Tahun 1936 dibawah naungan Perserikatan Bangsa – Bangsa di Jenewa disusun sebuah
sistim pelampungan yang menetapkan sistim kardinal dan sistim lateral yang berpedoman
pelampung – pelampung merah ditempat kan disisi kiri dan pelampung –pelampung hitam
disisi kanan.Namun beberapa negara tidak ikut menandatangani konvensi ini dan terus
mengembangkan sistim asli yang bertentangan.
Setelah perang dunia II(1939 – 1945) di EROPA barat laut disusun kembali
sistim pelampungan berdasar pada sistim konvensi Jenewa 1936,tetapi
karena ada nya perbedaan – perbedaan dalam penaf- siran pada sistim
tersebut yang menye babkan membuahkan 9 sistim yang berbe da dan
diterapkan pada perairan – perai ran di wilayah itu.
Karena kebutuhan yang mendesak,usaha lebih lanjut dilakukan untuk
mendapatkan sistim pelampungan yang tunggal diseluruh dunia,maka pada
tahun 1973 oleh komisi teknik IALA (IALA adalah suatu badan non
pemerintah yang bersama wakil – wakil dari negara – negara
penyelenggara SBNP untuk saling tukar informasi dan merekomen- dasikan
improvisasi – improvisasi untuk SBNP berdasarkan pada teknologi yang
mutahir,(IALA dibentuk pada tahun 1957)
IALA memutuskan bahwa kesepakatan tidak bisa segera tercapai, namun
IALA menyimpulkan bahwa penggunaan sistim pelampungan hanya dengan
2 sistim alternatif yang dapat diterapkan dengan membagi dunia menjadi 2
wilayah.
Diusulkan suatu sistim yang membolehkan/
mengijinkan penggunaan sistim Kardinal dan
sistim Lateral,pada setiap wilayah. Yaitu
wilayah A pada sistim lateral warna merah
yang menandai sisi kiri alur dan warna hijau
disisi kanan alur,sedangkan wilayah B
adalah sebaliknya warna merah disisi kanan
dan warna hijau disisi kiri.
PELAKSANAAN
Pada tahun 1980 dengan bantuan IMO, IHO,diadakan suatu
konferensi 50 negara penyelenggara SBNP dan perwakilan dari 9
organisasi internasional yang menaruh perhatian terhadap SBNP
menyetujui untuk menerima peraturan – peraturan dari sistim
gabungan yang baru dan menghasilkan keputusan untuk wilayah -
wilayah pelampungan
Sekarang ini sistim IALA telah diimplementasikan di seluruh dunia,
walaupun di beberapa bagian perubahan pada sistim baru belum
sepenuhnya dilakukan.
Perkembangan perubahan-perubahannya diterbitkan setiap tahun
pada bulan Januari dalam bentuk Notice To Mariner (berita
pelaut),yang pada tahun 1989 disertai dengan sebuah diagram.
Pada wilayah-wilayah tertentu seperti Amerika Utara dan perairan
pedalaman Eropa Barat,sistim IALA diterapkan dengan modifikasi-
modifikasi yang tercantum pada Admiralty Sailing Direction.
RINCIAN SISTIM
ruang lingkup.
Sistim ini berlaku untuk semua tanda tetap dan tanda apung
lain dari pada Me- nara-menara Suar,suar-suar bersektor,su-
ar-suar penuntun,suar-suar apung tertentu dan kapal suar.
Sistim-sistim ini disajikan untuk menun jukan :
a.Sisi-sisi dan garis tengah alur-alur pelaya ran.
b.Alur-alur pelayaran dibawah jembatan- jembatan tetap.
c.Bahaya-bahaya alami dan rintangan-rintangan pelayaran
yangn lain seperti kerangka kapal,(diistilahkan bahaya baru
karena baru ditemukan dann belum dipeta- kan
Tanda-tanda peta dan singkatan-
singkatan
Periode-periode suar timur,selatan dan barat berturut-turut 10,15,15 detik bila sebuah
cerlang cepat dan 5,10,10 detik bilasebuah suar sangan cepat.
Cerlang cepat umumnya antara 50 – 60 cerlang setiap menit,100 -120 cerlang sangat cepat.
Pemantul balik
Satu atau lebih lajur-lajur putih,hurup-hurup,angka-angka atau
symbol-symbol dari bahan pemantul balik yang dipakai sebagai
standar tanda-tanda kardinal tidak bersuar.
Lajur biru dan kuning pada bagian-bagian hitam dan kuning
tanda-tanda ini di pakai sesuai dengan aturan umum.
- Utara – Biru pada bagian yang hitam dan
kuning pada bagian kuning.
- Timur - (2dua) lajur biru pada bagian hitam.
- selatan – Kuning pada bagian kuning,dan biru pada bagian
hitam.
- Barat – 2(dua) kuning pada bagian di atas kuning.
Tanda khusus
Tanda-tanda khusus digunakan untuk menunjukkan kepada Pelaut suatu
Sesuai dengan sistim IALA untuk menandai bahaya baru digunakan tanda
kardinal atau lateral.Bila bahaya tsb terbenam diair paling tidak sekurang-
kurangnya satu dari tanda-tanda itu akan dibuat rangkap sesegera dapat
dilaksanakan oleh suatu tanda tertentu sampai bahaya tsb telah resmi
disiarkan.
Suar yang digunakan ialah suar cerlang cepat atau suar sangat cepat,bila tanda
kardinal suar putih dan bila tanda lateral suar merah atau hijau.
Sebuah racon code D yang menunjukkan satu mil panjang dilayar radar .
Tanda bahaya terpencil.
Tanda –tanda bahaya terpencil dipasang pada atau dengan penjangkaran pada atau diatas,bahaya
terpencil dari area terbatas dimana disekelilingnya merupa- kan perairan yang dapat di layari,seperti
sebuah beting di lepas pantai atau sebuah pulau yang sangat kecil yang terpisah oleh sebuah alur yang
relatif sempit daripantai.
Pada peta laut posisi suatu bahaya pelayaran berada di tengah simbol atau suatu kedalaman
Yang menunjukkan bahaya pelayaran,simbol yang me- nunjukkan pelampung bahaya terpencil
kemungkinan besar dapat bergeser.
Tanda puncak berupa 2(dua) buah bola- bola hitam yang tersusun vertikal adalah factor yang terpenting
dari tanda bahaya terpencil .
Warna yang digunakan untuk tanda-tanda bahaya terpencil adalah hitam dengan satu atau lebih lajur
merah mendatar.
Suar yang digunakan untuk tanda bahaya terpencil adalah suar warna putih dengan 2(dua) cerlang yang
mengingatkan dengan 2(dua) bola tanda puncaknya.
Pemantul balik satu atau lebih lajur putih,huruf-huruf,angka-angka atau simbol dari bahan pemantul balik
yang dipakai sebagai standar sesuai aturan pada bahaya terpencil tidak bersuar.
Satu atau lebih pasangan dari biru diatas lajur merah yang biasa di pakai aturan umum.
PEMANDUAN