Anda di halaman 1dari 77

Daftar ISI

1. Jaringan Komputer ...................................................................................................... 2

2. Pengenalan Cisco Packet Tracer ................................................................................... 4

3. Konfigurasi tiap-tiap Devices ..................................................................................... 12

4. Simulasi di Cisco Packet Tracer ................................................................................. 14

5. Simulasi dua Komputer dan satu Switch ................................................................... 18

6. Simulasi PC , Laptop dan Wirelles ............................................................................. 22

7. Simulasi Server DHCP .............................................................................................. 27

8. Simulasi HTTP Server .............................................................................................. 31

9. Simulasi DNS Server ................................................................................................ 33

10. Simulasi Peer to Peer ............................................................................................... 34

11. Simulasi Client-Server ............................................................................................ 38

12. Simulasi Router dan Client serta penambahan Ethernet pada Router ..................... 38

13. Setting DHCP pada router ....................................................................................... 45

14. Simulasi Routing Static ........................................................................................... 49

15. Simulasi Routing DHCP dengan Router RIP .......................................................... 55

16. Simulasi routing DHCP denga Router EIGRP ........................................................ 61

17. Simulasi Routing DHCP dengan OSPF .................................................................. 67

18. Simulasi VLAN ....................................................................................................... 72

1
1. Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain
untuk dapat berbagi sumber daya , berkomunikasi , dan dapat mengakses informasi.

Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan
komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima
layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).

Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :

1. Berdasarkan geografisnya,

- LAN (Local Area Network)

Local Area Network merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau tempat yang
berukuran 1 - 10 kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau
pabrik-pabrik untuk pemakaian bersama sumberdaya (misalnya printer untuk mencetak) dan
saling bertukar informasi.

- MAN (Metropolitan Area Network)

Metropolitan Arean Network merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota
yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.

- WAN (Wide Area Network)

Wide Area Network Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar
benua. Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua
bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di
seluruh dunia.

2. Berdasarkan Fungsinya,

- Client-Server merupakan Jaringan yang salah satu komputernya menjadi peladen (server)
sedangkan komputer yang lainnya sebagai klien (client). Semua permintaan layanan sumberdaya
dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan
mengatur pelayanannya.

-Peer to Peer merupakan jaringan dimana tiap komputer memiliki peran yang sama, yaitu dapat
berperan sebagai client maupun server.

2
3. Berdasarkan topologi jaringan,

1. Topologi bus

2. Topologi bintang

3. Topologi cincin

4. Topologi mesh

5. Topologi pohon

6. Topologi linier

4. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data

- Jaringan terpusat

Jaringan ini terdiri dari komputer clien dan server yang mana komputer clien yang berfungsi
sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer
server.

- Jaringan terdistribusi

Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen
yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.

5. Berdasarkan media transmisi data

- Jaringan berkabel (Wired Network)

Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan
penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam
bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

- Jaringan nirkabel(Wi-Fi)

Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak
diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang
elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

3
2. Pengenalan Cisco Packet Tracer
Cisco Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai
media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer.
Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni
yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy.

Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat
memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan
Cisco.

Pengenalan Devices Cisco Packet Tracer

Gambar 1. Tampilan Cisco Packet Tracer

4
Gambar 2. Pengenalan Cisco Packet Tracer

5
a. Router

Router adalah alat yang digunakan untuk merouting. Sedangkan routing adalah sebuah proses
menterjemahkan dua atau lebih network yang berbeda. Router dibagi menjadi dua yaitu router pc
dan router fisik.

1. Router pc adalah sebuah pc yang dialihkan menjadi router. Syarat minimalnya mempunyai
dua NIC ( Network Interface Card).

2. Router fisik adalah sebuah hardware yang memang dikhususkan sebagai router. contohnya
mikrotik, cisco, ubiquiti, dll.

Sedangkan routing dibagi menjadi tiga yaitu :

1. Default routing adalah hanya memasukan ip untuk router sehingga hanya hanya menggunakan
konfigurasi default router tersebut.

2. Static routing adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang disetting secara
manual.

3. Dinamyc routing adalah proses routing yang dilakukan oleh router itu sendiri.

Gambar 3. Gambar Devices Router

6
b. Switch

Switch ialah sebuah perangkat keras yang memungkinkan terjadinya distribusi packet data antar
komputer dalam jaringan dan mampu untuk mengenali topologi jaringan di banyak layer
sehingga packet data dapat langsung sampai ke tujuan.

Gambar 4. Gambar Devices Switch

7
c. Hub

Hub adalah perangkat jaringan yang sederhana. Hub tidak mengatur alur jalannya data di
jaringan, jadi setiap packet data yang melewati Hub akan dikirim (broadcast) ke semua port yang
ada hingga packet data tersebut sampai ke tujuan. Hal tersebut dapat membuat hub menjadi
collisions (tabrakan data) dan memperlambat jaringan.

Gambar 5. Tampilan Devices Hub

8
d. Wireless

Wireless (Jaringan Nirkabel) atau sering disebut jaringan tanpa kabel yaitu alat trasmisi yang
menggunakan gelombang elektromagnetik, dengan gelombang elektromagnetik dia dapat
mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

Gambar 6. Gambar Wireless Devices

9
e. Kabel Jaringan

Kabel merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke
tempat lain.

Gambar 7.Gambar Devices Connections

Kapan kita menggunak kabel Straight ataupun kabel Cross ?

a. Kabel Straight digunakan untuk menghubungkan peralatan yang berbeda.

a. Router - Switch

b. Komputer - Switch

b. Kabel Cross digunakan untuk menghubungkan peralatan yang sama.

a. Komputer - Komputer

b. Switch - Hub

Jika masih bingung menggunakan kabel Straight atau kabel Cross kita dapat menggunakan Kabel
Otomatis pada Cisco Packet Tracer.

10
f. Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah
dirumuskan.

Gambar 8. End Devices

11
3. Konfigurasi tiap - tiap device
Tahap konfigurasi adalah bagian terpenting dalam suatu jaringan, Proses ini meliputi pemberian
IP Address pada tiap-tiap interface, konfigurasi dhcp server, static routing, dynamic routing, dll.
Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka bulatan merah pada kabel yang tersambung dengan
device tersebut berubah menjadi hijau pertanda devices tersebut sudah aktif.

Konfigurasi yang dapat kita lakukan yaitu : GUI (Grapichal User Interface) dan CLI (Command
Line Interface).

- Konfigurasi menggunakan GUI (gambar)

Contohnya pada devices router dengan server (atau yang lain): seret router dan server ke lembar
kerja di cisco packet tracer, kemudian kita klik dua kali pada router tersebut, kita pilih menu
config.

Gambar 9. Konfigurasi menggunakan GUI

12
- Konfigurasi menggunakan CLI (Command Line)

Contohnya pada devices router dengan server (atau devices yang lain) : seret router dan server ke
lembar kerja di cisco packet tracer, kemudian kita klik dua kali pada router tersebut, kita pilih
menu CLI.

Gambar 10. Konfigurasi menggunakan CLI

13
4. Simulasi di Cisco Packet Tracer
Simulasi digunakan untuk memastikan apakah jaringan yang di buat dapat berjalan dengan baik
atau sebaliknya.

- Ping

Dibawah ini terdapat gambar ada tiga device yaitu server, router, dan PC. Gambar di bawah ini
sudah terkonfigurasi, sekarang kita cek satu persatu menggunakan ping.

Gambar 11. Pengecekan menggunakan ping

14
Gambar 12. Ping melalui CLI router

Gambar 13. Ping melalui server maupun client ( komputer)

15
- Menggunakan Complex PDU (Protocol Data Unit)

Pertama kita klik gambar pesan (nomer satu) dibawah , kemudian disini saya seret dari gambar
dua ke gambar tiga, akan muncul Creat Complex PDU maka akan muncul otomatis ip nya
(setelah diseret), selanjutnya isi Squance Number dan One start time disini saya isi satu, pilih
Creat PDU maka akan muncul successful pada kotak merah paling bawah yang pertanda succes.

Gambar 14. Pengecekan Menggunakan PDU

Untuk menjalankan simulasinya klik kotak nomer 4, maka akan muncul gambar seperti dibawah

16
Gambar 15. Simulasion PDU

Kotak nomor satu untuk menjalankan simulasinya,, nomer dua adalah simulasi yang telah
berjalan dan kotak nomer tiga untuk mengedit filter seperti OSPF, ARP, telnet, UDP, POP3 dll.

17
5. Simulasi dua Komputer (atau lebih) dengan Switch

Gambar 16. Simulasi dua PC dan satu Switch

18
Langkah konfigurasi beri ip static masing-masing komputer, klik dua kali PC1 kemudian akan
muncul gambar seperti dibawah ini, pilih menu desktop kemudian ip configuration, isikan ip nya

Gambar 17. Langkah pemberian IP static

19
Gambar 18. Gambar Pemberian IP static 2

Isikan IP di PC2 langkah nya seperti gambar sebelumnya kemudian kita ping, kita pilih
command prompt kemudian ping IP tujuan (IP lawan)

20
Gambar 19. Melakukan Langkah test ping

Gambar 20. Tes Ping berhasil

21
6. Simulasi PC , Laptop dan Wirelles
Wirelles Atau jaringan nirkabel tanpa kabel, lalu bagaimana kita mengkonekannya, ?

Gambar 21. Contoh Kasus Soal

Gambar 22. Sudah di konfigurasi Wireless

22
Langkah pertama klik dua kali pada PC kemudian, kita pilih menu physical, kita matikan dahulu
PC nya, kemudian scroll ke bawah,

Gambar 23. Mematikan PC

23
klik dan seret LAN card ke kotak nomer dua, setelah kosong tarik kotak nomer 3, masukan ke
kotak nomer satu, kemudian nyalakan lagi computernya

Gambar 24. Mengganti LAN Card dengan Wirelles

Gambar 25. Penjelasan LAN jadi Wirelless

24
Langkah selanjutnya klik dua kali pada laptop, pilih menu physical, scroll kebawah matikan
laptop kemudian seret kotak LAN ke modules, gantikan dengan wireless dikotak paling bawah
dan hidupkan laptop kembali

Gambar 26. Sebelum dimatikan dan dikonfigurasi

25
Gambar 27. Setelah dikonfigurasi

Langkah selanjutnya kita berikan ip static di laptop juga PC, kemudian lakukan pengetesan
menggunakan perintah ping

Gambar 28. Pengetasan Sukses

26
7.Simulasi Server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
DHCP adalah sebuah layanan yang memberikan IP secara otomatis kepada komputer client.

Gambar 29. Contoh Kasus Server HTTP


Langkah pertama kita klik dua kali server nya, kemudian kita beri IP pada servernya,

Gambar 30. Pemberian IP static pada server

27
Setelah memberikan IP static pada server, langkah selanjutnya pilih tab Config,

Gambar 31. Pengaturan DHCP Server

Pastikan service nya On, jika sudah anda beri ip maka otomatis terisi, Kemudian klik save.

28
Langkah selanjutnya kita klik dua kali pada client 1 kemudian kita beri ip kita pilih DHCP

Gambar 32. DHCP Client PC 1

Gambar 33. DHCP Client PC 2

29
Gambar 34. DHCP client 3

Gambar 35. Pengecekan menggunakan Simple PDU

Langkahnya Klik kotak surat kemudian seret dari komputer asal ke komputer tujuan , jika sudah
maka akan ada pemberitahuan successful dipojok kiri seperti gambar diatas.

30
8.Simulasi HTTP Server

Gambar 36. Contoh topologi HTTP server

Keterangan IP client dan server static,

31
Langkah pertama klik dua kali pada server, pilih menu config, lalu http , selanjutnya edit text
html, seperti yang anda inginkan. Oh ya pastikan http nya on

Gambar 37. Pengaturan Server

Pengetesan HTTP server: Buka salah satu client (klik dua kali), kemudian pilih web browser,
panggil ip server

Gambar 38. Pengecekan HTTP Server

32
9. Simulasi DNS Server
DNS atau Domain Name System adalah sebuah server yang menstralasikan alamat IP ke Host
dan juga sebaliknya, alamat Host ke alamat IP.

Gambar 39. Topologi DNS Server

IP client dan server yang saya gunakan adalah IP Static Langkah pertama klik dua kali pada
server pilih menu config, klik dns, masukan domain dan IP kemudian klik add, maka akan
seperti gambar dibawah ( jangan lupa DNS Service on)

Gambar 40. Konfigurasi DNS Server

33
41. Pengecekan DNS Server

10. Simulasi Peer to Peer


Peer to Peer merupakan jaringan dimana tiap komputer memiliki peran yang sama, yaitu dapat
berperan sebagai client maupun server.Ini dapat digunakan untuk mengcopy data yang banyak
tanpa menggunakan flashdisk, yaitu menggunakan kabel Cross,

Gambar 42. Topologi Peer to Peer

34
Langkah pertama kita konfigurasi Laptop 0, klik dua agar muncul pengaturan, kemudian kita
pilih Desktop , dan pilih IP configuration

Gambar 42. Setting IP static1

Isikan Ip nya, Kemudian lakukan konfigurasi yang sama di Laptop1

Gambar 43. Setting IP static2

35
Laptop 1

Gambar 44. Setting IP laptop 1

Setelah diberi Ip kemudian kita cek kita pilih Command Prompt, kemudian kita ping ip lawan

Gambar 45. Command Prompt

36
Gambar 46. Ping dari laptop 0 ( ip lawan: 192.168.12.2)

Gambar 46 ping dari laptop 1 ( ip lawan : 192.168.12.1)

37
11. Simulasi Client - Server
Client-Server merupakan Jaringan yang salah satu komputernya menjadi peladen (server)
sedangkan komputer yang lainnya sebagai klien (client). Semua permintaan layanan sumberdaya
dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan
mengatur pelayanannya.

Intinya yang satu jadi server yang lain jadi client, karena diatas sudah ada penjelasan tentang
membuat server dhcp,dns, dan http maka ini dilanjut yang lain saja.

12. Simulasi Router dan Client Serta penambahan Ethernet pada


Router
Penambah Ethernet pada Router

Gambar 47. Topologi penambahan Ethernet pada router

38
Langkah pertama klik dua kali pada router pilih Physical, matikan router terlebih dahulu,
kemudian seret kota nomer dua ke kotak nomer 3, lalu nyalakan routernya.

Gambar 48. Konfigurasi penambahan ethernet router1

Gambar 49. Konfigurasi penambahan ethernet router2

39
Kemudian tambahkan Client Komputer satu lagi seperti gambar dibawah ini

Gambar 50. Topologi penambahan satu client

Simulasi Router dan Client

Gambar 51. Topologi kasus

40
Terdapat pada gambar berbeda ip, bagaimana cara mengkonfigurasinya? Pertama kita beri IP
static pada tiap-tiap client, IP yang dicisco itu adalah IP gateway nya contoh IP 192.168.3.1
gateway nya 192.168.3.254

Gambar 52. IP static

Isikan IP pada dua client lainnya

IP: 192.168.1.1

Gateway: 192.168.1.254

IP: 192.168.2.1

Gateway: 192.168.2.254

41
Tambahan:
Jika ingin menampilkan Label Ports, pilih menu Option lalu Preferences, klik label Ports

Gambar penambahan Label


Setelah selesai memberi IP static di tiap-tiap client selanjutnya buka router, konfigurasi
menggunkan GUI, klik menu config, pilih fastethernet0/0 klik on masukan IP yang menjadi
gateway dan isikan juga fastethernet0/1 serta ethernet/0/0

Gambar 53. FastEthernet0/0

42
Gambar 54. Ethernet/0/0

Gambar 55. FastEthernet0/1

43
Lakukan Pengecekan disini saya mengecek menggunakan Simple PDU, klik kotak pesan kirim
seret ke pc5 kemudian pc 11 (contoh).

Dibawah ada keterangan failed, pertama kali failed jadi anda ulangi sekali lagi maka akan
successful.

Gambar 56. Pengecekan Sukses

44
13. Setting DHCP pada router
Sebelumnya sudah membahas DHCP server, nah sekarang bagaimana caranya agar mendapatkan
IP dari router / DHCP router.

Gambar 57. Topologi DHCP Router

45
Langsung kita konfigurasi, klik dua kali pada router, kita pilih CLI ya sekarang kita
menggunakan perintah,

Gambar 58. Command Line1

No

Router>Enable

Router#Configure terminal

Router (config) #Interface fastEthernet 0/0

Router (config-if) #Ip address 192.168.12.1 255.255.255.0

Router (config-if) #No shutdown

46
Gambar 59. Command Line2

Router (config-if) #Ip dhcp pool A

Router (dhcp-config) #Default-router 192.168.12.1

Router (dhcp-config) #Network 192.168.12.1 255.255.255.0

Router (dhcp-config) #End

47
Mari kita cek di client

Gambar 60. Pengecekan DHCP Router di client

Silahkan Cek di Client yang lain.

48
14. Simulasi Routing Static

Gambar 61. Topologi routing static

Router 5 telah kita konfigurasi DHCP, sekarang kita DHCP router 6, berikut scriptnya

No

Router>Enable

Router#Configure terminal

Router (config) # Interface fastEthernet 0/1

Router (config-if) # Ip address 192.168.13.1 255.255.255.0

Router (config-if) #No shutdown

Router (config-if) #Ip dhcp pool A

Router (dhcp-config) # Default-router 192.168.13.1

Router (dhcp-config) # Network 192.168.13.1 255.255.255.0

Router (dhcp-config) #End

49
Kita kembali mengatur router 5, kita aktifkan dan kita beri ip

Gambar 62. Konfigurasi router 5

Router#Configure terminal

Router (config) #Interface fastEthernet 0/1

Router (config-if) #IP address 192.168.11.1 255.255.255.0

Router (config-if) #No shutdown

50
Konfigurasi juga router 6

Gambar 63. Konfigurasi router 6

Router #Configure terminal

Router (config) #Interface fastEthernet 0/0

Router (config-if) #Ip address 192.168.11.2 255.255.255.0

Router (config-if) #No shutdown

51
Pengaturan IP static di router 5

Gambar 64. Konfigurasi IP static di router 5

Router>Enable

Router#Configure terminal

Router (config) #Ip route 192.168.13.0 (network ip tujuan) 255.255.255.0 192.168.11.2 (ip
gateway lawan)

52
Pengaturan IP static di router 6

Gambar 65. Konfigurasi IP Static di router 6

Router>Enable

Router#Configure terminal

Router (config) #Ip route 192.168.12.0 (network tujuan) 255.255.255.0 192.168.11.1 (gateway
lawan).

53
Pengecekan menggunakan PDU

Gambar 66. Pengecekan Sukses

54
15. Simulasi Routing DHCP dengan Router rip
Routing Information Protocol (RIP)
Sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network)
dan WAN (Wide Area Network). Karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior
Gateway Protocol (IGP).

Gambar 67. Design Jaringan Routing DHCP (router yang digunakan router generic)

Hal pertama yang di lakukan adalah mengkonfigurasi tiap-tiap router, antara lain mengaktifkan
ethernet nya, memberi ip, dll. Client pada topologi ini saya beri IP static.

Gambar Contoh pemberian IP static diclient

55
Gambar diatas satu router mempunyai 3 ethernet, kita aktifkan dan kita beri IP berikut scriptnya:

ROUTER0 (fastEthernet 0/0)

Gambar 68. Pengaktifan ethernet 0/0 dan pemberian IP address

ROUTER0 (Serial 2/0)

Gambar 69. Pengaktifan serial 2/0 dan pemberian IP address

ROUTER0 (Serial 3/0)

Gambar 70. Pengaktifan serial 3/0 dan pemberian IP address

56
ROUTER1 (fastEthernet 0/0)

Gambar 71. Pengaktifan ethernet 0/0 dan pemberian IP address

ROUTER0 (Serial 2/0)

Gambar 72. Pengaktifan serial 2/0 dan pemberian IP address

ROUTER0 (Serial 3/0)

Gambar 73. Pengaktifan serial 3/0 dan pemberian IP address

57
ROUTER2 (fastEthernet 0/0)

Gambar 74. Pengaktifan ethernet 0/0 dan pemberian IP address

ROUTER2 (Serial 2/0)

Gambar 74. Pengaktifan ethernet 0/0 dan pemberian IP address

ROUTER2 (Serial 3/0)

Gambar 75. Pengaktifan ethernet 0/0 dan pemberian IP address

58
Konfigurasi Router RIP ROUTER0

Gambar 75. Konfigurasi Router RIP

Konfigurasi Router RIP ROUTER1

Gambar 76. Konfigurasi Router RIP

Konfigurasi Router RIP ROUTER2

Gambar 77. Konfigurasi Router RIP

59
Pengecekan Router RIP

Gambar 78. Pengecekan Router RIP

Apabila masih gagal coba diulang satu atau dua kali pengiriman paketnya, jika masih gagal coba
lihat konfigurasi IP anda.

60
16. Simulasi routing DHCP dengan Router EIGRP
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
Protokol routing yang termasuk proprietari Cisco, yang berarti hanya bisa dijalankan pada router
Cisco, EIGRP bisa jadi merupakan protokol routing terbaik didunia jika bukan merupakan
proprietari Cisco.

Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP
termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi
perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route
terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route.

Gambar 79. Topologi jaringan EIGRP

Jangan lupa untuk memberi ip static pada client dan server, ip addrees , subnet mask dan
gateway.

IP: 192.168.1.2 Subnet: 255.255.255.0 Gateway: 192.168.1.1

IP: 192.168.2.2 Subnet: 255.255.255.0 Gateway: 192.168.2.1

IP: 192.168.3.2 Subnet: 255.255.255.0 Gateway: 192.168.3.1

61
Konfigurasi Router5 (fastEthernet 0/0)

Gambar 80. Pengaktifan fastEthernet 0/0 dan pemberian IP address

Konfigurasi Router5 (Serial 2/0)

Gambar 81. Pengaktifan serial 2/0 dan pemberian IP address

62
Konfigurasi Router6 (fastEthernet 0/0)

Gambar 82. Pengaktifan fastEthernet 0/0 dan pemberian IP address

Konfigurasi Router6 (Seial 2/0)

Gambar 83. Pengaktifan Serial 2/0 dan pemberian IP address

Konfigurasi Router6 (Seial 3/0)

Gambar 84. Pengaktifan Serial 3/0 dan pemberian IP address

63
Konfigurasi Router7 (fastEthernet 0/0)

Gambar 85. Pengaktifan fastEthernet 0/0 dan pemberian IP address

Konfigurasi Router7 (Seial 2/0)

Gambar 86. Pengaktifan serial 2/0 dan pemberian IP address

64
Konfigurasi Router EIGRP ROUTER5

Gambar 87. Konfigurasi Router EIGRP

Konfigurasi Router EIGRP ROUTER6

Gambar 88. Konfigurasi Router EIGRP

Konfigurasi Router EIGRP ROUTER7

Gambar 89. Konfigurasi Router EIGRP

65
PENGECEKAN EIGRP

Gambar 90. Pengecekan Router EIGRP

66
17. Simulasi Routing DHCP dengan OSPF
Open Shortest Path First (OSPF)
Routing protocol jenis link state yang dengan cepat mendeteksi perubahan dan mejadikan routing
kembali konvergen dalam waktu singkat dengan sedikit pertukaran data. OSPF menggunakan
konsep area dengan routing domain OSPF. Area memisahkan network menjadi lebih kecil untuk
mengurangi jumlah trafik protokol yang melalui network. Metric OSPF berdasarkan bandwith
dari port. OSPF memilih jalur yang mempunyai bandwith paling besar.

Gambar 91. Design jaringan

67
Kita beri IP static pada Clientnya,

IP: 192.168.1.2 Gateway: 192.168.1.1

IP: 192.168.2.2 Gateway: 192.168.2.1

Setelah menyeting IP static pada Client selanjutnya kita setting IP pada Router

Konfigurasi Router8 (fastEthernet 0/0)

Gambar 92. Pengaktifan ethernet 0/0 dan pemberian IP address

Konfigurasi Router8 (fastEthernet 0/1)

Gambar 93. Pengaktifan ethernet 0/1 dan pemberian IP address

68
Konfigurasi Router9 (fastEthernet 0/0)

Gambar 94. Pengaktifan ethernet 0/0 dan pemberian IP address

Konfigurasi Router9 (fastEthernet 0/1)

Gambar 95. Pengaktifan ethernet 0/1 dan pemberian IP address

69
Konfigurasi Router OSPF ROUTER8

Gambar 96. Konfigurasi Router OSPF

Konfigurasi Router OSPF ROUTER9

Gambar 97. Konfigurasi Router OSPF

70
Mari kita cek

Gambar 98. Pengecekan Router OSPF

Topoogi jaringan yang ada di dalam ebook ini hanyalah topologi sederhana silahkan anda
mengembangkan sendiri, routing dhcp yang dibahas diatas ada router rip, OSPF, EIRGP dll sama
saja semoga anda dapat memahaminya.

71
18. Simulasi VLAN
VLAN kepanjangan dari Virtual LAN adalah model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi
fisik, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus
menuruti lokasi fisik peralatan.

Gambar 99. Topologi VLAN

Membuat VLAN di Switch1

Gambar 100. Membuat VLAN di Switch satu

Disini saya membuat 3 vlan yaitu 10 untuk A, 20 untuk B, dan 100 untuk utama.

72
Konfigurasi switch 1 untuk fa 0/1

Gambar 101. Konfigurasi VLAN mode trunk untuk fa 0/1 di switch1

Switch ( config ) #Interface fastEthernet 0/1

Switch ( config-if ) #Switchport mode trunk

Switch ( config–if ) #Switchport trunk native vlan 100

Konfigurasi switch 1 untuk fa 0/2

Gambar 102. Konfigurasi VLAN mode trunk untuk fa 0/2 di switch1

Switch ( config-if ) #In fa 0/2

Switch ( config-if ) #Switchport mode trunk

Switch ( config-if ) #Switchport trunk native vlan 100

73
Konfigurasi switch 2 untuk fa 0/1, fa 0/2 , fa 0/3

Gambar 102. Konfigurasi VLAN mode trunk untuk fa 0/1,0/2,03 di switch2

Switch>enable

Switch#Conf terminal

Switch ( config ) #Interface fastEthernet 0/1

Switch ( config-if ) #Switchport mode trunk

Switch ( config-if ) #Switchport trunk native vlan 100

Switch ( config-if ) #In fa 0/2

Switch ( config-if ) #Switchport mode access

Switch ( config-if ) #Switchport access vlan 10

Switch ( config-if ) #In fa 0/3

Switch ( config-if ) #Switchport mode access

Switch ( config-if ) #Switchport access vlan 20

74
Konfigurasi switch 3 untuk fa 0/1, fa 0/2 , fa 0/3

Gambar 103. Konfigurasi VLAN mode trunk untuk fa 0/1,0/2,03 di switch3

Switch>enable
Switch#Conf terminal
Switch ( config ) #Interface fastEthernet 0/1
Switch ( config-if ) #Switchport mode trunk
Switch ( config-if ) #Switchport trunk native vlan 100
Switch ( config-if ) #In fa 0/2
Switch ( config-if ) #Switchport mode access
Switch ( config-if ) #Switchport access vlan 10
Switch ( config-if ) #In fa 0/3
Switch ( config-if ) #Switchport mode access
Switch ( config-if ) #Switchport access vlan 20
75
Pengecekan VLAN

Gambar 104. Pengecekan VLAN


PC 1 ke PC 3= berhasil
PC2 ke PC 3 = gagal
PC2 ke PC 4 = berhasil
PC 1 ke PC2 = gagal
Kenapa gagal? Karena VLAN ID nya berbeda.
SEKIAN.

76
Puji syukur kepada Allah SWT dengan izin nya saya mampu menyelesaikan ebook ini, dan
terimakasih saya ucapkan kepada orang tua, teman, rekan-rekan dan semua yang telah membantu
dalam pembuatan ebook ini.
Terimakasih untuk para pembaca yang sudah mau membaca ebook ini, ebook ini dibuat untuk
mempermudah teman-teman atau pembaca untuk mempelajari tentang Cisco Packet Tracer.
Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan di dalam ebook ini, mungkin dikarenakan saya
kurang cermat atau sedang kelelahan menyebabkan penulisan ebook ini ngawur. Dan minta maaf
apabila dalam penulisan terdapat kata kurang jelas.
Kritik dan saran yang mendukung untuk Ebook ini, saya harapkan agar dapat membangun dan
membenarkan kesalahan dalam Ebook ini.

77

Anda mungkin juga menyukai