Anda di halaman 1dari 43

KOMUNIKASI RADIO

TELKOM
KOMUNIKASI RADIO
adalah sistem telekomunikasi melalui udara
yg menggunakan gelombang radio sebagai
pembawa informasinya
Prinsip
Informasi yang telah dirubah menjadi sinyal
dipancarkan melalui Antena dari suatu
Pemancar Radio

Pemancar Radio
alat telekomunikasi yang menggunakan
dan memancarkan gelombang radio
Sifat utama sinyal yg dipancarkan Antena adalah
keterarahannya

• Sinyal frekuensi rendah bersifat omnidireksional


(sinyal terpropagasi ke semua arah dari antena)

‣ Pada frekuensi tinggi dimungkinkan menyatukan/


menghimpun sinyal ke dalam sinar berarah
Penggunaan gelombang radio,
tergantung pada :

• Bentuk informasi
• Frekuensi yang digunakan
• Medan geografis yang dilewati
• Cakupan atau jarak jangkauan
Spektrum Gelombang Elektromagnetik untuk Telekomunikasi
Bidang frekuensi yang khusus untuk beberapa aplikasi
Aplikasi Band frekuensi
AM radio 535 - 1605 KHz

Citizen band radio 27 MHz

Cordless telephone devices 43.69 - 50 MHz

VHF TV 54 - 72 MHz; 76 - 88 MHz; 174 - 216 MHz

Aviation 118 - 137 MHz

Ham radio 144 - 148 MHz; 420 - 450 MHz

UHF TV 470 - 608 MHz; 614 - 806 MHz

Cellular phones 824 - 849 MHz; 869 - 894 MHz

Personal communication services 901 – 902 MHz; 930 – 931 MHz; 940 – 941 MHz

Search for extra-terrestrial intelligence 1420 - 1660 MHz


Klasifikasi Gelombang radio dan aplikasinya
Spektrum frekuensi radio dan aplikasinya
Frequency band Frequency range Application areas
Very Low Frequency (VLF) 3kHz - 30kHz Radio navigasi, radio maritin atau komunikasi pada
kapal
Low Frequency (LF) 30kHz - 300kHz Radio navigasi atau radio mobil

Medium Frequency (MF) 300kHz - 3MHz Radio pemancar AM, radio aeronautical

High Frequency (HF) 3MHz - 30MHz Radio maritin dan radio aeronautical

Very High Frequency (VHF) 30MHz - 300MHz Komunikasi bergerak, siaran FM, siaran TV, aeronautical
mobile, radio panggil.

Ultra-High Frequency (UHF) 300MHz - 1GHz Siaran TV, radio mobile satellite, komunikasi bergerak
dan radio astronomy

L band 1GHz - 2GHz Radio navigasi aeronautical, earth exploration satellite

S band 2GHz - 4GHz Penelitian ruang angkasa, komunikasi satelit tetap


C band 4GHz - 8GHz Komunikasi satelit tetap, meteorological satellite
Communication

X band 8GHz - 12GHz Komunikasi satelit tetap, penelitian ruang angkasa


Ku band 12GHz - 18GHz Komunikasi satelit tetap dan bergerak, satelite
broadcast
K band 18GHz - 27GHz Komunikasi satelit tetap dan bergerak.

Ka band 27GHz - 40GHz Komunikasi Intersatellite, mobile komunikasi satellite.

Millimeter 40GHz - 300GHz Penelitian ruang angkasa, komunikasi Inter-satellite.


Komunikasi radio
Komunikasi radio, terdiri dari dua jenis :
‣ Telegraf radio
‣ Telepon radio
Telegraf radio
Pesan dipancarkan oleh gelombang radio
kontinyu terinterupsi periodik (Continuous
Wave) dengan kode telegrafi
Continuous Wave (CW)  Gelombang berkesinambungan
‣ Telegrafi, dengan memindahkan kode-kode Morse
‣ Telepon radio
Suara atau musik dipancarkan dari suatu
tempat ke tempat lain dengan pertolongan
gelombang radio yg dimodulasi suara
atau musik

Gelombang termodulasi (MW=Modulated Wave) :


‣ Radio Telefoni,  memindahkan berita/informasi
Diagram blok Sistem Komunikasi Radio
Perambatan Gelombang Radio

Antena Antena

PEMANCAR PENERIMA

(Transmitter = Tx) (Receiver = Rx)


(feeder)
(feeder)
Sistem yang digunakan :
Terrestrial Extraterrestrial
melalui darat/bumi melalui satelit

LOS System

Tx/Rx Tx/Rx
Unsur-unsur dalam
Sistem Komunikasi Radio :
Pengirim : • Mikropon atau tombol telegraf
• Pemancar (Transmitter)
• Antena Pemancar

Penerima : • Antena Penerima


• Penerima (Receiver)
• Pengeras suara (Loud Speaker)
Diagram blok unsur-unsur
Sistem Komunikasi Radio

Perambatan gelombang radio


Antena Antena

PEMANCAR PENERIMA
Mikropon LS
(Transmitter =Tx) (Receiver = Rx)
Functional block of a Communication System
Antenna
Transmitter
Channel
Information
Coder Amp Modulator
Source

High-Freq
Oscillator
Antenna

Channel Destination
Demodulator Amp Decoder
of Information

Local Receiver
Oscillator
Hubungan radio
+ gangguan

Antena Antena
Pemancar Penerima
SUMBER TUJUAN

Transducer Amplifier Amplifier Transducer


(Coder) (Decoder)

Informasi Informasi asli


asli yang diterima +
Transmitter Receiver gangguan

Sinyal elektronis
+ gangguan
Sistem Pemrosesan Sinyal Radio
Dalam penerimaan sinyal, ada 2 sistem :

1. Sistem langsung (straight)


Bersifat : Tidak selektif dan tidak sensitif
(Untuk sinyal pancaran yg kuat saja)

2. Sistem Superheterodin (Superheterodyne)


Bersifat : Selektif dan sensitif
(Mampu menerima sinyal yg lemah)
Diagram blok Sistem Komunikasi Radio
Propagasi gel.radio

POWER DEMODU AUDIO


AMP TUNER LATOR AMP

AUDIO LS
AMP MODULATOR

MIC

OSC. RF
PENERIMA
Penerima Radio
PEMANCAR Langsung
Perbedaan bagian/diagram blok
PEMANCAR PENERIMA
(Transmitter =Tx) (Receiver = Rx)
‣ Mikropon •Loud Speaker
‣ Osilator RF •Osilator Lokal
•Demodulator
‣ Modulator (Detektor)
Proses komunikasi radio
(Telepon)
Fungsi bagian-bagian dari PEMANCAR
• Mikropon  mengubah suara menjadi sinyal
• Audio Amplifier  menguatkan sinyal audio
• Osilator RF  pembangkit sinyal frek.tinggi,
(yg berfungsi sebagai gel. pembawa)
• Modulator  pencampur (menumpangkan
sinyal audio pada gel. pembawa)
• Power Amplifier  sebagai penguat daya
• Antena  memancarkan gelombang radio
Fungsi bagian-bagian dari PENERIMA

• Antena  menangkap/menerima gel. radio


• Tuner (Penala)  memilih frek. gel. radio
• Demodulator/Detektor  memisahkan sinyal
audio dari gel. pembawa
• Audio Amplifier  menguatkan sinyal audio
• Speaker  merubah sinyal menjadi suara
Blok dasar suatu Penerima AM
langsung
Antena
Penerima

SELEKTOR PENGUAT PENGUAT


(TUNER) RF DETEKTOR AUDIO
Antena

RF IF

TUNER PENGUAT MIXER PENGUAT PENGUAT


LS
RF IF DETEKTOR AUDIO

fo Keterangan :
OSC.
LOKAL RF = Radio Frequency
IF = Intermediate Frequency
Standar IF: (AM = 455 kHz; FM = 10,7 MHz)

OSC = Oscillator
LS = Loud Speaker
Gelombang radio merupakan bagian dari
Spektrum Gelombang Elektromagnit
Pemanfaatan dan aplikasi dari gelombang radio,
secara internasional diatur oleh ITU
(International Telecommunications Union)
• Suatu negara juga mempunyai kebijakan sendiri
dalam pemakaian frekuensi
Contoh, rekomendasi dari ITU
Untuk FM Broadcast : 88 – 108 MHz
Terbagi untuk 100 stasiun dengan spasi 200 kHz
Sehingga mulai 88.1, 88.3, 88.5, . . . . 107.9 MHz

Untuk USA melalui FCC (Federal Communications Commisions)


New York 88.3 MHz dan di luar New York 88.9 MHz
Pembagian Frekuensi

1. Dibawah 100 KHz : Komunikasi tdk terpengaruh topan/badai


2. 100 – 500 kHz : Komunikasi jarak dekat & menengah
3. 500 – 1700 kHz : Siaran jarak beberapa ratus km
4. 1,7 – 6 MHz : Siaran jarak dekat dan menengah
5. 6 – 30 MHz : Siaran dan komunikasi jarak jauh
6. Diatas 30 MHz : Komunikasi sejauh garis pandang
(Line Of Sight), komunikasi antar tempat
Pembagian Jalur :
• MW (Medium Wave) : 530 – 1620 kHz
• SW 1 (Short Wave) : 2,3 – 7,5 MHz
• SW 2 (Short Wave) : 7,5 – 22 MHz
• FM : 88 – 108 MHz
Overing :
adalah menempatkan batas-batas tentang
frekuensi tertinggi dan terendah dalam satu
jalur frekuensi
 MW (Medium Wave) : 520 – 1640
kHz
 SW 1 (Short Wave) : 2,2 – 7,6 MHz
 SW 2 (Short Wave) : 7,4 – 23 MHz
 FM : 87,5 - 109
MHz
Tracking (penjejakan)
adalah menjejaki dalam satu jalur frekuensi
agar diperoleh penerimaan dengan level
yang hampir sama
Tracking dilakukan pada 2 buah titik dalam
satu jalur frekuensi
MW (Medium Wave) : 600 dan 1400 kHz
SW 1 (Short Wave) : 2,5 dan 6,5 MHz
SW 2 (Short Wave) : 8 dan MHz
FM : 90 dan 100 MHz
Di Indonesia, alokasi frekuensi sinyal carrier untuk
siaran FM ditetapkan pada frek. 87,5 MHz -108 MHz
(Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 15 Tahun 2003)

• Terbagi 204 kanal dengan penganalan


kelipatan 100 kHz
• Kanal pertama pada frekuensi 87,6 MHz,
dan kanal ke 204 pada frekuensi 107,9 MHz
Frekuensi sinyal carrier inilah yang
disebutkan oleh stasiun radio untuk
menunjukkan keberadaannya
(Yg disuarakan oleh penyiar atau iklan stasiun radio)

Contoh :
 Radio KIS FM : 103,2 MHz
 RRI Surakarta : Pro 1 : FM 105,5 MHz
 AM 972 KHz
Contoh alat komunikasi, frekuensi dan
jalurnya
Walky Talky, 27 MHz  Jalur 11 meter
Handy Talky, 27 MHz  Jalur 11 meter
Radio CB(Citezen Band) 27 MHz Jalur 11
meter
• Pemancar, 3,5 MHz  Jalur 80 meter (AM)
• Transceiver, 144 – 148 MHz  Jalur 2 meter
‣ Radio amatir 50 – 54MHz  jalur 6 meter

c 3. 108
Ket : Jalur ≈ Panjang gelombang (λ) = ---- = --------
f f
Penerima Radio

Anda mungkin juga menyukai