Anda di halaman 1dari 47

GMDSS

GLOBAL MARITIM
DISTRESS SAFETY
SYSTEM
 Persyaratan kapal yang harus memiliki
perlengkapan GMDSS adalah kapal penumpang
yang berlayar di perairan internasional dan kapal
barang dengan ukuran 300 GT ke atas. Berikut
peralatan GMDSS, sebagai berikut :

 Very High Frequency (VHF), High Frequency


(HF), dan Medium Frequency (MF)
 NAVTEX
 Inmarsat C
 Narrow Band Direct Printing (NBDP)
 EPIRB
 SART 9 GHz
Emergency Position-Indicating Radio
Beacon (EPIRB)
 EPIRB merupakan sistem search and Rescue (SAR) berbasis satelit internasional
yang pertama kali digagas oleh empat negara yaitu Perancis, Kanada, Amerika
Serikat dan Rusia (dahulu Uni Soviet) pada tahun 1979 yang bekerja melalui satelit
Cospas-Sarsat. Misi program Cospas-Sarsat adalah memberikan bantuan
pelaksanaan SAR dengan menyediakan “distress alert” dan data lokasi secara
akurat, terukur serta dapat dipercaya kepada seluruh komonitas internasional.
Tujuannya agar dikurangi sebanyak mungkin keterlambatan dalam melokasi
“distress alert” sehingga operasi akan berdampak besar dalam peningkatan
probabilitas keselamatan korban. Keempat negara tersebut mengembangkan suatu
sistem satelit yang mampu mendeteksi “beacon”pada frekuensi 121,5/243 MHz dan
406 MHz. Emergency Position-Indicating Radio Beacon (EPIRB) beacon 406 Mhz
adalah untuk pelayaran merupakan elemen dari Global Maritime Distress Safety
System (GMDSS) yang didesain beroperasi dengan sistem the Cospas-Sarsat. EPIRB
sekarang menjadi persyaratan dalam konvensi internasioal bagi kapal Safety of Life
at Sea (SOLAS). Mulai 1 Februari 2009, sistem Cospas-Sarsat hanya akan
memproses beacon pada frekuensi 406 MHz. Cospas merupakan singkatan dari
Cosmicheskaya Sistyema Poiska Avariynich Sudov sedangkan Sarsat merupakan
singkatan dari Search And Rescue Satellite-Aided Tracking.
 Prinsip Kerja EPIRB adalah Ketika beacon aktif,
sinyal akan diterima oleh satelit selanjutnya
diteruskan ke Local User Terminal (LUT) untuk
diproses seperti penentuan posisi, encoded data dan
lain-lainnya. Selanjutnya data ini diteruskan ke
Mission Control Centre (MCC) di manage. Bila posisi
tersebut diluar wilayahnya akan dikirim ke MCC
yang bersangkutan, bila di dalam wilayahnya maka
akan diteruskan ke instansi yang bertanggung jawab.
NAVTEX
 Navtex (navigational telex) adalah frekuensi internasional secara
automatis, melalui layanan cetak langsung untuk pengiriman berita
navigasi, peringatan badan meterologi dan perkiraan yang
mencakup informasi keselamatan kelautan untuk kapal, yang
menerima masukan secara otomatis dari kapal yang ada di laut
dalam radius perkiraan 370 km dari garis pantai. Navtex station in
US di operasikan oleh “coast guard” di amerika dan pengguna
tidak di kenakan biaya dengan masuknya/menerima siaran radio
NAVTEX. Navtex adalah bagian dari IMO/IHO,worldwide
navigation service (WWWNS) navtex juga merupakan element
utama dari GMDSS dan solas.

 Siaran radio navtex yang menggunakan frekuensi pada 518 khz /


490 khz dan digunakan oleh (NBDP), (FEC), serta tipe penyebaran
nya menggunakan radio amatir yang disebut AMTOR.
Internasional navtex pada frekuensi 518 khz menggunakan English
dan frekuensi 490 khz menggunakan bahasa Indonesia. Navtex
menerima berita-berita navigasi dan meteorologi yang dipancarkan
oleh stasiun pantai sesuai dengan daerah pelayaran navigas
 Kode berita-berita yang diterima NAVTEX

 A : Navigational warming

 B : Meteorological warming

 C : Ice report

 D : Search and rescue information

 E : Meteorological message

 F : Pilot service message

 G : DECCA message

 I : LORAN message

 H : OMEGA message

 J : SATNAV message

 K : Other electronic navaids message

 L : Navigational warming – additional to A

 V,W,X,Y : Special service – allocation by navtex panel

 Z : No message on hand

 Note : The message type A, B, D and L (cannot be reject)


INMARSAT
 Sistem Satelit yang dioperasikan oleh Inmarsat,
yang berada di bawah kontrak dengan IMSO
(International Mobile Satellite Organization),
juga merupakan elemen penting dari system
GMDSS. Empat jenis Inmarsat Ship Earth
Station Terminal(Terminal Stasiun Penerima
Inmarsat di Bumi ) yang kompatibel dengan
GMDSS antara lain : Inmarsat versi A, B, C,
dan F77
Inmarsat - A
 Inmarsat-A – Versi pertama yang dioperasikan
oleh Inmarsat, memiki fungsi sebagai penerima
sinyal mengenai informasi yang diperlukan oleh
sistem GMDSS melalui transmisi oleh satelit
milik inmarsat. IMSO telah mengajukan pada
IMO untuk memperbarui Inmarsat-A dengan
cara diganti dengan versi yang berteknologi
lebih modern dan segera menghentikan
penggunaanya pada tanggal 31 Desember 2007.
Mulai saat itu, Inmarsat-A tidak digunakan lagi.
Inmarsat - B
 Inmarsat- B dan F 77 – adalah versi
penyempurnaan dari versi A, menyediakan
jaringan telepon, telex, high speed data service
(termasuk distress priority telephone dan telex
service dari dan ke RCC) antara kapal ke
bangunan lepas pantai, kapal ke kapal, maupun
bangunan lepas pantai ke kapal. Versi F77
merupakan versi yang didesain untuk
digunakan dengan Inmarsat-C karena
kemampuan transmisi datanya tidak memenuhi
persyaratan GMDSS.
Inmarsat - C
 Inmarsat-C – menyediakan fasilitas penyimpanan dan pengiriman data (store-and-
forward data), dan fasilitas e-mail dari kapal ke bangunan lepas pantai, bangunan
lepas pantai ke kapal, maupun dari kapal ke kapal. Inmarsat-C juga memiliki
kemampuan untuk mengirim distress signal (sinyal bahaya) yang terformat ke
sebuah RCC dan ke Inmarsat-C SafetyNET Service. Inmarsat-C SafetyNET Service
adalah sebuah satelit pemancar informasi keselamatan maritim dunia yang
memancarkan informasi peringatan mengenai cuaca buruk (badai maupun
gelombang tinggi) di laut, peringatan navigasi pada NAVAREA, peringatan radio
navigasi, peringatan laporan adanya bongkahan es dan peringatan-peringatan yang
dikeluarkan oleh USCG-Conducted International Ice Patrol, dan informasi-informasi
sejenis yang tidak tersedia pada NAVTEX. SafetyNET cara kerjanya mirip dengan
NAVTEX pada area di luar jangkauan NAVTEX. Peralatan Inmarsat-C relative lebih
ringan dan lebih murah dari pada Inmarsat-A, B, atau F77. Antena Terminal Stasiun
Penerima Inmarsat-C di bumi memiliki ukuran yang lebih kecil dibadingkan
Inmarsat-A, B, dan F77. SOLAS saai ini menyaratkan Inmarsat-C untuk memiliki
sebuah penerima sinyal navigasi satelit yang terintergrasi, koneksi tersebut akan
memastikan informasi lokasi yang akurat untuk dikirim ke RCC apabila sinyal tanda
bahaya (distress signal) dipancarkan oleh kapal yang mengalami kecelakaan.
Inmarsat juga mengoperasikan sistem EPIRB, yaitu Inmarsat-L, yang mirip dengan
system yang dioperasikan oleh ME2002 (Penyedia layanan lainnya) .
PROSEDUR PENGOPERASIAN PERALATAN GMDSS

 Very High Frequency (VHF) dan medium


frequency (MF)/high frequency(HF)

Sistem komunikasi darat pada sistem GMDSS


digunakan untuk dapat melakukan komunikasi
dalam jarak jangkau yang pendek, sedang dan
jauh dengan menggunakan frekuensi yang
berada pada jalur frekuensi VHF (very high
frequency), MF (medium frequency) serta HF
(high frequency).
1. Prinsip Kerja VHF

 Frekuensi sangat tinggi (VHF) adalah frekuensi radio berkisar dari 30 MHz
sampai 300 MHz. Frequencies immediately below VHF are denoted (HF),
and the next higher frequencies are known as (UHF).Frekuensi VHF
langsung di bawah ditandai frekuensi tinggi (HF), dan frekuensi yang lebih
tinggi berikutnya dikenal sebagai frekuensi tinggi Ultra (UHF). The is done
by .Para alokasi frekuensi dilakukan oleh ITU (International Comunication
Union).

 Perangkat komunikasi VHF radiotelephone merupakan perangkat


komunikasi yang menggunakan sistem radio VHF (very high frequency)
yang diperuntukkan untuk keperluan maritim serta memenuhi ketentuan
IMO (International Maritime Organization) dalam hal kemampuan untuk
memancarkan dan menerima sinyal marabahaya di laut. Perangkat ini
dilengkapi dengan MMSI (maritime mobile service identity), sehingga selain
dapat digunakan untuk memancarkan dan menerima sinyal marabahaya,
dapat juga digunakan untuk melakukan panggilan atau penerimaan
komunikasi secara individual, komunikasi ke seluruh kapal ataupun pada
area tertentu saja, dan beroperasi pada range frekuensi 155.00-166.475 MHz.
Prinsip Kerja MF/HF
 Untuk komunikasi jarak sedang digunakan jalur frekuensi MF. Frekuensi
2187,5 kHz digunakan untuk panggilan marabahaya dan keselamatan
dengan menggunakan panggilan selektif dijital untuk arah komunikasi
dari kapal ke pantai, kapal ke kapal serta pantai ke kapal, sedangkan
untuk komunikasi di lokasi musibah yang menggunakan telepon radio
digunakan frekuensi 2182 kHz. Sedangkan frekuensi 2174,5 kHz
digunakan hanya untuk komunikasi dengan menggunakan telex.

 Untuk komunikasi dengan arah komunikasi dari kapal ke pantai dan dari
pantai ke kapal yang berada dalam jarak jangkau yang jauh digunakan
komunikasi HF sebagai alternatif terhadap komunikasi satelit. Frekuensi-
frekuensi yang digunakan adalah pada band frekuensi 4, 6, 8, 12 dan 16
MHz. Kapal-kapal yang diperlengkapi dengan peralatan komunikasi HF,
harus selalu menjaga frekuensi marabahaya pada band 8 MHz, serta salah
satu frekuensi yang diharuskan yang sesuai untuk daerah dimana kapal
tersebut sedang berlayar
 Perangkat komunikasi MF/HF radiotelephone merek
FURUNO merupakan perangkat komunikasi yang
menggunakan sistem radio MF/HF (medium frequency/high
frequency) yang diperuntukkan untuk keperluan maritim
serta memenuhi ketentuan IMO (International Maritime
Organization) dalam hal kemampuan untuk memancarkan
dan menerima sinyal marabahaya di laut. Perangkat ini
dilengkapi dengan MMSI (maritime mobile service identity),
sehingga selain dapat digunakan untuk memancarkan,
menerima serta memonitor sinyal marabahaya, perangkat ini
juga dapat digunakan untuk komunikasi biasa antara kapal ke
kapal maupun kapal ke darat pada range frekuensi
pengiriman antara 1,6 MHz sampai 27,5 MHz, serta range
frekuensi 100 kHz sampai 30 Mhz, dan frekuensi 2182 kHz
sebagai frekuensi marabahaya, disamping itu perangkat ini
juga dapat berfungsi sebagai telex.
Prosedur Operasi MF/HF DSC

Jika kapal dalam keadaan marabahaya,


maka memancarkan atau
mentransmisikan alarm marabahaya
dalam dilakukan dengan dua cara
sama seperti pada VHF yaitu In short
of time (dalam waktu yang cepat) dan
with inserting data (dengan terlebih
dahulu memasukkan data)
Search And Rescue Transponder (SART)

 SART singkatan Search And Rescue (Radar) Transponder adalah


sarana utamadalam GMDSS. Tujuannya adalah untuk membantu
pencarian lokasi survival craft, atau kapal yang mengalami
marabahaya. Hal ini memungkinkan setiap kapal atau pesawat
terbang yang dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi
lokasisurvival.

 Pada umumnya, dua SART diletakkan masing-masing pada sisi


bridge kiri dan kanan, di mana dapat dengan mudah dicapai jika
meninggalkan kapal. Untukmendapatkan jangkauan deteksi yang
diperlukan, SART harus dioperasikanminimal 1 meter di atas air,
sehingga peraturan yang tepat dibuat untukmenempatkan SART
pada survival craft, yaitu diletakkan pada tiang teleskopikyang
didorong keluar melalui lubang di kanopi liferaft dengan SART yang
diletakkan di atasnya.
 Fungsi SART dalam GMDSS adalah untuk Locating
Signal yaitu untuk untuk memudahkan penemuan
posisi Survival Craft. Ketika terdeteksi atau
terinterogasi oleh RADAR, SART akan berganti ke
modus Transmit dan memancarkan sinyal audio dan
visual (tampilan pada RADAR berupa titik-titik,
semakin dekat posisi SART maka semakin besar titik-
titik nya yang membentuk seperti ring). Jangkauan
pendeteksian SART tergantung dari tinggi tiang
RADAR kapal-kapal SAR dan ketinggian SART,
normalnya sekitar 15 KM (8 nm).
Pengoperasian SART

Tahapan mengaktifkan SART untuk digunakan


sebagai berikut :

Lepaskan SART dari bracket (tempat SART


terpasang)
Untuk menghidupkan (switch-on) tekan
tombol hitam dan ini berarti SART akan berada
pada posisi stanby mode.
Ketika SART berhasil diinterogasi oleh
RADAR, maka lampu SART akan hidup dan
bersuara (beep)\
Narrow Band Direct Printing (NBDP)

 NBDP adalah catatan yang tercetak/print dari pesan komunikasi. Jika


suatu kapaldalam situasi marabahaya akan baik jika memiliki catatan
yag tercetak dari semuakomunikasi yang terjadi selama operasi.

 NBDP adalah istilah yang kita gunakan untuk menggambarkan metode


pengiriman informasi melalui radio dan setelah itu dicetak. Dalam
beberapa publikasi itu disebut TELEX, sistem yang digunakan pada
komunikasi melalui pantai/darat yang dilakukan antara kantor.

 Salah satu kelemahan menggunakan NBDP untuk komunikasi adalah


bahwaoperator yang terampil untuk menerima berita diperlukan.
keuntungannya adalah bahwa ada hard copy-semua komunikasi
tertulis. NBDP komunikasimenggunakan sinyal digital untuk
menghubungan antara komunikator
 Prosedur Pengoperasian NBDP

 Langkah-Langkah Pengoperasian NBDP sebagai


berikut :

 Nyalakan (switch on) :


 SSB (single side band)
 NBDP (narrow band direct printing)

 .
FUNGSI GMDSS

Alerting adalah pemberitahuan marabahaya yang cepat dan berhasil pada unit yang dapat
mengadakan atau mengkoordinasikan pencarian dan pertolongan. Alat yang digunakan :
Inmarasat C, VHF DSC, MF DSC, HF DSC, EPIRB COSPAS-SARSAT/INMARASAT
 SAR Coordinating Communication adalah komunikasi yang digunakan untuk koordinasi
antara unit-unit yang perpotensi SAR termasuk kapal-kapal yang berada di laut untuk
merencanakan operasi pencarian dan pertolongan. Alat yang digunakan : Inmarsat C, VHF
Voice, MF Voice dan HF Voice.
 On Scene Communication adalah sistem komunikasi yang digunakan dilokasi musibah
antara on scene commander dan unit-unit yang ikut dalam operasi termasuk kapal-kapal yang
terkena musibah apabila masih dapat melakukan komunikasi. Alat yang digunakan adalah
VHF Voice.
 Location Signal adalah signal untuk memudahkan penemuan posisi survival craft. Alat yang
digunakan adalah SART 9 GHz.
 Dessemination of Maritime Safety Information (MSI) adalah informasi-informasi mengenai
keselamatan pelayaran. Alat yang digunakan adalah NAVTEX atau EGC.
 General Radio Communication adalah komunikasi dari kapal ke suatu jaringan radio di
darat yang ada hubungannya dengan keselamatan. Alat yang digunakan adalah VHF Voice.
 Bridge to Bridge Communication adalah komunikasi antar kapal dari anjungan yang ada
hubungannya dengan keselamatan. Alat yang digunakan adalah VHF Voice
PEEMBAGIAN WILAYAH PELAYARAN
GMDSS DAN PERALATANNYA

Daerah Pelayaran A1 adalah daerah pelayaran dalam jarak capai perangkat
radio teleponi VHF dari stasiun pantai terdekat kurang lebih 20 - 30 mil yang
dibuka terus menerus selama 24 jam menggunakan perangkat VHF DSC.
Peralatannya : VHF radio teleponi dan DSC, NAVTEX receiver atau EGC,
EPIRB COSPAS-SARSAT / INMARSAT, SART 9 Ghz dan VHF Portable.
 Daerah Pelayaran A2 adalah daeah pelayaran diluar A1 yang dalam jarak
capai perangkat radio telepono MF dari stasiun pantai terdekat lebih kurang
100 mile yang dibuka terus menerus selama 24 jam dengan menggunakan
perangkat MF DSC. Peralatannya : Semua peralatan dari daerah A1 ditambah
dengan MF radio teleponi dan DSC.
 Daerah Pelayaran A3 adalah daerah pelayaran diluar A1 dan A2 yang
terjangkau dalam liputan satelit geostasioner yaitu 70 derajat LU s/d 70 derajat
LS. Peralatannya : Semua peralatan A1 dan A2 ditambah dengan HF radio
teleponi dan NBDP atau INMARSAT A, B dan C.
 Daerah Pelayaran A4 adalah daerah pelayaran diluar A1, A2 dan A3.
Peralatannya : VHF radio teleponi dan DSC, NAVTEX receiver, EPIRB
COSPAS-SARSAT/INMARSAT, SART 9 Ghz, VHF Portable, MF radio teleponi
dan DSC, HF radio teleponi dan DSC
Perbedaan utama antara EPIRB COSPAS-SARSAT
dan L-Band EPIRB INMARSAT
 EPIRB COSPAS-SARSAT

 Frekuensi 406 Mhz ; 125,5 Mhz


 Coverage area seluruh dunia
 Pengoperasian secara otomatis tanpa memprogram terlebih
dahulu karena menggunakan asas effect doppler

 L-Band EPIRB INMARSAT

 Frekuensi 1.6 Ghz


 Coverage area lebih kurang 70 derajat LU s/d 70 derajat LS
 Sebelum diaktifkan terlebih dahulu harus dimasukkan data
posisi yang dihubungkan dengan GPS
3 Komponen utama INMARSAT

 Ship Earth Station (SES)


 Satelit beserta fasilitas penunjang didarat (NCS)
 Coast Earth Station (CES)
Fungsi-fungsi NCS adalah :

 Mengatur kanal / saluran-saluran komunikasi


satelit
 Menentukan saluran telepon / telec dari
persediaan saluran yang ada bagi CES dan SES
 Memancarkan sistem Enhance Group Call (EGC)
Jenis-jenis berita yang disiarkan oleh NAVTEX yang
dipancarkan pada frekuensi 518 Khz

 Navigation warning
 Meteorologi warning
 Ice reports
 Search and Rescue information
 Meteorologi forecast
 Pilot service messanges
Jenis-jenis berita yang tidak dapat
dibatalkan NAVTEX


Navigation warning
 Meteorologi warning
 Search and Rescue Informastion
 Additional messages for A / Rig
Movement
Jadwal Pemancaran pada NAVTEX

 A : 00.00 - 00.10
 B : 00.10 - 00.20
 C : 00.20 - 00.30
 D : 00.30 - 00.40
 E : 00.40 - 00.50
 F : 00.50 - 01.00
Contoh pemancaran pada kode F adalah

 F : 00.50 - 01.00
 04.50 - 05.00
 08.50 - 09.00
 12.50 - 13.00
 16.50 - 17.00
 20.50 - 21.00
 24.50 - 01.00 (00.50 - 01.00)
Frekuensi-frekuensi Distress
(marabahaya)
 MF ==>> 2187.5 Khz frekuensi shift =
lebih kurang 85 Hz
 HF ==>> 4207.5 Khz, 6321 Khz, 8414,5
Khz, 12577 Khz, 16804,5 Khz frekuensi
shift = 85 Khz
 VHF =>> Ch 70 / frekuensi 156.525
Mhz, frekuensi shift = lebih kurang 400
Hz
Dalam preamble berita NAVTEX terdiri dari kode
ZCZC DB 22 maksudnya adalah :
 - ZCZC : Kode awal preamble NAVTEX
 - D : Identitas stasiun pemancaran berita NAVTEX
 - B : Kode penyiaran berita NAVTEX yaitu
Meteorological Warning
 - 22 : No urut berita yaitu 22

 Jika no urut 22 diganti 00 maksudnya adalah


peringatan tersebut sangat membahayakan bagi
kapal-kapal dan Pesawat NAVTEX akan menerima
berita terus-menerus setiap 4 (empat) jam sekali.
Hubungan peralatan NAVTEX dengan fungsi GMDSS adalah untuk menerima
informasi-informasi mengenai keselamatan pelayaran (MSI)

 Secara singkat sistem kerja EGC dan


perbedaanya dengan sistem NAVTEX...
 EGC dipancarkan oleh NSC lewat
commond channel : Safety Net untuk
M.S.I atau Fleet Net untuk komersial
melalui Satelit INMARSAT ke kapal-
kapal dengan beberapa Mode yang unit.
Perbedaan utama antara EPIRM COSPAS-
SARSAT dengan L-Band EPIRB INMARSAT
 Tugas radio operator apabila terjadi
marabahaya (Distress) adalah :

 Memancarkan tanda distress dengan


mengaktifkan EPIRB kemudian
pancarkan distress pada DSC
MF/HF/VHF selanjutnya
tinggalkan kapal dengan membawa
SART, VHF Portable dan EPIRB
Gambar format panggilan marabahaya
dengan DSC

 Dot Pattern : Pulsa sebanyak 200 titlk yang digunakan untuk


menghentikan Scanning pada pesawat DSC watch keeping receiver

 Phasing Sequence : Penundaan waktu sesaat untuk menunggu pase


urutan berikutnya.

 Format Specifier : Untuk menunjukkan bahwa format ini adalah


format Distress/ marabahaya.

 Self Identification : Identifikasi stasiun kapal yang memancarkan


marabahaya
 Nature of Distress : Menunjukkan sifat/ jenis bahaya
yang sedang dialami

 Coordinates : Posisi kapal yang ada dalam keadaan


marabahaya

 Time : Waktu / saat terjadinya musibah.

 Telecommand : Untuk memberitahukan frekuensi dan


kelas emlSI yang digunakan apabila akan
menghubung; kapal yang mengalami musibah.

 End Of Sequence : Akhir dari pada urutan forma


Dua mode komuniasi dalam sistem NBDP yaitu FEC dan ARQ

 FEC adalam sistem pemancar dengan mengirim


secara broadcase masing-masing karakter sebanyak
dua kali pada interval waktu 4 karakter, stasiun TX
hanya memancarkan dan stasiun RX hanya menerima

 ARQ adalah sistem permintaan ulang secara otomatis


dimana stasiun TX mengirim tiga-tiga karakter dan
untuk mengirim tiga karakter berikutnya dibawah
perintah stasiun RX dengan memberikan sinyal
contoh, sehingga kedua stasiun tersebut saling
bergantian memancar dan menerima.
SART
 Kemampuan operasi dari SART Transponder bila di
Interogasi oleh RADAR Pelayaran, SART Transponder
tersebut harus dapat beroperasi dengan betul dan
mampu memancarkan sinyal dengan frekuensi bergeser
(swept frequency) ketika menerima sinyal interogasi
dari RADAR kapal dengan tinggi antena RADAR 15 m,
pada jarak paling sedikit 10 mil laut.
 SART bekerja pada frekuensi 9 Ghz
 Setelah dinyalakan SART maka SART dalam kondisi
standby ditandai dengan lampu berkedip
 Apabila SART mendapat sinyal interogasi dari RADAR
kapal atau RADAR pesawat terbang maka SART akan
memancarkan sinyal kepada RADAR kapal atau
pesawat terbang, ditandai dengan lampu LED pada
SARTmenyala dan diikuti bunyi secara terus-menerus.
3 Mode kerja satelit COSPAS-SARSAT

 Real time 121,5 Mhz repeater datas system : repeater pada


satelit memancarkan sinyal 121,5 Mhz langsung ke stasiun LUT
tanpa melalui proses. LUT dan EPIRB harus dalam jarak
pandang langsung terhadap satelit, sinyal baru dapat diproses
posisinya di LUT.
 Real time 406 Mhz Proccessed data system : Satelit menerima
sinyal 406 Mhz, data langsung diproses posisinya dengan
penggeseran frek dopper, data posisi tersebut dipancarkan ke
stasiun LUT yang berada pada jarak pandangnya.
 Global 406 Mhz Coverage Mode : Dengan menyimpan data
posisi rambu pada COSPAS memori, satelit tersebut dapat
memberikan data posisi rambu pada semua LUT aktif yang
dilintasi.
Diagram COSPAS - SARSAT
Gambar Assigned Frequency dalam sistem NBDP

 Assigned Frequency adalah frekuensi tengah yang


dipancarkan dengan menambahkan atau
mengurangkan frekuensi lebih kurang 85 hz
sehingga membentuk Space dan Mark.
 Carrier Frequency adalah gelombang pembawa
yang akan dimodulasikan dengan sistem Telex
menggunakan Frequency Shift Keying (FSK).

Anda mungkin juga menyukai