NIM : C2C019007
“Rangkuman Penggunaan Frekuensi Radio”
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi
dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena
gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika
objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam
frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini
berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi
elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Demikian, bukan berarti seluruh frekuensi di kedua band tersebut dapat dipergunakan
begitu saja, melainkan dibatasi sesuai dengan kewenangan pemerintah. Alokasi frekuensi band
HF (High Frequency) untuk organisasi RAPI di Indonesia diberikan keleluasaan dari Frek
26.960 Mhz hingga 27.410 Mhz. Sedangkan Band VH (Very High Frequency) mulai 142.0375
Mhz sampai 143.5375 Mhz. (Sumber:, Buku Panduan RAPI Daerah 10 Jawa Barat).
Jenis frekuensi yang digunakan oleh radio komunikasi adalah VHF (Very High
Frequency) dan HF (High Frequency). VHF (Very High Frquency) adalah istilah radio
komunikasi yang dipergunakan anggota RAPI adalah 2 meter band biasanya dipergunakan untuk
radio komunikasi jarak dekat. Sebenarnya band ini memancar pada frekuensi 100 Mhz hingga
300 Mhz. Mengapa demikian? Karena gelombang radio yang dipancarkan tersebut arahnya
berbentuk garis lurus (horizontal). Sebagai contoh, apabila jarak antara pengguna 2 stasiun radio
komunikasi, salah satu diantarnya terdapat hambatan atau halangan objek seperti gunung, pohon,
bangunan tinggi, yang posisinya lebih tinggi dibanding tempat yang bersangkutan mengudara
(pancaran gelombang radionya lebih rendah dibanding penghalang atau hambatannya), maka
sudah pasti transmisi yang dikirimkan ataupun diterima akan terhambat pula. Dari kesemua
penghalang dan hambatan sifatnya berbeda-beda.
B. Gelombang FM dan AM
1. Multichannel Frequency Modulation ( FM )
Modulasi frekuensi (FM) adalah metode untuk menyampaikan informasi melalui
gelombang pembawa dengan memvariasikan frekuensi, atau dengan memodulasi gelombang
radio (penghantar) dengan gelombang audio.FM ditemukan oleh Edwin Howard Armstrong yang
dapat mentransmisikan suara kualitas tinggi melalui gelombang radio.
1. Standar pelayanan :
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Microwave Link
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Studio to Transmitter Link (STL) Televisi
dan Radio Siaran
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Sistem Radio Konvensional
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Trunking
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Base Transceiver Station (BTS)
Penyelenggaraan Fixed Wireless Access (FWA)
o Pelayanan Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio Penyelenggaraan Seluler dan
FWA
o Pelayanan Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio Penyelenggaraan BWA
o Pelayanan Izin Penggunaan Frekuensi untuk Pertahanan dan Keamanan
o Pelayanan Izin Penggunaan Frekuensi untuk Sementara
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Penyiaran Televisi (LPP, LPS dan LPK)
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Penyiaran Radio (LPP, LPS dan LPK)
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Maritim (stasiun pantai, stasiun kapal)
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Penerbangan (stasiun darat, stasiun pesawat
terbang)
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Satelit (stasiun bumi, stasiun angkasa)
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Radar
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Meteorologi
2. Visi : "Tersedianya infrastruktur penunjang komunikasi lancar informasi benar melalui
birokrasi layanan Spektrum Frekuensi Radio yang profesional dan berintegritas"
3. Misi
o Mewujudkan pelayanan perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi
operator radio yang mudah dan mandiri, cepat, akurat, pasti dan benar;
o Meningkatkan inovasi berbasis IT yang tepat dalam proses perizinan spektrum
frekuensi radio dan sertifikasi operator radio;
o Mengutamakan transparansi dalam kegiatan perizinan spektrum frekuensi radio
dan sertifikasi operator radio;
o Mengedepankan partisipasi pemangku kepentingan dalam penanganan perizinan
spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio;
o Menerapkan budaya anti korupsi dalam pelaksanaan perizinan spektrum frekuensi
radio dan sertifikasi operator radio;
o Melaksanakan perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio
dengan etos kerja dan kinerja yang tinggi.
4. Moto : "Dengan santun memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan pasti tanpa
gratifikasi"
5. Maklumat : ''Pelayanan perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio
pada Direktorat Operasi Sumber Daya dilaksanakan paling lama dalam waktu 44 (empat
puluh empat) hari sebagaimana ISO 9001:2008 sesuai Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika No. 17 Tahun 2005"
6. Etika Pelayanan
o Setiap pegawai akan memegang teguh rahasia dan bertanggung-jawab penuh atas
pekerjaan;
o Setiap pegawai tidak akan memberikan informasi kepada siapapun atau organisasi
apapun selain kepada pihak yang berwenang berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku terkait dokumen dan/atau data yang diberikan oleh pemohon
maupun dokumen dan/atau data perizinan yang diterbitkan;
o Setiap pegawai dalam melaksanakan tugas tidak akan menerima uang atau dalam
bentuk apapun sebagai gratifikasi;
o Setiap pegawai dalam melaksanakan tugas akan menghormati hak setiap
pemohon untuk mendapatkan perlakuan dan prioritas pelayanan yang sama atau
tanpa pembedaan dalam bentuk apapun
7. Hak dan Kewajiban
o Direktorat Operasi Sumber Daya wajib memberikan pelayanan perizinan
spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio dengan perlakuan dan
prioritas pelayanan yang sama atau tanpa pembedaan dalam bentuk apapun;
o Direktorat Operasi Sumber Daya berhak menerbitkan perizinan spektrum
frekuensi radio dan sertifikasi operator radio setelah dipenuhinya persyaratan
perizinan, ketersediaan frekuensi radio atau callsigned, hasil analisa teknis atau
lulus ujian Negara, atau tidak menerbitkan perizinan spektrum frekuensi radio dan
sertifikasi operator radio apabila tidak dipenuhinya persyaratan perizinan,
ketersediaan frekuensi radio atau callsigned, hasil analisa teknis atau lulus ujian
Negara;
o Pemohon wajib memberikan dokumen, data dan/atau apapun yang diperlukan
bagi pelaksanaan proses perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi
operator radio;
o Pemohon berhak mendapatkan informasi yang akurat dan kepastian atas status
proses perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio.
E. KETENTUAN UMUM
1. Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam terbatas yang dikuasai oleh negara.
2. Penggunaan spektrum frekuensi radio wajib memiliki Izin Stasiun Radio serta harus
sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu.
3. Penggunaan spektrum frekuensi radio bukan merupakan hak milik perseorangan, instansi
pemerintah dan atau badan hukum.
4. Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan Izin Stasiun Radio dan
dilarang merubah dan atau mengganti frekuensi radio, data administrasi dan data teknis
stasiun radio yang telah tercantum dalam Izin Stasiun Radio.
5. Perubahan data administrasi, perpindahan alamat/lokasi dan data teknis stasiun radio
harus mendapatkan persetujuan dengan mengajukan permohonan perubahan kepada
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika.
6. Izin Stasiun Radio atau salinannya wajib ditempatkan pada lokasi perangkat stasiun
radio.
IPSFR diberikan dalam bentuk pita frekuensi radio untuk jangka waktu 10
(sepuluh) tahun dan dapat diperpanjaeng 1 (satu) kali selama 10 (sepuluh) tahun.
2. Izin stasiun radio (ISR)
ISR diberikan dalam bentuk kanal frekuensi radio untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali selama 5 (lima) tahun.
Persyaratan permohonan izin penggunaan spektrum frekuensi radio dalam bentuk kanal
(ISR) secara umum adalah sebagai berikut :
1. Surat permohonan ditujukan kepada Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos
dan Informatika
2. Fotocopy akta pendirian badan hukum beserta salinan pengesahan dan akta perubahan
terakhir
3. Perangkat yang digunakan telah memiliki sertifikat
4. Data administrasi dan data teknis secara lengkap dan benar.
1. Pengguna spektrum frekuensi radio wajib membayar dimuka setiap tahun Biaya Hak
Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio yang besarnya sesuai peraturan
perundang-undangan.
2. Pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio wajib dilakukan
melalui sistem Host to Host dengan bank yang telah ditunjuk.
3. Permasalahan yang timbul akibat pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum
Frekuensi Radio yang tidak dilakukan melalui sistem Host to Host sepenuhnya menjadi
tanggung jawab wajib bayar/pengguna spektrum frekuensi radio.
4. Setiap penggunaan frekuensi radio wajib membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP)
frekuensi radio. Seluruh BHP frekuensi radio masuk ke Kas Negara sebagai Pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP).