Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI RADIO ANALOG KE DIGITAL

NAMA KELOMPOK:

1. AFFANDIKA BIMA SAPUTRA (2215754009)


2. MADE ADINDA KUSUMA WIJAYA (2215754037)
3. GEDE AGUS RAMA PRAYOGA (2215754015)
4. I KADEK ISNU GARDANA (2215754049)
5. KOMANG SURYA ADI REINAYA (2215754007)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN ADMIISTRASI NIAGA


POLITEKNIK NEGERI BALI
2022
Latar Belakang

Teknologi radio merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi di Indonesia. Sejak
adanya perkembangan di akhir abad ke-19, radio memberikan dampak yang begitu besar bagi
masyarakat, terutama sebagai media komunikasi, baik bagi perorangan maupun instansi.
Beberapa instansi yang menggunakan radio sebagai komunikasi antara lain militer, layanan
kesehatan, minyak dan tambang, dan lain sebagainya.

Sejarah Radio berawal dari penemuan seorang ilmuwan yang bernama Marconi. Radio
merupakan salah satu alat komunikasi paling penting dalam sejarah dunia. Radio didefinisikan
sebagai alat pengirim sinyal melalui radiasi elektromagnetik dan modulasi. Radio juga disebut
sebagai alat komunikasi masal karena mampu mengirimkan informasi kepada masyarakat luas.
Kehadiran radio sangat penting dalam membantu kehidupan manusia. Sejarah dari radio
mempunyai beberapa era sejak ditemukannya gramofon sampai radio di zaman modern saat ini.
Artikel tersebut nantinya membahas secara mendalam mengenai sejarah dari radio dan
perkembangannya dari masa ke masa.

– Sejarah Radio AM (Amplitude Modulation)


Radio AM (Amplitude Modulation) merupakan jenis radio yang menggunakan prinsip kerja
modulasi gelombang radio dan audio. Baik gelombang radio dan audio memiliki besaran yang
tetap, namun dengan proses modulasi, amplitudo gelombang radio akan disesuaikan dengan
amplitudo gelombang audio. Dalam konsep ini, gelombang radio menjadi gelombang pengantar
atau carrier sementara gelombang suara akan menjadi gelombang pembawa informasi.
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, Guglielmo Marconi adalah ilmuwan awal yang
mengembangkan jenis radio AM DI mampu mengirimkan sinyal suara dengan jarak jauh, yakni
sekitar 12 mil. Marconi berhasil mengirimkan informasi melalui udara antara Inggris dan Prancis
menggunakan osilator Tesla. Di tahun 1904, John Fleming mampu membuat tabung audion yang
selanjutnya dipakai sebagai alat penerima sinyal informasi dengan gelombang radio. Selanjutnya,
ilmuwan Lee deForest mampu mengembangkan tabung elektron yang disusun oleh tiga bagian
yang disebut triode audion. Alat ini merupakan pengembangan penemuan Fleming sebelumnya.
Walau begitu, sinyal yang mampu ditangkap masih tergolong lemah. Pada tahun 1912, ditemukan
radio amplifier oleh Edwin H Armstrong sebagai solusi dari masalah ini. Radio amplifier dapat
memperkuat gelombang radio dengan menangkap sinyal radio dari transmisi elektromagnetik dan
memberikan sinyal feedback dari tabung. Proses tersebut mampu memperkuat sinyal sebanyak 20
ribu kali per detik. Suara yang dapat ditangkap oleh receiver menjadi lebih kuat dengan
penggunaan amplifier ini. Penemuan dari Armstrong ini pun merupakan salah satu tonggak
penting dalam sejarah radio di dunia. Sekarang ini amplifier masih banyak digunakan dalam
teknologi sehari hari di pesawat radio yang kita gunakan.

– Sejarah Radio FM (frequency modulation)


Radio FM (frequency modulation) merupakan jenis radio yang memodulasi frekuensi gelombang
radio. Gelombang penghantar, dalam hal ini gelombang radio, dimodulasi frekuensinya
mengikuti gelombang pembawa informasi atau gelombang suara. Perbedaan diantara radio AM
dan FM adalah jenis modulasi yang dilakukan, dimana radio AM memodulasi amplitudo
gelombang sedangkan radio FM memodulasi frekuensi gelombang. Perkembangan radio FM
merupakan dampak dari kekurangan yang dimiliki radio AM, yang dikembangkan sebelumnya.
Radio AM mempunyai kekurangan sangat rentan terhadap interferensi khususnya oleh gangguan
cuaca. Armstrong pun mengawali risetnya untuk menggunakan modulasi gelombang dengan
membuat amplituodo gelombang radio konstan. Pada tahun 1933, ia berhasil mengembangkan
radio FM dengan hasil suara yang lebih baik, jernih dan kuat terhadap gangguan cuaca. Walau
penemuan ini sangat bermanfaat, radio FM tidak langsung dinikmati publik secara masal. Hal
tersebut dikarenakan tingginya biaya penggantian transmitter dan receiver yang sebelumnya
menggunakan prinsip radio AM.
Pada tahun 1940, Armstong memulai membangun stasiun radio FM pertama di dunia. Meski
begitu banyak penghalang yang membuat radio FM tidak dapat berkembangan secara pesat. Pada
akhir tahun 1960, radio FM baru mulai populer sebagai pengganti radio AM. Sesudahnya, radio
FM menjadi pilihan terbaik untuk saluran komunikasi.
– Radio Internet
Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio
konvensional. Radio internet ( dikenal juga sebagai web radio,radio streaming, dan e radio)
bekerja dengan cara menstransmisikan gelombang suara lewat internet. Kerjanya hampir sama
dengan radio konvensional yang gelombang pendek (Short Wave). itu;lah sebebnya banyak kaum
ekspatriat yg menggunakan radio internet unutk mengobati rasa kangen pada negara asalanya. Di
indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistim radio analog oleh stasiun radio
teresteruial untuk memperluas jangkauan siarannya.

– Radio Satelit
Radio satelit mentansmisikan gelombang audio dengan menggunakan sinyal digital. berbeda
dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang kontinyu. gelombang suara ditranmisikan
melalui gelombang digital yang terdiri atas kode biner 0 dan 1 , perusahaan penyedia satelit radio
dunia adalah worldspace yang melayani radio satelit di Amerika,Eropa,Asia,Australia,Afrika. Di
indonesia, sampai tahun 2002 worldspace telah bekerja sama dengan RRI.

– Radio berdefinisi tinggi (HD Radio)


Radio yang dikenal juga sebagi radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistim analog
dan digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan 2 stasiun digital dan analog brbagai
frekuensi yang sama. Kualitas suara yang dikeluarkan HD radio dengan radio satelit sams
jernihnya, tetapi layanan yang ditawarkan gratis. namun untuk dapat menerima siaran radio
digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal digital

Dalam perkembangannya, sistem radio dibagi menjadi dua jenis, yaitu radio analog dan radio
digital. Penggunaan radio jenis analog sangat masif di era 80-an hingga 90-an. Fungsinya pun
beragam, mulai dari sarana komunikasi untuk perusahaan besar seperti pertambangan,
komunikasi antar masyarakat hingga sebagai sarana hiburan. Pada dasarnya, radio analog
menggunakan gelombang elektromagnetik dalam mengirimkan sinyal dan memiliki sifat variabel
yang berurutan.
Dalam radio analog, terdapat dua karakter modulasi yang paling penting, yaitu amplitudo dan
frekuensi. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan sinyal dari radio analog.
Sementara itu, frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal yang ada dalam satuan detik. Selain itu
juga, terdapat fase yang merupakan besaran sudut sinyal analog di saat-saat tertentu. Sementara
itu, untuk isyarat biasanya ditentukan dengan gelombang sinus yang merupakan dasar bagi semua
bentuk komunikasi analog. Dengan demikian, sinyal dari radio analog memiliki jangkauan
transmisi dalam jarak yang cukup jauh.

Sistem radio digital


Perkembangan teknologi radio yang ada saat ini membuat komunikasi melalui teknologi tersebut
berubah ke ranah digital. Kehadiran sistem radio digital, khususnya di Indonesia, seolah-olah
memberikan jawaban atas padatnya penggunaan radio analog, khususnya untuk modulasi FM.
Sistem radio digital dalam hal penyaluran sinyalnya dapat mengubah informasi analog menjadi
angka-angka biner yang nilainya berubah-ubah sesuai besaran sinyal analog yang masuk melalui
pemancar radio digital. Proses inilah yang dinamakan decode.

Perbedaan Teknologi Radio Analog dan Digital

Radio analog

Di zaman yang serba terhubung internet sepertinya orang sudah jarang mendengarkan radio.
Kalau pun iya biasanya hanya radio di dalam mobil yang menyiarkan musik dengan sesekali
obrolan penyiarnya. Padahal radio sempat jadi media komunikasi utama untuk mencari informasi.

Meskipun demikian bukan berarti kematian bagi radio. Radio seperti media-media komunikasi
yang lain ikut berkembang mengikuti zaman. Radio yang dulu banyak orang pakai adalah radio
analog yang menggunakan sinyal gelombang suara yang nantinya ditangkap dan diproses. Sinyal
gelombang radio terbagi jadi dua yaitu FM dan AM, tergantung dari jenis sinyalnya. Sinyal
tersebut berbeda tergantung hak siar yang dimiliki stasiun radio. Hal ini karena gelombang
pembawa (carrier) stasiun radio harus unik agar tidak bertabrakan dengan radio lain.

Sayangnya, sinyal radio analog rentan terhadap gangguan, bunyi kresek kresek kresek. Entah itu
karena cuaca atau tembok. Cuaca yang buruk atau pantulan tembok membuat gelombang dalam
sinyal radio berubah. Alhasil suara yang dikeluarkan radio pun berubah. Biasanya gangguan-
gangguan tersebut menyebabkan radio mengeluarkan suara-suara statis.
Radio Digital

Seiring perkembangan jaman, teknologi digital pun muncul. Teknologi digital membantu
mengatasi masalah berbagai teknologi analog, termasuk juga radio. Contohnya dalam hal radio,
sinyal gelombang tidak dibaca mentah-mentah, tapi dibentuk jadi kumpulan dari angka 0 dan 1.
Angka 0 dan 1 ini seperti menggambarkan iya dan tidak. Dan nantinya kumpulan angka tersebut
adalah yang sering kita sebut sebagai file. Tak seperti sinyal gelombang, sinyal file ini tahan
terhadap gangguan. Alhasil suara yang dihasilkan oleh radio digital pun lebih bersih.

Radio digital pun memiliki banyak kelebihan lain. Sinyal file dapat membawa pesan teks yang
dapat muncul di radio digital yang mendukung teks. Jadi stasiun radio tak hanya dapat mengirim
audio saja, tapi teks singkat seperti mungkin judul lagu, nomor telepon stasiun radio atau judul
acara radio.
Kelebihan Dan Kekurangan Radio Analog Dan Digital
Keberadaan radio analog maupun radio digital memberikan banyak manfaat bagi masyarakat,
terutama dalam hal komunikasi. Namun, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Berikut penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari radio analog dan radio
digital yang perlu Anda ketahui.

Radio Analog
Kelebihan sistem radio analog dari segi pemilihan frekuensi adalah tidak membutuhkan jaringan
Internet dalam melakukan komunikasi. Sementara itu, kekurangan dari sistem radio ini antara
lain adalah terkadang dalam pengiriman suara sering kali terhalang oleh bangunan dan bentang
alam seperti perbukitan dan pegunungan. Selain itu, sistem radio analog juga sering terjadi
tumpang tindih sinyal sehingga membuat komunikasi menjadi terganggu.

Radio Digital
Kelebihan sistem radio digital adalah dari segi kualitas jelas lebih baik bila dibandingkan radio
analog. Suara yang dihasilkan oleh radio digital dinilai lebih tahan dari gangguan (noise)
gelombang radio lainnya, sehingga lebih jernih, tidak tumpang tindih, dan nyaman untuk
berkomunikasi. Dari segi sinyal, sistem radio ini dinilai lebih stabil dengan kecepatan pengiriman
yang sangat tinggi. Selain itu, dari segi infrastruktur dapat menghemat biaya.
Dari segi teknologi radio digital, komunikasi juga bisa digunakan untuk menjangkau wilayah
yang terpencil dengan kualitas komunikasi terbaik. Khususnya untuk perusahaan yang bergerak
di bidang pertambangan dan industri migas. Hal ini dikarenakan adanya teknologi full digital dan
fitur GPS Tracking seperti radio komunikasi digital yang dimiliki lintasarta data communication.
Dari segi lain, radio digital masih memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut di
antaranya adalah dalam melakukan komunikasi atau siaran bisa bermasalah pada kualitas
penerima. Hal ini terjadi di karenakan adanya kesalahan saat melakukan coding.
KESIMPULAN
Teknologi radio merupakan salah satu perkembangan di Indonesia. Dalam perkembangannya,
sistem radio dibagi menjadi dua jenis, yaitu radio analog dan radio digital. Penggunaan radio
analog sangat masif di era 80-an hingga 90-an. Seiring berkembangnya teknologi membuat radio
digital hadir dan memberikan jawaban atas padat nya penggunaan radio analog. Radio analog dan
digital memiliki perbedaan serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Perkembangan
teknologi radio yang ada saat ini membuat komunikasi melalui teknologi tersebut berubah ke
ranah digital.
DAFTAR PUSAKA
Alhada, A. (2018, November 16). Logo PNB (Politeknik Negeri Bali) Original PNG. Retrieved
from https://rekreartive.com/logo-pnb/
lintasarta. (2020, February 25). Perbedaan Sistem Teknologi Radio Analog dan Digital. Retrieved
from Blog.lintasarta.net: https://blog.lintasarta.net/article/solution/data-communications-
internet//perbedaan-radio-analog-dan-digital
Prihadi, S. D. (2015, April 21). Mengupas Perbedaan Radio FM dengan Radio Digital. Retrieved
from https://www.cnnindonesia.com

Wikipedia. (2022, April 27). Radio digital. Retrieved from https://id.wikipedia.org

bisnisbandung.com. (2020, May 4). Apa Sih Bedanya Radio Analog, Digital dan Daring?
Retrieved from https://www.bisnisbandung.com

Anda mungkin juga menyukai