Anda di halaman 1dari 115

Membuat Simulasi Jaringan Komputer

Menggunakan Cisco Packet Tracer

i
Kata Pengantar

Alhamdulillah puji syukur pada Allah SWT atas nikmat dan kesehatan yang dianugrahkan-Nya,
sehingga buku yang berjudul Membuat Simulasi Jaringan Komputer Menggunakan Cisco Packet
Tracer ini dapat diselesaikan.

Adapun buku ini ditulis berdasarkan keinginan penulis untuk berbagi ilmu dan sebagai media
dokumentasi ilmu agar penulis dan pembaca dapat memahami dan mengingat materi bahasan.
Jaringan Komputer adalah sekolompok komputer yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain,
Seperti yang kita ketahui dalam mengimplementasikan jaringan komputer atau
mempraktekannya dalam media pembelajaran diperlukan modal yang lumayan besar untuk
membeli setiap perangkat jaringan komputer. Dan pada buku ini, Anda akan menemukan
bagaimana cara mambuat sebuah simulasi jaringan komputer yang untuk konsepnya sangat mirip
dengan keadaan aslinya, dan pada dibuku ini juga disertakan informasi tentang materi dasar-
dasar jaringan, mulai dari pengenalan perangkat jaringan, jenis-jenis topologi, standar OSI layer,
dan menyediakan banyak lagi informasi yang dapat anda pelajari dalam membangun sebuah
jaringan komputer dari yang sederhana sampai ke level tingkat lanjut. Buku ini diharapkan dapat
membantu anda dalam memahami dan merancang sebuah jaringan komputer yang baik.

Akhir kata izinikan saya berterima kasih yang sebesar-besarnya pada Bapak Onno W. Purbo dan
teman-teman saya yang tidak henti-hentinya memberikan semangat kepada kami untuk selalu
belajar menulis, dan selalu menulis ilmu yang telah di dapat. Serta seluruh civitas STKIP Surya
yang telah memberikan banyak semangat terhadap penulis. Terima kasih pula kami ucapkan
untuk pihak Elex Media Komputindo yang telah membantu dalam penerbitan buku ini.

Kami menyadari buku ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu keritik dan saran dari
pembaca sangat berarti bagi kami.

Terimakasih.

Tangerang, Agustus 2015

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................ ii


Daftar Isi ................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Jaringan Komputer .................................................................. 2
1.2 Cisco Packet Tracer.................................................................. 3
1.3 Instalasi Cisco Packet Tracer ................................................... 4
1.3.1 Instalasi Cisco Packet Tracer Menggunakan Windows ... 5
1.3.2 Instalasi Menggunakan Linux/Ubuntu .......................... 10
BAB 2 Jaringan Tingkat Dasar........................................................... 12
2.1 Perangkat Jaringan dan Fungsi perangkat jaringan............... 13
2.2 Topologi Jaringan .................................................................. 20
2.2.1 Jenis-jenis Topologi Jaringan ......................................... 20
2.2.2 Memilih Topologi Jaringan ............................................ 24
2.3 OSI Layer ................................................................................ 25
2.4 IP Address .............................................................................. 27
Bab 3 Menggunakan Packet Tracer ................................................. 35
3.1 Tampilan Awal Packet Tracer ................................................ 36
3.2 Fitur-Fitur Cisco Packet Tracer .............................................. 37

iii
3.3 Membuat Projek Baru ........................................................... 46
Bab 4 Membuat Jaringan Sederhana Dengan Cisco Packet Tracer . 48
4.1 Mengkoneksikan 2 PC ........................................................... 49
4.1.1 Mengkoneksikan 2 PC Secara langsung......................... 49
4.1.2 Mengkoneksikan 2 PC Menggunakan Switch (Not
Manageable).................................................................................. 58
4.1.3 Latihan ........................................................................... 62
4.2 Mengkoneksikan 3 PC Menggunakan Switch (Not
manageable) ...................................................................................... 63
4.3 Membuat Jaringan LAN (Local Area Network) ...................... 67
4.3.1 Jaringan LAN dengan topologi STAR.............................. 68
4.3.2 Jaringan LAN dengan topologi TREE .............................. 71
4.3.3 Latihan ........................................................................... 77
Bab 5 Pengembangan Jaringan LAN dengan Packet Tracer ............ 78
5.1 Menambahkan Printer pada Jaringan LAN............................ 79
5.2 Membuat Jaringan LAN Nir-Kabel ......................................... 82
5.3 Membuat DHCP Server (Dynamic Host Configuration
Protocol) ............................................................................................ 88
5.4 Membuat Web Server pada jaringan LAN............................. 94
5.5 Membuat DNS Pada Jaringan LAN ...................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 110
Tentang Penulis ................................................................................... 111

iv
BAB 1 PENDAHULUAN

Berbicara tentang jaringan komputer , pasti kita telah merasakan dampaknya sekarang
ini bukan, mulai dari kita bermain di jejaring sosial (facebook, twitter), mengirim e-
mail, chating dengan teman yang jaraknya cukup jauh, dan lain-lain. Dari kegiatan yang
saya sebutkan beberapa tadi adalah dampak dari adanya jaringan komputer.

Dan apabila saya bertanya tentang “apa itu jaringan komputer?”. mungkin untuk orang
awam pasti timbul beberapa pertanyaan apa itu jaringan komputer? Dan untuk
sebagian orang lainnya mungkin akan menjawab kumpulan komputer yang saling
terhubung. Yah jaringan komputer adalah sekumpuluan komputer yang saling
terhubung satu sama lain, kita dapat bertukar informasi antar satu PC ke PC yang lain ,
berbagi resource/sumber perangkat keras maupun lunak dan masih banyak lagi
fungsinya. Tapi apakah kita sudah mengetahui bagaimana jaringan dapat saling
terhubung, perangkat apa saja yang dibutuhkan, dan bagaimana cara mendesainnya
sehingga dapat saling berhubungan?

Insyallah buku ini akan menjawab pertanyaan tersebut, di buku ini anda akan
mendapat pengetahuan mulai dari apa itu jaringan komputer, perangkat apa saja yang
di perlukan, dan bagaimana cara mendesain sebuah jaringan komputer agar jaringan
komputer tersebut dapat bekerja dan di manfaatkan.

1
1.1 Jaringan Komputer

Berbicara tentang jaringan komputer, apa kalian sudah tau apa itu jaringan komputer.
Oke saya akan sedikit membahas apa yang di maksud dengan jaringan komputer. Yang
di maksud dengan jaringan komputer adalah sekumpulan komputer-komputer yang
terhubung dan membentuk sebuah jaring-jaring yang dapat saling berhubungan satu
sama lain. Tidak hanya saling terhubung saja tapi dapat di manfaatkan untuk berbagi
sumber daya (Printer, CPU), berkomunikasi (Pesan instan, surel), dan dapat mengakses
informasi (browsing web). Adapun jaringan komputer di buat dengan tujuan :

- Memudahkan orang dalam berkomunikasi satu sama lain yang dapat mencakup
jarak dekat maupun jauh.
- Menghemat Biaya dan Tenaga dalam menyampaikan sebuah Informasi.
- Dapat mendapatkan Informasi secara cepat dan akurat.
- Dapat memanfatkan sumber yang terbatas, seperti berbagi printer, berbagi
ruang hard disk, dll.

Nah sudah tahu kan apa tujuan dari jaringan komputer tersebut, dan apa saja sih yang
sudah kita rasakan manfaat dari jaringan komputer saat ini, berikut saya ulas sedikit :

- Dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang mungkin jauh dari jangkauan


kita. Media yang sering kita main-kan seperti Facebook, Twiter, Skype.
- Dapat mengirimkan informasi dengan cepat dan akurat. Seperti saat kita
mengirimkan tugas ke Dosen, mengirimkan data pekerjaan, dll.
- Dapat melihat perkembangan berita dari berbagai mancanegara. Media yang di
gunakan seperti detik.com, kaskus.co.id, kompas.com.
- Dapat berbagi perangkat hardware/software yang sumbernya terbatas. Seperti
berbagi printer, berbagi program, dll.

Dalam membangun sebuah jaringan komputer, seseorang itu harus mempunyai


ketrampilan dalam hal logika, ke-akuratan dalam mengambil keputusan , dan dapat
mendiagnosa suatu permasalahan yang terjadi. Dan sebuah jaringan harus lah memiliki
konsep dasar yang memenuhi standar berikut ini :

- Konektifitas : Perangkat dapat saling terhubung satu sama lain,


sehingga dapat saling bertukar informasi/sumber daya.

2
- Stabilitas : Terbukti bahwa Jaringan tersebut stabil dan layak akan
digunakan.
- Fungsional : Jaringan tersebut dapat memenuhi tujuan awal dan
sesuai dengan kebutuhan.

Sebuah jaringan komputer minimal terbentuk dari dua komputer yang saling
terhubung(Connection) sehingga masing-masing dapat membagi sumber dayanya
(Resource Sharing). Dan dalam mendesain jaringan yang memenuhi standar tersebut,
jaringan yang telah di buat haruslah diuji terlebih dahulu. Ini dilakukan agar menjaga
kenyamanan pengguna dalam berkomunikasi di jaringan yang kita buat.

1.2 Cisco Packet Tracer

Cisco Packet Tracer adalah softeware simulator jaringan yang di luncurkan oleh Cisco
System yang di fungsikan sebagai media pembelajaran, pelatihan, dan juga penelitian
simulasi jaringan komputer. Software ini di sediakan gratis untuk semua kalangan yang
ingin belajar atau melakukan pelatihan dan penelitian. Tujuan utama Cisco System
membuat aplikasi ini adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar maupun
orang-orang yang yang berminat terhadap jaringan agar dapat memahami prinsip
jaringan komputer dan juga membangun kemampuan di bidang peralatan jaringan
Cisco.

3
Gambar 1 Cisco Packet Tracer

Sebenarnya masih banyak software simulasi jaringan komputer yang dapat digunakan,
seperti GNS3, Boson Netsim, dll. Tetapi yang lebih mudah di gunakan adalah software
Cisco Packet Tracer ini di karenakan image devicenya telah di sediakan menjadi satu
paket dalam software. Sedangkan untuk GNS 3 anda harus mencari gambaran device
nya terlebih dahulu (IOS). Target packet tracer yang di tawarkan cisco yaitu
menyediakan simulasi jaringan yang real, namun terdapat beberapa batasan berupa
penghilangan beberapa perintah yang di gunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan
command pada CISCO IOS. Dan juga packet tracer tidak bisa digunakan untuk
memodelkan jaringan produktif/aktif. Yah tapi software ini masih banyak di gunakan
dan menurut saya bagus untuk di kembangkan sebelum kita terjun langsung kepada
Hardware jaringan yang sebenarnya .

1.3 Instalasi Cisco Packet Tracer

Setelah mengetahui apa itu aplikasi Cisco Packet Tracer, saat nya kita menginstal
aplikasi tersebut di PC/Laptop kita. Pada sesi ini terdapat langkah-langkah dalam
menginstall aplikasi Cisco Packet Tracer, proses instalasi akan di terangkan
menggunakan OS Windows dan Ubuntu.

4
1.3.1 Instalasi Cisco Packet Tracer Menggunakan Windows

Berikut Cara-Cara Instalasi Cisco Packet Tracer pada Windows :

Untuk menginstal Cisco Packet Tracer anda harus terlebih dahulu mempunyai
mentahan softwarenya. Di dalam buku ini telah saya sediakan kaset yang berisi
mentahan software cisco packet tracer beserta beberapa tutorialnya :

untuk tahap pertama double kilik pada mentahan software packet tracer tersebut.
Untuk menjalankan proses instalasi.

Gambar 2 Instaler packet tracer windows langkah 1

5
1. maka akan muncul sebuah jendela untuk memulai proses instalasi packet
tracer, klik next untuk melanjutkan instalasi.

Gambar 3 Instalasi packet tracer windows langkah 2

2. Pilih option “I accept the agreement” untuk menyetujui penggunaan


software ini, lalu klik “next” untuk melanjutkan.

Gambar 4 Instalasi packet tracer windows langkah 3

6
3. Pilih lokasi dimana proses hasil instalasi software akan diletakkan, di
rekomendasikan untuk pemula agar setingan ini default tidak dirubah. Klik
“next” untuk melanjutkan.

Gambar 5 Instalasi packet tracer windows langkah 4

4. Memberi nama pada aplikasi cisco packet tracer yang akan tertera di menu
start, di rekomendasikan untuk pemula agar setingan ini default tidak
dirubah. Klik “next” untuk melanjutkan

Gambar 6 Instalasi packet tracer windows langkah 5


7
5. Pilihan dimana saja icon shortcuts software cisco packet tracer akan
diletakan, untuk memudahkan kita meng-akses software tersebut.

“Create a desktop icon” Shortcut diletakan di desktop.


“Create a Quick Launch Icon” Shortcuts diletakan di quick launch.
“next” Untuk melanjutkan.

Gambar 7 Instalasi packet tracer windows langkah 6

8
6. Persiapan untuk menginstalasi software. Klik “Install” untuk memulai proses
instalasi.

Gambar 8 Instalasi packet tracer windows langkah 7

7. Tunggu sampai proses instalasi selesai.

Gambar 9 Instalasi packet tracer windows langkah 8


9
8. proses instalasi selesai, ceklis “launch Cisco Packet Tracer” untuk
menjalankan software Cisco Packet Tracer. Klik “finish”.

Gambar 10 Instalasi packet tracer windows langkah 9

1.3.2 Instalasi Menggunakan Linux/Ubuntu

Berikut ini adalah langkah – langkah instalasi menggunakan Linux/Ubuntu dengan


distro Edubuntu 12.04.

- Langkah Pertama, Copy file yang telah di sertakan pada CD ke Hard disk lokal.
- Buka Terminal (Ctrl + Alt + T) Atau “Applications -> Accessories -> Terminal”.
- Buka lokasi file tersebut di simpan menggunakan command “cd”, contoh : saya
menyimpan file tersebut di home folder “cd /home/namauser/”.
- Lalu masukkan command berikut :

“sudo chmod +x PacketTracer533_i386_installer-deb.bin”


“sudo ./ PacketTracer533_i386_installer-deb.bin”
10
Gambar 11 Instalasi packet tracer ubuntu

- Maka file akan di extrak secara otomatis, tekan ENTER apa bila task “Press the
Enter key to read EULA”.
- Selesaikan membaca License Agreement tersebut, lalu ketik Y untuk menerima
persetujuan instalasi tersebut. Dan software akan terinstalasi secara otomatis.

Gambar 12 Instalasi packet tracer ubuntu

- Setelah proses instalasi selesai, untuk menjalankan program ini anda dapat
pergi ke “Applications -> Internet -> Cisco Packet Tracer”.

Gambar 13 Instalasi packet tracer Ubuntu

11
BAB 2 Jaringan Tingkat Dasar

Sebelum membuat rancangan/desain jaringan kita harus mengetahui terlebih dahulu


mengenai dasar-dasar jaringan. Mulai dari apa saja perangkat-perangkat dari sebuah
jaringan, fungsi dari setiap perangkat tersebut itu ,Topologi jaringan, Jenis-jenis
topologi jaringan apa saja, cabeling, OSI Layer, dan IP Address. Sebenarnya masih
banyak lagi yang dapat di pelajari, tapi untuk bab ini saya rasa ini sudah cukup untuk
membuat sebuah rancangan jaringan yang pastinya keren abis .

12
2.1 Perangkat Jaringan dan Fungsi perangkat jaringan

Sebuah jaringan komputer tidak lah dapat berdiri sendiri, melainkan diperlukan
beberapa perangkat yang dapat membangunnya. Agar kita dapat
menentukan/menempatkan perangkat apa saja sih yang di perlukan dalam jaringan
komputer yang akan kita buat. Maka dalam pembahasan kali ini saya akan membahas
apa saja sih perangkat-perangkat yang di perlukan pada jaringan dan apa saja fungsi
dari perangkat tersebut.

Untuk dapat menghubungkan komputer dalam sebuah jaringan anda harus


menggunakan perangkat yang terdiri dari :

1. Perangkat penerima paket terakhir pada jaringan (End Device) :

- PC Client

Gambar 14 PC Client

PC adalah perangkat penerima paket yang terakhir, PC juga yang


mengirimkan data yang selanjutnya data di kemas oleh NIC (Network
Ethernet card) untuk di teruskan ke jaringan dan dikirim sesuai tujuan.

13
- Laptop

Gambar 15 Laptop

Laptop adalah perangkat penerima paket yang terakhir dalam jaringan


komputer, dan juga dapat mengirimkan paket data . Sama fungsinya dengan
PC client.

- Tablet

Gambar 16 Tablet

Tablet adalah perangkat penerima paket yang terakhir dalam jaringan


komputer . Ukurannya yang lebih ringkas dan tidak memungkin kan apabila
menggunakan jaringan kabel, maka tablet menggunakan teknologi nir-kabel
(Tanpa kabel/Wireless) yang lebih canggih sebagai gantinya.

14
- PDA/Smart Phone

Gambar 17 PDA/Smart phone

PDA/Smart Phone adalah perangkat penerima paket yang terakhir dalam


jaringan komputer . Ukurannya yang lebih mungil, memanfaatkan jaringan
nir-kabel sebagai media untuk terkoneksi ke jaringan.

2. Distribusi Device

Perangkat yang bertugas mendistribusikan paket data dari client 1 menuju ke client
yang lainnya di sebut “Distribution Device”. Distribution device ini bertugas untuk
mengantarkan paket data. berikut perangkat yang termasuk ke “Distribution Device” :

- HUB

Gambar 18 Hub

Bentuk fisik dari HUB adalah seperti sebuah kotak yang memiliki banyak port
konektor RJ45, setiap port konektor pada HUB dapat di pasangkan kabel UTP
yang telah di beri konektor RJ45 pada ujungnya. Fungsi dari hub ini
sebenarnya hanya memperkuat sinyal listrik yang masuk lalu di keluarkannya
dengan listrik seperti mula-mula, seperti hal nya repeater hanya beda
15
memiliki banyak port. Hub sama sekali tidak melakukan “Trafic control”, jadi
dia hanya menguatkan dan meneruskan paket data. Yah isitilahnya hanya
membroadcast/menyebarkan data. Jadi HUB tidak terlalu baik untuk
menghandel pengguna yang banyak, karena akan sering terjadinya collision
(tabrakan data) antar Ethernet card.

- Switch

Gambar 19 Switch

Kalau kita lihat dari penampilan fisik, switch sama seperti HUB. Tapi
perangkat ini sangat berbeda dengan HUB, switch memiliki keunggulan
dimana setiap port di dalam switch memiliki domain collision sendiri-sendiri.
Switch meciptakan Virual Private Network (VPN) dari port pengirim dan port
penerima sehingga jika 2 host sedang berkomunikasi lewat VPN tersebut,
mereka tidak menggagu kinerja segmen lainnya. Jika satu port pada switch
sedang sibuk, port-port lain tetap dapat berfungsi dengan baik. Yah
isitilahnya kalau buat switch itu unicast, yang mempunyai jalur-jalur sendiri di
setiap port’nya tanpa menggangu kinerja jalur port yang lainnya.

16
- Wireless Access Point

Gambar 20 Wireless Access Point

Wireless Access point (WAP) atau biasa di bilang Access point (AP) adalah
alat yang digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat dalam
suatu jaringan yang menggunkan media jaringan nir-kabel (Tanpa
kabel/Wireless).

- Bridge

Gambar 21 Bridge

Bridge adalah perangkat komponen jaringan yang digunakan untuk


memisahkan jaringan yang luas menjadi sub-jaringan yang lebih kecil.
Berfungsi sama seperti switch, tapi hanya memiliki 2 port yang biasanya
digunakan untuk menyambungkan/memperluas sebuah segmen jaringan
dan bahkan mampu menjembatani 2 buah media jaringan yang berbeda,
seperti menghubungkan jaringan yang menggunakan Unshielded Twisted-
Pair (UTP) dengan jaringan yang menggunakan kabel serat optik.

17
- Repeater

Gambar 22 Repeater

Fungsi utama repeater adalah untuk memperkuat sinyal dengan cara


menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu
memancarkan/memperkuat kembali dengan kekuatan yang sama dengan
sinyal asli apda segmen kabel LAN yang lain. Dengan cara ini jarak kabel
antara dua PC atau pengguna dapat diperjauh tanpa mengurangi kinerja
jaringan.

- Coaxial Splitter

Gambar 23 Coaxial Splitter

Coaxial Splitter adalah device yang digunakan untuk memecah atau membagi
jaringan backbone menjadi beberapa jaringan distribusi, sistem kerja dari
18
splitter ini setiap output dari splitter akan mengalami losses yang sama. Kalau
di jaringan komputer, perangkat ini dapat di terapkan pada topologi BUS.

3. Core

- Router

Gambar 24 Router

Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan


ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya.
Router umumnya digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN, sekaligus
mengisolasikan trafik data antara LAN satu dengan LAN lainnya. Jika dua atau
lebih LAN terhubung dengan satu router, maka setiap LAN akan dianggap
memiliki subnetwork yang berbeda.

- Wireless router (WRT)

Gambar 25 Wireless Router


19
Wireless Router, dari namanya saja sudah bisa tebak. Wireless adalah
jaringan Nir-kabel dan Router adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk
mengenalkan beberapa jaringan LAN yang berbeda agar saling terhubung.
Jadi Wireless router adalah sebuah perangkat yang berfungsi sebagai
pengenal beberapa subnetwork yang berbeda dan dalam pendsitribusian nya
dapat dengan Wireless atau media kabel.

2.2 Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah isitilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana


komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi fisik menguraikan layout aktual
dari perangkat keras jaringan, topologi logika menguraikan prilaku komputer pada
jaringan, dari sudut pandang operator manusianya. Dalam Bab kali ini saya akan
membahas tentang apa saja Topologi fisik yang ada, dan bagaimana cara
memilih/menetapkan topologi apa yang sesuai dengan kebutuhan kita pada sebuah
jaringan yang akan di buat.

2.2.1 Jenis-jenis Topologi Jaringan

Topologi Fisik

Topologi fisik jaringan koputer adalah bagaimana cara dan bentuk jaringan komputer
secara fisik dalam menghubungkan antar komputer.

1. Topologi Bus

Topologi ini termasuk topologi yang umum, Satu kabel utama


menghubungkan tiap sampul, ke saluran tunggal komputer yang
mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke
dua simpul lainnya, kecuali mesin salah satu ujung kabel, yang masing-masing
hanya terhubung ke satu simpul lain. Sistem operasi jaringan mencatat
alamat elektronik unik untuk masing-masing simpul, dan mengolah aliran
informasi berdasarkan skema pengalamatan ini. Topologi ini sering di jumpai
pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan di tetapkan
20
sebagai file server, yang berarti bahwa mesin tersebut di khususkan hanya
untuk penyebaran file data, dan biasanya tidak digunkan pemrosesan
informasi.

Gambar 26 Topologi Bus

2. Topologi Ring

Topologi ini serupa dengan topologi bus, kecuali simpul terhubung dalam
suatu lingkaran dengan menggunakan segmen kabel. Dalam Topologi ini, tiap
simpul secara fisik terhubung hanya ke dua simpul lain. Masing-masing
simpul mengirim informasi ke simpul berikutnya, hingga tiba di sasaran yang
dituju. Kinerja pada sistem ini dapat lebih cepat sebab tiap bagian dari
sisitem pengkabelan hanya menangani aliran data antara dua mesin. Jenis
topologi ini dapat dijumpai dalam jaringan peer-to-peer, dimana tiap mesin
mengelola pemrosesan informasi maupun penyebaran file data.

Gambar 27 Topologi Ring


21
3. Topologi Star

Tiap simpul terhubung ke file server tunggal terpusat, dengan menggunakan


segmen kabel sendiri. Topologi ini memiliki keunggulan dalam hal
minimalnya lintas data sepanjang kabel (hanya simpul ke server), sehingga
dapat kinerja yang optimal. Tetapi karena satu mesin harus mengkordinir
seluruh komunikasi data, berarti topologi ini memerlukan file server yang
sangat ampuh (dan mahal), ditambah kabel tambahan.

Gambar 28 Topologi Star

4. Topologi Tree (Pohon)

Topologi tree adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan


topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpula n topologi bintang yang
dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau
backbone. Komputer-komputer di hubungkan ke hub, sedangkan hub lain di
hubungkan sebagai jalur tulang punggung. Keunggulan jaringan pohon
seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada
setiap saat.

22
Gambar 29 Topologi Tree (Pohon)

5. Topologi Mesh

Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setap
perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di
dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat
berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju. Keuntungan
menggunakan topologi mesh ini adalah memiliki sifat Robust, apabila terjadi
masalah dengan koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya
kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan
memepengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnnya. Meskipun
memiliki beberapa kelebihan, topologi mesh ini juga mempunya kekurangan,
beberapa kekurangannya yaitu Membutuhkan banyak kabel dan port input
dan output, Proses instalasi dan konfigurasi menjadi sulit dikarenkan harus
menghubungkan keseluruhan komputer, banyaknya kabel yang di gunakan
juga mengisyaratkan perlunya ruang untuk penepatan kabel-kabel tersebut.

Gambar 30 Topologi Mesh


23
2.2.2 Memilih Topologi Jaringan

Sewaktu pertama menetapkan jaringan, anda perlu memilih jenis perangkat keras,
perangkat lunak, dan sistem operasi jaringan yang hendak digunakan, serta topologi
fisik maupun logika. Pilihan ini saling bergantung satu dengan lainnya dan bersama-
sama membentuk konfigurasi jaringan. Anda dapat memutuskan pilihan ini dengan
menimbang sejumlah faktor seperti :

- Biaya : Sistem paling efisien apa yang dapat dihasilkan oleh


bisnis anda
- Kecepatan : Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan oleh
sistem anda
- Lingkungan : Adakah faktor-faktor lingkungan (misalnya, kehadiran
medan listrik) yang berpengaruh pada jenis perangkat
keras apa yang dibutuhkan?
- Ukuran : Sampai sebesar apa ukuran jaringan yang akan anda
buat nanti, apakah jaringan memerlukan file server
atau sejumlah server khusus.
- Konektifitas : Apakah pengguna lain ( Seperti petugas lapangan ) perlu
mengakses jaringan dari berbagai lokasi jarak jauh?

Dalam beberapa keadaan, pilihan anda berkenaan dengan jenis perangkat keras dan
standar tertentu di batasi oleh pilihan lain yang telah anda putuskan. Keputusan anda
cendrung, berkisar pada masalah dana yang harus dikeluarkan untuk jumlah simpul
pada jaringan, jarak yang ada, serta rencana mendatang yang anda miliki bagi jaringan
anda.

Apabila kita berbicara tentang menyiapkan sebuah jaringan untuk sebuah bisnis yang
besar, pada sudut pandang manajemen-informasi, hampir setiap bisnis memiliki
karakteristik-karakteristik unik tertentu. Setiap bisnis yang besar harus menyediakan
waktu untuk merancang sistem manajemen-informasi yang sesuai. Konsultan
rancangan jaringan yang telah berpengalaman atau penjual yang bertanggung jawab
mungkin dapat membantu anda dalam menganalisa kebutuhan bisnis anda dan
menjelaskan pilihan anda secara rinci, dimana mereka dapat menunjukan pilihan mana
yang paling sesuai untuk perencanaan jaringan pada bisnis yang akan anda buat. Tetapi
yang terpenting adalah, jangan tergesa-gesa di tahap-tahap awal ini. Jangan terburu-
buru mendapatkan berbagai sudut pandang dari beragam penjual yang berbeda.
24
Sediakan waktu untuk memahami dan menganalisa sepenuhnya sistem yang akan anda
buat/ditawarkan kepada anda, dengan cara ini anda dapat menghemat waktu dan
uang untuk jangka-panjang, dan pastikan bahwa yang anda peroleh adalah solusi yang
benar-benar dibutuhkan oleh bisnis anda.

2.3 OSI Layer

Ini hanya sebagai selingan apabila anda ingin membuat sebuah desain jaringan, maka
anda harus terlebih dahulu juga mengetahui tingkat dasar jaringan, termasuk OSI Layer
ini. Bagaimana paket data di kirimkan dan perangkat-perangkat yang anda gunakan
sedang bergerak pada layer apa. Dalam pembahasan ini saya akan menjelaskan apa sih
osi itu dan siapa saja anggota dari OSI tersbut, berikut penjelasannya.

OSI (Open System Interconnection)

1. Physical layer : Fungsi dari layer physical adalah mendefinisikan media


fisik dari transmisi paket data. Contohnya mengubah
paket data menjadi signal elektrik yang di transmofasikan
pada kabel UTP Cat5 , Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel/radio.

2. Data link layer : Fungsi dari layar Data link adalah bagaimana paket data
didistribusikan melalui media particular (ethernet , hub ,
switch). Menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai
frame, dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat
jaringan seperti hub , bridge , repeater , dan switch
beroprasi. Dalam layer ini ada dua anak level, yaitu
lapisan logical link control (LLC) dan lapisan Media Access
Control (MAC). Contoh paket data dari IP Address di
kirimkan oleh Ethernet.

3. Network Layer : Fungsi dari layer network adalah untuk mendefinisikan


akhir dari pengiriman paket data, mendefinisikan IP
Address mana yang harus dituju dan untuk siapa
pengiriman paket tersebut, kemudian melakukan routing
25
via internetworking dengan menggunakan router. Router
adalah contoh yang tepat dari definisi layer ini.

4. Transport Layer : Fungsi dari layer Transport adalah layer yang berfungsi
untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut
sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu pada layer ini juga membuat sebuah
tanda/pesan bahwa paket diterima dengan
sukses/complit, dan mentranmisikan ulang terhadap
paket-paket yang hilang di tengah jalan. Initinya layer ini
mengatur arus koneksi dari ujung ke ujung yang lain dan
pengendalian error dalam proses pengiriman paket data.

5. Session Layer : Fungsi dari layer Session adalah layer yang


mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dimulai ,
dikontrol , dan dihentikan sebuah komunikasi antar
mesin. Contohnya apabila kita mengambil uang di mesin
ATM dari memasukan pin sampai dengan mengambil
uang yang sebelumnya mesin berkomunikasi dengan
server dahulu tentang saldo rekening anda dan jumlah
yang anda minta. Dalam layer ini kita dapat menjumpai
SQL , NFS , RPC , dll.

6. Presentasion Layer : Fungsi dari layer presentasion adalah layer yang


bertugas untunk mendefinisikan format (JPEG , HTML)
data yang akan dikirimkan dari aplikasi menuju jaringan
yang dapat dimanipulasi sehingga bisa di mengerti oleh
penerima. Contohnya anda menerima email tapi tidak
bisa tertampil secara sempurna karena ada format yang
tidak dikenali, hal ini merupakan kegagalan dari layer
presentasi.

7. Application layer : Fungsi dari layer applications adalah sebagai


penghubung antarmuka yang mengatur bagaimana
aplikasi pada komputer terhubung dengan fungsional
jaringan untuk dapat terhubung dengan jaringan.
26
protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP , FTP
, SMTP , POP3 dan NFS.

2.4 IP Address

IP Address kepanjangan dari “Internet Protocol Addrees” adalah deretan angka biner
antara 32-bit sampai 128-bit yang digunakan untuk peng-alamatan pada setiap
node/host (PC, Laptop, Device Manage-able) dalam jaringan komputer. Panjang angka
untuk IP Address versi 4 (IPv4) adalah 32-bit dan untuk IP Address versi 6 (IPv6) adalah
128-bit yang menunjukan alamat dari komputer tersebut pada jaringan internet
berbasis TCP/IP.

Terlepas dari protocol yang digunakan, tentunya dalam setiap jaringan diperlukan
suatu alamat yang unik (unique address) dalam setiap node-nya agar paket dapat
diantar sesuai dengan tujuan. Sebagai contoh kita ambil rumah sebegai host nya dan
alamat setiap rumah itu sebagai alamat IP nya, apabila ada yang ingin mengirimkan
barang ke rumah tersebut maka sang pengirim tersebut harus mengetahui alamat
rumah yang ingin dituju tersebut, proses tersebut sama dengan proses mengirimkan
paket data dari 1 host ke host lainnya yang saling terhubung ke jaringan. Seperti
gambar dibawah ini contoh fungsi dari IP Address, digambarkan Rumah sebagai Host-
nya :

Gambar 31 Penggambaran fungsi IP Address


27
Format IP Address terdiri dari 32 bit (digit biner) yang dibagi dalam 4 bagian yang
bagian tersebut sering di sebut octet dan setiap octet memiliki masing-masing isi 8 bit.
Contoh :

Gambar 32 Format IP Address

Untuk konfeksi bilangan biner ke desimal itu sangat mudah, saya akan menjelaskan
sedikit tentang konfeksi bilangan biner ke desimal ini.
Angka 192 apabila di binerkan menjadi 11000000, berikut pembuktiannya :

Gambar 33 Konfeksi bilangan biner ke desimal angka 192

28
Angka yang akan di konfersi ke biner, dibagi “2” dan hasil dari pembagian tersebut di
bagi “2” kembali dan seterusnya. Jangan lupa untuk meletakan sisa dari angka yang
dibagi “2” tersebut, karena sisa dari pembagian tersebut adalah hasil yang akan kita
peroleh dalam mengkonfersi bilangan desimal ke bilangan biner.

Karena setiap 1 octet harus memiliki 8 bit, maka apabila ada bilangan desimal yang di
konefersi ke biner tidak memiliki 8 karakter bit. Bisa dapat ditambahkan angka 0
didepannya sehingga menjadi 8 bit. Contoh angka “32” :

Gambar 34 Konfeksi bilangan biner ke desimal angka 32

Jadi bilangan biner untuk angka “32” adalah 0010000. Untuk cara-cara yang lebih ber-
tingkat lanjut anda dapat memperlajari pada buku-buku teknik digital, atau paling
mudah menggunakan Scientific Calculator di Windows.

Setiap IP Address dibagi dalam 3 bagian, yaitu Network Address, Host Address, dan
Broadcast Address.
Anda dapat membayangkan Network, Host, dan Broadcast Address ini dengan analogi
sebagai berikut :

- Kota Tangerang = Network Tangerang


- Kota Tangerang terdapat rumah penduduk = Host (Host pada Network
Tangerang)

29
- Stasiun radio kota Tangerang, setiap penduduk = Broadcast Address
Yang memiliki radio dapat mendengarkan siaran
Yang di siarkan oleh stasiun itu.

Kesimpulannya, bahwa baik itu Network, Host, maupun Broadcast Address masing-
masing mempunyai Alamat IP, walaupun Network Address dan Broadcast tidak dapat
dilihat secara fisik. Untuk mengerahui yang mana Network Address, Host Address, dan
Broadcast Address kita harus mempelajari terlebih dahulu kelas - kelas yang berada
dalam IP Address.

Kelas-kelas dalam IP Address Versi 4

Di dalam IP Address terdapat kelas-kelas yang berkaitan dengan network Adderss dan
Host Address, kelas-kelas tersebut adalah kelas A, B, C, D, dan E. saya hanya akan
membahas sedikit tentang kelas A, B dan C saja, karena yang paling sering digunakan
adalah kelas tersebut :

Network Kelas A
Bagaiman ketentuan kelas A?, dalam bilangan biner adalah sebagai berikut :

- Digit pertama 0
- 8 digit pertama adalah Network Address
- 24 digit terakhir adalah Host Address

Contoh IP Address kelas A :

Gambar 35 Alamat IP kelas A

Secara perhitungan, di dalam jaringan kelas A :

- Akan terdapat 2^7 = 128 network address ( 0 – 127 atau 00000000 – 01111111
)
- Akan tedapat 2^24 = 16.777.216 host address ( 0 – 16.777.216 atau
00000000.00000000.00000000 11111111.11111111.11111111 )
30
Dalam kenyataannya, network address tidak boleh 0 (desimal) karena merupakan
pengecualian dalam kelas A (digunakan oleh US Army), dan tidak boleh 127 (desimal)
karena adalah alamat loopback, sehingga network address tinggal 1 – 126. Bagaimana
dengan host address?, host address tidak boleh 0.0.0 karena merepakan alamat
network itu sendiri, dan tidak boleh 255 karena 255 adalah alamat broadcast. Sehingga
secara praktis :

- Terdapat 126 Network address dengan kelas A ( 1 – 126 )


- Terdapat 16.777.214 Host address dengan kelas A ( 1 – 16.777.214 )

Jika anda ingin mengkonversi ke bilangan biner dapat dicoba sendiri. Lalu timbul
pertanyaan : Apa yang dimaksud alamat network itu sendiri?, apa itu alamat broadcast
?. Ambil contoh jaringan kelas A 10.150.14.1. Jika ditanya alamat network berapa?,
jawabannya adalah network 10, atau sama dengan mengatan network 10.0.0.0. Oleh
sebab itu host address 0.0.0 tidak boleh digunakan. Broadcast address adalah host
address tertinggi yaitu .255.255.255, sehingga host address .255.255.255 tidak boleh
digunakan. Jika kita mengirimkan paket data ke alamat broadcast. 10.255.255.255,
maka paket akan dikirimkan ke seluruh host yang mempunyai network address 10.

Network Kelas B
Ketentuan untuk network kelas B adalah :

- Digit pertama adalah 10 (Biner).


- 16 digit pertama adalah network address.
- 16 digit terakhir adalah host address.

Contoh IP Address kelas B :

Gambar 36 Alamat IP kelas B

Secara perhitungan, di dalam jaringan kelas B :

- Akan terdapat 2^14 = 65384 net address (128.0 – 191.255 atau


10000000.00000000 – 10111111.11111111)
- Aakan terdapat 2^16 = 65536 host address (0.0 – 255.255 atau
0000000.0000000 – 11111111.11111111)
31
Sesuai dengan ketentuan bahwa host address 0.0 dan 255.255 tidak boleh digunakan
karena network dan broadcast address, maka host address tinggal 65534 (65536 – 2).
Dengan demikan secara praktis :

- Akan terdapat 2^14 = 65384 net address dengan kelas B ( 128.0 – 191.255 atau
10000000.00000000 – 10111111.11111111 ), jumlah ini tetap sesuai dengan
perhitungan.
- Akan terdapat 2^16 = 65534 host address dengan kelas B ( 0.1 – 255.254 atau
00000000.00000001 – 11111111.11111110 )

Network Kelas C
Ketentuan untuk network kelas C adalah :

- Digit pertama adalah 110 ( biner )


- 24 digit pertama adalah network address
- 8 digit terakhir adalah host address.

Contoh IP Address kelas C adalah :

Gambar 37 Alamat IP kelas C

Secara perhitungan, di dalam jaringan kelas C :

- Akan terdapat 2^21 = 2.097.152 net address ( 192.0.0 – 233.255.255 atau


11000000.00000000.00000000 – 11011111.11111111.11111111 )
- Akan terdapat 2^8 = 256 host address ( 0 – 255 atau 00000000 – 11111111 )

Sekali lagi host address 0 digunakan untuk alamat network itu sendiri dan host address
tertinggi 255 digunakan untuk broadcast address. Praktis dalam jaringan kelas C :

- Akan terdapat 2^21 = 2.097.152 net address ( 192.0.0 – 223.255.255 atau


11000000.00000000.00000000 – 11011111.11111111.11111111 ), jumlah ini
tetap sesuai dengan perhitungan.
- Akan terdapat (2^8) – 2 = 254 host address ( 1 – 254 atau 00000001 – 11111110
).

32
Contoh – contoh aplikasi praktis kelas – kelas jaringan :

- IP Address kelas A dengan net addres 0 digunakan oleh US Army, dengan


demikian memiliki otoritas terhadapat alamat 0.0.0.1 – 0.255.255.254 (
16.777.214 IP Address ). Beberapa operating sistem seperti Novell Netware,
dan keluarga windows tidak memperbolehkan penggunaan IP Address dengan
net address 0 ini.
- IP Address kelas A dengan net address 3 digunakan oleh General Electric,
dengan demikian memiliki itiritas terhadap alamat 3.0.0.1 – 3.255.255.254 (
16.777.214 IP Address )
- IP Address kelas A dengan net address 16 digunakan oleh Hewlett – Packard,
dengan demikian memiliki itirutas terhadap alamat 16.0.0.1 – 16.255.255.254 (
16.777.214 IP Address )
- IP Address kelas A dengan net address 13 digunakan oleh Xerox, dengan
demikian memiliki otoritas terhadap alamat 13.0.0.1 – 13.255.255.254 (
16.777.214 IP Address )
- ISP Indosat-net memiliki otoritas IP Address kelas C dengan net address
202.155.0.X – 202.155.31.X, dimana X adalah host address. Dengan demikian
jumlah net address adalah 32 buah. Jika masing-masing kelas C mempunyai 254
host address, maka Indosat-net memiliki otoritas IP Address sebanyak 254 x 32
= 8128 IP Address.

Contoh di atas berlaku jika jaringan kelas C diterapkan secara murni dengan 1 subnet.
Jika dilakukan sebnetting lebih dari 1, maka jumlah IP Address yang dapat digunakan
akan berkurang. Tentang subnetting akan di bahas pada bagian berikutnya. Suatu host
dapat berhubungan dengan host lain jika memiliki Network Address yang sama.

Contoh :

- Apakah host 197.205.168.10 dan 197.205.168.34 dapat saling berhubungan?


Pertama kita lihat angka paling denpan 197, dalam bilangan biner adalah
11000101. Karena diawali dengan 110, maka jaringan adalah kelas C, dengan
demikian Network Address adalah 24 digit (biner) pertama, yaitu 197.205.168,
atau 197.205.168.0 . Karena kedua host memiliki Network Address yang sama,
maka keduanya dapat saling berhubungan.

- Apakah host 167.200.201.15 dan 167.200.233.5 dapat saling berhubungan?


Pertama kita lihat angka paling depan 167, dalam bilangan biner adalah
10100111. Karena diawali dengan 10, maka jaringan adalah kelas B, dengan
demikian Network Address adalah 16 digit (biner) pertama, yaitu 167.200 atau
167.200.0.0 . Karena kedua host memiliki Network Address yang sama, maka
keduanya dapat saling berhubungan.

33
Apakah host 166.200.201.15 dan 166.201.201.15 dapat saling berhubungan? Pertama
kita lihat angka paling depan 166, dalam bilangan biner adalah 10100110. Karena
diawali dengan 10, maka jaringan adalah kelas B, dengan demikian Network Address
adalah 16 digit (biner) pertama, yaitu 166.200 atau 167.200.0.0 untuk host pertama.
Untuk host kedua, Network Address adalah 166.201 atau 167.201.0.0 . Karena kedua
host memiliki Network Address yang berbeda, maka keduanya tidak dapat saling
berhubungan. Untuk dapat berhubungan diperlukan gateway atau router. Jaringan
dengan Network Address yang sama biasanya disebut jaringan dengan segment yang
sama (satu segment).

34
Bab 3 Menggunakan Packet Tracer

Bagaimana sudah mengerti tentang jaringan dasar yang di bahas pada bab
sebelumnya. Mudah-mudahan saja sudah dapat mengerti, apabila masih belum paham
benar untuk jaringan dasar, anda dapat mencari resensi tentang konsep dasar jaringan
pada internet . Pada Bab kali ini kita tidak akan membahas materi lagi mengenai
jaringan komputer. Namun kita akan terjun langsung dalam mensimulasikan jaringan
menggunakan Packet Tracer, Yipppee :D …

Eh tapi tunggu dulu ( Kaya alarm member JKT48 yah hehe ), sebelum kita
menggunakan packet tracer kita harus berkenalan dulu dengan software yang akan kita
gunakan ini. Mulai dari tampilan awal Packet Tracer, bagaimana cara
menggunakannya, fitur-fitur apa saja sih yang ada pada Packet Tracer yang satu ini,
komponen apa saja yang tersedia di packet tracer, dan bagaimana cara membuat
lembar kerja baru, Berikut sedikit ulasannya.

35
3.1 Tampilan Awal Packet Tracer

Pada pembahasan sebelumnya telah di bahas sedikit mengenai jaringan komputer


dasar. Nah sekarang kita langsung berkenalan dengan software yang akan kita
gunakan.

Gambar 38 Start Screen Packet Tracer

Gambar di atas merupakan tampilan awal Cisco Packet Tracer versi 5.3.2.0027. ini
adalah tampilan awal yang akan kita lihat saat kita membuka aplikasi ini.

36
Gambar 39 Tampilan jendela packet tracer

Lalu yang termasuk bagian dari jendela lembar kerja Cisco Packet Tracer adalah gambar
di atas (Gambar 3.1.2 Tampilan jendela packet tracer) akan muncul setelah gambar
(3.1.1 Start screen packet tracer) muncul. Di tampilan jendela lembar kerja ini kita akan
dapat membuat desain jaringan komputer yang akan kita buat.

3.2 Fitur-Fitur Cisco Packet Tracer

Setelah mengetahui tampilan awal Cisco Packet Tracer, tentu anda juga perlu
mengetahui apa saja fitur-fitur utama yang akan sering kita gunakan di Cisco Packet
Tracer ini. Pada pembahasan yang akan saya bahas ini bertujuan untuk membantu dan
memudahkan anda dalam membuat rancangan jaringan komputer. Fitur-fitur apa saja
yang sering akan kita gunakan dalam mendesain jaringan di Cisco Packet Tracer?
Berikut Penjelasannya :

37
1. Lembar Kerja

Gambar 40 Lembar Kerja Packet Tracer

Lembar kerja adalah media/tempat dimana kita akan membuat sebuah


desain jaringan. di media berwarna putih ini kita dapat bebas
mengekspresikan dan mengaplikasikan topologi jaringan komputer yang akan
kita buat. Kita juga dapat merubah background lembar kerja ini loh, dengan
cara mengklik “Set tiled Background” pada bagian kanan atas lembar kerja.

Gambar 41 Shortcut “Set Tiled Background”

Ada banyak pilihan background yang bisa kita pilih, dan apabila background
yang anda inginkan tidak ada pada pilihan yang disediakan , anda dapat
menambahkan background sesuai yang anda ingin kan dengan mengkil
tombol “Browse” gambar yang di support berformat .png , .xpm , .jpg , .bmp ,
.tiff , .gif .
38
Gambar 42 Jendela Select Background

2. Perlatan Perangkat jaringan

Pada tools yang terletak pada kiri bawah jendela packet tracer ini anda dapat
menemukan ada banyak device yang dapat kita gunakan dalam membangun
sebuah jaringan seperti end device, switch , router , dll. Berikut akan saya
ulas apa saja fitur device yang tersedia :

Gambar 43 Device tool


39
1. Routers

Gambar 44 Router tools

Seperti yang pernah di jelaskan fungsi router adalah


menghubungkan/memperkenalkan beberapa sub jaringan yang
berbeda, nah pada peralatan perangkat jaringan router ini di sediakan
berbagai jenis router dan setiap jenis router tersebut memiliki beberapa
fitur yang mungkin tidak di miliki oleh router lainnya.

Gambar 45 Router Device

Tanda panah yang menunjuk ke sebuah kolom itu menunjukan tipe


router tersebut dan type router itu juga tertera pada setiap icon router
tersebut. Dan untuk tipe yang bertuliskan “Generic” berarti router yang
umum di gunakan.

2. Switch

Gambar 46 Switch tools


40
Switch perangkat pendistribusi data, ada berbagai macam tipe switch
juga yang di sediakan di sini dan setiap tipe memiliki beberapa fitur yang
berbeda juga.

Gambar 47 Switch Device

Mungkin ada beberapa perangkat yang terlihat asing di sini, seperti

(Multilayer switch) dan (Bridge) tapi ini termasuk


kedalam jenis switch juga yang fungsi nya kurang lebih sama dengan
switch hanya berbeda fisiknya.

3. Hub

Gambar 48 Hub Tools

Hub perangkat pendistribusian data, berikut adalah macam-macam tipe


yang disediakan pada hub.

Gambar 49 Hub Device


41
Dalam tool hub tersedia perangkat (Hub),

(Repeater), dan (Coaxial Splitter). Hub dan repeater


mempunyai fungsi yang kurang lebih sama yang membedakan hanya
jumlah portnya saja, sedangkan untuk coaxial splitter biasa di gunakan
dalam topologi bus yang menggunakan kabel coaxial.

4. Wireless Device

Gambar 50 Wireless Tools

Wireless device perangkat pendistribusian data nir-kabel, tool Wireless


device ini tersedia beberapa model access point dari tipe A (5,8 Mhz) ,
B&G (2,4 Mhz) , dan N (2,4 Mhz dan 5,8 Mhz) Bahkan disediakan juga
WRT (Wireless router) pada tool Wireless device ini.

Gambar 51 Wireless Device

42
5. Connections

Gambar 52 Connection Tools

Tool connections media jalur transfer data, pada tool ini tersedia
macam-macam kabel jaringan yang akan bertugas sebagai penghubung
antar host.

Gambar 53 Connection Devices

Banyak kabel yang tersedia seperti kabel Straight-Through, Cross-Over ,


dan lain-lain. Berikut saya ulas sedikit apa saja jenis kabel di atas :

Gambar 54 Automatically Chose Connection

Automatically Chose Connection, kabel ini akan menentukan secara


otomatis kabel apa yang dapat digunakan untuk menghubungkan antar
device komponen jaringan. Jadi apabila anda bingung kabel apa yang
harus digunakan dalam menghubungkan antar device, anda bisa
menggunkan kabel jenis Automatically Chose Connection ini.

43
Gambar 55 Console

Console, kabel yang biasanya digunakan untuk meng-konfigurasi sebuah


perangkat jaringan secara langsung. Biasanya tidak digunakan dalam
menghubungkan jaringan, hanya untuk mengkonfigurasi sebuah
perangkat jaringan secara lagsung.

Gambar 56 Straight-Through

Straight-Through, kabel jaringan yang biasanya digunakan dalam


menghubungkan 2 perangkat jaringan yang berbeda jenis dengan port
ethernet, seperti menghubungkan PC-Host dengan switch atau hub,
menghubungkan Switch dengan router, switch dengan access point,
switch dengan WRT.

Gambar 57 Cross-Over

Cross-Over, kabel jaringan yang biasanya digunakan untuk


menghubungkan 2 perangkat jaringan yang sama jenis dengan port
ethernet, seperti switch dengan hub, hub dengan hub, switch dengan
switch, PC dengan PC, router dengan router.

Gambar 58 Fiber-Optic

Fiber-Optic, kabel jaringan yang digunakan untuk menghubungkan 2


perangkat yang menggunakan media antar muka fiber-optic. Kabel fiber
biasanya digunakan pada switch dan router dikarenakan daya kecepatan

44
transfer yang lebih besar di bandingkan menggunakan kabel UTP. Dapat
digunakan di mana saja yang terdapat antar muka (interface) fiber-optic.

Gambar 59 Phone

Phone, kabel yang biasanya digunakan untuk menghubungkan telepon


dengan port rj11.

Gambar 60 Coaxial

Coaxial, kabel yang bisanya digunakan dalam topologi bus dan biasanya
digunakan dalam menghubungkan radio.

Gambar 61 Serial DCE

Serial DCE (Data Communications Equipment), peralatan komunikasi


yang sering disebut RS-232 adalah peralatan komunikasi yang
melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding, dan garis clocking dan
dapat menjadi bagian dari peralatan DTE (Data Terminal Equiqment).
Untuk kabel ini biasanya digunakan untuk modem atau leased line.

Gambar 62 Serial DTE

Serial DTE (Data Terminal Equipment), peralatan komunikasi yang


mengubah informasi menjadi sinyal dan melanjutkannya ke pengguna.
Kabel DTE (Data Terminal Equipment) ini biasanya digunakan untuk
monitor dan printer yang masih menggunakan jenis ini.

45
6. End Device

Gambar 63 End Tools

End device penerima dan pengirim paket data, pada tool ini tersedia
perangkat end device seperti PC, laptop, server, printer, IP phone, VOIP,
tablet, dan lain-lain.

Gambar 64 End Device

3.3 Membuat Projek Baru

Untuk membuat sebuah lembar kerja atau projek baru anda dapat melakukan dengan
cara memilih File -> New ( atau bisa dengan quick shortcut keyboard, CTRL + N ).

Gambar 65 Membuat Projek Baru


46
Membuat projek baru atau lembar kerja baru dilakukan apabila anda ingin membuka
sebuah lembar kerja yang baru yang masih bersih seperti awal membuka program
packet tracer.

47
Bab 4 Membuat Jaringan Sederhana Dengan
Cisco Packet Tracer

Pada bab kali ini kita akan memulai untuk membuat jaringan komputer sederhana
menggunakan Packet Tracer, akhirnya yah hehehe. Sebelum membuat jaringan yang
besar, tentunya harus mengetahui dan terbiasa membuat jaringan komputer yang
sederhana terlebih dahulu, agar jaringan komputer yang sederhana tersebut dapat di
kembangkankan menjadi jaringan komputer yang besar. Berikut yang akan kita ulas
pada bab ini adalah bagaimana cara mengkoneksikan 2 PC sampai 3 PC, membuat
jaringan LAN berbagai topologi dan perbandingan antara simulasi dengan keadaan
aslinya.

48
4.1 Mengkoneksikan 2 PC

Pada tahap awal membuat sebuah jaringan komputer, sebaikanya kita mengetahui
terlebih dahulu bagaimana sebuah jaring-jaring komputer itu terbentuk, tentunya di
mulai dari jaringan yang paling sederhana terlebih dahulu dan jaringan yang paling
sederhana adalah dimana ada 2 atau lebih host dapat saling terhubung dan dapat
saling berhubungan satu sama lain dan dimana jaringan komputer yang sederhana
tersebut akan berkembang dan menjadi sebuah jaringan komputer yang besar. Berikut
kita akan membuat simulasi tersebut menggunakan program packet tracer.

4.1.1 Mengkoneksikan 2 PC Secara langsung

Kita mulai dari mengkoneksikan 2 PC secara langsung, apa saja yang kita perlukan? kita
memerlukan 2 PC dengan masing-masing memiliki Network interface card (NIC) Fast-
Ethernet, 1 kabel UTP dengan crimping-an model Cross-Over.

Oke kita telah mengetahui apa saja yang di butuhkan, sekarang mari kita simulasikan
pada packet tracer. buka packet tracer dan siapkan sebuah lembar kerja kosong, dan
letakan lah 2 PC pada lembar kerja yang kosong tersebut, anda bisa menemukan PC
pada tools perangkat "End Device".

Gambar 66 PC “End Device”

Gambar 67 Penempatan 2 PC
49
Pilihlah kabel yang sesuai untuk menghubungkan kedua PC ini, pilih kabel model Cross-
over untuk menghubungkan dua jenis device yang sama ini, anda bisa menemukan
kabel mode Cross-Over pada tools perangkat "Connection".

Gambar 68 Cross-Over “Connection”

Pasangkan kabel pada PC0 menuju PC1, hubungkan melalui port FastEthernet pada
Network Interface Card PC yang telah disediakan masing-masing PC.

Gambar 69 Menghubungkan 2 PC

Oke setelah kabel sudah saling terhubung maka kabel akan menjukan indikator warna
yang menunjukan apakah kabel tersebut sudah saling terhubung atau belum, apabila
sudah saling terhubung maka kabel akan mengeluarkan indikator berwarna hijau
sedangkan apabila belum saling terhubung mungkin di karenakan salah dalam
menggunakan tipe kabel atau di perlukan konfigurasi terlebih dahulu pada device yang
terhubung (biasanya pada router dan perangkat manage-able lainnya) maka kabel akan
mengeluarkan indikator berwarna merah.

Setelah kabel sudah saling terhubung belum dapat dipastikan ke 2 PC tersebut dapat
saling berhubungan, kenapa? Ini dikarenakan kita belum memberikan alamat IP
(Internet Protocol) pada setiap PC tersebut. Alamat IP berperan sebagai alamat pada
device, jadi apabila PC ini tidak diberikan alamat IP maka ke 2 PC tidak dapat saling
50
terhubung karena tidak saling mengetahui alamat lawan device atau alamat PC yang
akan dituju untuk saling berhubungan.

Gambar 70 “Place Note”

Buatlah bagan pemetaan alamat IP nya terlebih dahulu pada lembar kerja agar lebih
memudahkan kita dalam melihat alamat IP device tersebut. Gunakan fitur “Place note”
pada bagian kanan jendela packet tracer untuk memberikan info pemetaan IP. Tuliskan
:

Pada PC0 :

IP Address : 192.168.1.1 /24


Subnet mask : 255.255.254.0

Pada PC1 :

IP Address : 192.168.1.2 /24


Subnet mask : 255.255.254.0

Gambar 71 Pemetaan Alamat IP

51
Oke sekarang kita konfigurasi IP Address langsung pada setiap PC tersebut, kita setting
IP untuk PC0 terlebih dahulu. Double klik pada PC0 lalu anda akan di hadapakan pada
jendela “Physical”, jendela “Physical” dipergunakan untuk merubah sebuah modul
interface pada PC, tapi sekarang kita akan membahas bagaimana cara mengatur
alamat IP nya terlebih dahulu. Setelah jendela PC0 terbuka pergi menuju tab
“Desktop”, di dalam tab “Desktop” ada banyak sekali fitur jaringan yang biasa di
gunakan pada Operating system. Pilih kolom “IP Configuration” pada jendela IP
Configuration pilih mode static, mode static digunakan apabila kita ingin mengatur
alamat IP secara manual. Lalu inputkan IP address dan Subnet Mask yang telah kita
tulis tadi pada info pemetaan alamat IP lalu klik tombol keluar “x” pada jendela IP
Configuration.

Gambar 72 Tab “Desktop” PC0

52
Gambar 73 IP Configuration PC0

Lakukan hal yang sama pada PC1 seperti PC0, double klik PC1 lalu pada jendela PC1
pergi ke tab “Desktop”, pada jendela “Desktop” pilih kolom “IP Configuration” pada
jendela IP Configuration pilih mode static, dan inputkan IP Address dan Subnet Mask
sesuai dengan info pemetaan untuk PC1.

Gambar 74 Tab “Desktop” PC1


53
Gambar 75 IP Configuration PC1

Nah dengan begini kita telah mengkonfigurasi IP Address pada setiap PC tersebut,
melihat alamat IP sudah di atur pada setiap PC, sekarang kita coba apakah kedua PC itu
dapat saling berhubungan dan dapat mengirimkan sebuah paket data. Untuk
melakukan test transfer paket data dapat menggunakan fitur “Command Prompt”
yang tersedia pada “Desktop” pada setiap PC. Buka jendela PC0 lalu pergi ke tab
“Desktop” dan buka aplikasi “Command Prompt” lalu coba test koneksi ke arah alamat
IP lawan bicara dengan cara mengetikan command ping 192.168.1.2 (ping “alamat IP
lawan tujuan”). Ping adalah sebuah proses pengiriman paket data yang dimana
mengirimkan paket data ICMP ke lawan bicara, dan lawan bicara akan membalas paket
ICMP tersebut apabila paket telah sampai. Apabila ke 2 PC sudah saling terhubung
maka akan muncul pesan balasan dari IP lawan bicara “Reply from 192.168.1.1:
bytes=32 time=1ms TTL=128” pesan balasan ini akan muncul apabila lawan bicara
merespon paket yang kita minta, akan tetapi apabila PC lawan bicara tidak merespon
paket yang kita minta, maka akan muncul sebuah pesan “request time out” yang berati
kedua PC tersebut belum saling berhubungan, coba cek konfigurasi pada konfigurasi IP
Address atau koneksi pada kabel atau ulangi langkah-langkah yang telah saya jelaskan
dari awal.

54
Gambar 76 Test Ping PC1 ke PC0

Setelah sudah saling terkoneksi kita ingin melihat bagaimana sih sebuah paket data itu
dikirim dan di terima lagi oleh kita, nah kita dapat menggunakan fitur “Add PDU
(Protocol Data Unit)” yang tersedia pada packet tracer untuk melihat bagaimana
sebuah paket data terkirim. Pada kali ini saya akan mencotohkan mengunakan paket
data ICMP saja dulu, oke lihat tool bar pada bagian kanan jendela packet tracer ada
sebuah surat tertutup dengan tanda plus di sampingnya, kita coba untuk menggunakan
“Add simple PDU” terlebih dahulu, kita coba untuk mengirimkan paket dari PC1 ke
PC0.

Gambar 77 Add Simple PDU


55
Letakan paket pertama pada PC1 lalu berikan tujuan paket pada PC0, setelah paket-
paket di berikan pada PC pengirim ke PC penerima ubah mode jaringan pada packet
tracer dari realtime mode menjadi simulation mode, fitur simulation mode berada
pada bagian bawah tool bar kanan packet tracer. Pada simulation mode akan muncul
sebuah jendela baru yang digunakan dalam melihat aktivitas bagaimana saja paket
data dikirim. Klik “Edit filter” pada jendela simulation mode, hilangkan ceklis pada
keseluruhan paket data terkecuali paket ICMP yang akan kita gunakan sebagai contoh
pengiriman paket simulasi data (Bisa dengan mencentang “Show All/None” lalu
centang paket ICMP saja), Lalu klik “Auto Capture / Play” untuk melihat bagaimana
paket data dikirim. PC 1 mengirimkan permintaan paket data ICMP ke PC 0, lalu PC 0
menerimanya dan memberikan paket balasan kepada PC 1, apabila anda ingin melihat
ulang cara pengiriman simulasi paket anda dapat mengklik tombol “Reset Simulation”
setelah itu baru anda dapat mengklik “Auto Capture / Play” untuk memulai
pengiriman simulasi paket, Sangat mudah bukan apabila anda akan mengaplikasikan
pada keadaan sesungguhnya. Setalah melihat simulasi pada packet tracer tersebut
diharapkan anda lebih mengerti tentang kinerja jaringan yang saling berkomunikasi
antara 2 PC.

Gambar 78 Proses peletakan paket pengiriman

Gambar 79 Realtime mode ke Simulation mode


56
Gambar 80 Edit Filters

Gambar 81 ICMP Paket

57
Gambar 82 Auto Capture/Play

4.1.2 Mengkoneksikan 2 PC Menggunakan Switch (Not


Manageable)

Kita telah mencoba bagaimana cara mengkoneksikan ke 2 PC secara langsung, nah


sekarang bagaimana apabila kita menghubungkan ke 2 PC tersebut tetapi di
tambahkan dengan switch sebuah device yang berfungsi sebagai penerus paket data
yang bisa digunakan untuk menghubungkan beberapa device dalam suatu jaringan.
Menurut kita terlihat sama saja dengan mengkoneksikan 2 PC secara langsung, hanya
perlu menambahkan sebuah switch dan beberapa kabel lalu mencolokan setiap
kabelnya ke port pada switch , tetapi ada beberapa hal yang harus di perhatikan dari
penggunaan tipe kabel yang berbeda dan cara kinerja jaringan dalam mengirimkan
paket data menggunakan switch. Oke kita mulai saja untuk membuat desainnya.

Apa saja yang kita butuhkan? Yang kita butuhkan adalah 2 buah PC dengan masing-
masing memiliki Network interface card (NIC) Fast-Ethernet, 1 buah switch not
manageable, dan 2 buah kabel UTP model straight-Through.

58
Oke sekarang kita coba untuk menerapkan nya pada lembar kerja packet tracer. Pada
lembar kerja lama letakanlah 2 buah PC baru dan 1 buah switch baru di antara ke 2 PC,
lalu hubungkanlah setiap masing-masing PC tersebut pada port interface FastEthernet
RJ45 di switch dengan menggunakan kabel Straight-Through. Saat kabel pada PC
terpasang pada switch pertama akan mengeluarkan indikator warna oranye yang
berarti switch sedang melakukan proses identifikasi/pengenalan pada segmen jaringan
yang terpasang, setalah proses identifikasi/pengenalan berhasil maka indikator akan
menunjukan warna hijau. Setelah masing PC telah terhubung dengan switch maka
sekarang kita harus mengatur alamat IP pada setiap PC tersebut agar dapat saling
terhubung.

Gambar 83 Proses instalasi

Buatlah desain pemetaan alamat IP nya terlebih dahulu, buatlah alamat IP nya sama
seperti pembahasan sebelumnya, atau apabila anda ingin menggunakan blok alamat IP
yang berbeda juga boleh.

Pada PC0 :
IP Address : 192.168.1.1 /24
Subnet mask : 255.255.254.0

Pada PC1 :

IP Address : 192.168.1.2 /24


Subnet mask : 255.255.254.0

59
Gambar 84 Pemetaan Alamat IP

Setelah memasang alamat IP pada setiap PC, Lalu anda cek koneksi antara 2 PC
tersebut apakah sudah saling terhubung atau belum menggunakan command “ping
(alamat ip yang dituju)” yang berjalan pada fitur “command prompt” pada desktop
PC. Apabila sudah saling terhubung dan PC yang mengirimkan paket ICMP telah
mendapatkan balasan paket yang sama dari PC lawannya. Maka sekarang anda dapat
melihat bagaimana cara kerja sebuah paket data dikirimkan apabila proses pengiriman
melalui media switch.

Ubahlah mode packet tracer dari “realtime” menjadi mode “simulation” agar kita
dapat mengetahui bagaimana paket data di kirim, pastikan paket yang terfilter hanya
paket ICMP saja, karena ini hanya untuk memberi contoh saja dulu. Letakan paket data
pada PC0 menuju PC1 menggunakan fitur “Add Simpel PDU” yang terletak pada tool
bar sebelah kanan berbentuk pesan tertutup dengan tanda plus. Setelah anda
meletakan paket simple PDU, tekan tombol “Auto Capture / Play” pada jendela
simulation untuk menjalankan simulasi pengiriman paket data.

Setelah anda menekan tombol “Auto Capture / Play” maka simulasi pengiriman paket
data akan berjalan.

Bagaimana apakah anda sudah sedikit mengerti tentang kinerja jaringan mengirimkan
paket data menggunakan media switch? Sangat mudah sekali kan.

60
Gambar 85 Simulasi Pengiriman Paket

Berikut gambar realisasi aslinya, apabila diterapkan pada bentuk fisik.

1. Mengkoneksikan 2 PC secara langsung

Gambar 86 Mengkoneksikan 2 PC secara langsung fisik

61
2. Mengkoneksikan 2 PC Menggunakan Switch (Not Manageable)

Gambar 87 Mengkoneksikan 2 PC menggunakan switch

4.1.3 Latihan

Rasanya kurang asik apabila terdapat tutorial tanpa sebuah latihan, berikut saya buat
latihan untuk mengembangkan pembuatan jaringan LAN yang telah kita pelajari tadi :

- Di rumah anda terdapat 2 buah PC yang tidak saling terkoneksi, pada suatu saat
anda membeli sebuah printer baru. Lalu anda ingin agar ke 2 PC tersebut dapat
mengunakan printer tersebut.
- Buatlah sebuah desain jaringan yang dimana ada 2 PC dan 1 buah switch.

62
4.2 Mengkoneksikan 3 PC Menggunakan Switch (Not
manageable)

Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas tentang mengkoneksikan 2 PC


secara langsung dan dengan mengkoneksikan 2 PC menggunakan media switch not
manageable. Dan pada pembahasan kali ini saya akan membahas tentang cara
menghubungkan 3 PC dalam satu jaringan menggunakan switch not manageable,
untuk konsepnya sama dengan menghubungkan 2 PC menggunakan switch, hanya
perlu untuk menambah beberapa node (PC) saja dan memberikan alamat IP pada node
(PC) baru yang diletakan. Namun dalam pendistribusian datanya berbeda di karenakan
ada lebih dari 2 client, sehingga kita harus terlebih dahulu mengetahui bagaimana
paket data ini di distribusikan apabila jumlah node/client lebih dari 2. Dan untuk
melanjutkan desain jaringan ke tahap berikutnya kita harus mengetahui bagaimana
cara jaringan tingkat kecil bekerja.

Apa saja yang kita butuhkan untuk membuat jaringan ini? Yang kita butuhkan adalah 3
buah PC dengan masing-masing memiliki Network interface card (NIC) Fast-Ethernet, 1
buah switch not manageable, dan 3 buah kabel UTP model straight-Through.

Pada lembar kerja lama letakanlah 3 buah PC baru dan 1 buah Switch baru,
hubungkanlah setiap masing-masing PC teresebut pada port interface FastEthernet
RJ45 di switch dengan menggunakan kabel Straight-Through. Setelah masing-masing
PC terhubung dengan switch aturlah alamat IP pada setiap PC.

Gambar 88 Proses Instalasi dan Pemetaan Alamat IP


63
Pada PC5 :

IP Address : 192.168.1.1 /24


Subnet mask : 255.255.254.0

Pada PC6 :

IP Address : 192.168.1.2 /24


Subnet mask : 255.255.254.0

Pada PC7 :

IP Address : 192.168.1.3 /24


Subnet mask : 255.255.254.0

Setelah anda mengatur alamat IP pada 3 PC tersebut, coba anda test koneksi apakah ke
3 PC tersebut sudah saling terhubung atau belum dengan cara melakukan test ping
pada salah satu PC menuju satu PC lawan yang berada pada satu jaringan. Kita ambil
contoh untuk melakukan test ping dengan PC5, buka “Desktop” PC5 lalu buka fitur
“command prompt”, kirim permintaan paket balasan ICMP dari PC lawan dengan
command “ping (alamat IP tujuan)” kirim paket ke arah PC6 yang berarti command
nya adalah “ping 192.168.1.2” setelah mendapatkan paket balasan dari PC6 “Reply
from 192.168.1.2: bytes=32 time=1ms TTL=128” sekarang lakukan test ping ke arah PC
lawan yang lain, kali ini kirim permintaan paket ke arasah PC7 dengan command “ping
192.168.1.3” dan apabila mendapatkan paket balasan “Reply from 192.168.1.3:
bytes=32 time=1ms TTL=128” maka dapat di pastikan ke 3 PC sudah saling
berhubungan.

64
Gambar 89 Hasil test ping PC5 ke PC6 dan PC 7

Apabila anda ingin memastikan kembali apakah PC6 dan PC7 juga saling terhubung
anda dapat mengirimkan paket ICMP dengan menggunakan command “ping” pada
“command prompt” yang tersedia di desktop.

Setalah semua terkoneksi masuk ke mode simulation agar dapat melihat bagaimana
paket data di kirim apabila ada 3 node/client yang saling terhubung, pastikan paket
yang terfilter hanya paket ICMP saja, karena ini hanya untuk memberikan contoh saja
dulu. Klik “Add Simpel PDU” lalu letakanlah paket data pada PC5 dan letakan paket
data tujuan pada PC7. Tekan tombol “Auto Capture / Play” pada jendela simulation
untuk menjalankan simulasi pengiriman paket data.

65
Gambar 90 Proses Pengiriman Paket dari PC5 ke PC7

Setelah anda menekan tombol “Auto Capture / Play” maka simulasi pengiriman paket
data akan berjalan.

Gambar 91 Simulasi Pengiriman Paket dari PC5 ke PC7

Pada bagian simulasi saya akan menjelaskan sedikit, paket data dari PC5 yang di
tujukan pada PC7 dikirimkan melalui switch dengan di enkripsi terlebih dahulu pada
PC5 dengan alamat IP yang di tuju, lalu setelah paket data sampai pada switch, switch
akan merekam MAC Address (Media Access Control Address) si pengirim paket dan
membroadcast paket data tersebut keseluruh node yang terhubung ke perangkatnya.
66
Dan waktu paket data sampai ke setiap PC yang terhubung maka mereka akan di sileksi
dengan enkripsi alamat IP yang di lakukan oleh PC5, apabila alamat IP yang di tuju
sesuai dengan alamat IP yang berada pada enkripsi dari PC5 maka paket akan sampai
dan merespon paket tersebut lalu mengirimkan paket balasan yang diminta, akan
tetapi apabila alamat IP tidak sesuai dengan si penerima paket, Maka paket itu akan
terhapus/terbuang.

Tapi untuk respon paket balasan dari PC7 menuju PC5 agak berbeda, PC7 mengirimkan
paket balasan ke switch, lalu switch mengenali dan merekam MAC Address (Media
Access Control Address) si pengirim (PC7) dan switch tidak membroadcast data lagi, ia
langsung mengirimkan data menuju PC5 di karenakan MAC Address PC5 telah terekam
oleh switch saat ia mengirimkan paket data kepada PC7.

4.3 Membuat Jaringan LAN (Local Area Network)

Pada pembahasan sebelumnya kita telah di berikan cara-cara membuat jaringan yang
sederhana, pada pembahasan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan dalam
membuat jaringan LAN berdasarkan topologi jaringan yang pernah kita ulas pada bab
sebelumnya. Jaringan dengan jumlah client 2 PC dan 3 PC juga termasuk dalam
jaringan LAN (Local Area Network) tapi untuk pembahasan kali ini akan lebih spesifik
kepada jenis topologi jaringan yang biasanya di gunakan pada jaringan rumah, kantor,
warnet, dan lain-lain.

67
4.3.1 Jaringan LAN dengan topologi STAR

Pada bagian ini kita akan membuat jaringan LAN berdasarkan topologi fisik star,
topologi yang berbentuk seperti bintang ini dapat dihubungkan dengan HUB atau
SWITCH tentu pemilihan pemakaian perangkat akan mempengaruhi kinerja jaringan.
Untuk awal-awal merancang kita akan menggunakan HUB terlebih dahulu, setelah
melihat proses kerja menggunakan HUB nanti kita akan mencoba untuk menggantinya
dengan SWITCH.

Apa saja yang diperlukan dalam membangun jaringan dengan topologi ini? Kita
membutuhkan 6 PC End Use dengan masing-masing memiliki Network interface card
(NIC) Fast-Ethernet r, 1 File Server, 1 buah HUB, dan 7 buah kabel UTP dengan model
Straight-Through.

Buatlah lembar kerja baru pada packet tracer lalu letakanlah 6 PC End User dan 1 buah
server dengan posisi memutari 1 HUB yang berada pada tengah.

Gambar 92 Perangkat Topologi Star

68
Hubungkan ke 6 PC End User beserta 1 buah server menuju HUB menggunakan kabel
straight-through, tetapi sebelum itu dikarenakan slot pada hub tidak semua terisi
dengan port fast Ethernet, default kita memasang hub pertama kali hanya tersedia 6
port Fast Ethernet, maka dari itu sebelumnya kita harus menamambahkan 1 port Fast
Ethernet lg pada hub dengan cara membuka user interface pada HUB. Pada tab
“Physical” kita dapat menemui bentuk fisik HUB, sebelum kita menambahkan atau
menghapus port Fast Ethernet pada HUB kita harus mematikan perangkat HUB terlebih
dahulu dengan cara menekan tombol power pada gambar Physical Device View.
Setelah perangkat di non aktifkan baru kita dapat menambahkan port Fast Ethernet
dengan cara mengklik modul physical yang akan kita pasang, klik “PT-REPEATER-NM-
1CFE” pada bagian modules. Lalu setelah diklik pada bagian bawah jendela akan
terlihat deskripsi modul dan gambar physical modulnya, tarik gambar physical modul
tersebut menuju bagian yang kosong pada hub. Setelah sukses diletakan nyalakan
kembali perangkat HUB agar dapat berfungsi. Setelah dinyalakan hubungkan seluruh
perangkat pada HUB tersebut. Setelah semua terhubung berikanlah alamat IP pada
setiap perangkat dengan alamat IP sebagai berikut :

Perangkat Alamat IP (IP Address) Subnet Mask


Server 192.168.1.1 255.255.255.0
PC0 192.168.1.2 255.255.255.0
PC1 192.168.1.3 255.255.255.0
PC2 192.168.1.4 255.255.255.0
PC3 192.168.1.5 255.255.255.0
PC4 192.168.1.6 255.255.255.0
PC5 192.168.1.7 255.255.255.0
Tabel 1 Pengalamatan IP Perangkat Topologi Star

Setelah alamat IP terpasang semua, sekarang silahkan anda coba koneksi antara PC
dengan melakukan test ping pada command prompt yang tersedia pada desktop
masing-masing PC.

Sekarang lihatlah bagaimana cara kinerja paket-paket terkirim pada sebuah jaringan
pada topologi ini dengan menggunakan fitur “Add Simple PDU”, untuk meringankan
pilihlah hanya paket ICMP saja.

69
Gambar 93 Add Simple PDU test menggunakan HUB

Pada gambar diatas bisa dilihat apabila menggunakan perangkat HUB dalam
mengkoneksikan PC ke PC lainnya, paket akan langsung di broadcast oleh HUB dan
akan di verivikasi dengan MAC Address penerima yang sesuai. Coba apabila saya ganti
perangkat HUB saya dengan menggunakan switch dalam mengkonksikan antar PC pada
topologi ini, apakah yang tejadi?

Gambar 94 Add Simple PDU test menggunakan Switch

70
Setelah dilakukan pengetestan, maka switch hanya mengirimkan paket ke PC penerima
saja tanpa membroadcast paket keseluruh perangkat. Tentu pemilihan switch memang
lebih baik dari pada HUB dalam desain topologi ini.

4.3.2 Jaringan LAN dengan topologi TREE

Oke selanjutnya pada bagian ini kita akan membuat jaringan dengan menerapkan
topologi fisik tree, topologi yang membentuk cabang-cabang jaringan seperti pohon ini
saling menghubungkan cabang-cabangnya menggunakan switch, kalau memakai hub
bisa juga sih tapi rasanya kurang tepat dikarenakan setiap paket akan di broadcast
terus menerus oleh hub sampai semua end device mendapatkan paketnya tentu ini
akan membebani kinerja jaringan dan akan sangat tinggi traffic.

Apa saja yang diperlukan dalam membangun jaringan menggunakan topologi tree ini,
kita membutuhkan 1 PC server, 9 buah PC End Device dengan masing-masing 3 PC
disetiap cabangnya, jadi nanti kita akan membuat 3 cabang. Siapkan juga 10 kabehl
straight-through dan 2 kabel cross untuk menghubungkan setiap device.

Buatlah lembar kerja baru pada packet tracer lalu buat terlebih dahulu 1buah server
terhubung dengan 1 jaringan LAN yang memiliki 3 buah PC, lalu teruskan dengan
membuat 2 cabang yang setiap 1 cabang memiliki 3 buah PC dan 1 switch. Yang
terkoneksi dengan jaringan LAN yang peratama. Seperti gambar dibawah berikut :

71
Gambar 95 Rancangan Jaringan Topologi Tree

Sebelum mengkoneksikan dari cabang 1 ke cabang 2 atau cabang 3, kita harus


menambahkan port Fast Ethernet terlebih dahulu pada switch0, dikarenakan port Fast
Ethernet pada switch0 tidak mencukupi untuk mengkoneksikan kabel ke switch2 dan
switch 3. Maka dari itu sebelumnya kita harus menambahkan port Fast Ethernet pada
switch0, buka user interface switch0 dan kita akan langsung berada pada tab
“Physical”, sebelum menambahkan/menghapus port Fast Ethernet kita harus
mematikan switch terlebih dahulu dengan mengklik tombol power switch yang berada
pada Physical Device View, karena ada port Fast Ethernet fiber media yang nanti tidak
akan digunakan lebih baik kita buang terlebih dahulu dengan cara menyeret (Drag)
port Fast Ethernet fiber media tersebut ke kolom gambar yang berada pada kanan
bawah, contoh seperti gambar dibawah ini :

72
Gambar 96 Mengganti Interface Switch

Buanglah port Fast Ethernet fiber media saja, kalau digambar hanya ada 2 port saja.
Setelah port Fast Ethernet fiber media dibuang. Maka sekarang kita tambahkan port
Fast Ethernet interface biasa saja, klik “PT-SWITCH-NM-1CFE” pada bagian modules.
Lalu setelah diklik pada bagian bawah jendela akan terlihat deskripsi modul dan
gambar physical modulnya, tarik gambar physical modul tersebut menuju bagian yang
kosong pada switch. Tambahkanlah 2 port Fast Ethernet Interface pada switch, setelah
berhasil diletakan port tersebut, nyalakan kembali perangkat switch agar dapat
berfungsi.

73
Gambar 97 Menambahkan Interface Switch

Setelah dinyalakan hubungkan Switch0 menuju switch2 dan switch3 dengan


menggunakan kabel cross. Dan hubungkan PC End Device pada setiap cabang dengan
switch cabangnya masing-masing. Setelah itu berikan alamat IP pada setiap PC dan
server serta pemetaan alamat IP nya, Seperti gambar dibawah ini :

Perangkat Alamat IP (IP Address) Subnet Mask


Server 192.168.1.1 255.255.255.0
PC0 192.168.1.2 255.255.255.0
PC1 192.168.1.3 255.255.255.0
PC2 192.168.1.4 255.255.255.0
PC3 192.168.1.5 255.255.255.0
PC4 192.168.1.6 255.255.255.0
PC5 192.168.1.7 255.255.255.0
PC6 192.168.1.8 255.255.255.0
PC7 192.168.1.9 255.255.255.0
PC8 192.168.1.10 255.255.255.0
Tabel 2 Alamat IP Perangkat pada Topologi Tree
74
Gambar 98 Pemetaan Alamat IP Perangkat pada Topologi Tree

Setelah alamat IP terpasang semua keseluruh End Device , sekarang silahkan anda coba
koneksi antar PC dengan test ping pada fitur command prompt yang tersedia pada
setiap PC.

Kita coba melakukan test koneksi menggunakan komentar ping dari server menuju PC0
dan PC8, dengan cara membuka user interface server lalu pergi ke tab “Desktop” dan
masuk ke fitur command prompt yang tersedia pada sever. Lalu test ping menuju PC0
dan PC8, hasilnya akan seperti gambar dibawah ini :

75
Gambar 99 Hasil test ping dari Server Menuju PC Client

Setelah test koneksi ping berhasil sekarang lihatlah bagaimana cara kerja paket-paket
itu terkirim pada sebuah jaringan yang menggunakan topologi tree ini dengan
menggunakan fitur “Add Simple PDU”. untuk meringankan pengiriman paket, pilihlah
paket ICMP saja pada tombol Edit Filters di mode simulation.

Letakan paket pengirim pada Server dan letakan penerima paket ke PC8, setalah
diletakan klik “Auto Capture/Play” untuk melihat bagaimana simulasi pengiriman paket
berjalan. Untuk mereset simulasi kembali dari awal anda dapat mengklik “Reset
Simulation” pada simulation panel.

76
Gambar 100 Test Simulasi Jaringan Topologi Tree

Pada gambar diatas anda dapat melihat bagaimana paket tersebut terkirim secara
unicast, dengan melalui Switch 0 dan Switch3 paket langsung diantarkan sesuai dengan
alamat tujuan. Lalu PC8 akan membalasnya dan paket balasan akan dikirim balik
menuju alamat server.

Begitulah cara kerja jaringan yang menggunakan topologi tree ini, mudah-mudahan
dengan tutorial ini anda dapat lebih mengerti tentang kinerja jaringan.

4.3.3 Latihan

- Buatlah 1 buah jaringan topologi TREE dengan 10 node dan 4 Hub?

- Buatlah 1 buah jaringan topologi STAR dengan 6 node dan 1 Hub?

- Hubungkanlah kedua topologi jaringan tersebut agar saling berhubungan satu sama
lain?

- Buatlah 2 Buah jaringan topologi STAR yang terpisah dengan masig-masing setiap 1
jaringan memiliki 5 buah node dan 1 Hub, lalu hubungkan kedua topologi yang
sama tersebut agar dapat saling berhubungan?

77
Bab 5 Pengembangan Jaringan LAN dengan
Packet Tracer

Pada pembahasan sebelumnya kita telah membuat tentang jaringan sederhana dan
topologi pada jaringan, dengan begitu anda sudah dianggap memahami konsep
jaringan sederhana terutama Jaringan LAN. Pada pembahasan kali ini saya akan
membahas pengembangan jaringan LAN tingkat lanjut dengan packet tracer, dimulai
dari bagaimana menambahkan printer pada jaringan LAN, membuat jaringan LAN nir
kabel, membuat DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), membuat Web Server
pada jaringan LAN, dan Membuat DNS pada jaringan LAN.

78
5.1 Menambahkan Printer pada Jaringan LAN

Dalam pengembangan jaringan LAN ada banyak hal yang dapat kita lakukan salah
satunya adalah menambahkan printer jaringan pada sebuah jaringan LAN, yang
tujuannya adalah agar hardware printer dapat di gunakan oleh banyak pengguna
dalam satu jaringan. Pada kali ini kita akan merancang printer diletkan pada jaringn
LAN.

Apa saja yang dibutuhkan pada pemasangan jaringan LAN ini, kita membtuhkan 3 PC, 1
Switch, 4 kabel model straight-through, dan 1 buah printer jaringan.

Buatlah sebuah jaringan LAN dengan 3 buah PC yang terkoneksi dengan switch, lalu
pasang alamat IP pada setiap PC sehinga PC dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

Perangkat Alamat IP (IP Address) Subnet Mask


PC0 192.168.1.1 255.255.255.0
PC1 192.168.1.2 255.255.255.0
PC2 192.168.1.3 255.255.255.0
Tabel 3 Alamat IP Perangkat Menambahkan Printer pada Jaringan LAN

Lalu coba test koneksi antara ke 3 PC tersebut menggunakan test ping pada command
prompt, pastikan semua PC dapat berkomunikasi dengn lancar.

Gambar 101 Test Koneksi pada Jaringan LAN

79
Setelah semua PC sudah saling terkoneksi, letakanlah device printer pada jaringan LAN
yang berada pada tool device bagian “End Device”. Lalu koneksikan printer yang tadi
baru diletakan dengan kabel straight-through.

Gambar 102 Menghubungkan Printer pada Jaringan LAN

Setelah printer dikoneksikan sekarang saatnya mengatur alamat IP printer dengan cara
membuka User Interface printer lalu pergi ke tab “Config”, setelah berada di tab
“config” klik FastEthernet0 atau interface yang sedang digunakan oleh printer. Pada
jendela FastEthernet0 anda dapat mengatur alamat IP printer pada group box “IP
Configuration”, pilih mode “static” untuk memasang alamat IP secara static dan
masukan alamat IP beserta Subnet Mask nya, dengan alamat IP :

Perangkat Alamat IP (IP Address) Subnet Mask


Printer0 192.168.1.4 255.255.255.0
Tabel 4 Alamat IP Printer Jaringan

80
Gambar 103 Mengkonfigurasi Alamat IP Printer Jaringan

Setelah alamat IP dan subnet mask terpasang pada printer, keluarlah dari jendela
printer0 (Di close). Lalu coba anda test koneksi antara PC ke printer yang baru saja tadi
dipasang dengan menggunakan komentar ping (ping 192.168.1.4) dari PC. Apabila PC
mendapatkan paket balasan itu berarti anda berhasil menghubungkan printer tersebut
ke jaringan LAN.

81
5.2 Membuat Jaringan LAN Nir-Kabel

Jaringan LAN tidak keseluruhan menggunakan kabel, ada juga yang tidak menggunakan
kabel yang memanfaatkan teknologi nir-kabel (Wireless). Teknologi yang menggunakan
media tranmisi gelombang radio untuk saling berkomunikasi atau terhubung antar End
Device, kategori jaringan ini biasa dibilang dengan sebutan Wireless LAN (WLAN). Pada
pembahasan kali ini kita akan membuat sebuah jaringan LAN tanpa kabel, dan
memanfaatkan media wireless untuk dapat saling berkomunikasi.

Apa saja yang diperlukan dalam membangun jaringan WLAN ini? Kita membutuhkan 1
Buah Access Point yang digunakan untuk memancarkan sinyal gelombang radio untuk
berkomunikasi dan untuk penerima atau penangkap sinyal kita memerlukan PC dengan
interface wireless, kita memerlukan 3 Buah PC Wireless.

Buatlah sebuah lembar kerja baru, Letakanlah sebuah 3 PC Wireless pada lembar kerja,
PC Wireless dapat ditemukan pada tools device “Custom Made Devices” lalu pilih
Wireless PC.

Gambar 104 Wireless PC pada Tools Device

Atau anda dapat juga memakai PC biasa tetapi anda harus mengubah Network
Interface anda menjadi wireless card, Oke saya berikan contoh untuk PC ke 2 saya akan
meletakan PC biasa tetapi saya akan merubah network interface menjadi wireless.
Letakan generic PC pada lembar kerja yang bisa anda temukan pada tools device “End
Device” lalu klik PC-PT, letakan PC tersebut pada lembar kerja anda. Setelah diletakan,
buka user interface PC tersebut. Pada tab “Phsyical” anda akan menemukan Phsyical
Device View. Sebelum merubah Network Interface Card (NIC) anda harus mematikan
device PC terlebih dahulu, setelah device dimatikan drag Network Interface Card
menuju gambar modul yang berada pada pojok kanan bawah.

82
Gambar 105 Melepas Interface Ethernet Card PC

Setelah Network Inter kosongface Card (NIC) terlepas, dan sekarang port network pada
PC kosong. Saat nya memasang Wireless Card pada PC, klik “Linksys-WMP300N” pada
bagian modules. Setelah diklik pada bagian bawah jendela akan terlihat deskripsi
modul dan gambar physical modulnya, tarik gambar physical modul tersebut menuju
port jaringan yang kosong pada PC. Setelah Wireless Card diletakan pada port yang
kosong anda dapat menyalakan PC kembali.

83
Gambar 106 Menambahkan Interface Wireless Card pada PC

Oke sekarang saatnya menambahkan perangkat Access Point sebagai media untuk
mengkoneksikan PC – PC tersebut. Letakan lah sebuah Access Point pada lembar kerja,
anda dapat menemukan Device Access Point pada bagian tools device, lalu pilih
AccessPoint-PT.

Gambar 107 Access Point pada Tools Device

84
Maka setelah device AccessPoint-PT diletakan pada lembar kerja, access point akan
memancarkan gelombang radio wireless, dan PC atau device lainnya yang memiliki
interface Wireless akan menangkap sinyal yang di sebarkan oleh Access Point. Setelah
PC-PC tersebut menangkap sinyal wireless dari Access Point, berikanlah alamat IP pada
setiap PC Wireless terebut beserta pemetaan alamat IP nya. Berikan alamat IP seperti
table dibawah ini, pemberian alamat IP dapat dilakukan seperti biasa.

Perangkat Alamat IP (IP Address) Subnet Mask


PC0 192.168.1.1 255.255.255.0
PC1 192.168.1.2 255.255.255.0
PC2 192.168.1.3 255.255.255.0
Tabel 5 Alamat IP pada Perangkat PC Wireless

Gambar 108 Pemetaan Alamat IP Jaringan Nir-Kabel

Setelah keseluruhan PC diberikan alamat IP sesuai dengan pemetaannya, sekarang


saatnya untuk melakukan test koneksi dengan menggunakan test ping pada command
prompt. Coba test koneksi dari PC0 ke PC1 dan PC2 apakah dapat saling
berkomunikasi.

85
Gambar 109 Test Koneksi Antar PC

Setelah melakukan test koneksi antar PC sekarang kita coba untuk melihat bagaimana
cara paket-paket dikirimkan pada sebuah jaringan WLAN dengan menggunakan fitur
“Add Simple PDU”. Untuk meringkankan pengiriman paket, pilihlah paket ICMP saja
pada tombol Edit Filters di mode simulation.

Letakan paket pengirim pada PC0 dan letekan penerima paket ke PC1, setalah
diletakan klik “Auto Capture/Play” untuk melihat bagaimana simulasi pengiriman paket
berjalan. Terlihat paket dikirmkan dari PC0 menuju Access Point lalu oleh Access Point
dibroadcast paket tersebut menuju seluruh End Device, dan hanya diterima oleh
alamat IP yang dituju oleh si pengirim. Lalu sipenerima paket mengirimkan paket
balasan ke Access Point, lalu Access Point membroadcast lagi paket tersebut sehingga
paket sampai ke alamat yang dituju. Sedangkan apabila paket tidak sesuai dengan
alamat penerima, paket akan dihapus/hancur. Untuk mereset simulasi kembali dari
awal anda dapat mengklik “Reset Simulation” pada simulation panel.

86
Gambar 110 Mode Simulasi Pengiriman Paket pada Jaringan Nir-Kabel

87
5.3 Membuat DHCP Server (Dynamic Host
Configuration Protocol)

Pada pembahasan sebelum-sebelumnya kita membuat sebuah jaringan dengan


mengatur alamat IP secara manual, 1 sampai 3 node mungkin tidak masalah tapi
bagaimana kalau ada ratusan atau ribuan node yang harus terkoneksi dan
membutuhkan alamat IP. Tentu kita akan sangat kerepotan dengan hal itu, apabila
harus mengatur alamat IP End Device 1 per 1. Pekerjaan itu akan lebih mudah apabila
ada sebuah proses yang mengatur seluruh permintaan alamat IP secara otomatis dan
teratur tanpa harus mengatur alamat IP setiap device satu per satu. Nah pada
pembahasan kali ini kita akan mempelajari bagaimana cara membuat sebuah DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol) Server, sebuah service server yang difungsikan
untuk mempermudah pengalokasian alamat IP pada suatu jaringan. Service DHCP ini
akan berjalan pada sebuah PC khusus yang akan mengatur seluruh host yang berada
pada jaringannya, PC ini biasanya disebut dengan Server. Server adalah komputer yang
menyediakan jenis layanan tertentu, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam
jaringan. Biasanya server memiliki sumber daya yang lebih tinggi dibanding PC biasa,
dan server ini yang akan kita gunakan dalam menjalankan servis DHCP server.

Oke sekarang kita mulai saja bagaimana cara untuk membuat DHCP Server pada
sebuah jaringan. Apa saja yang diperlukan? Kita membutuhkan sebuah jaringan LAN
yang memiliki 3 PC didalamnya dengan 1 switch dan 1 buah server. Oh iya jangan lupa
kabel Straight-Throught nya 4 buah.

Buatlah sebuah jaringan LAN dengan 3 PC dan 1 Switch tanpa memberikan alamat IP
kepada PC, dan letakanlah 1 buah server pada lembar kerja dan koneksikan server
tersebut ke jaringan LAN yang telah dibuat.

Gambar 111 Server pada Tools Device

88
Gambar 112 Rancangan Jaringan LAN yang akan Diaktifkan DHCP

Berikanlah alamat IP pada server tersebut beserta pemetaan alamat IP nya, berikan
alamat IP sesuai table dibawah berikut :

Perangkat Alamat IP (IP Address) Subnet Mask


Server0 192.168.1.1 255.255.255.0
Tabel 6 Alamat IP Server

Gambar 113 Mengkonfigurasi Alamat IP pada Server

89
Setelah alamat IP diberikan pada server, maka sekarang saatnya untuk mengaktifkan
service DHCP Server untuk memberikan alamat IP kepada setiap PC Client yang
terkoneksi dengan jaringan yang sama. Buka jendela interface server, setelah masuk
kebagian jendela interface server pergi menuju ke tab “Config”, pada kolom Services di
bagian config terdapat service-service yang disediakan oleh server ini, klik service
“DHCP” untuk mengkonfigurasi dan mengaktifkan service. Berikut penjelasan fitur
service DHCP yang berada pada server ini :

Service Posisi “ON” untuk mengaktifkan service,


“Off” untuk menon-aktifkan service.
PoolName Nama Pool DHCP (default tidak perlu
diubah)
Default Gateway Alamat IP gateway Jaringan DHCP,
gateway ini yang akan menjadi
jalan/gerbang keluar masuk transfer data
jaringan.
DNS Server Alamat IP Domain Name Server
Start IP Address Mulai dari mana alamat IP yang akan
diberikan
Subnet Mask Subnet Mask Jaringan DHCP
Maximum Number of User Jumlah maksimal pengguna yang dapat
mendapatkan alamat IP
TFTP Server Alamat Trivial File Transfer Protocol Server
(default tidak perlu diubah)
Tabel 7 Deskripsi Fitur Service DHCP

Ikuti konfigurasi service DHCP seperti table/gambar seperti gambar dibawah ini, untuk
PoolName tidak perlu diubah, yang harus kita perhatikan disini adalah default gateway
sebagai gerbang komunikasi, DNS Server apabila sudah tersedia karena belum tersedia
kita buat 0.0.0.0 terlebih dahulu, dan untuk start IP Address kita mulai alamat IP dari
192.168.1.2 dengan Maximum Number of User 5, sesuaikan dengan jumlah PC client
yang akan mendapatkan alamat IP secara dynamic. Setelah service DHCP serverPool
dikonfigurasi tekan tombol “Save” untuk menyimpan/memperbarui service.

Service Posisi “ON”


PoolName serverPool
Default Gateway 192.168.1.1
DNS Server 0.0.0.0
Start IP Address 192.168.1.2
Subnet Mask 255.255.255.0
90
Maximum Number of User 5
TFTP Server 0.0.0.0
Tabel 8 Konfigurasi Service DHCP

Gambar 114 Konfigurasi Service DHCP

Setelah service DHCP dikonfigurasi, keluar dari jendela interface server. Lalu pergi ke
jendela masing-masing PC. Yang pertama kita akan konfigurasi alamat IP nya adalah
PC0, buka jendela interface PC0 lalu pergi menuju Desktop->IP Configuraton. Pada
jendela IP Configuration pilih IP Configuration dengan mode “DHCP”. Setelah dipilih
mode DHCP maka PC akan mengirimkan permintaan untuk mendapatkan alamat IP
secara dynamic dari Server, maka setelah server memberikan balasan permintaan
alamat IP. PC0 akan mendapatkan alamat IP sesuai yang diberikan oleh server dengan
muncul pemberitahuan “DHCP Request successful” beserta alamat IP yang diberikan
oleh server.

91
Gambar 115 Proses Permintaan Alamat IP ke Server pada PC Client

Gambar 116 Mendapat Alamat IP dari Server secara DHCP

Lakukanlah hal yang sama yang dilakukan pada PC0 keseluruh PC client yang berada
pada jaringan tersebut, sehingga keseluruhan client mendapatkan alamat IP secara

92
dynamic dari server. Setelah keseluruhan PC mendapatkan alamat IP secarra dynamic
dari server, silahkan anda test komunikasi jaringan antar PC dengan menggunakan fitur
“ping” pada “command prompt”. Untuk memastikan apakah keseluruhan PC sudah
dapat berkomunikasi dengan baik.

Gambar 117 Test Koneksi antar PC

PC Client jg dapat di konfigurasi menggunakan dengan IP Statik, tapi akan lebih mudah
apabila setiap client mendapatkan alamat dynamic yang di dapat dari server. Tetapi
ada juga perangkat yang memang memerlukan alamat IP secara static yang tidak boleh
berubah-ubah, misalnya alamat IP dari server yang lain, web server, printer jaringan,
switch/router management, dll. Karena apabila perangkat tersebut diberikan alamat IP
secara dynamic ditakutkan alamat IP tersebut akan berubah-ubah sehingga
menyusahkan kita dalam mengkonfigurasi, mengontrol, maupun mengfungsikan
perangkat yang dituju.

Apabila anda mempunyai banyak server pada 1 jaringan, gunakan lah 1 server saja
yang digunkan untuk mengaktifkan service DHCP ini, dikarenakan apabila terdapat
server lain yang mengaktifkan service DHCP nya, dikhawatirkan PC Client akan bingung
dalam meminta alamat IP nya dan bisa saja terjadi bentrokan dan kekacauan dalam
pemberian alamat IP.

Oh iya, jangan lupa juga untuk menyimpan projek ini dikarenakan ini akan digunakan
dalam pembahasan selanjutnya.

93
5.4 Membuat Web Server pada jaringan LAN

Website salah satu bagian layanan yang menyampaikan atau menyajikan informasi
pada jaringan yang dibuka melewati browser, merupakan sesuatu hal yang tidak asing
lagi bahkan sering sangat kita kunjungi. Pada setiap alamat website yang kita kunjungi
pasti mempunyai komputer yang menyimpan data-data web tersebut, mulai dari file
html, php, dan lain-lain itulah yang disebut dengan web server, server yang memiliki
software yang mendukung penyajian informasi agar dapat diakses oleh pengguna lain
atau pengguna itu sendiri. Pada pembahasan kali ini kita akan membuat simulasi
bagaimana cara membuat sebuah web server pada sebuah jaringan LAN, tentunya web
server ini dapat diakses oleh pengguna lainnya yang terkoneksi dengan jaringan yang
sama.

Apa saja yang diperlukan dalam membuat web server pada jaringan Local Area
Network (LAN) ini? Kita membutuhkan sebuah jaringan LAN yang memiliki 1 buah
server yang nanti akan dijadikan web server, 3 buah PC client, 1 switch dan 4 buah
kabel straight-through. Apabila anda sudah mengerjakan projek Membuat DHCP Server
(Dynamic Host Configuration Protocol), anda bisa dapat melanjutkannya tanpa perlu
membuat projek baru lagi.

Koneksikan keseluruhan PC dan Server menuju switch, sehingga antar server dan PC
dapat saling berkomunikasi jangan lupa untuk memberikan alamat IP pada setiap PC,
anda dapat memberikan alamat IP pada setiap PC Client dengan menggunakan service
DHCP. untuk alamat komputer server pasangkan alamat IP static dengan IP berikut :

Perangkat Alamat IP (IP Address) Subnet Mask


Server0 192.168.1.1 255.255.255.0
Tabel 9 Alamat IP Server Web

94
Gambar 118 Rancang Jaringan LAN yang digunakan untuk mengakses Web Server

Pastikan keseluruhan PC/Server dapat saling berkomunikasi satu sama lain dengan
menggunakan command ping pada command prompt, setelah semua PC/Server dapat
berkomunikasi dengan baik. Maka saatnya kita mengkonfigurasi service web server
pada server. Buka jendela interface Server0, setelah masuk bagian jendela interface
Server0 pergi menuju tab “Config”, pada kolom Services anda akan menemukan
service “HTTP”, untuk mengkonfigurasi web server anda dapat mengklik service
tersebut. Pada jendela service HTTP terdapat tombol pengaktifan dan penonaktifan
service HTTP dan HTTPS, serta terdapat file HTML yang dapat anda berikan isi sesuai
dengan web yang akan anda buat. Berikut penjelasan fitur service HTTP yang berada
pada server ini :

HTTP Posisi “ON” untuk mengaktifkan service,


“Off” untuk menon-aktifkan service.
HTTPS Posisi “ON” untuk mengaktifkan service,
“Off” untuk menon-aktifkan service.
File Name Nama file HTML untuk dapat diakses oleh
PC client
Kolom dibawah File Name Isi file HTML untuk mengatur isi web
Page Nomor Halaman HTML
‘<’ , ’>’ Pindah dari 1 halaman ke halaman HTML
yang lain
+ Menambahkan halaman HTML baru
X Menghapus halaman HTML yang terpilih
Tabel 10 Deskripsi Fitur Service HTTP

95
Gambar 119 Jendela Tampilan Service HTTP

Seperti gambar diatas terlihat kode HTML yang bisa dapat kita ubah sesuai dengan
keinginan kita. Oke sekarang kita coba untuk menambahkan halaman HTML baru,
dengan cara mengklik tombol “+” maka halaman HTML baru akan terbuat, pergi ke
halaman baru tersebut dengan mengklik tombol “<” atau “>”, setelah berada pada
halaman kosong yang baru dibuat berikan nama file tersebut “belajar_cisco.html” dan
untuk isi Filenya masukan kode HTML seperti berikut :

Nama File belajar_cisco.html


Isi File HTML <html>
<body>
<center><font size=’+2’ color=’blue’>WEB
SERVER CISCO PACKET
TRACER</font></center>
<p>Belajar menggunakan web server cisco
packet tracer ^^</p>
<br><a href=’index.html’>Back</a>
</body>
</html>
Tabel 11 Nama File dan Isi File HTML
96
Gambar 120 Menambahkan File HTML pada Web server

Setelah kita membuat halaman HTML baru, dan memberikan isi pada halaman HTML
baru tersebut kembali lagi kehalaman awal “index.html” dengan menggunakan tombol
“<” atau “>” untuk menambahkan konten yang dapat diklik untuk menuju halaman
HTML yang baru kita buat tadi. Tambah kode HTML berikut pada bagian Quick Link :

<br><a href=’belajar_cisco.html’ >Belajar Cisco</a>


Tabel 12 Kode HTML Tambahan pada index.html

97
Gambar 121 Menambahkan Kode HTML pada index.html

Setelah kita perbarui isi halaman HTML tersebut, berarti kita siap untuk mencoba web
server yang telah kita buat. Keluar dari jendela interface Service0 lalu masuk ke jendela
interface PC client, kita coba untuk mengakses web server pada PC0. Buka jendela
interface PC0 lalu pergi ke tab “Desktop”, pada tab Desktop kita dapat menemukan
sebuah web browser, buka web browser tersebut lalu pada baris URL masukan alamat
URL web server kita yang telah terkonfigurasi. Pada hal ini web server kita beralamat IP
192.168.1.1, ketikan alamat tersebut pada baris URL lalu klik tombol “Go” untuk pergi
menuju ke web server yang dituju.

98
Gambar 122 Mengakses Web Server dari Web Browser PC Client

Gambar 123 Tampilan Web Server yang diakses dari PC Client


99
Anda dapat menambahkan halaman HTML yang lainnya pada web server yang telah
kita konfigurasi tadi untuk lebih menarik lagi, atau anda dapat menambahkan server
lain lagi untuk mengaktifkan web servernya, tentunya dengan alamat IP yang berbeda.
Sehingga anda dapat mengakses ke berbagai web server.

100
5.5 Membuat DNS Pada Jaringan LAN

Pada pembahasan sebelumnya kita telah memabahas bagaimana cara membuat web
server sendiri dan web server tersebut dapat diakses oleh PC client menggunakan
alamat IP, bayangkan apabila kita mempunyai banyak sekali web server pada jaringan
kita dan dalam mengakses web server tersebut kita menggunakan alamat IP setiap web
server, wah pasti sangat menyusahkan untuk pengguna dalam mengingat alamat IP
setiap web server ya. Disini lah fungsi Domain Name Server (DNS) yang digunakan
dalam menterjemahkan / memberi kan pemberian nama pada alamat IP Web Server
tersebut yang berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam mengingat nama
server tanpa harus mengingat alamat IP server yang dituju. Dan Domain Name Server
yang akan kita buat adalah sebuah mesin yang bertugas untuk menterjemahkan
alamat IP tersebut menjadi nama-nama yang mudah diingat tentu nama-nama pada
alamat IP tersebut dapat kita atur sesuai keinginan kita.

Apa saja yang kita perlukan dalam membuat Domain Name Server (DNS) pada jaringan
Local Area Network (LAN) ini? Kita membutuhkan sebuah jaringan LAN yang memiliki 1
buah server yang sudah diaktifkan service web servernya, 3 buah PC client, 1 buah
switch dan 4 buah kabel straight-through. Apabila anda sudah mengerjakan projek
membuat web server pada jaringan Local Area Network (LAN), anda dapat
melanjutkannya tanpa perlu membuat projek baru lagi.

Koneksikan keseluruhan PC dan Server menuju switch, sehingga antar server dan PC
dapat saling berkomunikasi jangan lupa untuk memberikan alamat IP pada setiap PC,
anda dapat memberikan alamat IP pada setiap PC Client dengan menggunakan service
DHCP. Untuk alamat komputer server anda harus menggunakan alamat IP secara
statik, berikan alamat IP dengan alamat IP ini :

Perangkat Alamat IP (IP Address) Subnet Mask


Server0 192.168.1.1 255.255.255.0
Tabel 13 Alamat IP Server DNS

Pastikan keseluruhan PC/Server dapat saling berkomunikasi satu sama lain, cek koneksi
antar PC dengan menggunakan command ping pada command prompt, setelah semua
PC/Server dapat berkomunikasi dengan baik dan service web server juga sudah
diaktifkan dan dapat berjalan dengan lancer. Maka sekarang saatnya untuk
mengkonfigurasi service Domain Name Server, buka jendela interface server0, setelah

101
masuk pada bagian jendela interface server0 pergi menuju tab “config”, pada kolom
Services anda dapat menemukan service “DNS”, untuk mengkonfigurasi service DNS
anda dapat mengklik service tersebut. Pada jendela DNS terdapat radio button untung
mengaktifkan dan menonaktifkan service DNS dan terdapat list domain yang telah di
tambahkan, berikut penjelasan fitur service DNS yang berada pada server :

DNS Service Posisi “ON” untuk mengaktifkan service,


“Off” untuk menon-aktifkan service.
Name Input nama domain yang ingin digunakan
Type Type domain (default tidak usah dirubah)
Address Alamat IP web server
Add Menambahkan data domain, setalah nama
dan alamat server diisi.
Save Menyimpan data domain yang telah atau
ingin diubah
Remove Menghapus data domain pada list
Kolom List domain Menyimpan data-data domain yang telah
didaftarkan
DNS Cache Log sejarah list domain
Tabel 14 Deskripsi Fitur Service DNS

Gambar 124 Jendela Tampilan Service DNS

102
Aktifkat service DNS ke posisi on untuk mengaktifkan service, anda dapat memberikan
nama domain pada baris name. contoh kita berikan nama domain dengan
“belajar_cisco” untuk type domain tetap menggunakan “A Record”, sedangkan untuk
baris Address kita isikan dengan alamat IP web server kita. Pada kasus ini web server
kita terdapat pada server0 ini jadi masukan alamat IP server0 ini sendiri, isikan dengan
alamat IP “192.168.1.1”. setalah semua data domain diisi, untuk menabahkan data
domain yang telah diisi anda dapat mengklik tombol “Add”.

Gambar 125 Menambahkan Domain Baru

Maka data yang tadi telah ditambahkan akan masuk ke kolom list domain, anda dapat
mengkontrol, melihat dan mengubah list domain apa saja yang telah ditambahkan
pada kolom ini.

103
Gambar 126 List Domain yang telah ditambahkan

Setelah anda menambahkan data domain tersebut anda dapat keluar dari jendela
interface server0, sekarang saatnya untuk mengetest hasil dari konfigurasi service DNS
tadi. Oke sekarang buka jendela interface PC0 lalu pergi ke “desktop” pada halaman
desktop buka “Web Browser” Lakukan seperti saat kita ingin mengakses salah satu web
server pada PC client. Saat berada pada jendela browser masukan nama domain yang
tadi kita telah tambahkan, tadi kita menambahkan nama domain “belajar_cisco” jadi
kita masukan pada URL address bar “belajar_cisco” setlah itu tekan tombol “GO” untuk
mengakses web server tersebut.

104
Gambar 127 Mengakses Web Server dengan Domain yang telah didaftarkan

Maka setelah kita mengakses web server dengan domain yang telah kita daftarkan
maka DNS akan menterjemahkan nama domain ke alamat IP web server yang dituju
dan meneruskannya agar dapat bisa mengakses web server tersebut. Seperti gambar
dibawah kita berhasil mengakses web server yang pada pembahasan sebelumnya
pernah kita buat.

105
Gambar 128 Hasil Mengakses Web Server menggunakan Domain Name

Anda juga dapat menambahkan Top Level domain (TLD) pada belakang domain jika
anda ingin, tentu ini hanya berlaku pada jaringan lokal anda saja ya. Top Level domain
(TLD) adalah akhiran pada suatu nama domain yang mengindikasikan status domain
tersebut dan jenis domain tersebut, misalnya .com adalah yang diperuntukan untuk
organisasi yang komersil, .edu untuk institusi pendidikan, .gov untuk agensi
kepemerintahan, dan lain-lain.

Oke contoh kita akan menambahkan Top Level Domain (TLD) .com pada akhiran
domain “belajar_cisco” yang tadi kita buat, sekarang anda dapat pergi menuju jendela
interface server0 dan pergi ke service DNS berada. Setelah berada pada jendela service
DNS anda dapat mengklik domain yang tadi telah kita buat pada kolom list domain,
setelah itu data DNS yang tadi telah kita input akan muncul pada setiap baris
“Resource Record” yang kita isi, mulai dari nama , alamat dan type domain. Pada baris
name domain kita dapat menambahkan “.com” pada “belajar_cisco” sehingga nama
106
domain menjadi “belajar_cisco.com”. Setelah diubah, anda dapat mengklik tombol
“save” untuk menyimpan data domain yang baru. Setelah disave maka kolom list
domain akan memperbarui data nya dengan data yang baru saja kita input.

Gambar 129 Mengubah Domain Name dengan menambahkan Top Level Domain

Setelah data domain berubah, sekarang kita dapat mencoba lagi untuk mengakses
server dengan data domain yang baru. Pergi menuju jendela interface PC0 atau PC
client yang lain, pergi menuju tab “Desktop” buka Web Browser. Lalu coba anda
masukan pada URL address bar domain yang baru saja kita ubah. Untuk kasus ini kita
masukan “belajar_cisco.com” lalu tekan “Go” untuk mengakses web server.

107
Gambar 130 Hasil Mengakses Web Server menggunakan Top Level Domain name

Anda dapat menambahkan banyak nama domain dengan satu alamat IP, jadi satu
alamat IP mempunyai banyak domain atau anda dapat menambahkan domain dengan
alamat IP web server yang lainnya yang tentunya service web server pada server lainya
tersebut sudah dikonfigurasi atau diaktifkan.

Apabila anda mempunyai banyak server pada 1 jaringan, gunakan lah 1 server saja
yang digunkan untuk mengaktifkan service DNS apabila anda ingin mengaktifkan 2
buah server yang digunakan untuk service DNS tentunya data tersebut harus sama satu
dengan yang lainya. Karena apabila data tidak sama maka jaringan hanya akan memilih
salah satu server yang digunakan sebagai Domain Name Server.

Domain Name Server ini dapat dimasukan pada service DHCP atau pengaturan alamat
IP secara manual, sehingga PC Client tidak bingung dalam memilih Domain Name
Server yang berada pada satu jaringan yang saling terkoneksi.

108
Gambar 131 Tempat Menginput Alamat IP DNS Server Statik pada PC Client

Gambar 132 Menginput Alamat IP DNS Server pada service DHCP

109
DAFTAR PUSTAKA

110
Tentang Penulis

111

Anda mungkin juga menyukai