IV
1. Tujuan percobaan
2. Alat-alat Percobaan
1. Board Percobaan 4
2. Multimeter digital
3. Dasar teori
Alan
4. Langkah-langkah percobaan
4.1 Percobaan Register Paralel Input Paralel Output (PIPO)
1. Mengatur -PL = 0, -CE = -U/D = -CP = X agar input sesuai dengan modul.
2. Ubah-ubah posisi saklar P dan kemudian tekan trigger secara perlahan 1x dan lakukan
secara berulang sampai 12x.
3. Foto hasil percobaan PL minimal terdapat 2 foto
4. Catat hasilnya pada tabel 4.3.
1. Mengatur -PL = 1, CE = 0, -U/D = 0, Buat input 0000 sampai 20x pada kolom P4 P3 P2
P1, kemudian tekan trigger secara perlahan 1x.
2. Catat hasil output percobaan count up input 0000 pada tabel percobaan 4.4.
3. Foto hasil percobaan input 0000 pada percobaan 4.4.
4. Buat lagi input 0011 pada tabel percobaan 4.5, lakukan secara berulang sampai 20x
kemudian tekan trigger secara perlahan 1x.
5. Catat hasil output percobaan count up input 0011 pada tabel percobaan 4.5.
6. Foto hasil percobaan input 0011 pada percobaan 4.5.
7. Jangan Lupa lakukan PL sebelum mulai count up
1. Mengatur -PL = 1, CE = 0, -U/D = 1, Buat input 1111 sampai 20x pada kolom P4 P3 P2
P1, kemudian tekan trigger secara perlahan 1x.
2. Catat hasil output percobaan count up input 1111 pada tabel percobaan 4.6.
3. Foto hasil percobaan input 1111 pada percobaan 4.6.
4. Buat lagi input 1000 pada tabel percobaan 4.7, lakukan secara berulang sampai 20x
kemudian tekan trigger secara perlahan 1x.
5. Catat hasil output percobaan count up input 1000 pada tabel percobaan 4.7.
6. Foto hasil percobaan input 1000 pada percobaan 4.7.
4.4 Percobaan Binary Up/Down Counter
1. Mengatur posisi CLK, PL dan lainnya sesuai dengan rangkaian yang ada di modul
percobaan PISO.
2. Buat pola input sesuai yang ada di modul atau pola lainnya sesuai keinginan kita.
3. Coba 2 kombinasi input data lainnya (data2 dan data3) yaitu 11100000 dan
00001010
4. Catat hasilnya pada tabel 4.13
5. Foto hasil percobaan PISO minimal terdapat 2 foto
6. Catat tipe IC yang dipakai saat percobaan dimulai.
5. Tugas Pendahuluan
VI.1 Percobaan Register Paralel Input Paralel Output (PIPO)
0 X X X 0 0 0 0 0 0 0 0
X 1 X X 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 ON 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 ON 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 ON 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 ON 1 0 1 0 0 0 0 0
1 1 0 ON 0 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 ON 1 0 1 0 1 0 0 0
1 1 0 ON 0 1 0 1 0 1 0 0
1 1 1 ON 1 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0
2 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0
3 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0
4 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0
5 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0
6 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0
7 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0
8 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0
9 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0
10 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0
11 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
12 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0
13 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0
14 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0
15 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
16 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
17 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0
18 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0
19 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0
20 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0
7. Pertanyaan
1. Berikan 2 perbedaan operasi sinkron dan asinkron pada counter
2. Bandingkan percobaan IV.1 dengan IV.2 berikan dua perbedaan dan dua persamaannya
(counter biner 4 bit dan BCD)
3. Dari gambar packing di bawah, berikan kepanjangan, fungsi dan sifat pin-pin –CTEN,
D/-U, CLK, -RCO, MAX/MIN dan -LOAD
Analisis Percobaan
Jawaban
1. A. Waktu Eksekusi: Operasi sinkron (synchronous) akan menunggu hingga operasi selesai
sebelum melanjutkan ke operasi berikutnya, sedangkan operasi asinkron (asynchronous) akan
melanjutkan ke operasi berikutnya sebelum operasi selesai.
B. Blocking vs Non-blocking: Operasi sinkron akan "block" (menahan) proses yang sedang
berjalan sampai operasi selesai, sedangkan operasi asinkron tidak akan "block" proses yang
sedang berjalan dan akan melanjutkan ke operasi berikutnya.
Sebagai contoh, jika kita memiliki counter yang dioperasikan secara sinkron, maka proses yang
sedang berjalan akan menunggu hingga counter selesai diincrement sebelum melanjutkan ke
proses berikutnya. Sedangkan jika counter dioperasikan secara asinkron, maka proses yang
sedang berjalan tidak akan menunggu hingga counter selesai diincrement dan akan melanjutkan
ke proses berikutnya.
2. Perbedaan antara counter biner 4 bit dan BCD (Binary Coded Decimal) adalah:
A. Jumlah digit: Counter biner 4 bit hanya memiliki 4 digit biner, sedangkan counter BCD
memiliki 4 digit desimal yang dikodekan menjadi biner.
B. Cara penghitungan: Counter biner 4 bit hanya bisa menghitung dari 0 sampai 15 dalam sistem
biner, sedangkan counter BCD bisa menghitung dari 0 sampai 9 dalam sistem desimal.
A. Keduanya merupakan jenis counter yang digunakan untuk menghitung suatu siklus atau
proses.
B. Keduanya memiliki mekanisme untuk mengatur jumlah maksimal yang bisa dihitung dan
akan "reset" ke nol setelah mencapai jumlah maksimal tersebut.
C. Keduanya bisa digunakan untuk menghitung siklus yang berbeda, seperti menghitung detik,
menit, jam, dan sebagainya.
3. CTEN (Carry Enable): Pin ini biasanya digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan
fungsi carry pada counter. Carry adalah mekanisme yang digunakan untuk menambahkan satu ke
digit terakhir saat jumlah maksimal tercapai, sehingga counter bisa terus menghitung.
D/-U (Data/Up): Pin ini digunakan untuk menentukan arah penghitungan counter. Jika diatur ke
"Up", maka counter akan terus bertambah saat sinyal clock diberikan. Jika diatur ke "Down",
maka counter akan terus berkurang saat sinyal clock diberikan.
CLK (Clock): Pin ini digunakan untuk memberikan sinyal clock kepada counter. Sinyal clock
digunakan untuk mengatur kecepatan penghitungan counter.
-RCO (Reset/Clear Output): Pin ini biasanya digunakan untuk mereset atau membersihkan nilai
counter ke nol.…
4. .
6.
Rankaian counter sinkron 4 bit
7. Bilangan MOD pada counter adalah jumlah maksimal yang bisa dihitung oleh counter
tersebut. Saat counter mencapai bilangan MOD, maka counter akan "reset" ke nol dan mulai
menghitung kembali dari nol.
Contoh, jika counter memiliki bilangan MOD 8, maka counter bisa menghitung dari nol hingga
7. Saat counter mencapai angka 8, maka counter akan "reset" ke nol dan mulai menghitung
kembali dari nol.
Bilangan MOD biasanya diset sesuai dengan kebutuhan penghitungan yang diinginkan.
Misalnya, jika kita ingin menghitung detik, maka bilangan MOD bisa diatur ke 60 karena ada 60
detik dalam 1 menit. Atau jika kita ingin menghitung menit, maka bilangan MOD bisa diatur ke
60 karena ada 60 menit dalam 1 jam.
8.
Gambaran Rangkaian Pencacah Counter Decade MOD-10
9.Berikut adalah cara mengoperasikan register PISO (Parallel In, Serial Out) pada IC 74165:
Hubungkan pin-pin IC 74165 sesuai dengan skema yang diinginkan. Pin-pin yang perlu
dihubungkan antara lain: VCC untuk sumber tegangan, GND untuk ground, A sampai D sebagai
pin data masukan, CLK untuk sinyal clock, -CLR untuk mereset register, dan QA sampai QD
sebagai pin output data.
Masukkan data yang akan disimpan ke dalam register dengan menggunakan pin A sampai D.
Pastikan sinyal clock dan -CLR diatur ke level logika yang sesuai.
Berikan sinyal clock pada pin CLK untuk memicu penyimpanan data di dalam register. Saat
sinyal clock diberikan, maka data yang tersimpan di dalam register akan dioutput melalui pin QA
sampai QD secara bersamaan.
10. Berikut adalah cara mengoperasikan register SIPO (Serial In, Parallel Out) pada IC 74164:
1. Hubungkan pin-pin IC 74164 sesuai dengan skema yang diinginkan. Pin-pin yang perlu
dihubungkan antara lain: VCC untuk sumber tegangan, GND untuk ground, DATA untuk pin
masukan data, CLK untuk sinyal clock, -CLR untuk mereset register, dan QA sampai QD
sebagai pin output data.
2.Masukkan data yang akan disimpan ke dalam register dengan menggunakan pin DATA.
Pastikan sinyal clock dan -CLR diatur ke level logika yang sesuai.
3.Berikan sinyal clock pada pin CLK untuk memicu penyimpanan data di dalam register. Saat
sinyal clock diberikan, maka data yang tersimpan di dalam register akan dioutput melalui pin QA
sampai QD secara bersamaan.
8. Kesimpulan