Anda di halaman 1dari 15

ANTENA RADIO KAPAL

Presented By
INSTRUCTOR TEAM GOC – GMDSS
Capt. Cakra Wijaya Kusuma M.Mar.
POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
SURABAYA GMDSS
BAB
ANTENNA RADIO DI KAPAL

 Gelombang Radio
 Panjang antena dan
 ‘Antenna-Tuner’
 Spectrum Frequensi
 Ionosphere (Lapisan D,E & F)
 Propagasi (VHF, MF & HF)
 Komunikasi Simplex & Duplex
 Antenna INMARSAT
 Perawatan antena di kapal
Antena dalam Komunikasi Gelombang
Radio
 Antena adalah suatu piranti untuk memancarkan /
menerima gelombang elektromagnetik.
 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat
antena :
1. Impedansi keluaran pemancar ( TX )
2. Saluran transmisi ( Kabel koaksial )
3. Antena sama dengan impedansinya
 Antara pesawat pemancar dan penerima terdapat coupler
atau matching gunanya adalah :
Untuk menyesuaikan impedansi antara pemancar dan
antena

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN


SURABAYA GOC - GMDSS
ANTENA RADIO KAPAL
Merencanakan penempatan antena dikapal menjadi
prioritas utama dalam membangun kapal, untuk
mengurangi pengaruh radiasi yang timbul dan
kemampuan daya pancar/terima dari pesawat radio
dikapal
Antena radio dikapal antara lain untuk : RDF, Radar
(scaner), Inmarsat-TA, dan Inmarsat C (atau salah
satu), VHF Transceiver, MF/HF Transceiver, VHF DSC
Receiver, MF/HF DSC Receiver, Naftex, EGC Receiver,
Satnav (GPS), Loran, Decca, Watchkeeping Receiver,
Antena TV, dsb.
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN
SURABAYA GMDSS
Gelombang Radio
Suatu pancaran radio terdiri dari gelombang-
gelombang elektomagnetis, yaitu medan listrik dan
medan magnet.
Fungsi dari pada antena pemancar adalah mengubah
arus listrik frekuensi tinggi menjadi radiasi
elektromagnetis.

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN


SURABAYA GMDSS
Panjang Antena dan Frequensi Resonansi
Ukuran panjang suatu antena dan tingkat konduktivitasnya merupakan
hal yang penting bagi sebuah antena, terutama dalam pancaran fekuensi
menengah dan frekuensi tinggi (MF dan HF). Insulator juga merupakan
hal yang penting, karena berpengaruh dalam pemasangan Aarde
(Ground), terutama pada cuaca lembab.
Antena pesawat penerima dirancang untuk mampu mengambil signal
dan merubahnya kedalam bentuk tegangan dan arus lastrik frekuensi
tinggi yang dihubungkan dengan penguat frekuensi radio (RF Amplifier)
pada pesawat penerima
‘Capasitor’ dan ‘Coil’ berfungsi untuk memanjangkan dan
memendekkan kawat antena – tanpa memotong atau menyambungnya
– untuk memperoleh resonansi yang maksimum antara transmitter dan
receiver. Alat tersebut dinamakan ‘Antenna Tuner’.

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN


SURABAYA GMDSS
Frekuensi dan Panjang Gelobang Radio
Rambatan Gelombang Radio diudara disebut
propagasi.
 Kecepatan rambat gelombang radio diudara secara
perhitungan adalah 300000 km/detik (simbolnya ‘C’)
yang dalam kenyataannya tergantung dari kerapatan
massa udara yang dilewati.
Bila panjang massa adalah λ (lamda) dan frekuensi f,
maka :
C = λ x f
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN
SURABAYA GMDSS
Panjang gelombang dihitung dari satu puncak
gelombang ke puncak gelombang saat berikutnya
dalam satuan ‘meter’.
Periode gelombang adalah saat yang diperlukan
mulai dari t = 0° sampai t = 360° atau satu putaran
penuh (a cycle).
Tinggi gelombang rambatan disebut Amplitudo.
Banyaknya putaran periode gelombang per satuan
waktu disebut frekuensi.

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN


SURABAYA GMDSS
Untuk frekuensi radio satuannya ‘Hertz’ atau cycle
per second (putaran per detik). Untuk memudahkan
pengucapan dan penulisan frekuensi radio yang
mencapai jutaan Hertz (Hz) sering disederhanakan
sebagai berikut :
1000 Hz = 1 kilo Hertz (Hz)
1000.000 Hz = 1 Mega Hertz (MHz)
1000.000.000 Hz = 1 Giga Hertz (GHz)
1000.000.000.000 Hz = 1 Tetra hertz (THz)

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN


SURABAYA GMDSS
Panjang Antenna pada Pesawat Transceiver
MF
Untuk pesawat radio yang bekerja pada medium frekuensi
antara (1605 kHz – 4000 kHz) biasanya menggunakan
antenna kawat (wire antenna). Panjang antenna yang
digunakan adalah = ¼ panjang gelombang
Contoh :
Untuk frekuensi marabahaya 2182 kHz, maka perlu
antenna sepanjang 34,4 m dengan perhitungan seperti
dibawah ini :
c=λxf
λ = c / f = 300.000/2182 = 137,5 m
Jadi panjang antena = ¼ x λ = ¼ x 137,5 = 34,4 m
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN
SURABAYA GMDSS
Lapisan Udara, kaitannya dengan jenis
komunikasi yang digunakan

VHF Radio
Alat komunikasi ini menggunakan antenna ‘Omni
Directional’. Artinya antenna yang digunakan dapat
beradiasi signal radio dari/ke segala arah.
VHF menggunakan frekuensi antara 156 – 174 MHz.
Sistem ini disebut ‘ Line of Sight communication’
karena komunikasi akan dapat berlangsung apabila
antara stasiun pemancar dan penerima dapat saling
melihat (tidak terhalang cakrawala).
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN
SURABAYA GMDSS
Jarak VHF dapat ditentukan dengan rumus :
Jarak = 4,1 x (√h1 + √h2) km, atau
= (√2h + √2h2) mil
Dimana h1 = tinggi antenna pemancar
h2 = tinggi antenna penerima
. MF Radio
Medium Frekuensi bekerja pada rentang frekuensi
1.605 – 4.000 kHz
Propagasi gelombang radio adalah sebagai berikut :

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN


SURABAYA GMDSS
Pada siang hari : Propagasi hanya terjadi sepanjang
permukaan bumi (ground wave). Komunikasi dapat
dilakukan sampai kurang lebih pada jarak 150 mil (280
km).
Pada malam hari : Oleh karena adanya lapisan D,
gelombang radio dipantulkan sehigga jarak capainya
menjadi lebih jauh , tergantung dari tunggi rendahnya
lapisan D tersebut.

HF Band Radio


HF rentang frekuensinya antara 4.000 kHz – 27.500
kHz.

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN


SURABAYA GMDSS
 Komunikasi HF juga disebut ‘sky wave communication’ karena
gelombang radio yang dipancarkan , dipantulkan kembali dan bahkan
berulang-ulang ke permukaan bumi oleh lapisan F. Pmbelokan dan
pemantulan gelombang radio oleh lapisan E atau F disebut ‘skip’
 Inmarsat A
Antenna Inmarsat A adalah antenna parabola dengan diameter antara
0,8 – 1,2 meter. Bekerja pada frekuensi antara 1,5 – 1,6 GHz.
Untuk melindungi antenna dari terpaan cuaca dilaut, biasanya diberi
pelindung yang disebut ‘Radome’. Antenna Inmarsat A harus dapat
berputar bebas dengan eleasi sampai dengan 5˚ dan penempatannya
harus lebih dari 5 meter terhadap antenna HF , serta 3 m atau lebih dari
pedoman magnet. Juga perlu diperhitungkan putaran scanner Radar ,
panas cerobong asap kapal.

Inmarsat C
Antenna untuk Inmarsat C adalah ‘omni directional’ yang dipasang
pada tempat yang cukup tinggi dan bebas dari rintangan diatasnya.
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN
SURABAYA GMDSS
 Inmarasat C juga bekerja pada frekuensi 1,5 – 1,6 GHz. Antenna
dihubungkan ke tranceiver dengan menggunakan ‘interface’ berupa
‘coax cable’ yang baku yaitu 50 Ω, dan dapat dipasang pada jarak
sampai dengan 100 m dari transceivernya
Pancaran Simplex dan Duplex

1. Sistem Komunikasi Simplex


Adalah sistem komunikasi dimana stasion pemancar/penerima
menggunakan frekuensi yang sama.Jadi, hanya satu saja yang dapat
mengirim berita pada saat tertentu ( pengirim berita harus
bergantian). Dengan kata lain, frekuensi pemancaran (transmitting
frecuency) juga sebagai frekuensi penerimaan (receiving
frecuency).
2. Sistem Komunikasi Duplex
adalah sistem komunikasi dimana stasion pemancar/penerima
menggunakan 2 frekuensi yang berbeda
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN
SURABAYA GMDSS

Anda mungkin juga menyukai