000000.10101000.00001010.10000001 (192.168.10.65)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.10011110 (192.168.10.94)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.10011111 (192.168.10.95)
Prefix : /28
Sub Network ke 1
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00000000 (192.168.10.0)
First address : 11000000.10101000.00001010.00000001 (192.168.10.1)
Last host address : 11000000.10101000.00001010.00001110 (192.168.10.14)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.00001111 (192.168.10.15)
Sub Network ke 2
Network address : 11000000.10101000.00001010.00010000 (192.168.10.16)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240)
Network address : 11000000.10101000.00001010.00010000 (192.168.10.16)
First host address : 11000000.10101000.00001010.00010001 (192.168.10.17)
Last Host address : 11000000.10101000.00001010.00011110 (192.168.10.30)
Broadcast address : 11000000.10101000.00001010.00011111 (192.168.10.31)
Jumlah Network : 24 = 16
Jumlah Host : 232-prefix – 2 = 232-28-2 = 14.
Network Network Broadcast
Host Address
Address Address
1 192.168.10.0 192.168.10.1 – 192.168.10.14 192.168.10.15
2 192.168.10.16 192.168.10.17 – 192.168.10.30 192.168.10.31
3 192.168.10.32 192.168.10.33. – 192.168.10.46 192.168.10.47
4 192.168.10.48 192.168.10.49. – 192.168.10.62 192.168.10.63
5 192.168.10.64 192.168.10.65. – 192.168.10.78 192.168.10.79
6 192.168.10.80 192.168.10.81. – 192.168.10.94 192.168.10.95
7 192.168.10.96 192.168.10.97. – 192.168.10.110 192.168.10.111
8 192.168.10.112 192.168.10.113. – 192.168.10.126 192.168.10.127
9 192.168.10.128 192.168.10.129. – 192.168.10.142 192.168.10.143
10 192.168.10.144 192.168.10.145. – 192.168.10.158 192.168.10.159
11 192.168.10.160 192.168.10.161. – 192.168.10.174 192.168.10.175
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet
mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah
Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 6 -
2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128,
192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat
tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast
adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi
untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa
digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung
seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama,
subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja
saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik
terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24
caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan
langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat.
Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat,
tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Contoh network address 172.16.0.0/18. terhubung dengan jaringan. Hitunglah jumlah subnet,
jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid
Penyelesaiannya:
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir.
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192.
Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Subnet ke 2
Network address : 10101100.00010000.01000000.00000000 (172.16.64.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.255.192)
Network address 10101100.00010000.01000000.00000000 172.16.64.0
First host address 10101100.00010000.01000000.00000001 172.16.64.1
Last host address 10101100.00010000.01111111.11111110 172.16.127.254
Broadcast address 10101100.00010000.01111111.11111111 172.16.127.255
Subnet ke 3
Network address : 10101100.00010000.10000000.00000000 (172.16.128.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.255.192)
Network address 10101100.00010000.10000000.00000000 172.16.128.0
First host address 10101100.00010000.10000000.00000001 172.16.128.1
Last host address 10101100.00010000.10111111.11111110 172.16.191.254
Broadcast address 10101100.00010000.10111111.11111111 172.16.191.255
Subnet ke 4
Network address : 10101100.00010000.11000000.00000000 (172.16.192.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.255.192)
Network address 10101100.00010000.11000000.00000000 172.16.192.0
First host address 10101100.00010000.11000000.00000001 172.16.192.1
Last host address 10101100.00010000.11111111.11111110 172.16.255.254
Broadcast address 10101100.00010000.11111111.11111111 172.16.255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan
subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
…
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host …
172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Pertama
Host 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Terakhir
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255
Subnet ke 1
Network address : 10101100.00010000.00000000.00000000 (172.16.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000000.00000000 172.16.0.0
First host address 10101100.00010000.00000000.00000001 172.16.0.1
Last host address 10101100.00010000.00000000.01111110 172.16.0.126
Broadcast address 10101100.00010000.00000000.01111111 172.16.0.127
Subnet ke 2
Network address : 10101100.00010000.00000000.10000000 (172.16.0.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000000.10000000 172.16.0.128
First host address 10101100.00010000.00000000.10000001 172.16.0.129
Last host address 10101100.00010000.00000000.11111110 172.16.0.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000000.11111111 172.16.0.255
Subnet ke 3
Network address : 10101100.00010000.00000001.00000000 (172.16.1.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000001.00000000 172.16.1.0
First host address 10101100.00010000.00000001.00000001 172.16.1.1
Last host address 10101100.00010000.00000001.01111110 172.16.1.126
Broadcast address 10101100.00010000.00000001.01111111 172.16.1.127
Subnet ke 4
Network address : 10101100.00010000.00000001.10000000 (172.16.1.128)
Subnet ke 5
Network address : 10101100.00010000.00000010.00000000 (172.16.1.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000010.00000000 172.16.2.0
First host address 10101100.00010000.00000010.00000001 172.16.2.1
Last host address 10101100.00010000.00000010.01111110 172.16.2.126
Broadcast address 10101100.00010000.00000010.01111111 172.16.2.127
Subnet ke 6
Network address : 10101100.00010000.00000010.10000000 (172.16.1.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000010.10000000 172.16.2.128
First host address 10101100.00010000.00000010.10000001 172.16.2.129
Last host address 10101100.00010000.00000010.11111110 172.16.2.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000010.11111111 172.16.2.255
Subnet ke 7
Network address : 10101100.00010000.00000011.00000000 (172.16.3.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000011.00000000 172.16.3.0
First host address 10101100.00010000.00000011.00000001 172.16.3.1
Last host address 10101100.00010000.00000011.01111110 172.16.3.126
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.01111111 172.16.3.127
Subnet ke 8
Network address : 10101100.00010000.00000011.10000000 (172.16.3.128)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000011.10000000 172.16.3.128
First host address 10101100.00010000.00000011.10000001 172.16.3.129
Last host address 10101100.00010000.00000011.11111110 172.16.3.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.11111111 172.16.3.255
Subnet ke 9
Network address : 10101100.00010000.00000100.00000000 (172.16.4.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Network address 10101100.00010000.00000100.00000000 172.16.4.0
First host address 10101100.00010000.00000100.00000001 172.16.4.1
Last host address 10101100.00010000.00000100.01111110 172.16.4.126
Broadcast address 10101100.00010000.00000100.01111111 172.16.4.127
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja.
Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4
(terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3
oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah
semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
network address 10.0.0.0/16 terhubung dengan jaringan. Hitunglah jumlah subnet, jumlah
host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid
Penyelesaiannya:
Subnet ke 2
Network address : 00001010.00000001.00000000.00000000 (10.1.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000001.00000000.00000000 10.1.0.0
First host address 00001010.00000001.00000000.00000001 10.1.0.1
Last host address 00001010.00000001.11111111.11111110 10.1.255.254
Broadcast address 00001010.00000001.11111111.11111111 10.1.255.255
Subnet ke 3
Network address : 00001010.00000010.00000000.00000000 (10.2.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000010.00000000.00000000 10.2.0.0
First host address 00001010.00000010.00000000.00000001 10.2.0.1
Last host address 00001010.00000010.11111111.11111110 10.2.255.254
Broadcast address 00001010.00000010.11111111.11111111 10.2.255.255
Subnet ke 4
Network address : 00001010.00000011.00000000.00000000 (10.3.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Subnet ke 5
Network address : 00001010.00000100.00000000.00000000 (10.4.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000100.00000000.00000000 10.4.0.0
First host address 00001010.00000100.00000000.00000001 10.4.0.1
Last host address 00001010.00000000.11111111.11111110 10.4.255.254
Broadcast address 00001010.00000000.11111111.11111111 10.4.255.255
Subnet ke 7
Network address : 00001010.00000110.00000000.00000000 (10.6.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000110.00000000.00000000 10.6.0.0
First host address 00001010.00000110.00000000.00000001 10.6.0.1
Last host address 00001010.00000110.11111111.11111110 10.6.255.254
Broadcast address 00001010.00000110.11111111.11111111 10.6.255.255
Subnet ke 8
Network address : 00001010.00000111.00000000.00000000 (10.7.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00000111.00000000.00000000 10.7.0.0
First host address 00001010.00000111.00000000.00000001 10.7.0.1
Last host address 00001010.00000111.11111111.11111110 10.07.255.254
Broadcast address 00001010.00000111.11111111.11111111 10.0.255.255
Subnet ke 9
Network address : 00001010.00001000.00000000.00000000 (10.8.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Network address 00001010.00001000.00000000.00000000 10.8.0.0
First host address 00001010.000001000.00000000.00000001 10.8.0.1
Last host address 00001010.00001000.11111111.11111110 10.8.255.254
Broadcast address 00001010.00001000.11111111.11111111 10.8.255.255
Subnet ke 10
Network address : 00001010.00001001.00000000.00000000 (10.9.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
WAN2
WAN1 2 HOST
2 HOST
DAERAH C DAERAH B
50 HOST 200 HOST
Penyelesaianya.
Metode penyelesaiannya dapat dilakukan secara detil seperti soal 32.
Daerah A 500 Host address, 512 total address dimana 2n=512 maka n=9 sehingga prefix /32-
9. Didapat network address 172.16.0.0/23.
172.16.0.0/23 10101100.00010000.00000000.0000000
255.255.254.0 11111111.11111111.11111110.0000000
Subnet daerah A
Network address : 10101100.00010000.00000000.0000000 (171.16.0.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111110.0000000 (255.252.254.0)
Network address 10101100.00010000.00000000.0000000 172.16.0.0
First host address 10101100.00010000.00000000.0000001 172.16.0.1
Last host address 10101100.00010000.00000001.1111110 172.16.1.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000001.1111111 172.16.1.255
n
Daerah B 200 Host address, 256 total address dimana 2 =26 maka n=8 sehingga prefix /32-8.
Didapat network address 172.16.0.0/24.
172.16.0.0/24 10101100.00010000.00000000.0000000
255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.0000000
Subnet daerah B
Network address : 10101100.00010000.00000010.0000000 (171.16.2.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111110.0000000 (255.252.248.0)
Network address 10101100.00010000.00000010.0000000 172.16.2.0
First host address 10101100.00010000.00000010.0000001 172.16.2.1
Last host address 10101100.00010000.00000011.1111110 172.16.3.254
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.1111111 172.16.3.255
Daerah C 50 Host address, 64 total address dimana 2n=64 maka n=6 sehingga prefix /32-6
Didapat network address 172.16.0.0/26.
172.16.0.0/26 10101100.00010000.00000011.00000000
255.255.255.192 11111111.11111111.11111111.11000000
Subnet daerah C
Network address : 10101100.00010000.00000011.00000000 (171.16.3.0)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.252.255.192)
Network address 10101100.00010000.00000011.00000000 172.16.3.0
First host address 10101100.00010000.00000011.00000001 172.16.3.1
Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya 33
Last host address 10101100.00010000.00000011.00111110 172.16.3.62
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.00111111 172.16.3.63
Daerah D 20 Host address, 32 total address dimana 2n=32 maka n=5 sehingga prefix /32-5
Didapat network address 172.16.0.0/27.
172.16.0.0/27 10101100.00010000.00000011.01000000
255.255.255.224 11111111.11111111.11111111.11100000
Subnet daerah D
Network address : 10101100.00010000.00000011.01000000 (171.16.3.64)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.252.255.224)
Network address 10101100.00010000.00000011.01000000 172.16.3.64
First host address 10101100.00010000.00000011.01000001 172.16.3.65
Last host address 10101100.00010000.00000011.01011110 172.16.3.94
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.01011111 172.16.3.95
n
Daerah WAN1 sebanyak 2 Host address, 4 total address dimana 2 =4 maka n=2 sehingga
prefix /32-2.Didapat network address 172.16.0.0/30.
172.16.0.0/30 10101100.00010000.00000011.01100000
255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.11111100
Subnet daerah WAN1
Network address : 10101100.00010000.00000011.01100000 (171.16.3.96)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11111100 (255.252.255.252)
Network address 10101100.00010000.00000011.01100000 172.16.3.96
First host address 10101100.00010000.00000011.01100001 172.16.3.97
Last host address 10101100.00010000.00000011.01100010 172.16.3.98
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.01100011 172.16.3.99
Daerah WAN2 sebanyak 2 Host address, 4 total address dimana 2n=4 maka n=2 sehingga
prefix /32-2. Didapat network address 172.16.0.0/30.
172.16.0.0/30 10101100.00010000.00000011.01100100
255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.11111100
Subnet daerah WAN2
Network address : 10101100.00010000.00000011.01100100 (171.16.3.100)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11111100 (255.252.255.252)
Network address 10101100.00010000.00000011.01100100 172.16.3.100
First host address 10101100.00010000.00000011.01100101 172.16.3.101
Last host address 10101100.00010000.00000011.01100110 172.16.3.102
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.01100111 172.16.3.103
Daerah WAN3 sebanyak 2 Host address, 4 total address dimana 2n=4 maka n=2 sehingga
prefix /32-2. Didapat network address 172.16.0.0/30.
172.16.0.0/30 10101100.00010000.00000011.01101000
255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.11111100
Subnet daerah WAN3
Network address : 10101100.00010000.00000011.01101000 (171.16.3.104)
Subnet mask : 11111111.11111111.11111111.11111100 (255.252.255.252)
Network address 10101100.00010000.00000011.01101000 172.16.3.104
First host address 10101100.00010000.00000011.01101001 172.16.3.105
Last host address 10101100.00010000.00000011.01101000 172.16.3.106
Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya 34
Broadcast address 10101100.00010000.00000011.01101000 172.16.3.107
Ringkasan kelompok/subnet
Network ID Host Pertama Host Terakhir Boadcast ID
Daerah A 172.16.0.0/23 172.16.0.1 172.16.1.254 172.16.1.255
Daerah B 172.16.2.0/24 172.16.2.1 172.16.2.254 172.16.2.255
Daerah C 172.16.3.0/26 172.16.3.1 172.16.3.62 172.16.3.63
Daerah D 172.16.3.64/27 172.16.3.65 172.16.3.94 172.16.3.95
WAN1 172.16.3.96/30 172.16.3.97 172.16.3.98 172.16.3.99
WAN2 172.16.3.100/30 172.16.3.101 172.16.3.102 172.16.3.103
WAN3 172.16.3.104/30 172.16.3.105 172.16.3.106 172.16.3.107
Catatan
Daerah A dengan 500 host dimana 512/256=2 subnet untuk 172.16.0.0/23
172.16.0.0 s/d 172.16.0.255 sebanyak 256 IP Address
172.16.1.0 s/d 172.16.1.255 sebanyak 256 IP Address.
Daerah B dengan 200 host dimana 256/128=2 subnet untuk 172.16.2.0/24
172.16.2.0 s/d 172.16.2.255 sebanyak 256 IP Address
Daerah C dengan 50 host dimana 64/64=1 subnet untuk 172.16.3.0/26
172.16.3.0 s/d 172.16.3.63 sebanyak 64 IP Address.
Daerah D dengan 20 host dimana 32/32=1 subnet untuk 172.16.3.64/27
172.16.3.64 s/d 172.16.3.95 sebanyak 64 IP Address.
Daerah WAN1 dengan 2 host dimana 4/4=1 subnet untuk 172.16.3.96/30
172.16.3.96 s/d 172.16.3.99 sebanyak 4 IP Address.
Daerah WAN2 dengan 2 host dimana 4/4=1 subnet untuk 172.16.3.100/30
172.16.3.100 s/d 172.16.3.103 sebanyak 4 IP Address.
Daerah WAN3 dengan 2 host dimana 4/4=1 subnet untuk 172.16.3.64/30
172.16.3.104 s/d 172.16.3.107 sebanyak 4 IP Address.
Gambar 1
Backbone Area
Internet
ISP R0 R1
R2 R3
R4 R5
5 Host 5 Host
5 Host
Area 1 Area 2
80.1.1.0/24
01010000.00000001.00000001.00000000
01010000.00000001.00000001.01000000
01010000.00000001.00000001.10000000
01010000.00000001.00000001.11000000
Prefik baru hasil summarization adalah 80.1.1.0/24
Gambar 2
Backbone Area
Internet
80.1.1.0/26
ISP R0 R1
R2 R3
R4 R5
5 Host 5 Host
5 Host 5 Host
Area 1 Area 2
80.1.1.64/26 80.1.1.128/26
80.1.1.0/24
Summarization
01010000.00000001.00000001.00000000
01010000.00000001.00000001.00000100
01010000.00000001.00000001.00001000
01010000.00000001.00000001.00001100
Prefik baru hasil summarization adalah 80.1.1.0/28
Gambar 3
80.1.1.8/30 80.1.1.12/30
R2 R3
R4 R5
5 Host 5 Host
5 Host 5 Host
Area 1 Area 2
80.1.1.64/26 80.1.1.128/26
80.1.1.0/24
Summarization
01010000.00000001.00000001.01000000
01010000.00000001.00000001.01001000
01010000.00000001.00000001.01010000
01010000.00000001.00000001.01011000
Prefik baru hasil summarization adalah 80.1.1.64/27
Gambar 4
80.1.1.8/30 80.1.1.12/30
R2 R3
80.1.1.80/30
R4 R5
80.1.1.64/29 80.1.1.72/29
5 Host 5 Host
5 Host 5 Host
Area 1 Area 2
80.1.1.64/26 80.1.1.128/26
80.1.1.0/24
Summarization
01010000.00000001.00000001.10000000
01010000.00000001.00000001.10001000
01010000.00000001.00000001.10010000
01010000.00000001.00000001.10011000
Prefik baru hasil summarization adalah 80.1.1.128/27
Gambar 5
80.1.1.8/30 80.1.1.12/30
R2 R3
80.1.1.80/30 80.1.1.144/30
R4 R5
80.1.1.128/29 80.1.1.136/29
80.1.1.64/29 80.1.1.72/29
5 Host 5 Host
5 Host 5 Host
Area 1 Area 2
80.1.1.64/26 80.1.1.128/26
80.1.1.0/24
REFERENSI