Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PERALATAN JARINGAN
KOMPETENSI PS
1. Mampu mengantisipasi, merumuskan dan menyelesaikan masalah yang terkait
dengan sistem, jaringan, perangkat keras dan perangkat lunak yang diaplikasikan
dalam bidang telekomunikasi dan informasi dalam format multimedia (U6).
2. Mampu mengembangkan ilmu-pengetahuan dan teknologi khususnya dalam
bidang telekomunikasi dan informasi, serta senantiasa menyesuaikan diri dengan
kemajuan ilmu-pengetahuan dan teknologi dalam bidang tersebut (U7)
3. Mampu merencanakan & merancang arsitektur jaringan komputer serta
pengetahuan dasar utk mengadministrasikan suatu jaringan komputer terpadu
(U10)
4. Mampu Berwirausaha / bekerja mandiri / bekerjasama dalam bidang teknik
elektro (P1)
5. Mampu menggunakan bahasa asing sebagai second language (P3)
6. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, memiliki etika
dan moral, berkepribadian yang luhur dan mandiri serta bertanggung jawab
terhadap masyarakat dan bangsa (L2)
7. Memiliki jiwa kepemimpinan, peneliti dan enterpreneur serta mampu bersaing
(L3)

Deskripsinya :
Bab I ini hanya bagian kecil dari kompetensi PS yang dijelaskan diatas

SASARAN BELAJAR
Mahasiswa mampu mendesign dan membangun jaringan komputer (LAN, MAN,
WAN), protokol komunikasi, topologi jaringan, model-model jaringan komputer,
alokasi IP Address (subnet masking) dan koneksi ke internet

SASARAN PEMBELAJARAN
I-1

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat memahami peralatan


jaringan komputer antara lain router, bridge, hub dan switch serta istilah tekis dalam
jaringan komputer.

METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran pada bab ini menggunakan metode kuliah (ceramah) dan
diskusi (Collaborative Learning) selama 100 menit.

INDIKATOR PENILAIAN DAN BOBOTNYA


1. Kejelasan pemahaman peralatan jaringan
2. Kerjasama

3. Kreativitas
Bobot pada bab ini adalah 5

I.1 PENDAHULUAN
Perangkat

jaringan adalah suatu peralatan atau device yang akan

menghubungkan suatu jaringan sehinga terbentuk suatu koneksi. Cysco Systems


mengeluarkan beberapa produk unggulan untuk perangkat jaringan.
Secara umum perangkat jaringan dapat digolongkan sebagai:

Router

Bridge

Switch

Hub

I.2 ROUTER
Router sering digunakan untuk menghubungkan beberapa network. Baik
network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya. Seperti menghubungkan
network yang menggunakan topologi Bus, Star, dan Ring. Router juga digunakan
untuk membagi network besar menjadi beberapa buah subnetwork (network-network
kecil). Setiap subnetwork seolah-oleh terisolir dari network lain. Hal ini dapat
membagi-bagi trafik yang akan berdampak positif pada performa network.
I-2

Sebuah router memiliki kemampuan routing. Artinya router secara cerdas


dapat mengetahui

kemana rute perjalanan informasi (yang disebut paket) akan

dilewatkan. Apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berbeda
network. Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk
host yang satu maka router akan menghalangi paket-paket keluar, sehingga paketpaket tersebut tidak membanjiri network yang lain.

Gambar I.1: Diagram network dengan menggunakan router


Pada gambar atau bagan jaringan, sebuah router seringkali dinyatakan dengan
simbol khusus. Berikut ini disajikan simbol yang digunakan untuk menggambarkan
router.

Gambar I.2: Simbol Router


Cisco mengeluarkan beberapa seri router, seperti seri 800, 1500, 1600, 1700,
2500, 2600, 2900, 3000, 4000, 7200, 7600 dan masih banyak lagi. Beberapa di
antaranya mungkin sudah tidak tersedia di pasaran. Karena sudah digantikan dengan
produk baru.
Kadangkala nomor seri yang cukup banyak dapat membingungkan pengguna.
Sehingga router dikelompokkan menjadi 3 kategori, sebagai berikut:
1. Fixed access router
Kelompok router yang memiliki interface tetap (tidak dapat diganti-ganti).
Biasanya digunakan untuk membangun WAN yang sederhana. Beberapa
model router jenis ini:

I-3

Cisco router 700 series

Cisco router 801-804, 805, 811, 813, 827

Cisco router 1000 series

Cisco router 2000 series

Cisco router 2500 series

Cisco router 3000 series

2. Modular access router


Kelompok router dengan interface yang dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan.
Digunakan untuk membangun WAN yang lebih kompleks. Beberapa model
router jenis ini:

Cisco router 1600 series

Cisco router 1720 dan 1750

Cisco router 2500 series

Cisco router 2600 series

Cisco router 3600 series

Cisco router 4000 series

3. Modular access router for enterprise


Kelompok router dengan interface yang dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan
dan menyediakan fitur-fitur tambahan yang cocok digunakan untuk
membangun WAN yang kompleks. Router jenis ini banyak digunakan di
perusahaan besar atau enterprise. Contoh router untuk enterprise antara lain:

Cisco router 7000 series

Cisco router 10000 dan 12000 series

Ada juga router yang tersedia sebagai fixed access router maupun modular
access router. Contohnya Cisco router seri 2500.
Banyaknya nomor seri kadangkala membingungkan pengguna. Biasanya
nomor seri identik dengan kecanggihan (dan tingginya harga jual). Bisa juga
menganologikannya dengan handphone merk Nokia. Semakin canggih (dan mahal)
produknya biasanya akan diberi nomor seri yang lebih tinggi. Tampilan salah satu
router yang termasuk dalam seri 1700 sebagai berikut.

I-4

Tampak Muka

Tampak Belakang

Gambar I.3: Router Cisco seri 1700

Cisco router 1720 series merupakan jenis router yang fleksibel dan banyak
digunakan pada network skala kecil atau sedang. Router ini dapat dikembangkan
melalui penambahan modul-modul (interface card)

tertentu. Sehingga dapat

beradaptasi terhadap perubahan dan pertumbuhan network, baik intranet, ekstranet,


maupun Internet.
Casing router yang telah dibuka banyak kemiripannya dengan computer PC.
Tegangan yang dibutuhkan router Cisco biasanyta berkisar antara +5V/-5V, dan
+12V/-12V. Untuk menghindari kerusakan akibat salah tegangan, sebaiknya
menggunakan power supply original.

Tabel I.1: Perbandingan Router dengan PC


Cisco Router

Komputer PC

RAM/DRAM

RAM/DRAM

Flash

Hard disk

NVRAM

Flashdisk

ROM

ROM

Processor

Processor

Interface

Interface

Keterangan
Untuk menyimpan data secara
temporer selama router beroperasi
Untuk menyimpan sistem operasi
IOS secara permanen.
Menyimpan file-file konfigurasi
secara permanen. Dapat dianologikan
dengan Control Panel (Windows)
atau file rc.d (Linux).
Untuk menyimpan data BIOS (yang
dibaca saat booting). Informasi pada
ROM bersifat permanen
Otak pemroresan data, router Cisco
dapat menggunakan prosesor buatan
Intel atau lainnya.
Perangkat tambahan untuk keperluan
transfer data ke peralatan.

I-5

Interface yang disertakan router memiliki fungsi yang mirip dengan interface
pada komputer. Jika menambah suatu interface card, cukup memasang interface
tersebut pada slot PCI. Hal yang sama juga berlaku pada router Cisco.
Dapat juga menambahkan interface card pada slot PCI yang kosong, seperti
PCI Wireless clint adapter untuk keperluan membangun wireless network dan
sebagainya. Cisco menyediakan beberapa jenis modul interface untuk berbagai
kebutuhan.
Interface standar yang disediakan untuk Cisco router 1700 series antara lain:

Empat buah LAN port (10/100 Ethernet)

Sebuah (WAN port) serial port

Sebuah console port

Gambar I.4: Motherboard


Jika router sudah dinyalakan maka akan tampak seperti sebuah kotak hitam.
Tidak ada keyboard, tidak ada monitor, tidak ada terdengar music MP3. Yang
terdengar hanya suara kipas pendingin berputar dan lampu berkedip-kedip. Router
Cisco dibuat sebagai perangkat network, tidak kurang dan tidak lebih. Lalu
bagaimana cara mengoperasikan router tersebut?
Untuk mengoperasikan suatu router CISCO diiperlukan sebuah computer.
Koneksi dari PC ke router menggunakan kabel khusus, dapat dilakukan via:

console connection

modem connection

telnet session

I-6

Pada gambar belakang router dapat dilihat:

Dua buah Synchronous Serial port DB-60 (Serial0 dan Serial1) untuk WAN.

Sebuah Ethernet port DB-15 (AUI) untuk LAN (telnet connection)

Sebuah Console port RJ-45 untuk akses langsung (tanpa modem atau sebuah null
modem) ke router (console connection)

Sebuah Auxiliary port RJ-45 (AUX) untuk akses ke router dengan modem
(modem connection).

Dari gambar terlihat bahwa akses ke sistem Cisco router dapat dilakukan
melalui console port dan memerlukan kabel khusus (jenis null-modem cable) yang
disebut kabel rollover (Cisco console cable) serta adaptor RJ-45 to DB-9. Peralatan
yang dibutuhkan biasanya sudah disertakan bersama router. Kabel rollover dapat
dikenali dari bentuknya yang pipih (seperti pita atau disebut ribbon cable) dengan 8
jalur.
Kabel rollover ini kemudian dihunungkah dari console port router ke serial
COM 1 atau COM2 komputer. Pada computer modern, adakalanya seril port tidak
tersedia. Sebagai gantinya dapat digunakan converter USB to DB9.

Gambar I.5: Contoh kabel rollover

Agar computer dapat digunakan untuk mengendalikan router, digunakan


aplikasi khusus yang disebut program terminal emulation, seperti Hyperterminal,
minicom, dan sejenisnya.

I-7

Gambar I.6: Interface yang disediakan router


Pada ada router ada komponen eksternal, seperti power supply, kabel rollover
dan ada juga komponen internal seperti flash, RAM, ROM, dan sebagainya.
Komponen internal sebuah router diilustrasikan pada gambar berikut.

Gambar I.7: Komponen internal router Cisco

I.3 BRIDGE
Bridge atau kadangkala disebut transparent bridge merupakan perangkat
network yang digunakan untuk menghubungkan dua buah LAN (Local Area Network)
atau membagi sebuah LAN menjadi dua buah segmen. Tujuannya adalah untuk
mengurangi traffic sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan performa network.
Bridge dapat mengetahui apakah informasi (yang disebut frame) ditujukan
untuk host yang satu segmen atau berbeda segmen. Jika frame ditujukan kepada host
yang satu segmen maka bridge akan meneruskannya ke host tersebut dan menutup
jalur ke segmen lain. Sebaliknya jika frame ditujukan untuk host pada segmen yang
berbeda akan meneruskannya ke segmen tujuan.
Seringkali orang bingung membedakan router dengan bridge. Sepintas lalu
keduanya tampak sama dan dapat menghubungkah dua buah LAN. Namun
sesungguhnya cara kerja dan fungsi untama kedua perangkat tersebut berbeda.

Tabel 1.2: Perbandingan Router dan Bridge


Router
Mendukung
berbagai
network
protocol address, seperti IP, IPX,
AppleTalk.
Dapat menghubungkan beberapa
subnet yang menggunakan teknologi
berbeda-beda.
Mampu memblok traffic antar-

Bridge
Tidak mendukung network protocol
address. Hanya mengenali MAC
address.
Menghubungkan dua buah segmen.
Semua segmen dipandang sebagai
sebuah subnet.
Tidak dapat memblok traffic dari subnet
I-8

subnet.
Cocok digunakan pada sembarang
protocol network.
Instalasi
dan
konfigurasi
memerlukan keahlian khusus.
Cocok digunakan pada Internet dan
Intranet.

lain.
Cocok digunakan pada protocol nonroutable seperti NetBIOS dan DECnet.
Instalasi relative mudah, pasang, dan
nyalakan.
Cocok digunakan pada LAN atau
Intranet.

Pada bridge tidak dikenal istilah subnet. Semua segmen yang dihubungkan
oleh bridge akan dipandang sebagai sebuah subnet. Bridge juga tidak dapat
membedakan network protocol address. Jadi, apa pun protocol yang digunakan akan
dapat diloloskan oleh bridge. Bridge tidak dapat mengenali alamat logika (seperti IP
address). Bridge hanya mengenali alamat fisik host yang disebut MAC address
(Media Access Control) atau hardware address. Contoh MAC address yaitu
00:16:d4:c9:e8:48.
Setiap host menggunakan NIC (Network Interface Card) yang memiliki
alamat hardware atau MAC address. MAC address bersifat unik, artinya setiap
hardware akan menggunakan alamat yang berbeda. Bridge dapat mencatat MAC
address yang terhubung dengannya, sehingga dapat mengetahui host mana yang satu
segmen dan mana yang berbeda segmen. Sebuah bridge hanya dapat menghubungkan
dua buah segmen saja. Sehingga untuk menghubungkan banyak segmen maka
digunakan multiport bridge (switch).
Sebuah router dapat bekerja dengan baik pada network dengan beban traffic
yang tinggi. Sedangkan bridge kurang cocok digunakan pada network yang beban
traffic-nya terlalu tinggi. Jika traffic terlalu tinggi maka bridge malah akan
menyebabkan bottle neck dan mempengaruhi performa network.

Gambar I.8: Simbol Bridge


Bridge dapat dikelompokkan berdasarkan teknologi network yang digunakan.
Ada 3 buah jenis bridge, yaitu:

Transparent bridging; jenis bridge yang digunakan pada network Ethernet.

Source-route bridging;

jenis bridge yang digunakan pada network Token

Ring.

I-9

Translational bridging, digunakan untuk menghubungkan network yang


berbeda teknologi. Misalkan menghubungkan network Token Ring dengan
network Ethernet.
Saat ini bridge sudah semakin jarang digunakan. Salah satu penyebabnya

adalah semakin terjangkaunya harga switch maupun router.

Gambar I.9: Diagram network yang menggunakan bridge

I.4 SWITCH
Cara kerja switch mirip dengan bridge, switch adalah bridge yang memiliki
banyak port. Sehungga switch disebut sebagai multiport bridge. Switch berfungsi
sebagai sentral atau konsentrator pada sebuah network.
Switch dapat mempelajari alamat hardware host tujuan, sehingga informasi
bisa langsung dikirim ke host tujuan. Switch yang lebih cerdas dapat mengecek frame
yang error dan dapat mem-blok frame yang error tersebut.

Gambar I.10: Simbol switch

Cisco mengeluarkan beberapa tipe switch yang diberi nama Catalyst, seperti
Cisco Catalyst 1912, 1924, 2820, 2900 XL, 5000, 5002, 5500, 6500, 8500, dan
sebagainya. Sebagaimana router, switch buatan Cisco dapat dibedakan menjadi fixed
atau modular switch.

I-10

Gambar I.11: Contoh switch


Selain itu, switch juga dapat dikelompokkan berdasarkan kapasitas/ukuran
network. Dalam hal ini, Cisco membagi switch menjadi:
1. Dekstop and Workgroup Switches
Switch yang dibuat sebagai penggati hub tradisional. Biasanya digunakan pada
workgroups atau small office. Contoh switch jenis ini antara lain:

1548 Micro Switch 10/100

1900/1280 Switches

2900XL and 3500XL Switches

3000 Switches

2900 Switches

2. Data center and backbone Switches


Switch yang dibuat untuk keperluan network berskala besar atau network
yang dinamikanya tinggi. Contoh switch Janis ini antara lain

2900 Switches

4000 Switches

5000 Switches

6000 Switches

8500 Switches

Umumnya switch buatan Cisco dapat dikendalikan melalui computer. Seperti


halnya router Cisco, dapat menggunakan kabel rollover dan melakukan koneksi dari
computer ke switch.
Dilihat dari cara kerjanya maka switch dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis, yaitu:

Cut trough and fast forward


Switch jenis ini hanya mengecek alamat tujuan (yang ada pada header frame).
Selanjutnya frame akan diteruskan ke host tujuan. Kondisi ini dapat
mengurangi waktu tunggu atau latency. Jenis switch ini merupakan jenis
switch tercepat di antara jenis lainnya.
Kelemahan switch jenis ini yaitu tidak dapat mengecek frame-frame yang
error. Frame yang error akan tetap diteruskan ke host tujuan.

Store and forward

I-11

Switch akan menyimpan semua frame untuk sementara waktu sebelum


diteruskan ke host tujuan. Seluruh frame akan dicek melalui mekanisme CRC
(Cylic Redundancy Check). Jika ditemukan error maka frame akan dibuang
dan tidak diteruskan ke host tujuan. Switch jenis ini paling terpercaya di
antara jenis lainnya.
Kelemahan switch jenis ini adalah meningkatnya latency akibat adanya proses
pengecekan seluruh frame yang melalui switch.

Fragment free atau modified cut through


Switch akan membaca 64 byte dari frame sebelum meneruskannya ke host
tujuan. Nilai 64 byte ini merupakan jumlah minimum byte yang dianggap
penting untuk menentukan apakah frame error atau tidak. Sehingga switch
jenis ini memiliki unjuk kerja yang cukup baik dan tetap dapat diandalkan.
Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan, maka switch telah diberi

beberapa fitur tambahan yang tidak dijumpai pada switch jenis lama, yang disebut
dengan Multi Layer Switch (MLS). Switch jenis ini berfungsi sama dengan switch
tradisional, hanya saja memiliki fitur lain seperti QoS (Quality of Service), ToS (Tupe
of Service), IP Security, IP DSCP to VLAN, VLAN to IP DSCP, dan sebagainya.
Selain itu, CISCO juga mengeluarkan berbagai jenis switch untuk berbagai
jenis network yang berbeda, seperti switch untuk Ethernet, token ring, frame relay,
ATM, dan sebagainya.

Gambar I.12: Gambar jaringan dengan switch

I.5 HUB
Hub mirip dengan switch, yaitu sebagai kosentrator. Namun, hub tidak
secerdas switch. Jika informasi dikirim ke host target melalui hub maka informasi
akan mengalir ke semua host. Kondisi semacam ini dapat menyebabkan beban traffic

I-12

yang tinggi. Oleh sebab itu, sebuah hub biasanya hanya digunakan pada network
berskala kecil.

Gambar I.13: Simbol hub


Ada perangkat network yang berfungsi mirip hub namun tidak memiliki
banyak port (jalur). Peralatan tersebut adalah repeater.
Sebuah repeater hanya berfungsi sebagai penguat sinyal. Repeater dapat
memperluas area network. Penguatan sinyal ini juga dilakukan oleh perangkat hub.
Mengingat jumlah port yang disediakan oleh hub cukup banyak, maka hub disebut
juga sebagai multireport repeater.
Saat ini repeater sudah jarang digunakan karena fungsinya dapat digantikan
oleh hub. Simbol yang digunakan untuk menggambarkan repeater sebagai berikut:
Cisco mengeluarkan beberapa tipe hub, seperti:

1500 Micro Hub-10Mbps ports

1528 10/100 Micro Hub

100 Fast Hub

200 Fast Hub

300 Fast Hub

400 Fast Hub


Umumnya hub bersifat statis atau tidak dapat dikonfigurasikan ulang. Namun,

CISCO juga mengeluarkan jenis hub yang dapat dikonfigurasi. Hub ini menyediakan
Console port, Sehingga dapat dikonfigurasi dari computer. Contoh hub yang dapat
dikonfigurasikan yaitu Cisco 1503 Micro Hub Line.
Hub buatan CISCO dapat digabungkan (stackable) dengan hub lainnya,
sehingga seolah-olah membentuk sebuah hub besar yang terdiri atas ratusan buah
port.

I-13

Gambar I.14: Diagram network yang menggunakan repeater

Gambar I.15: Simbol perangkat network

I.6 ISTILAH TEKNIS JARINGAN


Beberapa istilah teknis seputar network, seperti byte, interface, router, bridge,
MAC address, dan sebagainya akan dijelaskan disini untuk lebih memahami jaringan.
A. Biner
Informasi yang dikirim dari satu host ke host lain via network pada akhirnya
akan

diubah

wujudnya

menjadi

arus

listrik,

cahaya,

atau

gelombang

elektromagnetik. Hal ini bergantung pada teknologi yang digunakan. Mata manusia
tidak dapat menangkap informasi mentahan tersebut. Namun computer dapat
memahaminya.
Informasi paling dasar yang dapat dipahami computer disebut bit atau bits.
Bits singkatan dari binary digits, yaitu informasi yang dinyatakan dengan angka 0 dan
1.
Pada kasus network yang menggunakan sinyal listrik maka nilai 1 menyatakan
tegangan listrik +5 volt atau +3,3 volt. Sedangkan nilai 0 menyatakan tegangan listrik
I-14

0 volt. Pada jaringan serat optik, nilai 1 menyatakan kondisi LED bersinar terang atau
menyala. Sedangkan nilai 0 menyatakan kondisi LED bersinar redup atau padam.
Sedangkan pada jaringan wireless, nilai 1 dapat menyatakan ada daya carrier
gelombang, sedangkan nilai 0 menyatakan tidak ada daya carrier gelombang. Nilai 0
ini disebut sebagai logika 0, sedangkan nilai 1 disebut logika 1.
Dalam dunia nyata, informasi yang terdiri atas logika 1 atau 0 saja tidaklah
terlalu bermanfaat. Komputer memerlukan sekelompok bit yang akan membentuk
byte, kilobyte, megabyte, dan seterusnya. Sebagai contoh 10101101.

Tabel I.3: Unit Informasi


Unit
Bit
Byte
Kilobyte
Megabyte
Gigabyte
Terabyte

Satuan
B
B
KB
MB
GB
TB

Konversi
1 Byte = 8 bit
1 KB = 210 B = 1024 B
1 MB = 210 KB = 1024 KB
1 GB = 210 MB = 1024 MB
1 TB = 210 GB = 1024 GB

Karena nilai bit terdiri atas dua kemungkinan, yaitu 1 atau 0 maka sistem bilangan
yang digunakan adalah sistem bilangan basis 2 atau biner. Hitunglah berapa bit-kah
data sebesar 1013 MB? Gunakan kertas dan pensil (tanpa kalkulator) untuk
menghitungnya.

Encoding
Data digital dalam bentuk bit-bit dikirim ke host tujuan dengan cara tertentu.

Agar informasi berbentuk bit-bit dapat dipahami oleh kedua belah pihak (pengirim
dan penerima) maka perlu ditentukan seperti apa bentuknya. Inilah yang disebut
dengan encoding.
Encoding akan melakukan konversi logika 1 dan 0 menjadi suatu bentuk fisik,
seperti:

Tegangan listrik yang melalui kabel

I-15

Terang-gelap cahaya yang melalui serat optik

Daya elektromagnetik pada gelombang radio

Ada dua metode encoding yang paling umum digunakan, yaitu:

NRZ (Non-Return to Zero) encoding


Metode yang paling sederhana. Metode ini menggunakan tegangan 0 Volt

untuk logika 0 dan tegangan tinggi (biasanya 3,3 atau 5 Volt) untuk logika 1. Metode
NRZ

sendiri

telah

dikembangkan

menjadi

turunan-turunannya.

Untuk

menyederhanakannya, kita hanya akan melihat beberapa gambar diagramnya saja.

Gamba I.16: Contoh NRZ encoding


Manchester encoding
Metode ini lebih kompleks namun lebih tahan terhadap noise atau gangguan.
Manchester encoding digunakan pada Ethernet dan IEEE 802.3.
Pada metode ini logika 0 dinyatakan dengan mengurangi tegangan dari +V ke 0, yang
dilakukan di tengah-tengah periode. Sedangkan logika 1 dinyatakan dengan
meningkatkan tegangan dari 0 ke +V, yang dilakukan di tengah-tengah periode.
Ilustrasinya ditunjukkan pada gambar di bawah.

Gambar I.17: Contoh machester encoding

Heksadesimal

I-16

MAC address ditulis dalam format heksadesimal. Heksadesimal adalah sistem


bilangan berbasis 16. Berikut ini disajikan table contoh konversi bilangan decimal,
biner, dan heksadesimal.

Tabel I.4: Konversi sistem bilangan


Desimal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
100
100

Biner
0
1
10
11
100
101
110
111
1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1111
1100100
1111101000

Heksadesimal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
64
3E8

CONTOH SOAL
Berapakah 25A (25Ah) jika dituliskan dalam bentuk desimal?
JAWAB
2501 (basis 10) dapat dituliskan dalam bentuk:
2501

= 2 x 103 + 5 x 102 + 0 x 101 + 1 x 100


= 2 x 1000 + 5 x 100 + 0 x 10 + 1 x 1
= 2000 + 500 + 0 + 1

I-17

Dengan cara yang sama maka 25Ah (basis 16) dapat ditulsikan menjadi sebagai
berikut :

25Ah

= 2 x 162 + 5 x 161 + 10 x 160


= 2 x 256 + 5 x 16 + 10 = 602

d. MAC address
MAC address (hardware address) untuk Ethernet card adalah bilangan
sepanjang 48 bit yang ditulis dalam format 12 digit heksadesimal. Nilai 6 digit
pertama (24 bit) ditentukan oleh IEEE untuk vendor atau disebut OUI
(Organizationally Unique Identifier). Sebagai contoh, kode untuk vendor Cisco
dimulai dengan OOOO.OC. Sedangkan 6 digit (24 bit) selanjutnya ditentukan oleh
masing-masing vendor. Contoh MAC address perangkat Cisco.

Gambar I.18: Contoh MAC address

Contoh MAC address yang ditulis menggunakan notasi berbeda:


02:00:54:55:4E:01
01:AC:22:25:2B:03

Nilai pada bit 46 dan 47 bisa berubah-ubah. Jika bernilai 0 artinya ditentukan secara
global oleh pabrik pembuatnya. Jika bernilai 1 artinya ditentukan secara local oleh
network administrator

I.7 SOAL LATIHAN


1. Berikut ini adalah contoh perangkat network, kecuali:
A. Switch
B. Protokol
C. Bridge
D. Hub

I-18

2. Yang termasuk dalam kategori jenis bridge adalah:


A. Fast forward
B. Fragment free
C. Source route
D. Cut through
3. Jenis switch yang bekerja dengan kecepatan tertinggi yaitu:
A. Store and forward
B. Cut through
C. Transparent
D. Fragment free
4. Yang bukan merupakan metode koneksi computer dengan perangkat router Cisco
adalah:
A. Console connection
B. Modern connection
C. Telnet connection
D. FTP connection
5. Perhatikan diagram NRZ dan Manchester encoding berikut. Kode bit yang sesuai
untuk gambar di bawah adalah:
A. 11110001
B. 11110101
C. 11101010
D. 11101000

I.8 DAFTAR PUSTAKA


1. Andrew S. Tanembaun, Computer Networks, Fourth Editiond.
2. Belrouz A. Forouzan, Data Communications and Networking , Fourth
Edition.
3. Iwan Sofana, CISCO CCNA dan Jaringan Komputer, Penerbit Informatika,
April 2012

I-19

Anda mungkin juga menyukai