Anda di halaman 1dari 11

DASAR CONFIG ROUTER

1.1. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa memahami cara pengiriman data yang menggunakan Router

2. Mahasiswa dapat menggunakan Packet Tracer

3. Mahasiswa dapat menggunakan perintah-perintah dasar pada Router

1.2. DASAR TEORI

A. Bagian Dalam Router

Router bertanggungjawab untuk mengirimkan paket dari jaringan tempat pengirim dan
jaringan tujuan. Sebuah router terhubung dengan beberapa jaringan. Masing-masing
antarmuka terhubung dengan IP jaringan yang berbeda. Router menerima sebuah paket
IP melalui sebuah antarmuka dan menetapkan antarmuka lain yang meneruskan paket
hingga ke tujuan. Antarmuka yang meneruskan paket dapat berupa jaringan dari tujuan
akhir dari paket atau sebuah jaringan yang terhubung dengan router lain.

Gambar 1. Pemakaian Router Dalam Jaringan Komputer

Router dapat menentukan jalan terbaik melaui tabel routing. Menguji alamat IP tujuan
dan mencari alamat jaringan terbaik dari tabel routing. Dalam tabel routing termasuk
antarmuka keluaran yang digunakan untuk melalukan paket.

Pada gambar 2, R1 menerima bungkusan paket dalam sebuah frame Ethernet. Setelah
pelepasan bungkus dari paket, Router menggunakan alamat IP tujuan dari paket untuk
mencari alamat jaringan yang tepat pada tabel routing. R1 menemukan “Static Route”
192.168.3.0/24, dimana dapat menjangkau antarmuka Serial 0/0. R1 akan membungkus
kembali paket dalam sebuah format frame secukupnya untuk keluaran antarmuka dan
kemudian paket dikirimkan.
Gambar 2. Tabel Routing Router

Gambar 3 merupakan antarmuka Router yang digunakan untuk menghubungkannya


dengan peralatan lain (Router lain, switch, computer PC, laptop)

Gambar 3. Antarmuka Router


Gambar 4. Mainboard Router

Bagian dalam Router terdiri dari Processor, RAM/DRAM, Flash, NVRAM, ROM, dan Interface.
Perbandingan antara Router dan PC diperlihatkan oleh tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Perbandingan Router dengan Komputer PC

CISCO ROUTER KOMPUTER PC KETERANGAN

RAM/DRAM RAM/DRAM Untuk menyimpan data secara


temporer selama router
beroperasi

Flash Hard disk Untuk menyimpan sistem


operasi IOS secara permanen

Processor Processor Tempat pemrosesan data


berlangsung

NVRAM Flash disk Menyimpan file-file hasil


konfigurasi secara permanen.

ROM ROM Untuk menyimpan data BIOS


yang dibaca saat booting. Data
pada ROM bersifat permanen
Interface Interface Peralatan tambahan untuk
keperluan transfer data ke
peralatan lain

Proses Bootup Routerterdiri dari 6 langkah, yaitu:

Gambar 5. Proses Bootup Router

1. POST (Power On Self Test), eksekusi diagnostic dari ROM pada beberapa komponen
hardware termasuk CPU, RAM, NVRAM.

2. Pemuatan program Bootstrap, duplikasi isi ROM ke RAM yang akan dijalankan oleh CPU
dan mencari Cisco IOS dan menaruhnya pada RAM.

3. Locating the IOS, tersimpan pada memori flash, tetapi dapat disimpan pada tempat lain
seperti server TFTP

4. Loading the IOS, copy IOS dari flash ke RAM

5. Locating the Config File, program bootstrap mencari konfigurasi file startup dalam
NVRAM

6. Loading the Config File, konfigurasi file yang ada dalam NVRAM, IOS ditempatkan dalam
RAM

Pengiriman aplikasi dari komputer PC1 ke PC2 melalui Router 1, 2 dan 3 diperlihatkan oleh
gambar 6 dimana Router beroperasi pada layer 1,2 dan 3.
Gambar 6. Analisa Proses Pengiriman Paket Menggunakan OSI

B. Perintah-perintah Router

Perintah-perintah Router dibawah ini adalah perintah untuk user mode ke privilege
mode, privilege password, console password, telnet password, pembuatan banner, dan
mengkonfigurasi antarmuka.

Router(config)# hostname name

Router(config)# banner motd # message # banner

Perintah konfigurasi routing statik menggunakan alamat “Next Hop”

ip route <destination-network> <destination-subnetmask> <next-hop-ip>


atau

ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 <next-hop-ip>

Perintah konfigurasi routing statik menggunakan sebuah “Exit Interface

ip route <destination-network> <destination-subnetmask> <exit interface>

Router# copy running-config startup-config

1.3. LANGKAH KERJA PERCOBAAN

1. Duplikasikan file packet tracer ke komputer PC atau Laptop yang digunakan.

2. Install kan Packet Tracer tersebut agar siap digunakan.

3. Buatlah sistem jaringan seperti gambar berikut ini (capture)

192.168.2.0 /24

192.168.X.0 /24 192.168.Y.0 /24


Setting router (R1 & R2) dengan spesifikasi / ketentuan berikut!
Tabel 4 Setting Dasar Router
Task Specification
Sesuai Gambar (R1 dan
Router Name R2)
Encrypted privileged exec
password cisco
Concole access password cisco
Telnet access password cisco
Nama Lengkap anda
Banner router masing - masing

4. Lakukan perintah CLI berikut untuk Router1

Praktikum Packet Tracer, X = No absen + 30; Y = No absen + 40

Praktikum Router, X = 90 & Y = 100 (Kel 1 & 2) dan X = 110 & Y = 120 (Kel 3 & 4)

R1#config t
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip add 192.168.X.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit
R1(config)#int ser0/0/0
R1(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit
R1(config)#ip route 192.168.Y.0 255.255.255.0 192.168.2.2

5. Lakukan perintah CLI untuk Router 2

R2#config t
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip add 192.168.Y.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#int ser0/0/0
R2(config-if)#ip add 192.168.2.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#ip route 192.168.X.0 255.255.255.0 192.168.2.1
6. Lakukan perintah untuk PC1 dan PC2 (apply IP di dalam tabel di bawah ini)

PC1 PC2
IP Address 192.168.X.10 192.168.Y.10
Subnet
255.255.255.0 255.255.255.0
Mask
Default
192.168.X.1 192.168.Y.1
Gateway

7. Lakukan ping sebagai berikut dan catat hasilnya (SS / Capture) :

Ping dari PC1 ke PC2


Ping dari PC2 ke PC1
Ping dari PC1 ke R2 ser0/0/0
Ping dari PC2 ke R1 ser0/0/0
Ping dari R1 ke PC2
Ping dari R2 ke PC1

8. Lakukan perintah untuk R1 dan R2 sebagai berikut dan catat hasilnya (SS / Capture) :

show running-config
show ip route
show ip interface brief
traceroute 192.168.Y.10 di R1
traceroute 192.168.X.10 di R2

9. Jawablah pertanyaan berikut :

a. Jelaskan mengenai perintah ping dan traceroute dalam jaringan computer!


b. Jelaskan mengenai fungsi dari perintah dalam router cisco berikut
• show running-config
• show ip route
• show ip interface brief
c. Jelaskan mengenai istilah dalam jarkom berikut
• RTO
• DHU
• TTL
d. Jelaskan mengenai routing statis & routing dinamis!
e. Sebutkan Kelebihan dan kekurangan masing – masing dari routing statis & routing
dinamis!
Cara menyambungkan kabel serial di packet tracer
1. Klik router yang akan disambung dengan kabel serial

2. Kemudian klik tab physical, dan matikan router dengan klik tombol off pada router

3. Kemudian pilih WIC2T pada kolom sebelah kiri, lalu drag dan tempatkan pada router

4. Kemudian nyalakan Kembali router dengan klik tombol on di router


5. Cek di CLI untuk membuktikan bahwa port card serial sudah terinstal di router

6. Lakukan hal yang sama untuk router yang akan dihubungkan dengan kabel serial
7. Jika sudah, sambungkan dengan memilih kabel serial DCE pada packet tracer (yang ada
gambar jam kecil di bawah kanan)

8. Lalu sambungkan, router yang pertama kali di pilih saat akan menyambungkan nantinya
akan menjadi port DCE ( dalam kasus di bawah ini berarti R5 yang akan menjadi DCE) yang
nantinya akan disetting clock rate di interface serial0/0/0 pada R5.
1.4. LAPORAN

1. Buatlah laporan dari data-data saat praktikum langsung menggunakan router

2. Buatlah dengan suatu jaringan dengan topologi pada gambar jaringan komputer di
bawah berikut ini, setelah selesai lakukanlah perintah-perintah seperti langkah kerja
nomor packet tracer.

Gambar Jaringan komputer

Anda mungkin juga menyukai