NAMA KELOMPOK :
NUR HAPIPAH NASUTION
ZAHIRA QURATUL AIN SALSABILA
Pengertian roting statis
Routing statis adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelolaanjaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Semua
router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.
Jika paket-paket di tunjukkan untuk host pada network lain maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditunjukkan untuk
host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Notes:
Untuk mempermudah percobaan, kita lakukan pemetaan jaringan seperti gambar diatas.
Tahapan lengkapnya dapat dilihat pada video ini.
Masuklah ke bagian Desktop>IP Configuration maka akan tampil halaman sebagai berikut:
Untuk dapat melakukan konfigurasi IP static, kita dapat melakukannya dengan mengisikan IP
Address, Subnet Mask, dan Default Gateway.
Notes:
Lakukan konfigurasi IP seperti langkah-langkah diatas pada 7 buah PC lainnya..
Konfigurasi Interface Router
Untuk memulai tahapan konfigurasi interface Router, pertama-tama kita perlu mengetahui
port mana saja yang digunakan untuk menghubungkan jaringan. Selanjutnya kegiatan
melakukan konfigurasi interface yang dapat dilakukan dengan tahapan berikut ini:
Melakukan Pengecekan Tabel Routing diatas, dapat kita ketahui bahwa “Router A” telah
terhubung ke jaringan dengan network 10.0.0.0/8 dan 192.168.1.0/24. Jaringan yang tidak
tersedia pada routing tabel tidak akan dikenali oleh router, maka dari itu kita dapat
memenfaatkan konfigurasi static routing untuk dapat mendaftarkan tabel routing pada
network tertentu.
Untuk memulai penyetelan konfigurasi Static Routing, kita perlu membuka router dengan
cara mengakses menu “Config>Routing>Static”. Sehingga akan tampil halaman seperti
gambar berikut ini:
Selanjutnya, kita dapat mengisikan data Network, Mask, dan Next Hop untuk mendaftarkan
sebuah network kedalam IP table pada “Router A”. Didalam konfigurasi routing static ini,
kita harus aware terhadap Next Hop yang akan digunakan supaya jaringan dapat
terkonfigurasi dengan baik. Pada tahapan diatas, kita perlu menekan button Add untuk
menambahkan konfigurasi tabel static routing kita.
Setelah menambahkan konfigurasi Routing Static, kita perlu melakukan pengecekan pada IP
table dengan menjalankan perintah sebagai berikut:
Setelah melakukan konfigurasi Static Routing, maka IP Table akan berubah, dan jaringan
pada Router A dapat mengenali network 192.168.2.0.
Notes:
Lakukan konfigurasi yang sama untuk Router B
Melakukan Ujicoba
Jika “Router A” dan “Router B” telah menerapkan Static Routing, langkah selanjutnya adalah
melakukan ujicoba pengiriman paket PDU. Berikut adalah hasil percobaan yang telah
dilakukan:
Pada percobaan pertama kali, proses pengiriman paket akan gagal, setelah dilakukan
pengiriman kedua kali (dengan tujuan yg sama), paket telah berhasil dikirimkan.
Sekian artikel kali ini, semoga dapat bermanfaat buat semuanya..