Anda di halaman 1dari 14

FILSAFAT PANCASILA

Rasional Pendidikan Pancasila

a. Visi dan Misi P. Pancasila

VISI MISI

Sumber Nilai & Pedoman -Mewujudkan nilai dasar


Pengembangan -Menumbuhkan kesadaran
Kepribadian -Menumbuhkan sikap& perilaku
-Menumbuhkan tanggung jawab iptek & seni OUT PUT
(Semuanya bersedikan nilai-nilai Pancasila)
Pancasila sbg keyakinan
dan pegangan hidup
bermasyarakat,
berbangsa & bernegara

PRASYARAT

Pancasila dirasakan sebg sesuatu yang paling


sesuai dengan kehidupan keseharian
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Sistem adalah : suatu keseluruhan yg bag.²nya memp. hub. saling


kerjasama utk tuj. tertentu & scr keselrhn merup. satu kesat. utuh.

Syarat suatu Sistem :


1. Merupakan kesatuan dr bagian²
2. Tiap bagian mempunyai fungsi tersendiri
3. Saling berhubungan dan saling bergantung
4. Untuk mencapai tujuan tertentu
5. Terjadi dalam lingkungan yg kompleks.
Pancasila memenuhi syarat sbg Sistem Filsafat, krn :
1. Sila Pancasila merupakan Satu kesatuan yang bulat & utuh
2. Sila Pancasila bereksistensi dlm keteraturan :
- bersusun hierarkhis & berbentuk piramidal
3. Ada keterkaitan antar Sila Pancasila
4. Ada kerjasama antar Sila Pancasila untuk mencapai tujuan
5. Ada tujuan bersama (tsb. Alinea IV Pemb. UUD NRI 1945)
BENTUK SUSUNAN PANCASILA
( Hierarkis Piramidal )

Sila V
Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4

Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5


Sila IV

Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4 & 5


Sila III

Sila II
Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4 & 5

Sila I
Sila 1 menjiwai sila 2,3,4,&5

Sila yang Sila dibelakang sila lainya itu adalah


di depan mendasari, meliputi dan menjiwai sila-sila pengjelmaan / pengkususan sila-sila
dibelakangnya atau sila dibelakang didasari, diliputi, dan dijiwai dimukanya
sila didepannya Lebih sempit “luasnya” tapi lebih luasa
“sifatnya”
KESATUAN SILA PANCASILA
SeBaGai SISTEM FILSAFAT

Sila Pancasila hakikatnya bukan hanya merup


kesatuan yg bersifat formal logis, namun
meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologis,
& dasar aksiologis
Susunan Sila Pancasila bersifat
Hierarkis & berbentuk Piramidal

Mengambarkan hub hierarkhi Mgambarkan hub hierarki


sila dalam urutan luas sila dalam isi sifatnya

Merup sistim fils yg kesatuan sila²nya


Ketentuan sila dalam arti
memiliki : dasar ontologis,
formal logis
dasar epistemologi, & dasar aksiologis
Dasar Ontologis Sila Pancasila adalah :
manusia yg memiliki hakikat mutlak monopluralis.
Hakikat dasar ini disebut dasar antropologis

Manusia adalah subyek pendukung pokok sila Pancasila,


Pada hakikatnya yang ber-Tuhan YME, yg berkemanusiaan…,
yang berpersatuan…, yang berkerakyatan…, ialah manusia

Jadi tepat jika dlm filsafat Pancasila dinyatakan bahwa hakikat


dasar antropologis sila² Pancasila adalah MANUSIA

Manusia sebagai pendukung pokok sila Pancasila secara ontologis


memiliki hal² mutlak : susunan kodrat, sifat kodrat, & kedud. Kodrat.
Dasar Epistemologi

Pancasila sebagai sistem fils. hakikatnya merupakan Sistem pengetahuan.


Pancasila dlm kehidupan sehari-hari merupakan : pedoman/dasar bangsa Ind.
Pancasila menjadi sistem cita²/keyakinan yg telah menyangkut praktek,
Krn tlh dijadikan pedoman cara hidup manusia, shg berubah
menjadi Ideologi.

Pancasila sbg Ideologi


memiliki 3 unsur pokok yg menarik loyalitas
pendukungnya yaitu : logos = rasionalitas/penalaran,
pathos = penghayatan
& ethos = kesusilaan
Dalam Epistemologi terdapat 3 persoalan mendasar :
1. Sebagai sumber penget. manusia
2. Tentang teori kebenaran penget. manusia
3. Watak penget. manusia

Pancasila sebagai objek penget. hakikatnya meliputi :


“masalah sumber penget. & susunan penget. Pancasila.

Sumber penget. Pancasila adlh nilai² yg ada pada bgs Ind. sendiri,
digali & dirumuskan oleh wakil² bgs Ind. dlm mendirikan negara.
Oleh karena sumber penget. Pancasila adlh bgs Ind. sendiri
yg memiliki adat-istiadat, kebudayaan, & nilai religius, maka
antara bgs Ind. sbg pendukung sila² Pancasila dg. Pancasila
sbg sistem penget. memiliki :
kesesuaian yg bersifat korespondensif.
Hakekat Pembukaan UUD 1945

1. Sebagai sumber tertib hukum yang tertinggi. Adalah kebulatan peraturan-


peraturan hukum yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan bersama-
sama membentuk suatu kesatuan
 Syarat Sumber Tertib Hukum
 a. Adanya kesatuan subyek yg mengadakan
 (Pemerintahan Negara Republik Indonesia )
 b. Adanya asas kerokhanian sbg dasar peraturan
 ( Pancasila )
 c Kesatuan daerah untk berlakunya peraturan
 ( tmpah darah )
 d. Adanya kesatuan waktu (Sejak Indonesia Merdeka )
Alinea I Alinea II
Pertanggung jawaban atas pernyataan kemerdekaan Penetapan cita-cita bangsa yang ingin dicapai dengan
yang sudah selayaknya, berdasar hak kodrat yang kemerdekaan ; terpeliharanya kemerdekaan, kedaulatan
mutlak dari moral bangsa untuk merdeka negara,kesatuan bangsa,neg &daerah atasdasar hukum
dan moral, untuk kemakmuran bersama yang berkeadilan

Tujuan
Pembukaan
UUD 1945

Alinea III Alinea IV


Penegasan bahwa proklamasi menjadi permulaan dan Penegasan bahwa untuk melaksanakan segala hal
dasar hidup kebangsaan dan kenagaraan yang luhur dalam perwujudan hal-hal tertentu dalam alien 4,
dan suci dalam lindungan Tuhan sebagai pedoman dan peganagan yang tetap dan
praktis dalam realisasi hidup bernegara berdasar
Pancasila
MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945

1. Alinia pertama pengakuan tentang nilai 'hak kodrat' yaitu hak


untuk merdeka, yang tersimpul dalam kalimat "Bahwa sesung
guhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa

2. Alinia kedua merupakan konskwensi logis dari alinea pertama


yaitu hak kodrat yaitu hak untuk merdeka yg dicapai dg perjuangan,
jadi bukan hadiah dari bangsa asing

3. Alinea ketiga mengandung makna religius, konsekuensinya hrs


mendasari seluruh hukum positif, dan juga adanya pengakuan bhwa
kemerdekaan adalah rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa

4. Alinea keempat memuat inti berdirinya RI merdeka yaitu “ tujuan


negara, diadakanya UUD negara, bentuk negara yaitu republik,
tentang adanga dasar filsafat negara yaitu Panasila
Empat Pokok Pikiran Pembukaan UUD 45

Pokok-Pikiran Pertama Pokok pikiran ini menegaskan bahwa dalam 'Pembukaan' diterima aliran pengertian
:

negara persatuan. Negara yang melindungi segenap bangsa


Pokok Pikiran kedua Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat “. Pokok pikiran ini yang
didasarkan pada kesadaran bahwa manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan
sosial
Pokok Pikiran ketiga Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan
/perwakilan
Pokok Pikiran keempat Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab. Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan
lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-
cita moral rakyat yang luhur “.

Anda mungkin juga menyukai