Anda di halaman 1dari 16

PPP (pelabuhan perikanan pantai)

PPN (pelabuhan perikanan


nusantara) PPS (pelabuhan perikanan
samudra)

ARDIAN WAHYU UTOMO


205080207111027
P04
PPP (pelabuhan perikanan pantai)

- Lembaga pengelola
- Wilayah perairan yang dikelola/ fishing ground
- Ukuran Kapal yang dikelola
- Perijinan usaha penangkapan pada masing” pelabuhan
Lembaga pengelola PPP demak
1. Kepala Pelabuhan. 4. Kepala Seksi Tata Pelayanan dan
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Kepala Kesyahbandaran Kepala Seksi Tata
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai Pelayanan dan Kesyahbandaran
tugas melakukan penyiapan bahan mempunyai tugas melakukan penyiapan
program, kepegawaian, keuangan, bahan dan pelaksanaan kegiatan tata
rumah tangga dan perlengkapan pelayanan dan kesyahandaran Pelabuhan
Pelabuhan Perikanan Pantai. Perikanan Pantai.
3. Kepala Seksi Tata Pengusahaan Kepala 5. Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Tata Pengusahaan mempunyai Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
pelaksanaan kegiatan tata jabatan fungsional masing-masing, namun
pengusahaan Pelabuhan Perikanan saat ini belum ada pejabat pada Jabatan
Pantai. Fungsional.
Wilayah perairan yang
dikelola/ fishing ground
Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak dengan sarana dan
prasarana yang tersedia guna melayani dan memberikan fasilitasi
usaha bidang kelautan dan perikanan dibentuk melalui Peraturan
Gubernur Jawa Tengah No 38 tahun 2008, sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah.
Kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak terletak pada
110º 32' 40" BT dan 6º 49' 30" LS, di Dukuh Kongsi Desa Purworejo
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak dengan luas 3,9 ha dengan
panjang pantai 34,1 km. Perairan Morodemak merupakan laut
tempat muara dari Sungai Tuntang Lama.
Ukuran Kapal yang
dikelola
Aktivitas perikanan tangkap di PPP Morodemak cukup
berkembang meski armadanya masuk kedalam golongan
nelayan skala kecil atau armada semut yang ditandai dengan
ukuran kapal < 30 GT serta beroperasi dalam satu hari
menangkap (one day fishing) oleh karena itu Kabupaten
Demak masuk kedalam Program Kementerian Kelautan dan
Perikanan yaitu SEKAYA MARITIM (Seribu Kampung Nelayan
Mandiri, Tangguh, Indah dan Maju).
Perijinan usaha
penangkapan
Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, dibentuk
melalui Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 38 tahun 2008 dan
Perjanjian kerjasama antara Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Demak
No. 36/2010, dan No. 523/045 tanggal 25 Februari 2010 tentang
Pengolahan dan Pengembangan PPP Morodemak. Perjanjian
Kerjasama antara DKP Provinsi Jawa Tengah dan DKP Kabupaten
Demak No. 523/1956/2010 dan No. 523/882 tanggal 15 Desember
2010 tentang Pengelohan dan Pengembangan PPP Morodemak.
PPN (pelabuhan perikanan nusantara) pekalongan

Lembaga pengelola, Wilayah perairan yang dikelola/ fishing ground, Ukuran


Kapal yang dikelola, Perijinan usaha penangkapan pada masing” pelabuhan
Pengelolaan PPN
pengelola Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan pada penelitian ini menggunakan pendekatan
yang dapat dilihat dari fungsi pelabuhan perikanan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor Per. 16 / MEN / 2006 antara lain:
- Pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas perikanan
- Pelayanan bongkar muat
- Pelaksanaan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan
- Pemasaran dan distribusi ikan
- Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan
- Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan
- Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya ikan,dan Pelaksanaan kesyahbandaran.
Wilayah perairan yang dikelola/ fishing ground
Wilayah geografis kota Pekalongan terletak pada posisi antara 6º50’42” sampai dengan 109º37’55”
sampai dengan 109º42’19” BT. Adapun batas wilayah kota Pekalongan adalah sebagai berikut :
- Sebelah Barat : Kabupaten Pekalongan
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Timur : Kabupaten Batang
- Sebelah Selatan : Kabupaten Pekalongan (Bappeda dan BPS Pekalongan, 2011)
Ukuran kapal yang di kelola
Dari tahun ke tahun jumlah kapal mengalami penurunan secara signifikan, terutama pada kapal
berukuran 31-50 GT dan kapal berukuran >130 GT. Penurunan ini disebabkan karena adanya
pendangkalan alur sungai dan kolam di Pekalongan yang menjadikan kapal-kapal tersebut enggan
berlabuh di dermaga.
Perijinan usaha
penangkapan
Pengendalian perijinan perikanan artinya pelabuhan memberikan izin
dalam usaha penangkapan ikan. Pelaksanaanya adalah dengan
memberikan surat dan kelengkapan dokumen lainnya yang bertujuan
untuk mengetahui kelayakan kapal yang digunakan oleh nelayan,
pemeriksaan ABK yang berkaitan erat dengan keselamatan kapal
pelayaran dan penangkapan ikan.
PPS (pelabuhan perikanan samudra) kutaraja
pengelolaan pelabuhan yang berkelanjutan harus memperhatikan aspek
sosial, ekonomi dan lingkungan. Ketiga aspek tersebut harus menjadi
prioritas penting dalam pengelolaan pelabuhan perikanan yang
berkelanjutan serta berwawasan lingkungan atau yang disebut dengan eco-
fishingport. Konsep eco-fishingport atau pelabuhan perikanan berwawasan
lingkungan yang diterapkan di Indonesia bertujuan untuk menstandarkan
pelabuhan perikanan yang sesuai dengan ISO 14001, di mana implementasi
ISO 14001 akan meningkatkan potensi ekspor perikanan dan memperbaiki
kondisi lingkungan pelabuhan sehingga produk perikanan Indonesia
Wilayah perairan yang dikelola/
fishing ground
Perairan Utara Aceh berhubungan langsung dengan Samudera Hindia (WPP 572) yang
berada di sebelah barat dan Selat Malaka (WPP 571) yang berada di sebelah timurnya.
Perairan Utara Aceh ini merupakan daerah perikanan laut yang potensial, terutama
untuk ikan pelagis kecil dan besar (seperti tuna, tongkol, cakalang, dan layang).
Penangkapan ikan dengan alat tangkap Purse Seine banyak dipengaruhi oleh fungsi-
fungsi produksi. Fungsifungsi produksi tersebut merupakan suatu kesatuan input yang
mutlak diperlukan untuk melakukan kegiatan operasi penangkapan dengan melihat
pengaruh dari berbagai fungsi-fungsi produksi maka dapat diketahui efisiensi dari
usaha penangkapan
Ukuran kapal yang di
kelola
Perahu tanpa motor terbagi atas jukung dan perahu papan yang berukuran
kecil, sedang, dan besar. Kapal Motor yang terdapat di kota ini adalah yang
berukuran 5-100 GT (Gross Tonnage). Jenis armada penangkapan yang paling
banyak digunakan oleh nelayan adalah jenis kapal motor, sedangkan yang
paling sedikit digunakan adalah jenis perahu papan yang berukuran kecil.
Perijinan usaha penangkapan
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja merupakan pelabuhan
perikanan terbesar yang ada di Provinsi Aceh dan telah ditetapkan sebagai
pelabuhan tipe A. UPTD PPS Kutaraja (2020) menyatakan bahwa produksi
ikan hasil tangkapan yang didaratkan di PPS Kutaraja setiap tahunnya terus
meningkat, pada tahun 2016 mencapai 12.579.921 kg dan pada tahun 2020
mengalami peningkatan hingga mencapai 18.550,92 kg. Potensi tersebut
diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk perikanan secara
global melalui tersedianya bahan baku ekspor yang berkualitas baik dan
penanganan hasil tangkapan yang sesuai standar kualitas lingkungan seperti
ketersediaan air bersih dan sanitasi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai