Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN LAB TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI

Percobaan No.1

Pengukuran Karakteristik Low Pass Filter ( LPF )

Oleh:

Kelompok 3/Kelas 3A2

1. Ni Made Diasti Putri (141331021)


2. Pipit Nurfatiyah (141331022)
3. Raden Muhammad Farhan (141331023)
4. Raksa Reza Pratama (141331024)

Tanggal percobaan : 04/09/2016

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK TELEKOMUNIKASIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2016
1. PERCOBAAN NO : 1
2. JUDUL PERCOBAAN :
Pengukuran Karakteristik Low Pass Filter (LPF)
3. TUJUAN
3.1 Mengukur karakteristik transmisi Low Pass Filter (LPF) seperti Insertion Loss,
Ripple, Shape Factor, dan lain-lain.
4. PENDAHULUAN

Low Pass Filter (LPF) adalah filter yang hanya melewatkan sinyal dengan
frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan akan melemahkan sinyal
dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc). Pada filter LPF yang
ideal sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc) tidak akan dilewatkan sama
sekali (tegangan output = 0 volt). Titik frekuensi cutoff adalah 0,707 atau-3dB (dB =-
20Log Vout / Vin) dari gain tegangan diizinkan untuk lewat. Rentang frekuensi "di
bawah" titik cut-off, umumnya dikenal sebagai Band Pass sebagai sinyal input yang
diperbolehkan untuk melewati filter. Rentang frekuensi "di atas" titik cut-off
umumnya dikenal sebagai Band Stop sebagai sinyal input yang diblokir atau
dihentikan agar tidak dapat melewati filter. Bentuk respon LPF seperti ditunjukkan
gambar di bawah ini.

Gambar 1. Kurva karakteristik LPF


Ripple/ Riak

Ripple/Riak adalah ukuran kedataran dari daerah passband pada rangkaian


resonansi yang dinyatakan dalam dB. Secara fisik, ripple dapat diukur dalam
karakteristik respon sebagai perbedaan antara attenuasi maksimum dengan attenuasi
minimum pada passband.

Return Loss

Perbandingan antara amplitudo dari gelombang yang direfleksikan terhadap


amplitudo gelombang yang di kirimkan. Return Loss dapat terjadi karena adanya
diskontinuitas di antara saluran transmisi dengan impedansi masukan pada beban
seperti antenna. Pada rangkaian micro yang memiliki diskontinuitas ( mismatched).
Besarnya return loss bervariasi tergantung pada frekuensi seperti yang di tunjukan oleh

𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑙𝑜𝑠𝑠 = 20𝑙𝑜𝑔10 |Γ|

Nilai dari return loss yang baik adalah di bawah -9,54 dB nilai ini diperoleh untuk nilai
VSWR ≤ 2sehingga dapat di katakan nilai gelombang yang direfleksikan tidak terlalu
besar di bandingkan dengan gelombang yang di kirimkan atau dengan kata lain saluran
trasmisi sudah matching. Nilai parameter ini menjadi salah satu acuan untuk melihat
apakah antenna sudah dapat bekerja pada frekuensi yang di harapkan atau tidak . pada
percobaan kali ini pengkuran impedansi akan mengukur return loss pada low pass filter
, return loss ini membandingkan antra coupling forward dengan coupling reverse yang
di sebut dengan perbandingan B/R.

Shape Factor

Frekuensi cutoff adalah frekuensi sinyal di mana pada frekuensi tersebut daya
sinyal turun menjadi setengah dari daya sinyal pada passband, atau –3 dB dari daya
pada passband. Antara passband dengan stopband ada daerah transisi. Bandwidth filter
ini ditentukan dari nol hingga fc. Bandwidth ini disebut bandwidth 3 dB (redaman
kecil). Bandwidth pada redaman 60 dB disebut bandwidth 60 dB (redaman besar).
Perbandingan antara bandwidth 60 dB dan bandwidth 3 dB disebut shape factor. Shape
Factor dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :

𝐵𝑊40𝑑𝐵
𝑆𝐹 =
𝐵𝑊3𝑑𝐵
Pada percobaan ini untuk mendapatkan nilai Shape Factor dengan perbandingan dari
bandwidth 3 dB dan bandwidth 40 dB. Shape factor dikatakan baik apabila hasil
perbandingan tersebut adalah 1<SF<2.

Insertion Loss

Jika komponen-komponen disisipkan pada generator dan beban, beberapa signal


akan diserap dalam komponen-komponen tersebut. Hal ini terjadi karena sifat dari
komponen itu sendiri yang bersifat resistive losses. Sehingga signal yang ditransmisikan
tidak semuanya sampai ke beban. Kondisi ini terjadi dengan asumsi tidak dilakukannya
impedansi matching. Attenuasi yang dihasilkan dari kejadian itu disebut sebagai
insertion loss dan dinyatakan dalam dB.

5. SETUP PENGUKURAN

USB USB
Signal Hound Signal Hound

OUTPUT OUTPUT

Tracking Generator Spectrum Analyzer

Gambar 2. Kalibrasi Spectrum Analyzer

USB USB
Signal Hound Signal Hound

OUTPUT OUTPUT

Tracking Generator Spectrum Analyzer

BPF
LPF

Gambar 3. Rangkaian pengukuran karakteristik LPF


6. ALAT /BAHAN YANG DIPERLUKAN

 Signal Generator Hawlett-Packard 8656B (0,1 – 990 MHz)


 Tracking Generator USB-TG12
 Cavity
 Aplikasi Signal Hound
 PC
 Konektor BNC to BNC
 Kabel coaxial BNC to BNC 50 Ω
7. LANGKAH PENGUKURAN

7.1 Lakukan kalibrasi dengan menyambungkan Signal Hound dengan Tracking Generator
seperti gambar 2 lalu atur pada aplikasi Signal Hound dengan Level 0 dB.
7.2 Atur Start Frekuensi pada 10 MHz.
7.3 Atur Stop Frekuensi sebesar 600 MHz
7.4 Lakukan thru tracking dengan menekan tombol “Start” pada signal hound
7.5 Apabila proses tracking sudah selesai tekan tombol “Stop”
7.6 Susun peralatan seperti gambar 3
7.7 Lakukan penalaan dengan memutar posisi semua skrup yang ada pada Cavity hingga
diraih besar Return Loss mendekati 0 dB
7.8 Lakukan pengukuran karakteristik LPF dengan rangkaian sesuai gambar 3
7.8.1 Ukur besar ripple max dan ripple min untuk nilai Insertion Loss dan nilai
ripple. Lalu hitung dengan menggunakan rumus.
𝑅𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒 = 𝑅𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒 max − 𝑅𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒 𝑚𝑖𝑛
7.8.2 Ukur frekuensi pada redaman -3dB dan -40 dB untuk mendapatkan nilai
frekuensi cut-off dan frekuensi reject.
7.8.3 Ukur frekuensi pada redaman -3dB dan -40 dB untuk mendapatkan nilai Shape
Factor. Lalu hitung dengan menggunakan rumus.
𝐵𝑊40𝑑𝐵
𝑆𝐹 (𝑆ℎ𝑎𝑝𝑒 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟) =
𝐵𝑊3𝑑𝐵
8. HASIL DAN ANALISA

A. Respon Frekuensi LPF

Gambar 4. Respons Frekuensi LPF


Dari hasil yang ditampilkan pada layer didapatkan respons frekuensi LPF dengan
range frekuensi 10 MHz – 600 MHz, adapun yang didapat dari respons frekuensi
LPF ini adalah :
a. Ripple
 Ripple Max = 251 MHz (-0,4 dBm)
 Ripple Min = 167 MHz (-2,4 dBm)
b. BandPass = (Ripple Max + Ripple Min) / 2
= (-0,4 + (-2,4))/2
= -1,4 dBm , 268 MHz
c. Frekuensi Cut-off = (Band Pass + (-3 dBm)
= (-1,6 + (-3))
= -2,3 dBm, 297 MHz
d. Frekuensi Reject = -40 dBm, 388 MHz.
𝐵𝑊40𝑑𝐵
e. Shape Faktor = 𝐵𝑊3𝑑𝐵
388
= 297 = 1,3063
B. Analisa Praktikum
Dari hasil percobaan di atas dapat kita analisa bahwa respon frekuensi yang
dihasilkan dari filter 300 MHz menghasilkan ripple pada daerah Band Pass yaitu
pada rentang frekuensi 10 MHz hingga 297 MHz. Insertion Loss yang dihasilkan
bernilai 1 dB hal ini berarti Insertion Loss (IL) yang dihasilkan

Anda mungkin juga menyukai