TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Definisi telekomunikasi
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi'
bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:
a. Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang
berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.
b. Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang
berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.
c. Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara
bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room
Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen untuk mendukungnya yaitu :
• Informasi : merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan
• Pengirim : mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim
• Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi /
dimodulasi agar dapat terkirim jarak jauh.
• Penerima : menerima sinyal listrik dan mengubah kedalam informasi yang bisa dipahami oleh manusia sesuai yang dikirimkan.
dalam mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua model yang dipakai. Pertama adalah mengubah informasi ke sinyal analog
dimana sinyal berbentuk gelombang listrik yang kontinue (terus menerus) kemudian dikirim oleh media transmisi. Kedua adalah sinyal digital, dimana
setelah informasi diubah menjadi sinyal analog kemudian diubah lagi menjadi sinyal yang terputus-putus (discrete). Sinyal yang terputus-putus
dikodekan dalam sinyal digital yaitu sinyal "0" dan "1". Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog akan terkena gangguan,
sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal
masih diterima dalam kualitas yang sama dengan pengiriman.
Pada masa ini, telekomunikasi dilakukan menggunakan media yang sangat sederhana. Drum digunakan oleh masyarakat asli Afrika, New Guinea dan
Amerika Selatan. Di Cina, masyarakat menggunakan "Tamtam", suatu lempengan logam besar berbentuk bundar yang digantungkan secara bebas
sehingga bila dipukul akan menimbulkan bunyi keras yang dapat terdengar sampai jarak yang jauh.
Pada abad ke-5 sebelum Masehi, kerajaan Yunani kuno dan Romawi menggunakan api untuk berkomunikasi dari gunung ke gunung atau menara ke
menara. Telekomunikasi dilakukan oleh prajurit khusus dengan saling memahami kode berupa jumlah nyala api. Telekomunikasi ini digunakan saat
perang dan hanya efektif pada malam hari.
Pada abad ke-2 sesudah Masehi bangsa Romawi menggunakan asap sebagai media telekomunikasi. Mereka membangun jaringan telekomunikasi
yang terdiri dari ratusan menara hingga mencapai 4500 kilometer. Setiap menara bisa mengeluarkan asap yang dapat dilihat oleh menara lain yang
berada di dekatnya. Sistem telekomunikasi ini digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan militer dalam menjalankan pemerintahan atas daerah
jajahan yang semakin luas.
Pada abad ke-4 sesudah Masehi, Aeneas the Tactician mengusulkan sistem telekomunikasi menggunakan air yang disebut hydro-optical telegraph.
Sistem telekomunikasi ini memanfaatkan ketinggian air sebagai kode-kode dalam berkomunikasi. Sistem ini bisa mengirimkan pesan dengan sangat
cepat dari satu tempat ke tempat lain.
Pada masa Revolusi Perancis, Claude Chappe menemukan alat telekomunikasi yang disebut mechanical-optical telegraph atau sering disebut
semaphore. Alat tersebut berupa suatu batang yang dapat digerakkan menggunakan tali sehingga bisa membentuk berbagai simbol/huruf yang
jumlahnya mencapai 196 (huruf besar, kecil, tanda baca dan angka). Alat tersebut dipasang di atas atap gedung sehingga bisa terlihat dari jarak jauh.
Jaringan telegraph menggunakan alat tersebut dioperasikan pada tahun 1794 ketika tentara sukarela mempertahankan Perancis dari serangan Austria
dan penjajah lainnya. Jaringan tersebut terdiri dari 22 stasiun dengan jangkauan 240 kilometer. Pengiriman pesan sejauh itu hanya membutuhkan
waktu 2 sampai 6 menit.
BAB II
PENJELASAN
b) Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).
Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak
memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi seperti sekarang ini. Dr. Lee De Forest (1873-
1961) dari AMerika Serikat dapat dianggap sebagai pelopor di dalam penemuan radio. Radio berhasil ditemukan pada tahun 1916. Oleh karena itu, ia
dijuluki sebagai “The Father of Radio”. Walaupun Demikian Gugliermo Marconi yang terkenal dengan penemuan telegraf tanpa kawat, telah merintis
penemuan teknologi radio sejak tahun 1894.
Ketika itu, ia membaca eksperimen Heinrich Rudolf Hertz (1857-1894) seorang ahli Fisika berkebangsaan Jerman yang menemukan gelombang
elektromagnetis dalam suatu majalah Italia.Pada tahun 1895, Marconi mengadakan eksperimen dengan menggunakan dasar pengetahuan dari
penemuan Hertz. Dalam eksperimennya, ia berhasil menerima sinyal tanpa kawat dalam jarak satu mil dari sumbernya. Eksperimen lain yang
dilakukan tahun 1896 yakni mengirimkan sinyal –sinyal tersebut dan dapat diterima dalam jarak delapan mil. Penemuan inilah yang kemudian
dikembangkan oleh Dr. Lee De Forest. Forest juga memperkenalkan lampu vakum (vaccum tube) untuk dapat menyiarkan suara yang masuk. Lampu
masuk itu dipergunakan pada tahun 1906.
Di bidang teknologi, usaha untuk menyempurnakan radio siaran telah dirintis oleh Prof. E.H. Amstrong dari Universitas Columbia pada tahun 1933.
Ia memperkenalkan sistem Frequency Modulation (FM) sebagai penyempurnaan Amplitude Modulation (AM) yang biasa digunakan dalam radio.
Dengan sistem yang baru itu, para pendengar memperoleh beberapa manfaat sebagai berikut :
• Dapat menghilangkan interferensi (gangguan, pencampuran) yang disebabkan oleh cuaca, bintik-bintik marahari, atau alat listrik
• Dapat menghilangkan interferensi yang disebabkan oleh dua stasiun yang bekerja pada gelombang yang sama.
• Menghasilkan suara yang lebih baik.
Sementara itu, perkembangan radio di Indonesia juga mengalami proses yang sangat panjang, yaitu dari zaman kekuasaan Hindia Belanda, zaman
pendudukan Jepang, dan berikutnya zaman Indonesia Merdeka. Pada zaman kekuasaan Hindia Belanda, radio mulai berkembang di Indonesia. Radio
yang pertama muncul di Indonesia yaitu Bataviasche Radio Vereeniging (BRV) di Jakarta (batavia). BRV secara resmi berdiri pada tanggal 16 Juni
1925. Sejak BRV berdiri, muncul radio siaran lainnya seperti Nederlandsch Indishce Radio Omroep Mij (NIROM) di Jakarta, Bandung, dan Medan. Di
Surakarta berdiri Solossche Radio Vereeniging (SRV) dan di Yogyakarta berdiri radio Mataramse Vereeniging voor Omroep (MAVRO). SRV dapat
dipandang sebagai pelopor munculnya radio siaran yang diusahakan oleh bangsa Indonesia. SRV didirikan oleh Mangkunegara VII dan Sarsito
Mangunkusumo pada tanggal 1 April 1933. Kemudian pada tanggal 29 Maret 1937, atas usaha M. Sutarjo Kartohadikusumo dan Sarsito
Mangunkusumo berdirilah Perserikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK) di Bandung. Tujuan PPRK adalah berupaya memajukan kesenian dan
kebudayaan nasional guna kemajuan rohani dan jasmani masyarakat Indonesia.
Sedangkan pada zaman pendudukan Jepang, perkembangan radio mengalami kemunduran. Pemerintah pendudukan Jepang mengatur
penyelenggaraan radio siaran secara ketat. Penyelenggaraan radio siaran diatur oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, dan merupakan
radio siaran yang berkedudukan di Jakarta. Cabang-cabangnya dinamakan Hoso Kyoku, terdapat di Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Semarang,
Surabaya, dan Malang.
Pada waktu itu semua siaran radio diarahkan untuk kepentingan militer Jepang. Akan tetapi, selama pendudukan Jepang kebudayaan dan kesenian
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Rakyat mendapat kesempatan yang sangat banyak untuk mengembangkan kebudayaan dan kesenian.
Kesempatan ini menyebabkan pula munculnya seniman-seniman pencipta lagu-lagu Indonesia baru.
Pada masa, Indonesia merdeka, perkembangan radio mengalami perkembangan kemajuan yang sangat pesat. Orang-orang yang berkecimpung di
bidang radio menganggap penting untuk mengorganisasikan radio siaran. Pada tanggal 10 September 1945 para pemimpin radio dari seluruh Jawa
berkumpul di Jakarta untuk membicarakan masalah tersebut. Pada tanggal 11 September 1945, para pemimpin radio sepakat untuk mendirikan radio
siaran yang bernama Radio Republik Indonesia (RRI). Ketika didirikan, RRI memiliki 8 stasiun radio siaran yang terdapat di delapan kota di Jawa
(bekas Hoso Kyoku).
BAB III
PENUTUP
Sejarah perkembangan telekomunikasi memberikan banyak pelajaran bagi kita. Pertama, telekomunikasi selalu berawal di Eropa dan Amerika. Pada
masa permulaan, berbagai ide kreatif tentang telekomunikasi bisa muncul akibat adanya perang berkepanjangan.
Pembangunan jaringan telekomunikasi secara besar-besaran menggunakan media api, asap maupun semaphore digunakan untuk keperluan militer.
Disamping itu masyarakat Eropa dan Amerika juga memiliki daya kreativitas sangat tinggi, kerja keras yang luar biasa, dan penghargaan negara
terhadap suatu penemuan sungguh luar biasa. Dalam berbagai buku autobiography, Alexander Graham Bell dan Thomas Alva Edison harus bekerja
larut malam untk melakukan ratusan bahkan ribuan percobaan sebelum menghasilkan penemuan-penemuannya. Hingga hari ini, sebagian besar
produk teknologi telekomunikasi dihasilkan oleh Amerika dan Eropa: Finlandia (Nokia), Swedia (Ericcson), Norwegia (Arsitektur dan software untuk
wireless communication), Jerman (Siemens). Negara-negara tersebut memang memiliki sistem pendidikan yang sangat kondusif bagi tumbuhnya
kreativitas dan sikap bekerja keras.
Pelajaran penting lainnya adalah keterlibatan orang-orang muda berusia 20-an sebagai pelopor perkembangan telekomunikasi. Alexander Graham
Bell dan Thomas Watson, sebagai penemu telepon, keduanya berusia 29 dan 22 tahun. Thomas Alva Edison, sejak berusia 20-an, sudah
menghasilkan beragam penemuan tentang telegraph dan menghasilkan perbaikan konsep telepon hasil penemuan Graham Bell . Sistem perekam
suara (voice recorder) dan bola lampu adalah dua penemuan sangat penting yang dihasilkan oleh Thomas Alva Edison. Dalam usia 33 tahun, Thomas
Alva Edison sudah menjadi orang terkaya di Amerika pada saat itu. Selama hidupnya, tercatat 1093 paten atas namanya . Kasus terbaru yang kita
lihat saat ini adalah dua search engine, Yahoo dan Google, yang dibangun oleh beberapa orang mahasiswa yang juga masih sangat muda.
Pada era internet ini, warga negara manapun memiliki peluang yang sama untuk menghasilkan kreativitas yang luar biasa. Setiap bagsa memiliki
akses yang sama ke internet. Masalahnya terletak pada kemauan untuk bekerja keras. Thomas Alva Edison mengatakan: ”Jenius adalah satu persen
inspirasi dan sembilan puluh sembilan persen kerja keras”.
Di masa depan, speech technology akan menjadi bidang kajian sangat penting bagi dunia telekomunikasi. Universitas-universitas riset bertaraf
internasional di banyak Negara berusaha melakukan riset bidang speech technology untuk bahasanya masing-masing.
Sebagai institusi pendidikan yang bercita-cita menjadi research university berkelas internasional pada tahun 2017, STT Telkom sudah mulai
menyiapkan segala keperluan ke arah tersebut. Beberapa hasil riset sudah dipublikasikan di tingkat internasional, kerjasama dengan institusi
internasional juga sudah dilakukan, peningkatan kualitas dosen juga terus menerus dilakukan. Sepuluh tahun yang akan datang, mungkin saja speech
technology berbahasa Indonesia atau bahkan berbahasa Sunda akan berhasil diwujudkan oleh mahasiswa atau profesor dari STT Telkom yang
berlokasi di Dayeuh Kolot. Jika speech technology tersebut digabungkan dengan S2SMT, maka seorang pengusaha berbahasa Sunda bisa
berkomunikasi dengan pembeli yang berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Sebagaimana yang dilakukan para pelopor telekomunikasi, kunci
dari semua penemuan teknologi adalah kerja keras. Semoga STT Telkom berhasil mewujudkannya.
Daftar Pustaka
Dalam makalah ini yang berjudul “Teknologi Sistem telekomunikasi” yang membahas tentang telekomunikasi mulai dari
sejarah singkat hingga proses – proses telekomunikasi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.3. Batasan Masalah
Dikarenakan luasnya ilmu pengetahuan, maka makalah ini terbatas pada hal-hal dibawah ini :
1.4. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain sebagai berikut :
b. Pembaca dapat memahami komponen – komponen apa saja yang terkait dengan sistem telekomunikasi.
d. Pembaca dapat memahami masalah – masalah yang dihadapi dalam sistem telekomunikasi.
1.5. Manfaat
a. Diharapkan bisa menjadi rujukan atau referensi ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
a. Rifki Hartikas N dan Ummi Azizah S (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Sistem Telekomunikasi Menggunakan Gelombang
Mikro” menyatakan bahwa sistem komunikasi gelombang mikro bertujuan untuk mengirimkan suatu informasi dari satu tempat ke
tempat lain tanpa gangguan dan hasilnya dapat
diterima dengan jelas. Proses Transmisi Gelombang, pemanfaatan gelombang mikro terdiri dari Telekomunikasi, radar, Radio
Microwave selain itu sistem komunikasi di indonesia terutama menggunakan sistem ke end user di setiap sistem selular tetap
menggunakan gelombang mikro. Dimana untuk komunikasi ke end user operator GSM di indonesia memakai frekuensi di sekitar
800 MHz, 900MHz dan 1800MHz.
b. Muh Sulaiman dkk (2014) menulis jurnal yang berjudul “Sistem Komunikasi Serat Optik Data Satelit” berpendapat bahwa teknologi
serat optik merupakan teknologi dengan kecepatan data yang mempunyai kapasitas lebih besar dan jarak yang lebih jauh dengan
harga yang lebih rendah. Pada Satelit, teknologi serat optik sangat bermanfaat untuk berbagai segi pengiriman data informasi,
mulai dari lingkup lokal sampai telekomunikasi antar benua. Teknologi ini menggunakan cahaya untuk mengirimkan data. Cahaya
yang membawa informasi data dapat dipandu melalui serat optik berdasarkan fenomena fisika yang disebut total internal reflection.
Secara tinjauan cahaya sebagai gelombang elektromagnetik, informasi dibawa sebagai kumpulan gelombang-gelombang
elektromagnetik terpandu yang disebut mode.
c. B. Destyningtias (2013) dalam jurnalnya yang berjudul “Teknologi HANDOFF pada Sistem Telekomunikasi CDMA” menyebutkan
bahwa perkembangan komunikasi seluler sistem CDMA muncul sebagai alternatif lain yang menawarkan berbagai kelebihan dari
sistem sebelumnya antara lain kapasitas yang lebih tinggi untuk mengatasi lebih banyak panggilan yang simultan per channel
dibanding sistem yang ada. Sistem CDMA menyediakan soft hand-off dari satu base-station ke lainnya sebagai sebuah roaming
telepon bergerak dari sel ke sel.
1.7. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan maslah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, dan
sistematika penulisan.
Bab ini memberikan uraian mengenai teori-teori yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan yang penulis
ambil.
Bab ini memberikan uraian mengenai pembahasan dari rumusan masalah yang ada.
Bab IV Penutup
Bab ini memberikan uraian mengenai kesimpulan dan saran yang bersifat membangun dengan adanya sistem komputer
agar dapat memberi manfaat bagi pembaca pada umumnya.
2.1. Pengertian Teknologi
Penggunaan pengetahuan ilmiah untuk meningkatkan cara melakukan sesuatu. Misalnya dengan menggunakan
pengetahuan ilmiah untuk menciptakan mesin atau perangkat yang berguna mempermudah suatu pekerjaan tertentu.
2.2. Pengertian Informasi
Sekumpulan data dan informasi yang saling berhubungan dan terintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu.
2.3. Pengertian Telekomunikasi
Telekomunikasi berasal dari dua kata yaitu tele dan komunikasi. Tele yang berarti jauh, dan komunikasi yang berarti
proses penyimpanan sebuah pesan atau informasi dari sebuah individu ke individu lain atau dari suatu tempat ke tempat lain.
Menurut UUD RI no 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi, bahwa telekomunikasi adalah setiap pemancaran,
pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda – tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi
melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.
Sebelum ditemukannya telepon. Manusia menggunakan drum untuk komunikasi jarak jauh misalnya saat zaman
peperangan dahulu, ada seorang yang memukul drum untuk memberi isyarat menyerang. Pada abad ke-5 sebelum masehi,
manusia menggunakan api. Kemudian bertambah lagi menggunakn asap pada abad ke-2 sesudah masehi dan air pada abad ke-4
sesudah masehi dengan menggunakan kode morse untuk menyampaikan pesan tersebut.
Teknologi sistem telekomunikasi merupakan segala sesuatu yang dibuat untuk mempermudah dalam mengirim data atau
informasi dari suatu individu ke individu lain atau suatu tempat ke tempat lain.
b. Perangkat pengirim (sender) yang berfungsi mengirim data atau sebagai Sourch (sumber).
c. Media transmisi (medium) atau jalur atau kanal yang akan menyalurkan data.
e. Protokol atau aturan – aturan / standar yang disepakati dalam proses pengiriman, penyaluran, dan penerimaan.
Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai canal transmisi, yaitu dapat berupa kabel, radiasi elektro magnetik
dan satelit. Bila sumber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh dan dalam area yang lokal, maka dapat digunakan kabel
sebagai media transmisi. Kabel dapat berbentuk kabel tembaga biasa, yang digunakan pada telepon atau coaxial cable atau fiber
optical cable. Contoh kecepatan media transmisi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Twisted pair
14,4 Kb/s – 100 Mb/s
Coaxial Cable
10 Mb/s – 550 Mb/s
Radio Frequensi wireless
2 Mb/s – 8 Mb/s
LAN
4 Mb/s – 16 Mb/s
Infrared Light wireless LAN
64 kb/s – 50 Mb/s
Microwave
64 kb/s – 50 Mb/s
Satelit
100 Mb/s – 10 Gb/s
Fiber Optic Cable
Bila sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh canal komunikasi dapat berupa radiasi elektro magnetik yang
dipancarkan melalui udara terbuka, yang dapat berupa gelembung micro atau microwave atau sistem satelit. Microwave merupakan
gelombang radio frequensi tinggi yang dipancarkan dari satu station ke station lain. Sifat pemancaran dari microwave adalah line of
sight, yaitu tidak boleh terhalang karena adanya gedung – gedung yang tinggi, bukit – bukit atau gunung – gunung yang tinggi.
Biasanya microwave digunakan untuk jarak yg dekat saja. Untuk jarak yang jauh harus digunakan station relay yang berjarak 30 –
50 km. station relay diperlukan, karena untuk memperkuat sinyal yang diterima dari station relay, sebelumnya dan meneruskanya
ke station relay berikutnya. Karena microwave tidak boleh terhalang maka jarak – jarak yang jauh menggunakan satelit. Satelit
berfungsi sebagai station relay yang letaknya di luar angkasa. Suatu satelit yang diletakkan di orbit tetap sejauh 30.320 km diatas
permukaan bumi dapat menjangkau sekitar 40% dari seluruh permukaan bumi. 2 buah satelit dapat menjangkau lebih dari separuh
permukaan bumi dan 3 buah satelit dapat menjangkau seleruh permukaan bumi.
Selain itu, ada juga perangkat pendukung transmisi data seperti modem, multi plexer, front end processor, switch, dan
lain - lain.
Bandwidhth (lebar band) Menunjukkan sejumlah data yang dapat ditransmisikan untuk 1 unit waktu yang dinyatakan
dalam satuan bit per second (bps) atau character
Kapaist
per second (cps). Bandwidhth dengan satuannya Biaya R
bps/cps menyatakan ukurannya dari kapasitas
as Biaya Tingkat Kesala
Jenis Canal ata –
channel transmisi, bukan ukuran kecepatan. Transm Total han
Rata
Transmisi data dengan ukuran 1000 bps tidak isi
hanya dikatakan lebih cepat dari transmisi data
dari ukuran 200 bps, tetapi dapat dikatakan bahwa 50 –
lebih banyak data yang dapat dikirimkan dalam 1 Narro
300
unit waktu yang tertentu. Sebagai ilustrasi, dalam Band Chan
satuan waktu yang sama, volume air yang bps Rend Tinggi Tinggi
nel
disalurkan oleh pipa dengan diameter penampang 300 – ah
yang lebih besar akan lebih banyak dibandingkan Voice Band
500 Seda Sedang Sedang
dengan penyaluran air oleh pipa dengan diameter Channel
penampang yang lebih kecil, karena pipa dengan
bps ng
Broad Rendah Rendah
diameter yang lebih besar mempunyai kapasitas s/d Tinggi
Band
yang lebih besar, bukannya kecepatan pengaliran 1 juta
air di pipa dengan diameter penampang air yang Channel
bps
lebih besar. Kapasitas tingkat penyaluran/band
rate dari terminal transmisi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Merupakan canal transmisi yang hanya dapat membawa informasi data dalam bentuk satu arah saja, tidak bias bolak –
balik. Contohnya siaran radio atau televise yaitu signal yang dikirimkan oleh stasiun pemancar hanya dapat ditangkap oleh pesawat
penangkap siaran. Tetapi pesawat penangkap siaran tidak dapat mengirimkan informasi ke stasiun pemancar. Pengiriman data dari
satu komputer ke komputer lain satu arah, tidak bisa bolak – balik.
Merupakan canal transmisi dimana informasi data dapat mengalir dalam dua arah serentak (dapat mengirim dan
menerima saat bersamaan). Contohnya telepon dapat berbicara dan saling mendengarkan.
d. Mode transmisi
Transmisi data lewat canal transmisi dapat berupa mode transmisi parallel dan serial. Pada mode transmisi parallel
semua bit dari character yang diwakili oleh suatu kode, ditransmisikan secara serentak karakter setiap saat. Misalnya, bila
digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak 8 canal untuk ditransmisikan ke dalam 1 bit dari karakter.
Transmisi secara serial, merupakan mode transmisi yang umum digunakan. Pada mode ini masing – masing bit dari
suatu character dikirimkan secara berurutan, yaitu bit/bit, satu bit diikutin oleh bit berikutnya. Penerima, kemudian merakit kembali
arus bit – bit yang datang ke dalam bentuk character.
Text telegraph.
Data teletext.
Voice telephone.
Picture television.
Music radio.
b. Pesan tersebut lalu diubah kedalam bentuk biner atau bit yang kemudian diencode menjadi sinyal oleh perangkat encoder.
c. Sinyal tersebut lalu di kirimkan melalui media transmitter yang telah ditentutan saat membuat konfigurasi jaringan.
e. Kemudian didecode dalam bentuk yang sesuai dengan format aslinya oleh perangkat receiver.
3.4. Topologi Jaringan
Berbicara tentang telekomunikasi, pastinya tidak lepas dari yang namanya topologi jaringan dimana topologi jaringan
merupakan bentuk rancangan utama dari berbagai komponen jaringan yang saling terhubung. Berikut macam – macam topologi
jaringan :
a. Bus
Gambar 3.4.1 : Bus.
Kelebihan :
Kekurangan :
Jika salah satu kabel bermasalah, maka akan berpengaruh pada client lain.
b. Star
Kelebihan :
Jika salah satu client bermasalah, maka tidak akan mempengaruhi client lain.
Kekurangan :
Jika switch/hub bermasalah, maka semua client yang terhubung akan bermasalah juga.
c. Ring
Kelebihan :
Kekurangan :
Jika salah satu kabel putus, transfer bisa dilakukan melalui jalan lain. Tapi jika ada dua / lebih kabel yang putus, maka client yang
tidak terbuhung ke pusat akan bermasalah.
d. Mesh
Hampir semua komputer saling terhubung sehingga memungkinkan terjadinya backup jalur data jika salah satu terputus.
Kelebihan :
Kekurangan :
e. Tree
Kelebihan :
Kekurangan :
Jika komputer yang berada ditingkat tinggi mengalami masalah, maka jaringan dibawahnya akan bermasalah.
f. Hybrid.
Kelebihan :
Lebih fleksibel.
Kekurangan :
Selain itu, instalasi topologi jaringan bisa dilakukan dalam wilayah tertentu, antara lain :
a. Local Area Network (LAN), cakupan wilayah kecil seperti : warnet, kantor, sekolah, dll.
b. Metropolitan Area Network (MAN), gabungan dari beberapa jaringan LAN, cakupan wilayah sekitar 10-50 km.
c. Wide Area Network (WAN), cakupan wilayah sangat luas seperti : jaringan dalam suatu negara atau benua.
Media yang digunakanpun bermacam – macam seperti kabel UTP, fiber optic (Wired Network), atau bisa juga
menggunakan perangkat nirkabel (Wireless Network).
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka berikut kesimpulan yang diperoleh :
a. Pada zaman dahulu, manusia menggunakan drum, api, asap, lalu air dengan kode – kode tertentu agar bisa berkomunikasi jarak
jauh. Berbeda dengan sekarang yang sudah menggunakan komponen – komponen yang rumit namun efisien.
b. Secara umum, komponen – komponen telekomunikasi terdiri atas pesan (data), perangkat pengirim, media transmisi, perangkat
penerima (receiver), dan aturan/standar (protokol).
c. Pesan di encode menjadi sinyal dan dikirim melalui media transmitter lalu diterima receiver dan didecode menjadi pesan kembali.
d. Adapun jenis topologi jaringan ; star, ring, bus, mesh , tree, dll.
4.2. Saran
a. Bagi pembaca :
Mudahnya akses internet pada zaman sekarang berkat majunya teknologi telekomunikasi sehingga mempermudah bagi
kita dalam mencari informasi. Untuk itu, kami menghimbau agar tidak malas membaca apapun alasannya karena dengan membaca
kita akan tahu.
b. Bagi penulis :
Seperti biasa, tidak ada sesuatu yang sempurna, karena seiring perkembangan zaman, sesuatu yang kita anggap
sempurna pada zaman sekarang bukanlah apa – apa di masa depan. Maka kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
demi kemajuan ilmu pengetahuan dan demi masa depan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA