1. Router
Router merupakan perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan dua
jaringan atau lebih sehingga data dapat dikirim dari satu jaringan ke jaringan
yang lain. Dengan menggunakan router, kita bisa menghubungkan dua jaringan
yang berbeda, contoh 192.168.2.0/24 dapat terhubung dengan jaringan
200.200.200.0/24.
Sekilas cara kerja router bisa dibilang mirip dengan bridge, yakni sama-sama
meneruskan paket data.
2. Wireless Card
3. LAN Card
Sama halnya dengan perangkat jaringan yang lain, LAN card juga berfungisi
menghubungkan dua atau lebih komputer dengan menggunakan media kabel.
Perangkat ini biasanya banyak digunakan dalam jaringan LAN.
LAN card juga bertugas mengubah aliran data yang berbentuk paralel menjadi
bentuk serial, sehingga dapat ditransmisikan melalui media jaringan
seperti kabel UTP.
4. Modem
Hub merupakan salah satu perangkat jaringan yang bertugas mengubah sinyal
transmisi jaringan, dimana hal tersebut dimaksudkan agar kedua komputer atau
lebih dapat saling terhubung.
Hub tidak dapat mengatur alur jalannya suatu data, sehingga setiap paket data
yang melewati hub akan dibroadcast ke semua port sampai paket data yang
dimaksud sampai ke tujuan. Hal inilah membuat paket data yang dikirim
mengalami collision atau tabrakan data.
7. Switch
Switch merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi yang hampir sama
dengan hub, tetapi perangkat ini ‘lebih pintar’ dari hub karena dapat mengatasi
masalah collision data. Tidak hanya itu, switch juga memiliki beberapa
kelebihan seperti kecepatan transfer data maupun luas jaringan yang jauh lebih
bagus dari hub.
Selain itu, switch tidak hanya digunakan untuk membagi sinyal tetapi juga
memfilter paket data kemudian meneruskannya ke jaringan yang dituju.
8. Kabel Jaringan
Access point ini terdiri dari antenna dan transceiver yang digunakan untuk
transmisi dan menerima sinyal dari client atau sebaliknya. Dengan adanya AP
ini, kita dapat terhubung dengan jaringan LAN secara nirkabel.
Dengan kata lain, access point ini berfungsi menghubungkan dua jenis jaringan
yang berbeda, yaitu antara jaringan wireless dan jaringan LAN.
Konsep Static Routing.
Static Routing
Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara
manual oleh administrator jaringannya. Static routing mengharuskan admin
untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap
kali terjadi perubahan jalur. Router meneruskan paket dari sebuah network ke
network yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti rute pada bis kota) yang
ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali
jika diubah secara manual oleh administrator.
Perintah Dasar Static Routing
1. ROUTER> ENABLE
Secara default, CLI (Command Line Interface) akan masuk ke mode pengguna,
tanda adalah simbol ">" di bagian depan nama host (dalam hal ini "router"),
dalam mode pengguna Anda tidak dapat mengkonfigurasi apapun, oleh karena
itu Anda perlu beralih ke privileged mode (juga dikenal sebagai mode level
EXEC) dengan perintah "router> enable" lalu tekan Enter, jika perintah
dijalankan, maka simbol di depan nama host akan berubah menjadi "#" (misal
"router #").
2. router #show?
"Router #show?" Perintah digunakan untuk melihat daftar perintah yang
tersedia untuk eksekusi.
Perlu diingat bahwa NVRAM tidak sama dengan Flash SIMM (Single In-line
Memory Module). Perbedaan antara NVRAM sama dengan Flash SIMM
sebagai perbedaan antara RAM dan hard disk drive (walaupun RAM dengan
NVRAM juga berbeda), SIMM Flash sendiri lebih mirip hard disk drive yang
menyimpan file sistem operasi Cisco IOS. dan file lainnya yang dibutuhkan
Tabel ARP atau yang dikenal dengan ARP cache digunakan untuk menjaga
hubungan antara alamat MAC dan alamat IP.
Dengan cara itu Anda dapat memverifikasi apakah ada beberapa hal yang
dianggap tidak sesuai (biasanya antara konfigurasi yang berlaku dengan hasil
yang diharapkan tidak diharapkan).
Cara Konfigurasi :
1. Buka Cisco Packet Tracer, jika belum punya bisa didownload disini
2. Susun Router (Router-PT), Switch (Switch-PT) dan PC seperti gambar diatas.
3. Kabel yang digunakan :
PC - Switch : Straight
Switch - Router : Straight
Router - Router : Serial DTE
Konfigurasi IP pada PC
PC 0 : 192.168.10.2 (gateway: 192.168.10.1)
PC 1 : 192.168.10.3 (gateway: 192.168.10.1)
PC 2 : 192.168.50.2 (gateway: 192.168.50.1)
PC 3 : 192.168.50.3 (gateway: 192.168.50.1)
PC 4 : 192.168.100.2 (gateway: 192.168.100.1)
PC 5 : 192.168.100.3 (gateway: 192.168.100.1)
Konfigurasi IP pada Router :
Router 0 :
- Fa0/0 : 192.168.10.1
- Se2/0 : 202.134.0.1
Router 1 :
- Fa0/0 : 192.168.50.1
- Se2/0 : 202.134.0.2
- Se3/0 : 202.134.1.1
Router 2 :
- Fa0/0 : 192.168.100.1
- Se2/0 : 202.134.1.2
Nah diatas adalah IP yang akan kita isikan pada PC dan Router. Sobat tau ga
cara routingnya ?
Dibawah ini contoh cara isi IP port ethernet pada Router melalui CLI:
Router>enable
Router#configure teminal
Router(config)#interface fastethernet0/0 <--(sesuaikan port yang sobat gunakan)
Router(config-if)#ip address (ip address) (netmask)
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? <--(tekan enter)
Dibawah ini contoh cara isi IP port serial pada Router melalui CLI:
Router>enable
Router#configure teminal
Router(config)#interface serial2/0 <--(sesuaikan port yang sobat gunakan)
Router(config-if)#ip address (ip address) (netmask)
Router(config-if)#clockrate 64000 <--(sesuaikan device)
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? <--(tekan enter)
Dibawah ini contoh cara routing pada Router0 yang akan dihubungkan ke
jaringan yang ada dibawah Router1 :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 192.168.50.0 255.255.255.0 202.134.0.2
Router(config)#exit
Router#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? (tekan Enter)