Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alfinas Al Faizi

Nim : 202010370311205
Kelas : 5F

RANGKUMAN PRESENTASI 2
Dari presentasi yang telah di sampaikan oleh kelompok 2 , berikut rangkumannya :
Mareti yang di sampaikan oleh pemateri adalah tentang kalimat efektif , Menyusun
sebuah kalimat tidak bisa dilakukan dengan sesuka hati, terutama apabila kalimat tersebut
digunakan untuk mengomunikasikan sesuatu agar orang lain menjadi paham. Kalimat yang baik
adalah kalimat yang efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah
yang berlaku.
Yang dimaksud dengan kaidah yang berlaku yaitu Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Selain itu kalimat efektif juga bisa diartikan kalimat yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan
efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan
sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.
Mempelajari kalimat efektif amat penting terutama di lingkungan akademis yang akan
menghasilkan banyak teks penelitian dan pembelajaran untuk pelajar maupun mahasiswa. Hal
ini akan membuat tulisan-tulisan yang dihasilkan menjadi mudah dipahami oleh pembaca dan
tidak bertele-tele.
Ciri-ciri kalimat efektif
Ciri-ciri kalimat efektif, yakni di antaranya kesepadanan, keparalelan, kehematan, kecermatan,
kepaduan, dan kelogisan. Berikut ini diuraikan lebih rinci ciri-ciri kalimat efektif tersebut:
Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P),
objek (O), keterangan (K).
Contoh: Siwi (S) pergi (P) ke kampus (KT)  
Tidak Menjamakkan Subjek
Contoh: Siwi pergi ke kampus, kemudian Siwi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
Siwi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)
Kelugasan
Kelugasan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa informasi yang akan disampaikan dalam
kalimat itu ialah yang pokok-pokok saja (yang perlu atau penting saja), tidak boleh berbelit-
belit, tetapi disampaikan secara sederhana.
Contoh: Terus meningkatnya permintaan terhadap produk kain, mau tidak mau memaksa
industri tekstil menambah produksinya dan lebih meningkatkan mutu kain itu sendiri.
Kalimat di atas termasuk kalimat yang tidak efektif karena ketidaklugasan informasi yang akan
disampaikan.
Penggunaan frasa mau tidak mau dan sendiri dalam frasa kain itu sendiri pada kalimat (1)
menjadi penyebab kalimat itu tidak efektif. Agar efektif, penggunaan kedua frasa itu seharusnya
ditanggalkan. Untuk memudahkan pemahaman, contoh di atas dimunculkan kembali dengan
sedikit memodifikasi seperti berikut:
Terus meningkatnya permintaan terhadap produk kain, mau tidak mau memaksa industri tekstil
menambah produksinya dan lebih meningkatkan mutu kain tersebut.
Kesejajaran
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata -kata yang paralel. Agar
kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.
Contoh : Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang,
busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan di dalam bagasi tiba-tiba mati. (tidak
efektif)
Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang,
kebusukan makanan, dan kematian hewan. (efektif)
Pada kalimat tersebut kata busuknya dan mati tidak paralel dengan kata kehilangan dan
kerusakan, maka dua kata tersebut disejajarkan menjadi kebusukan dan kematian.
Kehematan
Kehematan  dalam  kalimat  efektif  adalah  menghindari penggunaan kata, frase, atau bentuk
lain yang tidak perlu, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa  dan  tidak  mengubah  makna.
Penghematan  dapat  dilakukan  dengan  cara sebagai berikut.
1. Hindari pengulangan subjek yang tidak diperlukan.
Misalnya: Karena Ifa tidak diundang, Ifa tidak datang pada acara itu.
Penyebutan Ifa sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan karena  subjek  yang  sama 
sudah  disebutkan  pada  induk  kalimatnya.  Penyebutan  kata Ifa pada anak kalimat di atas 
merupakan  pemborosan kata  yang sebaiknya  dihindari. Perbaikan kalimat di atas adalah
sebagai berikut:
Karena tidak diundang, Ifa tidak datang pada acara itu.

Kecermatan
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan
tafsiran ganda).
Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak
efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).
Kepaduan
Kepaduan dalam kalimat efektif dimaksudkan sebagai kepaduan pernyataan dalam kalimat itu
sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah. Oleh karena itu, hindari
penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Kelogisan
Yang  dimaksud  dengan kelogisan adalah  ide  yang  ada  dalam  kalimat  itu  dapat diterima 
oleh  akal  dan  sesuai  dengan  ejaan  yang  berlaku.  Misalnya  seperti  kalimat berikut ini:

  Waktu dan tempat kami persilakan.


Pemandu  acara  dalam  suatu  kegiatan  sering  kita  jumpai  menggunakan  kalimat semacam  
itu.   Dalam   kalimat   tersebut   seolah-olah waktu dan tempatlah   yang dipersilakan, padahal 
maksud  kalimat  tersebut  adalah  orang  yang  akan  mengisi  acara itulah  yang  dipersilakan. 
Kalimat  tersebut  akan  menjadi  logis  kalau  diubah  menjadi seperti di bawah ini.

 Yang  terhormat  Rektor  Universitas  Negeri Yogyakarta  kami  persilakan  untuk 


memberikan  kata sambutan sekaligus membuka acara ini.
Dalam  tulisan,  kelogisan  sebuah  kalimat  ditandai  juga  oleh  penggunaan  ejaan  yang benar, 
yakni PUEBI. 

Anda mungkin juga menyukai