Anda di halaman 1dari 38

RANGKAIAN

DIGITAL

PENCACAH SEREMPAK
By. Sarmayanta Sembiring
PENCACAH SEREMPAK MODULO-16

Pencacah serempak modulo-16 adalah pencacah


yang keadaan outputnya akan reset pada clock
ke-16.

Diagram transisi keadaan pencacah modulo-16


Tabel keadaan pencacah modulo-16
Keadaan Sebelumnya Keadaan Sekarang
Q3(n-1) Q2(n-1) Q1(n-1) Q0(n-1) Q3(n) Q2(n) Q1(n) Q0(n)
0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 1 0 0 1 0
0 0 1 0 0 0 1 1
0 0 1 1 0 1 0 0
0 1 0 0 0 1 0 1
0 1 0 1 0 1 1 0
0 1 1 0 0 1 1 1
0 1 1 1 1 0 0 0
1 0 0 0 1 0 0 1
1 0 0 1 1 0 1 0
1 0 1 0 1 0 1 1
1 0 1 1 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 0 0
Karakteristik Flip-flop

Sebelum membuat tabel eksitasi flip-flop yang digunakan, terlebih


dahulu kita harus mengetahui karaakteristik flip-flop yang akan
digunakan. Contoh dalam perancangan pencacah modulo-16 ini akan
digunakan flip-flop T.

INPUT OUTPUT
T Q(n-1) Qn Q n

0 0 0 1
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1

T = Qn -1 Å Qn
Tabel eksitasi flip-flop T
Keadaan Sebelumnya Keadaan Sekarang Keadaan input flip-flop T
Q3(n-1) Q2(n-1) Q1(n-1) Q0(n-1) Q3(n) Q2(n) Q1(n) Q0(n) T3 T2 T1 T0

0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1
0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1
0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1
0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1
0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1
0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1
0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1
1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1
1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1
1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1
1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1
Peta karnaugh untuk T3 dan T2
Q3( n -1) Q2( n -1) Q3( n -1) Q2 ( n -1)
Q1( n-1) Q0( n-1) Q1( n-1) Q0(n-1)

T 3 = Q 2 ( n -1) Q1( n -1) Q 0 ( n -1) T 2 = Q1 ( n -1 ) Q 0 ( n -1 )


Peta karnaough untuk T1 dan T0
Q3( n -1) Q2( n -1) Q3( n -1) Q2 ( n -1)

Q1( n-1) Q0( n-1) Q1( n-1) Q0( n-1)

T1 = Q 0 ( n -1) T0 =1
Rangkaian pencacah serempak modulo-16
PENCACAH SEREMPAK MODULO-5

Pencacah modulo-5 adalah pencacah yang outputnya akan


reset pada clock ke-5.

Diagram transisi pencacah modulo-5


Tabel keadaan pencacah modulo-5

Keadaan Sebelumnya Keadaan Sekarang


Q2(n-1) Q1(n-1) Q0(n-1) Q2(n) Q1(n) Q0(n)
0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 1 0
0 1 0 0 1 1
0 1 1 1 0 0
1 0 0 0 0 0
1 0 1 X X X
1 1 0 X X X
1 1 1 X X X
Tabel eksitasi flip-flop T

Keadaan Sebelumnya Keadaan Sekarang Keadaan input


flip-flop T
Q2(n-1) Q1(n-1) Q0(n-1) Q2(n) Q1(n) Q0(n) T2 T1 T0

0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 0 1 0 1 0 0 1 1
0 1 0 0 1 1 0 0 1
0 1 1 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 0 1 X X X X X X
1 1 0 X X X X X X
1 1 1 X X X X X X
Peta karnaugh T2,T1, dan T0

Q2(n-1) Q1( n-1)


Q2( n-1) Q1( n-1)
Q0 ( n -1)
Q 0 ( n -1)

T 2 = Q 1 ( n -1) Q 0 ( n -1) + Q 2 ( n -1 ) T 1 = Q 0 ( n -1)

Q2( n-1) Q1(n-1)


Q0 ( n -1)

T 0 = Q 2 ( n -1 )
Rangkaian pencacah serempak modulo-5
PENCACAH NAIK-TURUN

n Pencacah naik-turun (up-down counter)


merupakan pencacah yang urutan transisi
keadaanya dapat diatur naik (count up) atau
turun (count down).
n Contoh : Pencacah naik-turun modulo-4 yang
memiliki pengontrol (R). R = 0 pencacah akan
menjadi pencacah turun dan R=1 maka
pencacah menjadi pencacah naik.
Pencacah naik-turun modulo-4

n Pada saat pencacah naik (R=1), pencacah


ini akan mencacah mulai dari 00 s/d 11
lalu kembali lagi ke 00.
n Pada saat pencacah turun (R=0),
pencacah ini akan mencacah mulai dari 11
s/d 00 lalu kembali lagi ke 11.
Diagram transisi naik-turun modulo-4
Tabel keadaan pencacah naik-turun modulo-4

Keadaan Keadaan Sekarang


sebelumnya R=0 R=1
Q1(n-1) Q0(n-1) Q1(n) Q0(n) Q1(n) Q0(n)
0 0 1 1 0 1
0 1 0 0 1 0
1 0 0 1 1 1
1 1 1 0 0 0
Karakteristik flip-flop
n Sebelum membuat tabel eksitasi flip-flop yang digunakan, terlebih
dahulu kita harus mengetahui karaakteristik flip-flop yang akan
digunakan. Contoh dalam perancangan pencacah modulo-16 ini
akan digunakan flip-flop D.

Input Output
D Q(n-1) Qn Qn’

0 0 0 1
0 1 0 1
1 0 1 0
1 1 1 0

Tabel kebenaran flip-flop D


Tabel eksitasi flip-flop D untuk pencacah naik-turun modulo-4

Keadaan input
Input
Keadaan Keadaan flip-flop D
sebelumnya Sekarang

R D1 Do
Q1(n-1) Q0(n-1) Q1(n) Q0(n)

0 0 0 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 0
0 1 0 0 1 0 1
0 1 1 1 0 1 0
1 0 0 0 1 0 1
1 0 1 1 0 1 0
1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 0 0 0
Peta karnaugh untuk D1 dan D0

RQ1( n -1)
RQ1( n -1)
Q 0 ( n -1)
Q 0 ( n -1)

D 1 = R Å Q 1( n -1) Å Q 0 ( n -1)
D 0 = Q 0 ( n -1)
Rangkaian pencacah naik-turun modulo-4
PENCACAH TAK BERURUTAN

n Pada dasarnya perancangan pencacah


tak berurutan hampir sama dengan
perancangan pencacah berurutan.
n Contoh pencacah tak berurutan dengan
urutan 000, 011, 010, 100, 101 lalu
kembali lagi ke 000 dan seterusnya.
n Pencacah tak berurutan dirancang dengan
flip-flop JK.
Tabel keadaan

Keadaan Sebelumnya Keadaan Sekarang

A(n-1) B(n-1) C(n-1) An Bn Cn

0 0 0 0 1 1
0 0 1 - - -
0 1 0 1 0 0
0 1 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1
1 0 1 0 0 0
1 1 0 - - -
1 1 1 - - -
Karakteristik Flip-flop JK
Input Output
J K Q(n-1) Qn Q(n-1) Qn J K
0 0 0 0 0 0 0 X
0 0 1 1 0 1 1 X
0 1 0 0 1 0 X 1
0 1 1 0 1 1 X 0
1 0 0 1 Tabel kebenaran
1 0 1 1 masukan flip-flop JK
1 1 0 1
1 1 1 0
Tabel kebenaran flip-flop JK
Tabel eksitasi
Keadaan Keadaan
Keadaan input flip-flop JK
Sebelumnya Sekarang
A(n-1) B(n-1) C(n-1) An Bn Cn JA KA JB KB JC KC

0 0 0 0 1 1 0 X 1 X 1 X
0 0 1 - - - X X X X X X
0 1 0 1 0 0 1 X X 1 0 X
0 1 1 0 1 0 0 X X 0 X 1
1 0 0 1 0 1 X 0 0 X 1 X
1 0 1 0 0 0 X 1 0 X X 1
1 1 0 - - - X X X X X X
1 1 1 - - - X X X X X X
Peta karnaugh untuk JA, KA, JB, KB, JC, dan KC
A( n -1) A( n -1) A( n -1) A( n -1)
B(n-1) C( n-1) B( n-1) C( n-1) B(n-1) C( n-1) B( n-1) C( n-1)

J A = B(n-1) C( n-1) K A = C( n-1) J B = A( n-1) K B = C ( n -1)

A( n -1) A( n -1)
B(n-1) C( n-1) B(n-1) C( n-1)

J C = B ( n -1 ) K C =1
Rangkaian pencacah tak berurut 000, 011, 010, 100, 101, lalu kembali ke 000.

A B C
ANALISIS RANGKAIAN SEQUENTIAL

n Output rangkaian sequential selain dipengaruhi sinyal


masukan dan keluaran rangkaian sequential pada suatu saat
juga dipengaruhi oleh keadaan keluaran sebelumnya.
n Keluaran rangkaian sequential pada umumnya merupakan
kombinasi dari pada keadaan internal yang diperoleh melalui
rangkaian kombinasi.
n Dipandang dari pengaruh masukan luar terhadap keluarannya,
rangkaian sequential dibedakan atas dua macam, yaitu :
- Rangkaian (Mesin) Mealy dan
- Rangkaian (Mesin) Moore
Rangkaian Mealy dan Moore

n Rangkaian Mealy : Keluaran merupakan keadaan kombiasi dari


keadaan internal dan masukan luar secara eksplisit.
n Rangkaian Moore : Keluaran hanya bergantung kepada keadaan
internal, tanpa dipengaruhi secara langsung oleh masukan luar.
n Analisis rangkaian sequential adalah analisis perubahan keadaan
dan keluaran rangkaian terhadap semua perubahan masukan.
n Analisis dapat dilakukan dengan penjejakan perubahan sinyal
keadaan dan keluaran dalam tabel keadaan (State table, transition
table) atau diagram keadaan (state graph).
Contoh rangkaian sequential

QA QB
Persamaan masukan dan keluaran flip-flop

Flip - flop A : Flip - flop B :


S = B x S B = A x
A

R = B x R B = A x
A

Keluaran :
z = A Bx
Persamaan karakteristik Flip-flop SR

INPUT OUTPUT
S R Q(n-1) Qn
0 0 0 0
0 0 1 1 Q n = S + RQ
0 1 0 0
0 1 1 0 Q(n- Q S R
1 0 0 1 1
n
)
1 0 1 1 0 0 0 X
1 1 0 Terlarang 0 1 1 0
1 1 1 Terlarang 1 0 0 1
1 1 X 0
Tabel kebenaran flip-flop SR
Tabel masukan flip-flop SR
Persamaan Keadaan

n Flip-Flop A :
An = B ( n -1) x + B ( n -1) x A( n -1) = B ( n -1) x + A( n -1) B ( n -1) + A( n -1) x
= ( A( n -1) + B ( n -1) ) x + A( n -1) B ( n -1)

n Flip-Flop B :
B n = A( n - 1 ) x + A( n -1 ) x B ( n - 1 ) = A( n -1 ) x + A( n -1 ) B ( n - 1 ) + B ( n -1 ) x
= (A( n -1 ) + B ( n -1 ) )x + A( n -1 ) B ( n -1 )
Tabel Keadaan

Keadaan
Keadaan Keluaran
Sekarang
sebelumnya z
An Bn
A(n-1)B(n-1) X = 0 X = 1 X=0 X =1
00 00 10 0 0
01 01 00 0 1
10 11 10 0 0
11 01 11 0 0
Diagram keadaan mesin Mealy
Mesin Moore

Keadaan
Keadaan
Sekarang Keluaran
sebelumnya
An Bn
A(n-1)B(n-1) X=0 X=1 Z

00 00 10 0

01 01 00 1

10 11 10 0

11 01 11 0
Diagram keadaan mesin Moore
Daftar Pustaka

n Muchlas. RANGKAIAN DIGITAL. Yogyakarta:


Gava Media, 2005.
n Tarigan, Pernantin. Rangkaian Logika Digital .
Medan: USU Press, 2006.

Anda mungkin juga menyukai