LAPORAN RESMI JOBSHEET 5

PRAKTEK DIGITAL

PRAKTIKUM 5 DECODER

Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Praktek Digital tahun akademik
2022/2023

Disusun Oleh :

NAMA : MAIDATUZ ZAHRAUL M

KELAS : TE-1B

NIM : 4.31.22.1.14

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNIK

TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2023
 PRAKTIKUM 5 DECODER

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengenal teknik pengkodean
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian decoder dari gerbang logika
3. Mahasiswa dapat menguji decoder
B. DASAR TEORI
Decoder adalah rangkaian yang mengkodekan sejumlah input menjadi sejumlah output yang

diaktifkan sesuai dengan input yang dipilih/dikehendaki. Decoder memiliki sebuah persaman
output = 2n input, n = 1, 2, 3 dan seterusnya.

Suatu decoder dapat memiliki output rendah atau output tinggi sesuai dengan rangkaian

decoder yang dibangun. Untuk mengaktifkan output decoder diberikan suatu pengenable
sehingga decoder akan mengkodekan input-inputnya jika pengenable diaktifkan.

Gambar 5.1. Menunjukkan rangkaian decoder dua input dan empat output aktif rendah dan

sebuah pengenable aktif rendah yang dibangun dari gerbang logika NOT dan NAND.

Gambar 5.1. Decoder Dua Input Empat Output Aktif Rendah

 Rangkaian decoder pada gambar 5.1 akan menghasilkan output rendah sesuai pilihan
inputinputnya jika pengenable E diberikan nilai rendah (logik 0). Berikut tabel 5.1 operasi
dari rangkaian decoder.

DECODER IC 74LS138
IC 74LS138 adalah sebuah IC decoder 3 input dan 8 output aktif rendah yang
dilengkapi dengan tiga pengenabel. Tiga pin enabel berfungsi untuk mengatifkan
decoder. Pin IC 74LS138 dan simbolnya seperti ditunjukkan pada gambar 5.2.

IC 74LS138 memiliki 16 pin yang terdiri dari pin +Vcc dan Gnd, pin masukan (input) decoder A2 A1
A0, pin keluaran (output) O0, O1, O2, O3, O4, O5, O6,O7 dan pin pengenabel yaitu E1, E2, dan E3.
Decoder 74LS138 aktif jika E1 dan E2 diberikan tegangan 0 V (logik 0) dan E3 diberikan tegangan
+Vcc (logik 1). Jika input pengenabel tersebut tidak diberikan tegangan yang sesuai seperti dalam
tabel 5.2, maka keluaran decoder berlogik 1.
Decoder 74LS138 dapat diatur untuk keperluan tertentu seperti menjadi decoder 1 ke 2 atau 2 ke 4
sesuai kebutuhan dengan cara mengantur input A2, A1 dan A0. Gambar 5.3 memperlihatkan sebuah
decoder 74LS138 difungsikan sebagai decoder 1 ke 2 dan decoder 2 ke 4.
 C. ALAT/BAHAN
Power Supply +5 Volt :1 unit

Protoboard :1 buah

Volt meter :1 unit

Kabel penghubung (jumper)

IC TTL 74LS10 :1 buah

IC TTL 74LS04 :1 buah

IC TTL 74LS138 :1 buah

Resistor 330 Ω :8 buah

LED :8 buah

D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Persiapkan peralatan praktik seperti dalam daftar peralatan dan bahan.
2. Atur tegangan power supply pada nilai +5 Volt dan ukurlah tegangan keluaran power
supply menggunakan Volt meter.
3. Lakukan percobaan seperti ditunjukkan pada gambar 5.4. Gunakan IC 74LS10 dan IC 74
LS 04.
4. Berikan tegangan pada masukan kaki E dengan tegangan + 5 volt dan pada masukan kaki
A dan B dengan tegangan 0 untuk logik 0 atau tegangan +5V untuk logik 1 dengan
variasi masukan A dan B seperti pada tabel 5.3. Amati outputnya dan tuliskan hasilnya
ke dalam tabel 5.3.
5. Ubahlah tegangan pada masukan kaki E dengan memberikan tegangan 0V, selanjutnya
lakukan percobaan seperti pada tabel 5.3, dan catat hasilnya pada table tersebut.
6. Siapkan IC 74LS138, rangkailah pada protoboard dengan menambahkan resistor 330
ohm dan LED pada setiap outputnya seperti ditunjukkan pada gambar 5.5.
7. Hubungkan E1, E2 dengan tegangan 0V dan E3 dengan tegangan +5v. Berikan input A,
B dan C logik 0 (0 V) dan logik 1 (+Vcc) seperti pada tabel 5.4, dan catat hasilnya pada
tabel tersebut.
 E. DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 5.3 Percobaan Decoder Dua Input

Enable Input Output
A B O0 O1 O2 O3
1 0 0 nyala nyala nyala nyala
1 1 0 nyala nyala nyala nyala
1 0 1 nyala nyala nyala nyala
1 1 1 nyala nyala nyala nyala
0 0 0 Mati nyala nyala nyala
0 1 0 nyala Mati nyala nyala
0 0 1 nyala nyala Mati nyala
0 1 1 nyala nyala nyala Mati

Tabel 5.4 Percobaan Decoder Tiga Input

Enable Input Output
E1 E2 E A A A O0 O1 O2 O2 O4 O4 O6 O7
’ ’ 3 1 2 3
1 1 0 x x X Nya Nya Nya Nya Nya Nya Nya Nya
la la la la la la la la
0 0 1 0 0 0 Mati Nya Nya Nya Nya Nya Nya Nya
la la la la la la la
0 0 1 0 0 1 Nya Mati Nya Nya Nya Nya Nya Nya
la la la la la la la
0 0 1 0 1 0 Nya Nya Mati Nya Nya Nya Nya Nya
la la la la la la la
0 0 1 0 1 1 Nya Nya Nya Mati Nya Nya Nya Nya
la la la la la la la
0 0 1 1 0 0 Nya Nya Nya Nya Mati Nya Nya Nya
la la la la la la la
0 0 1 1 0 1 Nya Nya Nya Nya Nya Mati Nya Nya
la la la la la la la
0 0 1 1 1 0 Nya Nya Nya Nya Nya Nya Mati Nya
la la la la la la la
0 0 1 1 1 1 Nya Nya Nya Nya Nya Nya Nya Mati
la la la la la la la

F. PEMBAHASAN
Pada percobaan rangkaian decoder ini dihasilkan jika output 1 maka led akan menyala
dan seblaiknya, jika output 0 maka led mati.
Dimana decoder adalah rangkaian yang mampu mendeteksi kode tertentu. Output dari
decoder tidak lain adalah syarat minimum dari baris variabel input ‘n’, ketika
diaktifkan.
Dengan menggunakan gerbang and menghasilkan output seperti data diatas. Dimana
terpengaruh oleh enable
Percobaan 1 ketika input 0,0 maka output O0 bernilai 1 dan yang lain bernilai 0.
Ditandai dengan adanya led yang menyala. Decoder dengan saluran enable aktif high,
jika enable = 0 maka decoder off. Berarti semua output akan bernilai nol kecuali O0.
Jika enable = 1 maka decoder akan on, dan saluran output yang aktif akan bernilai 1
sesuai dengan inputannya.
Pada percobaan kedua, jika input pada enable E1 bernilai 1 dan lainnya bernilai 0
maka output pada rangkaian akan bergantung pada tiga output lainnya. Output akan
bernilai 0 (LED) mati sesuai dengan input yang bernilai 0 yaitu sesuai dengan
keluarannya.

G. KESIMPULAN
Decoder adalah sebuah rangkaian digital yang dapat mengubah informasi biner dari
satu kode kedalam kode yang lain dengan masukan n buah disandikan dengan n^2
keluaran .
 Decoder memiliki banyak fungsi, diantaranya : mapping memory, decoding memory,
dan decoding 1/0. Decoder juga dapat disusun dari gerbang-gerbang dasar logika.
H. LAMPIRAN