Anda di halaman 1dari 34

Router

Router
Router berada pada Layer 3 (network layer)
dan dapat melakukan fungsi routing yang
meliputi :
a. Menentukan jalur terbaik
b. Menghubungkan 2 atau lebih network
yang berbeda
Physical layer component router :
a) RAM (DRAM)
b) NVRAM
c) Flash
d) ROM
e) Interface

Random Access Memory (RAM) / Dynamic RAM


(DRAM)
a) Menyimpan routing table
b) Menyimpan ARP cache
c) Fast-switching cache
d) Packet buffering
e) Sifatnya volatile
f) Running-config
Non Volatile Random Access Memory (NVRAM)
a) Menyimpan startup-configuration
b) Sifatnya non volatile

Read Only Memory (ROM)


a) Berguna untuk Power On Self Test (POST)
b) Menyimpan konfigurasi IOS basic
Flash memory
a) Menyimpan Internetworking Operating
System (IOS)
b) Sifatnya non volatile

KONFIGURSI

a) Siapkan rollover cable


b) Hubungkan rollover cable dengan console port
router
c) Hubungkan ujung rollover cable satunya
dengan DB9 connector untuk converter dari RJ45 ke serial port pada komputer
d) Pada komputer, buka terminal emulation
software Hyper Terminal untuk konfigurasi IOS
e) Buat agar restore default pada Hyper terminal
f) Masukkan command-command IOS.

Router memiliki 3 buah interface utama :


a) LAN interface : contohnya fast ethernet
b) WAN interface : serial connection
c) Management port : console untuk konfigurasi
router
Command-Line Internface (CLI) pada IOS dapat
diakses melalui console, auxiliary atau telnet. Pada
CLI terdapat command interpreter yang disebut
dengan command executive (EXEC), dan
mempunyai 2 tingkatan utama: user mode dan
privileged mode.

User mode
Tingkatan awal pada EXEC. Hanya commandcommand basic yang diperbolehkan, dan tidak
dapat mengganti konfigurasi pada router. Prompt
pada CLI dapat diidentifikasi dengan: >. ( Router> )
Privileged mode
Tingat selanjutnya pada EXEC. Dapat melakukan
seluruh command-command yang tersedia pada
router termasuk konfigurasi. Prompt pada CLI: #.
[ Router# ]
Untuk dapat mengakses privileged mode dari user
mode, pada prompt >, ketik command enable.

Router melakukan POST (Power On Self Test)


yang tujuannya:
- memastikan hardware berjalan dengan baik
- mencari dan load IOS dari flash ke ROM
- mencari dan load configuration file dari NVRAM
Informasi yang ada saat router melakukan initial
bootup:
- jenis interface
- jumlah interface
- jumlah flash memory
- jumlah / kapasitas NVRAM

Tanda tanya (?) berfungsi sebagai pembantu pada CLI.


Dapat digunakan pada user atau privileged mode untuk
memunculkan daftar perintah-perintah yang bisa dipakai.
Contoh:
Router> sh?
memunculkan daftar perintah yang
berawalan sh ,seperti show )
Router> show (memunculkan daftar perintah yang ada
setelah show, seperti version, ip route, controllers )
Fungsi-fungsi IOS Editing:
Ctrl-A : Pindah ke awal baris perintah.
Esc-B : Mundur 1 kata
Ctrl-B atau Left Arrow : Mundur 1 huruf
Ctrl-E : Pindah ke akhir baris perintah
Ctrl-F atau Right Arrow : Maju 1 huruf
Esc-F : Maju 1 kata

Router command history menyimpan perintahperintah yang pernah diberikan ke router.


Default-nya router menyimpan 10 perintah
terakhir, dan bisa menyimpan maksimum 256
perintah.
Untuk memanggil perintah sebelumnya, tekan
Ctrl-P atau Up Arrow.
Untuk balik ke perintah yang lebih baru, tekan
Ctrl-N atau Down Arrow
Semua command-line interface (CLI) konfigurasi
dalam Cisco router di input dalam global config
mode

Command-line interface dapat digunakan


untuk merubah konfigurasi:
- Setting hostname (memberi nama router)
Contoh: Router(config)#hostname Tokyo
Tokyo(config)#
- Setting passwords
1. Setting console password (masuk pertama kali ke
user mode)
Contoh :
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password 123abc

2. Setting password telnet (sewaktu ingin telnet)


Contoh:
Router(config)#line vty 0 4
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password 123abc
3. Setting enable password (sewaktu masuk ke
previledge mode)
Contoh:
Router(config)#enable password 123abc
4. Setting enable secret (masuk ke previledge,
paling aman dan sudah terenkripsi)
Contoh:
Router(config)#enable secret 123abc

Setting interfaces
Konfigurasi / settingan serial interface mengikuti
beberapa langkah:
1)Masuk ke global configuration mode
2)Enter interface mode
3)Specify IP address and subnet mask
4)Set clock rate jika DCE cable connected. Skip jika
DTE cable connected.
5)Turn on the interface
Router(config)#interface no_interface
Router(config-if)#ip address <ip address> <netmask>
Router(config-if)#no shut

Contoh:
Router(config)#interface se0/0
Router(config-if)#ip add 10.0.0.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan ke startup


configuration file di NVRAM:

Router#copy running-config startup-config atau


Router#copy runn start atau
Router#write
Melihat konfigurasi yang sedang berjalan:
Router# show run

Beberapa command untuk backup atau restore:


1. Copy run start : dari RAM ke NVRAM
2. copy run tftp : dari RAM ke TFTP
3. Copy start tftp: dari NVRAM ke TFTP
4. Copy flash tftp : backup IOS yg ada di Flash ke tftp server
5. Copy tftp run : dari tftp ke RAM
6. Copy tftp start : dari TFTP ke NVRAM

Routing
Routing adalah proses penetuan arah yang terjadi
pada router yang digunakan untuk meneruskan
paket data ke jaringan tujuan.
Ada 3 jenis routing yang dikenal, yaitu:
1.Static route : suatu metode routing yang
dikonfigurasi
secara
manual
oleh
seorang
administrator jaringan pada router.
2.Default route : Default route digunakan untuk arah
paket dengan tujuan yang tidak ditujukan untuk
tujuan manapun pada tabel routing.
3.Dynamic route : suatu medote routing yang
melakukan penyesuaian secara otomatis untuk
informasi perubahan topologi dan traffic.

Mengkonfigurasi Static Route


Langkah-langkah Konfigurasi Static Route:
1. Menentukan semua jaringan tujuan, termasuk subnet
masks-nya serta gateway-nya.
2. Masuk ke mode global configuration.
3. Ketikkan perintah ip route dengan alamat tujuan dan
subnet mask yang diikuti dengan gateway.
Contoh:
RA(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 72.16.4.1 atau
RA(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 se0/0

4. Ulangi langkah ke tiga untuk tujuan jaringan yang


berbeda.
5. Keluar dari mode global configuration.
6. Simpan konfigurasi tersebut ke NVRAM dengan perintah
RA#copy run start

Contoh Latihan Static Route

Konfigurasi Default Route


Ikuti langkah-langkah yangdigunakan untuk
mengkonfigurasi static routes:
1.Masuk ke mode global configuration.
2.Ketikkan perintah ip route dengan 0.0.0.0 untuk
alamat jaringan tujuan dan 0.0.0.0 untuk subnet
mask. Gateway untuk default route dapat dipilih
interface manapun yang terhubung dari jaringan
local ke luar jaringan atau alamt IP router
selanjutnya atau tetangganya. Konfigurasi default
route adalah
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next-hop-address |
outgoing interface]
3.Keluar dari mode global configuration.
4.Disimpan konfigurasi aktif ke NVRAM dengan
menggunakan perintah

Contoh konfigurasi Default Route

DINAMIC ROUTE
A. ROUTING PROTOCOL
Routing protocol memberikan satu router
untuk berbagi informasi dengan router lain
mengenai pemahaman jaringan seperti
router yang terdekat.
Contoh routing protocol adalah:
1.Routing Information Protocol (RIPv1 &
RIPv2)
2.Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
3.Enhanced
Interior
Gateway
Routing

Routing Protocol
Tujuan dari routing protocol adalah
untuk membangun dan memelihara
table routing.
Routing protocol mempelajari semua
jalur yang tersedia, menempatkan
jalur terbaik dalam table routing dan
menghapus jalur ketika routing tidak
lagi dipergunakan.
Router
menggunakan
informasi
dalam
table
routing
untuk

Routing Algoritma
Kebanyakan routing algoritma dapat
digolongkan ke dalam salah satu dari dua
kategori:
distance vector
link-state
Contoh protocol IP routing meliputi:
RIP Distance vector protokol routing
interior
IGRP Cisco's distance vector
protokol routing interior
OSPF Link-state protokol routing
interior
EIGRP Ciscos distance vector

Perbedaan Distance
Vector
& Link State
A.Distance Vector
. Protocol routing yang menitik
beratkan pada jarak dan arah.
. Setiap router akan mengirimkan
routing table ke router terdekat
tanpa mengetahui topologi/
bagaimana mereka terkoneksi.
. Update dikirim setiap 30 detik yang
bisa menyebabkan cpu load dalam

B.

Link State

Protocol
routing
yang
menitik
beratkan pada perhitungan metric
cost.
Dalam routing link-state router-router
akan
melakukan
pertukaran
informasi
antar
jaringan
dan
membangun topologi table.
Setiap router akan menggunakan
Dijkstra's
algorithm
untuk
menghitung route terbaik dalam

Routing Information Protocol (RIP)


Karakteristik RIP meliputi:
RIP merupakan protokol routing distance vector.
Hop count digunakan seperti metric untuk pemilihan jalur.
Jika hop count lebih besar dari pada 15, paket akan di buang.
Update routing setiap 30 detik, secara default
RIP ada 2 versi yaitu:
1. RIP version 1 (RIPv1) yang merupakan Classful Routing
Protocol
2. RIP version 2 (RIPv2) yang merupakan Classless Routing
Protocol
Kelebihan RIPv2:
Dapat memuat informasi tambahan tentang routing
Mekanisme authentication supaya table updates aman
Mendukung variable-length subnet mask (VLSM)

Konfigurasi RIP adalah sebagai berikut:


Router(config)#router rip
Router(config-router)#network network-tujuan
Contoh konfigurasi dengan RIP:
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.16.2.0
Contoh Konfigurasi RIPv2:
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 172.16.2.0

Cek Hasil:
Router#show run [enter] //melihat konfigurasi yang sedang
berjalan
Router#show ip route [enter] //melihat routing table
Router#show ip protocols [enter] //melihat protocols yang dipakai
Router#sh ip interface [enter] //melihat ip pada setiap interface

Konfigurasi RIP adalah sebagai berikut:


Router(config)#router rip
Router(config-router)#network network-tujuan
Contoh konfigurasi dengan RIP:
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.16.2.0
Contoh Konfigurasi RIPv2:
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 172.16.2.0

Cek Hasil:
Router#show run [enter] //melihat konfigurasi yang sedang
berjalan
Router#show ip route [enter] //melihat routing table
Router#show ip protocols [enter] //melihat protocols yang dipakai
Router#sh ip interface [enter] //melihat ip pada setiap interface

Interior Gateway Routing Protocol


(IGRP)
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
adalah protocol standar yang dibangun
oleh Cisco.
Beberapa karakteristik IGRP meliputi:
IGRP merupakan protokol routing distance
vector.
Bandwidth, load, delay dan reliability
digunakan untuk menciptakan gabungan
metric.
Update routing setiap 90 detik, secara
default.

Konfigurasi IGRP
Konfigurasi IGRP adalah sebagai berikut:
RouterA(config)#router igrp as-number
RouterA (config-router)#network ip address jaringan
RouterA (config-router)#variance number
RouterA (config-router)#traffic -shared balanced
Contoh konfigurasi IGRP:
RouterA(config)#router igrp 101
RouterA (config-router)#network 172.16.2.0
RouterA (config-router)#variance 10
RouterA (config-router)#traffic -shared balanced

Open Shortest Path First


(OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) memiliki
karakteristik yang meliputi:
OSPF merupakan protokol routing link
-state.
Merupakan standar protokol routing yang
diurakan pada RFC 2328.
Menggunakan algoritma SPF untuk
menghitung cost paling rendah untuk
tujuan.
Update routing ketika terjadi perubahan
topologi.

Konfigurasi OSPF
Router(config)#router ospf process id
Router(config-router)#network network id wildcard mask area
number

Contoh:
Router(config-router)#network 192.168.40.0
0.0.0.255 area 1

Router(config-router)#network 10.4.4.0 0.0.0.3


area 0
Router(config-router)#network 10.6.6.0 0.0.0.3
area 0
Router(config-router)#network 10.7.7.0 0.0.0.3
area 1

Anda mungkin juga menyukai