Anda di halaman 1dari 14

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang

elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan mediumpengangkut(seperti molekul udara). Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat. Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi. Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar dan telepon genggam pada umumnya.

1.

Sejarah Radio
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio

a.

Sejarah Perkembangan Radio


Fakta dan Data Mengenai Radio| 1

Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (dalam bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865. Pada 1878, David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi. Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang. Peran Marconi Dunia inovasi radio mencatat nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio. Dia lahir di Bologna, Italia, 25 April 1874. Ayahnya, Giuseppe Marconi asli petani Italia dan ibunya, Annie Jameson adalah anak pemilik Puri Daphne di Irlandia, yang saat itu masuk sebagai wilayah Inggris. Ia bersekolah di Bologna, Florence, dan Leghorn. Sejak kecil ia sudah tertarik dengan kerja Maxwell, Hertz, Righi, sampai Lodge. Dalam usia 21 tahun, 1895, ia membuat laboratorium di rumah ayahnya, di Pontecchio. Ia mengadakan penelitian soal gelombang radio - saat itu disebut sebagai "Gelombang Hertzian" - untuk mengirim sinyal telegraf. Saat itu telegraf hanya bisa lewat kabel. Ia sudah berhasil mengirim sinyal telegraf untuk jarak sejauh sekitar 2 kilometer. Temuan radio yang praktis sudah di ambang pintu jadi ia minta dukungan Departemen Pos dan Telegraf Italia. Tapi para birokrat Itali tidak tertarik, malah menutup pintu baginya.

Fakta dan Data Mengenai Radio| 2

Marconi tidak putus asa, setahun kemudian ia menghubungi Dinas Pos Inggris. William Preece, insinyur kepala Dinas Pos Inggris, bersedia bertemu dengannya dan Marconi yang kemudian datang memamerkan kemampuan radio ciptaannya di dataran Salisbury dan, kemudian, menyeberangi Bristol Chanel. Preece pun terkesan, dan Marconi akhirnya mendirikan perusahaan The Wireless Telegraph & Signal Company Limited pada 1897, yang kemudian diubahnya menjadi Marconi's Wireless Telegraph Company Limited. Dalam dua tahun, 1899, ia sudah membangun radio antara Prancis dengan Inggris, disusul kemudian antara Amerika dengan Inggris.Selama satu dekade hingga 1912, ia mematenkan sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem radio yang diciptakannya. Pada tahun 1909 ia mendapat Nobel bidang fisika. Pada 1914, Marconi dipanggil masuk ke Angkatan Bersenjata Italia. Ia menjadi diplomat Italia ke Amerika pada 1917. Setelah tidak lagi menjadi bagian pemerintah Italia, ia kembali ke laboratorium. Menjelang Perang Dunia II, tahun 1935, ia mendemonstrasikan temuan terbarunya, yaitu Radar. Dua tahun kemudian, 20 Juli 1937, Marconi meninggal di Roma. Edwin Howard Amstrong tercatat sebagai penemu Radio FM. Ia lahir pada tanggal 18 Desember 1890 di kota New York. Ayahnya penerbit buku dan ibunya seorang guru. Pada usia 14 tahun, Amstrong membaca buku telegraf karangan Marconi. Dia sangat kagum dengan Marconi, hanya saja ia ingin menyempurnakan radio ciptaan Marconi. Maka Amstrong pun berniat membuat radio yang bersuara jernih sambil membuat sendiri stasiun radio di rumahnya. Untuk itu, Amstrong masuk Fakultas Teknik Listrik di Universitas Columbia. Ia lulus dan menjadi guru besar dan insinyur listrik. Pada tahun 1912, Amstrong berhasil membuat sirkuit regeneratif dan sirkuit feedback. Ia juga mempelajari tabung hampa buatan De Forest, yang bernama trioda dan audion. Kemudian, Amstrong menggabungkan penemuannya, dengan tabung hampa buatan De Forest. Hasil dari tabung tersebut keluar suara beribu-ribu kali lebih jelas.
Fakta dan Data Mengenai Radio| 3

Sayangnya, De Forest menganggap penemuan itu adalah hak miliknya. Mereka memperebutkan hak ciptanya, selama 14 tahun di pengadilan. Akhirnya, De Forest menjadi pemenangnya, karena para hakim tidak memahami ilmu kelistrikan. Tapi para ilmuwan tetap menganggap Amstrong-lah penemu sirkuit dan FM radio. Ia dianugrahi Medali Franklin dan dijuluki Bapak Sirkuit. Pada tanggal 1 Februari 1954, Amstrong meninggal di New York. Ia disetarakan dengan penemu lama, di bidang kelistrikan seperti Amphere dan Bell.
b.

Sejarah penggunaan radio


Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja.

2. Jenis Radio
Fakta dan Data Mengenai Radio| 4

Radio Digital
Radio digital adalah teknologi radio yang mengirimkan informasi menggunakan sinyal digital. Radio digital adalah generasi penerus dari radio analog. Radio ini memiliki banyak kelebihan seperti suara yang lebih jernih dibanding radio analog, mutu sinyal yang lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti dapat di-pause, di-rewind, atau disimpan sementara apabila ingin mendengarkannya nanti.

Kelebihan radio digital

Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio

konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.

kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti CD. Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat interaktif dan

ubiquitous yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara voting dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio. Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun [[talk sho

frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan efisiensi infrastruktur, Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini dapat

pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio. konvensional. sehingga dapat meminimalisir biaya produksi. dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau Emergency Warning System (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti radio digital, televisi digital, PDA, komputer yang terkoneksi secara online, penerima pesan di telepon digital, portabel DVD player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada masyarakat.

Frekuensi radio digital


Saat ini rentang frekuensi antar stasiun radio FM yang disepakati adalah 350 KHz. Sedangkan siaran radio digital hanya memerlukan kurang lebih 60 KHz. Sehingga ruang
Fakta dan Data Mengenai Radio| 5

kosong yang dapat diisi oleh penyelenggara stasiun radio FM akan semakin lebar. Satu frekuensi dapat diisi oleh lima-enam program radio.

Radio digital di Indonesia


Uji coba radio digital
Pada periode Maret-Mei 2006, industri penyiaran radio digital telah melakukan uji coba dengan menggunakan In-bound on Channel (IBOC) system. Uji coba ini dilaksanakan oleh anggota Forum Radio Jaringan Indonesia (FRJI), dengan menggunakan siaran Delta 99,1 FM. Uji coba AM IBOC juga dilaksanakan oleh Radio Sangkakala Surabaya, frekuensi 1062 AM. Uji coba akan dilakukan untuk menggunakan system radio Digital DAB (Digital Audio Broadcasting). Uji-coba DAB ini akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2006 di radio Prambors, Ramako, Sonora dan I-Radio dengan menggunakan kanal 10D VHF Band III. Pemilihan frekuensi untuk uji coba siaran ini dipilih secara acak dan merupakan hasil kesepakatan tim.

Sosialisasi radio digital di Indonesia


Transisi radio analog menjadi radio digital mengharuskan penggunanya untuk mengganti perangkat radio yang ia miliki dari analog menjadi digital. Perangkat penerima diganti untuk disesuaikan dengan stasiun pemancarnya. Hal ini menyulitkan pemerintah dan pihak swasta untuk mensosialisasikan penggunaan radio digital di Indonesia, karena pada umumnya masyarakat enggan apabila harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli perangkat radio baru.

a.

Radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Fakta dan Data Mengenai Radio| 6

Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla. John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio. Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.

b.

Radio FM
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi. Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada jenis sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan
Fakta dan Data Mengenai Radio| 7

bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk. Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun 1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong. Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benarbenar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.

c.

Radio internet
Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek (short wave), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada negara asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk memperluas jangkauan siarannya.

Fakta dan Data Mengenai Radio| 8

d.

Radio satelit
Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar. Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima. Perangkat yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil. Pendengar harus berlangganan untuk dapat mendengarkan siaran radio. Meskipun begitu kualitas suara yang dihasilkan sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio konvensional. Selain itu sebagian besar isi siaran juga bebas iklan dan pendengar memiliki jauh lebih banyak pilihan kanal siaran (lebih dari 120 kanal). Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio satelit di Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star. mbs fm suci manyar gresik

e.

Radio berdefinisi tinggi (HD Radio)


Radio yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi
Fakta dan Data Mengenai Radio| 9

yang sama. Kualitas suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis. Namun untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal digital.

3.

Contoh Cara Kerja Beberapa Jenis Radio


Cara Kerja Radio Penerima FM
Cara Kerja Radio Penerima FM. Modulasi FM punya banyak kelebihan dibanding AM. Salah satunya adalah reproduksi audio musik yang sangat memungkinkan kualitas audio HiFi dapat dicapai. Penggunaan sistem pada pemancar atau penerima FM mambuat hampir semua frekuensi dalam jangkauan audio dapat terdistribusi dan diterima dengan baik pada penerima FM. Di Indonesia siaran radio FM komersial dialokasikan pada jalur VHF antara 88 sampai 108 MHz. Dalam jalur ini frekuensi-frekuensi yang ditentukan diberi jarak 200 kHz, dan deviasi frekuensi diizinkan maksimal sebesar kurang lebih 75 kHz di sekitar frekuensi pembawa dan radius pancaran sekitar 80 km. Lebar bidang frekuensi modulasi dasar pada pemancar FM adalah 15 kHz, jauh lebih lebar dibandingkan modulasi dasar pemancar komersil AM yang hanya 5 kHz. Berikut Cara Kerja dan Skema Blok dari sebuah radio penerima FM stereo superheterodyne dengan penguat RF :

a.

Fakta dan Data Mengenai Radio| 10

Blok Diagram Radio Penerima Siaran FM Cara Kerja Radio Penerima FM : Rangkaian tala tingkat RF dan osilator lokal pada radio penerima FM ditala oleh sebuah kapasitor variabel 3 celah satu poros. Frekuensi osilator lokal dapat diubah dari 98,7 MHz sampai 118,7 MHz, sehingga dari Pencampur menghasilkan suatu frekuensi IF 10,7 MHz. Bagian Penguat IF terdiri dari beberapa tingkat dengan gain tinggi dimana satu atau beberapa darinya adalah pembatas amplitudo yang biasanya diatur agar mempunyai suatu ambang permukaan kira-kira 1 mV pada input tingkat pembatas. Seluruh tingkat di tala sedemikian rupa dengan frekuensi tengah 10,7 MHz dan Bandwidth 180 kHz. Diskriminator yang digunakan adalah Detektor Reaktif (Quadratur Detector) atau yang lebih dikenal dengan Diskriminator Fasa yang bergantung juga pada hubungan frekuensi/sudut dari suatu rangkaian tala. Cara Kerja detektor jenis FM ini pada dasarnya merupakan rangkaian yang tegangan keluarannya sebanding dengan beda antara frekuensi acuan dan frekuensi sinyal masuk. Kelebihan dari detektor ini adalah dalam hal rangkaian tala yang diperlukan yaitu hanya satu saja. AFC (Automatic Frequency Control) digunakan pada Radio Penerima FM untuk menstabilkan penerimaan. Prinsip kerja rangkaiannya adalah penerapan dari feedback negatif. Untuk ini diturunkan sebuah sinyal yang besarnya sebanding dengan deviasi rata-rata dari frekuensi tengah yang diterima pada titik tengah Bandpass IF penerima. Sinyal ini digunakan
Fakta dan Data Mengenai Radio| 11

untuk mengubah reaktansi sebuah dioda tala (Varaktor) pada rangkaian osilator untuk menggeser frekuensinya, sehingga cukup untuk mengimbangi deviasi dan membawa sinyal tersebut kembali ke tengah Bandpass IF. Pada pemancar FM, untuk mengantisipasi penurunan deviasi frekuensi pemancar akibat dari penurunan amplitudo sinyal modulasi pada frekuensi tinggi sinyal pemodulasi digunakan rangkaian pre-emphasis. Rangkaian ini akan meningkatkan dengan 6 dB/Oktaf untuk frekuensi sinyal modulasi di atas 2,1 kHz. Penerapan pre-emphasis pada pemancar FM secara langsung juga mengakibatkan deviasi frekuensi FM akan lebih lebar pada nada-nada tinggi audio sinyal pemodulasi (treble). Akibatnya, pada radio penerima FM, kebisingan sinyal keluaran yang disebabkan oleh modulasi fasa meningkat langsung sebanding dengan frekuensi atau dengan 6 bB/Oktaf. Sebuah filter yang dinamakan jaringan De-emphasis akan memperlemah kebisingan dengan 6 dB/Oktaf, dengan demikian jaringan kebisingan dapat diratakan. Rangkaian deemphasis secara sederhana dapat diwujudkan oleh sebuah jaringan RC yang membentuk rangkaian LPF (Low Pass Filter) dengan frekuensi cut-off = 2,1 kHz.

Pengatur volume dan nada serta sebuah penguat audio digunakan untuk memperkuat daya sinyal tegangan keluaran dari rangkaian diskriminator fasa setelah melalui rangkaian deemphasis. Penguat audio yang digunakan pada radio penerima FM adalah penguat audio yang memiliki jangkauan frekuensi minimal sampai dengan 15 kHz sesuai lebar bidang modulasi pemancar FM untuk mendapatkan karakteristik kualitas Hifi pada reproduksi audio (musik).
b.

Cara Kerja Radio Satelit


Prinsip radio satelit pada dasarnya sama dengan radio konvensional. Bedanya, pemancarnya di atas angkasa. Tentu untuk menghubungkan sinyal tidak menggunakan kabel. Paket siaran itu oleh masing-masing broadcaster ditembakkan ( uplink ) ke satelit dari
Fakta dan Data Mengenai Radio| 12

sembarang tempat, asal masih masuk dalam daerah kekuasaan (cakupan pemancar) satelit. Sinyal digital yang terkodekan secara khusus itu dikirim melalui piringan satelit kecil (small satellite dish) pada frekuensi 7025 7075 MHz. Laju data dapat dipilih dari 16 KB/detik (monophonic AM broadcast) hingga 128 KB/detik (sebanding dengan CD stereo). Di satelit, sinyal itu didekode oleh peralatan yang ada dan ditembakkan kembali ke Bumi pada frekuensi L-Band 1452 1492 MHz. Tergantung kontrak dengan WorldSpace apakah sinyal itu ditransmisikan ke satu, dua, atau tiga pemancar sekaligus dalam sebuah satelit. Antena datar yang unik pada masing-masing pesawat penerima menerima sinyal itu. Antena ini dapat dilepas dan memiliki kabel yang cukup panjang untuk memperoleh posisi tangkap yang optimum. Posisi tersebut harus pas agar jelas. Pesawat penerima dapat dioperasikan dengan baterai atau listrik dengan memakai adaptor. Di Bumi sendiri masing-masing satelit disokong oleh tiga peralatan utama: pusat pengoperasian regional; pusat telemetri, komando, dan ranging, serta pusat pemantauan sistem komunikasi. Masing-masing komponen berfungsi untuk memastikan bahwa sinyal digital yang terbaiklah yang diterima di dalam sistem WorldSpace. Di belakangnya adalah tim profesional yang siap memantau 24 jam sehari tujuh hari seminggu.Satelit yang digunakan oleh Worldspace adalah jenis geostasioner, yaitu satelit yang mengorbit dengan posisi tetap. Ketinggiannya sekitar 35.000 km di atas ekuator. Rencananya jaringan mereka akan terdiri atas tiga satelit: AfriStar, AsiaStar, dan AmeriStar. AfriStar dan AsiaStar telah diorbitkan, sedangkan AmeriStar baru akan diorbitkan. Dua satelit yang telah diorbitkan tersebut memiliki tiga pemancar (beam) yang masing-masing mampu menyalurkan lebih dari 50 saluran program audio sejernih kristal dan multimedia secara langsung ke penerima portabel. Area cakupannya seluas 14 juta km2 . Satelit AsiaStar termasuk satelit berdaya besar yang memiliki tiga beam yang akan memancarkan sinyalnya ke tiga lokasi, dimana masing-masing beam mempergunakan dua transponder. Indonesia termasuk dalam beam selatan bersama Singapura dan Malaysia dengan pusatnya di atas Riau, sedangkan beam barat mencakup India dan sekitarnya, dan beam utara mencakup Cina, Korea dan Taiwan. Transponder 5 dan 6 yang terdapat pada beam selatan mempergunakan frekuensi L Band antara 1.467 1.492 MHz. Jadi bukan hanya karena menggunakan teknologi digital, tetapi frekuensi cakupan juga berbeda menyebabkan pemakaian radio transistor biasa tidak dapat digunakan. Bandingkan saja dengan penerima FM yang hanya mencakup frekuensi paling besar 108 MHz.

Fakta dan Data Mengenai Radio| 13

Sinyal yang ditransmisikan ke Bumi oleh satelit hanya bisa diterima oleh pesawat penerima (receiver) khusus yang memiliki Starman chipset. Keping inilah yang memodulasikan sinyal dari satelit dan menerjemahkan dalam bahasa bunyi. Selain itu, pesawat penerima juga secara otomatis menyusun untuk menyesuaikan laju data spesifik bagi program yang ditransmisikan dari satelit AfriStar atau AsiaStar, dari AM ke kualitas CD. WorldSpace menggunakan pemampatan digital MPEG 2.5 Layer 3. MPEG (Moving Picture Experts Group) merupakan standar international bagi pemampatan, decompression, pemrosesan, dan coded representation dari gambar bergerak, audio, atau kombinasinya. Dengan teknologi MPEG, data musik kini dapat dirubah menjadi data digital penuh dan disimpan dalam sebuah hard disc. Dan di dalam hard disc dapat menyimpan berpuluhan ribu file MPEG. Aksesori pilihan juga disediakan seperti filter anti gangguan, antena yagi, low noise amplifier (LNA), data port interface, dan kabel penghubung sepanjang 25 m. Aksesori ini akan bermanfaat jika kita menggunakan pesawat penerima di gedung atau daerah, yang memerlukan penempatan antena luar untuk bisa bagus mengakses sinyal dan menangkap sinyal multimedia. LNA dirancang untuk penggunaan luar ruang bersamaan dengan antenna luar ruang. Pesawat penerima ini sangat ringan, antara 1,5 dan 3 kg.

Fakta dan Data Mengenai Radio| 14

Anda mungkin juga menyukai