Anda di halaman 1dari 14

BERLATIH MELAKUKAN KONFIGURASI

ROUTING STATIS
BY : FAIZAH ISTIQOMAH, S.Pd
A. PRINSIP KERJA ROUTING STATIS

• Routing adalah proses dimana suatu paket/data dapat


sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Pada
infrastruktur jaringan, routing memiliki peran penting,
sementara router adalah device yang digunakan untuk
melakukan lalu lintas routing.
1. Memahami Routing Statis
Static routing adalah suatu mekanisme routing yang
tergantung dengan routing table dengan konfigurasi
manual. Routing statis tidak bergantung pada pembaruan
dari protokol routing. Dalam beberapa kasus, routing
statis tidak memerlukan protokol routing. Routing statis
memiliki ciri-ciri diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Jalur spesifik ditentukan oleh administrator jaringan
b. Pengisian table routing dilakukan secara manual oleh
administrator jaringan.
c. routing statis biasanya digunakan pada jaringan
berskala kecil.
a. Cara Kerja Routing Statis
Fungsi utama router adalah merutekan sebuah data menuju ke suatu lokasi yang merupakan
tujuan dari pengiriman data tersebut. Sebuah router memiliki kemampuna routing, hal ini berarti
router secara cerdas dapat mengetahui kemana sebuah data akan dilewatkan, apakah
ditujukan untuk host lain pada satu network atau untuk host lain pada network yang berbeda.

Cara kerja routing statis dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :


1) Konfigurasi router dilakukan oleh administrator jaringan.
2) Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari table routing.
3) Administrator jaringan menggunakan perintah : ip route untuk dapat mengkonfigurasi
routing statis sehingga router dapat melewatkan data yang telah ada pada jaringan.
b. Kelebihan dan Kekurangan Routing Statis
KELEBIHAN KEKURANGAN
1) Dapat meringankan kinerja 1) Administrator jaringan harus
prosesor router. mengetahui semua informasi
dari masing-masing router yang
2) Mengurangi kebutuhan digunakan.
bandwith. 2) routing statis hanya dapat
3) Routing statis lebih aman digunakan untuk jaringan
dibandingkan routing berskala kecil.
dinamis. 3) Manajemen atau adminstrasi
jaringan cukup rumit.
4) Routing statis tidak rentan
4) rentan terhadap kesalahan saat
dari segala usaha hacker. memasukan informasi ke dalam
5) kinerja routing statis lebih table routing dan konfigurasi.
ringan.
2. Perintah Dasar Routing Statis

Perintah dasar routing statis meliputi konfigurasi nama


router, password, nama interface, konfigurasi interface,
menyimpan konfigurasi, serta menghapus konfigurasi atau
yang lebih dikenal dengan metode konfigurasi global
(Global Configuration Mode)
Mode Router
Router> Mode user
Router# Mode Previleged (dikenal juga sebagai EXEC-level
mode)
Router(config)# Mode global konfigurasi
Router(config-if)# Mode Interface
Router(config-subif)# Mode subinterface
Router(config-line) Mode line
Router(config-router)# Mode konfigurasi router
Mode Konfigurasi Global
Router> Melihat konfigurasi dengan terbatas dan tidak bisa mengkonfigurasi appaun dalam
mode ini
Router>enable Perintah untuk masuk mode privileged
Router# Mode ini sudah bisa melihat seluruh konfigurasi router dan berpindah ke mode
konfigurasi globlal
Router#configure terminal Perintah untuk masuk k global konfigurasi
Router(config)# Pada perintah ini kita sudah bisa memulai konfigurasi

Konfigurasi Nama Router


Router(config)#hostname Adm Mengganti nama router dengan Adm (nama router bebas)

Adm(config)# Tampilan setelah nama router diganti


Konfigurasi Password
Router(config)#enable password 1234 setting enable password menjadi 1234
Router(config)#enable secret class setting enabel secret password
Router(config)#line console 0 memasuki mode console line
Router(config-line)#password console setting mode console line password dengan console
Router(config-line)#login mengaktifkan pengecekan password saat login
Router(config)#line vty 0 4 memasuki mode vty line untuk 5 vty line
Router(config-line)#password telnet setting vty password dengan telnet
Router(config-line)#login mengaktifkan pengecekan password saat login
Konfigurasi Interface
Router(config)#interface serial 0/0/0 memasuki mode konfigurasi interface serial
Router(config-if)#ip address 192.168.10.20 konfigurasi Ip address dan subnetmask pada interface
255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000 konfigurasi clock rate (berlaku untuk DCE interface)
Router(config-if)#no shutdown menghidupkan interfave secara administrative
Router(config)#interface faastethernet 0/0 memasuki konfigurasi fasethernet interface
Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 konfigurasi IP address dan subnetmask
255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown menghidupkan interface secara administratif
Router(config-if)#interface serial 0/0/0 berpindah secara langsung ke interface serial
Router(config-if)#exit keluar dari mode interface / kembali ke mode sebelumnya
Menyimpan dan Menghapus Konfigurasi
Router#copy running-config startup-config menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di NVRAM
Router#copy running-config tftp menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di TFTP server
secara remote
Router#erase startup-coding menghapus file konfigurasi dari NVRAM
Perintah “SHOW”
Router#show ? melihat semua perintah yang tersedia
Router#show interface melihat informasi semua interface
Router#show interface fa 0/0 melihat informasi sebuah interface
Router#show ip interface brief melihat semua interface dengan informasi yang ringkas , termasuk
status dan konfigurasi IP address pada setiap interface
Router#show controllers serial 0/0/0 melihat informasi perangkat sebuah interface
Router#show host melihat cache localhost
Router#show users melihat user yang sedang terhubung
Router#show history melihat history dari perintah yang sudah diketikkan
Router#show flash melihat informasi memory flash
Router#show version melihat versi IOS
Router#show arp melihat arp table
Router#show protocols melihat status protokol layer 3 yang telah dikonfigurasi
Router#show startup-config melihat konfigurasi yang gtersimpan di NVRAM
Router#show running-config melihat konfigurasi yang sedang berjalan di RAM
Perintah EXEC pada Mode Konfigurasi Global : Perintah “DO”

Router(config)#do show running-config menjalankan perintah level previleged show


running-config ketika sedang berada pada mode
konfigurasi global
Router(config)# router akan tetap pada mode konfigurasi global
setelah mengetikan perintah do
3. Aturan-Aturan Routing Statis
a. Berdasarkan Alamat Tujuan : Aturan routing ini didasarkan
pada alamat IP tujuan paket/data akan dikirim, sehingga ip
address yang tertulis pada konfigurasi harus mengikuti
kebijakan yang telah ditentukan.
b. Berdasarkan Policy Route (Kebijakan Routing) : Aturan
routing ini dikelompokan menjadi 2, yaitu IP route-route
(digunakan untuk routing yang berdasarkan pada tanda
route) dan IP route-rule (digunakan untuk table route yang
berdasarkan pada mask, dst, rsc, dan lain sebagainya).

Anda mungkin juga menyukai