Anda di halaman 1dari 6

TUGAS JURUSAN XI AUDIO VIDEO

SAMSUNG
"SEJARAH RADIO"

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

RIFLAN A. SUBAYANG
AFIF SULTHAN MAULANA
RAYEN SAPUTRA
GHAZI ATHALLAH
FAREL SAHREN
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang
menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui
gelombang data yang kontinu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi
frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring
perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian
mengubah cara transmisi sinyal radio

Sejarah Penggunaan Radio


Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk
mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu
pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat
Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat
tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal
yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan
untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di
kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan
diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat
menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio
ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat
radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk
telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an
Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian
dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak
bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga
penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi,
beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja.

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Sejarah_radio

Radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio
dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan.
Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio)
sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf
nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada
jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun
1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat
ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil
melakukan komunikasi nirkabel antara Prancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan
menggunakan osilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat
digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee
deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion).

1
Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi
nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912
[[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio
amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi
radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan
meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat
sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian
1

menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien
dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan
Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat
radio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama
yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia
melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak
50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak
digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu
dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja,
pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio
terletak pada jenis sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio
ditransmisikan bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM).
Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai
mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat
konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang
menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk.
Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada
tahun 1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena
mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada
tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri.
Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC) mengalokasikan beberapa
frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun Armstrong. Perlu waktu lama bagi
modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu hak paten
juga tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong.
Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri
hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil
memperjuangkan hak-hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM
menjadi sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di
Amerika, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM
benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.
Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio
konvensional. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio)
bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya
hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek (short wave), yaitu dengan
menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinu. Sistem kerja ini
memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki

2
perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang menggunakan radio
internet untuk mengobanti rasa kangen pada negara asalnya. Di Indonesia, umumnya radio
2

internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk
memperluas jangkauan siarannya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_radio

Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan alat radio yang memakai
gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data
yang kontinyu sepatutnya melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi
(FM). Cara pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan
teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi
sinyal radio Sejarah Penggunaan Radio
Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang memakai radio untuk
mengirimkan pesan telegraf memakai kode morse antara kapal dan darat. Salah satu
pengguna awal termasuk Tingkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat
Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang sangat dikenang adalah saat
tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal
yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio
dipergunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Tingkatan Darat dan
Tingkatan Laut di kedua pihak pada Perang Alam II; Jerman memakai komunikasi radio
untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat
menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio
ketika perang. Siaran mulai mampu diterapkan pada 1920-an, dengan populernya pesawat
radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk
telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an
Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian
dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak
wujudnya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi memainkan usaha di segala jenis, dan
juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama,
komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja.

Sumber: https://p2k.unkris.ac.id/id3/3073-2962/Radio_139858_p2k-unkris.html

Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang
menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui
gelombang data yang kontinu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi
frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring
perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian
mengubah cara transmisi sinyal radio

Sejarah Penggunaan Radio


Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk
mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu
pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat
Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat

3
tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal
yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan
untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di
kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan
diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat
menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio
ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat
radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk
telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an
Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian
dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak
bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga
penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi,
beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja.

Sumber: https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Sejarah_radio

Dalam perkembangan zaman media massa merupakan wadah bagi setiap orang untuk
berinteraksi dengan orang lain dalam jumlah banyak (massa). Walaupun dibandingkan
media cetak dan televisi, radio dianggap sebagai “anak kecil”, namun menjelang dan sesudah
reformasi, radio menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat yang
sadar akan informasi (Masduki 2004). Di Indonesia, radio pertama kali diperkenalkan oleh
perintah Belanda pada tahun 1920. Ketika pecah revolusi radio memegang peranan penting
dalam mengorbarkan semangat perjuangan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.
Tak ada tanda-tanda bahwa radio kurang digemari oleh rakyat di Indonesia, sebab radio
memiliki audio yang khas dengan mengandalkan perpaduan antara suara dan bunyi,
misalnya dalam siaran olahraga yang dipancarkan langsung dari arena pertandingan suara
penyiar yang bisa meliuk-liuk dan pendengar larut dalam keasyikan. Sampai tahun 1994,
diperkirakan sudah ada 34 juta pesawat radio di Indonesia yang dilayani oleh 49 stasiun
radio pemerintah (RRI), 670 stasiun radio swasta niaga dan 133 stasiun radio pemerintah
daerah, atau secara total 852 buah. Padahal pada tahun 1975 baru terdapat 512 buah stasiun
radio. Ini pertanda bahwa radio siaran tetap mempunyai tempat di hati masyarakat
Indonesia.(Triantanto 2010).

Sumber:
https://communication.binus.ac.id/2022/12/17/sejarah-radio-dan-perkembangannya/

Berdasarkan teorinya bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa dengan
kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya (186.000 mil/detik). Teori Maxwell ini
dibuktikan oleh Heinrich Hertz pada tahun 1884. Tetapi baru digunakan untuk tujuan
praktis oleh Guglemo Marconi, dimana Marconi telah dapat mengirimkan tanda-tanda tanpa
kawat melintasi samudra Atlantik.

Perkembangan radio sebagai media massa lalu berkembang dibeberapa negara. Diawali di
Amerika Serikat (AS) dengan pengembangan penemuan Marconi oleh Dr. Lee De Forest
pada tahun 1906, karena itu pula ia dijuluku “The Father of radio”. Sejak saat itu radio di AS

4
mulai mengalami perkembangan yang pesat. Pada bulan Maret 1923 telah berdiri 556
stasiun radio. Baru pada tahun 1926 berdirilah NBC (National Broadcasting Radio) sebagai
badan siaran radio yang luas dan besar, lalu muncul pesaingnya yaitu CBS (Columbia
Broadcast System).

Sejak saat itu juga radio terus berkembang dibeberapa negara seperti Inggris, Perancis, Uni
Sovyet, Jepang dan RRC. Selain mengalami perkembangan, radio juga telah memasuki tahap
penyempurnaan. Prof. E H Amstrong dari Universitas Columbia pada tahun 1933
memperkenalkan sistem Frequency Modulation (FM) sebagai penyempurnaan dari
Amplitudo Modulation (AM). Keutungan FM dari AM, antara lain:

1. Dapat dihilangkan interference (gangguan/percampuran) karena cuaca.


2. Dapat menghilangkan interference yang disebabkan dua stasiun radio yang bekerja
pada gelombang yang sama.
3. Menyiarkan suara sebaik-baiknya.

Diantara media yang ada seperti televisi dan media cetak, radio memiliki beberapa
keunggulan dimana dapat diakses secara mudah, tidak diperlukan ketrampilan khusus dari
khalayak yang ingin dituju seperti ketrampilan membaca karena radio merupakan media
imajinatif. Selain itu masyarakat dapat mendapatkan informasi dengan cepat dari radio
dengan biaya murah. Keunggulan lain dari radio adalah sifatnya yang santai, karena sifatnya
auditori (untuk didengarkan), lebih mudah orang menyampaikan pesan dalam bentuk acara
yang menarik. Dalam hal ini musik memegang peranan yang sangat penting karena pesan
disampaikan diantara musik.

Adapun kekurangan dari media massa ini adalah tidak bisa dilihat sehingga merupakan
media sekilas/selintas (hanya sekali didengar dan tidak bisa diulang). Selain itu tidak semua
hal bisa diinformasikan melalui radio dan karena sifatnya yang satu arah maka tidak
teridentifikasi siapa yang mendapatkan atau menerima info atau pesan yang disampaikan.

Dengan kekurangan dan kelebihannya, radio telah menjadi media massa yang dapat
diandalkan, cukup efektif dalam penyampaian pesan, dan tetap diminati walau banyak
media lain. Seiring perkembangan waktu, jumlah pendengar radio terus bertambah dan
radio terus bertahan menghadapi perkembangan zaman

Sumber:
https://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/34250-sejarah-perkembanga
n-radio

Anda mungkin juga menyukai