Anda di halaman 1dari 12

Tugas Individu II

BC TV KPI 5C

Nama : Nurul Izza

Nim : 11170510000127

Mata Kuliah : Broadcast TV

Dosen : Drs. Joni Arman Hamid, M.Ikom

Tanggal Tugas : 9 September 2019

Tanggal Pengumpulan : 16 September 2019

“Resume Buku Dasar – Dasar Penyiaran Bab I :

Sejarah dan Perkembangan Penyiaran”

Sejarah penyiaran, diawali dengan ditemukannya gelombang elektromagnetik


yang dapat digunakan untuk mengirim informasi tanpa menggunakan penghantar
(kawat) tembaga melalui jarak tertentu pada 1864.

Berikut nama – nama penemu teori pemancar yang menggunakan gelombang


elektromagnetik :

1. James Clerk Maxwell dengan teori matematisnya pada 1864 yang


memprediksi adanya pancaran gelombang elektromagnetik. Melalui
konsep matematisnya, yang meyakini bahwa kecepatan gelombang
tersebut sama dengan kecepatan cahaya. Sifatnya juga seperti cahaya
yaitu bisa dipantulkan dan dibiaskan walau tidak dapat dilihat dan
dirasakan.
2. Heinrich Rudolf Hertz pada 1887 membuktikan teori Maxwell tersebut
dengan menciptakan satu aparatus yang dinamakan Spark Gap. Aparatus
atau peralatan tersebut dapat menghasilkan dan mendeteksi gelombang
radio pada frekuensi VHF (very high frequency) dan UHF (ultrahigh
frequency). Namun kebanyakan percobaan yang dilakukan oleh para
ilmuwan tersebut hanya sekedar untuk pengetahuan saja. Tidak ada yang
menyadari bahwa betapa pentingnya gelombang radio (wireless) tersebut
pada abad modern ini.
3. Gugliemo Marconi mengembangkan peralatan ilmiah seperti Spark Gap
buatan Hertz menjadi sistem yang lebih praktis. Untuk mendapatkan
pengakuan umum dia berhasil melakukan pembuktian dengan mengirim
pesan telegraf radio dari Cornwall di Inggris ke New Foundland di Kanada
pada 12 Desember 1901, dengan melintasi Samudra Atlantik dan melalui
jarak 3300 km.

I. SEJARAH SINGKAT PENYIARAN RADIO DI DUNIA

A. Sebagai Penemuan Teknologi


Sejarah sebagai penemuan teknologi seperti dijelaskan diatas yakni ditandai
oleh tiga tonggak sejarah, yaitu berawal dari teori matematis Maxwell (1864),
kemudian dikembangkan oleh Hertz (1887), dan dipraktikan oleh Marconi (1901)
dengan pengiriman sinyal telegraf radio.
Selanjutnya penemuan demi penemuan dilakukan oleh ilmuwan lainnya, baik
penemuan baru ataupun inovasi dari penemuan sebelumnya. Berikut beberapa
tonggak sejarah dalam media penyiaran radio :

1904 J.A. Fleming menemukan tabung hampa dua elektroda (two electrode
vacuum tube) pada November. Alat ini dapat mengubah arus listrik bolak
– balik menjadi arus searah, dapat digunakan untuk mendeteksi informasi
yang ditumpahkan pada gelombang radio frekuensi tinggi. Disebut
thermionic value/vacuum diode/fleming valve.
1906 Reginald Aubrey Fessenden yang merupakan “Bapak Penyiaran Radio”
karena menemukan cikal bakal sistem modulasi amplitudo (AM) yakni unit
alternator penghasil sinyal frekuensi tinggi yang akan menghasilkan
gelombang radio yang kontinu (continuous radio wave). Unit ini
merupakan penyempurnaan sistem yang didesain oleh Marconi, sistem
pemancar Aubrey berhasil mengirim siaran suara dan musik melintasi
Samudra Atlantik ke kapal – kapal pada 24 Desember 1906.

1906 Lee de Forest, salah satu “Bapak Dunia Elektronik” menemukan tabung
hampa trioda (trode vacuum tube) yang dikenal sebagai audion. Vacuum
tube ini dapat digunakan sebagai komponen penguat sinyal yang relatif
lemah dalam amplifier. Dia juga sebagai pelaku penyiaran dengan
mendirikan stasiun pemancar radio di kota New York pada 1916.
Sehingga dia dikenal juga sebagai “Bapak Radio dan Kakek
Pertelevisian.”

1918 Edwin H. Armstrong menemukan penerima superheterodyne dan


mendapatkan paten pada 1918.

1933 Edwin H. Armstrong menemukan sistem pemancar FM (frecuency


modulation) dan mendapatkan hak paten dari pemerintah Amerika pada
26 Desember 1933.
B. Sebagai Industri
Awal kegiatan penyiaran dimulai dengan penyiaran radio dengan sistem AM
yang dikenal secara luas pada 1920. Namun tercatat dalam sejarah bahwa pada
1916, Lee de Forest telah memulai siaran dari New York.
Empat tahun kemudian, pada 1920 seorang ahli teknik bernama Frank
Conrad di Pittsburgh – Amerika Serikat membangun suatu pemancar radio di
garasi rumahnya sebagai sarana menyalurkan hobinya. Kemudian Conrad
menyiarkan lagu – lagu, mengumumkan hasil pertandingan olahraga, dan
menyiarkan lagu instrumental. Stasiun radio yang dibangun Conrad ini kemudian
diberi nama KDKA dan masih tetap mengudara hingga saat ini pada frekuensi
1.020 kHz AM, menjadikannya sebagai stasiun penyiaran radio tertua (radio
komersial berizin pertama) di Amerika Serikat dan mungkin di dunia.

Berikut beberapa tonggak sejarah penyiaran radio setelah eksperimen Frank


Conrad :

1922 BBC (British Broadcasting Corporation) dibentuk di Inggris. BBC


memancarkan program siarannya yang pertama pada 14
November 1922 dengan sistem AM. Pendanaan bagi kelangsungan
operasional stasiun ini diperoleh dari penjualan izin penyiaran dan
kontribusi penjualan pesawat penerima. Berbeda dengan radio –
radio AS yang menggunakan iklan sebagai sumber
pendapatannya.

1925–1930 17 juta pesawat radio terjual kepada masyarakat Amerika dan


dimulailah era radio menjadi media massa.

1926 NBC (National Broadcasting Company) merupakan stasiun


penyiaran yang menerapkan konsep berjaringan. Melalui sistem
jaringan, stasiun anggota jaringan dapat secara bersama
menanggung biaya produksi program dan menyiarkan secara
bersama – sama pada wilayah cakupannya masing – masing.
Sehingga biaya yang ditanggung masing – masing stasiun jauh
lebih murah dan menguntungkan pemasang iklan, karena wilayah
audiens secara geografis akan lebih luas.

1933 Muncul sistem radio FM yang dirancang oleh Edwin Howard


Armstrong yang secara kualitas ternyata lebih baik dari penyiaran
radio AM. Namun karena PD II, pengembangan sistem FM ini
terhenti.

1941 W47NV, radio FM komersial pertama mengudara di Nashville,


Tennesse.
1943 Setelah PD II, radio FM diperkenalkan di Jerman yang
menggunakan pita VHF (very high frequency) (UKW, ultrakurz-
welle)

1955 Sistem berjaringan mengalami penurunan hingga 50 persen.


Dikarenakan siaran televisi yang sudah mulai masuk sebagai
media massa baru dengan wilayah cakupan siaran yang lebih luas,
pemasang iklan banyak berpindah ke siaran televisi.

1960 Secara resmi, sistem jaringan penyiaran radio berhenti.


Selanjutnya masing – masing stasiun lokal tersebut menggali
potensi iklan lokal yang ada dan melakukan eksperimen untuk
format siaran yang diminati oleh pendengar di wilayahnya dengan
cara mengamati penjualan album rekaman pada sejumlah toko
penjualan album rekaman seperti yang dilakukan oleh salah satu
satsiun radio di Midwest. Dari pengamatan tersebut akhirnya
munculah informasi lagu – lagu yang sedang tren di masa itu,
sehingga ada berbagai format siaran seperti Top-40.

1961 Siaran radio FM stereo mulai diperkenalkan di masyarakat


Amerika. Kualitas sistem penyiaran FM memang jauh lebih bagus
dari AM. Penyiaran FM memiliki kualitas siaran yang kebal
terhadap noise, sehingga lebih digemari oleh banyak pendengar
dan stasiun penyiar. Walaupun jangkauannya hanya perkotaan
(tidak dapat sejauh AM).

II. SEJARAH PENYIARAN RADIO DI INDONESIA

A. Zaman Periode Penjajahan Belanda (1925 – 1942)


Dimulai dengan adanya telegraf radio pada 1911 di Sabang, lahirlah
perkumpulan siaran radio pertama di Hindia-Belanda (Indonesia) 16 Juni 1925,
yang diberi nama Bataviasche Radio Vereengenging (BRV) di Jakarta. Setelah
lahirnya BRV, pada 1925 di Tanjung Priok berdiri suatu perkumpulan radio yang
mencoba penyiaran dengan musik Barat melalui pemancar berkekuatan 1000
watt. Perkumpulan ini diberi nama NIROM (Nederlands Indische Radio Omroep
Maatschappi).
Tujuan organisasi penyiaran tersebut adalah membangkitkan, memelihara,
serta mengembangkan minat terhadap teknik dan siaran radio. Isi siarannya
terdiri dari hiburan berupa musik, pariwisata, agama, pendidikan, serta siaran
niaga.
Di kalangan pribumi juga tubuh minat untuk mengadakan siaran radio. Hal ini
dipicu oleh semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Diantaranya ada
Solosche Radio Vereneging (SRV) di Solo, Vereniging Oostersche Radio
Omroep (VORO) di Jakarta, Mataramsche voor Radio Omroep (MAVRO) di
Yogyakarta.
Dengan beropersinya begitu banyak stasiun radio, maka pemerintahan
Hindia-Belanda mengeluarkan regulasi, yaitu Radiowet (UU Radio) dalam upaya
menertibkan organisasi siaran pada masa itu. Bersamaan dengan itu, diresmikan
satu stasiun yang berafiliasi dengan pemerintahan, yaitu NIROM pada 1 April
1934.
Untuk mengimbangi peranan NIROM, beberapa stasiun radio pribumi yang
berdiri membentuk asosiasi atau union di Bandung yang dinamakan Perikatan
Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK). PPRK ini bersifat nonkomersial dan
bertujuan memajukan kesenian, budaya nasional, serta memikirkan
kemungkinan berdirinya radio siaran di kuar Pulau Jawa.
Pada 7 Mei 1937 diadakan pertemuan antara M. Soetardjo
Kartohadikoesoemo sebagai ketua PPRK dan pihak Hindia-Belanda di
Depdiknas. Pertemuan ini menghasilkan rumus bahwa siaran ketimuran akan
diselenggrakan oleh PPRK melalui pemancar-pemancar NIROM. Pada 30 Juni
1940, keluarlah Surat Keputusan Pemerintah No. 1458/A yang menetapkan
penyerahan pekerjaan dari NIROM ke PPRK, dan mulai beroperasi pada 1
November 1940.

B. Zaman Periode Penjajahan Jepang (1942-1945)


Secara resmi pada 8 Maret 1942, pemerintahan Hindia-Belanda
menandatangani penyerahan kepada Jepang. Segala rencana selanjutnya
dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan ekspansi Jepang.
Jepang mengambil alih radio dengan menghentikan segala kegiata PPRK dan
radio nasional lainnya. Selanjutnya dibentuk suatu jawatan yang mengurus
siaran radio yang dsebut Hoso Kanri Kyoku (Jawtan Urusan Radio). Pusatnya di
Jakarta dan Bukittinggi.
Terjadi proses perjuangan pegawai Indonesia di radio Jepang. Jepang
memobilisasi radio untuk tujuan propaganda politik dan militer dalam kaitannya
dengan konsep Asia Timur Raya, para pejuang dan pegawai radio terus
berupaya memupuk rasa kebangsaan dan perjuangan di masyarakat.
Pada zaman kedudukan Jepang, kreasi seni budaya nasional cukup marak.
Pegawai radio Hoso Kyoku tersebut telah ikut dalam mengembangkan jiwa atau
semangat ke Indonesiaan.

C. Zaman Periode Kemerdekaan (1945-sekarang)

Dengan peralatan siaran peninggalan Belanda dan Jepang, RRI (Radio


Republik Indonesia) diresmikan pada 11 September 1945. RRI merupakan radio
yang mempunyai jaringan siaran terbesar di Indonesia, yaitu 60 stasiun dengan
191 program di Indonesia, dan stasiun khusus yang ditujukan ke luar negri
dalam 10 bahasa. Program yang melayani segmen masyarakat luas sampai
perdesaan.

Radio siaran pertama yang muncul pada saat itu bernama Radio Ampera.
Setelah itu bermunculan radio-radio siaran amatir lainnya, seperti Radio
Mahasiswa Tebet, Radio Swanara, Radio Menteng, Radio Pancasila RC77,
Radio Kebebasan, Radio G8BB, dll.

KUIS 1

Alasan terbentuknya stasiun penyiaran radio pada periode zaman


III. SEJARAH SINGKAT
penjajahan PENYIARAN
Belanda : karena TELEVISI
pada saatDI
ituDUNIA
Belanda menempati wilayah
Indonesia, maka orang belanda membentuk stasiun radio untuk
mendapatkan kabar di Negaranya dan mengirim berita – berita seputar
kehidupanya di Indonesia, selain itu mereka juga memutar lagu – lagu
Belanda untuk menghilangkan rasa rindunya kepada negara asalnya,

Alasan terbentuknya radio pada zaman penjajahan Jepang : Jepang


menggunakannya sebagai propaganda politik dan militer. Untuk ekspansi
wilayah kekuasaannya.

Alasan terbentuknya stasiun penyiaran radio pada zaman


kemerdekaan Indonesia : Karena orang – orang yang dulunya aktif di
radio ini sadar bahwa masyarakat Indonesia jadi buta informasi. Apalagi,
waktu itu radio – radio luar negeri mengabarkan bahwa tentara Inggris
yang mengatas namakan sekutu akan menduduki daerah Jawa dan
Sumatera. Dari situlah staff keradioan jaman penjajahan Jepang ini
menyadari bahwa radio sebagai alat komunikasi sangat diperlukan oleh
pemerintah Indonesia untuk berkomunikasi dan memberi tuntunan
kepada rakyat mengenai apa yang harus dilakukan. Radio dipilih sebagai
alat komunikasi karena lebih cepat dan tidak mudah terputus saat
pertempuran.

Pada tahun – tahun yang bersamaan dengan pemunculan konsep penyiaran


radio FM, sistem penyiaran televisi juga berkembang. Pada 1939 di satu World’s
Fair di Amerika, Zworykin yang dibantu oleh Philo Farnsworth berhasil
memperkenalkan pesawat televisi pertama berupa satu sistem tabung
pengambil gambar (pickup tube) iconoscope.

A. Sebagai Penemuan Teknologi


Penelitian sistem televisi sudah mulai dirintis beberapa tahun sebelmnya oleh
beberapa peneliti, sehingga sistem televisi bukan penemuan penemu tunggal
melainkan bersamaan.
Berikut beberapa tonggak sejarah pengembangan televisi :
1884 Paul Gottlieb Nipkow menemukan satu teknologi piringan putar
(rotating-disc) untuk mentransmisikan sinyal gambar melalui kawat.
Yang dinamakan Nipkow Disk.
1925 John Logie Baird merupakan “Bapak Televisi” karena
menemukan sistem televisi pertama yang dinamakan
electromechanical television. John Baird mengadopsi prinsip
scanning Paul Nipkow, yang kemudian diterapkan secara
elektronik.
1927 John L. Baird berhasil mentransmisikan sinyal televisi sejauh 705
km dengan menggunakan jalur telepon antara London dan
Glasgow. Ini merupakan siaran televisi John albert berhasil
mentransmisikan sinyal televisi sejauh 705 km dengan
menggunakan jalur telepon antara london dan glasgow ini
merupakan siaran televisi pertama dengan menggunakan sistem
30 garis dari baird. kemudian bbc yang menyiarkan program
televisinya antara 1929 sampai 1932 dalam perkembangannya
kemudian pada 1936 koma jumlah sistem garis ditingkatkan
menjadi 240 baris dengan menggunakan peralatan tambahan titik
tetapi karena sistemnya belum memanfaatkan penggunaan tabung
sinar katode yang menjadi dasar televisi modern sehingga sistem
buatannya kalah bersaing dengan sistem baru di tahun 1933.

1927 Philo Taylor Farnsworth yang merupakan salah satu penemu


pertama sistem televisi seluruhnya elektronik, berhasil
mentransmisikan gambar televisi 60 garis. Sinyal gambar yang
ditransmisikan ini adalah tanda dolar($). Fansworth berhasil
mendesain tabung dissector yang mendasari rancangan elektronik
televisi dan berhasil mendapatkan paten pada 1927.
1935 Vladimir Zworykin menemukan sistem cathoderaytube yang
disebut kinescope yang digunakan sebagai tabung gambar pada
televisi.
1920 Louis W. Parker menemukan sistem receiver TV yang
sekarang ini teknologinya digunakan, yaitu teknologi yang dikenal
sebagai intercarrier sound system, yang menyinkronkan antara
suara dan gambar.
1953 Merupakan syarat pertama televisi berwarna diudarakan
secara komersial yang diresmikan oleh FCC pada 17
desember 1953 sistem televisi berwarna ini didisain oleh RCA.
sebelumnya telah diperkenalkan konsep televisi berwarna oleh
Zworykin pada 1925 dan mendapat paten dari pemerintah Amerika.

B. Sebagai Industri
Akibat dari ditemukannya beberapa sistem dan konsep teknologi televisi dari
tahun ke tahun yang dipelopori oleh paul g nipkow pada 1884 dengan teknologi
piringan putarnya maka industri penyiaran televisi juga dengan sendirinya ikut
berkembang.
Tonggak sejarah perkembangan industri televisi selanjutnya yang dimulai dari
berdirinya stasiun televisi bbc di london antara lain :

1929 BBC mengudarakan sistem percobaan dengan menggunakan temuan


John l yaitu sistem televisi 30 garis dan berkembang menjadi siaran
reguler pada 1936 dengan menyiarkan sistem paratus 5 garis dari
perusahaan Marconi - Emi.
1929 Penyiaran televisi secara reguler dimulai di Jerman yang kemudian
menyiarkan liputan olympic games yang disiarkan dari stasiun di berlin
dan leipzig.
1931 Penyiaran televisi secara reguler dimulai di Prancis.
1950 Deutsche-Welle atau DW berdiri yang terdiri dari stasiun televisi dan
radio. kantor berkedudukan di Kota Bonn.
1951 Stasiun TV Nederland-1 berdiri yang merupakan public broadcasting
pertama di belanda.
1952 Tepatnya pada 6 September 1952 CBC (Canadian Broadcasting
Corporation) TV station berdiri dengan stasiun pemancarnya di
Montreal Quebec. CBC sendiri sebagai stasiun penyiaran radio telah
berdiri sejak 1936.

C. Pertelevisian di Indonesia
a. Masa Persiapan
Diawali dengan lahirnya Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, yang
menyebutkan pada Bab I Pasal 18, bahwa pembangunan siaran televisi untuk
keperluan pendidikan hanya dalam tahap pertama dibatasi pada tempat-
tempat yang ada pada universitas di indonesia. Atas dasar inilah pemerintah
pada 1961 memutuskan untuk mengadakan medium televisi keputusan ini
segera disusul dengan diterbitkannya sk menpen no. 20/SK/M/61 tertanggal
25 juli 1961 tentang pembentukan panitia persiapan televisi (P2TV).
Kepmenpan ini berlaku mulai 1 juli 196.
P2TV hanya mempunyai waktu 13 bulan untuk pengadaan medium
televisi sementara masih harus menunggu keputusan presiden tentang
peralatan apa yang akan digunakan dan dari negara mana harus dibeli.
Pada 23 oktober 1961 baru ada kepastian peralatan yang harus
digunakan dengan datangnya kawat dari presiden Soekarno.
P2TV mengikuti arahan Menteri Penerangan RI. Beberapa ketentuan
teknis yang harus diperhatikan :
1. Stasiun TV yang dibangun minimal harus dapat menyiarkan acara -
acara Asian Games IV, satu event setiap hari
2. Tinggi menara pemancar tak lebih dari 60m dan bersifat dari serat
karena menara tv yang permanen akan dibangun pemerintah pusat.
3. Untuk rincian untuk sementara jadi tv tidak dibangun dan akan
dipikirkan setelah asian gamesIV selesai
4. P2TV tidak dibenarkan menentukan merek peralatan dan dari
negara manakah dibeli.
5. Pembangunan sarana dan prasarana dilaksanakan oleh PN
Adikarya dan PN Sabang-merauke di bawah pengawasan KUPAG
P2TV melakukan beberapa kali rapat untuk menentukan dimana menara
pemancar akan dibangun ada yang di atas Hotel Indonesia, ada yang di bekas
gedung Perfini (oleh Siemens)  yang akhirnya mendapatkan persetujuan di
kompleks Senayan, tepatnya di tanah tempat gedung akademi penerangan akan
dibangun.
Pemasangan antena tersebut berhasil dirampungkan pada buku 04.00 dini
hari tanggal 22 agustus 1962 yakni 2 hari sebelum Asian Games dibuka sisa waktu
2 hari tersebut digunakan untuk memasang antena serta diadakan pengecekan dan
ujicoba pemencarannya pada petang hari berikutnya.
Siaran percobaan dilangsungkan dari halaman istana merdeka dengan acara
tunggal peringatan HUT XVII proklamasi RI.
Pada saat mengudara dalam siaran percobaan ini TVRI menggunakan
identitas (identification station call): ‘seksi televisi-Biro Radio dan televisi-Organizing
Committee Asian Games IV. Dengan suksesnya siaran percobaan ini indonesia
menjadi negara ke-4 di asia yang memiliki medium televisi setelah jepang, filipina,
dan thailand.

b. Siaran pertama televisi di indonesia


Setelah siaran berlangsung beberapa jam dengan sendirinya berakhirlah
semuanya untuk hari itu pawai serta penurunan bendera sore harinya tidak
disiarkan.
Sekalipun dengan perasaan belum puas, semua meninggalkan halaman
istana dan mengadakan pertemuan di studio RRI, Merdeka Barat. Pada kesempatan
ini di kemukakan hal-hal yang menjadi kekurangan dalam menyelenggarakan siaran
yang baru saja berlalu
Dari segi teknik studio siaran pertama ini ternyata tidaklah mengecewakan.
Jika gambar yang dipancarkan tidak memuaskan penonton itu disebabkan karena
persoalan antena besar pemancar 10 kilowatt yang belum terinstal sepenuhnya.
Untuk penyiaran upacara hari proklamasi digunakan pemancar 100 watt yang lebih
dikenal dengan nama saluran 5. Beberapa hari kemudian pemancar 10kw dengan
menara antena setinggi 80 meter akhirnya selesai dikerjakan hanya beberapa saat
sebelum asian games resmi dibuka. Dengan demikian telah siap sedia untuk turut
menyukseskan pekan olahraga asia itu. Media televisi siaran TVRI menggunakan
standar televisi CCIR dengan 625 garis serta frekuensi frame gambar sebesar 50
Hertz.

c. Pada Era Orde Baru


Berhasilnya pembangunan bangsa dan negara mendorong perkembangan
penyiaran televisi di indonesia. Untuk menampung hal tersebut diterbitkan no
1900A/Kep/Menpem/1990 tanggal 24 juli 1990 tentang penyiaran televisi di
indonesia. Untuk menampung hal tersebut diterbitkan Kepmenpem
1900A/Kep/Menpem/1987 tentang siaran saluran terbatas /SSTVRI, yang memberi
peluang kepada pihak swasta nasional untuk menyelenggarakan siaran televisi
swasta di indonesia.
Artinya di masa ini siaran televisi swasta sudah mulai diizinkan untuk
mendirikan stasiunnya di Indonesia dengan beberapa syarat yakni jumah stasiun
yang boleh didirikan tidak lebih dari 5. STTS yang berkedudukan di ibukota daerah
tingkat I/provinsi dengan ketentuan hanya diizinkan menyelenggarakan siaran lokal
dengan hanya satu acara siaran (program). jumlah yang boleh didirikan masing-
masing satu.

KUIS 2
Alasan didirikannya TVRI : Sebagai salah satu infrastruktur Negara RI dalam
rangka diadakannya Asian Games ke IV, untuk menyiarkan berbagai turnamen.

IV. Sejarah Singkat New Media


Dari berbagai pendapat yang dikemukakan new media mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
 Sudah masuk ke era digital yang kemudian memungkinkan perbedaan format
media itu menjadi samar seperti antara cetak dan elektronik karena keduanya
dapat dilewatkan melalui saluran yang sama.
 Sudah mempunyai sifat interaktif.
 Sudah tidak mengenali lagi batas-batas wilayah negara.
Kata media pada new media adalah untuk menyatakan suatu yang baru
tergantung pada permasalahan atau topiknya. Bila berkaitan dengan penyiaran
maka akan berarti sesuatu bentuk baru cara menyampaikan siaran. Bila berkaitan
dengan kampanye maka berarti sesuatu bentuk baru cara berkampanye, yaitu
dengan memanfaatkan sarana komunikasi modern seperti internet.
Sementara dalam kaitan dengan dunia penyiaran dapat kita akses tulisan
kajian dari canadian broadcasting corporation (CBC) yang artinya bahwa new media
bagi dunia penyiaran adalah proses streaming di jaringan internet atau mobile.
Definisi tersebut dapat dikembangkan bahwa nilai media adalah satu media
yang menggunakan media lain selain udara sementara kontennya tetap penyiaran
sehingga dari definisi tersebut maka ada dua media yang masuk dalam kategori new
media yaitu televisi kabel dan internet yang dalam hal ini adalah streaming.

KUIS 3

Istilah yang tersusun dari kata media dan definisinya :

 Kata media pada media transmisi adalah sarana penghubung yang


dapat berbentuk fisik maupun nonfisik. Biasanya berbentuk seperti antena,
parabola, dll.
 Kata media pada media massa adalah media yang ada kaitannya dengan
komunikasi massa, yaitu format atau bentuk saluran komunikasi massa
tersebut. 1.) media tatap muka seperti pidato, ceramah dllnya. 2.) media
cetak seperti koran, majalah, spanduk dll. 3.) media elektronik seperti
radio dan TV.
 Kata media pada multimedia adalah bentuk dari informasinya sendiri
(audio/video/grafik/tulisan). Contohnya ; satu rekaman dalam CD yang
berisi video tentang tokoh sejarah, kepustakaan binatang dllnya.
 Kata media pada new media adalah untuk menyatakan suatu yang baru
tergantung pada permasalahan atau topiknya. Bila berkaitan dengan
penyiaran maka akan berarti sesuatu bentuk baru cara menyampaikan
siaran. Bila berkaitan dengan kampanye maka berarti sesuatu bentuk baru
cara berkampanye, yaitu dengan memanfaatkan sarana komunikasi
modern seperti internet.

Anda mungkin juga menyukai