ANTENA BOWTIE
OLEH :
Ahmad Zulfian Pratama Putra (4103161056)
A. Antena Bowtie
Cara kerja antena Bow Tie dalam menangkap sinyal yang ditransmisikan dari
stasiun pemancar adalah sebagai berikut:
Sinyal yang tersebar yang dipancarkan dari stasiun pemancar yang memiliki
polarisasi omnidirectional ditangkap oleh antena bowtie dengan reflektor yang
kemudian dipantulkan ke driven .
Dari driven sinyal masuk ke kabel coaxial dan ditransmisikan ke TV.
Semakin dekat ke pemancar BTS, maka sinyal yang diperoleh oleh antena akan
semakin bagus.
Penghubung antara reflektor dengan driven dibuat dari bahan yang bersifat
isolator seperti berbahan plastik, kayu, dan sebagainya. Jika menggunakan
bahan yang bersifat konduktor maka bahan tersebut akan menjadi pemancar dan
penerima sinyal seperti antena.
Besar sudut driven 1 dan driven 2 sebesar 120º, hal ini sudah menjadi ketentuan
perancangan Antena bowtie, berdasarkan teori brown dan Woodward.
Reflektor berukuran 50 cm x 30 cm sudah menjadi ketentuan, jika ukuran
reflektor diperkecil maka penangkapan sinyal tidak semaksimal penangkapan
sinyal pada ukuran biasanya.
Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik driven adalah
setengah panjang gelomabang (0,5 λ) dari frekuensi radio yang dipancarkan
atau diterima.
Reflector adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul
sinyal dengan panjang fisik lebih panjang dari pada driven.
D. Pola Radiasi
Antena mempunyai karakteristik tersendiri yang disebut Pola Radiasi. Pola
Radiasi antenna bowtie adalah Direksional. karena hanya memiliki satu arah
penerimaan yang kuat sehingga ketika melakukan pengaplikasian ke televisi,
antena perlu diarahkan terlebih dahulu untuk mendapatkan kualitas siaran yang
baik.
Gambar 1. Hasil pengujian pola radiasi azimuth Gambar 2. Hasil pengujian pola radiasi
Antenna bowtie elevasi antenna bowtie
Hal itu setelah dilakukan pengujian pola radiasi antenna bowtie pada bidang
azimuth φ = 0° (θ = 0° sampai dengan 360°) dan pada bidang elevasi φ = 90° (θ = 0°
sampai dengan 360°). Pada pengujian bidang azimuth antena referensi diputar
pada bidang horizontal antena uji sedangkan pengujian bidang elevasi antena
referensi diputar pada bidang vertikal antena uji. Perbandingan pola radiasi
dalam satuan dB pada Gambar 1 dan 2 antara simulasi dengan pengujian memiliki
pola yang sama sehingga dapat diakatakan antena bowtie memiliki pola radiasi
direksional.
E. Metodologi
λ= c/f
λ=
D= λ
D= 0,50 m
S= 50 cm
Setelah diketahui ukuran elemen antena bowtie kemudian dibuat satu buah lagi
elemen antena dengan jarak antar sebesar 2 mm. Hasil tersebut didapat dari
analisis parameter sweep di CST 2011. Hasil tersebut adalah hasil terbaik
karena memiliki nilai |S11| terkecil sesuai dengan Gambar 2.
Gambar 2. Hasil parameter sweep jarak antar elemen bowtie
A. Daftar Pustaka